Anda di halaman 1dari 1

BAB VI

PEMBAHASAN

Semakin terbukanya sistem informasi global yang bisa diakses dengan mudah dan rendahnya
sistem pengawasan, serta rendahnya kendali dari pemerintah pada situs-situs yang mengarah
pada porno grafi dan porn oaksi telah memberikan peluang besar bagi warga negara termasuk
remaja untuk dapat meniru atau mengikuti perilaku terlarang tersebut. Apabila remaja tidak
didasari pengetahuan yang memadahi tentang efek negatif atau dampak negatif dari berfungsinya
sistem reproduksi remaja maka banyak hal-hal yang tidak diinginkan akan terjadi.

Pengetahuan seputar perubahan fisik remaja sebelumnya ada 30% yang pernah mendapatkan
informasi di sekolahnya, namun ada 70% persen audien belum pernah mendapatkan informasi
tersebut. Guna menambah wawasan maka pendidikan informal juga diperlukan masyarakat
untuk menambah pengetahuan, berfikir kritis dan kreatif dalam rangka mendukung pembanguan
masyarakat yang maju dan beradab.

Berdasarkan fenomena ini maka pemberian edukasi kesehatan tentang perubahan fisik pada
sistem reproduksi remaja merupakan bekal pengetahuan mendasar untuk melakukan antisipasi
dini terhadap kejadian penyimpangan perilaku yang berhubungan dengan mulai aktifnya fungsi
organ reproduksi remaja, baik laki-laki maupun perempuan. Adanya kegiatan ini telah membuka
wawasan remaja tentang perubahan yang terjadi pada fisiknya terutama berfungsinya system
reprodusi.

Peningkatan pengetahuan dan kemampuan remaja dalam mengidentifikasi, menganalisis situasi


dan memecahkan masalah seputar pergaulan remaja dilingkungan kampung Sukosari, Pilangsari,
Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak ini dirasakan sangat dibutuhkan mereka sebagai bekal
dasar dalam mewujudkan perilaku sehat reproduksi. Hal ini sebagai upaya preventive dan
promotive dari tingkat paling dasar, yaitu individu yang dalam hal ini anak-anak remaja.

Anda mungkin juga menyukai