Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN

KEJANG DEMAM

Di Susun Oleh:
Hana Zilpah
18190100037

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU
2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.A DENGAN SISTEM PERSARAFAN : KEJANG
DEMAM DI RUANG JASMIN RSUD KOTA BOGOR

I. Biodata

A. Identitas Klien
1. Nama/Nama panggilan : An.A
2. Tempat tgl lahir/usia : Bogor, 12 juli 2017
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. A g a m a : Islam
5. Pendidikan :-
6. Alamat : Semplak- Bogor
7. Tgl masuk : 12 Juli 2020 (jam 01.10 WIB)
8. Tgl pengkajian : 13 Juli 2020
9. Diagnosis medik : Kejang Demam Sederhana
B. Identitas Orang tua
1. Ayah
a. N a m a : Tn.B
b. U s i a : 33 Tahun
c. Pendidikan : D3
d. Pekerjaan : Guru
e. A g a m a : Islam
f. Alamat : Semplak-Bogor

2. Ibu
a. N a m a : Ny. C
b. U s i a : 30 Tahun
c. Pendidikan : D3
d. Pekerjaan : Guru
e. Agama : Islam
f. Alamat : Semplak-Bogor

C. Identitas Saudara Kandung


No Nama Usia Hubungan Status Kesehatan
-

II. Riwayat Kesehatan

A. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG

1. Keluhan utama :
Kejang seluruh badan, mata melotot, bibir biru sebanyak dua kali selama ± 2 menit

2. Riwayat penyakit sekarang :


Klien di bawa ke IGD RSUD Bogor karena di rumah kejang seluruh badan sebanyak
2x ± 2 menit, saat kejang suhu badan klien 390C, bibir cyanosis, demam tidak turun
meskipun minum obat penurun panas. Saat sampe di IGD klien kejang 1x selama 1
menit, dan di berikan stesolid rectal 10 mg dan paracetamol infuse, suhu tubuh saat
kejang 39.30C setelah masuk stesolid kejang berhenti, klien menangis kencang. Jam
06.00 pagi klien pindah ke ruang rawat inap.
B. RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN

1. Prenatal care
Selama hamil ibu tidak pernah menderita penyakit yang berarti.
Selama hamil ibu memeriksakan kehamilan ke bidan terdekat dan mendapat
imunisasi TT.

2. Natal care
Klien dilahirkan di bidan umur kehamilan 9 bulan, berat badan lahir 3300 gram,
panjang badan 48 cm

3. Post Natal
Saat lahir badan klien normal, menangis kencang dan tidak ada kelainan
C. RIWAYAT KESEHATAN YANG LALU

1. Riwayat Penyakit dahulu


a. Pernah Dirawat
Sebelumnya klien belum pernah di rawat
b. Pernah Di Operasi
klien belum pernah operasi
c. Masih dalam Pengobatan
Klien tidak dalam pengobatan apapun
d. Kecelakaan
Klien tidak pernah mengalami kecelakaan
e. Riwayat Alergi
Klein tidak punya riwayat alergi obat atau makanan

2. Riwayat Penyakit Keluarga


di keluarga klien tidak ada yang pernah mengalami kejang seperti yang di alami klien
saat ini.
3. Genogram
-
4. Riwayat Immunisasi (imunisasi lengkap)
N waktu Reaksi setelah
Jenis Imunisasi Frekuensi Frekuensi
o pemberian pemberian
1 BCG umur 2 bulan 1x -
2 DPT (I.II.III) 3x demam 3x
3 Polio (I.II.III.IV) 4x
4 Campak umur 9 bulan 1x
5 Hepatitis saat lahir 1x -
6 Tambahan

D. RIWAYAT TUMBUH KEMBANG


1. Usia anak saat
 Berguling umur 4 bulan
 Duduk 7 bulan
 Merangkak 8 bulan
 Berdiri 12 bulan
 Berjalan 13 bulan
 Senyum kepada orang lain pertama kali
 Bicara pertama kali umur 8 bulan
 Berpakain tanpa bantuan umur -
2. Riwayat nutrisi
 Pemberian ASI : asi ekslusif 6 bulan
 Pemberian susu formula : umur 11 bulan os minum susu formula
o Alasan pemberian : ibunya merasa ASI nya tidak cukup
o Jumlah pemberian : setiap minum 120 cc tiap 2 jam sekali
o Cara pemberian : dengan botol susu
 Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini
Usia Jenis Nutrisi Lama Pemberian
usia 0-6 bulan ASI 6 bulan
6- 11 bula SF dan MPASI 5 bulan
12 bulan- sekarang nasi, sayur, lauk, bauh- saat ini
buahan

3. Riwayat psikososial
a. Anak tinggal bersama : kedua orang tua
b. Hubungan antar anggota keluarga : baik
c. Lingkungan rumah : baik
d. Pengasuh anak : di asuh sendiri oleh orang tua
4. Riwayat spiritual
a. Support system dalam keluarga : keluraga saling membantu
b. Kegiatan keagamaan : ayah klien jika sholat sesekali berjamaah dimesjid
5. Reaksi hospitalisasi
a. Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
1) Ibu membawa anaknya ke RS karena : kejang 2x di rumah dan demam
tidak turun-turun
2) Apakah dokter menceritakan tentang kondisi anak :ya
3) Perasaan orang tua saat ini : cemas dan takut karena klien baru pertama kali
kejang
4) Orang tua selalu berkunjung ke RS : jarang ke RS jika tidak mendesak
Yang akan tinggal dengan anak : orang tua
b .Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap : ibu klien baru pertama kali
anaknya kejang, jadi sangat panic saat anaknya kejang dan biru-biru
6. Pengkajian Fisik
a. System pernapasan
I : tidak ada retraksi dada, dada terliat simetris, tidak ada lesi, tidak ada cuping hidung
P : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
P : suara perkusi Resonan
A : tidak ada suara tambahan
b. System kardiovaskuler
I : tidak terlihat adanya ictus kordis
P : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
P : suara perkusi dullnes
A : S 1 dan S2 reguler loop doop, tidak ada suara tambahan
c. System persarafan
Keadaan umum : Baik
GCS : E : 4, V : 5, M : 6 Total : 15 Compos mentis
Nervus Olfaktori N1 : Klien bisa mencium aroma kopi
Nervus Optikus N2 : Klien dapat melihat bendadekat dan benda jauh
Nervus Okulomotoris, Trochlearis N3 – N4 : Klien dapat melihat ke atas dan kebawah
pergerakan pupil mata simetris
Nervus Trigeminus N5 : Klien merespon dengan baik padasaat di rangsang dengan
sentuhan pada pada reflek kornea dan kien merepon dengan baik saat dirangsang nyeri
pada bagian wajahnya
Nervus Abdusen N6 : klien dapat melihat kesamping kanan dan kiri
Nervus Fasialis N7 : klien dapat merespon baik ketika di ajak untuk bercanda klien
tersenyum dapat mengembukan Pipinya saat di minta untuk mngembukan pipinya
Nervus Verstibulocochlearis N8 : klien dapat mendengar dengan baik dan dapat
mengulangi kata-kata yang telah di beritahu, keseimbangan klien terganggu tidak
mampu berdiri sendiri
Nervus Glosofaringeus N9 : Klien dapat mengucapkan kata-kata dengan lancar tanpa
ada hambatan
Nervus Vagus N10 : Klien dapat mengangakat bahu dan memalingkan kepala ke kanan
dan kiri
Nervus Asesoris N11 : klien tidak mampu mengangkat bahu sebelah kiri
Nervus Hipoglosus N12 : klien dapat menjulurkan lidah

d. Sistem perkemihan
I : Kien BAK normal, menggunakan diapers, warna urine kuning jernih
P : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, tidak ada fimosis
e. System pencernaan
I : Mukosa bibir kering, lidah dan mulut bersih
P : Tidak ada nyeri tekan pada abdomen
P : suara perkusi normal
A : suara bising usus 10-12x/menit
f. System musculoskeletal
I = tidak ada keluhan
P : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
g. System endokrin
I : tidak ada benjolan pada bagian leher, tidak ada pembesaran vena jugularis dan tyriod
P : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan padasaat diraba
h. System sensori persepsi/penginderaan
Pendengaran : Klien dapat mendengar perkataan perawat dan ibunya
Penglihatan: Klien dapat melihat dengan jelas
Penciuman : tidak dapat di kaji, os tidak kooperatif
Peraba : Kien dapat merasakan sensasi nyeri di kulit
Pengecap : tidak di kaji karena os rewel
i. System integument
I : tidak ada lesi, tidak ada benjolan, jika kejang kuku cyanosis
P : CRT< 2 detik
j. System imun dan hematologi
Klien jarang sakit, kalaupun demam ibu klien hanya memberiakan bodrexin dan langsung
turun demamnya
k. System reproduksi
Tidak ada masalah, klien belum di khitan
7. Pengkajian Fungsional
a. Oksigenasi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
tidak sesak RR : 24 x/menit tidak menggunakan alat bantu menggunakan oksigen nasal 2
napas liter/menit
b. Nutrisi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
makan mau habis 1 porsi, klien makan habis ½ porsi,
minum susu dan air putih minum sedikit 500 cc/shift
banyak

c. Cairan dan Elektrolit


Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
tidak ada gangguan cairan klien terpasang infuse kaen
dan elektrolit 3b 10 tpm

d. Eliminasi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
Bak lancar, kadang suka sering BAK karena di infuse
bilang kalo mau Bak dan menggunakan diapers

e. Istirahat dan Tidur


Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
klien tidur tidak ada suka rewel jika demam,
gangguan sehingga sering terbangun

f. Personal Hygiene
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit

g. Aktivitas/ mobilitas fisik


Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
ibu klien memandikan klien klien hanya di lap saja
2x sehari

8. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Hasil Laboratorium
Tanggal Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Interpretasi
senin, 12 Hb 11.2 gr dl normal
juli 2020 Ht 35.6 normal
Leukosit 12.500 tinggi
Trombosit 240.000 normal
Natrium 131 rendah
Kalium 3.3 rendah
Clorida 100
Ca.Ion 1.09

b. Pemeriksaan Diagnostik
Rontgen thorax : tak tampak kelainan jantung
dan paru

c. Therapi
Infus Kaen 3B 10 tetes/menit
Cefotaxime 3 x 7500 mg iv
Diazepam puyer 3 x 1,5 mg peroral
Paracetamol infuse 4 x 150 mg iv
Jika kejang stesolid rectal 10 mg
Oksigen nasal 2 liter/menit (jika perlu)

ANALISA DATA

Nama Klien : An. A


Ruang : Jasmin
Tanggal/Hari/
Data Etiologi Masalah
Jam
Senin, 13 juli DS : -ibu klien mengatakan anaknya Infeksi virus, bakteri dan parasit Hipertemi
2020 jam 09.00 demam sudah 2 hari ↓
-ibu klien mengatakan anaknya sudah reaksi inflamasi
minum obat penurun panas tapi masih ↓
demam naik turun prose demam
-ibu kiien mengatakan anaknya suka ↓
menggigil jika mau demam keseimbangan potensial membrane
ATP-ase
DO : ↓
-Sh :38.90C Nadi : 116 x/menit RR : 24 Difusi Na+ dan K+
x/menit ↓
-kompres hangat di dahi (+) Kejang
-kejang (-) ↓
Aktivitas otot ↑

Metabolisme↑

Suhu tubuh↑

Hipertemi
Senin, 13 juli DS : -ibu klien mengatakan ini pertama Kejang Defisit pengteahuan
2020 jam 09.00 kali klien kejang ↓
-ibu klien merasa takut jika terjadi Resiko kejang berulang
sesuatu pada anaknya ↓
Kurang informasi tentang pegobatan,
DO : perawatan
-ibu klien terlihat cemas jika anaknya ↓
demam tinggi kurang pengetahuan
-ibu klien selalu bertanya tentang
keadaan anaknya
Senin, 13 juli DS : - keseimbangan potensial membrane Resiko kejang berulang
2020 jam 09.00 ibu klien mengatakan jika anaknya ATP-ase
kejang lagi ↓
-ibu klien mengatakan anaknya masih difusi Na dan K
demam ↓
-ibu klien mengatakan anaknya sejak kejang
pindah ruangan tidak kejang lagi ↓
-ibu klien mengatakan jika demam suka resiko kejang berulang
biru bibirnya

DO :
-Sh : 38.50C Nadi 116 x/menit R :
24x/menit
SPO2: 98 %
-terpasang oksigen nasal 2 ltr/mnt
kejang (-)
-klien terlihat menggigil jika demam
-cyanosis saat demam tinggi

PRIORITAS DIAGNOSIS KEPERAWATAN


Hari, Tanggal : Senin, 13 juli 2020
1. Hipertermi b.d peningkatan suhu tubuh
2. Defisit pengetahuan orang tua tentang kondisi, prognosis, penatalaksanaan dan
kebutuhan pengobatan b.d kurangnya informasi
3. Resiko kejang berulang b.d riwayat kejang
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Klien : An. A


Ruang : Jasmin
Tanggal/
DP Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Ttd
Jam
Senin, 13 Hipertermi b.d peningkatan suhu NOC: 1. Pantau hidrasi (turgot kulit, kelembaban Hana
juli 2020 tubuh  Termolegulasi; keseimbangan antara produksi panas, membran mukosa)
Jam 09.00 peningkatan panas dan kehilangan panas 2. Monitor TTV
DS : -ibu klien mengatakan  TTV dalam batas normal 3. Hentikan aktivitas fisik
anaknya demam sudah 2 hari
-ibu klien mengatakan anaknya 4. Kaji ketepatan jenis pakaian
Tujuan dan criteria evaluasi
sudah minum obat penurun panas Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5. Pantau warna kulit dan suhu
tapi masih demam naik turun 3 x 24 jam : 6. Monitor hasil laboratorium
-ibu kiien mengatakan anaknya Pasien akan menunjukan termolegulasi yang dibuktikan , 7. Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
suka menggigil jika mau demam Dengan indicator sebagai berikut: 8. Anjarkan klien dan keluarga cara mengukur
- ibu klien mengatakan anaknya suhu untuk mencegah dan mengenali secara
rewel jika demam
dini hipertermi
Indikator Saat dikaji Target
DO : 9. Kolaborasi dalam pemberikan antipiretik
-Sh :38.90C Nadi : 116 x/menit Peningkatan suhu tubuh 3 5 10. Berikan cairan intravena
RR : 24 x/menit Dehidrasi 4 5 11. Lepaskan pakaian yang berlebihan
-kompres hangat di dahi (+) Denyut nadi radialis 3 5
-kejang (-) Berkeringat saat panas 3 5
-mukosa bibir kering Melaporkan kenyamanan
-rewel (+) 3 5
suhu
Note : 1. Gangguan ekstrem; 2. Berat; 3. Sedang;
4. Ringan 5. Tidak ada gangguan
Senin, 13 Defisit pengetahuan orang tua NOC: 1. Kaji tingkat pengetahuan keluarga pasien Hana
juli 2020 tentang kondisi, prognosis,  Pengetahuan; tingkat pemahaman yang ditujukan tentang terkait dengan proses penyakit
Jam 09.30 penatalaksanaan dan kebutuhan penyakit 2. Jelaskan patofisiologi penyakit, bagaimana
pengobatan b.d kurangnya Tujuan dan criteria evaluasi hubungannya dengan anatomi dan
informasi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama fisiologi sesuai kebutuhan
3 x 24 jam : pasien memperlihatkan pengetahuan; tentang 3. Review pengetahuan pasien mengenai
DS : -ibu klien mengatakan ini penyakitnya dengan indicator sebagai berikut: kondisinyaa
pertama kali klien kejang 4. Jelaskan mengenai proses penyakit sesuai
-ibu klien merasa takut jika terjadi kebutuhan
sesuatu pada anaknya 5. Berikan informasi pada pasien mengenai
Indikator Saat dikaji Target kondisinya sesuai kebutuhan
DO : Faktor-faktor penyebab 2 5 6. Berikan informasi kepada pasien/keluarga
-ibu klien terlihat cemas jika Perjalanan penyakit 2 5 mengenai perkembangan pasein sesuai
anaknya demam tinggi kebutuhan
Tanda dan gejala penyakit 2 5
-ibu klien selalu bertanya tentang 7. Diskusikan pilihan terapi/ penanganan
Pencegahan penyakit 3 5
keadaan anaknya 8. Jelaskan komplikasi kronik yang mungkin
Pilihan pengobatan yang ada, sesuai kebutuhan
3 5
tersedia 9. Intruksikan kepada pasien mengenai
Strategi mengatasi efek tindakan untuk mencegah/ meminimalkan
2 5
samping efek samping penanganan dari penyakit
Sumber informasi sesuai kebutuhan
3 5
terpercaya terkait penyakit 10. Edukasi pasien mengenai tanda dan gejala
Note : pengetahuan 1. Tidak ada; 2.Terbatas ; yang harus dilaporkan kepada petugas
3. Sedang; 4. Banyak 5. Sangat banyak kesehatan sesuai kebutuhan
Senin, 13 Resiko kejang berulang b.d Setelah dilkukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam 1. Anjurkan keluarga agar pasien Hana
juli 2020 riwayat kejang klien tidak mengalami kejang berulang dengan criteria menggunakan pakaian yang mudah
Jam 10.00 menyerap keringat
DS : - ibu klien mengatakan Indikator Saat dikaji Target 2. Beri kompres hangat
anaknya masih demam kejang berulang 3 5 3. Observasi kejang dan TTV tiap 4 jam
-ibu klien mengatakan anaknya suhu tubuh 2 5 sekali
sejak pindah ruangan tidak kejang 4. Batasi aktivitas selama demam
respirasi 3 5
lagi 5. Kolaborasi dengan dokter obat antibiotic,
tingkat kesadaran 3 5
-ibu klien mengatakan jika antipiretik dan anti kejang
demam suka biru bibirnya Note : 1. Gangguan ekstrem; 2. Berat; 3. Sedang;
4. Ringan 5. Tidak ada gangguan
DO :
-Sh : 38.50C Nadi 116 x/menit
R : 24x/menit
SPO2: 98 %
-terpasang oksigen nasal 2 ltr/mnt
kejang (-)
-klien terlihat menggigil jika
demam
-cyanosis saat demam tinggi
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama Klien : An.A


Ruang : Jasmin
Tanggal/Ja
No. DP Tindakan/Implementasi Respon Ttd
m
I Selasa, 14 juli 1. Memantau hidrasi (turgot kulit, kelembaban S : keluarga mengatakan anaknya masih demam Hana
2020 membran mukosa) naik turun
09.00 O : mukosa bibir kering, kulit teraba hangat,
turgor kulit baik

S : keluarga mengatakan anaknya masih demam


2. Memonitor TTV O : Sh : 380C Nadi 116 x/mnt R : 24x/menit

3. Mengkaji ketepatan jenis pakaian S: -


O : klien terlihat menggunakan baju kaos tipis

4. Memonitor hasil laboratorium S:-


O : Hb : 11.2 gr/dl Ht : 35.6 Natrium : 131
Kalium : 3.1

5. Meningkatkan intake cairan dan nutrisi S : ibu klien mengatakan bibir anaknya kering
karena minumnya sedikit, makan habis ½ porsi
O : terpasang infuse kaen 3B 10 tts/menit, tetesan
lancar, flebitis (-)
makan habis ½ porsi, minum ½ gelas

6. Mengajarkan keluarga cara mengukur suhu untuk S : ibu klien mengatakan di rumah tidak punya
mencegah dan mengenali secara dini hipertermi termometer
O : - jika anaknya demam ibu klien memanggil
perawat

7. Memberikan antipiretik paracetamol 150 mg iv S : ibu klien mengatakan anaknya demam lagi
O : Sh : 378C
-paracetamol 150 mg iv sudah di berikan
II Selasa, 14 juli 1. Mengkaji tingkat pengetahuan keluarga pasien S : ibu klien menagtakan anaknya baru pertama Hana
2020 terkait dengan proses penyakit kali kejang
10.00 2. Mereview pengetahuan pasien mengenai -keluarga mengatakan dikeluarganya tidak ada
kondisinyaa yang memiliki riwayat kejang
3. Menjelaskan mengenai proses penyakit sesuai O : orang tua klien selalu menanyakan
kebutuhan perkembangan penyakit anaknya setiap kali
4. Memberikan informasi pada pasien mengenai perawat mengobservasi TTV dan dokter visite
kondisinya sesuai kebutuhan -klien mengerti sedikit-sedikit tentang penyakit
5. Memberikan informasi kepada pasien/keluarga anaknya
mengenai perkembangan pasein sesuai kebutuhan
6. Mendiskusikan pilihan terapi/ penanganan
7. Menjelaskan komplikasi kronik yang mungkin
ada, sesuai kebutuhan
8. Melakukan edukasi pasien mengenai tanda dan
gejala yang harus dilaporkan kepada petugas
kesehatan sesuai kebutuhan
III Selasa, 14 juli 1. Menganjurkan keluarga agar pasien S : keluarga mengatkan anaknya suka berkeringat Hana
2020 menggunakan pakaian yang mudah menyerap jika sesudah di suntik obat demam sampai
11.00 keringat bajunya basah
O : ibu terlihat memakaikan baju os kaos tipis

2. Memberi kompres hangat S : ibu klien mengatakan anaknya, masih demam


naik turun
O : Suhu tubuh 37.70C kompres hangat di dahi (+)

3. Mengobservasi kejang dan TTV tiap 4 jam sekali S : ibu klien mengatakan anaknya, masih demam
naik turun
O : suhu tubuh tiap 4 jam (shift pagi) 380C dan
37.70C

4. Membatasi aktivitas selama demam S : ibu klien mengatakan anaknya rewel maunya
di luar kamar
O : rewe[ (+)
-klien terlihat selalu menujuk ke luar kamar

5. Memberikan obat cefotaxime 750 mg iv, S:


paracetamol 150 mg iv, diazepam puyer 1.5 mg O : suhu tubuh 37.7oC
peroral paracetamol 150 mg iv, cefotaxime 750 mg iv dan
puyer diazepam 1.5 mg sudah diberiakan
EVALUASI KEPERAWATAN

Nama Klien : An. A


Ruang : Jasmin
Tanggal/Ja
No. DP Evaluasi Ttd
m
Selasa, 14 juli DX I dan III S : keluarga mengatakan demam anaknya sudah turun, Hana
2020 jam 13.00 ibu os mengatakan anaknya rewel jika demam
O : Sh : 37.5oC Nadi 110 x/mnt R: 24 x/menit. Akral hangat. Kejang (-), rewel (±)
A : Masalah belum teratasi

Indikator Saat dikaji Target Hasil

Peningkatan suhu tubuh 3 5 4


Dehidrasi 4 5 4
Denyut nadi radialis 3 5 4
Berkeringat saat panas 3 5 4
Melaporkan kenyamanan 4
3 5
suhu
Note : 1. Gangguan ekstrem; 2. Berat; 3. Sedang;
4. Ringan 5. Tidak ada gangguan
P : Lanjutkan intervensi

Rabu, 15 juli DX II S : ibu klien mengatakan masih suka takut jika demam tinggi lagi Hana
2020 jam 10.00 ibu klien mengatakan takut anaknya kejang lagi
O : ibu klien terlihat selalu bertanya tentang keadaan anaknya jika dokter visite dan saat perawat
observasi
-ibu klien terlihat lebih tenang
-klien terlihat jarrang rewel
-klien terlihat mulai mau bermain mainannya
A : Masalah teratasi sebagian
Indikator Saat dikaji Target Hasil
Faktor-faktor penyebab 2 5 3
Perjalanan penyakit 2 5 3
Tanda dan gejala penyakit 2 5 4
Pencegahan penyakit 3 5 4
Pilihan pengobatan yang
3 5 4
tersedia
Strategi mengatasi efek
2 5 4
samping
Sumber informasi
3 5 4
terpercaya terkait penyakit
Note : pengetahuan 1. Tidak ada; 2.Terbatas ;
4. Sedang; 4. Banyak 5. Sangat banyak
P : Lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai