Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN RETENSI URIN PADA AN.

A DENGAN
BENIGNA PROSTATIC HYPERPLASIA DI RUANG EDELWEIS
RSUD PROF DR. MARGONO SOEKARJO
PURWOKERTO

A. BIODATA PASIEN
a. Identitas pasien

Nama/ Inisia : Tn N

TTL/ Usia : 79 tahun

Jenis kelamin : Laki-Laki

Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia

Agama : Islam

Pendidikan : SD

Alamat : Bantarsoka RT 05/ RW 03 Purwokerto

Tanggal masuk RS : 13 Desember 2017

Tanggal pengkajian : 13 Desember 2017

Diagnosa medis : Benigna Prostatic Hyperplasia (BPH)

b. Identitas Penanggung Jawab

Nama : Tn S

TTL/ Usia : 49 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Pendidikan : SMP

Pekerjawaan : Buruh

Alamat : Bantarsoka RT 05/ RW 03 Purwokerto


Hubungan dengan pasien : Anak Kandung

B. Keluhan utama :

Pasien mengatakan susah saat BAK dan nyeri pada saat BAK, pasien juga

mengatakan sebelumnya BAK bercampur dengan darah

C. Riwayat Kesehatan :

1. Riwayat kesehatan Sekarang

Pada tanggal 13 Desember 2017 Tn. N mengeluhkan susah saat

BAK dan nyeri pada saat BAK, pasien juga mengatakan sebelumnya

BAK bercampur dengan darah. Tn. N ditempatkan diruang Edelweis

setelah sampai diruangan pada jam 09.00 WIB dilakukan pengukuran

berat badan, tinggi badan dan wawancara untuk mengetahui biodata

dan keluhan Tn. N. Saat dikaji tanda-tanda vital pasien TD: 160/ 90

mmHg, N: 88x/ menit, S: 36 C, RR: 20x/ menit.

2. Riwayat Kesehatan Lalu

Tn. N mengatakan sudah pernah menjalani operasi pada saluran

kencing 5 bulan yang lalu, dan memiliki riwayat penyakit hipertensi.

3. Riwayat Kesehatan Keluarga

Keluarga pasien mengatakan keluarga tidak mempunyai riwayat

.penyakit hipertensi, DM, ginjal, penyakit menular, ataupun riwayat

penyakit yang dialami pasien sekarang.


D. OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK

1. Vital Sign

Tekanan Darah : 160/90 mmHg

Suhu : 36 °C

Nadi : 88x/ menit

Respirasi : 20x/ menit

2. Tingkat kesadaran : Composmentis

GCS : 15

a. Eye : 4 ( Spontan membuka mata )

b. Motorik : 6 ( Melakukan pergerakan sesuai perintah )

c. Verbal : 5 ( Berbicara dengan jelas dan teratur )

3. Keadaan Umum : Nyeri

Skala nyeri :5

Status Gizi : Baik

Sikap : Menahan nyeri

Personal Hygine : Bersih

Orientasi waktu/tempat : Baik

4. Pemeriksaan Fisik Head To Toe

a. Kepala

Bentuk : Mesocepale

Lesi/luka : Tidak ada

Warna rambut : Beruban

Kelainan : Tidak ada


b. Mata

Penglihatan : Baik (menggunakan kacamata)

Pupil : Isokor

Sklera : Anikterik

Konjungtiva : Ananemis

Kelainan : Tidak ada

c. Hidung

Penciuman : Baik

Sekret/darah/polip : Tidak ada

Tarikan cuping hidung : Tidak ada

d. Mulut dan Tenggorokan

Mukosa bibir : Lembab

Warna bibir : Merah

Gigi : gigi pasien tampak bersih

e. Telinga

Pendengaran : Baik

Sekret/darah/polip : Tidak ada

f. Leher

Pembesaran kelenjar tiroid : Tidak ada

Pembesaran kelenjar limfe : Tidak ada

Massa/ lesi : Tidak ada

Nadi Karotis : Teraba


g. Thorax

1) Jantung

Nadi : 88 x/menit

Irama : Teratur dan kuat

a) Inspeksi

Bentuk simertris, tidak ada luka atau jejas, ictus cordis

tidak terlihat

b) Perkusi

Ictus cordis teraba di inter kosta ke V kearah medial

midklavikularis sinistra

c) Palpasi

Terdengar bunyi redup

d) Auskultasi

S1 > S2

2) Paru

Frekuensi : Teratur

RR : 20x/menit

Suara nafas : Vesikuler

Batuk : Tidak ada

Sumbatan jalan nafas : Tidak ada

Retraksi dada : Tidak ada


a) Inspeksi

Bentuk simertris, tidak ada luka atau jejas, tidak

menggunakan otot tambahan, adanya pengembangan dada

b) Perkusi

Tidak ada nyeri tekan, taktil fremitus kanan lebih besar dari

pada kiri

c) Palpasi

Terdengar bunyi sonor

d) Auskultasi

Bunyi nafas vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan

3) Abdomen

Peristaltik usus : 15 x/menit

Kembung : Ada

Nyeri tekan : Ada, di kuadran 4 dengan skala 5

Ascites : Tidak ada

a) Inspeksi

Bentuk simertris, tidak terdapat luka jahitan post operasi,

tidak asites dan perut terlihat datar

b) Auskultasi

Bising usus 15 x/menit

c) Palpasi

Palpasi ada nyeri tekan di perut bagian bawah (kuadran 4),

ada retensi urin terasa keras pada bagian perut bawah


d) perkusi

Terdengar bunyi tympani

h. Urogenital

Fimosis : Tidak ada

Alat bantu : Kateter

Kelainan : Tidak ada

i. Kulit

Turgor : > 2 detik

Laserasi : Tidak ada

Warna kulit : Sawo matang

j. Ekstremitas

1) Ekstremitas atas

Pergerakan tangan kanan/ kiri : Normal/Terbatas (Terpasang

infus)

Kekuatan otot tangan kanan/ kiri : 5/5

Akral : Hangat

Capilarry refil time : < 3 detik

2) Ekstremitas bawah

Gaya berjalan : Normal

Kekuatan otot kaki kanan/ kiri : 5/5

Edema : Tidak ada

Hemiplegi/parase : Tidak ada

ROM : Penuh
Capilarry refil time : < 2 detik

E. POLA KESEHATAN FUNGSIONAL

Tabel 4.1 Pola Kesehatan Fungsional

Pola fungsional Sebelum sakit Selama sakit


kesehatan
Persepsi dan Keluarga Pasien Pasien mengatakan
pemeliharaan mengatakan jika sakit selama sakit keluarga
kesehatan langsung berobat ke dan pasien hanya
puskesmas, pasien mengikuti program
mengatakan saat di terapi dari dokter baik
rawat di RS hanya dalam meminum obat,
minum obat yang di maupun makanan yang
beri dari RS saja, tidak disediakan di rumah
minum obat dari luar. sakit.
Pasien mempunyai
jaminan kesehatan
BPJS.
Pola nutrisi dan keluarga pasien keluarga pasien
metabolisme mengatakan makan mengatakan makan 3
susah 3x sehari, porsi kali sehari, porsi makan
makan setengah piring setengah piring
terkadang tidak habis, terkadang tidak habis
minum teratur 4-8 gelas biasa hanya habis 4
perhari takaran gelas sendok makan, pasien
belimbing yaitu 800- lebih memilih minum
1600 cc dan tidak yaitu sekitar 4-6 gelas
mempunyai alergi dalam sehari
terhadap makanan.
Pola eliminasi Pasien BAK kurang Selama sakit pasien
lebih 4-5 kali dengan terpasang kateter.
rasa kurang puas akan
tetapi jumlah urin tidak
terkaji, keluhan saat
BAK hanya menetes
dan di bantu dengan
mengejan baru keluar,
pada kemaluan terasa
sakit, warna kuning
jernih, pasien
mengatakan sudah
pernah kencing
berwarna kemerahan
hanya 1 kali.
Pola aktivitas dan pasien mengatakan Pasien mengatakan
latihan bekerja sebagai buruh tidak bisa beraktivitas
bangunan dan biasanya secara normal
mengangkat beban- melakukan
beban berat seperti kegiatan/aktivitas
semen, keramik, batako seperti ke toilet, mandi,
dan lain-lain, saat sakit makan-minum dan
pasien mengatakan berpakaian dibantu oleh
sudah tidak bekerja lagi keluarganya.
selama 1 tahun ini.
Pola tidur dan istirahat Pasien mengatakan pasien mengatakan
tidur malam dari pukul mengalami kesulitan
21.00 – 04.00, pasien tidur, sering terbangun
terkadang tidur siang, karena nyeri, tidak
saat sakit pasien nyenyak,
mengatakan tidur
malam tidak nyenyak
sering terbangun dan
tidur lagi karena gelisah
karena nyeri yang
terkadang timbul secara
mendadak
Pola persepsi kognitif Pasien mengatakan Pasien mengatakan
sedikit mengetahui sedikit mengetahui
tentang penyakitnya, tentang penyakitnya,
bahwa pasien harus bahwa pasien harus
beristirahat, mengatur beristirahat.
pola makan dengan
baik,
Pola persepsi dan Pasien mengatakan saat sakit pasien
konsep diri sudah tau sakitnya dan mengatakan kurang
sudah pernah menjalani tahu tentang gambaran
operasi. dirinya, pasien tampak
binggung
Pola hubungan dan Pasien mengatakan Saat sakit pasien
peran berperan sebagai mengatakan tidak dapat
seorang ayah dan kakek menjalankan perannya
bagi cucu-cucunya, karena sedang di rawat
pasien sudah tidak di Rumah sakit
bekerja, pasien akrab Margono Soekarjo
dengan keluarga dan
tetangga disekitar
rumahnya, menjalin
hubungan yang baik.
Terlihat ada anak-
anaknya yang
menemaninya di rumah
sakit.
Pola reproduksi seksual Pasien mengatakan pasien mengatakan
memiliki 7 anak tidak dapat berkumpul
meninggal 1, anak yang dengan keluarganya di
pertama sampai ke tiga rumah karena sakit dan
perempuan anak yang di rawat.
pertamasudah
meninggal, anak ke 4
laki-laki, anak ke 5
perempuan, anak ke 6
laki-laki dan anak
terakhir perempuan.
Pola penanggulangan pasien mengatakan jika pasien mengatakan
stress sedang banyak pikiran tidak takut akan
melampiaskan dengan sakitnya dan
bermain dengan cucu- memasrahkan kepada
cucunya. Allah SWT.
Pola tata nilai dan mengerjakan solat 5 Pasien mengatakan
kepercayaan waktu, sering mengikuti tetap menjalankan solat
tahlilan didekat rumah 5 waktu ketika sakit
sebelum sakit, pasien
tidak aktif mengikuti
kegiatan rutin.

F. DATA PENUNJANG

1. Hasil laboratorium

Tabel 4.2 Hasil laboratorium Pre operasi Tanggal 27 Oktober 2017.


Sumber : Rekam Medis Pasien

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal


Hematologi
Hemoglobin 8.1 g/ dl 10.8 – 15.6
Leukosit 6.7 10^3/UI 4.5 – 13.5
Hematokrit 32 % 33 – 45
Eritrosit 5.4 10^6/UI 3.8 – 5.8
Trombosit 256 10^3/UI 151 – 521
MCH 16 Pg 22 – 34
MCHC 35 g/dl 32 – 36
MCV 47 fl 69 – 93
Eosinofil 1 % 1–3
Basofil 0 % 0–1
Netrofil segmen 80 % 50 – 70
Limfosit 12 % 25 – 40
Monosit 8 % 2–8
Urin 3.2 g/dl 3.5 – 5.2
A. ASUHAN KEPERAWATAN

1. Analisa Data

Nama : Tn N Umur : 79 Tahun

Diagnosa Medis : BPH Ruang : Edelweis

Alamat : Bantarsoka RT 05/ RW 03 Purwokerto

Tabel 4.5 Analisa Data

No Data Fokus Masalah Etiologi


1 DS : Retensi Benigna
a. Tn. N mengatakan susah BAK dan urine Prostatic
terasa nyeri pada bagian perut Hyperplasia
bawah, Tn. N mengatakan terasa (BPH)
panas dan seperti tersayat pada
bagian kemaluan di bagian dalam.
Sesudah dilakukan pengkajian nyeri
di dapatkan data sebagai berikut
pasien terpasang kateter, nyeri
bertambah pada saat bergerak, Tn.
N mengatakan nyeri seperti terasa
panas dan tersayat
DO :
- Pasien tampak menahan nyeri
mengeluh dan merintih kesakitan
- BAK tidak tuntas,
- Tn. N mengekspresikan wajah
nyeri meringis kesakitan,
- Urin Tn. N berwarna kuning
jernih, tekanan darah 160/90
mmHg,
- nadi 88x/ menit,
- respiratory rate20x/ menit

B. DIAGNOSA DAN PRIORITAS MASALAH

Retensi Urine dengan Benigna Prostatic Hyperplasia (BPH).

C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Tabel 4.6 Intervensi keperawatan

Diagnosa
Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi Keperawatan
Keperawatan
Retensi Setelah dilakukan tindakan Pain Management
Urine keperawatan selama 3 x 24 jam (1400) :
dengan diharapkan klien mampu 1. Lakukan pengkajian
Benigna mengontrol nyeri dengan kriteria nyeri secara
Prostatic hasil : komprehensif
Hyperplasi Urinary Continence (0502) : termasuk lokasi,
a (BPH). Indikator Awal Akhir karakteristik, durasi,
1. Residu pasca frekuensi, kualitas,
berkemih dan faktor presipitasi
kurang dari 50 2. Observasi reaksi non
ml, dengan verbal dari
2 4 ketidaknyamanan
tidak adanya
tetesan 3. Observasi tanda-tanda
ataukelebihan vital
cairan 4. Anjurkan tingkatkan
istirahat
Keterangan: 5. mengajarkan tehnik
1. Kuat non farmakologi nafas
2. Berat dalam jika nyeri
3. Sedang muncul
4. Ringan 6. Kolaborasi dengan
5. Tidak ada dokter dalam
pemberian analgetik
untuk mengurangi
nyeri
Bladder irrigation
(0550):
1. Tentukan pemberian
irigasi,
2. Monitor aliran irigasi,
3. Membersihkan
sambungan kateter
dengan alkohol
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Tabel 4.7 Implementasi Keperawatan


Diagnosa Hari/ tanggal
Implementasi Respon Paraf
Keperawatan / jam
Retensi 13 Desember 1. Memonitor tanda vital, S : Pasien mengatakan bersedia
Urine 2017 dilakukan pengukuran tekanan darah
dengan 07: 45 wib O : pasien terlihat gelisah, terlihat
Benigna menahan nyeri.
Prostatic TD : 160x/90 mmHg, Pernapasan
Hyperplasia 20x/menit, Nadi 88x menit
(BPH).
08 : 05 wib 2. Mengkolaborasi S : Pasien menatakan nyeri dibagian
pemberian ketorolac perut bagian bawah
melewati IV O : injeksi masuk melalui iv infus

3. Memasang alat abntu S : Pasien mengatkan susah untuk buang


11 : 00 wib perkemihan yaitu DC air kecil
kateter, O : Pasien terpasang kateter

4. Observasi aliran urin, S : Pasien mengatakan pada organ


perhatikan ukuran dan kelaminnya merasa tidak nyaman
11 : 30 wib kekuatan, O : urin (+), jumlah 200cc warna kunig
dan tidak ada darah
5. Awasi dan catat waktu tiap
berkemih dan jumlah tiap S:-
12 : 30 wib berkemih, O : Lembar observasi (+) tindakan
dilakukan setiap jam
Diagnosa Hari/ tanggal
Implementasi Respon Paraf
Keperawatan / jam
Retensi 14 Desember 1. mengobservasi keadaan S : Pasien mengatakan bersedia
Urine 2017 umum dan memonitor dilakukan pengukuran tekanan darah
dengan 07: 45 wib tanda vital, O : pasien terlihat gelisah, terlihat
Benigna menahan nyeri.
Prostatic TD : 150x/90 mmHg, Pernapasan
Hyperplasia 22x/menit, Nadi 88x menit, Suhu 36,2
(BPH). ℃

S : Pasien menatakan nyeri dibagian


2. Mengkolaborasi perut bagian bawah
pemberian ketorolac O : injeksi masuk melalui iv infus
melewati IV

S : Pasien mengatakan mau untuk


3. Mengajarkan teknik Nafas melakukan nafas dalam
dalam, O : Paien tampak mengikuti instruksi
yang diberikan

S : Pasien mengatakan pada organ


4. Observasi aliran urin, kelaminnya merasa tidak nyaman
perhatikan ukuran dan O : urin (+), jumlah 150cc/ jam warna
kekuatan, kuning jernih dan tidak ada darah

S : Pasien menatakan pada organ


5. Memantau keadaan kelaminnya masih ngilu
kateterisasi, O : Pasien terpasang DC hari kedua
dengan jumlah urine 150 cc
E. EVALUASI

Tabel 4.8 Evaluasi Keperawatan

Hari/
Diagnosa
tanggal/ Evaluasi Paraf
Keperawatan
jam
13 Retensi Urine S :
Desember dengan Tn. N mengatakan masih terasa nyeri, pada bagian perut bawah terasa seperti
2017 Benigna panas Tn. N mengatakan belum bisa melakukan tehnik relaksasi nafas dalam
14:00 wib Prostatic dengan benar, Tn. N mengatakan tidak memiliki riwayat alergi obat, pasien
Hyperplasia mengatakan pada perut bagian bawah ngilu dan terasa ingin pipis terus
(BPH). O:
Tn.N terlihat menahan nyeri dan kesakitan, Tn.N tampak melakukan
instruksi mahasiswa saat diajarkan nafas dalam, memberikan analgesik
ketorolac pada pasien dengan cara IV, tekanan darah 150/90 mmHg, nadi 88
x/menit, suhu 36,2 ℃, respiratory rate 22 x/menit.
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. Monitor nyeri secara komprehensif,
2. nafas dalam jika nyeri muncul,
3. monitor TTV,
4. anjurkan istirahat
31 Oktober Retensi Urine S :
2017 dengan Tn. NT mengatakan nyeri sedikit berkurang tetapi masih hilang timbul akan
21:00 Benigna tetapi masih terasa perasaan pengin kencing, Tn. N mengatakan melakukan
Prostatic tehnik nafas dalam jika nyerinya muncul, Tn. N mengatakan sepertinya
Hyperplasia timbul nyeri karena terpasang kateter, Tn. N berharap nyerinya hilang dan
(BPH). kaketer dilepas
O:
Tn.N tampak lebih rileks, membersihkan kateter dengan alcohol, urine jernih
dengan jumlah 200/ 2 jam, tekanan darah 150/90 mmHg, nadi 89 x/menit,
suhu 36,6 ℃, respiratory rate 16x/menit
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
1. Kolaborasi pemberian analgetik
2. Tingkatkan istirahat
01 Retensi Urine S :
November dengan Tn. N mengatakan terkadang nyeri masih dirasakan walaupun tidak sering,
2017 Benigna Tn. N mengatakan melakukan tehnik nafas dalam jika nyerinya muncul, Tn.
21:00 wib Prostatic T mengatakan sepertinya timbul nyeri karena terpasang kateter
Hyperplasia O:
(BPH). Tn.T tampak lebih rileks, masih terpasang kateter urin berwarna kuning,
tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 84 x/menit, suhu 36,6 ℃, respiratory rate
18x/menit
A : masalah sudah teratasi
P : lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai