DATA SPASIAL
Disusun Oleh:
Muhammad Iqbal Fahreza
Dio Alif Ulama
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan nikmat iman dan islam, serta dalam waktu relatif singkat kami
dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam penulis sanjungkan
kepada Nabi Muhammad SAW sebagai utusan terkahir, penyampaian risalah dan
penyempurnaan akhlak.
Dalam pembuatan makalah ini kami menyadari bahwa tak akan luput dari
kekurangan maupun kesalahan kesalahan oleh karena itu segala bentuk kritik dan
saran yang membangun sangatlah kami perlukan. Besar harapan kami dari
makalah yang berjudul “Data Spasial” dapat menjadi bahan acuan dan
menambahan wawasan bagi pembacanya.
a) Nilai suatu piksel merupakan nilai rata-rata sampling untuk wilayah yang
direpresentasikannya.
b) Nilai suatu piksel adalah nilai sampling yang berposisi di pusat piksel ybs.
c) Nilai suatu piksel adalah nilai sampel yang terletak di sudut-sudut grid.
Cara sampling (a) adalah standard, sedangkan cara sampling (b) adalah
standard untuk data raster model ketinggian digital. Pada cara (c)
kemungkinan akan terjadi keraguan di dalam perhitungan jumlah kolom
dan baris citranya. Semantara pada cara sampling (a) dan (b), ukuran citra
raster akan menjadi NxM, sedangkan (c) akan menghasilkan citra
berukuran (N+1) x (M+1).
2.3 Layer Raster
Setiap piksel atau sel grid memiliki nilai tunggal. Nilai-nilai piksel ini
kemudian bekerja sama dalam membentuk layer data spasial. Dengan demikian,
suatu basis data spasial kemungkinan besar mengandung lebih dari satu layer
seperti ini.
Dari Gb. 7.4 terlihat bahwa layer raster yang disimpan dalam suatu file
dikelompokan menjadi 3 bagian: (1) Header, yang berisi informasi penting
mengenai kode file, jumlah band data yang dikandung, baris, kolom, tipe data, dst.
Informasi ini harus dibaca sebelum membaca datanya. Ukuran header ini hanya
bbrp bytes saja. (2) Blok data layer raster (3) Ancillary, yang berisi informasi
tambahan yang biasanya meliputi data statistic citra ybs.
Dengan demikian, ukuran (bytes) suatu layers raster dapat dihitung dengan rumus
berikut:
Layer raster = header + blok data + ancillary
b. Garis
Garis Entity garis dapat didefinisikan sebagai semua unsur linier yang
dibangun dengan menggunakan segmen-segmen garis lurus yang dibentuk oleh
dua titik koordinat atau lebih. Entity garis yang sederhana memerlukan ruang
untuk menyimpan titik awal dan titik akhir beserta informasi lain mengenai
simbol yang digunakan untuk merepresentasikannya.
c. Area atau Poligon
Model data vektor dikenal pula sebagai model data spaghetti. Pada model
ini, lembaran peta kertas ditranslasikan garis-demi-garis ke dalam list koodinat
(x,y) dalam format digital. Sebuah titik dikodekan sebagai pasangan koordinat
(x,y) tunggal. Sebuah garis dikodekan sebagai list atau string pasangan koordinat
(x,y). Sementara area atau luasan dikodekan sebagai poligon dan direkam sebagai
pasangan koordinat closed-loop yang didefinisikan batas-batasnya. Model data ini
merupakan ekspresi peta dalam sistem koordinat katesian. File data koordinat
(x,y) merupakan struktur data yang sebenarnya – data spasial disimpan dalam
sistem komputer.
Model data spaghetti sangat tidak efisien untuk kebanyakan tipe analisis
spasial yang diperlukan oleh SIG. Hal ini dikarenakan hampir semua tipe analsis
spasial dalam SIG harus diturunkan dengan menggunakan proses komputasi.
Walaupun demikian, model in sangat efisien untuk reproduksi peta secara digital
karena informasi yang tidak berhubungan dengan masalah proses plotting dan
reproduksi (misalnya hubungan spasial dan topologi) tidak turut direkam dan
diproses sama sekali.
3. PERBANDINGAN MODEL DATA VEKTOR & RASTER
4) Jika suatu arc merupakan salah satu sisi study area, arc tersebut dibatasi
oleh universe (alam semesta) atau outer world (dunia luar). Dengan
contiguity (keterhubungan dengan unsure-unsur geometri yang
bersebelahan) ini, SIG dapat menjawab pertanyaan mengenai konektivitas
dan lokasi seperti: polygon mana yang berdampingan atau bersebelahan
(adjoin) dengan polygon A; rute terpendek mana yang menghubungkan
dari node 3 ke node 2; polygon mana yang dilalui secara langsung dari
polygon B disepanjang arc D, dan sebagainya.
5. .TIN
No Kelebihan Kelemahan
No Kelebihan Kelemahan
Memerlukan ruang
tempat
1 penympanan yang Memiliki struktur data yang kompleks
lebih sedikit di
computer.
2 Satu layer dapat Datanya tidak mudah dimanipulasi.
dikaitkan dengan
atau mengandung
banyak atribut
sehingga dapat
rnenghernat ruang
penyimpanan
secara keseluruhan.
Dengan banyak
atribut yang dapat Pengguna tidak mudah berkreasi untuk mernbuat
dikandung oleh programnya sendiri untuk memenuhi kebutuhan
satu layer, banyak aplikasinya. Hal ini disebabkan oleh struktur data vektor
3
peta tematik lain yang lebih kompleks dan prosedur-prosedur fungsi dan
yang dapat analisisnya memerlukan kemampuan yang tinggi karena
dihasiikan sebagai lebih sulit dan rumit.
peta turunannya.
Hubungan topologi
Pengguna harus mernbeli sistem perangkat lunaknya
dan network dapat
4 karena teknologinya masih mahal. Prosedurnya pun
dilakukan dengan
terkadang lebih sulit
mudah.
Memiliki resolusi Tidak compatible dengan data citra satelit pengindraan
5
spasial yang tinggi. jauh.
Representasi grafis
data spasialnya
sangat mirip Memerlukan perangkat lunak dan perangkat keras yang
6
dengan peta garis lebih mahal
buatan tangan
manusia.
7 Memiliki batas- Overlay beberapa layer vektor secara simultan
batas yang teliti, memerlukan waktu yang relatif lama.
tegas dan jelas
sehingga sangat
baik untuk
pembuatan pela-
peta administrasi
dan persil tanah
milik.
Transformasi
koordinat dan
8
proyeksi tidak sulit
dilakukan.
Dan lain-lain
Data spasial adalah data yang bereferensi geografis atas representasi obyek
di bumi. Data spasial pada umumnya berdasarkan peta yang berisikan interprestasi
dan proyeksi seluruh fenomena yang berada di bumi. Fenomena tersebut berupa
fenomena alamiah dan buatan manusia. Pada awalnya, semua data dan informasi
yang ada di peta merupakan representasi dari obyek di muka bumi.
Data Non Spasial (Atribut) adalah data berbentuk tabel dimana tabel
tersebut berisi informasi-informasi yang dimiliki oleh obyek dalam data spasial.
Data tersebut berbentuk data tabular yang saling terintegrasi dengan data spasial
yang ada.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari uraian diatas tentang konsep data spasial pada SIG dapat diambil
beberapa kesimpulan yang seperti diataranya yaitu :
1. Data spasial mempunyai pengertian sebagai suatu data yang mengacu pada
posisi, obyek, dan hubungan diantaranya dalam ruang bumi. Data spasial
merupakan salah satu item dari informasi, dimana didalamnya terdapat informasi
mengenai bumi termasuk permukaan bumi, dibawa permukaan bumi, perairan,
kelautan dan bawah atmosfir.
2. Data spasial dapat direpresentasikan dalam dua format, yaitu: data raster dan
data vector.