KATA PENGANTAR
Makalah Harga Diri Rendah disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah
Keperawatan Jiwa 1. Selain itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca tentang Harga Diri Rendah .
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan
makalah ini.
Kelompok 1
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................3
1.1Latar Belakang...................................................................................................3
1.2Rumusan Masalah..............................................................................................5
1.3Tujuan.................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................7
2.1 Pengertian...........................................................................................................7
2.2 Etiologi...............................................................................................................7
3.1 Pengkajian........................................................................................................12
3.3 Intervensi..........................................................................................................14
BAB IV PENUTUP...............................................................................................19
4.1 Kesimpulan......................................................................................................19
4.1 Saran.................................................................................................................19
3
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu gangguan jiwa yang ditemukan adalah gangguan konsep harga
diri rendah, yang mana harga diri rendah digambarkan sebagai perasaan yang
negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri,
merasa gagal mencapai keinginan (Keliat, 1999). Perawat akan mengetahui jika
perilaku seperti ini tidak segera ditanggulangi, sudah tentu berdampak pada
gangguan jiwa yang lebih berat. Beberapa tanda-tanda harga diri rendah adalah
rasa bersalah terhadap diri sendiri, merendahkan martabat sendiri, merasa tidak
mampu, gangguan hubungan sosial seperti menarik diri, percaya diri kurang,
kadang sampai mencederai diri (Townsend, 1998).
Untuk itu, dibutuhkan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak agar
rasa percaya diri dalam individu itu dapat muncul kembali. Termasuk bantuan dari
seorang perawat. Perawat harus dapat menangani pasien yang mengalami
diagnosis keperawatan harga diri rendah, baik menggunakan pendekatan secara
individual maupun kelompok.
7. Apa saja masalah keperawatan yang mungkin muncul pada klien dengan
harga diri rendah?
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Gangguan harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri
atau kemampuan diri yang negatif yang dapat secara langsung atau tidak langsung
diekspresikan ( Townsend, 1998 ).
Menurut Schult & Videbeck ( 1998 ), gangguan harga diri rendah adalah
penilaian negatif seseorang terhadap diri dan kemampuan, yang diekspresikan
secara langsung maupun tidak langsung
2.2 Etiologi
1. Faktor predisposisi
2. Faktor presipitasi
2. Penurunan produktivitas
Individu yang kurang mengerti akan arti dan tujuan hidup akan gagal
menerima tanggung jawab untuk diri sendiri dan orang lain. Ia akan tergantung
pada orang tua dan gagal mengembangkan kemampuan sendiri ia mengingkari
kebebasan mengekspresikan sesuatu termasuk kemungkinan berbuat kesalahan
dan menjadi tidak sabar, kasar dan banyak menuntut diri sendiri, sehingga ideal
diri yang ditetapkan tidak tercapai.
Sedangkan stressor yang mempengaruhi harga diri rendah dan ideal diri
adalah penolakan dan kurang penghargaan diri dari orang tua dan orang yang
berarti, pola asuh yang tidak tepat, misalnya terlalu dilarang, dituntut, dituruti,
persaingan dengan saudara. Kesalahan dan kegagalan yang terulang, cita-cita yang
tidak tercapai, gagal bertanggung jawab terhadap diri sendiri.
Harga diri rendah dapat terjadi karena adanya kegagalan atau berduka
disfungsional dan individu yang mengalami gangguan ini mempunyai koping
yang tidak konstruktif atau kopingnya maladaptive.
Resiko yang dapat terjadi pada individu dengan gangguan harga diri
rendah adalah isolasi sosial: menarik diri karena adanya perasaan malu kalau
kekurangannya diketahui oleh orang lain. ( Stuart dan Sundeen, 1991 )
8
Mekanisme koping jangka pendek yang biasa dilakukan klien harga diri
rendah adalah kegiatan yang dilakukan untuk lari sementara dari krisis, misalnya
pemakaian obat-obatan, kerja keras, nonton TV terus menerus. Kegiatan
mengganti identitas sementara, misalnya ikut kelompok social, keagamaan dan
politik. Kegiatan yang memberi dukungan sementara, seperti mengikuti suatu
kompetisi atau kontes popularitas. Kegiatan mencoba menghilangkan anti
identitas sementara, seperti penyalahgunaan obat-obatan.
Factor biologis biasanya karena ada kondisi sakit fisik secara yang dapat
mempengaruhi kerja hormone secara umum, yang dapat pula berdampak pada
keseimbangan neurotransmitter di otak, contoh kadar serotonin yang menurun
dapat mengakibatkan klien mengalami depresi dan pada pasien depresi
kecenderungan harga diri rendah semakin besar karena klien lebih dikuasai oleh
pikiran-pikiran negative dan tidak berdaya.
9
Struktur otak yang mungkin mengalami gangguan pada kasus harga diri
rendah adalah :
1. System Limbic yaitu pusat emosi, dilihat dari emosi pada klien dengan harga
diri rendah yang kadang berubah seperti sedih, dan terus merasa tidak berguna
atau gagal terus menerus.
3. Thalamus, system pintu gerbang atau menyaring fungsi untuk mengatur arus
informasi sensori yang berhubungan dengan perasaan untuk mencegah berlebihan
di korteks. Kemungkinan pada klien dengan harga diri rendah apabila ada
kerusakan pada thalamus ini maka arus informasi sensori yang masuk tidak dapat
dicegah atau dipilah sehingga menjadi berlebihan yang mengakibatkan perasaan
negative yang ada selalu mendominasi pikiran dari klien.
peran
6. Berduka disfungsional
BAB III
11
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
Menurut Stuard and Sudeen ( 1998 ) pengkajian pada pasien harga diri rendah
meliputi tingkah laku :
b. Produktivitas menurun.
c. Gangguan berhubungan
d. Rasa bersalah.
e. Mudah marah
g. Keluhan fisik
j. Mengurung diri
k. Penyalahgunaaan zat
1. Kriteria evaluasi :
2. Intervensi :
1) Kriteria evaluasi :
2) Intervensi :
c. TUK 3 : Klien dapat menilai kemampuan yang masih dapat digunakan selama
sakit.
1) Kriteria evaluasi :
2) Intervensi :
1. Tujuan Umum :
2. Tujuan Khusus :
1. Kriteria evaluasi :
2. Intervensi
c) Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien
1. Kriteria evaluasi :
2. Intervensi :
1. Kriteria evaluasi :
2. Intervensi :
1. Kriteria evaluasi
2. Intervensi :
§ Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai
kemampuan
1. Kriteria evaluasi :
2. intervensi :
1. Kriteria evaluasi :
2. Intervensi :
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
18
Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah
diri yang berkepanjangan akibat evaluasi negative terhadap diri sendiri dan
kemampuan diri. Berikut ini adalah tanda dan gejala harga diri rendah :
d. Penurunan produktivitas
Selain tanda dan gejala tersebut, kita dapat juga mengamati penampilan
seseorang dengan harga diri rendah yang tampak kurang memerhatikan perawatan
diri, berpakaian tidak rapi, selera makan menurun, tidak berani menatap lawan
bicara, lebih banyak menunduk, dan bicara lambat dengan nada suara lemah.
4.2 Saran