Anda di halaman 1dari 2

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sandblasting adalah salah satu metode paling mudah untuk menghilangkan
karat maupun kotoran seperti oli, cat, dan lain sebagainya pada permukaan atau
untuk merubah karakter permukaan material baik untuk membuat lebih kasar
ataupun membuat lebih halus suatu permukaan, metode ini umumnya diaplikasikan
pada permukaan yang berbahan dasar logam. Sandblasting, dilakukan dengan
menyemprotkan abrasive material, biasanya berupa pasir silika atau steel grit dengan
tekanan yang relatif tinggi pada suatu permukaan.
Tingkat kekasarannya diakibatkan oleh tembakan partikel-partikel kecil yang
keras dan tajam ke permukaan material dengan kecepatan yang relatif tinggi. Akibat
tumbukan oleh partikel-partikel tersebut pada permukaan material dengan kecepatan
relatif tinggi, material dipermukaan mengalami deformasi plastis dan mengalami
perubahan kekasaran material. Besarnya deformasi dan kekasaran permukaan yang
terjadi sangat bergantung pada ukuran, berat jenis, kekerasan partikel blasting,
kecepatan partikel, dan sudut tembak, serta lama waktu tembakan. Perlu diketahui
berhasil atau gagalnya suatu pengecatan sangat tergantung pada tingkat kebersihan
dan tingkat perekatan antara cat dan permukaan serta tingkat kepadatan dan perataan
dari cat itu sendiri.
Sandblasting merupakan proses yang diadaptasi dari teknologi yang biasa
digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang oil & gas, industri,
ataupun fabrikasi guna membersihkan atau mengupas lapisan yang menutupi sebuah
obyek dengan cepat dan singkat yang biasanya berbahan dasar metal/besi dengan
bantuan butiran pasir khusus.
Sandblasting terbagi atas 2 jenis, yaitu Sandblasting kering (Dry Sandblasting)
dan Sandblasting basah (Wet Sandblasting). Dry sandblasting biasa diaplikasikan ke
benda-benda berbahan metal/besi yang tidak beresiko terbakar, seperti tiang-tiang
pancang, bodi dan rangka mobil, bodi kapal laut, dan lain-lain. Sedangkan Wet
Sandblasting diaplikasikan ke benda-benda berbahan metal/besi yang beresiko
terbakar atau terletak di daerah yang beresiko terjadi kebakaran, seperti tangki bahan
bakar, kilang minyak (offshore), ataupun pom bensin, dimana pasir silica yang
2

digunakan dicampur dengan bahan kimia khusus anti karat yang berguna untuk
meminimalisir percikan api saat proses Sandblasting terjadi.

1.2 Rumusan Masalah


Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana pengaruh jarak nozzle Dry sandblasting terhadap kekasaran
permukaan pada baja karbon sedang?
2. Bagaimana pengaruh sudut tembakan Nozzle Dry sandblasting terhadap
kekasaran permukaan pada baja karbon sedang?

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian yang akan dilakukan adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh jarak nozzle Dry sandblasting terhadap
kekakasaran permukaan pada baja karbon sedang.
2. Untuk mengetahui pengaruh sudut nozzle Dry sandblasting terhadap
kekakasaran permukaan pada baja karbon sedang.

1.4 Batasan masalah


Adapun permasalahan yang ada di atas perlu diberikan batasan agar
permasalahan tersebut nantinya memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai
masalah yang akan dikaji. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Waktu untuk pengujian spesimen dilakukan selama satu menit.
2. Proses pengujian dilakukan dengan beberapa variasi jarak nozzle dengan
permukaan benda uji.
3. Proses pengujian dilakukan dengan beberapa variasi sudut nozzle dengan
permukaan benda uji.

1.5 Manfaat Penelitian


Penelitian yang akan dilakukan, diharapkan dapat memberikan beberapa
manfaat tentang penggunaan Dry sandblasting untuk mendapatkan hasil yang
optimal. Disamping itu penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif
bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Anda mungkin juga menyukai