(RPP)
A. Kompetensi Inti
KI-2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif
dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
C. Tujuan Pembelajaran
2.1.1.1 Siswa dapat Memiliki sikap toleran, jujur, percaya diri, kritis dan aktif terhadap
proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif
3.1.1.1 Siswa dapat Menjelaskan sifat-sifat bilangan berpangkat
3.1.2.1 Siswa dapat Menjelaskan sifat-sifat bilangan bentuk akar
3.1.3.1 Siswa dapat menghitung hasil perkalian bilangan berulang pada perpangkatan dan
sebaliknya
4.3.1.1 Siswa dapat Memecahkan permasalahan yang berhubungan dengan perpangkatan
.
D. Materi Pembelajaran
Bilangan Berpangkat dan bentuk akar
1. Memahami Konsep Bilangan Perpangkatan
2. Notasi bilangan berpangkat
3. Menyatakan bilangan berpangkat dalam bentuk perkalian bilangan berulang
4. Menghitung nilai dan menyederhanakan bilangan berpangkat
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran: Scientific
Model Pembelajaran : Cooperative Learning
Metode Pembelajaran : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi
F. Media dan Sumber Pembelajaran
Media : Presentasi Powerpoint, Lembar Kerja Siswa
Alat dan Bahan : Worksheet atau lembar kerja (siswa), Lembar penilaian, Penggaris, spidol,
papan tulis, Laptop & infocus, buku, LKS, dan gambar, dan alat tulis
Sumber Pembelajaran :
a. Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan Republika Indonesia (2018). Buku Matematika
SMP/MTS kelas IX. Jakarta Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.
b. Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan Republika Indonesia. Buku Matematika Guru
(2018). Buku Matematika SMP/MTS kelas IX. Jakarta Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan Indonesia.
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
H. Media Pembelajaran
Alat peraga kerangka kubus
PPT
I. PENILAIAN HASIL BELAJAR
A. Lembar Penilaian Sikap
A. Petunjuk Umum
1. Instrumen penilaian sikap spiritual ini berupa Lembar Observasi.
2. Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar peserta didik yang dinilai.
B. Petunjuk Pengisian
Berdasarkan pengamatan Anda selama satu KD (Kompetensi Dasar) terakhir, nilailah sikap
setiap peserta didik Anda dengan memberi skor 4, 3, 2, atau 1 pada Lembar Observasi dengan
ketentuan sebagai berikut:
4 = apabila melakukan perilaku yang diamati sebanyak lebih dari 5 kali
3 = apabila melakukan perilaku yang diamati sebanyak 3-5 kali
2 =apabila melakukan perilaku yang diamati sebanyak 1-2 kali
1= apabila TIDAK PERNAH melakukan perilaku yang diamati
C. Lembar Observasi
Kategori nilai sikap peserta didik didasarkan pada Permendikbud No 81A Tahun 2013
yaitu:
Sangat Baik (SB) : Apabila memperoleh Skor Akhir: 3,33< Skor Akhir ≤ 4,00
Baik (B) : Apabila memperoleh Skor Akhir: 2,33< Skor Akhir ≤ 3,33
Cukup (C) : Apabila memperoleh Skor Akhir: 1,33< Skor Akhir ≤ 2,33
Kurang (K) : Apabila memperoleh Skor Akhir: Skor Akhir ≤ 1,33
Tuntas/Tidak Tuntas
Tidak Tuntas apabila memperoleh Kategori sikap : Cukup (C)
6
Indikator Sikap :
1. Suka bertanya
2. Berani mengemukakan pendapat
3. Tanggungjawab
4. Bekerjasama dan mengutamakan hasil pemikiran kelompok
A. Petunjuk Umum
1. Instrumen penilaian sikap spiritual ini berupa Lembar Observasi.
2. Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar peserta didik yang dinilai.
B. Petunjuk Pengisian
Berdasarkan pengamatan Anda selama satu KD (Kompetensi Dasar) terakhir, nilailah sikap
setiap peserta didik Anda dengan memberi skor 4, 3, 2, atau 1 pada Lembar Observasi dengan
ketentuan sebagai berikut:
4 = apabila melakukan perilaku yang diamati sebanyak lebih dari 5 kali
3 = apabila melakukan perilaku yang diamati sebanyak 3-5 kali
2 =apabila melakukan perilaku yang diamati sebanyak 1-2 kali
1= apabila TIDAK PERNAH melakukan perilaku yang diamati
1. Menentukan jarak 25
titik ke titik Kubus
ABCD.EFGH
dengan panjang
sisi 12 cm. Titik P
adalah
perpotongan
diagonal bidang
ABCD. Tentukan
jarak titik P ke
titik G AC panjangnya
12√2, sementara PC
adalah setengah dari
AC. Sehingga PC =
6√2 cm. CG = 12
cm.
JUMLAH 100
MEDIA
1. Media Manipulatif Kerangka kubus dalam pembelajaran Geometri Ruang
Geometri ruang yang akan digunakan pada pembelajaran matematika SMA
biasanya meliputi jarak titik ke garis, jarak titik ke bidang, sudut antar garis, sudut
antar bidang dan sudut antara garis dan bidang. Hal – hal tersebut terkadang sulit
dipahami jika tidak memiliki daya imajinasi yang mencukupi. Oleh karena itu
dibutuhkan suatu alat yang mampu untuk mempermudah dan memperjelas imajinasi
akan materi – materi tersebut, salah satunya adalah dengan media manipulative
berupa kerangka kubus.
Langkah-langkah Penggunaan Kerangka kubus dalam pembelajaran geometri ruang
kelas XII
1. Menyiapkan model peraga bangun ruang kubus dan balok.
2. Siswa diarahkan untuk menggambar bangun-bangun ruang pada kertas gambar
yang telah disiapkan.
3. Guru kemudian memberikan contoh yang berkaitan dengan sifat-sifat bangun
ruang yang berhubungan dengan rusuk, titik sudut dan sisi dengan menggunakan
alat peraga.
4. Selanjutnya, siswa memberikan label berupa keterangan pada alat peraga yang
telah ada di tangan siswa. Label tersebut berkaitan dengan sisi, rusuk dan titik
sudut pada kubus dan balok.
5. Untuk menentukan jarak antar titik Jika kita perhatikan gambar diatas terdapat
dua buah titik yaitu A dan B, dimana jarak dari titik A ke titik B dapat kita
tentukan dengan menghubungkan kedua titik tersebut dengan garis. Panjang garis
penghubung itulah yang menentukan jarak kedua titik tersebut. Maka jarak dari
titik A ke titik B yaitu panjang ruas garis yang menghubungkan keduanya.
6. Menentukan titik ke garis Jika kita perhatikan gambar diatas terdapat dua buah
titik yaitu A dan B, dimana jarak dari titik A ke titik B dapat kita tentukan dengan
menghubungkan kedua titik tersebut dengan garis. Panjang garis penghubung
itulah yang menentukan jarak kedua titik tersebut. Maka jarak dari titik A ke titik
B yaitu panjang ruas garis yang menghubungkan keduanya.
8. siswa memberikan keterangan pada gambar yang sudah dibuat oleh siswa dengan
memperhatikan model kubus dan balok yang sudah disiapkan sebelumnya.
9. Siswa mampu menjelaskan kembali dari kerangka yang sudah disiapkan dan
mampu menjawab pertanyaan jika terdapat umpan balik dengan guru ataupun
dengan temannya sendiri.
LEMBAR KERJA SISWA
Indikator
2.1.1 siswa mampu menunjukkan sikap senang, percaya diri, motivasi internal, sikap kritis,
bekerjasama, jujur dan percaya diri dalam menyelesaikan berbagai permasalahan nyata.
2.1.2 Memiliki sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif
3.1.1 Siswa mampu Memahami konsep geometri ruang
3.1.2 Siswa mampu Mendeskripsikan fakta pada jarak dalam ruang (antar titik, titik ke garis,
dan titik ke bidang)
4.1.1Menentukan jarak dalam ruang (antartitik, titik ke garis, dan titik ke bidang)
4.1.2Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan geometri ruang
4.1.3 menyajikan permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan geometri ruang
C. Tujuan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama
Siswa dapat
• Mendeskripsikan konsep kedudukan titik terhadap garis
• Mendeskripsikan konsep kedudukan titik terhadap bidang
• Menentukan jarak suatu titik ke titik, garis dan bidang
• Menentukan jarak suatu garis ke garis dan bidang
2. Pertemuan Kedua
Siswa dapat Menentukan sudut antara garis dan bidang
Menentukan sudut antara dua bidang
Menyelesaikan masalah yang telah disajikan yang berkaitan dengan geometri ruang
Jenjang : SMA
Kelompok: 1.
2.
3.
4.
……………………………………………………
……………………………………………………
Untuk lebih memahami dan terampil dalam menghitung jarak titik ke titik. Perhatikan contoh berikut!
Suatu kubus ABCD.EFGH mempunyai rusuk dengan panjang 6 cm. Tentukan:
a. Jarak C ke D
b. Jarak F ke H
c. Jarak E ke
Penyelesaian:
FH = √ EH 2+ EF 2
= √ … ..2+ … ..2
= √ … ..+… ..
= √ … .. = ….√ … .. cm
Perhatikan ∆ ACE !
EC = √ AC 2+ AE 2
= √ … ..2+ … ..2
= √ … ..+… ..
= √ … .. = ….√ … .. cm
Jadi, jarak E ke C adalah …………. Cm
Jarak Titik ke Garis
1. Gambarlah garis g dan titik P pada bidang . Titik P terletak di luar garis g.
2. Tentukanlah kedudukan titik R, S, dan T pada garis g. Titik S dan T masing-masing terletak di
ujung dan pangkal garis g, sedangkan titik R merupakan proyeksi titik P pada garis g.
3. Gambarlah garis yang melalui titik P dan titik R, titik P dan titik S, titik P dan titik T.
4. Garis manakah yang menurutmu mewakili jarak
7. Gambarlah garis yang melalui titik P dan titik R,
titik P dan titik S, titik P dan titik T.
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
Untuk lebih memahami dan terampil dalam menghitung jarak titik ke garis. Perhatikan contoh berikut!
Suatu kubus ABCD.EFGH mempunyai rusuk dengan panjang 6
cm. Titik P terletak ditengah-tengah rusuk CG. Tentukan:
6 cm
6 cm
Penyelesaian:
Langkah-langkah:
= √ … ..2+ … ..2
= √ … ..+… ..
= √ … .. = …… cm
……………………………………………….
Untuk lebih memahami dan terampil dalam menghitung jarak titik ke bidang. Perhatikan contoh berikut!
Diketahui limas segiempat beraturan T.ABCD dengan panjang rusuk bidang alas AB = 8 cm dan panjang
rusuk sisi TA = 9 cm. Tentukan jarak titik puncak T ke bidang alas ABCD!
Penyelesaian:
Langkah-langkah:
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
Materi Ruang Dimensi Tiga Matematika Tentang jarak, Sudut, dan Volume
Bangun Ruang
a. Jarak
Merupakan sebuah garis yang posisinya tegak lurus pada suatu bidang dimana garis tersebut tegak
lurus terhadap setiap garis yang ada pada bidang tersebut.
Jarak titik dan garis
Jarak titik A dengan garis G merupakan panjang ruas dari garis AA' dimana titik A' merupakan
proyeksi dari A pada g.
Jarak antara titik A dan bidang merupakan panjang dari ruas garis AA' dimana titik A' adalah
proyeksi dari titik A pada bidang.
Untuk mengetahui jarak antara dua garis sejajar, kita harus menggambar sebuah garis lurus diantara
keduanya. Jarak titik potong yang dihasilkan merupakan jarak dari kedua garis itu.
Jarak garis dan bidang yang sejajar
Untuk menentukan jarak antara garis dan bidang adalah dengan membuat proyeksi garis pada bidang.
Jarak antara garis dengan bayangannya adalah jarak garis terhadap bidang.
Jarak antar titik sudut pada kubus dapat diketahui melalui rumus: