Anda di halaman 1dari 29

PENGUMPULAN DATA KUALITATIF, MENGANALISIS DAN

MENGINTERPRETASIKAN DATA KUALITATIF

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Penelitian Pendidikan Matematika
Yang dibina oleh Bapak Drs. Sukoriyanto, M.Si

Disusun Oleh:
Kelompok 5 Offering C
Asfinita Alma Febrianti (180311612553)
Nia Adi Lestari (180311612527)
Tarisa Ardani (180311612534)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN MATEMATIKA
Oktober 2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat
dan karunia– Nya, kami selaku kelompok penyaji dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pengumpulan Data Kualitatif, Menganalisis Dan Menginterpretasikan Data Kualitatif” dengan
lancar dan tepat waktu.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Penelitian Pendidikan Matematika. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang penelitian kualitatif bagi para pembaca dan juga penulis.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Sukariyanto selaku dosen Penelitian


Pendidikan Matematika yang selalu membimbing dan memberi masukan kepada kami untuk
menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Tidak lupa, kami juga berterimakasih kepada
pihak – pihak yang telah terlibat dalam proses pembuatan makalah ini serta partisipasi dan
antusias teman – teman dalam bentuk apapun selama proses penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyususnan makalah ini masih terdapat kekurangan dan
kelemahan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran Bapak/Ibu dosen, teman
– teman, dan para pembaca atas makalah yang telah kami buat ini dengat tujuan agar kami dapat
selalu memperbaiki segala kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan makalah ini.

Akhir kata kami mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan semuanya, semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, terutama penulis.

Malang, Oktober 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL MAKALAH............................................................................................................ i

KATA PENGANTAR.............................................................................................................. ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang................................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................. 1

1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengumpulan Data Kualitatif............................................................................................. 3

2.1.1 Menentukan Peserta dan Situs.................................................................................. 3

2.1.2 Meminta Izin untuk Akses ke Peserta dan Situs...................................................... 6

2.1.3 Menentukan Jenis Data Informasi yang di Kumpulkan........................................... 7

2.1.4 Menentukan Prosedur untuk Merekam Data............................................................ 10

2.1.5 Mengantisipasi Masalah Lapangan dan Etika.......................................................... 11

2.2 Analisis Data Kualitatif .................................................................................................... 12

2.2.1 Mengumpulkan Data................................................................................................ 13

2.2.2 Menyiapkan dan Mengatur Data.............................................................................. 14

2.2.3 Membaca Data.......................................................................................................... 15

2.2.4 Mengkodekan Data.................................................................................................. 15

2.2.5 Membangun Deskripsi dan Tema............................................................................ 17

iii
2.2.6 Menampilkan dan Melaporkan Data........................................................................ 17

2.3 Interpretasi Data Kualitatif............................................................................................….. 18

2.3.1 Meringkas Tema....................................................................................................... 18

2.3.2 Menyampaikan Refleksi Pribadi.............................................................................. 18

2.3.3 Membuat Perbandingan Literatur............................................................................. 19

2.3.4 Menawarkan Batasan dan Saran untuk Penelitian................................................... 20

2.4 Validasi Akurasi Temuan..............................................................................................….. 20

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan......................................................................................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................... 25

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Metode penelitian adalah sebuah ilmu yang mempelajari cara atau teknik dalam
melakukan penelitian baik berupa penelitian akademis maupun penelitian umum. Secara garis
besar metode penelitian populer terbagi menjadi dua macam, penelitian kuantitatif dan kualitatif.
Metode penelitian kualitatif bersikap mencari hakikat dan banyak digunakan dalam penelitian
dalam ranah sosial, budaya, dan masyarakat. Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang
menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat diperoleh dengan menggunakan prosedur-
prosedur statistik. Salah satu alasan menggunakan pendekatan kualitatif adalah pengalaman para
peneliti dimana metode ini dapat digunakan untuk menemukan dan memahami apa yang
tersembunyi dibalik fenomena yang kadangkala merupakan sesuatu yang sulit untuk dipahami
secara memuaskan.

Analisis data kualitatif adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga mudah
dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan
dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa,
menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat
kesimpulan yang dapat diceritakannya kepada orang lain. Analisis data dalam penelitian
kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di
lapangan. Dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama proses di lapangan
bersamaan dengan pengumpulan data. Dalam kenyataannya, analisis data kualitatif berlangsung
selama proses pengumpulan data dari pada setelah selesai pengumpulan data.

Dalam analisis data pada penelitian kualitatif terdapat juga langkah menginterpretasi
data. Interpretasi data adalah adalah suatu usaha yang dilakukan untuk menemukan
arti atau jawaban dari data, memahami data, atau "pelajaran yang dipetik,".

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan penelitian kualitatif?

1
2. Bagaimana langkah-langkah dalam proses pengumpulan data kualitatif?
3. Bagaimana cara menganalisis data kualitatif dengan baik dan benar?
4. Bagaimana menginterpretasikan temuan?
5. Bagaimana tahap – tahap dalam menginterpretasikan data kualitatif?
6. Bagaimana memvalidasi akurasi temuan?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian dari penelitian kualitatif.


2. Untuk mengetahui langkah-langkah dalam proses pengumpulan data kualitatif.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara menganalisis data kualitatif dengan baik dan benar.
4. Untuk mengetahui bagaimana menginterpretasikan temuan.
5. Untuk mengetahui tahap – tahap dalam menginterpretasikan data kualitatif.
6. Untuk mengetahui bagaimana memvalidasi akurasi temuan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengumpulan Data Kualitatif

Proses pengumpulan data kualitatif lebih dari sekedar memutuskan untuk mengamati
atau mewawancarai orang. Berdasarkan karakteristik umum penelitian kualitatif, pengumpulan
data kualitatif terdiri dari pengumpulan data yang menggunakan formulir dengan pertanyaan
umum untuk mengizinkan peserta menghasilkan respon; termasuk mengumpulkan kata (teks)
atau gambar data; dan mengumpulkan informasi dari sejumlah peserta atau situs.

Pada proses pengumpulan data kualitatif terdapat lima langkah untuk mengumpulkan
data diantaranya; menentukan peserta dan situs yang akan dipelajari, meminta izin untuk
mendapatkan akses ke peserta dan situs yang akan dipelajari, menentukan jenis data informasi
yang dikumpulkan, menentukan prosedur untuk merekam data, dan mengantasi masalah dan
mengelola proses dengan cara yang etis.

2.1.1 Menentukan Peserta dan Situs


Pada langkah awal dalam proses pengumpulan data kualitatif sama halnya dengan
pengumpulan data kuantitatif yaitu mengidentifikasi peserta dan situs yang akan dipelajari.
Hal yang perlu diperhatikan disini yaitu pengambilan sampel dan ukuran sampel atau jumlah
situs penelitian.
i. Pengambilan sampel
Cara memilih peserta dan situs pada penelitian kualitatif berbeda dengan penelitian
kuantitaif. Pada penelitian kualitatif menggunakan pengambilan sampel non random
sampling (non probabilistik sampling), yaitu teknik sampling yang tidak memberikan
kesempatan sama pada setiap anggota populasi untuk dijadikan sampel penelitian. Salah
satu teknik sampling non probalistik adalah purposeful sampling, dimana peneliti
menentukan pengambilan sampel dengan cara menetapkan ciri-ciri khusus yang sesuai
dengan tujuan penelitian sehingga diharapkan dapat menjawab permasalahan penelitian.
Jadi peneliti sengaja memilih peserta dan situs yang memiliki informasi lengkap untuk
membantu suatu penelitian.
Adapun jenis-jenis dari purposeful sampling sebagai berikut.

3
 Sebelum Pengumpulan Data
1. Pengambilan Sampel dengan Variasi Maksimal
Pengambilan sampel dengan variasi maksimal merupakan strategi pengambilan
sampel dimana peneliti menentukan kasus atau individu yang berbeda pada beberapa
karakteristik (misalnya, kelompok usia yang berbeda). Pengambilan sampel ini
bertujuan untuk mengembangkan banyak perspektif.
Prosedur ini mengharuskan untuk mengidentifikasi karakteristik dan menemukan
peserta atau situs yang menampilkan dimensi berbeda dari karakteristik tersebut.
Misalnya, peneliti mengidentifikasi komponen karakteristik dari sekolah menengah,
lalu peneliti sengaja memilih tiga sekolah menengah yang berbeda pada karakteristik
ini seperti SMA utama orang Hispanik, SMA yang didominasi kulit putih, SMA yang
memiliki macam-macam ras.
2. Pengambilan Sampel dengan Kasus Ekstrem
Pengambilan sampel dengan kasus ekstrem mempelajari kasus atau karakteristik
yang ekstrem yang bertujuan untuk menjelaskan atau menguraikan kasus yang utama
atau susah. Peneliti mengidentifikasi kasus-kasus ini dengan menemukan orang atau
organisasi yang telah diakui orang lain atas prestasi atau karakteristik yang
membedakannya. Misalnya, sekolah sadar tertentu yang ditargetkan untuk menerima
bantuan dari pemerintah, atau sebuah program pendidikan autis dalam pendidikan
dasar yang telah menerima penghargaan.
3. Pengambilan Sampel secara Tipikal (Khas)
Pengambilan sampel secara khas mempelajari seseorang atau situs yang khas yang
tidak terbiasa dengan situasi penelitian. Pengambilan sampel ini bertujuan untuk
menjelaskan secara khas dari kasus yang asing. Misalnya,mempelajari anggota yang
khas dari fakultas di perguruan tinggi karena dia telah bekerja di institusi tersebut
selama 20 tahun dan telah mewujudkan norma-norma budaya sekolah.
4. Pengambilan Sampel secara Kritis
Strategi pengambilan sampel di sini yaitu mempelajari sampel kritis yang merupakan
kasus luar biasa dan peneliti dapat belajar banyak tentang fenomena tersebut untuk
menjelaskan kasus yang menggambarkan situasi “dramatis”. Misalnya, mempelajari
kekerasan remaja SMA dimana seorang siswa dengan pistol mengancam seorang

4
guru. situasi ini merupakan insiden dramatis yang menggambarkan sejauh mana para
remaja terlibat dalam kekerasan sekolah.
5. Pengambilan Sampel Homogen
Dalam pengambilan sampel homogeny, peneliti menentukan peserta dan situs
tertentu yang memiliki sifat atau karakteristik yang sama dalam suatu subkelompok.
Pengambilan sampel ini bertujuan untuk menjelaskan subgkelompok secara
mendalam. Utuk menggunakan prosedur ini, perlu adanya mengidentifikasi
karakteristik sampel. Misalnya, dalam komunitas pedesaan, semua orang tua yang
memiliki anak di sekolah berpartisipasi dalam program parenting, dimana memilih
anggota tersebut untuk belajar karena mereka termasuk dalam subkelompok di
komunitas pedesaan.
6. Pengambilan Sampel Teoritis (Konsep)
Strategi dalam pengambilan sampel teoritis ini membantu peneliti menghasilkan atau
menemukan teori atau menjelajahi konsep. Untuk menggunakan metode ini, perlu
adanya pemahaman yang jelas tentang konsep atau teori yang lebih besar selama
penelitian. Misalnya, dalam mempelajari lima situs yang menerapkan pendidikan
jarak jauh, peneliti memilih sampel tertentu karena dapat membantu menghasilkan
teori siswa.
 Setelah Pengumpulan Data
1. Pengambilan Sampel Oportunistik
Pengambilan sampel oportunistik dilakukan setelah penelitian dimulai, untuk
mengambil keuntungan dari peristiwa yang terungkap yang akan membantu
menjawab pertanyaan penelitian. Dalam proses ini sampel muncul selama
penyelididkan. Peneliti perlu berhati-hati, karena pengambilan sampel ini akan
mengarah ke ide-ide dan temuan baru. Misalnya, memulai studi dengan pengambilan
sampel variasi maksimal remaja hamil yang berada di perguruan tinggi. Selama
proses ini, peneliti menentukan remaja hamil yang berencana membawa bayinya ke
perguruan tinggi setiap hari. Karena sebuah studi tentang remaja ini akan
memberikan wawasan baru tentang menyeimbangkan mahasiswa dan perkuliahan,
dan mempelajarinya selama kehamilannya di perguruan tinggi dan mendekati
kelahiran anaknya.

5
2. Pengambilan Sampel secara Konfirmasi
Pengambilan sampel secara konfirmasi digunakan selama penelitian untuk
menindaklanjuti, menguji, atau mengeksplor temuan spesifik lebih lanjut. Misalnya,
ketua departemen mendukung perkembangan dosen sebagai mentor. Setelah
mewawancarai ketua, peneliti mengonfirmasi peran mentor dengan mengambil
sampel yang menerima pujian dari fakultas sebagai mentor “baik”.
3. Pengambilan Sampel Snowball
Pengambilan sampel ini merupakan pengambilan sampel yang berlanjut setelah studi
dimulai dan terjadi ketika peneliti meminta peserta untuk merekomendasikan
individu yang akan ditentukan. Permintaan ini sebagai pertanyaan selama wawancara
atau melalui percakapan informal dengan seseorang. Pengambilan sampel ini
bertujuan untuk menemukan orang atau situs untuk dipelajari.
ii. Ukuran Sampel dan Jumlah Situs Penelitian
Jumlah orang dan situs yang akan ditentukan bervariasi sehingga perlu memeriksa
beberapa studi kualitatif yang diterbitkan dan melihat jumlah situs atau peserta yang
digunakan dalam penelitian. Berikut adalah beberapa panduan umum.
 Mempelajari beberapa individu dan kasus, karena dibutuhkan kemampuan peneliti
untuk menjelaskan secara kompleks.
 Jumah insividu dan situs yang dipalajari beragam tergantung pelaporan yang
dibutuhkan.
2.1.2 Meminta Izin untuk Akses ke Peserta dan Situs
Mendapatkan akses ke peserta dan situs secara kualitatif melibatkan mendapatkan izin
pada tingkat yang berbeda, seperti organisasi, situs, individu, dan dewan peninjau
kelembagaan kampus.
Proses memperoleh izin sebaga berikut.
i. Persetujuan Dewan Peninjauan Kelembagaan
Peneliti yang mengajukan izin untuk mempelajari individu dalam proyek kualitatif harus
melalui proses persetujuan dewan peninjau kelembagaan kampus. Langkah-langkah ini
termasuk meminta izin dari dewan, mengembangkan deskripsi proyek, merancang
formulir persetujuan yang diinformasikan, dan meminta proyek ditinjau. Peneliti harus

6
memberikan deskripsi terperinci tentang prosedur yang akan diajukan ke dewan peninjau
kelembagaan.
ii. Gatekeepers
Karena sifat mendalam dari penelitian kualitatif, memungkinkan untuk melakukan
wawancara yang luas dan beberapa peserta yang berguna untuk mengidentifikasi dan
membutuhkan gatekeepers. Gatekeepers adalah individu yang memiliki peran resmi atau
tidak resmi di situs, mnyediakan pintu masuk ke situs, membantu peneliti menemukan
orang, dan membantu dalam identifikasi tempat belajar (Hammersley & Atkinson,
1995). Misalnya, individu ini mungkin guru, kepala sekolah, pemimpi kelompok, dan
biasanya memiliki status “orang dalam” di lokasi yang rencananya akan dipelajari oleh
peneliti.
2.1.3 Menentukan Jenis Data Informasi yang di Kumpulkan
Aspek lain dari pengumpulan data kualitatif adalah menidentifikasi jenis data yang akan
mengarah ke pertanyaan penelitian yang diajukan. Dalam penelitian kualitatif akan
menimbulkan pertanyaan umum dan luas kepada peserta yang memungkinkan mereka untuk
berbagi pandangan terhadap jawaban pertanyaan tersebut dengan tidak dibatasi oleh
perspektif peneliti.
Selain itu, peneliti juga mengumpulkan beberapa jenis informasi, dan dapat
menambahkan formulir data baru selama penelitian. Selanjutnya, peneliti terlibat dalam
dalam kumpulan data luas dan menghabiskan banyak waktu di berbagai situs, sehingga
peneliti dapat mengumpulkan informasi terperinci untuk membangun kompleksitas
penelitian.
Bentuk dari data kualitatif dapat ditempatkan ke dalam kategori berikut.
i. Pengamatan
Pengamatan adalah proses pengumpulan informasi terbuka dan langsung oleh
mengamati sampel di situs penelitian. Pengamatan mewakili bentuk pengumpulan data
yang sering digunakan, dengan peneliti dapat peran yang berbeda dalam proses
(Spradley, 1980).
Kelebihan dari pengamatan adalah dapat merekam informasi dan mempelajari secara
actual. Kelemahan dari pengamatan adalah terbatas pada situs dan situasi dalam
mendapatkan akses dalam penelitian non formal.

7
Proses pengaman dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut.
1. Memilih situs yang akan diamati yang dapat membantu untuk memahami penelitian
2. Menjelajahi situs dengan mencatat sederhana
3. Mengidentifikasi dari situs seperti siapa atau apa yang harus diamati, kapan harus
mengamati, dan berapa lama mengamati
4. Menentukan peran pengamat (sebagai pengamat peserta, non peserta, atau
keduanya)
5. Melakukan beberapa pengamatan dari waktu ke waktu untuk mendapatkan
pemahaman terbaik tentang situs dan individu
6. Merancang beberapa cara untuk merekam catatan selama pengamatan yang disebut
sebagai catatan lapangan
7. Mempertimbangkan informasi apa yang akan direkam selama pengamatan
8. Merekam penjelasan dan refleksi catatan lapangan
9. Membuat diri dikenal, tetapi tidak mengganggu
10. Menarik diri dari situs setelah mengamati
ii. Wawancara dan Kuisioner
Wawancara kualitatif terjadi ketika para peneliti mengajukan satu atau lebih pertanyaan
umum, terbuka (open-ended), dan merekam jawaban peserta. Peneliti kemudian
mentranskripsi dan mengetikkan data ke dalam file komputer untuk dianalisis.
Adapun proses wawancara yaitu sebagai berikut.
1. Mengidentifikasi orang yang akan diwawancarai
2. Menentukan jenis wawancara yang akan digunakan
Ada sejumlah pendekatan untuk mewawancarai dan pertanyaan di kuesioner.
Pendekatan wawancara yang digunakan bergantung pada aksesibilitas individu,
biaya, dan jumlah waktu yang tersedia.
 Wawancara Individu (Satu-Satu); proses pengumpulan data dimana peneliti
mengajukan pertanyaan dan catatan jawaban dari satu peserta pada satu waktu
dalam penelitian. Wawancara individu sangat ideal untuk wawancara peserta
yang mau berbagi ide tetapi membutuhkan waktu yang lama
 Wawancara Fokus Grup; proses pengumpulan data melalui wawancara dengan
sekelompok orang (terdiri dari 4 – 6 orang). Wawancara ini dapat digunakan

8
untuk mengumpulkan pemahaman bersama dari beberapa individu serta untk
mendapatkan pandangan dari orang-orang tertentu.
 Wawancara Telepon; proses pengumpulan data menggunakan telepon dan
meminta sejumlah kecil pertanyaan umum. Wawancara ini memudahkan untuk
mewawancarai tiap anggota dari suatu kelompok yang tidak berada dalam satu
lokasi (berjarak jauh).
 Wawancara E-mail; terdiri dari pengumpulan data open-ended melalui
wawancara dengan individu yang menggunakan akses internet dan komputer
(perangkat lain yang memungkinkan) untuk melakukannya.
 Pertanyaan Open-Ended di Kuisioner; peneliti dapat mengajukan beberapa
pertanyaan yang bersifat closed-ended maupun open-ended. Kelebihan dari
pertanyaan ini yaitu dapat menjaring informasi yang berguna untuk mendukung
teori dan konsep dalam literature dan mengaitkannya terhadap tanggapan
peneliti.
3. Melakukan wawancara, merekam, dan menanggapi
4. Mencatat singkat selama wawancara
5. Menemukan tempat yang tenang dan cocok untuk melakukan wawancara
6. Mendapatkan persetujuan dari orang yang diwawancarai untuk berpartisipasi dalam
penelitian
7. Mempunyai rencana yang fleksibel
8. Menggunakan penyelidikan untuk mendapatkan informasi tambahan
9. Berlaku sopan dan professional ketika wawancara hingga selesai
iii. Dokumen
Sumber informasi yang berharga dalampenelitian kualitatif dapat menjadi dokumen.
Dokumen terdiri dari catatan public dan swasta yang diperoleh peneliti kualitatif
tentang situs atau peserta dalam sebuah penelitian, dan dapat mencakup surat kabar,
risalah rapat, jurnal, dan surat.
Prosedur mengumpukan dokumen sebagai berikut.
1. Mengidentifikasi jenis dokumen yang dapat memberikan informasi yang berguna
untuk menjawab pertanyaan penelitian kualitatif

9
2. Mempertimbangkan dokumen public da pribadi sebagai sumber informasi untuk
penelitian
3. Meminta izin untuk menggunakan dokumen yang didapat dari individu yang
bertanggung jawab atas materi
4. Memberi instruksi khusus tentang prosedur jika meminta peserta untuk menyimpan
jurnal
5. Memeriksa keakuratan, kelengkapan, dan kegunaan dalam menjawab pertanyaan
penelitian
6. Mencatat informasi dari dokumen
iv. Materi Audiovisual
Materi audiovisual terdiri dari gambar atau suara yang dikumpulkan peneliti untuk
membantu mereka memahami kejadian yang dipelajari
Langkah-langkah dalam mengumpulkan bahan audiovisual seperti berikut ini.
1. Menentukan materi visual apa yang dapat memberikan informasi untuk menjawab
pertanyaan penelitian dan bagaimana materi tersebut dapat menambah bentuk data
yang ada, seperti pengamatan dan wawancara
2. Mengidentifikasi materi visual yang tersedia dan mendapatkan izin untuk
menggunakannya
3. Memeriksa keakuratan dan keaslian materi visual jika tidak sempat merekam
sendiri
4. Mengumpulkan data dan mengaturnya
2.1.4 Menentukan Prosedur untuk Merekam Data
Proses penting dalam penelitian kualitatif adalah merekam data (Lofl dan & Lofl
dan, 1995). Proses ini melibatkan pencatatan informasi melalui protokol penelitian,
mengelola pengumpulan data sehingga dapat mengantisipasi potensi masalah dalam
pengumpulan data, dan membawa sensitivitas terhadap masalah etika yang dapat
memengaruhi kualitas data.
i. Menggunakan Protokol
Protokol perekaman data adalah formulir yang dirancang dan digunakan oleh peneliti
kualitatif untuk merekam informasi selama pengamatan dan wawancara.

10
 Protokol Pengamatan; formulir yang dirancang oleh peneliti sebelum
pengumpulan data yang digunakan untuk mengambil catatan lapangan selama
pengamatan. Untuk mengembangkan dan memahami desain dari penampilan
formulir ini, maka perlu memastikan bahwa penliti memiliki sarana yang
terorganisisr untuk merekam dan menyimpan catatan lapangan pengamatan.
 Protokol Wawancara; formulir yang dirancang oleh peneliti yang berisi instruksi
untuk proses wawancara, pertanyaan yang akan diajukan, dan ruang untuk
mencatat tanggapan dari orang yang diwawancarai. Untuk mengembangkan dan
memahami desain dari penampilan formulir ini, perlu adanya memeriksa protokol
wawancara kualitatif yang digunakan selama penelitian reaksi kampus terhadap
seorang pria bersenjata yang mengancam mahasiswa di kelas (Asmussen &
Creswell, 1995).
2.1.5 Mengantisipasi Masalah Lapangan dan Etika
Saat mengumpulkan data, peneliti yang terlibat dalam studi kualitatif biasanya
menghadapi masalah lapangan dan terutama masalah etika.
i. Masalah lapangan
Masalah-masalah ini termasuk akses ke masalah situs, pengamatan, wawancara,
dokumen penelitian, jurnal, dan penggunaan bahan audiovisual.
 Akses; mengantisipasi jumlah waktu yang dibutuhkan untuk merekrut peserta
studi dan kesulitan perekrutan dengan mengingatkan peserta satu atau dua hari
sebelum melakukan pengamatan atau wawancara di saat peserta sudah siap, dan
bersikap realistis dengan mengatakan waktu pengumpula data seberapa lama.
 Mengamati; mengantisipasi dengan menyampaikan peran pengamatan kepada
peserta, membentuk tayangan umum lalu khusus berdasarkan ruang lingkup
pengamatan, meluangkan waktu untuk merekam catatan agar tidak melupakan
detail penting.
 Wawancara; mengantisipasi dengan menyiapkan peralatan yang memadai,
menggunakan sapaan sopan untuk membuka percakapan, menjaga pendapat
sendiri, menyiapkan urutan wawancara, memastikan peserta menjawab setiap
pertanyaan dengan mengarahkan jawaban dan tidak terkesan memaksa.

11
 Dokumen; mengantisipasi jumlah waktu yang mungkin diperlukan untuk lokasi,
perizinan, dan mengamankan dokumen public dan pribadi untuk penelitian.
periksa untuk memastikan keakuratan dan kredibel dokumen, memberikan
instruksi yang jelas mengenai topic kepada peserta.
 Materi Audiovisual; mengantisipasi dengan merencanakan ke depan untuk
menjaga ketenangan tempat, meletakkan kamera secara tepat, berdiskusi kepada
peserta tentang kenyamanan kegiatan merekam, memberi instruksi jika meminta
foto dari peserta, dan memeriksa keaslian materi sebagai catatan yang berguna
untuk penelitian kualitatif.
ii. Masalah Etika
Dalam mengumpulkan data untuk proyek kualitatif, peserta dapat diminta untuk
mendiskusikan detail pribadi pengalaman hidup mereka selama periode waktu
tertentu. Diskusi ini memajukan beberapa masalah etika yang akan diantisipasi ketika
melakukan penelitian kualitatif, dan juga menawarkan pedoman untuk penelitian. ini
dimulai dengan identifikasi beberapa pedoman untuk praktik etika, dan meninjau
masalah utama yang mungkin muncul, seperti memberitahu peserta tentang tujuan
studi, menahan diri dari praktik penipuan, berbagi informasi dengan peserta seputar
penelitian, menghormati situs penelitian, timbal balik, menggunakan praktik
wawancara, menjaga kerahasiaan, dan berkolaborasi dengan peserta.

2.2 Analisis Data Kualitatif

Analisis data merupakan kaidah penelitian yang wajib dilakukan oleh semua peneliti
karena sebuah penelitian tanpa analisis hanya akan melahirkan sebuah data mentah yang tidak
mempunyai arti. Dengan analisis data bisa diolah dan bisa disimpulkan yang pada akhirnya
kesimpulan itulah yang menjadi cikal bakal ilmu pengetahuan baru yang merupakan
perkembangan dari ilmu-ilmu sebelumnya.

Analisis data kualitatif berkaitan dengan data berupa kata-kata yang dihasilkan dari objek
penelitian serta berkaitan dengan kejadian yang melingkupi sebuah objek penelitian. Ketajaman
analisis data kualitatif tergantung kepada kebiasaan peneliti dalam melakukan penelitian

12
kualitatif. Peneliti yang sudah terbiasa menggunakan pendekatan ini, biasanya mengulas hasil
penelitiannya secara mendalam dan konkrit.

Pekerjaan analisis data dalam hal ini ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan,
memberikan kode, dan mengatekorigannya. Pengorganisasian dan pengelolaann data tersebut
bertujuan menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya diangkat menjadi teori substantif.
Visualisasi langkah-langkah besar dalam proses ini terdapat pada Gambar 8.1 berikut.

Berdasarkan gambar 8.1, proses menganalisis data kualitatif sebagai berikut.

2.2.1 Mengumpulkan Data

Pada proses inilah yang membedakan analisis kuantitaif dan kualitatif yaitu pada
penelitian kuantitaif cara analisis dilakukan setelah data terkumpul semua, tetapi analisis
kualitatif dilakukan sepanjang penelitian dari awal hingga akhir. Hal ini dilakukan karena
penelitian kualitatif mendapat data yang membutuhkan analisis sejak awal penelitian.
Bahkan hasil analisis awal akan menentukan proses penelitian selanjutnya.

13
Proses pengumpulan data untuk menghasilkan teori dimana peneliti sembari
mengumpulkan, mengkoding, dan menganalisis datanya untuk memutuskan data seperti apa
yang ingin dikumpulkan dan dimana memperolehnya guna mengembangkan teori yang
sedang dikembangkannya. Proses pengumpulan data ini dikontrol oleh teori yang sedang
dikembangan secara substantive ataupun formal. Jadi pada langkah awal mengumpulkan
data ini, peneliti bisa juga melakukan pengkodingan data (jika bisa dilakukan secara
langsung) atau mempersiapkan data untuk analisis jika dirasa data belum cukup untuk
dilakukan koding.

2.2.2 Menyiapkan dan Mengatur Data

Persiapan awal data untuk analisis membutuhkan pengorganisasian besar sejumlah


informasi, mentransfer informasi dari kata-kata lisan atau tertulis ke dokumen yang diketik
dan membuat keputusan mengenai analisis data menggunakan tangan atau komputer

i. Mengatur data
Pada tahap awal dalam analisis data kualitatif yaitu mengatur data ke dalam folder
dokumen atau folder komputer. Misalnya, wawancara selama 30 menit menghasilkan
sekitar 20 halaman catatan. Dengan jumlah data yang cukup besar ini, perlu adanya
pengaturan informasi dengan sistem organisasi seperti beberapa bentuk sebagai
berikut.
 Mengembangkan matriks atau tabel sumber yang dapat digunakan untuk mengatur
bahan atau materi
 Mengatur materi berdasarkan jenis
 Menyimpan salinan duplikat dari semua data
ii. Mentranskrip data
Transkripsi adalah proses konversi rekaman atau catatan lapangan menjadi teks.
Transkripsi dilakukan untuk mengetik dokumen teks atau mengkonversi informasi
sendiri. Berikut adalah beberapa pedoman untuk memfasilitasi transkripsi.
 Membuat margin 2 inci di setiap sisi dokumen teks sehingga dapat menuliskan
catatan di margin selama analisis data.

14
 Meninggalkan ruang lebih di halaman antara komentar pewawancara dan
komentar orang yang diwawancarai. Ini memungkinkan untuk membedakan
dengan jelas antar pembicara selama analisis data.
 Menandai beberapa pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara guna
menunjukkan antar pertanyaan dengan jelas sehingga mempermudah menganalisis
semua jawaban untuk pertanyaan.
 Menggunakan header lengkap dan terperinci yang berisi informasi tentang
wawancara atau sesi observasi.
 Mentranskripkan semua kata, dan ketik kata "[jeda]" untuk menunjukkan ketika
orang yang diwawancarai beristirahat sejenak dalam komentar mereka. Jeda ini
dapat memberikan informasi yang berguna ketika orang yang diwawancarai tidak
dapat atau tidak akan menanggapi pertanyaan.
iii. Menganalisis dengan tangan atau komputer
Peneliti memiliki pilihan untuk menganalisis data kualitatif dengan tangan atau
komputer tergantung jumlah data dan keahlian peneliti dalam bidang teknologi.
Beberapa peneliti kualitatif menganalisis data dengan tangan dikarenakan:
 Menganalisis database kecil dan mudah melacak kata dalam dokumen
 Tidak nyaman menggunakan komputer dan belum terbiasa menggunakan
software
Beberapa peneliti kualitatif menganalisis data dengan komputer dikarenakan:
 Menganalisis database besar dan perlu mengatur dan melacak informasi yang luas
 Cukup terlatih dalam menggunakan software dan komputer
 Perlu pemeriksaan ketat setiap kata dan kalimat
2.2.3 Membaca Data

Setelah peneliti mentranskrip data, peneliti harus membaca data agar tulisan dari
hasil konversi semua data dapat direvisi kembali dan mendapatkan pengetahuan umum dari
materi atau bahan yang didapat.

2.2.4 Mengkodekan Data

15
Dalam pengkodean data berisikan eksplorasi data dan pengembangan kode sebagai
langkah pertama dalam analisis.

i. Mengeksplor data
Mengeksplor data berguna untuk mendapatkan pengetahuan umum dari data, menulis
ide, meikirkan pengaturan dara, mempertimbangkan jumlah data yang dibutuhkan.
Misalnya, Agar (1980) setelah membaca transkrip lalu membagi informasi yang
didapat ke beberapa bagian, dan menuliskan memo di margin catatan lapangan atau
transkrip berupa ide, konsep yang terjadi dalam penelitian untuk membantu
menjelajahi data.
ii. Mengembangkan kode data
Pengkodean adalah proses segmentasi dan pelabelan teks ke deskripsi formulir dan
tema secara luas dalam data. Objek dari proses pengkodean dibagi menjadi teks atau
segmen gambar, dan diberi label segmen dengan kode. Dalam proses ini, peneliti
akan memilih data tertentu untuk digunakan dan mengabaikan data lain yang tidak
bersangkutan dengan penelitian.
Beberapa langkah dalam pengkodean data seperti berikut.
 Membaca semua transkripsi dengan teliti, dan meuliskan ide di margin teks.
 Memilih satu dokumen untuk mempertimbangkan makna yang mendasarinya dan
menuliskan di bawah margin dalam beberapa kata juga menggambar tabel
disekitarnya.
 Memulai proses pengkodean dokumen dengan melibatkan identifikasi bagian
teks, menempatkan tanda kurung di sekitarnya, dan menetapkan kata atau frasa
kode yang akurat untuk menggambarkan arti dari bagian teks.
 Membuat daftar semua kata kode untuk mengetahui jumlah kode yang dibuat.
Jumlah kode yang lebih udah dikelola sekitar 25 – 30 kode.
 Membuat skema pengorganisasian pendahuluan untuk melihat kode baru yang
muncul.
 Mengurangi daftar kode untuk mendapatkan 5 – 7 tema atau deskripsi dari
peserta. Tema (juga disebut kategori) adalah kode serupa yang dikumpulkan

16
untuk membentuk ide utama dalam database. Deskripsi adalah penjelasan atau
penggembaran secara detail dari beberapa objek dan subjek yang dibahas.

2.2.5 Membangun Deskripsi dan Tema


Proses ini melibatkan pemeriksaan data secara rinci untuk menggambarkan apa yang
dipelajari dan mengembangkan tema atau kategori ide yang luas dari data.
i. Deskripsi; penjelasan atau penggmbaran secara detail dari beberapa objek atau subjek
penelitian. Dalam memberikan informasi terperinci, deskripsi dapat membantu
pembaca untuk memvisualisasikan sesuatu.
ii. Tema; kode serupa yang dikumpulkan untuk membentuk ide utama dalam database.
Ada beberapa jenis tema sebagai berikut.
 Tema biasa; tema yang dipilih peneliti untuk kegiatan menemukan
 Tema tidak terduga; tema yang mengejutkan
 Tema yang sulit diklasifikasikan; tema yang berisi ide-ide yang tidak mudah
masuk ke dalam satu tema atau bertumpang tindih dengan tema yang lain
 Tema utama dan sekunder; tema yang mewakil ide-ide utama dan ide sekunder
dalam database
Lapisan dan interkoneksi tema
 Lapisan tema; mewakili data dengan menggunakan tema yang saling berhubung,
yaitu mensubsumsi tema kecil dalam tema utama dan tema utama dalam tema
yang lebih luas
 Interkoneksi tema; peneliti menghubungkan tema untuk menampilkan kronologi
atau urutan peristiwa
2.2.6 Menampilkan dan Melaporkan Data
i. Menampilkan data
Cara untuk menampilkan data sebagai berikut.
 Membuat tabel perbandingan atau matriks pada salah satu tema
 Mengembangkan pohon diagram untuk memvisualisasi tema dan interkoneksinya
 Menampilkan gambar untuk memperlihatkan koneksi antar tema
 Menggambar peta untuk penggambaran kegiatan yang terjadi

17
 Mengembangkan tabel demografis untuk menjelaskan informasi demografis
dalam suatu penelitian

ii. Melaporkan data


Melaporkan data/temua dalam penelitian disajikan dengan diskusi narasi yaitu bagian
tertulis dalam penelitian kualitatif secara ringkas dan rinci dari temuan analisis data
peneliti.

2.3 Interpretasi Data Kualitatif

Interpretasi atau menafsirkan melibatkan memahami data, atau "pelajaran yang dipetik,"
seperti yang dijelaskan oleh Lincoln dan Guba (1985). Interpretasi dalam penelitian kualitatif
berarti bahwa peneliti melangkah mundur dan membentuk makna yang lebih besar tentang
berbasis fenomena tentang pandangan pribadi, perbandingan dengan studi sebelumnya, atau
keduanya. Penelitian kualitatif adalah penelitian interpretatif, dan peneliti perlu memahami
temuannya. Peneliti akan menemukan ini interpretasi di bagian akhir studi dengan judul seperti
"Diskusi," "Kesimpulan," "Interpretasi," atau "Implikasi." Bagian ini meliputi; review dari
temuan utama /meringkas temuan dan bagaimana pertanyaan penelitian dijawab, refleksi pribadi
peneliti tentang arti data, pandangan pribadi dibandingkan atau dikontraskan dengan literature,
serta keterbatasan studi dan saran untuk penelitian di masa depan

2.3.1 Meringkas Tema


Bagian “Diskusi” yang khas dimulai dengan meringkas secara umum dari temuan-
temuan utama. Kadang-kadang Peneliti akan menyatakan kembali pertanyaan penelitian
setiap individu dan memberikan temuan untuk masing-masing pertanyaan. Maksud
keseluruhan dari bagian ini adalah untuk memberikan gambaran umum tentang temuan untuk
melengkapi hasil yang lebih rinci dalam bagian deskripsi dan tema.
2.3.2 Menyampaikan Refleksi Pribadi

Karena peneliti kualitatif percaya bahwa pandangan pribadi peneliti tidak pernah
dapat dipisahkan dari interpretasi, refleksi pribadi tentang arti data disertakan dalam studi
penelitian. Peneliti mendasarkan interpretasi pribadi ini pada firasat, wawasan, dan intuisi.

18
Karena peneliti mungkin pernah ke lapangan dan sering berkunjung secara pribadi dengan
individu, peneliti berada dalam posisi yang baik untuk merefleksikan dan mengomentari
makna yang lebih besar dari data. Dua contoh berikut mengilustrasikan keragaman refleksi
pribadi ditemukan dalam studi kualitatif.

Dalam etnografi klasik dari "anak licik", Wolcott (1983) merefleksikan tentang arti
belajar bagi Brad: “Belajardalam arti enkulturasi yang luas untuk memahami yang mana perlu
diketahui untuk menjadi kompeten dalam peran yang diharapkan dapat dipenuhi dalam
masyarakat, bukannya dalam arti sempit belajar dilakukan di sekolah adalah proses yang
berkelanjutan di mana setiap manusia terlibat sepanjang hidupnya”. (hal. 24)

Contoh berikut menunjukkan bagaimana peneliti dapat menawarkan komentar


interpretatif tentang pertanyaan baru yang perlu dijawab. Dalam diskusi oleh Tierney (1993),
who berbicara dengan seorang Afrika-Amerika berusia 40 tahun di kampus universitas yang
mengidap AIDS, seorang Peneliti meninggalkan wawancara dengan pertanyaan yang belum
terjawab: “Bagaimana kita menciptakan pemahaman lintas perbedaan sehingga kita mampu
mengakui dan menghormati satu sama lain, dari pada mempertanyakan satu sama lain
legitimasi? Maka, adalah kewajiban saya sebagai penulis untuk menampilkan suara-suara ini
sebagai sepenuhnya dan secermat mungkin; pada saat yang sama, itu perlu bagi pembaca atau
ahli metodologi atau administrator yang tidak memahami realitas ini untuk mencoba berdamai
dengan mereka”. (hal.27)

2.3.3 Membuat Perbandingan Literatur

Interpretasi juga dapat berisi referensi ke literatur dan studi sebelumnya. Mirip dengan
penelitian kuantitatif, penanya kualitatif menafsirkan data dalam pandangan masa lalu
penelitian, menunjukkan bagaimana temuan dapat mendukung atau bertentangan dengan
penelitian sebelumnya, atau keduanya. interpretasi dapat membandingkan temuan kualitatif
dengan pandangan ilmu sosial yang dilaporkan konsep yang ditemukan dalam literatur, atau
mungkin menggabungkan pandangan pribadi dengan pendidikan atau istilah atau ide ilmu
sosial.

Dalam studi kualitatif contohnya: interaksi saudara di antara anak-anak pria dengan
sindrom Down dan tiga saudara laki-lakinya, penulis Harry, Day, dan Quist (1998)

19
menyimpulkan dengan komentar interpretatif tentang dimasukkannya "Raul" dalam situasidi
luar lingkungan keluarga. Mereka menghubungkan pandangan mereka sendiri dengan yang
ada dalam literatur: “Kami sangat percaya, seperti halnya banyak literatur tentang topik
tersebut (Hurley-Geffner, 1995; Schnorr, 1990), bahwa persyaratan pertama harus bersifat
inklusif dan berkelanjutan struktur sekolah yang menjaga siswa penyandang disabilitas
dengan komunitasnya dan teman keluarga dari sekolah dasar sampai sekolah menengah”.
(hal.297)

2.3.4 Menawarkan Batasan dan Saran untuk Penelitian Mendatang

Mirip dengan penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif menyarankan kemungkinan


keterbatasan atau kelemahan penelitian dan membuat rekomendasi untuk penelitian di masa
depan. Batasan ini dapat mengatasi masalah dalam pengumpulan data, pertanyaan yang tidak
terjawab oleh peserta, atau pemilihan yang lebih baik atas pengambilan sampel yang
bertujuan untuk individu atau lokasi penelitian. Implikasi untuk penelitian masa depan
mungkin termasuk penggunaan temuan untuk praktik (misalnya, ruang kelas, sekolah, atau
dengan orang-orang tertentu seperti orang dewasa atau remaja) atau yang membutuhkan
penelitian lebih lanjut (misalnya, dengan mengumpulkan data yang lebih luas atau dengan
mengajukan pertanyaan tambahan peserta). Peneliti mungkin juga menyatakan implikasi
untuk pengambilan keputusan, seperti perencanaan untuk praktik baru (misalnya, perencanaan
kampus yang lebih baik tentang cara menangani insiden kekerasan) atau untuk audiens yang
peneliti identifikasi dalam pengantar studi.8

2.4 Validasi Akurasi Temuan

Sepanjang proses pengumpulan dan analisis data, perlu memastikan bahwa file temuan dan
interpretasi akurat. Memvalidasi temuan berarti peneliti menentukan akurasi atau kredibilitas
temuan melalui strategi seperti pemeriksaan anggota atau triangulasi. Beberapa peneliti kualitatif
telah membahas gagasan ini (Creswell & Miller, 2000; Lincoln & Guba, 1985).

Peneliti kualitatif biasanya tidak menggunakan penelitian wordbiasin; mereka akan


mengatakan bahwa semua penelitian adalah interpretatif dan bahwa peneliti harus merefleksikan

20
diri tentang perannya dalam penelitian, bagaimana dia adalah menafsirkan temuan, dan sejarah
pribadi dan politiknya yang membentuknya atau interpretasinya (Creswell, 2007). Dengan
demikian, akurasi atau kredibilitas dari temuan-temuan tersebut sangat penting. Ada berbagai
istilah yang digunakan peneliti kualitatif untuk menggambarkannya akurasi atau kredibilitas ini
(misalnya, lihat keaslian dan kepercayaan di Lincoln & Guba, 1985), dan strategi yang
digunakan untuk memvalidasi akun kualitatif bervariasi jumlahnya (lihat delapan bentuk dalam
Creswell & Miller, 2000). Perhatian kami di sini akan berada pada tiga bentuk utama yang
biasanya digunakan oleh peneliti kualitatif: triangulasi, pemeriksaan anggota, dan audit.

 Peneliti kualitatif melakukan triangulasi di antara berbagai sumber data untuk meningkatkan
akurasi penelitian. Triangulasi adalah proses menguatkan bukti dari individu yang berbeda
(misalnya, kepala sekolah dan siswa), jenis data (misalnya, observasi catatan lapangan dan
wawancara), atau metode pengumpulan data (misalnya, dokumen dan wawancara) dalam
deskripsi dan tema dalam penelitian kualitatif. Penyelidik memeriksa setiap sumber
informasi dan menemukan bukti untuk mendukung tema. Ini memastikan bahwa studi
tersebut akan akurat karena informasinya bersumber pada berbagai sumber informasi,
individu, atau proses. Dengan cara ini, hal itu mendorong peneliti untuk mengembangkan
laporan yang akurat dan kredibel.
 Peneliti juga memeriksa temuan mereka dengan peserta dalam penelitian untuk menentukan
apakah temuan mereka akurat. Pemeriksaan anggota adalah suatu proses yang dilakukan
peneliti meminta satu atau lebih peserta dalam studi untuk memeriksa keakuratan penelitian
tersebut. Pemeriksaan ini melibatkan pengambilan temuan kembali kepada peserta dan
menanyakannya (dalam menulis atau dalam wawancara) tentang keakuratan laporan. Anda
meminta peserta tentang banyak aspek studi, seperti apakah uraiannya lengkap dan realistis,
jika temanya akurat untuk dimasukkan, dan jika interpretasinya adil.
 Peneliti juga dapat meminta seseorang di luar proyek untuk melakukan secara menyeluruh
telaah kajian dan laporkan kembali, secara tertulis, kekuatan dan kelemahannya dari proyek
tersebut. Ini adalah proses melakukan audit eksternal, di mana seorang Peneliti
mempekerjakan atau mendapatkan layanan dari individu di luar studi untuk ditinjau aspek
penelitian yang berbeda. Auditor meninjau proyek dan menulis atau mengkomunikasikan
evaluasi studi. Audit ini dapat terjadi selama dan pada kesimpulan dari suatu penelitian, dan

21
auditor biasanya mengajukan pertanyaan seperti yang disebutkan oleh Schwandt dan
Halpern (1988):
1. Apakah temuan didasarkan pada data?
2. Apakah kesimpulan logis?
3. Apakah temanya sesuai?
4. Dapatkah keputusan penyelidikan dan perubahan metodologis dibenarkan?
5. Berapa tingkat bias peneliti?
6. Strategi apa yang digunakan untuk meningkatkan kredibilitas?

Contohnya, mari kita kembali ke Maria, yang merefleksikan apakah interpretasinya sendiri
"benar". Kamu mungkin ingat bahwa Maria menyadari bahwa interpretasi temuannya mencakup
perspektifnya sendiri yang diambil dari pengalaman pribadi. Sebagai orang Latin, dia sadar akan
keterpinggiran yang dirasakan oleh beberapa anak yang dia wawancarai tentang kepemilikan
senjata. Dia menyadari, sebagai baik, bahwa dukungan keluarga atau kurangnya dukungan
memainkan peran penting dalam keluarga Latino, dan bahwa interpretasinya atas tema
(misalnya, "keterasingan siswa" atau "hak untuk melindungi diri saya sendiri") akan
mencerminkan keprihatinannya sendiri tentang masalah ini. Bagaimana Maria bisa memisahkan
dirinya dari temuannya? Tentu saja, jawaban kualitatifnya adalah bahwa interpretasi apa pun
harus disertakan sikap pribadi peneliti.

Pertanyaan yang lebih besar adalah apakah laporan Maria adalah keduanya akurat dan
kredibel bagi mereka yang belajar. Maria dapat memvalidasi laporannya dengan mengadakan
sekelompok kecil siswa dan guru yang dia wawancarai dan meminta mereka membaca narasinya
temanya. Selama proses ini, kelompok akan membahas secara terbuka apakah tema tersebut
mencerminkan pengalaman mereka, dan kemudian Maria dapat membuat penambahan atau
perubahan pada tematiknya diskusi untuk melaporkan pengalaman siswa dan guru secara akurat
dan kredibel.

Ketika Anda berpikir tentang Maria memeriksa keakuratan temuannya, apa lagi pendekatan yang
mungkin dia gunakan?

22
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Data kualitatif atau disebut juga data naratif, adalah data dalam penelitian yang
menjelaskan suatu fenomena berdasarkan hal-hal yang umumnya tidak dapat dihitung. Oleh
karena itu, data ini disebut data kualitatif karena berdasarkan kualitas dari suatu objek atau
fenomena.Pengumpulan data kualitatif lebih dari sekadar memutuskan apakah Peneliti mau
amati atau wawancara orang.

Langkah-langkah dalam pengumpulan data kualitatif:

1. Menentukan peserta dan situs


2. Meminta izin untuk akses ke peserta dan situs
3. Menentukan jenis data informasi yang dikumpulkan
4. Menentukan prosedur untuk merekam data
5. Mengantisipasi masalah lapangan dan etika

Analisis data merupakan kaidah penelitian yang wajib dilakukan oleh semua peneliti
karena sebuah penelitian tanpa analisis hanya akan melahirkan sebuah data mentah yang tidak
mempunyai arti. Dengan analisis data bisa diolah dan bisa disimpulkan yang pada akhirnya
kesimpulan itulah yang menjadi cikal bakal ilmu pengetahuan baru yang merupakan
perkembangan dari ilmu-ilmu sebelumnya.

Langkah-Langkah dalam Menganalisis Data Kualitatif:

1. Mengumpulkan data
2. Menyiapkan dan mengatur data
3. Membaca data
4. Mengkodekan data
23
5. Membangun deskripsi dan tema
6. Menampilkan dan melaporkan data

Interpretasi atau menafsirkan melibatkan memahami data. Dari pelaporan dan


representasi temuan, peneliti kualitatif membuat interpretasi tentang makna penelitian.

Tahap – tahap dalam menginterpretasikan data kualitatif:

1. Review dari temuan utama /meringkas temuan dan bagaimana pertanyaan penelitian dijawab
2. Refleksi pribadi peneliti tentang arti data
3. Pandangan pribadi dibandingkan atau dikontraskan dengan literatur
4. Keterbatasan studi dan saran untuk penelitian di masa depan

Untuk memeriksa keakuratan penelitian, peneliti kualitatif sering menggunakan validasi


prosedur seperti pemeriksaan anggota, triangulasi, dan audit. Maksud dari validasi adalah agar
partisipan, reviewer eksternal, atau sumber data menyediakan sendiri bukti keakuratan informasi
dalam laporan kualitatif.

24
DAFTAR PUSTAKA

Cresswell, John W. 2012. Educational research: planning, conducting, and evaluating


quantitative and qualitative research. Boston: Pearson education

25

Anda mungkin juga menyukai