Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Sains Tech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol.

1 Nomor 5 Bulan Juni Tahun 2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARCS (Attention, Relevance, Confidence,


Satisfaction) PADA MATA KULIAH MATEMATIKA DISKRIT DI PROGRAM
STUDI TEKNIK INFORMATIKA STMIK DUTA BANGSA

Anisatul Farida
Program Studi Teknik Informatika, STMIK Duta Bangsa
email: vava_cipa@yahoo.com

Abstract
Matematika Diskrit adalah salah satu mata kuliah wajib yang diajarkan pada program studi
Teknik Informatika di STMIK Duta Bangsa pada semester 3. Berdasarkan studi awal tentang
model pembelajaran ARCS merupakan model pembelajaran yang mengutamakan perhatian
mahasiswa, menyesuaikan materi pembelajaran dengan pengalaman belajar mahasiswa,
menciptakan rasa percaya diri dalam diri mahasiswa, dan menimbulkan rasa puas dalam diri
mahasiswa tersebut. Hal itulah yang mendasari peneliti mengapa model pembelajaran ini harus
diterapkan pada mata kuliah diskrit karena di matematika diskrit terdapat konsep-konsep yang
kompleks dan saling berhubungan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketuntasan belajar mahasiswa, perhatian
(attention), keterkaitan bahan ajar dengan kebutuhan mahasiswa (relevance), percaya diri
(confidence), dan kepuasan (satisfaction) mahasiswa pada mata kuliah matematika diskrit di
materi himpunan yang diajarkan dengan model pembelajaran ARCS. Pendekatan penelitian ini
adalah penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif. Penelitian ini merupakan pre-eksperimental
design jenis one shot case study. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa program studi teknik
informatika di STMIK Duta Bangsa. Subjek dari penelitian ini adalah mahasiswa progdi Teknik
Informatika sebanyak 32 mahasiswa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes hasil
belajar, angket motivasi mahasiswa, wawancara, dan lembar observasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa perhatian mahasiswa, keterkaitan bahan ajar dengan kebutuhan mahasiswa,
percaya diri mahasiswa, dan kepuasan mahasiswa dikategorikan baik untuk setiap pertemuan.
Respon mahasiswa pada setiap aspek ARCS dikategorikan positif. Namun ketuntasan secara
klasikal belum terpenuhi karena persentase mahasiswa yang tuntas belajar secara individu adalah
81,25 % (KKM = 70) kurang dari 85%. Demikian pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran ARCS belum efektif.

Keywords: ARCS, Matematika Diskrit, Teknik Informatika


pemahaman yang baik, ketekunan,
1. PENDAHULUAN
kedisiplinan, semangat, dan rasa senang saat
Dosen memiliki peran yang sangat penting
belajar. Slavin (2011: 47) menjelaskan
dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Tugas
mengenai unsur-unsur langsung yang dapat
dosen adalah merancang dan melaksanakan
diatur oleh dosen untuk membuat
proses pembelajaran yang memungkinkan
pembelajaran yang efektif.
mahasiswa dapat memperoleh pengalaman
Agar pembelajaran di kelas menjadi efektif
yang bermakna dan berguna bagi kehidupan
maka dosen harus memilih strategi
mereka di masa yang akan datang
pembelajaran yang tepat. Strategi
(Mulyatiningsih, 2014).
pembelajaran adalah cara-cara yang dipilih
Pembelajaran yang dirancang dan
oleh dosen untuk melaksanakan kegiatan
dilaksanakan oleh dosen hendaknya adalah
pembelajaran (Wina, 2006). Strategi
pembelajaran yang efektif untuk mencapai
pembelajaran yang dipilih dosen harus sesuai
tujuan yang ingin dicapai. Pembelajaran yang
dengan karakteristik mahasiswa. Salah satu
efektif tidak hanya terfokus pada hasil
karakteristik mahasiswa yangperlu
evaluasi yang dicapai oleh mahasiswa,
diperhatikan dosen dalam memilih strategi
melainkan juga mampu memberikan

38
Jurnal Sains Tech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol. 1 Nomor 5 Bulan Juni Tahun 2016

pembelajaran adalah gaya belajar mahasiswa. Berdasarkan latar belakang yang telah
Gaya belajar mahasiswa berkaitan dengan dipaparkan di atas, maka yang menjadi
kecerdasan yang dimiliki oleh mahasiswa permasalahan dalam penelitian ini antara lain:
tersebut. Nasution (2005) menyatakan gaya (1)Bagaimanakah ketuntasan belajar
belajar mahasiswa tercermin dari mahasiswa dalam memahami materi
kecenderungan kecerdasan yang dimiliki oleh matematika diskrit yang diajarkan dengan
mahasiswa tersebut. model pembelajaran ARCS di program studi
Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa Teknik Informatika STMIK Duta Bangsa? (2)
gaya belajar yang dimiliki oleh setiap Bagaimanakah perhatian mahasiswa dalam
mahasiswa berbeda-beda dan berhubungan memahami materi matematika diskrit yang
dengankecenderungan kecerdasan yang diajarkan dengan model pembelajaran ARCS
dimilikinya. Saat ini mahasiswa masih di program studi Teknik Informatika STMIK
mengalami kesulitan kesulitan belajar dan Duta Bangsa? (3)Bagaimanakah
belum memahami konsep dengan benar. Hal relevansi/keterkaitan bahan ajar dengan
ini terbukti apabila dilihat dari nilai-nilai dan kebutuhan mahasiswa dalam memahami
pengalaman dosen mengajar pada semester materi matematika diskrit yang diajarkan
sebelumnya. Padahal apabila dilihat dari dengan model pembelajaran ARCS di
potensi, mahasiswa mempunyai kemauan program studi Teknik Informatika STMIK
besar untuk belajar dan terdapat fasilitas yang Duta Bangsa? (4)Bagaimanakah percaya diri
mendukung serta modal dasar mahasiswa mahasiswa dalam memahami materi
yang memahami tentang komputer untuk lebih matematika diskrit yang diajarkan dengan
memahami materi kuliah. Kendala lain adalah model pembelajaran ARCS di program studi
kesulitan dosen untuk mengajar yang sesuai Teknik Informatika STMIK Duta Bangsa? (5)
dengan gaya belajar mahasiswa. Hal ini terjadi Bagaimanakah kepuasan mahasiswa dalam
karena selama mengajar pada semester memahami materi matematika diskrit yang
sebelumnya apa yang diajarkan dosen kurang diajarkan dengan model pembelajaran ARCS
bisa diterima dengan baik oleh mahasiswa. di program studi Teknik Informatika STMIK
Oleh karena itu penulis memandang perlu Duta Bangsa ?
adanya model pembelajaran yang lebih baik Bertitik tolak dari permasalahan di atas
yang dapat meningkatkan pemahaman maka tujuan yang akan dicapai dari penelitian
mahasiswa. ini adalah sebagai berikut: 1) Untuk
Model pembelajaran tersebut harus bisa mengetahui ketuntasan belajar mahasiswa
mengakomodasi kemampuan mahasiswa agar dalam memahami materi matematika diskrit
lebih berkembang. Salah satu model yang diajarkan dengan model pembelajaran
pembelajaran yaitu ARCS. Model ARCS di program studi Teknik Informatika
pembelajaran ARCS merupakan suatu bentuk STMIK Duta Bangsa. 2) Untuk mengetahui
pendekatan pemecahan masalah untuk perhatian mahasiswa dalam memahami materi
merancang aspek motivasi serta lingkungan matematika diskrit yang diajarkan dengan
belajar dalam mendorong dan model pembelajaran ARCS di program studi
mempertahankan motivasi mahasiswa untuk Teknik Informatika STMIK Duta Bangsa. 3)
belajar (Wijaya, 2012). Model pembelajaran Untuk mengetahui relevansi/ keterkaitan
ini mengutamakan perhatian mahasiswa, bahan ajar dengan kebutuhan mahasiswa
menyesuaikan materi pembelajaran dengan dalam memahami materi matematika diskrit
pengalaman belajar mahasiswa, menciptakan yang diajarkan dengan model pembelajaran
rasa percaya diri dalam diri mahasiswa, dan ARCS di program studi Teknik Informatika
menimbulkan rasa puas dalam diri mahasiswa STMIK Duta Bangsa . 4) Untuk mengetahui
tersebut (Maidiyah dan Fonda, 2013). percaya diri mahasiswa dalam memahami

39
Jurnal Sains Tech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol. 1 Nomor 5 Bulan Juni Tahun 2016

materi matematika diskrit yang diajarkan strategi untuk membangkitkan perhatian


dengan model pembelajaran ARCS di mahasiswa selama pembelajaran.
program studi Teknik Informatika STMIK 2. Relevance (mengaitkan pembelajaran
Duta Bangsa. 5) Untuk mengetahui kepuasan dengan kebutuhan mahasiswa)
mahasiswa dalam memahami materi mahasiswa akan terdorong
matematika diskrit yang diajarkan dengan mempelajari sesuatu kalau apa yang
model pembelajaran ARCS di program studi dipelajari ada relevansinya dengan
Teknik Informatika STMIK Duta Bangsa. kehidupan mereka, dan memiliki tujuan
Manfaat penelitian ini antara lain: 1) yang jelas (Andari dan Lusiana: 2015).
Sebagai bahan masukan dan alternatif model Untuk mengaitkan isi pembelajaran dengan
pembelajaran bagi dosen , khususnya dosen kebutuhan mahasiswa, dosen perlu : (a)
mata pelajaran matematika sesuai dengan menumbuhkan keakraban dan kebiasaan
KTSP di kelas RSBI dalam rangka yang baik, (b) menyajikan isi pembelajaran
meningkatkan mutu pembelajaran matematika yang berorientasi pada tujuan, (c)
dengan menerapkan model pembelajaran menggunakan strategi yang sesuai.
ARCS. 2) Melalui penerapan model 3. Confidence (Menumbuhkan rasa yakin
pembelajaran ARCS mahasiswa dapat pada diri mahasiswa)
menerima pengalaman belajar yang lebih Sikap percaya diri, yakin akan hasil
bervariasi sehingga dapat meningkatkan perlu ditanamkan kepada mahasiswa untuk
motivasi dan hasil belajar mahasiswa. mendorong mereka berusaha dengan
2. TINJAUAN PUSTAKA maksimal guna mencapai hasil yang
Model Pembelajaran ARCS optimal. Menurut Wina (2006), untuk
Model pembelajaran ARCS dikembangkan menumbuhkan keyakinan pada diri
berdasarkan teori nilai harapan (expectancy mahasiswa terdapat tiga cara :
value theory) yang mengandung dua a. menyajikan prasarat belajar,
komponen yaitu nilai (value) dari tujuan yang b. memberikan kesempatan untuk
akan dicapai dan harapan (expectancy) agar sukses, dan
berhasil mencapai tujuan itu. Dari dua c. memberikan kesempatan melakukan
komponen tersebut oleh Keller dikembangkan kontrol pribadi.
menjadi empat komponen. Keempat 4. Satisfaction (Membangkitkan rasa puas
komponen model pembelajaran itu adalah mahasiswa terhadap pembelajaran)
attention, relevance, confidence dan Mahasiswa yang telah berhasil
satisfaction dengan akronim ARCS (Keller mengerjakan atau mencapai sesuatu
dalam Hamoraon 2010: 289-319). merasa bangga/puas atas keberhasilan
Keempat komponen model pembelajaran tersebut. Keberhasilan dan kebanggaan itu
ARCS dapat dijabarkan sebagai berikut : menjadi penguat bagi mahasiswa tersebut
1. Attention (perhatian/membangkitkan dan untuk mencapai keberhasilan berikutnya.
mempertahankan perhatian mahasiswa Langkah -langkah model pembelajaran
selama pembelajaran ) Attention Relevance Confidence Satisfaction
Perhatian adalah bentuk pengarahan (ARCS) sebagai berikut.
untuk dapat berkonsultasi/ pemusatan a. Membangkitkan minat dan perhatian
pikiran dalam menghadapi mahasiswa mahasiswa.
dalam peristiwa proses belajar mengajar di b. Menjelaskan tujuan pembelajaran dan
kelas. Selama pembelajaran berlangsung, manfaat pembelajaran.
minat dan perhatian mahasiswa harus c. Mengajukan pertanyaan yang
dibangkitkan dan dipertahankan. Dosen berhubungan dengan kehidupan
harus memperhatikan berbagai bentuk
40
Jurnal Sains Tech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol. 1 Nomor 5 Bulan Juni Tahun 2016

sehari–hari berdasarkan topik mendapatkan data dalam penelitian ini,


matematika yang akan dibahas. peneliti bertindak sebagai dosen yang
d. Mengingatkan kembali mahasiswa menerapkan model pembelajaran ARCS di
pada konsep yang telah dipelajari. kelas yang dilakukan kegiatan penelitian.
e. Menyampaikan materi pembelajaran. Prosedur dari penelitian ini adalah: 1)
f. Memberi kesempatan kepada Tahap persiapan, kegiatan pada tahap ini
mahasiswa untuk berpartisipasi dalam adalah menyusun perangkat pembelajaran dan
pembelajaran. membuat lembar observasi. 2) Tahap
g. Memberi bimbingan belajar. pelaksanaan, kegiatan pada tahap ini adalah:
h. Memberikan kepuasan mahasiswa a)Melaksanakan pembelajaran dengan
terhadap pembelajaran melalui menggunakan model pembelajaran ARCS
penguatan-penguatan positif dari hasil (Attention, Relevance, Confidence, and
tugas-tugas atau latihan yang telah Satisfaction). Pada akhir pertemuan pertama,
dikerjakan mahasiswa. kedua, dan ketiga peneliti memberikan angket
i. Memberikan evaluasi baik berupa penerapan model ARCS terhadap
tugas ataupun latihan. pembelajaran. b) Selama pembelajaran
j. Menyimpulkan materi yang telah berlangsung dilakukan pengamatan
disampaikan di akhir pembelajaran. kemampuan dosen mengelola pembelajaran
Matematika Diskrit dan aktivitas mahasiswa dalam tiga tahapan
Proses pembelajaran haruslah disesuaikan belajar berdasarkan model pembelajaran
dengan perkembangan kemampuan ARCS. c) Memberikan tes. d) Melakukan
mahasiswa sehingga akhirnya akan membantu wawancara. 3) Tahap analisis data, kegiatan
kelancaran proses belajar mengajar pada tahap ini adalah mengelola data yang
(Suherman, 2001:57).Matematika bisa diperoleh dari tahap pelaksanaan. Situmorang
dipelajari karena pikiran-pikiran manusia (2011).
yang berhubungan dengan ide, proses, dan Subjek dalam penelitian ini adalah
penalaran. Matematika terdiri dari 4 wawasan mahasiswa progdi Teknik Informatika STMIK
yang luas, yaitu aritmatika, aljabar, geometri, Duta Bangsa terdiri dari 32 mahasiswa.
dan analisis Pengambilan subjek berdasarkan
Matematika diskrit atau diskret adalah pertimbangan dosen yaitu mahasiswa mudah
cabang matematika yang membahas segala diajak kerjasama, komunikatif, dan
sesuatu yang bersifat diskrit. Diskrit disini kemampuan mahasiswa heterogen.
artinya tidak saling berhubungan (lawan dari Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini
kontinyu). Objek yang dibahas dalam adalah data ketuntasan belajar mahasiswa
Matematika Diskrit - seperti bilangan bulat, yang diperoleh dari tes hasil belajar, perhatian
graf, atau kalimat logika - tidak berubah mahasiswa, relevansi/keterkaitan bahan ajar
secara kontinyu, namun memiliki nilai yang dengan kebutuhan mahasiswa, percaya diri
tertentu dan terpisah. Beberapa hal yang mahasiswa, dan kepuasan mahasiswa dalam
dibahas dalam matematika ini adalah teori memahami materi matematika diskrit yang
himpunan, teori kombinatorial, permutasi, diajarkan dengan model pembelajaran ARCS
relasi, fungsi, rekursif, teori graf, dan lain- diperoleh dari angket. Setelah semua data
lain. Matematika diskrit merupakan mata terkumpul,berikut dilakukan pengolahan data.
kuliah utama dan dasar untuk bidang ilmu 1) Data Hasil Belajar Mahasiswa
komputer atau informatika.(wikipedia) Untuk mengetahui ketuntasan belajar
3. METODE PENELITIAN mahasiswa selama pembelajaran
Pendekatan penelitian ini adalah penelitian berlangsung maka data akan dianalisis
kuantitatif yang bersifat deskriptif.Untuk dengan menggunakan teknik analisis

41
Jurnal Sains Tech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol. 1 Nomor 5 Bulan Juni Tahun 2016

deskriptif dengan rumus persentase.


Mahasiswa dinyatakan tuntas belajar jika 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
mahasiswa tersebut memperoleh nilai 70 1) Data Hasil Belajar Mahasiswa
dan kelas dinyatakan tuntas jika minimal Tes hasil belajar yang dilakukan pada
80% dari mahasiswa mencapai nilai 70. pertemuan terakhir di materi himpunan
2) Data Hasil Angket diperoleh hasil sebanyak 32 orang
Data hasil angket dikumpulkan untuk mahasiswa mencapai nilai KKM, yaitu ≥70
mengetahui tentang attention (perhatian), dan selebihnya yaitu sebanyak 6
relevansi (keterkaitan) bahan ajar dengan mahasiswa tidak tuntas secara individu
kebutuhan mahasiswa,Confidence (percaya (nilainya < 70). Dengan menggunakan
diri mahasiswa) and Satisfaction(kepuasan persentase, banyaknya mahasiswa yang
mahasiswa) tentang penerapan model tuntas secara individual dapat dinyatakan
ARCS terhadap pembelajaran diolah sebanyak 81,25%. Hal ini menunjukkan
dengan analisis persentase. Persentase bahwa ketuntasan secara klasikal belum
ratarata setiap aspek atau butir angket terpenuhi karena persentase mahasiswa
dapat dihitung dengan rumus berikut ini tuntas belajar secara individu klasikal.
(Sugiyono 2008:143) Berdasarkan jawaban tes mahasiswa
diperoleh mahasiswa masih belum mampu
ℎ ℎ
̅= 100% menggunakan prinsipInklusi Eksklusi baik
untuk 2 atau 3 himpunan dan
Secara rinci dapat ditulis sebagai berikut: mengaplikasikannya dalam soal secara
tepat.
̅= 100% 2) Data Hasil Angket
Data hasil angket adalah menyangkut
Keterangan: attention (perhatian), relevansi
̅ = persentase hasil angket (keterkaitan) bahan ajar dengan kebutuhan
= jumlah keseluruhan skor pada mahasiswa,Confidence (percaya diri
setiap indikator mahasiswa) and Satisfaction(kepuasan
= banyak nomor butir indikator mahasiswa) tentang penerapan model
= banyak mahasiswa ARCS terhadap pembelajaran dipaparkan
1. Persentase yang diperoleh kemudian berikut ini.Data menyangkut attention
dikualifikasikan untuk mengetahui (perhatian) pada pertemuan pertama,
seberapa besar motivasi mahasiswa kedua, dan ketiga disajikan dalam tabel
terhadap pembelajaran yang telah berikut.
dilaksanakan.
2. Kategori Persentase Angket Penerapan
Model ARCS terhadap Pembelajaran

Tabel 1. Hasil Respon Mahasiswa terhadap


Prosentase Kategori
Aspek Attention (Perhatian)
25% - 43% Kurang % % %
44% - 62% Cukup Aspek Angket Angket Angket Ket.
I II III
63% - 81% Baik
Attention 69% 78% 83,02%
Meningkat
82% - 100% Baik Sekali (Perhatian) (Baik) (Baik) (Baik)

42
Jurnal Sains Tech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol. 1 Nomor 5 Bulan Juni Tahun 2016

bentuk matematikan untuk menyelesaikan


Tabel di atas menunjukkan bahwa soal 3 himpunan. Oleh karena itulah
persentase respon mahasiswa terhadap mahasiswa kurang merasakan manfaat dari
aspek attention (perhatian) pada materi materi yang baru saja dipelajarinya dan
Himpunan pada mata kuliah Matematika kurang bersemangat belajar.
Diskrit yang diajarkan dengan model PEMBAHASAN
pembelajaran ARCS di setiap pertemuan Ketuntasan belajar mahasiswa dilihat dari
mengalami peningkatan dan berada dalam tes yang diberikan pada akhir pertemuan yaitu
kategori baik. Hal ini dikarenakan dosen tes hasil belajar. Hasil belajar yang diharapkan
dapat menarik perhatian mahasiswa adalah mahasiswa mampu memahami dan
dengan cara menggunakan media menggunakan rumus yang dipakai dalam
pembelajaran powerpoint, menggunakan menyelesaikan soal. Kriteria ketuntasan
ilustrasi berupa gambar-gambar, dan belajar ditinjau dari dua aspek yaitu
mengajukan pertanyaan atau masalah yang ketuntasan secara individual dan ketuntasan
memerlukan pemecahan. secara klasikal. Melalui tes yang dilakukan
Berikut adalah tabel hasil angket pada pertemuan terakhir dapat diketahui dari
penerapan model ARCS terhadap 32 orang mahasiswa yang mengikuti tes
pembelajaran terhadap aspek relevance didapat hasil yang memuaskan, yaitu
(relevansi/keterkaitan) pada pertemuan sebanyak 26 orang mahasiswa tuntas, yaitu
pertama, kedua, dan ketiga. memperoleh nilai paling sedikit 70,
selebihnya yaitu sebanyak 6 mahasiswa tidak
Tabel 2. Hasil Respon Mahasiswa terhadap tuntas secara individu. Banyaknya mahasiswa
Aspek Relevance (Relevansi/Keterkaitan) yang tuntas secara individual dapat dinyatakan
% % % sebanyak 81,25%. Hal ini menunjukkan
Aspek Angket Angket Angket Ket. bahwa ketuntasan secara klasikal belum
I II III terpenuhi karena persentase mahasiswa tuntas
Relevance 75,60% 72.02% 80,15% belajar secara individu tidak lebih dari 85%.
Meningkat
(Keterkaitan) (Baik) (Baik) (Baik) Berdasarkan jawaban tes diperoleh temuan,
mahasiswa masih belum mampu
Dari Tabel 2 di atas terlihat bahwa menggunakan rumus yang tepat pada saat
persentase respon mahasiswa terhadap menyelesaikan soal. Hal ini dikarenakan
aspek relevance (relevansi/keterkaitan) mahasiswa kesulitan mengubah bahasa sehari-
pada materi Himpunan di mata kuliah hari ke dalam bentuk matematika sehingga
Matematika Diskrit yang diajarkan dengan sulit untuk menerapkan ke dalam prinsip
model pembelajaran ARCS di setiap inklusi eksklusi baik untuk 2 atau 3 buah
pertemuan mengalami penurunan dan himpunan.
peningkatan serta berada dalam kategori Aspek attention (perhatian) mahasiswa
baik. Menurut pengamatan peneliti, pada terhadap penerapan model ARCS terhadap
aspek relevance yaitu menghubungkan pembelajaran pada materi himpunan pada
materi dengan kehidupan sehari-hari pertemuan pertama, kedua, dan ketiga berada
mahasiswa, peneliti yang bertindak sebagai dalam kategori baik dan di setiap pertemuan
dosen kesulitan mengajak mahasiswa mengalami peningkatan. Hal ini dikarenakan
menerapkan aplikasi prinsip Inklusi dan dosen dapat menarik perhatian mahasiswa
Eksklusi untuk 3 himpunan dengan dengan cara menggunakan media
kehidupan sehari-hari mahasiswa. Hal ini pembelajaran powerpoint, menggunakan
dikarenakan mahasiswa masih kesulitan ilustrasi berupa gambar-gambar, dan
mengubah bahasa sehari-hari ke dalam mengajukan pertanyaan atau masalah yang

43
Jurnal Sains Tech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol. 1 Nomor 5 Bulan Juni Tahun 2016

memerlukan pemecahan. Materinya singkat diberikan. Hal ini dikarenakan mahasiswa


sehingga mudah dimengerti, dan dalam kurang fokus menerima materi pelajaran yang
menyampaikan materi pembelajaran dosen disampaikan dosen dan tidak yakin dapat
tidak berbelit-belit, serta menggunakan mencapai tujuan pembelajaran. Namun pada
Lembar Aktivitas Mahasiswa (LAS) sehingga pertemuan ketiga rasa percaya diri mahasiswa
lebih memahami materi yang diajarkan. untuk belajar dan yakin akan sukses kembali
Komunikasi dosen dengan mahasiswapun meningkat. Kepercayaan diri mereka timbul
berjalan dua arah. Berdasarkan penelitian karena mereka mengaku pelajaran tidak
Istianah (2009) bahwa komunikasi memang terlalu sulit, dan peyampaian materi yang
bisa ditingkatkan dengan pembelajaran disajikan tidak berbelit-belit dan menarik
ARCS. perhatian mereka. Walaupun ada juga
Aspek relevance (relevansi/keterkaitan), mahasiswa yang mengaku tidak terlalu yakin
yaitu menghubungkan materi dengan dapat memahami setiap materi pelajaran yang
kehidupan sehari-hari mahasiswa melalui diajarkan dikarenakan tidak mengulang
penerapan model ARCS terhadap kembali materi tersebut di rumah sehingga
pembelajaran pada materi himpunan pada lupa terhadap rumus yang diberikan.
pertemuan pertama, kedua, dan ketiga berada Kepercayaan diri mahasiswa ini menimbulkan
dalam kategori baik namun di setiap motivasi mahasiswa dalam belajar. Hal ini
pertemuan mengalami penurunan dan sesuai dengan penelitian Lisnawati (2011)
peningkatan. Penyebabnya dikarenakan yang menyatakan bahwa model ARCS
mahasiswa kesulitan mengubah bahasa sehari- meningkatkan motivasi mahasiswa.
hari ke dalam bentuk matematika untuk Aspek satisfaction (kepuasan) pada materi
menyelesaikan prinsip inklusi eksklusi untuk himpunan yang diajarkan dengan model
3 buah himpunan. pembelajaran ARCS di setiap pertemuan
Aspek confidence (percaya diri) pada mengalami penurunan dan peningkatan serta
materi himpunan yang diajarkan dengan berada dalam kategori baik dan baik sekali.
model pembelajaran ARCS di setiap Penurunan persentase pada pertemuan kedua
pertemuan berada dalam kategori baik dan disebabkan karena mahasiswa merasa tidak
baik sekali namun mengalami penurunan dan puas ketika tidak berhasil menyelesaikan
peningkatan. Pada pertemuan pertama tugasnya dengan cepat dan tepat. Peningkatan
pembelajaran mahasiswa memiliki percaya persentase terjadi pada pertemuan ketiga.
diri yang tinggi untuk belajar hal ini Mahasiswa yang diwawancarai mengaku
ditunjukkan dengan tidak banyak mengeluh senang mengikuti setiap materi pelajaran yang
bahwa mahasiswa tidak memiliki kemampuan diajarkan dengan menggunakan model
dalam mengerjakan ataupun menjawab soal pembelajaran ARCS, karena materi
yang diberikan, tidak mudah menyerah ketika pelajarannya tidak berbelit-belit, menarik
melaksanakan kegiatan belajar, yakin dapat karena diajarkan menggunakan media
menjawab soal yang diberikan, dan pembelajaran powerpoint sehingga lebih
mahasiswa terlihat fokus menerima materi praktis dalam menyerap ilmu pengetahuan
pelajaran yang diberikan dosen, Berbeda yang diberikan.
halnya dengan persentase aspek confidence Deskripsi hasil wawancara berikut
(percaya diri) pada pertemuan kedua yang memaparkan pendapat mahasiswa mengenai
mengalami penurunan dibandingkan dengan hasil tes belajar yang mereka peroleh pada
pertemuan pertama. Peneliti mengamati pada materi himpunan setelah diterapkan model
pertemuan kedua mahasiswa mudah menyerah pembelajaran ARCS. Berdasarkan wawancara
ketika belajar dan mengeluh sulit belajar, serta terhadap hasil tes yang dilakukan, seluruh
tidak yakin dapat menjawab soal yang mahasiswa yang diwawancarai mengaku puas

44
Jurnal Sains Tech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol. 1 Nomor 5 Bulan Juni Tahun 2016

terhadap hasil tes yang mereka dapatkan, kuliah Matematika Diskrit di program
walaupun ada yang mendapatkan nilai yang studi Tenik Informatika, STMIK Duta
rendah, tetapi mereka tetap puas terhadap Bangsa yang diajarkan dengan model
hasil tes mereka, hal ini dikarenakan mereka pembelajaran ARCS belum dapat dicapai,
telah berusaha untuk menjawab soal tes hal ini terlihat dari jumlah mahasiswa yang
sendiri, tanpa mencontek ataupun bertanya tuntas secara individual dinyatakan
pada teman, sehingga apapun hasilnya tetap sebanyak 81,25% yang menunjukkan
mereka terima dengan rasa puas. Begitu juga bahwa ketuntasan secara klasikal belum
ketika menjawab soal, mereka dengan percaya terpenuhi karena persentase mahasiswa
diri menjawabnya, karena mereka telah tuntas belajar secara individu tidak lebih
mengerti dan dapat menggunakan rumus dari 85%, sehingga kelas tersebut belum
dengan tepat pada soal yang diberikan. Hasil tuntas belajar secara klasikal. Belum
pengamatan aktivitas mahasiswa progdi tercapainya ketuntasan secara klasikal
Teknik Informatika yang diamati selama dikarenakan mahasiswa mengalami
kegiatan pembelajaran dengan menerapakan kesulitan mengubah bahasa sehari-hari ke
model pembelajaran ARCS juga dengan dalam bentuk matematika untuk
memperhatikan empat aspek ARCS yaitu menyelesaikan soal tentang prinsip Inklusi
attention, relevance, confidence, and Eksklusi untuk 2 atau 3 buah himpunan.
satisfaction telah melaksanakan semua aspek 2. Perhatian mahasiswa dalam memahami
yang ada selama proses pembelajaran. materi himpunan yang diajarkan dengan
Aktivitas yang dilakukan oleh mahasiswa saat model pembelajaran ARCS berdasarkan
pembelajaran berlangsung sudah baik. hasil angket dikategorikan baik untuk
Berdasarkan uraian di atas menunjukkan setiap kali pertemuan. Hal ini didukung
bahwa hasil penelitian terhadap ketuntasan dengan hasil wawancara mahasiswa yang
belajar mahasiswa belum diperoleh ketuntasan menyatakan antusias terhadap materi
belajar secara klasikal dengan menggunakan pelajaran yang diajarkan dengan
model pembelajaran ARCS pada materi menggunakan model pembelajaran ARCS.
himpunan. Respon mahasiswa terhadap materi Kemampuan dosen mengelola
himpunan yang diajarkan dengan menerapkan pembelajaran dan aktivitas mahasiswa
model pembelajaran ARCS pada setiap aspek telah melaksanakan aspek attention yang
dikategorikan baik dan sangat baik. Empat merupakan bagian dari ARCS.
aspek yang diamati yaitu attention, relevance, 3. Relevansi/keterkaitan bahan ajar dengan
confidence, and satisfaction memperlihatkan kebutuhan mahasiswa dalam memahami
respon mahasiswa yang positif. Demikian materi himpunan yang diajarkan dengan
halnya dengan wawancara yang dilakukan, model pembelajaran ARCS berdasarkan
mahasiswa memberikan respon yang positif hasil angket dikategorikan baik untuk
terhadap pembelajaran dengan menggunakan setiap pertemuan. Hal ini didukung dengan
model pembelajaran ARCS. Kemampuan hasil wawancara mahasiswa yang mengaku
dosen mengelola pembelajaran dan aktivitas memperoleh manfaat dari materi-materi
mahasiswa telah melaksanakan semua aspek yang mereka pelajari selama tiga kali
ARCS yang ada selama pembelajaran. pertemuan.
5. KESIMPULAN 4. Kepercayaan diri mahasiswa pada materi
Berdasarkan hasil penelitian dan himpunan yang diajarkan dengan model
pembahasan, dapat disimpulkan sebagai pembelajaran ARCS di setiap pertemuan
berikut: berada dalam kategori baik dan baik
1. Ketuntasan belajar mahasiswa dalam sekaliinamun mengalami penurunan dan
memahami materi himpunan pada mata peningkatan. . Kepercayaan diri mereka

45
Jurnal Sains Tech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol. 1 Nomor 5 Bulan Juni Tahun 2016

timbul karena mereka mengaku pelajaran Confidence, and Satisfaction) melalui


tidak terlalu sulit, dan peyampaian materi Metode Pemecahan Masalah terhadap
yang disajikan tidak berbelit-belit dan
Motivasi dan Hasil Belajar Siswa,
menarik perhatian mereka.
5. Kepuasan Mahasiswa yang diwawancarai (Online),
mengaku senang mengikuti setiap materi (http://repository.upi.edu/skripsiview.p
pelajaran yang diajarkan dengan
hp?no_skripsi=1464, diakses 12 Maret
menggunakan model pembelajaran ARCS,
karena materi pelajarannya tidak berbelit- 2016).
belit, menarik karena diajarkan
Maidiyah, Erni dan Fonda, Cut Zulisna. 2013.
menggunakan media pembelajaran
powerpoint sehingga lebih praktis dalam Penerapan Model Pembelajaran ARCS
menyerap ilmu pengetahuan yang pada Materi Statistika di Kelas XI SMA
diberikan.
Negeri 2 RSBI Banda Aceh. Jurnal
REFERENSI
Andari, Tri dan Lusiana, Restu. 2015. Peluang, Volume 1, Nomor 2, April

Pengembangan Perangkat 2013, ISSN: 2302-5158.

Pembelajaran dengan Menggunakan Mulyatiningsih, 2014. Pengembangan Model


Model Pembelajaran Snowball Pembelajaran. Bandung: UPI
Throwing Berbasis Tugas Terstruktur
Nasution. S. 2005. Berbagai Pendekatan
pada Mata Kuliah Struktur aljabar.
dalam Proses Belajar dan Mengajar.
IKIP PGRI Madiun.
Jakarta: Bumi Aksara Slavin, Robert E.
Hamoraon.2010. Pembelajaran Inovatif (penerjemah: Marianto Samosir). 2011.
Model ARCS Keller. Psikologi Pendidikan: Teori dan
(http://learningtheori.wordpress.com/20 Praktik Edisi Kesembilan Jilid 1.
10/03/08/model-arcs-keller.html, Jakarta: Indeks.
diakses 10 Maret 2016).
Situmorang, Apdianto. 2011. Meningkatkan
Istianah, Indri. 2009. PengaruhPenerapan Hasil Belajar Peserta Didik pada
Model Pembelajaran ARCS (Attention, Pembelajaran Matematika dengan
Relevance, Confidence, and Menggunakan Model ARCS (Attention,
Satisfaction) terhadap Peningkatan Relevance, Confidence, and
Kemampuan KomunikasiMatematika Satisfaction), (Online).
Siswa SMP, (http://repository.upi.edu/skripsiview.p
(Online),(http://repository.upi.edu/skrip hp?no_skripsi=12115, diakses 24 Mei
siview.php?no_skripsi=9464, diakses 2016).
12 Maret 2016).
Sugiyono. 2008. Memahami Penelitian
Lisnawati, Cucu. 2011. PengaruhModel Kualitatif. Alfabeta: anggota Ikatan
ARCS (Attention, Relevance, Penerbit Indonesia.

46
Jurnal Sains Tech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol. 1 Nomor 5 Bulan Juni Tahun 2016

Suherman. 2001. StrategiPembelajaran Pendidikan Penabur - No.19/Tahun ke-


Matematika. Bandung: JICA. 11.

Wijaya, Muksin. 2012. Pengembangan Model Wina , Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran.
Pembelajaran e-Learning Berbasis Jakarta: Media Prenada
Web dengan Prinsip e-Pedagogy dalam
Meningkatkan Hasil Belajar. Jurnal

47

Anda mungkin juga menyukai