[1]
b. Fungsi Elemen Sistem Ekonomi
Masing-masing elemen (unit-unit ekonomi, pelaku-pelaku ekonomi)
mempunyai fungsi-fungsi tertentu yang harus dijalankan selama
berlangsungnya proses kegiatan ekonomi, seperti fungsi-fungsi produksi,
konsumsi, distribusi, investasi, regulasi, dll
Bagaimana hasil dari kegiatan ekonomi sangat tergantung bagaimana elemen-
elemen sistem ekonomi tersebut menjalankann fungsinya. Dalam perjalanan
fungsinya, setiap elemen bisa fungsional, bisa non fungsional atau
disfungsional.
[2]
B. Pendekatan Melalui Sistem Ekonomi
[3]
C. Perbandingan Sistem-Sistem Ekonomi
Ada dua cara penggolongan sistem ekonomi.
Pertama berdasarkan yang mengatur mekanisme : a) Sistem ekonomi tradisional,
b) sistem ekonomi pasar, c) sistem ekonomi komando/ terpimpin.
Kedua bedasarkan yang mengatur kepemilikan aset: a) sistem ekonomi kapitalis,
b) sistem ekonomi sosialis, c) sistem ekonomi campuran.
[4]
2. Sistem Ekonomi Sosialis (Sosialisme)
Ciri-ciri Sosialisme
Lebih mengutamakan kebersamaan (kolektivisme)
Masyarakat dianggap sebagai satu-satunya kenyataan sosial, sedang individu-
individu hanya fiksi belaka.
Tidak ada pengakuan atas hak-hak pribadi (individu).
Peran pemerintah sangat kuat
Pemerintah bertindak aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga tahap
pengawasan.
Alat-alat produksi dan kebijakan ekonomi semuanya diatur oleh negara.
Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi
Pola produksi (aset dikuasai masyarakat) melahirkan kesadaran
kolektivisme (masyarakat sosialis)
Pola produksi (aset dikuasai individu) melahirkan kesadaran individualisme
(masyarakat kapitalis).
Kelemahan-kelemahan Sosialisme
Teori pertentangan kelas tidak berlaku umum
Tidak banyak kasus, hanya terjadi pada saat revolusi industri (abad
pertengahan) dan revolusi Bolsevik tahun 1917). Di India banyak kasta, tapi
tidak pernah terjadi revolusi sosial.
Tidak ada kebebasan memilih pekerjaan. Maka kreativitas masyarakat
terhambat, produktivitas menurun, produksi dan perekonomian akan mandeg.
Tidak ada incentive untuk kerja keras. Maka tidak ada dorongan untuk bekerja
lebih baik, prestasi dan produksi menurun, ekonomi mundur.
Tidak menjelaskan bagaimana mekanisme ekonomi. Karl Marx hanya
mengkritik keburukan kapitalisme, tapi tidak menjelaskann mekanisme yang
mengalokasikan sumber daya di bawah sosialisme.
Sosialisme tidak sama dengan komunisme
Sosialisme merupakan tahap persiapan ke komunisme.
Komunisme merupakan tahap akhir perkembangan masyarakat (The Six Major
Historical Stage): primitive, communism slaery, feodalism, capitalism,
sosialism dan full communism).
[5]
Lunak : melakukan perencanaan melalui mekanisme pasar untuk menjamin
pemerataan dan keadilan.
Alasan perlunya campur tangann pemerintah :
Mencegah perusahaan-perusahaan besar turut mempengaruhi kebijakan
politik dan ekonomi
Mencegah organisasi buruh (gabungan) menekan pengusaha dalam
menentukan harga barang (Deliarnov, 1995).
Peran dan Campur Tangan Pemerintah Indonesia
Amanat Konstitusi (pembukaan UUD 1945) : memajukan kesejahteraan umum,
memajukan kecerdasan kehidupan bangsa dan mewujudkan keadilan sosial
bagi seluruh rakyat.
Pasal 33, 34, dan 27 ayat 2 UUD 1945, menyelenggarakan kesejahteraan sosial
bagi seluruh rakyat memalui antara lain:
Penguasaan cabang-cabang produksi yang penting
Memelihara fakir miskin dan anak-anak terlantar
Penyediaan lapangan kerja. (Undang-Undang Dasar 1945).
[6]
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/ Perwakilan : pedoman untuk meningkatkann sistem dan
semangat demokrasi dalam bidang politik maupun ekonomi.
Landasan Konstitusional : UUD – 1945
Prinsip-prinsip Demokrasi Ekonomi :
Pasal 23 : menegaskan hak-hak DPR untuk :
1) Menyetujui/ menolak RAPBN dengan UU
2) Menetapkan pajak dengan UU
3) Menetapkan macam dan nilai mata uang dengan UU
4) Memeriksa pertanggung jawaban keuangan negara (laporan BPK)
dengan UU.
Azas kekeluargaan dan koperasi
Pasal 33 diilhami oleh sila-sila dalam Pancasila :
1) Ketuhanan yang Maha Esa : Bangsa Indonesia selalu mendekatkan diri
kepada Tuhannya. Sesuai perintah Tuhan, kesejahteraan harus dibagi-
bagikan secara merata di antara wara negara secara adil
2) Sila persatuan, kerakyatan dan keadilan social
Koperasi sebagai sokoguru ekonomi, karena berazaskan kekeluargaan
Koperasi adalah organisasi ekonomi yang demokratis dan berwatak sosial
(Soemitro Djojohadikusumo, 1993)
Landasan Operasional : GBHN
Demokrasi pancasila dan demokrasi ekonomi
Konsep “Tingal Landas” : dari ajaran WW. Rostow (The Stages of Economic
Growth) :
1) Tahap “traditional society” (tradisonal statis)
2) Tahap “precondition for take-off” (masa transisi)
3) Tahap “take-off” (lepas landas: disyaratkan antara lain tingkat investasi
lebih 10% Pendapatan Nasional)
4) Tahap “the drive to maturity” (ekonomi sudah matang/ dewasa)
5) Tahap “The age of high mass consumption” (konsumsi massa yang
melimpah)
Trilogi Pembangunan :
A. Tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi
B. Pemerataan pembangunan dan hasil pembangunan
C. Stabilitas nasional yang mantap
Pembangunan Jangka Panjang dan Pembangunan Lima Tahun
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
Struktur APBN diformulasikan : (sektor domestic dan foreign)
G=R
G = Df + Dd
R = Rf + Rd
Gf + Gd = Rf + Rd
Gd - Rd = Rf – Gf
[7]
Dimana :
G = goernment expenditure
R = government revenue
Gf = foreign government expenditure
Gd = domestic government expenditure
Rf = foreign government revenue
Rd = domestic government revenue
Gd – Rd = defisit anggaran domestic, ditutup
Rf – Gf = surplus anggaran foreign
[8]
b. Bersumber dari sejarah pendiriannya :
BUMN adalah produk politik, didirikan oleh pemerintah bersama DPR
dengan UU
Operasi BUMN banyak melibatkan birokasi dengan pemerintah maupun
dengan DPR. Keputusan-keputusan manajemen selalu lambat dan bersifat
kompromis, karena itu tidak efektif dan tidak efisien.
[9]