Anda di halaman 1dari 11

ALIRAN STRUKTURAL DALAM KAJIAN LINGUISTIK

Tugas Kelompok Mata Kuliah Linguistik Umum dalam Kegiatan


Matrikulasi Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar

Disusun oleh;

SULTAN
MUSTARI
MUH. SAFAR
AMALUDDIN
YULI ASTUTI

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2008
TUGAS KELOMPOK [ALIRAN STRUKTURAL DALAM KAJIAN LINGUISTIK]

ALIRAN STRUKTURAL DALAM KAJIAN LINGUISTIK

A. Sejarah Perkembangan Aliran Struktural

Pada permulaan abad XX, Ferdinand de Saussure muncul dengan pandangan


baru yang membahas bahas secara sinkronik. Dia yang pertama membangun suatu
ilmu bahasa baru di Eropa yang kemudian dikenal dengan nama linguistik
struktural. Ilmu ini segera tersebar keluar Eropa, termasuk ke benua Amerika.
Perkembangan linguistik struktural di Amerika dipelopori oleh para linguis besar di
zamannya, antara lain Franz Boaz, Edward Sapir, dan Leonard Bloomfield.

Leonard Bloomfield adalah salah seorang ahli bahasa Amerika yang paling
besar sumbangannya dalam menyebarluaskan prinsip-prinsip dan metode yang
disebut strukturalisme Amerika. Dia lebih utama tertuju pada usahanya mencoba
menguraikan secara eksplisit metode yang tepat untuk memerikan bentuk bahasa.
Ia membedakan bentuk terikat yang tak pernah digunakan secara berdiri sendiri
dari bentuk bebas. Dalam sebuah konstituen termuat suatu bentuk yang kompleks
yaitu bentuk yang mengandung suatu kemiripan fonetik semantik parsial terhadap
bentuk linguistik lainnya.

Satu bentuk yang kompleks dinamakan bentuk sederhana atau morfen yang
tidak dapat langsung dianalisis menjadi konstituen akhir, melainkan hanya dalam
konstituen langsung. Makna sebuah morfen adalah sememe: kumpulan morfen
suatu bahasa yang merupakan leksikon bahasa itu. Akan tetapi, leksikon itu sendiri
tidak dapat menerangkan semua makna dari suatu bahasa karena masih ada ciri-ciri
signifikan lainnya yang tidak termasuk dalam kumpulan itu. Makna sebagian
ditentukan oleh tataan bentuk, sedangkan tataan bentuk yang bermakna dari suatu
bahasa itulah yang merupakan struktur bahasa itu.

1
TUGAS KELOMPOK [ALIRAN STRUKTURAL DALAM KAJIAN LINGUISTIK]

Ada empat cara menurut Bloomfield menyusun bentuk (form):

a. Order (urutan), : Ali memukul Badu X Badu memukul Ali.


b. Modulation (penggunaan fonem sekunder), : John X John?
c. Phonetic modificatin (modifikasi fonetik), : Do not X don’t.
d. Selection (memberikan satu faktor makna oleh karena bentuk
memberikan makna yang berbeda pula.

Aliran struktural berusaha melahirkan suatu konsepsi kebahasaan yang


bertujuan untuk memahami suatu objek sebagai suatu kesatuan yang terstruktur,
artinya pemahaman terhadap suatu objek dalam strukturalisme tidak lagi berupa
unsur-unsur yang terpisah. Dalam pendekatan struktural dikatakan bahwa bahasa
sesungguhnya terdiri dari urutan-urutan morfen yang juga terdiri dari urutan-urutan
fonem.
Dalam menganalisis kalimat, kaum struktural menempuh dengan apa
yang disebut sebagai analisis unsur bawahan langsung atau analisis unsur terdekar,
yaitu suatu analisis kalimat dengan cara membagi menjadi beberapa unsur.

B. Analisis Bahasa dengan Pendekatan Struktural


1. Analisis Unsur Bawahan Langsung (Immediate Constituent Analysis)
Analisis ini merupakan penemuan kaum struktural dalam
menganalisis kalimat. Analisis ini lahir sebagai satu akibat dari keadaan
alamiah bahasa yang memungkinkan pengalihan tempat yang
memungkinkan untuk mengerti kalimat-kalimat yang panjang. Unsur
bawahan langsung ini adalah dasar bagi sintaksis. Dalam mekanisme
analisisnya, satu kalimat diurai menjadi unsur bawahan langsungnya.
Umpamanya kalimat John pergi ke Bandung unsur bawahan langsungnya
adalah John dan pergi ke Bandung. Pergi ke Bandung memiliki bawahan
langsung pergi dan ke Bandung.

2
TUGAS KELOMPOK [ALIRAN STRUKTURAL DALAM KAJIAN LINGUISTIK]

Kalau digambarkan di diagram bentuknya seperti berikut.

John pergi ke Bandung

Atau bisa pula diurai sebagai berikut.

John pergi ke Bandung

John pergi ke Bandung

pergi ke Bandung

ke Bandung

Demikian pula kata meletakkannya diurai sebagai berikut.

meletakkannya

3
TUGAS KELOMPOK [ALIRAN STRUKTURAL DALAM KAJIAN LINGUISTIK]

meletakkan nya

me letakkan

letak kan

Contoh lain, kalimat saya menikmati hidangan itu dapat ditampilkan dalam
kotak tata urut seperti berikut.

Saya menikmati hidangan itu

menikmati hidangan itu

hidangan Itu

Analisis unsur bawahan langsung lahir sebagai akibat banyaknya pilihan


gagasan yang bisa diungkapkan penutur. Contoh kalimat Kemiskinan John telah
berakhir. Unsur bawahan langsung kalimat ini adalah kemiskinan John dan telah
berakhir. Kemiskinan John diurai menjadi kemiskinan dan John sedangkan telah
berakhir diurai menjadi telah dan berakhir. Kalimat tersebut dapat diurai dalam
bentuk diagram sebagai berikut.

4
TUGAS KELOMPOK [ALIRAN STRUKTURAL DALAM KAJIAN LINGUISTIK]

kalimat

subjek predikat

adjektiva nomina partikel verba

Kemiskinan John telah berakhir

atau sebagai berikut.

Kemiskinan John telah berakhir

adjektiva nomina partikel verba

subjek predikat

kalimat

Dengan melihat analisis ini kita bisa melihat bahwa kalimat tersebut tidak
terbentuk hanya dengan merangkai kemiskinan + John + telah + berakhir, tetapi
empat kata ini terjalin dalam kelompoknya sendiri. Kemiskinan + John dan telah +
berakhir.

5
TUGAS KELOMPOK [ALIRAN STRUKTURAL DALAM KAJIAN LINGUISTIK]

Teknik yang diterapkan dalam pendekatan analisis ini dirancang


untuk menunjukkan bagaimana konstituen-konstituen kecil dalam kalimat
bersama-sama membentuk konstituen yang lebih besar. Dalam kalimat
berikut ini, kita dapat mengidentifikasi delapan konstituen pada tingkat kata;
Laki-laki itu membawa sebuah senapan pada pesta perkawinan. Analisis
konstituen dapat disajikan dalam bentuk diagram. Diagram berfungsi
menunjukkan distribusi konstituen pada tingkat berbeda.

               
Laki-laki Itu Membawa sebuah senapan pada pesta perkawinan

Diagram ini dapat digunakan untuk menunjukkan tipe-tipe bentuk yang


dapat saling mengganti pada tingkat struktur yang berbeda.

it senapa
Laki-laki membawa sebuah pada pesta perkawinan
u n
it
Gadi Melihat pencuri di mobil
u
menjempu
Joni Erna ke Banjarmasin
t
Dia datang Kemari

2. Analisis Konstruksi Endosentris dan Eksosentris

Dalam analisis ini, kita melihat bahwa penggabungan kata dengan


kata yang lainnya mengikuti aturan yang memiliki pola, tidak asal gabung.
Dengan demikian, pada saat menganalisis pun penganalisis tidak asal urai.
Oleh karena itu, kita perlu mengkaji konstruksi kata-kata dalam kalimat agar
analisis kita benar.

6
TUGAS KELOMPOK [ALIRAN STRUKTURAL DALAM KAJIAN LINGUISTIK]

Kata-kata itu tersusun dari konstruksi endosentris dan eksosentris.


Kriteria pembedanya adalah apakah konstruksi tersebut secara sintaksis
sepadan atau tidak sepadan dengan salah satu atau lebih unsur bawahannya
atau tidak. Kalau sepadan disebut endosentris, jika tidak sepadan disebut
eksosentris. Konstruksi endosentris ini lebih banyak jika dibandingkan
dengan konstruksi eksosentris.
Perbedaan kedua konstruksi ini dapat terlihat dalam contoh berikut.
(1) sekolah pertanian
(2) memukul kucing

Frase (1) sekolah pertanian adalah konstruksi yang terdiri dari


perpaduan sekolah dan pertanian. Kelas kata perpaduan ini (sekolah
pertanian) sama dengan kelas kata unsurnya yaitu sekolah dan pertanian.
Unsur yang kelasnya sama dengan kelas kesatuannya disebut inti (head atau
centre). Dalam frase (1) sekolah dan pertanian keduanya inti, sebab kelas
kata masing-masing sama dengan sekolah pertanian. Sekolah pertanian bisa
diganti oleh salah satu unsurnya. Secara sintaksis ketiga kalimat ini
sederajat.
Sekolah pertanian itu baru.
Sekolah itu baru.
Perrtanian itu baru.

Frase (2) memukul kucing adalah konstruksi perpaduan antara


memukul dan kucing. Kelas kata dari memukul dan kucing tidak sama dengan
kelas memukul kucing. Jadi, konstruksi memukul kucing adalah konstruksi
eksosentris. Dalam konstruksi memukul kucing tidak memiliki inti seperti
dalam konstruksi endosentris.

7
TUGAS KELOMPOK [ALIRAN STRUKTURAL DALAM KAJIAN LINGUISTIK]

C. Beberapa Inti Aliran Struktural


1. Membedakan makna leksis dan makna struktur
2. Tata bahasa diartikan sebagai seperangkat bentuk formal, dengan demikian
pemerian gramatiknya formal tidak national, artinya berdasarkan bukti-bukti
sintaksis morfologis yang jelas teramati.
3. Dalam analisis sintaksis diperhatiakn bentuk kata, tertib kata, kata fungsi, dan
intonasi.
4. Analisis bergerak dari bentuk menuju makna, dari fonem menuju kalimat.
5. Jenis kata dibagi atas kata fungsi dan leksis.
6. Membedakan ujaran dan tulisan dengan prioritas bahasa pada ujaran.
7. Memberikan perhatian pada ragam bahasa (language variety).
8. Menganalisis kalimat dengan metode unsur bawahan langsung yang ternyata
tidak bisa menjelaskan kalimat-kalimat yang berdwi arti
9. Menekankan pentingnya studi perbandingan antara bahasa dalam
menganalisis kalimat
10. Bahasa dianggap sebagai proses stimulus-respon.

D. Kelemahan Analisis Struktural

Banyak kalimat-kalimat yang mempunyai struktur luar sama padahal artinya


sangat berbeda. Misalnya;

Menerbangkan pesawat berbahaya.

Memiliki arti;

a) menerbangkan pesawat adalah tindakan berbahaya


b) melakukan kegiatan menerbangkan pesawat yang kondisinya berbahaya

8
TUGAS KELOMPOK [ALIRAN STRUKTURAL DALAM KAJIAN LINGUISTIK]

Kalimat di atas mempunyai makna ganda, tetapi analisisnya sama. Ini


merupakan kelemahan utama dari tata bahasa struktural yang mendorong para
linguis untuk melibatsertakan aspek makna dalam menganalisis kalimat seperti yang
dipelori Chomsky sehingga melahirkan aliran transformasi.

E. Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut.


1. Aliran struktural yang diprakarsai Leonard Bloomfield lahir sebagai upaya
menguraikan metode yang tepat untuk memerikan bentuk bahasa. Aliran
strukturalisme berusaha melahirkan suatu konsepsi kebahasaan yang
bertujuan untuk memahami suatu objek sebagai suatu kesatuan yang
terstruktur, artinya pemahaman terhadap suatu objek dalam aliran
struktural tidak lagi berupa unsur-unsur yang terpisah.
2. Dalam menganalisis kalimat, penganut aliran struktural menggunakan
analisis unsur bawahan langsung/analisis konstituen terdekat, yaitu suatu
analisis kalimat dengan cara membagi kalimat menjadi beberapa unsur.
3. Analisis struktural memiliki kelemahan pada kalimat yang memiliki makna
ganda. Kalimat yang memiliki makna lebih dari satu tetap dianalisis dengan
bentuk yang sama karena aliran ini fokus mengkaji struktur bahasa tanpa
melihat makna yang ditimbulkan.

9
TUGAS KELOMPOK [ALIRAN STRUKTURAL DALAM KAJIAN LINGUISTIK]

DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah, A. Chaedar dan Yahya Sudarya._____. Kuliah Dasar-dasar Teori Linguistik.


Bandung: CV. Tunas Putra.

Alwasilah, A. Chaedar. 1993. Linguistik; Suatu Pengantar. Bandung: Penerbit


Angkasa.

Cahyono, Bambang Yudi. 1995. Kristal-kristal Ilmu Bahasa. Surabaya: Airlangga


University Press.

Samsuri. 1988. Berbagai Aliran Linguistik Abab XX. Jakarta; Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

10

Anda mungkin juga menyukai