Anda di halaman 1dari 20

Peluang dan Tantangan Pendidikan

Vokasi terhadap Kebutuhan Industri

Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru - Politeknik Ketenagakerjaan


Dibawakan oleh : Dr Yunus Triyonggo, CAHRI.
Dr. Ir. Yunus Triyonggo, MM., CAHRI.
Work Experience
HR & GA Director
PT Bridgestone Tire Indonesia 2018 - Now
Chief of Human Capital Officer
PT Sierad Produce, Tbk. 2012 - 2018
Vice President Human Resources
PT Nestle Indonesia 2010 - 2012
(+62) 8111 967 009 HR Business Partner
PT Unilever Indonesia, Tbk. 2002 - 2010
Personnel & GA Manager
yunus.triyonggo@yahoo.co.id
PT HM Sampoerna, Tbk. 2001 - 2002
Branch Personnel Manager
yunustriyonggo.wordpress.com
PT Indofood Sukses Makmur, Tbk. 2000 - 2001
Chairman of Steering Committee Organizations :
Gerakan Nasional Indonesia
Kompeten (GNIK) Founder of Gerakan Chairman of Indonesia Human
Nasional Indonesia Kompeten (GNIK) Resources Institute (IndHRI)
Digital Waves disrupts everything
Big Bang Disruption collapses Everett Rogers’s classic bell curve of five distinct customer segments innovators,
early adopters, early majority, late majority, and laggards. Now there are only two groups: trial users, who often
participate in product development, and everybody else. Once the right combination of technologies and
business model come together in a successful market experiment, mainstream consumers move en masse to the
winner. The adoption curve has become something closer to a straight line that shoots up, and then falls rapidly
when saturation is reached or a new disruptor appears.
PERKEMBANGAN INDUSTRI 4.0 MENIMBULKAN TANTANGAN DALAM
PEMENUHAN KETERAMPILAN YANG DIBUTUHKAN DUNIA KERJA

46% 50% 65%


46% pengusaha yang Berdasarkan Laporan ILO 65% anak yang masuk
disurvey oleh Manpower 50% Pekerjaan di Indonesia sekolah dasar saat ini
Group melaporkan kesulitan beresiko tinggi terdampak nantinya akan mengambil
dalam fulfilment Tenaga Automasi*2 jenis pekerjaan yang
Kerja di Asia Pasifik *1 sepenuhnya baru dan belum
pernah ada *3

1. Manpowergroup, 2016/2017 Talent Shortage Survey


2. ILO, 2016, ASEAN In Transformation: The Future Of Jobs At Risk Of Automation
3. Mcleod, Scott Dan Karl Fisch, “Shift Happens”, Https://Shifthappens.Wikispaces.Com.
Problematika “Mismatched”
• Survey membuktikan bahwa perusahaan
tidak puas dengan skill levels karyawan
baru lulusan perguruan tinggi, baik
universitas maupun politeknik;
• Keluhan utama perusahaan meliputi
kurangnya pelatihan teknis, bahasa Inggris
kurang memadai, lemahnya softskills
termasuk di dalamnya kemampuan
bekerja dalam team, critical thinking, dan
kemampuan innovative;
• Perlu linkage lebih kuat antara perguruan
tinggi dengan dunia usaha.
Jenis Pekerjaan vs Tingkat Pendidikan Lulusan
Makin Tinggi Tingkat Pendidikan Makin Rendah Tingkat Kewirausahaan
Problematika
“Shortage” Lulusan

Lebih dari 50% perusahaan


berpendapat bahwa lulusan PT
tidak memiliki ketrampilan
yang dibutuhkan Industri
Profil Lulusan PT saat ini di mata Users
• Kualifikasi secara umum:
⚬ Penguasaan Bahasa Asing (English) rata-rata masih lemah
⚬ Kurang tahan bekerja di rural area
• Penguasaan Akademik
⚬ Kurang detail dalam pemahaman rumus dan makna teori
⚬ Nilai IPK tinggi belum tentu menunjukkan kemampuan yang bagus
• Karakter
⚬ Perlu lebih berani mengemukakan pendapat dan mempertahankannya
⚬ Harus lebih berani berbeda pendapat
⚬ Daya tahan dalam situasi kompleks
⚬ Disiplin dalam arti luas
⚬ Bekerja dalam team
⚬ Curiosity (Rasa keingintahuan)
Sumber: studi singkat via HR DIrectors
⚬ Leadership (Kepemimpinan)
Competency Shifting
Pembelajaran
Berbasis Kerja
Diperlukan untuk mendorong
Pemenuhan Akan
Kebutuhan Keterampilan
Baru di Dunia Industri

Model Pembelajaran Berbasis Kerja (Work Based Learning)

Praktek Kerja Lapangan (Internship) Apprenticeship

• Bertujuan untuk mendapatkan kesempatan dan


pengalaman kerja di lingkungan industri Pendidikan Pemagangan Berbasis
• Cara pembelajaran bersifat fleksibel namun Ganda Industri
dengan kerangka kurikulum yang link & match Program pendidikan yang Program terstruktur
dengan Perguruan Tinggi memadukan pelatihan praktis berdasarkan SKKNI untuk
• Berlangsung minimal 6 bulan. di tempat kerja, dan mempersiapkan peserta
mendapatkan ijazah. pemagangan untuk jabatan.

*Quality Apprenticeships: Why, What And How | Kazutoshichatani, Spesialis Ketenagakerjaan, ILO Tingkat Negara untuk Indonesia dan Timor-Leste
KAMPUS MERDEKA
M E R D E K A B E L A JA R
Kampus Masa Depan
Empat Model Kampus Masa Depan
By: Prof Dr Arief Satria (IPBUniversity Rector)

• Champion University: pemerintah punya


peran, dan degree atau gelar masih
dibutuhkan mahasiswa.
• Virtual University : pemerintah sudah tidak
ikut campur lagi dalam model pendidikan.
• Commercial University: pemerintah hanya
berperan sebagai pemantau dan gelar sudah
tak menjadi perhatian; semua orang bisa
akses di berbagai media terkait materi
perkuliahan.
• Disruptor University: paling mungkin
dilakukan di Indonesia; serupa dengan model
pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau kuliah
daring.
KU R I KU LU M
M A SA D E PA N
• Banyak menawarkan mata kuliah interdisipliner
seperti manajemen “green business”, biostatistika,
biomolekuler, gizi dan olah raga.
• Mengenai keragaman budaya, pendidikan
internasional & global untuk membangun
pemahaman pembelajar akan emosi, sikap,
perasaan diri sendiri atau orang lain
• Memasukkan hal-hal seperti pengembangan
metakognisi, cara berpikir otak kiri & otak kanan,
dan manajemen emosi & stres
Politeknik Ketenagakerjaan

Solid supports from 3 Ministers Potential raw material → Qualified graduates


Peluang Lulusan
Polteknaker
Hampir semua perusahaan di
Indonesia memerlukan tenaga
trampil dalam bidang K3,
Industrial Relations, dan
Human Resources.

Perusahaan memilih kandidat


yang memiliki potensi untuk
bisa dikembangkan lebih jauh.

Anda mungkin juga menyukai