Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL STUDI KELAYAKAN USAHA

“SoeKri”
(SOERABI KRIUK)
diajukan untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan
Dosen pengampu : Dr. Hayat Sholihin, M.Sc.

Disusun oleh :
Ai Minayanti (1601306)
Canberra C. P. (1704403)
Nela Andani (1701362)
Tiara Restu F. HP (1801276)
Tika Mulyaningsih (1806057)
Kelompok 9

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI……………………………………………………………………..i
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………...............1
1.2 Nama dan Alamat Perusahaan……………………………………....2
1.3 Bidang Usaha...................................................................................................2
1.4 Bentuk Perusahaan…………………………………………………....2
BAB II PROFIL PERUSAHAAN
2.1 Gambaran Umum Perusahaan…………………………………….....3
2.2 Perizinan …………………………………………………………….3
2.3 Aspek Teknik Produksi ……………………………………………….3
2.4 Aspek Pemasaran………………………………………………….....3
2.5 Aspek Manajemen…………………………………………………....4
2.6 Aspek Keuangan……………………………………………………..4
BAB III PROYEK YANG DIUSULKAN
3.1 Proyek yang diusulkan
a.Sifat Investasi….. …………………………..…………………….5
b.Jenis Operasi……………………………………………………..5
3.2 Aspek Teknik Produksi
a.Sifat Proyek……………………………………………………….5
b.Jenis dan Jumlah Produksi…………………………………………5
c.Lokasi………………………………………………………………5
d.Peralatan dan Bahan……………………………………………...5
e.Layout Proses…………………………………………………........7
f.Proses Produksi…………………………………………………….7
g.Kapasitas Produksi………………………………………………..7
3.3 Aspek Pemasaran
a.Peluang Pasar…………………………………………………….8
b.Daerah Pemasaran……………………………………………….8
c. Pasar Sasaran……………………………………………………..10
d. Volume dan Harga Penjualan……………………………………..10
e. Masa Hidup Produk……………………………………………….10
f. Struktur Pasar……………………………………………………...10
g. Persaingan dan Strategi Bersaing………………………………...11
h. Ukuran Pasar dan Pertumbuhannya…………………………..........11
i. Pangsa Pasa……………………………………………………….12
3.4 Aspek Manajemen
a.Kepemilikan……………………………………………………….12
b.Struktur Organisasi………………………………………………..12
c.Tim Manajemen……………………………………………………13
d. Tenaga Kerja Karyawan………………………………………….13
3.5 Aspek Keuangan
a.Kebutuhan Dana…………………………………………………..14
b.Sumber Dana……………………………………………………...15
c.Prediksi Biaya……………………………………………………..15
d.Harga Jual………………………………………………………..15
e.Prediksi Pendapatan……………………………………………...15
f.Prediksi Rugi Laba………………………………………………...15
g.Kriteria Investasi………………………………………………….16
BAB IV KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan…………………………………………………………17
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumber: https://www.google.com

Perkembangan zaman yang semakin maju, menjadikan pola hidup


manusia semakin konsumtif. Terutama dalam memilih makanan. Banyak
masyarakat yang memilih makanan berlabel Internasional dari pada
produk lokal. Semisal pizza, hotdog, burger, cake, spageti, dan lain
sebagainya yang menjadi tren dikalangan anak muda masa kini.
Sedangkan jajanan tradisional yang menjadi makanan khas di negeri
sendiri justru terabaikan dengan asumsi bahwa mengkonsumsi makanan
tradisional akan terkesan jadul atau primitif. . Saat ini sudah banyak
makanan khas tradhisional Indonesia yang sudah tidak diproduksi karena
sudah kalah bersaing dengan makanan ringan yang diproduksi oleh
pabrik_pabrik modern.
Soerabi merupakan salah satu Kue Tradisional Indonesia. Sering kali
kita mejumpai kue soerabi dimakan bersama kelapa parut dan gula
merah cair. Rasanya sangat nikmat, apalagi disantap selagi hangat.
Dalam kehidupan sehari- hari banyak kita jumpai berbagai macam
diantaranya adalah surabi rasa coklat, keju, coklat-kacang, durian,
nangka, pisang, dan masih banyak variasi lainnya.
Makanan ringan atau cemilan merupakan makanan yang dimaksudkan
untuk menghilangkan rasa lapar seseorang sementara waktu. Saat ini
sudah banyak makanan ringan yang beredar disekitar kita yang
mempunyai bentuk, rasa, pengemasan, dan tampilan yang berbeda-beda
yang dibuat semenarik mungkin untuk menarik perhatian konsumen
Dengan kekukatan senang berinovasi, untuk itu kami mengembangkan
bisnis kue serabi ini agar tidak hilang dikalangan masyarakat dengan
cara memodifikasinya menjadi makanan ringan atau siap saja berupa
cemilan. Inovasi ini didukung juga dengan salah satu keahlian dari tim
yang gemar bersosial media sehingga meudahkan masyarakat khalayak
banyak mengetahuinya.
Berdasarkan SWOT yang kami perkirakan juga dari produk dan
kegemaran dari diri kami terhadap cemilan bisa diputuskan bahwa
cemilan kue soerabi ini layak juga menjadi salah satu wirausaha yang
bermodalkan tidak terlalu besar dan pembuatannya yang relative mudah
memiliki omset juga lumayan bisa menjadikan diri yang lebih mandiri.
Menyesuaikan dengan jaman pula kami juga mencoba membuatkan nama
produk yang menarik untuk srmilan soerabi ini, yaitu “SoeKri” atau Soerabi
Kriuk.

1.2 Nama dan Alamat Perusahaan


Usaha ini beranama “SoeKri” yaitu singkatan dari Soerabi Kriuk.
Diproduksi di Jalan Gegerkalong Girang No. 70, Kelurahan Isola,
Kecamatan Sukasari, Kota Bandung 40153.

1.3 Bidang Usaha


“SoeKri” ini merupakan produk inovasi dibidang makanan
ringan/cemilan dari kue tradisional soerabi.

1.4 Bentuk Perusahaan


Bentuk perusahaannya berupa home industri. Home industri adalah
rumah usaha produk barang atau juga perusahaan kecil. Dikatakan
sebagai perusahaan kecil karena jenis kegiatan ekonomi ini dipusatkan di
rumah.
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Gambaran Umum Perusahaan


“SoeKri” atau Soerabi Kiuk merupakan sebuah inovasi dari kue soerabi
tradisional. Jenisnya makanan berupa camilan dengan 3 varian rasa
(original, jagung bakar, pedas). Segmentasi pasar dari SoeKri ini dimulai
anak- anak, remaja, orang tua dari kalangan pelajar atau pekerja baik
laki – laki maupun perempuan. Produk yang juga belum banyak diketahui
oleh orang. Proses penjualan atau pemasaran dilakukan secara offline
dan online melalui media social.

2.2 Perizinan
Usaha SoerKri agar juga diakui oleh pemerintah dan masayrakat
setempat selain atas izin BPOM dan Dinas Kesehatan, juga atas izin
masyarakat setempat bahwa SoeKri ini merupakan home industri.

2.3 Aspek Teknik Produksi


Usaha kam kelola secara tradisional atau manual dengan mencari
bahan baku berupa kue soerabi dari pedagang-pedagang sekitar untuk
nanti dilakukakn pengolahan menjadi cemilan dengan cara di potong-
potong kemudian dikeringkan dengan panas sinar matahari, setalah itu
dilakukan penggorengan juga pengemasan.

2.4 Aspek Pemasaran


Dalam aspek pemaaran kami menjula produk siap saji atau langsung
makan berupa camilan soerabi yang sudah dibungkus rapih dengan berat
50 gram untuk setiap bungkusnya seharga Rp. 3.000. SoeKri ini juga dijual
beilakan secara offline dan online melalui media social dengan target
pasar dimulai dari anak-anak, dewasa, orang tua, laki-laki ataupun
perempuan.
2.5 Aspek Manajemen
Usaha “SoeKri” ini berupa home industri didirikan oleh 5 orang yang
kami struktur organisasikan ada yang sebagai CEO, CFO, CPO, CMO,dan
CAO.

2.6 Aspek Keuangan


Usaha SoeKri bermodalkan uang pribadi kami sebagai produsen.
Omset yang diharapkan berkisar 1-3 juta tiap bulannya.
BAB III
PROYEK YANG DIUSULKAN

3.1 Proyek yang diusulkan


a. Sifat Investasi
Produk yang ditawarkan yaitu “SoeKri” memiliki sifat investasi yang
baru, karena produk ini merupakan sebuah inovasi dari surabi. Produk
ini juga belum banyak diketahui oleh orang.
b. Jenis Produk
Produk ini merupakan produk utama, karena belum ada produk
yang dijual selain dari produk ini sehingga belum terdapat produk
sampingan.

3.2 Aspek Teknis


a. Sifat Proyek
Produksi industri makanan ringan (produk sajian).
b. Jenis dan jumlah produksi
Jenis yang ditawarkan adalah makanan berupa camilan. Dengan
jumlah produksi per hari nya adalah 50 bungkus.
c. Lokasi
Jl. Gegerkalong Girang No. 70 Kelurahan Isola, Kecamatan
Sukasari, Kota Bandung 40153
d. Peralatan dan Bahan
Mesin yang digunakan adalah mesin spinner. Dengan adanya mesin
spinner ini, kandungan minyak dalam makanan dapat berkurang.
Dimana karena “SoeKri” ini merupakan makanan ringan, kandungan air
dan juga minyak harus sangat diminimalisir demi menjaga kerenyahan
tersebut.
Bahan Baku : Surabi dingin (tidak bisa dijual)
Bahan Penolong : Minyak goreng, bumbu, plastik, sticker (label), dan
gas.
Berikut disajikan gambar dari masing-masing alat dan bahan:
Alat-alat

Wajan Cukil

Talenan dan pisau Kompor gas

Tampi/nyiru Spinner/peniris

Baskom/wadah Saringan/serok

Bahan-bahan

Kue soerabi Minyak goreng

Bumbu rasa Plastik


e. Layout proses

f. Proses Produksi
1. Pengumpulan surabi yang sudah tidak laku dijual dan sudah dingin
2. Pemotongan surabi yang sudah tidak laku dijual
3. Penjemuran surabi yang sudah dipotong
4. Penggorengan surabi yang sudah dijemur
5. Penirisan minyak pada surabi menggunakan mesin spinner
6. Pengemasan
Produk ini merupakan produk utama, karena belum ada produk
yang dijual selain dari produk ini sehingga belum terdapat produk
sampingan.
g. Kapasitas Produksi
Dapat memproduksi kurang lebih 50 bungkus perhari nya dan
1500 bungkus per bulannya dengan berat 50 gram untuk setiap
bungkusnya.
3.3 Aspek Pemasaran
a. Peluang Pasar (Opportunities)
Camilan sudah dikenal banyak oleh semua kalangan, khususnya
mahasiswa yang telah menjadikan camilan sebagai makanan sehari-
hari untuk meredakan lapar dan mudah didapatkan serta perubahan
gaya hidup masyarakat yang cenderung membeli makanan cepat saji.
Jika melihat dari kondisi pasar, untuk makanan surabi tradisional
sendiri dapat dibilang saingannya relatif sedikit, karena surabi
tradisional merupakan salah satu makanan yang kurang diminati oleh
masyarakat Indonesia. Maka dari itu, kami berinovasi untuk
menyediakan makanan yang memiliki bentuk dan rasa yang berbeda.
Pada umumnya surabi tradisional hanya berbentuk bulat, kami
berinovasi dengan memotongnya menjadi beberapa bagian, ditambah
dengan rasanya yang gurih dari berbagai bumbu. Hal ini yang
membuat kami yakin dapat bersaing dengan mereka yang sudah lama
menggeluti dunia usaha.
Situasi persaingan untuk usaha surabi kriuk ini terutama di daerah
kota Bandung belum banyak yang menekuninya, sehingga analisa
persaingan usaha ini relatif masih ringan atau mudah. Meskipun untuk
beberapa daerah lain, mungkin ada juga yang menekuni usaha yang
sama namun mengingat kebutuhan pasar yang tetap besar menjadikan
usaha ini tetap memiliki peluang yang cukup menjanjikan.
Melihat produk ini masih baru dikenal dan sepertinya masih belum
banyak pesaingnya, maka cukup mudah bagi kami untuk membuat
orang penasaran akan produk ini. Di samping itu kami mencoba untuk
membuat produk olahan yang berbahankan dasar surabi dan dikemas
dalam bentuk yang lebih modern dan tentunya juga lebih sehat.
Dengan begitu kita dapat mendapatkan keuntungan yang cukup besar
dan dapat mengembangkan produk ini lebih luas lagi.
b. Daerah Pemasaran (Market Segmenting)
Identifikasi Segmen, Analisis identifikasi segmen meliputi segmentasi
pasar dari segi geografis, demografis, dan prilaku.
1. Segmentasi Geografis
Untuk usaha awal SoeKri ini perusahaan membidik pada daerah
keramaian dan tempat- tempat sekitar penjualan makanan seperti
angkringan. Selain secara geografi tempat ini sangatlah ramai dan mudah
sekali di kunjungi dengan kendaraan umum ataupun pribadi, juga yang
terpenting tempat ini menjadi sangat akrab dengan produk SoeKri ini. Karena
tempat ini setiap harinya selalu ramai dikunjungi para konsumen yang mencari
makan atau sekedar camilan saja.
2. Segmentasi Demografis
Penikmat SoeKri berkisar dari umur 6 - 60 tahun, perusahaan dapat
meberi penjelasan bahwasanya pencinta SoeKri ini bisa siapa saja baik anak
– anak, remaja, orang tua dari kalangan pelajar atau pekerja baik laki – laki
maupun perempuan. Makanan ini bisa menjadi begitu akrab dengan semua
kalangan karena produk yang ditawarkan memiliki cita rasa yang begitu khas
dan enak sehingga siapa saja dapat menyukainya. Jika setiap pembeli sangat
bervarian, berarti dalam setiap pembeli memiliki cabang atau bisa disebut
keluarga. Jika 1 pembeli membeli beberapa biji SoeKri ada kemungkinan
SoeKri ini untuk keluarga ataupun teman-temanya. Jadi bisa disimpulkan untuk
beberapa pembeli membeli untuk keluarga dan teman-teman dan biasanya
dalam jumlah yang tidak sedikit dan itu menambah pelanggan yang nantinya
akan menyebar dan menjadi lebih luas lagi.
3. Segmentasi Psikografis
Segmentasi ini sangat sangat menjadi pengaruh karna jika tidak
mengetahui kepribadian dan gaya hidup konsumen penjualan akan menjadi
sulit yang secara tdiak langsung dan perlahan dapat menyebabkan kerugian.
Dan penikmat produk SoeKri ini cenderung memiliki karakter sebagai berikut :
1. Penggemar wisata kuliner merupakan salah satu target konsumen, karena
penggemar wisata kuliner akan mencoba setiap makanan khas yang
dianggap menarik.
2. Mengutamakan manfaat dari makanan, dimana produk SoeKri ini tidak
hanya mengenyangkan tetapi sebagai pengganti makan, karena SoeKri ini
terbuat dari bahan dasar tepung beras.
c. Pasar Sasaran (Market Targeting)
Anak muda zaman sekarang cenderung memiliki ketertarikan untuk
bersenang-senang, baik itu pergi jalan-jalan, nongkrong, mengobrol
dengan teman, belajar, membaca buku, mendengarkan musik dan
melakukan hal lain yang disukai mereka.
Tidak lengkap rasanya apabila hanya jalan-jalan tanpa membawa
sesuatu untuk makan dikala merasakan lelahnya jalan-jalan seharian.
Untuk itu, kami menawarkan camilan sebagai teman makan dikala lapar.
Dikarenakan tersedia berbagai varian rasa yang membuat rasanya
semakin membuat ketagihan memakannya, camilan ini cocok dimakan
untuk segala usia baik itu, orang dewasa, remaja, sampai anak-anak
dapat menikmatinya.
Khususnya mahasiswa yang memiliki banyak kegiatan dan sering
membuat jam tidurnya berkurang, camilan ini sangat cocok untuk
dimakan menemani malam para pengejar deadline. Secara umum,
target pasar dari produk ini adalah menjangkau semua kalangan.
d. Volume Dan Harga Penjualan
Walaupun rasanya beda dari yang lain, camilan ini cukup ekonomis
dikantong mahasiswa khususnya yaitu sekitar Rp. 3.000,00 saja kalian
dapat memakan camilan rumahan yang memiliki kualitas tingkat tinggi.
e. Masa hidup produk
Camilan ini cukup tahan dalam jangka waktu yang lama untuk dapat
dikonsumsi yaitu sekitar 3 hari setelah kemasan dibuka dan satu bulan
apabila kemasan masih dalam keadaan tertutup.
f. Struktur Pasar
produksi SeoKri termasuk golongan pasar persaingan sempurna
dimana permintaan dan penawaran tidak terbatas. Dalam penentuan
harga, harga dapat disesuaikan oleh produsen sedangkan pemerintah
tidak dapat ikut campur mengenai harga yang akan ditetapkan.
Meskipun olahan surabi cukup ramai di pasaran, SeoKri memiliki suatu
nilai tambah yang membuatnya dapat diperhitungkan yaitu surabi yang
digoreng dengan rasa yang bervariasi.
g. Persaingan dan Strategi Bersaing
Surabi merupakan jajanan zaman dahulu yang kini telah
tergantikan oleh berbagai macam jajanan unik lainnya. Eksistensi surabi
yang kian pudar membuat persaingan dalam menjual hal serupa
semakin minim terutama bagi surabi tradisional yang biasa kita
temukan. SeoKri merupakan suatu inovasi dimana surabi yang biasanya
dipanggang di dalam batok kelapa berubah menjadi surabi goreng
aneka rasa, hal tersebut merupakan batu loncatan besar yang dapat
membuka pandangan publik mengenai cara lain menikmati surabi
dengan harga terjangkau.
SeoKri merupakan terobosan baru akan camilan yang dapat
dijadikan strategi bersaing di pasar, surabi kering pun cukup asing di
mata konsumen sehingga dapat menjadi nilai tambah. Dalam
pemasaran kami menggunakan dua cara yaitu secara online dan
offline. Pemasaran secara online dilakukan dalam sebuah media sosial,
instagram yang disana telah dipaparkan mengenai varian rasa, harga,
info menarik dan masih banyak lagi sedangkan pemasaran secara
offline akan SeoKri akan disalurkan ke rumah makan, warung, toko
makanan, dan hal lainnya. Selain upaya memudahkan pelanggan
dalam menikmati SeoKri, kami memberi harga miring dengan kualitas
tinggi demi menarik minat pelanggan.
h. Ukuran Pasar Dan Pertumbuhannya
SeoKri akan dijual pada rumah makan, warung, toko makanan,
bahkan secara online hal tersebut dapat membuktikan bahwa SeoKri
memiliki pasar yang terus berkembang dikarenakan pelanggan dapat
terus menikmati SeoKri dengan mudah. Pesaing dalam SeoKri sangatlah
sedikit karena kurangnya pemahaman akan cara mengolah surabi
selain dipanggang diatas batok kelapa hal tersebut memberi nilai lebih
dalam menguasai pasar. Berdasarkan pemaparan diatas dapat
diperkirakan bahwa pertumbuhan pasar akan terus meningkat tiap
bulannya dikarenakan pemasaran baik online maupun offline yang
terus gencar mengejar pembeli dengan cara memberi diskon,
mempertahankan rasa, tampilan menarik, dan murah meriah.
i. Pangsa pasar
Pangsa pasar yang ditargetkan adalah umum, dimana semua
orang dapat menikmati SeoKri dengan harga yang terjangkau juga
rasa yang memuaskan perut. Tidak adanya batasan akan pangsa
pasar SeoKri karena tingginya keinginan pasar akan camilan yang
dapat menemani disaat bosan, lapar, sedih dan hal lainnya. Selain itu,
Seokri tidak menggunakan pengawet makanan sehingga anak kecil pun
dapat menikmatinya, kecuali anak di bawah 1 tahun.

3.4 Aspek Manajemen


a. Kepemilikan
Badan usaha adalah kesatuan yuridis ekonomis yang bertujuan untuk
mencari keuntungan. Adapun status kepemilikan usaha ini yaitu firma
home industri.
b. Struktur Organisasi

C.E.O
Ai Minayanti

C.P.O C.F.O C.M.O C.A.O


Tika
Canberra Nela Andani Tiara Restu F HP
Mulyaningsih
Chelciliana

Keterangan :
Manager (Chief Executive Officer)
Tugasnya mengontrol aktivitas perusahaan secara keseluruhan dan
melakukan kerja sama dengan pihak-pihak berkepentingan.
Departemen Produksi (Chief Product Officer)
Tugasnya adalah mengkoordinasikan, memeberi pengarahan dan
pengawasan atas pelaksanan kegiatan produksi, kualitas dan
pemeliharaan mesin serta peralatan produksi.
Departemen Keuangan (Chief Financial Officer)
Tugasnya adalah untuk mengkoordinasi kegiatan keuangan perusahaan
dan pengawasan serta pencatatan atas kegiatan keuangan. Selain itu
departemen keuangan juga merangkap tugas dari departemen
lainnya.
Departemen Pemasaran (Chief Marketing Officer)
Tugasnya adalah merencanakan pemasaran produk, menetapkan
strategi pemasaran, mencari pembeli, kondisi pesaing dan berbagai
masalah eksternal.
Departemen Administrasi (Chief Administrative Officer)
Tugasnya adalah melaksanakan pencatatan data-data transaksi usaha,
keuangan usaha, produksi, tenaga kerja, bahan baku, pemasaran,
promosi, distribusi dan lain sebagainya.
c. Tim Manajemen
Tim manajemen ini terdiri dari orang-orang terdekat yang
dipercayai dapat memajukan pelayanan yang berhubungan dengan
usaha makanan. Selain itu dituntut profesionalisme dalam menjalankan
setiap pekerjaan.
d. Tenaga Kerja/Karyawan
Tenaga kerja adalah suatu komponen pada unit usaha tertentu
yang merupakan penggerak dari seluruh unit kegiatan. Karyawan di
perusahaan kami belum ada karena usaha yang dirintis masih baru.
Namun untuk menjadi karyawan dibutuhkan pribadi yang disiplin,
tanggung jawab dan kerja sama sangat dianjurkan pada semua
karyawan demi terciptanya etos kerja yang tinggi. Anggota atau
karyawan dari perusahaan ini harus jelas diketahui apa kelebihan dan
kekurangan masing – masing, sehingga kecil kemungkinan terjadi
ketidak profesionalan atau kesalahan kerja.
3.4 Aspek Keuangan
a. Kebutuhan Dana
Kebutuhan dana atau biaya produksi adalah biaya yang
dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang/jasa. Biaya yang
dicantumkan adalah biaya yang dikeluarkan untuk setiap bulan,
dengan memproduksi 1500 bungkus/bulan. Biaya produksi merupakan
penjumlahan dari biaya tetap dan biaya tidak tetap
 Perhitungan Biaya Tetap

Bahan Jumlah Harga satuan Total


Gas 4 tabung Rp 22.000,00 Rp 88.000,00
Total Rp 88.000,00

 Perhitungan Biaya Tidak Tetap


Biaya produksi = Biaya tetap + biaya tidak tetap
= Rp. 88.000 + Rp. 3.087.000
= Rp. 3.175.000,00/bulan

Harga
Bahan Jumlah Total
Satuan

Surabi 1890 biji Rp 700 Rp 1.323.000

Bumbu 90 bungkus Rp 5.000 Rp 450.000

Rp 19.000
Plastik 1500 buah Rp 570.000
(@50)

Stiker 120 lembar Rp 5.000 Rp 600.000

6 buah
Minyak Rp 24.000 Rp 144.000,
(@2 L)

Total Rp 3.087.000
b. Sumber Dana
Sumber dana berasal dari iuran wajib setiap anggota. Dengan modal
awal yang dibutuhkan sebanyak Rp 3.175.000,00, maka setiap
anggota harus memberi iuran sebesar Rp 635.000/bulan.

c. Prediksi Biaya
Harga pokok produksi = Biaya produksi/kapasitas produksi
= Rp. 3.175.000/1500 bungkus
= Rp. 2116,67/bungkus

d. Harga jual
Harga jual tidak boleh kurang dari harga pokok produksi jika
tidak ingin mendapat rugi. Sebaliknya, agar mendapat laba harga
jual harus melebihi harga pokok produksi. Maka dari itu produk dijual
dengan harga Rp. 3.000,00/bungkus. Selain itu, untuk menentukan
hatga jual harus disesuaikan dengan harga pasaran agar dapat
bersaing. Pada umumnya, camilan dengan ukuran yang sama dijual
dengan harga Rp 3.000,00 sampai Rp 6.000,00. Dengan begitu,
produk kami masih bisa bersaing di pasaran.

e. Prediksi Pendapatan
Harga jual = Rp 3000,00/bungkus
Kapasitas produksi = 1500 bungkus/bulan
Pendapatan = Harga jual x kapasitas produksi
= Rp 3.000,00 x 1500 = Rp 4.500.000,00/bulan

f. Prediksi Rugi Laba


Rugi/Laba = Pendapatan – Biaya produksi
= Rp 4.500.00,00 – Rp 3.175.000,00
= Rp 1.325.000,00/bulan
Jadi, laba yang diperoleh adalah Rp 1.325.000,00/bulan
g. Kriteria Investasi
 BEP (Break Even Point)

FC
BEP = VC
P−(KP)

88.000
= 3.087.000
3.000−(1500 bungkus )

= 93,42 unit ~ 93 unit

 PP (Payback Period)
PP = (Biaya produksi )/(Laba)
= (Rp.3.175.000 )/(Rp.1.325.000 )
= 2,4 bulan = 72 hari
BAB IV
KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan
“SoeKri” ini merupakan produk inovasi dibidang
makanan ringan/cemilan dari kue tradisional soerabi.
Diproduksi berdasarkan home industri. Dengan harga yang
terjangkau dan terhitung baru dikenal peluang pasar untuk
mebuka usaha ini terbuka lebar. Oleh karena itu, kami yakin
“SoeKri” ini layak dijadikan sebuah usaha.

Anda mungkin juga menyukai