Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN PENDAHULUAN

KEPERAWATAN MATERNITAS PADA IBU HAMIL

OLEH:
NAMA : DJUER DJIES
NIM : 202003124

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ( STIKES BINA SEHAT PPNI )
BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

2020

i
LEMBAR PNGESAHAN

Laporan Asuhan Keperawatan ini diajukan oleh :

Nama : Djuer Djies


Nim : 2020031124
Program Studi : Profesi Ners

Adapun rincian laporan pendahuluan tercantum dalam laporan ini. Telah diperiksa
dan disetujui sebagai tugas dalam prektik klinik Keperawatan Maternitas

Mojokerto, Desember 2020

Receptor Akademik Mahasiswa

NIP/NIK: Djuer Djies


202003124

2
LAPORAN PENDAHULUAN

I. KEHAMILAN
A. DEFINISI
Kehamilan adalah masa mulai dari ovulasi sampai partus kira-kira
280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu).
Kehamilan 40 minggu disebut sebagai kehamilan matur (cukup bulan),
dan bila lebih dari 43 minggu disebut sebagai kehamilan post matur.
Kehamilan antara 28 sampai 36 minggu disebut kehamilan premature.
Kehamilan dibagi dalam 3 trimester yaitu:

1.Trimester I: dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan kehamilan.

2.Trimester II: dimulai dari bulan ke 4 sampai 6 bulan kehamilan.

3.Trimester III: dimulai dari bulan ke 7 sampai 9 bulan (Saifuddin,


2002:89)

Periode Antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung


sejak hari pertama haid terakhir ( HPHT ) hingga di mulainya periode
persalinan sejati, yang menandai awal periode antepartum (Helen,
Varney, 2007). Proses Kehamilan merupakan mata rantai yang
bersinambungan dan terdiri dari : ovulasi, migrasi spemartozoa dan
ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi ( implantasi ) pada
uterus, pembentukan plasenta dan tumbuh kembang hasil konsepi
sampai anterm (Manuba, 2010).

3
Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama
ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim
(Manuaba, 2010).

Pelayanan antenatal adalah pelayanan terhadap individu yang


bersifat preventif care untuk mencegah masalah yang kurang baik bagi
ibu maupun janin agar melalui  persalinan dengan sejat dan aman,
diperlukan kesiapan fisik dan mental ibu sehingga ibu dalam keadaan
status kesehatan optimal, karena kesehatan ibu berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan janinnya (Winjosastro, 2002).

B. ETIOLOGI
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut, yaitu:
a. Ovum
Ovum adalah suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri dari
suatu nucleus yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh
zona pellusida oleh kromosom radiate.
a. Spermatozoa
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong
agak gepeng berisi inti, leher yang menghubungkan kepala
dengan bagian tengah dan ekor yang dapat bergerak sehingga
sperma dapat bergerak cepat
b. Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuhan antara sperma dan
ovum di tuba fallopii
c. Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium
d. Plasentasi
Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna
untuk pertukaran zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya
(Mochtar, 2011).

4
C. KLASIFIKASI
Kehamilan dibagi menjadi dua yaitu kehamilan menurut lamanya dan
kehamilan dari tuanya. Kehamilan ditinjau dari lamanya, kehamilan dibagi
menjadi 3 yaitu:
a. Kehamilan premature, yaitu kehamilan antara 28-36 minggu.
b. Kehamilan mature, yaitu kehamilan antara 37-42 minggu.
c. Kehamilan postmature, yaitu kehamilan lebih dari 43 minggu.
Sedangkan kehamilan ditinjau dari tuanya kehamilan dibagi menjadi 3 pula
yaitu:
a. Kehamilan triwulan pertama (antara 0 sampai 12 minggu), di mana dalam
triwulan pertama alat-alat mulai terbentuk.
b. Kehamilan triwulan kedua (antara 12 sampai 28 minggu), di mana dalam
triwulan kedua alat-alat telah terbentuk tetapi belum sempurna dan
viabilitas janin masih disangsikan.
c. Kehamilan triwulan terakhir (antara 28 sampai 40 minggu), di mana janin
yang dilahirkan dalam trimester ketiga telah viable (dapat hidup)
(Kuswanti, 2014).
D. PATOFISIOLOGI
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur
(ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam
sel telur, waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan
berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk
ke saluran telur. Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian
yang mengembang oleh tuba falofi.
Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi
untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat
yang paling mudah dimasuki, masuklah salah satu sel mani dan kemudian
bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi =
fertilitas).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh
rambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi

5
(implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari.
Untuk menyuplai darah ke sel-sel makanan bai mudligah dan janin,
dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap
kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan
(konsepsi = fertilitas), nidasi dan plasenta.
1. Sel telur (ovum)
Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi di
geneta-bridge.
2. Sel mani (spermatozoa)
Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala, berbentuk lonjong
agak gepeng berisi inti (nucleus), leher yang menghubungkan kepala
dengan bagian tengah, dan ekor yang dapat bergetar sehingga sperma
dapat bergerak dengan cepat.
3. Pembuahan (konsepsi = fertilitas)
Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatu antara sel mani dengan sel
telur di tuba pallofi.
4. Nidasi (implantasi )
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium.

6
E. PATHWAY

F. TANDA DAN GEJALA KEHAMILAN ( DIAGNOSA KEHAMILAN )


( Hanifah Wiknjosastro, 2009 )
1. Tanda pasti kehamilan
a. Teraba bagian-bagian janin dan dapat di kenal bagian-bagian janin
b. Terdengar dan dapat dicatat bunyi jantung janin
c. Dapat dirasakan gerakan janin
d. Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak kerangka janin. Tidak
dilakukan lagi sekarang karena dampak radiasi terhadap janin.
e. Dengan alat USG dapat diketahui kantung janin, panjang janin, dan
dapat diperkirakan tuanya kehamilan serta dapat menilai pertumbuhan
janin

7
2. Tanda tidak pasti kehamilan
a. Pigmentasi kulit, kira-kira 12 minggu atau lebih
b. Leukore, sekret serviks meningkat karena pegnaruh peningkatan
hormon progesteron
c. Epulis (hypertrofi papila gingiva), sering terjadi pada TM I
kehamilan
d. Perubahan payudara, payudara menjadi tegang dan membesar karena
pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang merangsang daktuli
dan alveoli payudara. Daerah areola menjadi lebih hitam kaerna
deposit pigmen berlebihan. Terdapat colostrum bila kehamilan lebih
dari 12 minggu.
e. Pembesaran abdoment, jelas terlihat setelah kehamilan 14 minggu.
f. Suhu basal meningkat terus antara 37,2 – 37,8 0C
g. Perubahan organ-organ dalam pelvix :
1) Tanda chadwick : livid, terjadi kira-kira minggu ke-6
2) Tanda hegar : segmen bawah rahim lembek pada perabaan
3) Tanda piscasexk : uterus membesar kesalah satu jurusan
4) Tanda Braxton-Hiks : uterus berkontraksi bila dirangsang.
5) Tanda ini khas untuk uterus pada masa kehamilan.
Tes kehamilan. Yang banyak dipakai pemeriksaan hormon
korionik gonadotropin (hCG) dalam urine. Dasarnya reaksi
antigen, antibody dengan hCG sebagai antigen
3. Tanda kemungkinan kehamilan
a. Amenore (tidak mendapat haid)
b. Nausea (enek) dengan atau tanpa vomitus (muntah). Sering terjadi
pagi hari pada bulan-bulan pertama kehamilan disebut morning
sickness
c. Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu)
d. Konstipasi / obstipasi, disebabkan penurunan peristaltik usus oleh
hormon steroid
e. Sering kencing

8
f. Pusing, pingsan dan mudah muntah Pingsan sering ditemukan bila
berada ditempat ramai pada bulan-bulan pertama kehamilan, lalu
hilang setelah kehamilan 18 minggu
g. Anoreksia (tidak ada nafsu makan).
G. PERUBAHAN PADA IBU HAMIL
a. Perubahan fisiologis
1. Uterus
Uterus bertambah besar semula 30 gram menjadi 1000 gram,
pembesaran ini dikarenakan hipertropi oleh otot-otot rahim.
2. Vagina
 Elastisitas vagina bertambah
 Getah dalam vagina biasannya bertambah, reaksi asam PH :3,5-6
 Pembuluh darah  dinding vagina bertambah, hingga waran selaput
lendirnya
berwarna kebiru- biruan (Tanda chadwick).
3. Ovarium (Indung Telur)
Ovulasi terhenti, masih terdapt corpus luteum graviditatis sampai
terbentuknya uri yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan
progesteron.
4. Kulit
Terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papila
normal, dan linea alba.
5. Dinding perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan
perobekan selaput elestis di bawah kulit sehingga timbul strie
gravidarum.
6. Payudara
Biasanya membesar dalam kehamilan, disebabkan hipertropi dari
alveoli puting susu biasanya membesar dan berwarna lebih tua.
Areola mammae melebar dan lebih tua warnannya.

7. Sistem Respirasi
Wanita hamil tekadang mengeluh sering sesak nafas, yang sering
ditemukan pada kehamilan 3 minggu ke atas. Hal ini disebabkan
oleh usus yang tertekan kearah diafragma akibat pembesaran

9
rahim, kapasitas paru meningkat sedikit selama kehamilan
sehingga ibu akan bernafas lebih dalam. Sekitar 20-25%.

8. Sistem urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh
uterus yang membesar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi
untuk pertumbuhan janin dan persiapan pemberian ASI.

(Sarwono,2010:94-100)

b. Perubahan Psikologis Ibu Hamil


1. Trimester Pertama
Segera setelah terjadi  peningkatan hormon estrogen dan progesteron
dalam tubuh maka akan segera muncul  berbagai ketidaknyamanan
secara fisiologis pada ibu misalnya mual muntah , keletihan dan
pembesaran pada payudara. Hal ini akan memicu perubahan
psikologi seperti berikut ini.
a. Ibu akan membenci kehamilannya, merasakan kekecewaan,
penolakan, kecemasan dan kesedihan
b. Mencari tahu secara aktif apakah memang benar – benar hamil
dengan memperhatikan perubahan pada tubuhnya dan
seringkali memberitahukan orang lain apa yang
dirahasiakannya
c. Hasrat melakukan seks berbeda – beda pada setiap wanita. Ada
yang meningkat libidonya, tetapi ada juga yang mengalami
penurunan. Pada wanita yang mengalami penurunan libido,
akan menciptakan suatu kebutuhan untuk berkomunikasi secara
terbuka dan jujur dengan suami.
2.  Trimester Kedua
Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sdah
terbiasa dengan kadar hormon yang tinggi, serta rasa tidak nyaman
akibat kehamilan  sudah mulai berkurang. Perut ibu pun belum
terlalu besar sehingga belum terlalu dirasakan ibu sebagai beban.
Ibu sudah menerima kehamilannya dan dapat mulai menggunakan
energi dan pikirannya secara lebih kontruktif. Pada trimester ini
pula ibu dapat merasakan gerakan janinnya dan ibu mulai
meraskaan kehadiran bayinya sebagai seseorang diluar dirinya dan

10
dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dari kecemasan
dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada trimester
pertama dan merasakan meningkatnya libido.
3. Trimester ketiga
Trimester ketiga biasanya disebut dengan periode menunggu
dan waspada sebab pada saat itu ibu tidak sabar menunggu kehadiran
bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal
yang mengingatkan ibu akan lahir sewaktu – waktu. Ini
menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya
tanda dan gejala terjadinya persalinan pada ibu. Seringkali ibu 
merasa khawatir  atau takut kalu – kalau bayi yang akan
dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap
melindungi bayinya dan akan menghindari orang atau benda apa saja
yang dianggap membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai
merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada
waktu melahirkan. Trimester juga saat persiapan aktif untuk
kelahiran bayinya dan menjadi orang tua.keluarga mulai menduga –
duga apakah bayi mereka laki – laki atau perempuan dan akan mirip
siapa. Bahkan sudah mulai memilih nama unutk bayi mereka.
(Marjati dkk, 2010 ; 68 - 69).
H. KETIDAKNYAMANAN DALAM KEHAMILAN

a. Nausea
Nausea terjadi pada saat perut kosong sehingga biasanya lebih parah
di pagi hari. Penyebab morning sickness masih belum diketahui
secara pasti, perubahan hormon selama kehamilan, kadar gula darah
yang rendah (mungkin disebabkan oleh tidak makan sehingga
mengakibatkan siklus yang tidak berujung pangkal), lambung yang
terlalu penuh, peristaltik yang lambat dan faktor – faktor emosi yang
lain.puncak nausea dan muntah pada wanita hamil adalah pada usia
kandungan 11 minggu dan menghilang antara umur kehamilan 14 –
22 minggu.
Cara meringankan: - Makan porsi kecil, sering bahkan setiap dua jam
-  Makan biskuit kering atau roti bakar sebelum beranjak dari tempat
tidur dipagi hari

11
-  Jangan menyikat gigi segera setelah makan untuk menghindari
stimulasi refleks gag.
-  Istirahat
-  Gunakan obat – obatan
Tanda bahaya : hiperemesis gravidarum, kehilangan berat badan,
tanda – tanda kurang gizi
b.   Peningkatan Frekuensi berkemih (TM I dan TM III)
Frekuensi kemih meningkat pada trimester pertama terjadi akibat
peningkatan berat pada fundus uterus sehingga membuat isthmus
menjadi lunak (tanda hegar) menyebabkan antefleksi pada uterus
yang membesar akibat adanya tekanan langsung pada uterus yang
membesar. Frekuensi kemih meningkat pada trimester  ketiga sering
dialami wanita primigravida setelah lightening terjadi efek lightaning
yaitu bagian presentasi akan menurun masuk kedalam panggul dan
menimbulkan tekanan langsung pada kandung kemih.
Cara meringankan:
- Kosongkan kandung kemih saat terasa dorongan ingin kencing
-  Banyak minum di siang hari
-  Kurangi minum di malam hari.
Tanda – tanda bahaya : dysuria, oliguria, asymtomatic bacteriuria
c.   Sakit punggung Atas dan Bawah
Karena tekanan terhadap akar syaraf sehingga kejang otot, ukuran
payudara yang semakin bertambah atau keletihan. Sebagian besar
disebabkan karena perubahan sikap badan pada kehamilan lanjut
karena titik berat badan berpindah kedepan disebabkan perut yang
membesar. Ini diimbangi dengan lordosis yang berlebihan dan sikap
ini dapat menimbulkan spasmus
Cara penanganan :
Istirahat cukup, menggunakan penyokong abdomen eksternal, 
gunakan mekanisme tubuh yang baik untuk mengangkat benda.

12
d.   Hiperventilasi dan sesak nafas
Peningkatan jumlah progesteron selama kehamilan mempengaruhi
pusat pernapasan untuk menurunkan kadar karbondioksida dan
meningkatkan kadar oksigen. Peningkatan aktivitas metabolis yang
terjadi selama kehamilan akan meningkatkan karbondioksida.
Hiperventilasi akan menurunkan karbon dioksida. Sesak nafas terjadi
pada trimester III karena pembesaran uterus yang menekan
diafragma. Selain itu diafragma mengalami elevasi kurang lebih 4
cm selama kehamilan.
Cara penanganan :
- Menjelaskan dasar fisiologis masalah tersebut
- Mendorong wanita untuk secara sadar mengatur kecepan dan
kedalaman pernafasannya saat sedang mengalami hiperventilasi
- Anjurkan wanita berdiri dan mereganggan tangannya diatas
kepalanya secara berkala dan mengambil nafas dalam
- Instruksikan melakukan peregangan yang sama ditempat tidur
seperti saat sedang berdiri.
e.   Edema Dependen
Terjadi karena gangguan sirkulasi vena dan peningkatan tekanan
vena pada ekstrimitas bawah karena tekanan uterus membesar pada
vena panggul pada saat duduk/ berdiri dan pada vena cava inferior
saat tidur terlentang. Edema pada kaki yang menggantung terlihat
pada pergelangan kaki dan harus dibedakan dengan edema karena
preeklamsi.
Cara penanganan :
- Hindari menggunakan pakaian ketat
- Elevasi kaki secara teratur setiap hari
- Posisi menghadap kesamping saat berbaring
- Penggunaan korset pada abdomen yang dapat melonggarkan
tekanan vena-vena panggul

13
f.   Nyeri ulu hati
Ketidaknyamanan ini mulai timbul menjelang akhir trimester II dan
bertahan hingga trimester III.
Penyebab :
-    Relaksasi sfingter jantung pada lambung akibat pengaruh yang
ditimbulkan peningkatan jumlah progesteron.
-    Penurunan motilitas gastrointestinal yang terjadi akibat relaksasi
otot halus yang kemungkinan disebabkan peningkatan jumlah
progesteron dan tekanan uterus
-    Tidak ada ruang fungsional untuk lambung akibat perubahan
tempat dan penekanan oleh uterus yang membesar
Cara penanganan :
-    Makan dalam porsi kecil tetapi sering untuk menghindari
lambung menjadi terlalu penuh
-    Pertahankan postur tubuh yang baik supaya ada ruang lebih besar
bagi lambung untuk menjalankan fungsinya
-    Hindari makanan berlemak, karena lemak mengurangi motilitas
usus dan sekresi asam lambung yang dibutuhkan untuk
pencernaan.
-    Hindari makanan pedas atau makanan lain yang dapat
menyebabkan gangguan pencernaan.
g.  Konstipasi
 Terjadi akibat penurunan peristaltik yang disebabkan relaksasi otot
polos usus besar ketika terjadi peningkatan progesteron
Cara penanganan :
-   Asupan cairan yang adekuat
-   Istirahat cukup
-   Minum air hangat ( air putih, teh ) saat bangkit dari tempat tidur
untuk menstimulasi peristaltik
-   Makan makanan berserat dan mengandung serat alami
-   Miliki pola defekasi yang baik dan teratur

14
-   Lakukan latihan secara umum, berjalan tiap hari, pertahankan
postur tubuh yang bai, mekanisme tubuh yang baik, kontraksi
otot abdomen bagian bawah secara teratur
h.   Kram tungkai
Terjadi karena asupan kalsium tidak adekuat, atau
ketidakseimbangan rasio dan fosfor.selain itu uterus yang membesar
memberi tekanan pembulu darah panggul sehingga mengganggu
sirkulasi atau pada saraf yang melewati foramen doturator dalam
perjalanan menuju ekstrimitas bawah.
Cara penanganan :
-    Minta wanita meluruskan kaki yang kram dan menekan tumitnya
( dorsofleksikan kakinya )
-    Dorong wanita untuk melakukan latihan umum dan memiliki
kebiasaan mekanisme tubuh yang baik guna meningkatkan
sirkulasi darah
-    Anjurkan elevasi kaki secara teratur sepanjang hari
-    Anjurkan diet mengandung kalsium dan fosfor
i.   Kesemutan dan baal pada jari
Perubahan pusat gravitasi menyebabkan wanita mengambil postur
dengan posisi bahu terlalu jauh kebelakang sehingga menyebabkan
penekanan pada saraf median dan aliran lengan yang akan
menyebabkan kesemutan dan baal pada jari-jari
Cara penanganan :
-  Menjelaskan penyebab dari kesemutan dan baal jari-jari
-  Berbaring rileks

15
I. KOMPLIKASI
Menurut Prawirohardjo (2010;h282-284) komplikasi kehamilan adalah
sebagai berikut
1. Perdarahan
2. Preeklamsia
3. Nyeri hebat didaerah abdominopelvikum
Terbagi menjadi:
a. Trauma abdomen
b. Preeklamsia
c. Tinggi fundus uteri lebih besar dari usia kehamilan
d. Bagian-bagian janin sulit teraba
e. Uterus tegang dan nyeri
f. Janin mati dalam rahim
Beberapa gejalan lain yang berkaitan dengan gangguan serius selama
kehamilan:
a. muntah yang berlebihan selama kehamilan
b. disuria
c. mengigil atau demam
d. ketuban pecah dini atau sebelum waktunya
e. uterus lebih besar dari usia kehamilan sesungguhnya
II. PENATALAKSANAAN PELAYANAN ANTENATAL
A. Pengertian ANC
 Antenatal Care  adalah pengawasan sebelum persalinan terutama
ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.
(Manuaba, 2010; 110)

 Pemeriksaan antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang


dilakukan untuk memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala,
yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang
ditemukan (Pedoman Pelayanan Antenatal di Tingkat Pelayanan
Dasar, 2011 : 1).

16
 Pemeriksaan antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang
dilakukan untuk memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala,
yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap kegawatan yang
ditemukan (Depkes RI, 2010 : 12)
B. Tujuan ANC
1. Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat
saat kehamilan, saat persalinan, dan kala nifas.
2. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai kehamilan,
persalinan, dan kala nifas.
3. Memberikan nasihat dan petunjuk yang berkaitan dengan
kehamilan, persalinan, kala nifas, laktasi, dan aspek keluarga
berencana.
4. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.
(Manuaba, 2010 : 111)

C. Pelayanan ANC
1. Standart minimal asuhan antenatal care (10T)
1) Timbang Berat Badan dan Ukur tinggi Badan
Menurut Prawirohardjo (2010), Kenaikan berat badan wanita
hamil rata-rata antara 11,5 sampai 16 kg. Bila berat badan
naik lebih dari semestinya, anjurkan untuk mengurangi
makanan yang mengandung karbohidrat. Lemak jangan
dikurangi, terlebih sayur mayur dan buah-buahan.
2) Nilai Status Gizi (ukur lingkar lengan atas).
Pada ibu hamil (bumil) pengukuran LILA merupakan suatu
cara untuk mendeteksi dini adanya Kurang Energi Kronis
(KEK) atau kekurangan gizi. Malnutrisi pada ibu hamil
mengakibatkan transfer nutrient ke janin berkurang, sehingga
pertumbuhan janin terhambat dan berpotensi melahikan bayi
dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).

17
3) Ukur Tekanan Darah
Tekanan darah diukur setiap kali ibu hamil melakukan
kunjungan, hal ini bertujuan untuk mendeteksi adanya
kemungkinan kenaikan tekanan darah yang disebabkan
kehamilan. Tekanan darah pada ibu hamil dikatakan normal
yaitu dibawah 140/90 mmHg.
4) Ukur Tinggi Fundus Uteri.
TFU (Tinggi Fundus Uteri) digunakan sebagai salah satu
cara untuk mengetahui usia kehamilan dimana biasanya
lebih tepat bila dilakukan pada kehamilan yang pertama.
5) Tentukan Presentasi Janin dan Denyut Jantung janin.
Tujuan pemantauan janin itu adalah untuk mendeteksi secara
dini ada atau tidaknya faktor-faktor resiko kematian prenatal
tersebut (hipoksia/asfiksia, gangguan pertumbuhan, cacat
bawaan, dan infeksi). Pemeriksaan denyut jantung janin adalah
salah satu cara untuk memantau janin.
Pemeriksaan denyut jantung janin harus dilakukan pada ibu
hamil. Denyut jantung janin baru dapat didengar pada usia
kehamilan 16 minggu / 4 bulan. Gambaran DJJ
6) Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi TT
(Tetanus Toxoid) . Pada ibu hamil diberikan imunisasi TT
sebanyak 2 kali selama kehamilan dengan interval  waktu 4
minggu. Imunisasi ini dianjurkan pada setiap ibu hamil, karena
diharapkan dapat menurunkan angka kematian bayi akibat
tetanus neonaturum. Imunisasi ini diberikan dengan dosis 0,5
cc/IM dalam satu kali penyuntikan.
Antigen Interval Lama Dosis
perlindungan
(selang waktu)

TT 1 - - 0,5 cc

TT 2 4 minggu setelah TT 1 3 tahun 0,5 cc

TT 3 6 bulan setelah TT 2 5 tahun 0,5 cc

TT 4 1 tahun setelah TT 3 10 tahun 0,5 cc

TT 5 1 tahun setelah TT 4 25 tahun 0,5 cc

18
7) Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan.
Pemberian tablet zat besi untuk mencegah anemia pada
wanita hamil diberikan sebanyak 90 tablet selama
kehamilan.      Tablet ini diberikan segera mungkin setelah
rasa mual hilang, setiap tablet Fe mengandung  FeSO4 320
mg (zat besi 60 mg) dan asam folat      500 μg. Tablet Fe
diminum 1 x 1 tablet perhari, dan sebaiknya dalam meminum
tablet Fe tidak bersamaan dengan teh atau kopi, karena akan
mengganggu penyerapan.
8) Temu Wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan
dan Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB pasca persalinan.
Temu wicara pasti dilakukan dalam setiap klien melakukan
kunjungan. Bisa berupa anamnesa, konsultasi, dan persiapan
rujukan. Anamnesa meliputi biodata, riwayat menstruasi,
riwayat kesehatan, riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas,
biopsikososial, dan pengetahuan klien. Memberikan
konsultasi atau melakukan kerjasama penanganan.

D. JADWAL KUNJUNGAN ANC ( Prawirohardjo, 2010 )

19
Kunjungan Waktu Alasan

Trimester I Sebelum 14 minggu  Mendeteksi masalah yg dapat


ditangani sebelum
membahayakan jiwa.
 Mencegah masalah, misal :
tetanus neonatal, anemia,
kebiasaan tradisional yang
berbahaya)
 Membangun hubungan saling
percaya
 Memulai persiapan kelahiran &
kesiapan menghadapi
komplikasi.
 Mendorong perilaku sehat
(nutrisi, kebersihan , olahraga,
istirahat, seks, dsb).
Trimester II 14 – 28 minggu  Sama dengan trimester I
ditambah: kewaspadaan khusus
terhadap hipertensi kehamilan
(deteksi gejala preeklamsia,
pantau TD, evaluasi edema,
proteinuria)
Trimester III 28 – 36 minggu  Sama, ditambah : deteksi
kehamilan ganda.
Setelah 36 minggu  Sama, ditambah : deteksi
kelainan letak atau kondisi
yang memerlukan persalinan di
RS.

20
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
PADA IBU HAMIL

21
1. PENGKAJIAN

A. Identitas Pasien
a. Biodata klien atau identitas meliputi nama, umur, agama, suku bangsa,
pendidikan, pekerjaan dan alamat pasien
1) Nama pasien
Pengkajian nama pasien digunakan untuk membedakan pasien satu
dengan pasien lainnya.

2) Umur
Pengkajian umur dilakukan untuk mengetahui apakan pasien dikatakan
berpengaruh atau memiliki resiko

3) Pendidikan
Pengkajian pendidikan berpengaruh dalam tindakan keperawatan untuk
mengetahui sejauh mana tingkat pendidikan klien sehingga perawat dapat
memberikan konseling sesuai dengan pendiddikan. Tingkat pendidikan
seorang ibu hamil sangat berpengaruh terhadap perawatan kehamilan.
Penguasaan pengetahuan erat kaitannnya dengan tingkat pendidikan
seseorang.
4) Pekerjaan

5) Alamat
Pengkajian terhadap alamat klien digunakan untuk mengetahuai keadaan
lingkungan tempat tinggal klien.
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
Ditanyakan untuk mengetahui keluhan ibu yang dirasakan saat
pengkajian. Keluhan yang disampaikan ibu pada kunjungan ulang
sangat penting untuk mengontrol kehamilan ibu.

2) Riwayat Kesehatan Yang Lalu


Ditanyakan untuk mengetahui penyakit yang pernah diderita ibu
sebelumnya apakah ibu pernah menderita penyakit menular seperti

22
TBC, hepatitis, malaria ataupun penyakit keturunan seperti:
jantung, darah tinggi, ginjal, kencing manis, juga pernahkah ibu
menderita kanker ataupun tumor, serta untuk mengetahui apakah
ibu pernah dirawat di rumah sakit atau tidak.
3) Riwayat Kesehatan Sekarang
Ditanyakan untuk mengetahui apakah ibu sedang menderita
penyakit menular seperti TBC, hepatitis, malaria ataupun penyakit
keturunan seperti: jantung, darah tinggi, ginjal dan lain-lain .
4) Riwayat Kesehatan Keluarga
Ditanyakan mengenai latar belakang keluarga terutama:
a) Anggota keluarga yang mempunyai penyakit tertentu terutama
penyakit menular seperti TBC, hepatitis.
b) Penyakit keluarga yang diturunkan seperti kencing manis,
kelainan pembekuan darah, jiwa, asma.
c) Riwayat kehamilan kembar. Faktor yang meningkatkan
kemungkinan hamil kembar adalah faktor ras, keturunan, umur
wanita, dan paritas. Oleh karena itu apabila ada yang pernah
melahirkan atau hamil dengan anak kembar harus diwaspadai
karena hal ini bisa menurun pada ibu.(Manuaba, 2000:265)
c. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI / AKTIVITAS
a) Nutrisi
Nutrisi yang diperlukan ibu kamil: kalori, protein, kalsium, zat
besi, vitamin A, vitamin D, vitamin C, vitamin B, dan air.
Bahan makanan yang banyak mengandung lemak dan hidrat
arang seperti manisan dan gorengan perlu dikurangi untuk
menghindari kelebihan berat badan yang berlebihan.

b) Eliminasi
Pada bulan pertama kehamilan ibu biasanya mengeluh sering
kencing, hal ini dipengaruhi oleh uterus yang semakin
membesar secara fisiologis dan pada akhir kehamilan biasanya
ibu juga mengeluh sering kencing karena kandung kemih
tertekan oleh kepala janin. Perubahan hormonal mempengaruhi
aktifitas usus halus dan usus besar sehingga mengakibatkan
obstipasi. Sembelit dapat terjadi secara mekanis yang
disebabkan karena menurunnya gerakan ibu hamil, tekanan
kepala janin terhadap usus besar dan rektum.

23
c) Istirahat
Waktu istirahat harus lebih lama ± 10-11 jam. Untuk wanita
hamil, juga dianjurkan untuk tidur siang (Christina,
2000:168).

Jadwal istirahat dan tidur harus diperhatikan dengan baik


karena istirahat dan tidur yang teratur dapat meningkatkan
kesehatan jasmani dan rohani untuk kepentingan pertumbuhan
dan perkembangan janin (Manuaba, 2000:140).

d) Aktivitas
Wanita yang sedang hamil boleh bekerja tapi sifatnya tidak
melelahkan dan tidak mengganggu kehamilan. Misalnya:
pekerjaan rumah tangga yang ringan, masak, menyapu, tetapi
jangan menimba, mengangkat air, dll. Pekerjaan dinas misal
guru, pegawai kantor boleh diteruskan. Pekerjaan yang
sifatnya dapat mengganggu kehamilan lebih baik dihindarkan
misalnya pekerjaan di pabrik rokok, percetakan, yang
mengeluarkan zat yang dapat mengganggu janin dalam
kandungannya (Christina, 2000:163).

e) Personal Higiene
(1) Rambut harus sering dicuci.
(2) Gigi betul-betul harus mendapat perawatan untuk mencegah
caries.
(3) Buah dada adalah organ yang erat hubungannya dengan
kehamilan dan nifas, sebagai persiapan untuk produksi
makanan bayi oleh karena itu bila kurang kebersihannya bisa
menyebabkan infeksi.
(4) Kebersihan vulva. Vulva harus selalu dalam keadaan bersih.
Setelah BAK/BAB harus selalu dikeringkan, cara cebok yang
dari depan ke belakang.
(5) Kebersihan kuku tidak boleh dilupakan karena dibawah kuku
bisa tersembunyi kuman penyakit.

24
(6) Kebersihan kulit dilakukan dengan mandi 2x sehari. Mandi
tidak hanya membersihkan kulit tetapi menyegarkan badan,
karena pembuluh darah terangsang dan badan terasa nyaman.
(7) Kebersihan pakaian. Wanita hamil ganti pakaian yang bersih,
kalau dapat pagi dan sore, lebih-lebih pakaian dalam seperti
BH dan celana dalam. (Christina, 2000:159-160).
d. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala dan leher
1) Kepala : bersih, tidak ada benjolan, tidak ada luka
ataulesi
2) Rambut : warna hitam, tidak ada ketombe, tidak
rontok dan distribusi merata
3) Wajah : tidak ada cloasma gravidarum, tidak ada
oedema, dan tidak pucat
4) Mata : konjungtiva tidak pucat dan sklera tidak
ikterus
5) Mulut dan gigi : bersih, warna bibir kemerahan, tidak ada
stomatitis, gigi tidak berlubang, gusi tidak
berdarah.
6) Leher : tidak ada bendungan vena jugularis, tidak
ada pembesaran kalenjar limfe dan tidak
ada pembesaran kelenjar tiroid
b. Payudara
1) Inspeksi :bentuk melingkar, simetris, hiperpig-
mentasi pada areola, puting susu
menonjol, tidak ada retraksi atau dimpling
2) Palpasi : tidak ada masa/ benjolan,tidak ada nyeri
tekan, tidak ada pembesaran kelenjar
limfe, colostrum (-).

25
3) Abdomen
a) Inspeksi : tidak ada luka bekas operasi ,terdapat
linea nigradan pembesaran uterus sesuai
dengan umur kehamilan
b) Palpasi
Leopold I :
(1) Kaki klien dibengkokan pada lutut dan lipatan paha
(2) Pemeriksa berdiri sebelah kanan klien dan melihat ke
arah muka klien
(3) Rahim dibawah ke tengah
(4) Tinggi fundus uteri ditentukan
(5) Tentukan bagian apa dari anak yang terdapat dalam
fundus uteri.
Sifat kepala ialah keras, bundar dan melenting, sifat
bokong adalah lunak, kurang bundar dan kurang
melenting, pada letak lintang fundus uteri kosong.
Variasi menurut knebel : menentukan letak kepala atau
bokong dengan satu tangan di fundus dan tangan lain di
atas simfisis

Leopold II :

(1) Kedua tangan pindah ke samping


(2) Tentukan batas samping rahim kiri dan kanan
(3) Tentukan letak punggung anak
(4) Pada letak lintang, tentukan dimana letak kepala janin
Leopold II untuk menentukan dimana letaknya punggung
anak dan dimana letaknya bagian-bagian kecil).
Variasi menurut poudin : menentukan letak punggung
dengan satu tangan menekan di fundus
Leopold III :
(1) Dipergunakan satu tangan saja
(2) Bagian bawah ditentukan antara ibu jari dan jari lainnya
(3) Adakah bagian bawah masih dapat dipergunakan

26
Leopold III menentukan apa yang terdapat di bawah dan
apakah bagian bawah anak ini sudah atau belum
terpegang oleh pintu atas panggul)
Variasi menurut Ahlfeld : menentukan letak punggung
dengan pinggir tangan kiri diletakkan tegak di tengah
perut.

Leopold IV :

(1) Pemeriksa merubah sikapnya yaitu melihat ke arah kaki


si penderita.
(2) Dengan kedua tangan ditentukan apa yang menjadi
bagian bawah.
(3) Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam
pintu atas panggul dan berapa masuknya bagian bawah
ke dalam rongga panggul.
Jika kita rapatkan kedua tangan akan kita dapatkan
(a) Kedua tangan pada pinggir kepala divergent (ukuran
tebesar kepala sudah melewati pintu atas panggul)
(b) Kedua tangan pada pinggir kepala convergent (ukuran
terbesar kepala belum melewati pintu atas panggul).
Leopold IV untuk menentukan bagian yang terendah
danberapa masuknya bagian yang bawah ke dalam
ronggapanggul.
4) Pemeriksaan penunjang (laboratorium), (buku KIA)
5) Pemeriksaan Khusus
Inspeculo : Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah
perdarahan berasal dari osteum uteri eksternum atau dari
kelaianan cervik dan vagina. Apabila perdarahan dari osteum
uteri eksternum, adanya plasenta harus dicurigai.
USG : Untuk menentukan letak placenta.
6) Pemeriksaan Laboratorium
Hb : Jika terjadi perdarahan yang banyak dan keadaan
umum pasien lemah serta pucat, kemungkinan pasien
mengalami anemia.

27
Urin : dicurigai ada protein urin yang memperberat
kehamilan

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
. Ansietas b/d adanya factor-faktor resiko khusus, krisis situasi, ancaman
pada konsep diri, konflik disadari dan tidak disadari tentang nilai-nilai
esensial dan tujuan hidup, kurang informasi

Tujuan :

Kecemasan berkurang/hilang
Intervensi :
a. Kaji, sifat, sumber dan manifestasi kecemasan
R/ mengidentifikasi perhatian pada bagian khusus dan menentukan arah
dan kemungkinan pilihan / intervensi.

a. Berikan informasi tentang penyimpangan genetic khusus, resiko yang


dalam reproduksi dan ketersediaan tindakan/pilihan diagnosa.
R/ dapat menghilangkan ansietas berkenaan dengan ketidaktahuan dan
membantu keluarga mengenai stress, membuat keputusan, dan
beradaptasi secara positif terhadap pilihan.

b. Kembangkan sikap berbagi rasa secara terus menerus.


R/ kesempatan bagi klien/pasangan untuk memuji pemecahan situasi.
Tingkat kecemasan biasanya lebih tinggi pada pasangan yang telah
melahirkan anak dengan penyimpangan kromosom.

c. Berikan bimbingan antisipasi dalam hal perubahan fisik/psikologis.


R/ dapat menghilangkan kecemasan/ depresi pada pasangan.
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d perubahan napsu makan,
mual/muntah, tidak mengenal peningkatan kebutuhan metabolic.

Tujuan :

Kebutuhan nutrisi terpenuhi.

28
Intervensi :

a. Tentukan keadekuatan kebiasaan asupan nutrisi dulu/sekarang dengan


menggunakan batasan 24 jam, perhatikan kondisi rambut, kuku dan kulit
R/ kesejahteraan janin/ibu tergantung pada nutrisi ibu selama kehamilan
sebagaimana selama 2 tahun sebelum kehamilan

a. Berikan informasi tertulis/verbal yang tepat tentang diet prenatal dan


suplemen vitaminzat besi setiap hari.
R/ Meningkatkan kemungkinan klien memilih diet seimbang

b. Perhatikan adanya mengidam. Kaji pilihan bahan bukan makanan dan


tingkat motivasi untuk makanannya.
R/ memakan bahan bukan makanan pada kehamilan mungkin
dibiasakan pada kebutuhan psikologis, fenomena budaya, respon
terhadap lapar, dan atau respon tubuh terhadap kebutuhan nutrisi.

c. Timbang BB klien. berikan informasi tentang penambahan prenatal


yang optimum.
R/ ketidakadekuatan penambahan berat badan prenatal dan atau dibawah
berat badan normal masa kehamilan, meningkatkan resiko retardasi
pertumbuhan intrauterine (IUGR) pada janin dengan BBLR.
d. Tinjau ulang frekuensi dan beratnya mual/muntah.
R/ mual/muntah trimester pertama dapat berdampak negative pada
status nutrisi prenatal, khususnya pada periode kritis perkembangan
janin.
3. Kekurangan volume cairan b/d output berlebihan (muntah), peningkatan
kebutuhan cairan.
Tujuan :

Kebutuhan volume cairan terpenuhi.

Intervensi :

29
a. Tentukan frekuensi/beratnya mual/muntah.
R/ peningkatan kadar hormone gonadotropin khorionik (HCG)
perubahan metabolisme KH dan penurunan motilistas gastric memperberat
mual dan muntah pada trimester pertama.

a. Tinjau ulang riwayat kemungkinan masalah medis lain (ex ; ulkus


peptikum, gastritis, kolesistitis)
R/ membantu dalam mengenyampingkan penyebab lain. Untuk
mengatasi masalah khusus dalam mengidentifikasi intervensi.

b. Kaji suhu dan turgor kulit, membrane mukosa, TD, suhu,


masukan/haluran.
R/ indikasi dalam membantu untuk mengevaluasi tingkat/kebutuhan
hidrasi.
c. Anjurkan klien mempertahankan masukan/haluaran, tes urin dan
penurunan BB setiap hari.
R/ membantu dalam menentukan adanya muntah yang tidak dapat
dikontrol.

d. Anjurkan peningkatan masukan minuman berkarbonat, makan enam kali


sehari dengan jumlah yang sedikit dan makanan tinggi karbohidrat
(popcorn, roti kering sebelum bangun tidur.
R/ membantu dalam meminimalkan mual/muntah dengan menurunkan
keasaman lambung.

4. Resiko tinggi pola napas tidak efektif b/d penekanan/pergeseran


diafragma. Tujuan :

Pola pernapasan tak efektif tak terjadi.

Intervensi :

a. Kaji status pernapasan (mis : sesak napas pada pergerakan tenaga


kesehatan)

30
R/ menentukan luas/beratnya masalah yang terjadi pada kira-kira 60%
klien normal meskipun kapasitas vital meningkat, fungsi pernapasan
diubah saat kemampuan difragma untuk turun pada inspirasi berkurang
oleh pembesaran uterus.
b. Dapatkan riwayat dan pantau masalah medis yang terjadi/ ada
sebelumnya (mis : alergi, rhinitis, asthma, masalah sinus, dan
tuberculosis).
R/ masalah lain dapat terus mengubah pola pernapasan dan
menurunkan oksigenasi jaringan ibu/janin.

c. Berikan informasi tentang rasional untuk kesulitan pernapasan dan


program aktivitas latihan yang realistis. Anjurkan sering istirahat,
tambah waktu untuk melakukan aktivitas tertentu, dan latihan ringan
seperti berjalan.
R/ menurunkan kemungkinan gejala-gejala pernapasan yang
disebabkan oleh kelebihan.

d. Tinjau ulang tindakan yang dapat dilakukan pasien untuk mengurangi


masalah : mis ; postur yang baik, menghindari merokok, makan sedikit
tapi lebih sering, dengan menggunakan posisi semi – fowler, untuk
duduk atau tidur bila gejala berat. R/ postur yang baik dan makan
sedikit membantu memaksimalkan penurunan diafragmatik
meningkatkan ketersediaan ruang untuk ekspansi paru. Merokok
menurunkan persediaan oksigen untuk pertukaran ibu-janin,
pengubahan posisi tegak dapat meningkatkan ekspansi paru sesuai
penurunan uterus gravid.

31
5. Perubahan eliminasi urin b/d penekanan pada vesika urinaria.

Tujuan :

Intervensi :

a. Berikan informasi tentang perubahan perkemihan sehubungan dengan


trimester ketiga.
R/ membantu klien memahami alas an fisiologi dan frekuensi berkemih
dan/nokturia pembesaran uterus trimester ketiga menurunkan kapasitas
kandung kemih mengakibatkan sering berkemih.

a. Berikan informasi mengenaia perlunya masukan cairan 6 – 8 gelas


sehari.
R/ mempertahankan tingkat cairan dan perfusi ginjal adekuat yang
mengurangi natrium diet untuk mempertahankan status isotonik
b. Berikan informasi mengenai bahaya menggunakan diuretic dan
penghilangan natrium dan diet.
R/ kehilangan/pembatasan natrium dapat menekan regulator rennin-
angiotensin- aldosteron dan kadar cairan, mengakibatkan
dehidrasi/hipovolemia berat.

c. Anjurkan klien untuk melakukan posisi miring kiri saat tidur, perhatikan
keluhan-keluhan nokturia.
R/ meningkatkan perfusi ginjal memobilisasi bagian yang mengalami
edema dependent, edema berkurang pada pagi hari pada kasus edema
fisiologi.

d. Anjurkan klien untuk menghindari posisi tegak atau supine dalam waktu
yang lama.
R/ posisi ini memungkinkan terjadinya sindrom vena cava dan
menurunkan aliran vena.

32
6. Gangguan pola tidur b/d stress psikologik, perubahan pola tingkat
aktivitas, sesak.

Tujuan :

Pola tidur teratur.

Intervensi :

a. Tinjau ulang kebutuhan perubahan tidur normal berkenaan dengan


kehamilan, teruskan pola tidur saat ini.
R/ membantu mengidentifikasi kebutuhan menetapkan pola tidur yang
berbeda waktu tidur malam dan tidur siang lebih dini.

b. Kaji tingkat insomnia dan respons klien terhadap penurunan tidur,


anjurkan alat Bantu untuk tidur seperti teknik relaksasi, membaca,
mandi air hangat, dan penurunan aktivitas tepat sebelum beristirahat.
R/ ansietas yang berlebihan, kegembiraan, ketidaknyamanan fisik,
nokturia, dan aktivitas janin dapat mempersulit tidur.

c. Perhatikan keluhan kesulitan bernapas karena posisi. Anjurkan tidur


pada posisi semi fowler.
R/ pada posisi rekumben, pembesaran uterus serta organ abdomen
menekan diafragma hingga membatasi ekspansi paru, penggunaan
posisi semi fowler memungkinkan diafragma menueun, membantu
mengembangkan ekspansi paru dengan optimal.
d. Evaluasi tingkat kelelahan, anjurkan klien untuk istirahat ± 2 jam dan
dapatkan 8 jam tidur per malam.
R/ peningkatan retensi cairan, penambahan berat badan dan
pertumbuhan janin semua memperberat perasaan lelah, khususnya pada
multipara dengan anak lain dan atau kebutuhan lain.
C. IMPLEMENTASI
Implementasi mengacu intervensi.

33
D. EVALUASI
Evaluasi mengacu pada implementasi

34
DAFTAR PUSTAKA

Manuaba. (2001). Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi


dan KB. Jakarta : EGC.
Haen Forer. (1999). Perawatan Maternitas Edisi 2. Jakarta : EGC.
Dongoes, RE. (2001).. Rencana Perawatan Maternal / Bayi Edisi 2Jakarta :
EGC.
Muchtar Rustam. (1998). Sinopsis Obstetri Fisiologi Obstetri Patologi Edisi:
2. Jakarta :
EGC.
Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad Bandung. (2000). Obstetri
Fisiology. Bandung : Elemen.

Haerani Aisyah (2011), Konsep Kehamilan.


http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/materi-konsep-dasar-kehamilan-
lengkap.html
Syukriah Windayani (2012), Konsep anc kehamilan normal.
http://boulluwellwinda.blogspot.com/2013/04/konsep-kehamilan-antenatal-
care_29.html

35
36
37
38

Anda mungkin juga menyukai