KEJANG DEMAM
Di Susun Oleh:
Hana Zilpah
18190100037
I. Biodata
A. Identitas Klien
1. Nama/Nama panggilan : An.A
2. Tempat tgl lahir/usia : Bogor, 12 juli 2017
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. A g a m a : Islam
5. Pendidikan :-
6. Alamat : Semplak- Bogor
7. Tgl masuk : 12 Juli 2020 (jam 01.10 WIB)
8. Tgl pengkajian : 13 Juli 2020
9. Diagnosis medik : Kejang Demam Sederhana
B. Identitas Orang tua
1. Ayah
a. N a m a : Tn.B
b. U s i a : 33 Tahun
c. Pendidikan : D3
d. Pekerjaan : Guru
e. A g a m a : Islam
f. Alamat : Semplak-Bogor
2. Ibu
a. N a m a : Ny. C
b. U s i a : 30 Tahun
c. Pendidikan : D3
d. Pekerjaan : Guru
e. Agama : Islam
f. Alamat : Semplak-Bogor
1. Keluhan utama :
Kejang seluruh badan, mata melotot, bibir biru sebanyak dua kali selama ± 2 menit
1. Prenatal care
Selama hamil ibu tidak pernah menderita penyakit yang berarti.
Selama hamil ibu memeriksakan kehamilan ke bidan terdekat dan mendapat
imunisasi TT.
2. Natal care
Klien dilahirkan di bidan umur kehamilan 9 bulan, berat badan lahir 3300 gram,
panjang badan 48 cm
3. Post Natal
Saat lahir badan klien normal, menangis kencang dan tidak ada kelainan
C. RIWAYAT KESEHATAN YANG LALU
3. Riwayat psikososial
a. Anak tinggal bersama : kedua orang tua
b. Hubungan antar anggota keluarga : baik
c. Lingkungan rumah : baik
d. Pengasuh anak : di asuh sendiri oleh orang tua
4. Riwayat spiritual
a. Support system dalam keluarga : keluraga saling membantu
b. Kegiatan keagamaan : ayah klien jika sholat sesekali berjamaah dimesjid
5. Reaksi hospitalisasi
a. Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
1) Ibu membawa anaknya ke RS karena : kejang 2x di rumah dan demam
tidak turun-turun
2) Apakah dokter menceritakan tentang kondisi anak :ya
3) Perasaan orang tua saat ini : cemas dan takut karena klien baru pertama kali
kejang
4) Orang tua selalu berkunjung ke RS : jarang ke RS jika tidak mendesak
Yang akan tinggal dengan anak : orang tua
b .Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap : ibu klien baru pertama kali
anaknya kejang, jadi sangat panic saat anaknya kejang dan biru-biru
6. Pengkajian Fisik
a. System pernapasan
I : tidak ada retraksi dada, dada terliat simetris, tidak ada lesi, tidak ada cuping hidung
P : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
P : suara perkusi Resonan
A : tidak ada suara tambahan
b. System kardiovaskuler
I : tidak terlihat adanya ictus kordis
P : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
P : suara perkusi dullnes
A : S 1 dan S2 reguler loop doop, tidak ada suara tambahan
c. System persarafan
Keadaan umum : Baik
GCS : E : 4, V : 5, M : 6 Total : 15 Compos mentis
Nervus Olfaktori N1 : Klien bisa mencium aroma kopi
Nervus Optikus N2 : Klien dapat melihat bendadekat dan benda jauh
Nervus Okulomotoris, Trochlearis N3 – N4 : Klien dapat melihat ke atas dan kebawah
pergerakan pupil mata simetris
Nervus Trigeminus N5 : Klien merespon dengan baik padasaat di rangsang dengan
sentuhan pada pada reflek kornea dan kien merepon dengan baik saat dirangsang nyeri
pada bagian wajahnya
Nervus Abdusen N6 : klien dapat melihat kesamping kanan dan kiri
Nervus Fasialis N7 : klien dapat merespon baik ketika di ajak untuk bercanda klien
tersenyum dapat mengembukan Pipinya saat di minta untuk mngembukan pipinya
Nervus Verstibulocochlearis N8 : klien dapat mendengar dengan baik dan dapat
mengulangi kata-kata yang telah di beritahu, keseimbangan klien terganggu tidak
mampu berdiri sendiri
Nervus Glosofaringeus N9 : Klien dapat mengucapkan kata-kata dengan lancar tanpa
ada hambatan
Nervus Vagus N10 : Klien dapat mengangakat bahu dan memalingkan kepala ke kanan
dan kiri
Nervus Asesoris N11 : klien tidak mampu mengangkat bahu sebelah kiri
Nervus Hipoglosus N12 : klien dapat menjulurkan lidah
d. Sistem perkemihan
I : Kien BAK normal, menggunakan diapers, warna urine kuning jernih
P : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, tidak ada fimosis
e. System pencernaan
I : Mukosa bibir kering, lidah dan mulut bersih
P : Tidak ada nyeri tekan pada abdomen
P : suara perkusi normal
A : suara bising usus 10-12x/menit
f. System musculoskeletal
I = tidak ada keluhan
P : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
g. System endokrin
I : tidak ada benjolan pada bagian leher, tidak ada pembesaran vena jugularis dan tyriod
P : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan padasaat diraba
h. System sensori persepsi/penginderaan
Pendengaran : Klien dapat mendengar perkataan perawat dan ibunya
Penglihatan: Klien dapat melihat dengan jelas
Penciuman : tidak dapat di kaji, os tidak kooperatif
Peraba : Kien dapat merasakan sensasi nyeri di kulit
Pengecap : tidak di kaji karena os rewel
i. System integument
I : tidak ada lesi, tidak ada benjolan, jika kejang kuku cyanosis
P : CRT< 2 detik
j. System imun dan hematologi
Klien jarang sakit, kalaupun demam ibu klien hanya memberiakan bodrexin dan langsung
turun demamnya
k. System reproduksi
Tidak ada masalah, klien belum di khitan
7. Pengkajian Fungsional
a. Oksigenasi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
tidak sesak RR : 24 x/menit tidak menggunakan alat bantu menggunakan oksigen nasal 2
napas liter/menit
b. Nutrisi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
makan mau habis 1 porsi, klien makan habis ½ porsi,
minum susu dan air putih minum sedikit 500 cc/shift
banyak
d. Eliminasi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
Bak lancar, kadang suka sering BAK karena di infuse
bilang kalo mau Bak dan menggunakan diapers
f. Personal Hygiene
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
8. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Hasil Laboratorium
Tanggal Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Interpretasi
senin, 12 Hb 11.2 gr dl normal
juli 2020 Ht 35.6 normal
Leukosit 12.500 tinggi
Trombosit 240.000 normal
Natrium 131 rendah
Kalium 3.3 rendah
Clorida 100
Ca.Ion 1.09
b. Pemeriksaan Diagnostik
Rontgen thorax : tak tampak kelainan jantung
dan paru
c. Therapi
Infus Kaen 3B 10 tetes/menit
Cefotaxime 3 x 7500 mg iv
Diazepam puyer 3 x 1,5 mg peroral
Paracetamol infuse 4 x 150 mg iv
Jika kejang stesolid rectal 10 mg
Oksigen nasal 2 liter/menit (jika perlu)
ANALISA DATA
DO :
-Sh : 38.50C Nadi 116 x/menit R :
24x/menit
SPO2: 98 %
-terpasang oksigen nasal 2 ltr/mnt
kejang (-)
-klien terlihat menggigil jika demam
-cyanosis saat demam tinggi
5. Meningkatkan intake cairan dan nutrisi S : ibu klien mengatakan bibir anaknya kering
karena minumnya sedikit, makan habis ½ porsi
O : terpasang infuse kaen 3B 10 tts/menit, tetesan
lancar, flebitis (-)
makan habis ½ porsi, minum ½ gelas
6. Mengajarkan keluarga cara mengukur suhu untuk S : ibu klien mengatakan di rumah tidak punya
mencegah dan mengenali secara dini hipertermi termometer
O : - jika anaknya demam ibu klien memanggil
perawat
7. Memberikan antipiretik paracetamol 150 mg iv S : ibu klien mengatakan anaknya demam lagi
O : Sh : 378C
-paracetamol 150 mg iv sudah di berikan
II Selasa, 14 juli 1. Mengkaji tingkat pengetahuan keluarga pasien S : ibu klien menagtakan anaknya baru pertama Hana
2020 terkait dengan proses penyakit kali kejang
10.00 2. Mereview pengetahuan pasien mengenai -keluarga mengatakan dikeluarganya tidak ada
kondisinyaa yang memiliki riwayat kejang
3. Menjelaskan mengenai proses penyakit sesuai O : orang tua klien selalu menanyakan
kebutuhan perkembangan penyakit anaknya setiap kali
4. Memberikan informasi pada pasien mengenai perawat mengobservasi TTV dan dokter visite
kondisinya sesuai kebutuhan -klien mengerti sedikit-sedikit tentang penyakit
5. Memberikan informasi kepada pasien/keluarga anaknya
mengenai perkembangan pasein sesuai kebutuhan
6. Mendiskusikan pilihan terapi/ penanganan
7. Menjelaskan komplikasi kronik yang mungkin
ada, sesuai kebutuhan
8. Melakukan edukasi pasien mengenai tanda dan
gejala yang harus dilaporkan kepada petugas
kesehatan sesuai kebutuhan
III Selasa, 14 juli 1. Menganjurkan keluarga agar pasien S : keluarga mengatkan anaknya suka berkeringat Hana
2020 menggunakan pakaian yang mudah menyerap jika sesudah di suntik obat demam sampai
11.00 keringat bajunya basah
O : ibu terlihat memakaikan baju os kaos tipis
3. Mengobservasi kejang dan TTV tiap 4 jam sekali S : ibu klien mengatakan anaknya, masih demam
naik turun
O : suhu tubuh tiap 4 jam (shift pagi) 380C dan
37.70C
4. Membatasi aktivitas selama demam S : ibu klien mengatakan anaknya rewel maunya
di luar kamar
O : rewe[ (+)
-klien terlihat selalu menujuk ke luar kamar
Rabu, 15 juli DX II S : ibu klien mengatakan masih suka takut jika demam tinggi lagi Hana
2020 jam 10.00 ibu klien mengatakan takut anaknya kejang lagi
O : ibu klien terlihat selalu bertanya tentang keadaan anaknya jika dokter visite dan saat perawat
observasi
-ibu klien terlihat lebih tenang
-klien terlihat jarrang rewel
-klien terlihat mulai mau bermain mainannya
A : Masalah teratasi sebagian
Indikator Saat dikaji Target Hasil
Faktor-faktor penyebab 2 5 3
Perjalanan penyakit 2 5 3
Tanda dan gejala penyakit 2 5 4
Pencegahan penyakit 3 5 4
Pilihan pengobatan yang
3 5 4
tersedia
Strategi mengatasi efek
2 5 4
samping
Sumber informasi
3 5 4
terpercaya terkait penyakit
Note : pengetahuan 1. Tidak ada; 2.Terbatas ;
4. Sedang; 4. Banyak 5. Sangat banyak
P : Lanjutkan intervensi