Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS MANAJEMEN USAHA TANI

PENGELOLAAN KELOMPOK TANI

DI LEMBAGA PUSAT PELATIHAN PERTANIAN DAN PEDESAAN

SWADAYA (P4S) KARANGSARI

DESA CIBEUREUM KEC. SUKAMANTRI KAB. CIAMIS

Diajukan Untuk Menenuhi Salah Satu Tugas Praktikum Manajemen Agribisnis

Dosen Pengampu : Ane Novianty, S.P.,M.P

Disusun Oleh :

Imelia Nur Iskandar

5009190041

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS GALUH CIAMIS

2021
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan suber daya hayati yang

dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan

baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan

hidupnya. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam

pertanian biasa dipahami orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok

tanam serta pembesaran hewan ternak, bagian terbesar penduduk dunia

bermata pencaharian dalam lingkup pertanian. Sejarah indonesia  sejak

masa kolonial sampai sekarang tidak dapat dipisahkan dari sektor

pertanian dan perkebunan, karena ini memiliki arti yang sangat penting

dalam menentukan pembentukan berbagai realitas ekonomi dan sosial

masyarakat di berbagai wilayah Indonesia. Pertanian pada mulanya

merupakan suatu yang sederhana dan sangat alami pada pembawaannya,

melihat kenyataan tersebut tidak sedikit pula masyarakat yang

menggantungkan hidupnya dalam sektor pertanian. Ada sebagian petani

yang sudah menggunakan berbagai macam kemajuan alat pertanian yang

tentunya sangat mempengaruhi tingkat produktivitas hasil pertanian, juga

masih ada yang mengunakan alat-alat tradisional. Petani tradisional masih

kurang akan pengetahuan dalam teknik budidaya modern ataupun

penggunaan alat teknologi pertanian. Maka pemerintah mengadakan

program pembentukan suatu kelompok tani di setiap desa. Darajat (2011),


mengungkapkan bahwa kelompok tani merupakan salah satu upaya

pemberdayaan petani untuk meningkatkan produktivitas, pendapatan, dan

kesejahteraan petani dengan adanya kelompok tani, dianggap sebagai

organisasi yang efektif untuk memberdayakan petani, meningkatkan

produktivitas, pendapatan, dan kesejahteraan petani dengan bantuan

fasilitasi pemerintah melalui program dari berbagai kebijakan

pembangunan pertanian.

B. TUJUAN

Laporan ini bertujuan untuk menganalisisi pengelolaan pada kelompok

tani di Lembaga Pusat Pelatihan PertanianDan Pedesaan Swadaya (P4S)

Karangsari.

C. METODE DI LAPANGAN

Demi memperoleh data dan informasi yang diharapkan dalam penelitian

ini, ada beberapa metode yang penulis coba pergunakan. Adapun metode

yang dipergunakan yaitu Metode Wawancara.

Pada metode ini penulis berkunjung ke tempat pusat pelatihan P4S dan

melakukan wawancara langsung dengan para petani untuk memperoleh

informasi tentang proses pemudidayaan tanaman di P4S karangsari.


BAB II

PEMBAHASAN

A. WAKTU DAN TEMPAT OBSERVASI

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 04 Januari 2021, yang

bertempat dari Desa Cibeureum, Kecamatan sukamantri, Kabupaten

Ciamis. Kelompok tani yang bernama “Lembaga Pusat Pelatihan Pertanian

Dan Pedesaaan Swadaya (P4S) Karangsari ” pada saat ini sedang di ketuai

oleh bapak Pipin Arip Apilin berasal dari penduduk setempat.

B. PENGERTIAN MANAJEMEN

Menurut Lawrence A. Appley, manajemen memiliki arti sebagai

sebuah keahlian yang dimiliki seseorang atau organisasi untuk

menggerakkan orang lain agar mampu dan mau melakukan sesuatu.

C. PERENCANAAN

Perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan berdasarkan

pemilihan dari berbagai alternatif data yang ada, dirumuskan dalam bentuk

keputusan yang akan dikerjakan untuk masa yang akan datang dalam

usaha mencapai tujuan yang diinginkan.

D. PROGRAM P4S

 Mengembangkan sistem manajemen ushatani yang berorientasi pasar

 Pemasyarakatan gerakan teknologi masuk desa

 Mengembangkan sistem pertanian maju, efisien, tangguh melalui

penerapan aspek pemanfaatan sumberdaya, struktur produksi terhadap

permintaan pasar dan teknologi


 Pengembangan sistem informasi manajemen

 Pengembangan wawasan agribisnis dan agroindustri

 Mengembangkan sistem Good Agricultura Praktice (GAP) sayuran

 Mengembangkan program PIKET (Pengkajian, Informasi,

Komunikasi,Edukasi Terpadu)

E. STRATEGI PENGEMBANGAN P4S

 Mengembangkan sistem yang digerakan oleh kepemimpinan petani

 Pengembangan jaringan kerjasama kemitraan

 Mendukung program otonomi daerah dalam mengembangkan produk

lokal dan keunggulan kompetitif wilayah serta efisiensi penggunaan

sumber daya

 Membangun keterpaduan program yang berwawasan agribisnis dan

kelestarian lingkungan

 Mengembangkan p4s secara profesional sebagai lembaga profesi yang

mandiri dan mitra kaum petani

F. PRODUK YANG DIHASILKAN P4S

 Tomat

 Cabai Merah

 Cabai Rawit

 Terong

 Buncis
G. HARGA JUAL

Hansen dan Mowen (2001:633) mendefinisikan “Harga jual adalah

jumlah moneter yang dibebankan oleh suatu unit usaha kepada pembeli

atau pelanggan atas barang atau jasa yang dijual atau diserahkan”. 

Dari hasil panen di P4S seluas 1 ha, dapat dihasilkan 15 Ton

tergantung banyak tidaknya hasil panen. Pada musim hujan seperti ini

hasil panen mengalami penurunan dengan hasil 9 atau 10 ton dengan

harga jual Rp.15.000 /kg, jauh dengan musim kemarau bisa mencapai

harga tinggi yaitu Rp.40.000 /kg.

H. PEMASARAN

Menurut Downey (2002:3), pemasaran dapat diartikan sebagai telah

terhadap aliran produk secara fisik serta ekonomik dari produsen melalui

pedagang perantara hingga sampai ke tangan konsumen.

Pemasaran hasil panen di p4s yaitu langsung dipasarkan ke pasar

pasar lokal yaitu ke pasar caringinbandung, tasik, dan banjar.

I. PENGARAHAN

Pengarahan dapat diartikan sebagai aspek hubungan manusiawi

dalam kepemimpinannya yang mengikat bawahan untuk bersedia mengerti

dan menyumbangkan pikiran dan tenaganya secara efektif dan efisien

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.


P4s melakukan pengarahan dengan cara Musyawarah antar semua

anggota sebelum melakukan kegiatan selalu di berikan pengarahan oleh

ketua,

J. PENGAWASAN

Pengawasan ialah suatu proses dimana pimpinan ingin mengetahui

apakah hasil pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh bawahannya

sesuai dengan rencana, perintah, tujuan, atau kebijaksanaan yang telah

ditentukan

Pengawasan terhadap semua kegiatan dilapangan yaitu dengan

melihat data-data atau turun langsung ke lapangan

K. TENAGA KERJA

Menurut Alam (2014) tenaga kerja adalah penduduk dengan usia

antara 17 tahun sampai 60 tahun yang bekerja untuk menghasilkan uang

sendiri.

P4S mempunyai tenaga kerja sekitar kurang lebih 30 orang dengan

upah laki-laki Rp.50.000 /hari dan perempuan Rp.30.000 /hari

L. STRUKTUR ORGANISASI
M. PENGORDINASIAN

Apakah ketua selalu sering melakukan komunikasi informal dengan

para anggota? Ya, tetapi tidak rutin hanya sekadar jika ada kegiatan maka

anggota diikut sertakan supaya tidak ketinggalan informasi.

N. FASILITAS YANG ADA DI P4S

 Laboratorium

 Lapang praktek

 Peralatan Usaha Tani (mesin-mesin, hand sprayer, traktor dll)

 Peralatan kantor (komputer, kamera, dll)


BAB IV

PENUTUP
A. KESIMPULAN

Hasil dari rekomodasi yang saya wawancara kepada ketua kelompok

tani menyatakan bahwa kelompok tani tersebut ada penerapan fungsi

manajemen nya tetapi dari kelempok tani itu hanya mengelola anggota-

anggota yang tercatat dalam kelompok tani tersebut. Penerapannya

meliputi perencanaan meliputi produk, produksi, tenaga kerja, harga jual,

pemasaran, fungsi pengorganisasian, fungsi pengarahan, fungsi

pengawasan meliputi pengadaan faktor produksi, pelaksanaan kegiatan

pemasaran kelompok tani yang bernama P4S berasal dari Desa Cibeureum

Kecamatan Sukamantri, Kabupaten Ciamis. Pada saat ini kelompok tani

P4S masih aktif.

B. SARAN

kelompok tani untuk kedepannya lebih baik lagi dan lebih diteliti lagi

untuk tahap manajemen nya perencanaan meliputi produk, produksi,

tenaga kerja, harga jual, pemasaran, fungsi pengorganisasian, fungsi

pengarahan, fungsi pengawasan meliputi pengadaan faktor produksi,

pelaksanaan kegiatan produksi, produk, dan pemasaran. Jika tahapan

tersebut tercapai maka akan mendapatkan tujuan yang diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai