Sandblasting adalah salah satu metode paling mudah untuk menghilangkan karat maupun kotoran seperti oli, cat, dan lain sebagainya pada permukaan atau untuk merubah karakter permukaan material baik untuk membuat lebih kasar ataupun membuat lebih halus suatu permukaan, metode ini umumnya diaplikasikan pada permukaan yang berbahan dasar logam. Sandblasting, dilakukan dengan menyemprotkan abrasive material, biasanya berupa pasir silika atau steel grit dengan tekanan yang relatif tinggi pada suatu permukaan. Tingkat kekasarannya diakibatkan oleh tembakan partikel-partikel kecil yang keras dan tajam ke permukaan material dengan kecepatan yang relatif tinggi. Akibat tumbukan oleh partikel-partikel tersebut pada permukaan material dengan kecepatan relatif tinggi, material dipermukaan mengalami deformasi plastis dan mengalami perubahan kekasaran material. Besarnya deformasi dan kekasaran permukaan yang terjadi sangat bergantung pada ukuran, berat jenis, kekerasan partikel blasting, kecepatan partikel, dan sudut tembak, serta lama waktu tembakan. Perlu diketahui berhasil atau gagalnya suatu pengecatan sangat tergantung pada tingkat kebersihan dan tingkat perekatan antara cat dan permukaan serta tingkat kepadatan dan perataan dari cat itu sendiri. Sandblasting merupakan proses yang diadaptasi dari teknologi yang biasa digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang oil & gas, industri, ataupun fabrikasi guna membersihkan atau mengupas lapisan yang menutupi sebuah obyek dengan cepat dan singkat yang biasanya berbahan dasar metal/besi dengan bantuan butiran pasir khusus. Sandblasting terbagi atas 2 jenis, yaitu Sandblasting kering (Dry Sandblasting) dan Sandblasting basah (Wet Sandblasting). Dry sandblasting biasa diaplikasikan ke benda-benda berbahan metal/besi yang tidak beresiko terbakar, seperti tiang-tiang pancang, bodi dan rangka mobil, bodi kapal laut, dan lain-lain. Sedangkan Wet Sandblasting diaplikasikan ke benda-benda berbahan metal/besi yang beresiko terbakar atau terletak di daerah yang beresiko terjadi kebakaran, seperti tangki bahan bakar, kilang minyak (offshore), ataupun pom bensin, dimana pasir silica yang 2
digunakan dicampur dengan bahan kimia khusus anti karat yang berguna untuk meminimalisir percikan api saat proses Sandblasting terjadi.
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana pengaruh jarak nozzle Dry sandblasting terhadap kekasaran permukaan pada baja karbon sedang? 2. Bagaimana pengaruh sudut tembakan Nozzle Dry sandblasting terhadap kekasaran permukaan pada baja karbon sedang?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang akan dilakukan adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh jarak nozzle Dry sandblasting terhadap kekakasaran permukaan pada baja karbon sedang. 2. Untuk mengetahui pengaruh sudut nozzle Dry sandblasting terhadap kekakasaran permukaan pada baja karbon sedang.
1.4 Batasan masalah
Adapun permasalahan yang ada di atas perlu diberikan batasan agar permasalahan tersebut nantinya memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai masalah yang akan dikaji. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Waktu untuk pengujian spesimen dilakukan selama satu menit. 2. Proses pengujian dilakukan dengan beberapa variasi jarak nozzle dengan permukaan benda uji. 3. Proses pengujian dilakukan dengan beberapa variasi sudut nozzle dengan permukaan benda uji.
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan, diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat tentang penggunaan Dry sandblasting untuk mendapatkan hasil yang optimal. Disamping itu penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.