Anda di halaman 1dari 7

PENGGUNAAN ANALOGI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA

MELALUI METODE EKSPERIMEN TOPIK ALIRAN ARUS


LISTRIK UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP
SISWA KELAS X SMA YPPK TARUNA DHARMA KOTARAJA
Silvia Apriliani1, Indah Slamet Budiarti2 , Albert Lumbu3
1,2,3
Prodi Pendidikan Fisika Jurusa FMIPA
1,2,3
Universitas Cendrawasih

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah : (1) untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa dengan
pembelajaran analogi (2) untuk mengetahui perbedaan penguasaan konsep siswa antara
kelompok kelas yang diberi perlakuan dengan menggunakan model analogi metode eksperimen
dan kelompok kelas yang diberi perlakuan dengan menggunakan metode ceramah. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA YPPK TARUNA DHARMA Kotaraja,
sedangkan sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa kelas X2 sebanyak 20 subjek
sebagai kelas eksperimen dan kelas X3 sebanyak 17 subjek sebagai kelas kontrol. Penelitian
yang dilaksanakan merupakan penelitian kuasi dengan rancangan nonequivalent control group
design. Untuk mengetahui tingkat perbedaan penguasaan konsep siswa antara penggunaan
model analogi metode eksperimen dan penggunaan metode ceramah digunakan uji beda (uji
Mann Whitney), dan hasil yang diperoleh yaitu U hitung < U tabel atau 0 < 93. Hal ini
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara penggunaan model analogi metode eksperimen
dan penggunaan metode ceramah.

Kata kunci : Model analogi, metode eksperimen, penguasaan konsep siswa

PENDAHULUAN Oleh sebab itu, diperlukan suatu cara-cara


tertentu untuk mengatasi kesulitan-kesulitan
Dalam dunia pendidikan sudah tersebut. Cara-cara untuk mengatasi
pasti didalamnya terdapat suatu proses kesulitan-kesulitan dalam proses belajar
belajar mengajar yang dilakukan oleh mengajar haruslah dimiliki oleh seorang
seorang guru terhadap siswa. Dalam proses guru, ini bertujuan untuk membantu guru
belajar mengajar di sekolah sering dijumpai menyelesaikan tugasnya.
kesulitan-kesulitan yang dialami guru dan Melalui proses belajar mengajar
siswa, terutama dialami oleh guru IPA. guru harus mampu mengetahui kesulitan
Kesulitan-kesulitan tersebut salah satunya yang dialami siswa dan mencari alternatif
adalah dalam memberikan penjelasan atau pemecahannya. Sedangkan sebagai
pemahaman suatu peristiwa tertentu yang perencana pengajaran, guru diharapkan
ada di dalam materi pengajaran kepada mampu merencanakan kegiatan belajar
siswa. Untuk memberikan pemahaman mengajar secara efektif. Salah satu
yang lebih baik kepada siswa, maka alternatif yang dapat membuat
diperlukan penjelasan-penjelasan konsep pembelajaran IPA, khususnya Fisika lebih
yang dapat dengan mudah dipahami oleh menarik dan siswa dapat berperan aktif
siswa. Jika materi yang diajarkan adalah menerapkan berbagai metode
berhubungan dengan ranah di luar pembelajaran yang disesuaikan dengan
jangkauan panca indera manusia ataupun materi yang hendak disampaikan. Proses
alat bantu untuk pengamatan, sudah pasti belajar dalam kelas sering kali mengalami
seorang guru atau pengajar akan megalami gangguan, salah satunya berasal dari faktor
kesulitan dalam memberikan penjelasan. lingkungan. Beberapa faktor lingkungan
JPFK, Volume 1, Nomor 1, Maret 2015 : 14 – 19
tersebut antara lain yaitu: (1) jumlah siswa pemahaman konsep yang lebih baik
yang terlalu banyak mengakibatkan guru terhadap siswa. Model analogi dengan
kesulitan memantau seluruh siswa; (2) metode eksperimen ini juga mampu
kurang tersedianya buku-buku membantu siswa memahami materi ajar
paket/pegangan sebagai sumber bahan ajar; yang pemahamannya di luar jangkauan
(3) kondisi ruang dan prasarananya yang ranah pancaindera manusia yang juga tidak
kurang memadai. ada alat bantu lain untuk dilakukan
Dalam materi ajar Fisika, pengamatan terhadap materi tersebut.
khususnya materi aliran arus listrik terdapat Model analogi dengan metode eksperimen
beberapa kesulitan atau permasalahan yang membantu menjelaskan konsep dengan
dapat dialami guru, salah satunya dalam memadankannya dengan suatu peristiwa
memberikan pemahaman konsep mengenai yang ada disekitar dan dapat dengan mudah
arah arus listrik dan beda potensial atau ditemui serta diamati. Dan dalam
beda tegangan. Pemahaman materi tersebut penerapannya dilakukan secara eksperimen.
sedikit lebih sulit karena sifatnya yang Disini, model dengan metode ini sangat
abstrak, tidak dapat diamati dengan alat cocok pada materi ajar aliran arus listrik.
indera manusia. Jika pemahaman yang Dimana, aliran arus listrik tidak dapat
diterima atau yang dikuasai siswa rendah, diamati dengan alat indera sehingga dapat
maka dapat dimungkinkan terjadinya dianalogikan dengan aliran arus air yang
miskonsepsi atau salah persepsi dalam dapat secara langsung diamati dan mudah
materi ajar ini. Untuk mengantisipasi hal ditemui disekitar manusia.
ini, maka seorang guru diharapkan mampu Model analogi dengan metode
mencari solusi dalam penyelesaian masalah eksperimen dalam pengembangannya
ini. Solusi yang dapat diberikan dalam mensyaratkan adanya kemiripan alur
kesulitan atau permasalahan tersebut, salah berpikir, yaitu kemiripan alur berpikir pada
satunya adalah dengan meningkatkan konsep target analogi berupa materi ajar
pemahaman konsep siswa dalam materi aliran arus listrik dan konsep rujukan
ajar. Untuk meningkatkan pemahaman berupa materi ajar aliran arus air. Untuk
konsep siswa, salah satunya adalah dapat menjelaskan konsep target analogi, maka
dengan menggunakan model pembelajaran diperlukan sebuah konsep rujukan, yang
analogi metode eksperimen. nanti pada akhirnya akan menjadi sebuah
Metode pembelajaran yang dapat pembanding dalam pencapaian hasil belajar
digunakan dalam proses belajar mengajar siswa. Jika pada konsep rujukan dan konsep
ada banyak metode. Salah satunya adalah target terdapat banyak kesamaan atau
metode eksperimen atau laboratorium. kemiripan, maka sebuah analogi berpikir
Metode eksperimen (Paul Suparno dapat dibangun. Meskipun model
2007:77) adalah metode mengajar yang pengajaran sains dengan analogi diyakini
mengajak siswa untuk melakukan dapat mempermudah proses belajar
percobaan sebagai pembuktian, pengecekan mengajar siswa, namun penerapan teknik
bahwa teori yang sudah dibicarakan itu ini di kelas harus memperhatikan beberapa
memang benar. Biasanya metode hal, misalnya prakonsepsi dan daya serap
eksperimen bukan untuk menemukan teori, siswa untuk menghindari terjadinya
tetapi lebih untuk menguji teori atau hukum miskonsepsi. Untuk diketahui, salah satu
yang sudah ditemukan para ahli. Namun hal yang penting dan perlu digaris bawahi
dalam prakteknya di lapangan, metode ini dalam model ini adalah konsep materi ajar
dapat dimodifikasi. Salah satunya adalah yang telah dijadikan bahan rujukan analogi
yang akan diteliti dalam penelitian ini, yaitu diasumsikan telah diajarkan terlebih dahulu
menggunakan analogi dalam pembelajaran sebelum konsep materi ajar yang dijadikan
Fisika melalui metode eksperimen. sebagai target analogi.
Penelitian ini dipilih karena peneliti Hal inilah yang mendorong penulis
merasa bahwa model analogi dengan untuk mengambil judul penelitian
metode eksperimen ini dapat membantu “Penggunaan Model Analogi dalam
dalam memberikan peningkatan Pembelajaran Fisika Melalui Metode

15 | Silvia, Indah, A.Lumbu, Penggunaan Analogi dalam ...


JPFK, Volume 1, Nomor 1, Maret 2015 : 14 – 19
Eksperimen Topik Aliran Arus Listrik
Untuk Meningkatkan penguasaan Konsep Tabel 1. Desain Penelitian
Siswa”. No Kelompok Pretes Metod Postes
. Kelas t e t
METODOLOGI PENELITIAN 1. Eksperime 0 X1 0’
Penelitian yang dilaksanakan merupakan n
penelitian kuasi dengan rancangan 2. Kontrol 0 X2 0’
nonequivalent control group design.
Instrumen yang digunakan pada penelitian
ini terdiri dari tes keterampilan penguasaan HASIL DAN PEMBAHASAN
konsep fisika (pretest dan posttest) dan Pengujian Normalitas Data Angket kelas
angket. Gain skor ternormalisasi (g) setiap Eksperimen
siswa baik pada kelas kontrol maupun kelas Setelah diadakan pengujian dengan
eksperimen dihitung berdasarkan skor menggunakan Rumus Chi-Kuadrat, maka
pretest dan posttest, serta skor maksimum data angket, pretes dan postes baik kelas
ideal. kontrol maupun kelas eksperimen tidak
Uji beda yang digunakan adalah t terdistribusi normal, sehingga analisis uji
test (jika data berdistribusi normal dan beda menggunakan uji mannwhitney
varians antar kelompok homogen) atau uji
Mann Whitney (jika data tidak berdistribusi Analisis Data
normal dan varians antar kelompok tidak Angket
homogen). Uji beda menggunakan taraf Data angket merupakan data
signifikansi 5%. Ho ditolak jika nilai penunjang terhadap data tes penguasaan
signifikan <0,05 (nilai α). konsep. Berdasarkan data angket diperoleh
Pengambilan sampel dapat presentase sebagai berikut.
dilakukan dengan menggunakan teknik
purposive sampling.Pola Desain Penelitian
Grafik Data Angket
Kelas Eksperimen

0% 0% 0%
1
35%
2
65%
3
4

Gambar 1. Grafik angket Kelas Eksperimen

Grafik Data Angket


Kelas Kontrol
0% 1
0% 0%
6%
2
3
94%
4
5

Gambar 2. Grafik angket Kelas Kontrol

Silvia, Indah, A.Lumbu, Penggunaan Analogi dalam ... 16 |


JPFK, Volume 1, Nomor 1, Maret 2015 : 14 – 19
Berdasarkan data tersebut di atas penjelasan suatu konsep atau topik dengan
maka dapat diambil kesimpulan bahwa cara menganalogikan dengan suatu
terdapat perbedaan presentase antara peristiwa yang mudah dimengerti siswa.
kelompok kelas eksperimen dan kelompok Banyak guru Fisika menggunakan model
kelas kontrol. Pada kelompok kelas ini untuk menjelaskan konsep Fisika yang
eksperimen presentase siswa yang senang sulit dan abstrak. Dengan menggunakan
dengan metode dan model pembelajaran model pembelajaran ini dalam topik aliran
lebih tinggi jika dibandingkan dengan arus listrik, siswa dituntun untuk
kelompok kelas kontrol (78 % > 67 %). memahami dengan konsep yang lebih
Tes Penguasaan Konsep sederhana dan dapat diamati secara
Dari hasil perhitungan uji langsung dalam keseharian siswa sehingga
beda (Uji Mann Whitney) diperoleh U konsep target akan mudah tercapai. Dengan
hitung = 0. Berdasarkan tabel harga-harga menggunakan model pembelajaran ini
kritis Mann-Whitney U Test dengan α = kemampuan imajinasi siswa akan
0,05 dengan n1 = 17 dan n2 = 20 diperoleh meningkat. Metode eksperimen adalah
harga U tabel = 93. Ternyata harga U metode mengajar yang mengajak siswa
hitung lebih kecil dari U tabel (0 < 93). untuk melakukan percobaan melalui
Dengan demikian keputusan yang diambil pembuktian, pengecekan bahwa teori yang
adalah Ho di tolak dan Ha diterima. dipelajari itu memang benar (Paul Suparno
2007:77). Jadi metode ini lebih untuk
Hasil Analisis Penilaian Aspek Kognitif mengecek supaya siswa semakin yakin dan
Tabel 2. Data Gain Kelas Eksperimen jelas akan teori atau hukum yang sudah
No. Kategori gain Presentase ditemukan para ahli. Dengan menggunakan
gain metode pembelajaran ini maka siswa akan
1. Penguasaan konsep 40 % semakin memahami konsep teori yang
tinggi (g > 0,7) diajarkan dan siswa dibantu aktif belajar,
2. Penguasaan konsep 60 %
sedangkan dengan menggunakan metode
sedang (0,3 ≤ g ≤ 0,7)
3. Penguasaan konsep 0% ceramah siswa dimungkinkan kurang
rendah (g < 0,3) memahami teori dan kurang melibatkan
seluruh pancaindera siswa sehingga siswa
Tabel 3. Data Gain Kelas Kontrol akan kurang mengembangkan
No. Kategori gain Presentase kreatifitasnya. Hal ini dapat menyebabkan
gain konsep target sulit tercapai.
1. Penguasaan konsep tinggi (g 0% Pada topik aliran arus listrik sangat tepat
> 0,7) jika menggunakan model pembelajaran
2. Penguasaan konsep sedang 60 % analogi, karena akan menuntun siswa untuk
(0,3 ≤ g ≤ 0,7) berfikir secara abstrak. Arus listrik pada
3. Penguasaan konsep rendah 40 % sebuah kawat penghantar tidak dapat
(g < 0,3) diamati dengan menggunakan mata, tetapi
jika dianalogikan dengan aliran arus air
Pembahasan Hasil Penelitian yang sering diamati dalam kehidupan
Perbedaan tingkat penguasaan sehari-hari maka siswa akan lebih mudah
konsep siswa dapat dilihat berdasarkan data untuk memahami konsepnya. Meskipun
penilaian aspek kognitif. Peningkatan begitu ada beberapa hal yang perlu untuk
penguasaan konsep antara nilai pretes dan lebih diberi penekanan dalam penerapan
postes pada kelas eksperimen lebih tinggi pembelajaran dengan model analogi, yaitu
jika dibandingkan dengan kelas kontrol. dalam pemilihan analogi dan perbedaan
Perbedaan tingkat penguasaan konsep siswa antara konsep yang sesungguhnya dari
tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, peristiwa Fisika yang dipelajari dengan
beberapa diantaranya adalah faktor model analogi atau gambaran yang digunakan.
dan metode pembelajaran yang digunakan. Jika analogi yang digunakan atau dipilih
Secara umum model pembelajaran tidak dikenali oleh siswa, seringkali
analogi adalah model pembelajaran pembelajaran akan menjadi tidak efektif.

17 | Silvia, Indah, A.Lumbu, Penggunaan Analogi dalam ...


JPFK, Volume 1, Nomor 1, Maret 2015 : 14 – 19
Begitu pula jika siswa tidak dapat (http://www.arxiv.org) diakses pada
membedakan antara konsep yang tanggal 11 Juli 2012
sesungguhnya dengan konsep yang
dianalogikan, hal ini dapat menimbulkan Hake, Richard. R. 2008. Interactive-
miskonsepsi. Tetapi jika terjadi hal Engagement Versus Traditional
demikian maka dapat dibantu dengan Methods: A Six-Thousand-Student
menggunakan analogi penghubung. Survey of Mechanics Test Data for
Introductory Physics Course.
PENUTUP American Journal of Physics.
Kesimpulan [Online]
Berdasarkan hasil penelitian yang (http://www.physics.indiana.edu/~h
diperoleh dan pembahasan yang diuraikan ake) diakses pada tanggal : 5 Juli
sebelumnya, penulis menyimpulkan : 2012
1. Terdapat perbedaan penguasaan
konsep antara model pembelajaran Hardiyawan Indrayanto. 2007.
analogi dengan metode eksperimen Perbandingan Kemampuan
dan model konvensional dengan Berpikir Kreatif Siswa Sekolah
Menengah Atas antara Siswa yang
metode ceramah Memperoleh Pembelajaran
2. Pembelajaran model analogi dengan Matematika Melalui Pendekatan
metode eksperimen dapat Bridging Analogy dengan
meningkatkan penguasaan konsep Pendekatan Biasa. [Online]
siswa. (Http://digilib.upi.edu/pasca/availab
le/etd-0523107-100950/) diakses
DAFTAR PUSTAKA pada tanggal: 28 Nopember 2011
Edi Istiyono. 2004. Sains Fisika untuk Paul Suparno. 2007. Metodologi
Kelas X Jilid Ib. Klaten : Intan Pembelajaran Fisika. Yogyakarta :
Pariwara Universitas Sanata Dharma
Edi Hendri Mulyana. 2005. Asesmen dalam Ridwan. 2009. Metode dan Teknik
Pembelajaran Sains SD. [Online] Menyusun Proposal Penelitian.
(http://assesmenpembelajaranSD_g Bandung : Alfabeta
oogle.com) diakses pada tanggal:
08 Nopember 2011 Riduwan. 2010. Metode dan Teknik
Menyusun Tesis. Bandung :
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Alfabeta
2001. Pedoman Penulisan Skripsi
dan Makalah FKIP Universitas Sudjana. 2005. Metoda Statistika edisi 6.
Cenderawasih. Jayapura : Bandung : Tarsito
Universitas Cenderawasih
Sugiyono. 1999. Statistika untuk
Ferdi. 2011. Pengertian Belajar dan penelitian. Bandung : Alfabeta
Pembelajaran. [Online]
(http://definisi belajar_google.com) Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
diakses pada tanggal: 19 Nopember Pendidikan. Bandung : Alfabeta
2011
Suharsimi Arikunto.( 2002). Prosedur
Hake, Richard. R. 2002. Relationship of penelitian Suatu Pendekatan
Individual Student Normalized Praktek edisi revisi V. Jakarta :
Learning Gains in Mechanics with Rineka Jaya
Gender, High School Physics, and
Pretest Scores on Mathematics Sparisoma Viridi. 2010. Pembelajaran
and Spatial Visualization. [Online] Fisika: Asumsi Tersembunyi,
Silvia, Indah, A.Lumbu, Penggunaan Analogi dalam ... 18 |
JPFK, Volume 1, Nomor 1, Maret 2015 : 14 – 19
Miskonsepsi, Cara Belajar Wikipedia. Filosofi Pendidikan. [Online]
Analogi, Peraga – Eksperimen (http://dasarpendidikan.wikipedia.c
Sederhana, dan Muatan Lokal. om) diakses pada tanggal : 28
[Online] Nopember 2011
(http://www.google.com/pembelaja
ran-fisika-metode-analogi/) diakses
pada tanggal: 28 Nopember 2011

Tjipto Prastowo. 2011. Jurnal Penelitian


Fisika dan aplikasinya. [Online]
(http://www.scholar.google.com/tji
pto_prastowo/2011/02/jurnal-
penelitian -fisika-dan-aplikasinya/)
diakses pada tanggal : 8 September
2011

19 | Silvia, Indah, A.Lumbu, Penggunaan Analogi dalam ...

Anda mungkin juga menyukai