Anda di halaman 1dari 8

NAMA : DENI KURNIATI

NIM : 1814401134

KELAS :TK 3 REG 3

KASUS 3

KASUS KESEHATAN KERJA DI SETTING PERUSAHAAN FORMAL

PT “Cahaya Abadi” merupakan perusahaan asing yang bergerak di bidang pembuatan barang
barang dari aluminium seperti kompor, rak, lemari pakaian, gantungan baju, tiang jemuran, dll.
PT ini sudah beroperasi sejak tahun 2010 beralamat di Bandar Lampung. Terdapat 4 bagian yaitu
perkantoran, produksi, bagian packing dan transportasi/ distribusi. Jumlah pekerja ada 156 orang,
72 orang di bagian produksi, mayoritas pendidikan pekerja adalah SMU dan STM. Mayoritas
pekerja adalah laki laki (80%). Masing masing bagian di pimpin satu orang manajer. Lama kerja
sebagian besar 4 tahun dari sejak perekrutan awal, haya 15% yang > 8 tahun dan 5% < 2 tahun.
PT memproduksi barang yang disitribusikan ke beberapa propinsi di luar propinsi Lampung.

Pekerja bekerja dalam lingkungan kerja yang panas karena atap ruangan mengunakan atap
aluminium, terdapat 2 kipas angin yang selalu diputar. Pekerja dalam bekerja hanya
menggunakan sepatu boot dan kaca mata, itupun menurut pekerja tidak setiap saat nelerja
digunakan. Hasil observasi ada 2 pekerja mengelas dengan alat patri listrik dan tidak memakai
APD, alasan pekerja sudah terlanjur bekerja dan tidak sempat memakai APD. Selain itu, kondisi
mesin las juga menimbulkan bunyi yang sangat bising, namun pekerja juga mengangap hal itu
adalah hal yang biasa.

Hasil pemeriksaan kesehatan yang diperoleh dari klinik perusahaan terhadap pekerja di bagian
produksi ditemukan ada 3 pekerja yang mengalami gangguan pendengaran dan 5 orang lainnya
di indikasikan mengalami masalah gangguan pendengaran, 1 orang gaanggan pada mata karena
terkena percikan api mesin las yang digunakan. Pekerja mengatakan bahwa mereka tidak tahu
kalau mereka mengalami penurunan fungsi pendengaran, menurut pekerja kondisi mereka sehat,
keluhan yang dirasakan hanya pusing dan capek kalau terlalu lama bekerja. Belum pernah
dilakukan pengecekan terhadap kondisi lingkungan perusahaan.

Pimpinan perusahaan mengatakan bahwa perushaan mempunyai kebijakan kesehatan antara lain
general check up setahun sekali, biaya berobat gratis bagi pekerja dan 3 anggota keluarganya.
Klinik perusahaan baru 2 tahun berdiri dengan 1 orang perawat dan 1 orang dokter umum. Data
kesehatan pekerja di klinik, terlihat sejak 1 tahun terakhir ada peningkatan pekerja yang datang
ke klinik dengan keluhan pusing dan gangguan keseimbangan, terutama pada pekerja di bagian
produksi.

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN KERJA

PADA PEKERJA DI PT “ cahaya abadi” TANGGAL 28 agustus 2020

PENGKAJIAN

A. TEMPAT KERJA

1. Sejarah berdirinya industri

PT “Cahaya Abadi” merupakan perusahaan asing yang bergerak di bidang pembuatan barang
barang dari aluminium seperti kompor, rak, lemari pakaian, gantungan baju, tiang jemuran, dll.
PT ini sudah beroperasi sejak tahun 2010 beralamat di Bandar Lampung

2. Struktur organisasi

Terdapat 4 bagian yaitu perkantoran, produksi, bagian packing dan transportasi/ distribusi.
Jumlah pekerja ada 156 orang, 72 orang di bagian produksi, mayoritas pendidikan pekerja adalah
SMU dan STM. Mayoritas pekerja adalah laki laki (80%). Masing masing bagian di pimpin satu
orang manajer.

3. Kebijakan : lama kerja, izin kerja, keamanan, dll


Lama kerja sebagian besar 4 tahun dari sejak perekrutan awal, haya 15% yang > 8 tahun dan 5%
< 2 tahun. PT memproduksi barang yang disitribusikan ke beberapa propinsi di luar propinsi
Lampung.

4. Pelayanan pendukung : jamsostek, pendidikan, rekreasi

Pimpinan perusahaan mengatakan bahwa perushaan mempunyai kebijakan kesehatan antara lain
general check up setahun sekali, biaya berobat gratis bagi pekerja dan 3 anggota keluarganya.
Klinik perusahaan baru 2 tahun berdiri dengan 1 orang perawat dan 1 orang dokter umum

5. Hubungan antar pekerja : biasa biasa saja

B. KONDISI TEMPAT KERJA

6. Kondisi lingkungan sekitar tempat kerja : belum di lakukan pengecekan kondisi lingkungan

7. Kondisi bangunan (desain, konstruksi, dll) : Pekerja bekerja dalam lingkungan kerja yang
panas karena atap ruangan mengunakan atap aluminium, terdapat 2 kipas angin yang selalu
diputar

8. Fasilitas yang ada : transportasi, komunikasi, olahraga, kantin, dll : tidak ada, hanya
transportasi distribusi

9. Area tempat kerja : luas, perlengkapan keamanan, ruangan, dll : PT memproduksi barang
yang disitribusikan ke beberapa propinsi di luar propinsi Lampung ( cukup luas)

10. Area di luar tempat kerja : loker, tempat istirahat, dll : tidak tercantum / belum di lakukan
pengecekan

C. POPULASI PEKERJA

11. Karakteristik umum : Jumlah, sex, umur, ras/ suku, agama, status, sosek, gaya hidup, dll :
Mayoritas pekerja adalah laki laki (80%)
12. Tipe penempatan pekerja : kondisi fisik, latar belakang pendidikan, kebutuhan

mayoritas pendidikan pekerja adalah SMU dan STM. Mayoritas pekerja adalah laki laki (80%).
Masing masing bagian di pimpin satu orang manajer. Lama kerja sebagian besar 4 tahun dari
sejak perekrutan awal, haya 15% yang > 8 tahun dan 5% < 2 tahun.

13. Tingkat absensi : tidak tercantum

14. Keterbatasan fisik : kebijakan, jumlah, pengobatan khusus, perlakuan khusus, dll

Hasil pemeriksaan kesehatan yang diperoleh dari klinik perusahaan terhadap pekerja di bagian
produksi ditemukan ada 3 pekerja yang mengalami gangguan pendengaran dan 5 orang lainnya
di indikasikan mengalami masalah gangguan pendengaran, 1 orang gaanggan pada mata karena
terkena percikan api mesin las yang digunakan. Pekerja mengatakan bahwa mereka tidak tahu
kalau mereka mengalami penurunan fungsi pendengaran, menurut pekerja kondisi mereka sehat,
keluhan yang dirasakan hanya pusing dan capek kalau terlalu lama bekerja

D. PROSES PEKERJAAN

15. Peralatan kerja yang digunakan sehari-hari : Pekerja dalam bekerja hanya menggunakan
sepatu boot dan kaca mata, itupun menurut pekerja tidak setiap saat nelerja digunakan. Hasil
observasi ada 2 pekerja mengelas dengan alat patri listrik dan tidak memakai APD, alasan
pekerja sudah terlanjur bekerja dan tidak sempat memakai APD

16. Proses pembuatan bahan/ kegiatan selama bekerja : Pekerja bekerja dalam lingkungan
kerja yang panas karena atap ruangan mengunakan atap aluminium, terdapat 2 kipas angin yang
selalu diputar serta bunyi mesin las yng berisik

17. Jenis bahan yang digunakan dalam bekerja : jumlah, risiko bahaya, produk yang
dihasilkan: barang dari aluminium seperti kompor, rak, lemari pakaian, gantungan baju, tiang
jemuran, dll.dengan bahaya kerja tinggi

18. Limbah pekerjaan : jenis, jumlah, risiko bahaya, cara pengolahan : pengolahan
menggunakan mesin las yg memiliki banyk bahaya kerja
E. PROGRAM KESEHATAN

19. Kebijakan kesehatan di tempat kerja : Pimpinan perusahaan mengatakan bahwa perushaan
mempunyai kebijakan kesehatan antara lain general check up setahun sekali, biaya berobat
gratis bagi pekerja dan 3 anggota keluarganya

20. Pemberi pelayanan kesehatan di tempat kerja : . Klinik perusahaan baru 2 tahun berdiri
dengan 1 orang perawat dan 1 orang dokter umum

21. Jaminan kesehatan dan rujukan : yaitu biaya berobat gratis bagi pekerja dan 3 anggota
keluarganya

22. Program pendidikan kesehatan, Konseling, dll : tidak ada

23. Pencatatan dan pelaporan kesehatan :

Data kesehatan pekerja di klinik, terlihat sejak 1 tahun terakhir ada peningkatan pekerja yang
datang ke klinik dengan keluhan pusing dan gangguan keseimbangan, terutama pada pekerja di
bagian produksi.

24. Program pelayanan sosial di bidang kesehatan pada masyarakat di sekitar tempat
kerja : tidak ada

F. STRESSOR

25. Stressor internal (bersumber dari individu pekerja sendiri) misalnya : diri sendiri/ anggota
keluarga sakit, kondisi ekonomi yang tidak memadai, mekanisme koping yang tidak adekuat, dll

Pekerja mengatakan bahwa mereka tidak tahu kalau mereka mengalami penurunan fungsi
pendengaran, menurut pekerja kondisi mereka sehat, keluhan yang dirasakan hanya pusing dan
capek kalau terlalu lama bekerja. Belum pernah dilakukan pengecekan terhadap kondisi
lingkungan perusahaan.

26. Stressor eksternal : hubungan antara atasan dgn staf, lingkungan fisik tempat kerja, tekanan
pekerjaan/ target, faktor risiko selama bekerja, dll
Pekerja bekerja dalam lingkungan kerja yang panas karena atap ruangan mengunakan atap
aluminium, terdapat 2 kipas angin yang selalu diputar. Pekerja dalam bekerja hanya
menggunakan sepatu boot dan kaca mata, itupun menurut pekerja tidak setiap saat nelerja
digunakan

ANALISA DATA KEPERAWATAN KESEHATAN KERJA

NO DATA MASALAH KEPERAWATAN

1 Data angket (DA)  Penurunan fungsi


 ada 3 pekerja yang mengalami gangguan
pendengaran akibat factor
pendengaran dan 5 orang lainnya di
indikasikan mengalami masalah gangguan lingkungan
pendengaran, 1 orang gaanggan pada mata
karena terkena percikan api mesin las yang
digunakan  Kurangnya pengetahuan
pekerja tentang kesehatan
data wawancara (DW)
 Pekerja mengatakan bahwa mereka tidak
tahu kalau mereka mengalami penurunan  Resiko gangguan kesehatan
fungsi pendengaran, akibat kurangnya
 menurut pekerja kondisi mereka sehat, pengetahuan pekerja tentang
keluhan yang dirasakan hanya pusing dan
kesehatan
capek kalau terlalu lama bekerja.
 Klien mengatakan Belum pernah dilakukan
pengecekan terhadap kondisi lingkungan
perusahaan.
Data observasi :
 Pekerja bekerja dalam lingkungan kerja
yang panas karena atap ruangan
mengunakan atap aluminium, terdapat 2
kipas angin yang selalu diputar.
 Pekerja dalam bekerja hanya menggunakan
sepatu boot dan kaca mata,
 Hasil observasi ada 2 pekerja mengelas
dengan alat patri listrik dan tidak memakai
APD
 Selain itu, kondisi mesin las juga
menimbulkan bunyi yang sangat bising

Data sekunder (DS)


 Data kesehatan pekerja di klinik, terlihat
sejak 1 tahun terakhir ada peningkatan
pekerja yang datang ke klinik dengan
keluhan pusing dan gangguan
keseimbangan, terutama pada pekerja di
bagian produksi.

DIAGNOSIS KEPERAWATAN

1. Resiko peningkatan penyakit akibat kerja B.D kurangnya pengetahuan pekerja


tentang standar keselamatan kesehatan kerja dan tidak menggunakan APD

INTERVENSI DAN EVALUASI

Sasaran : setelah di lakukan tindakan keperawatan di harapkan pekerja terhindar dari kecelakaan
kerja yang di sebabkan oleh kurangnya pegetahuan mengenai keselamatan kerja dan resiko tidak
menggunakan APD

Tujuan :

1. Meningkatnya pengetahuan pekerja tentang keamanan saat bekerja dengan menggunakan


APD
2. Setelah di lakukan tindakan keperawatan, pekerja dan pemilihk usaha termotivasi untuk
memakai APD yang melindungi pekerja
Rencana keperawatan :
1. - Memaparkan materi kepada pemilik usaha dan pekerja mengenai berbagai
kecelakaan kerja
- Memaparkan materi kepada pekerja mengenai resiko yang bias terjadi akibat tidak
menggunakan APD
2. - Memaparkan materi mengenai manfaat APD dan macam macamnya
- Pengenalan alat yang di gunakan untuk melindungi pekerja
- Memasang poster tentang akibat yang di timbulkan jika tidak menggunakan APD
3. – mempraktikkan langsung cara menggunakan APD kepada anggota perusahaan
- Memotifasi anggota pekerja untuk menggunakan APD
4. - Bersama berdiskusi tentang pemilihan APD
- Mengajak pemilik usaha untuk membina hubungan kemitraan dengan penyedia
APD
- Mempromosikan penggunaan APD dn membuat peraturan bagi para karyawan
untuk wajib menggunakan APD

EVALUASI

1. – pemilik usaha dan pekerja dapat menyebutkan kembali ttg apa yang di maksut dengan
kecelakaan kerja
- Anggota pekerja dapat menyebutkan resikomasalah kesehatan akibat kecelakaan
kerja
2. Para pekerja dapat menyebutkan kembali jenis jenis APD yang telah di kenakan penyuluh
3. Pemilik usaha dan pekerja berdiskusi tentang APD dan memutuskan untuk menggunakan
APD
4. Pemilik mau bekerja sama dengan perusahaan APD dan pekerja mampu mematuhi
peraturan yang sudah di buat

Anda mungkin juga menyukai