Anda di halaman 1dari 34

GEOTEKNIK

I Gde Budi Indrawan


E il igbindrawan@ugm.ac.id
Email: i bi d @ id
VII. AIR DALAM TANAH – Tegangan Efektif

 Tanah jenuh air yang dikenai tegangan total (tegak lurus


terhadap bidang tanah) () akan menimbulkan tegangan
reaksi terhadap yang besarnya sama dengan .
 Tegangan reaksi terhadap  ditimbulkan oleh tegangan dari
butiran tanah (tegangan efektif) dan tekanan dari air dalam
pori-pori tanah (tekan air pori).

 = ’ + u
atau:

’
Tegangan
g g
= 
Tegangan
g g
- u
Tekanan
efektif total air pori (Budhu, 2010)

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 2


VII. AIR DALAM TANAH – Tegangan Efektif

 Pada tanah yang jenuh oleh air:


 = 
’ + u

 Pada tanah yang kering:


 = ’

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 3


VII. AIR DALAM TANAH – Tegangan Efektif

 Tegangan efektif juga sering disebut intergranular stress pada


granular materials (sand or gravel).
 Tegangan efektif bukan tegangan kontak antar butir tanah
namun tegangan rata-rata pada bidang massa tanah.
 Bidang kontak butiran tanah bisa sangat kecil sehingga
tegangan kontak bisa sangat besar.

(Holtz and Kovacs, 1981)

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 4


VII. AIR DALAM TANAH – Tegangan Efektif

 Tegangan efektif tidak bisa diukur. Tegangan efektif dihitung


dari hasil pengukuran tegangan total dan tekanan air pori.
 Effective stress principle
Tanah hanya akan mengalami perubahan volume (V) atau
mengalami deformasi dan mengalami perubahan kuat geser
() hanya jika terjadi perubahan tegangan efektif (’).

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 5


VII. AIR DALAM TANAH – Tegangan Efektif

 Menghitung tegangan efektif pada titik A di bawah permukaan

• Tegangan total
– Tanah homogen:

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 6


VII. AIR DALAM TANAH –Tegangan Efektif

– Tanah terdiri dari beberapa lapisan yang berbeda:

• Tekanan air pori

• Tegangan efektif

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 7


VII. AIR DALAM TANAH – Tegangan Efektif

 Example 7.3 (lihat Holtz and Kovacs, 1981)

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 8


VII. AIR DALAM TANAH – Tegangan Efektif

 Fig. Ex. 7.3

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 9


VII. AIR DALAM TANAH – Tegangan Efektif

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 10


VII. AIR DALAM TANAH – Tegangan Efektif

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 11


VII. AIR DALAM TANAH – Tegangan Efektif

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 12


VII. AIR DALAM TANAH – Tegangan Efektif

 Cara lain adalah dengan menghitung submerged density (’)

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 13


VII. AIR DALAM TANAH – Tegangan Efektif

 Example 7.5

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 14


VII. AIR DALAM TANAH – Tegangan Efektif

 Fig. Ex. 7.5

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 15


VII. AIR DALAM TANAH – Tegangan Efektif

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 16


VII. AIR DALAM TANAH – Tegangan Efektif
Saturated condition: Vw = Vv

Dry sand

Saturated sand

Saturated clay

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 17


VII. AIR DALAM TANAH – Tegangan Efektif

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 18


VII. AIR DALAM TANAH – Tegangan Efektif

 Example 7.6

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 19


VII. AIR DALAM TANAH – Tegangan Efektif

 Figure Ex. 7.6

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 20


VII. AIR DALAM TANAH – Tegangan Efektif

 Example 7.7

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 21


VII. AIR DALAM TANAH – Tegangan Efektif

 Figure Ex. 7.7

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 22


VII. AIR DALAM TANAH – Tegangan Efektif

 Example 7.8

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 23


VII. AIR DALAM TANAH – Tegangan Efektif

 Figure Ex. 7.8

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 24


VII. AIR DALAM TANAH – Tegangan Efektif

 Kesimpulan:
• Tegangan
T efektif
f ktif berkurang
b k ketika
k tik muka
k airtanah
it h meningkat
i k t
hingga ke permukaan tanah (bandingkan Ex. 7.6 dan Ex. 7.7).
• Tegangan efektif tidak berubah ketika muka airtanah berada
di atas permukaan tanah (Ex. 7.8).
g g total dan tekanan air p
>> Tegangan pori sama-sama meningkat
g
(19.62 kPa) karena kenaikan muka airtanah di atas
permukaan tanah.
• Tegangan efektif akan meningkat ketika muka airtanah
diturunkan di bawah permukaan tanah.

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 25


VII. AIR DALAM TANAH – Capillarity

 Pori-pori tanah di atas muka airtanah dapat terisi air karena


pengaruh capillarity.

(Budhu, 2010)

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 26


VII. AIR DALAM TANAH – Capillarity

 Naik
N ik atau turunnya fluida
fl id dalam
d l fenomena
f capillarity
ill it terjadi
j di
karena adanya tegangan permukaan (surface tension) pada
permukaan material–material yang berbeda, misalnya pada
udara air,
udara, air dan pipa gelas.
gelas
 Tegangan permukaan terjadi karena perbedaan gaya tarik
menarik antar molekul-molekul material-material yang
berbeda.
Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 27
VII. AIR DALAM TANAH – Capillarity

 Pada tanah, tegangan permukaan terjadi pada permukaan-


permukaan udara, air, dan butiran tanah.
p

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 28


VII. AIR DALAM TANAH – Capillarity

 Partikel-partikel tanah = pipa gelas


Ukuran pori tanah = diameter pipa gelas

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 29


VII. AIR DALAM TANAH – Capillarity

 Downward force = weight of column water

 Upward
p force = vertical component
p of surface tension × the
tube circumference

 At equilibrium ƩFvertical = 0

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 30


VII. AIR DALAM TANAH – Capillarity

 For pure water and clean glass tube,  = 0 atau cos  = 1

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 31


VII. AIR DALAM TANAH – Capillarity

 Semakin kecil “d”


d  semakin tinggi “h
hc”
 Semakin kecil ukuran pori tanah (d), semakin tinggi kenaikan
air dari muka airtanah ((hc)).
 hc clay > hc sand karena dclay < dsand.
 Zona kenaikan air akibat capillarity
p y biasa disebut zona kapiler.
p

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 32


VII. AIR DALAM TANAH – Capillarity

 Pada muka airtanah: u = 0 kPa.


hc  w g

 Di atas
t muka k airtanah,
it h yaitu
it pada
d zona
kapiler: u = (-). Semakin ke atas, u
hc
semakin (-).
 uclay < usand karena hc clay > hc sand
 Karena u = ((-),
), tegangan
g g efektif ((’)) tanah
meningkat.
Pada zona kapiler hc:
u = - hcwg
‘ =  – ((- hcwg) =  + hcwg

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 33


VII. AIR DALAM TANAH – Capillarity

(Holtz and Kovacs, 1981)

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 34

Anda mungkin juga menyukai