Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH ILMIAH

PENGARUH BAHASA INDONESIA DAN BAHASA ASING TERHADAP


PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

Untuk memenuhi Tugas Besar I Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Yenni Safrida, M.Pd

Disusun oleh:

Dewi Citra Amalia

41619120044

Jurusan Teknik Industri

Universitas Mercu Buana

Jakarta

2020
1 | Universitas Mercu Buana

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan sehingga
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya
kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta
salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad
SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai Tugas Besar I dari mata kuliah Bahasa
Indonesia dengan judul “Pengaruh Bahasa Daerah dan Bahasa Asing terhadap
Perkembangan Bahasa Indonesia”

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari pembaca untuk makalah ini,
supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, penulis meminta maaf yang sebesar-
besarnya.

Demikian saya ucapkan terimakasih dan semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Bogor, 20 Maret 2020

Dewi Citra Amalia


2 | Universitas Mercu Buana

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................1

DAFTAR ISI........................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................3

1.1 Latar Belakang...................................................................................................4


1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................4
1.3 Tujuan................................................................................................................4
1.4 Manfaat..............................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN MASALAH...............................................................................5

2.1 Pengaruh Bahasa Daerah......................................................................................5


2.2 Pengaruh Bahasa Asing.........................................................................................7
2.2.1 Pengaruh Bahasa Sansekerta........................................................................9
2.2.2 Pengaruh Bahasa Tionghoa..........................................................................9
2.2.3 Pengaruh Bahasa Arab dan Persia..............................................................10
2.2.4 Pengaruh Bahasa Portugis..........................................................................10
2.2.5 Pengaruh Bahasa Belanda..........................................................................10
2.2.6 Pengaruh Bahasa Jepang............................................................................11
2.2.7 Pengaruh Bahasa Inggris............................................................................11

BAB III PENUTUP............................................................................................................12

3.1 Kesimpulan..........................................................................................................12
3.2 Saran....................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................13
3 | Universitas Mercu Buana

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kita tahu bahwa bahasa sebagai alat komunikasi manusia, baik secara lisan
maupun tulisan. Ini adalah fungsi dasar bahasa. Setelah dihubungkan dengan
kehidupan sehari-hari, yang di dalamnya selalu ada nilai-nilai dan status, bahasa tidak
dapat ditinggalkan. Ia selalu mengikuti kehidupan manusia sehari-hari, kita tidak bisa
berinteraksi dengan mudah dan baik jika tidak menguasai bahasa antara satu sama lain
dan dengan tidak adanya kesinambungan tersebut, kita juga tidak dapat menangkap
ekspresi kejiwaan maupun keinginan yang diutarakan oleh lawan komunikasinya.
Bisa dikatakan bahwa bahasa sebagai salah satu kebutuhan primer yang
mempunyai peran sebagai pengatur sirkulasi kelanjutan hidup. Bahkan, bahasa juga
dapat dikategorikan sebagai senjata yang paling ampuh untuk membentengi diri dan
negara dari ancaman-ancaman perpecahan.
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi negara Indonesia. Bahasa ini sudah menjadi
bahasa pemersatu dan bahkan sudah tertuang dalam sebuah sumpah, yaitu sumpah
pemuda. Bahwa kita memiliki bahasa yang satu dan bahasa yang mempersatukan kita,
yaitu bahasa Indonesia.
Sejarah bahasa Indonesia berawal dari bahasa melayu ditambah dengan bahasa
daerah dan bahasa asing. Di sini bahasa asing juga mempengaruhi dalam
perkembangan bahasa Indonesia. Butuh proses yang sangat panjang sampai bahasa
Indonesia bisa menjadi bahasa negara. Hal ini juga tercantum dalam Sumpah Pemuda
tahun 1928.
Bahasa asing yang sangat signifikan perkembangannya saat ini mempunyai
pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan bahasa Indonesia seperti bahasa
Inggris. Karena bahasa Inggris sudah dijadikan sebagai bahasa Internasional. Dengan
demikian, akan adanya tuntutan yang mengharuskan rakyat Indonesia untuk
mempelajari bahasa ini. Berikut merupakan pengaruh bahasa asing terhadap bahasa
Indonesia.
Seperti yang kita ketahui, banyak sekali bahasa daerah digunakan sebagai bahasa
berkomunikasi setiap harinya di masyarakat setempat. Hal ini dikarenakan tidak semua
masyarakat memahami penggunaan bahasa Indonesia yang baku. Selain itu masyarakat
merasa canggung menggunakan bahasa Indonesia yang baku di luar acara formal atau
4 | Universitas Mercu Buana

resmi. Oleh karena itu, masyarakat lebih cenderung menggunakan bahasa Indonesia
yang telah terafiliasi oleh bahasa daerah, baik secara pengucapan maupun arti bahasa
tersebut. Kebiasaan penggunaan bahasa daerah ini sedikit banyak akan berpengaruh
terhadap penggunaan bahasa Indonesia yang merupakan bahasa resmi negara
Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana pengaruh bahasa daerah dan bahasa asing terhadap bahasa Indonesia?

1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan tentang
apa pengaruh bahasa daerah dan bahasa asing terhadap bahasa Indonesia dan
diharapkan sangat bermanfaat bagi banyak orang yang membaca makalah ini.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari dibuatnya makalah ini adalah:
- Mengetahui perbeda artian antara bahasa daerah dan bahasa asing terhadap bahasa
Indonesia
- Agar dapat berkomunikasi dengan baik dan benar di kemudian harinya
5 | Universitas Mercu Buana

BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
2.1 Pengaruh Bahasa Daerah
Keanekaragaman budaya dan bahasa daerah mempunyai peranan dan pengaruh
terhadap bahasa yang akan diperoleh seseorang pada tahapan berikutnya, khususnya
bahasa formal atau resmi yaitu bahasa Indonesia. Sebagai contoh, seorang anak
memiliki ibu yang berasal dari daerah Sekayu sedangkan ayahnya berasal dari daerah
Pagaralam dan keluarga ini hidup di lingkungan orang Palembang. Dalam
mengucapkan sebuah kata misalnya “mengapa”, sang ibu yang berasal dari Sekayu
mengucapkannya ngape (e dibaca kuat) sedangkan bapaknya yang dari Pagaralam
mengucapkannya ngape (e dibaca lemah) dan di lingkungannya kata “mengapa”
diucapkan ngapo. Ketika sang anak mulai bersekolah, ia mendapat seorang teman
yang berasal dari Jawa dan mengucapkan “mengapa” dengan ngopo. Hal ini dapat
menimbulkan kebingungan bagi sang anak untuk memilih ucapan apa yang akan
digunakan.
Akan tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa keanekaragaman budaya dan bahasa
daerah merupakan keunikan tersendiri bagi bangsa Indonesia dan merupakan
kekayaan yang harus dilestarikan. Dengan keanekaragaman ini akan mencirikan
Indonesia sebagai negara yang kaya akan kebudayaannya. Perbedaan bahasa di tiap-
tiap daerah menandakan identitas dan ciri khas masing-masing daerah. Masyarakat
yang merantau ke ibukota Jakarta mungkin lebih senang berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa daerah dengan orang berasal dari daerah yang sama, salah
satunya dikarenakan agar menambah keakraban diantara mereka. Tidak jarang pula
orang mempelajari sedikit atau hanya bisa-bisaan untuk berbahasa daerah yang tidak
dikuasainya agar terjadi suasana yang lebih akrab. Beberapa kata dari bahasa daerah
juga diserap menjadi Bahasa Indonesia yang baku, antara lain kata nyeri (Sunda) dan
kiat (Minangkabau).
Berikut beberapa pengaruh atau dampak penggunaan bahasa daerah terhadap
bahasa Indonesia:
A. Dampak Positif:
a. Bahasa Indonesia memiliki banyak kosakata.
b. Sebagai kekayaan budaya bangsa Indonesia.
c. Sebagai identitas dan ciri khas dari suatu suku dan daerah.
d. Menimbulkan keakraban dalam berkomunikasi.
6 | Universitas Mercu Buana

B. Dampak Negatif:
a. Bahasa daerah yang satu sulit dipahami oleh daerah lain.
b. Warga negara asing yang ingin belajar bahasa Indonesia menjadi kesulitan
karena terlalu banyak kosakata.
c. Masyarakat menjadi kurang paham dalam menggunakan bahasa Indonesia
yang baku karena sudah terbiasa menggunakan bahasa daerah.
d. Dapat menimbulkan kesalahpahaman.

Pada bahasa-bahasa daerah di Indonesia juga terdapat beberapa kata yang sama
dalam tulisan dan pelafalan tetapi memiliki makna yang berbeda, berikut beberapa
contohnya:
• Mangga dalam bahasa Indonesia bermakna buah mangga.
Mangga dalam bahasa Sunda bermakna silakan.
• Maen dalam bahasa Indonesia bermakna bermain.
Maen dalam bahasa Batak bermakna gadis.
• Gedang dalam bahasa Sunda bermakna pepaya.
Gedang dalam bahasa Jawa bermakna pisang.
• Cungur dalam bahasa Sunda bermakna sejenis kikil.
Cungur dalam bahasa Jawa bermakna hidung.
• Jagong dalam bahasa Sunda bermakna jagung.
Jagong dalam bahasa Jawa bermakna duduk.
• Nini dalam bahasa Sunda bermakna nenek.
Nini dalam bahasa Batak bermakna anak dari cucu laki-laki.
• Tulang dalam bahasa Indonesia bermakna tulang.
Tulang dalam bahasa Batak bermakna abang atau adik dari ibu.
• Iba dalam bahasa Indonesia bermakna merasa kasihan.
Iba dalam bahasa Batak bermakna saya.
• Bere dalam bahasa Sunda bermakna memberi.
Bere dalam bahasa Batak bermakna anak dari kakak atau adik perempuan kita.

Melalui beberapa contoh itu ternyata penggunaan bahasa daerah memiliki


tafsiran yang berbeda dengan bahasa lain. Jika hal tersebut digunakan dalam situasi
formal seperti seminar, lokakarya, simposium, proses belajar mengajar yang
7 | Universitas Mercu Buana

pesertanya beragam daerahnya akan memiliki tafsiran makna yang beragam. Oleh
karena itu, penggunaan bahasa daerah haruslah pada waktu, tempat, situasi, dan
kondisi yang tepat.

2.2 Pengaruh Bahasa Asing


Bahasa Indonesia dari awal pertumbuhannya sampai sekarang telah banyak
menyerap unsur-unsur asing terutama dalam hal kosakata. Kata serapan adalah kata
yang berasal dari bahasa asing yang sudah diintegrasikan kedalam suatu bahasa dan
diterima pemakaiannya secara umum. Bahasa Indonesia menyerap banyak kata dari
bahasa-bahasa lain, terutama dari negara yang pernah berhubungan langsung dengan
Indonesia baik melalui perdagangan (Sansekerta, Arab, dan Tionghoa), melalui
penjajahan (Portugis, Jepang, Belanda), maupun dari perkembangan ilmu pengetahuan
(Inggris).

A. Pengaruh Positif Terhadap Bahasa Indonesia


Adanya bahasa asing terutama bahasa Inggris dapat menambah
perbendaharaan bahasa Indonesia dengan adanya kata serapan. Dengan ini bahasa
Indonesia bisa semakin berkembang karena adanya tuntutan jaman (era
globalisasi). Kata serapan ini sendiri merupakan kata dalam bahasa asing yang
telah di-Indonesia-kan. Contoh kata serapan yang sering kita gunakan, artist
[bahasa Inggris] – artis [bahasa Indonesia]. Jadi terlihat bahwa bahasa Indonesia
akan semakin kaya dengan adanya kata-kata baru yang berasal dari bahasa asing.
Mungkin hal ini tidak terlalu signifikan pengaruhnya terhadap bahasa Indonesia.
Bangsa Indonesia dapat bersaing secara global dengan penggunaan bahasa asing
yaitu bahasa Inggris sebagai bahasa internasional.
Juga dampak postitif dari bahasa asing ini semakin banyak orang yang mampu
berkomunikasi dalam bahasa Inggris maka akan semakin cepat pula proses transfer
ilmu pengetahuan, menguntungkan dalam berbagai kegiatan (pergaulan
internasional, bisnis, sekolah dan lain sebagainya), memperoleh dua atau lebih
bahasa dengan baik melalui tahap perkembangan bahasa yang relatif sama
meskipun setiap anak dapat mencapai tahap-tahap tersebut pada usia yang berbeda.
8 | Universitas Mercu Buana

B. Pengaruh Negatif Terhadap Bahasa Indonesia


Mulai tergesernya bahasa Indonesia karena sebagian besar masyarakat
Indonesia lebih mementingkan untuk mempelajari bahasa asing yang lebih
menjanjikan untuk kedudukan dan taraf ekonomi yang lebih baik. Sebagai contoh,
sebagian besar (hampir semua) perusahaan mengutamakan pelamar dapat
berbahasa Inggris tetapi jarang perusahaan yang mengutamakan dapat berbahasa
Indonesia.
Tatanan bahasa Indonesia yang baik dan benar menjadi kacau karena adanya
pengaruh bahasa asing. Hal ini terlihat dari terciptanya bahasa kombinasi karena
pada saat ini menjadi suatu tren, seperti contoh open house dan stop maupun
adanya gabungan kalimat bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Hal lain yang
terlihat yaitu tidak diperhatikannya penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan
benar (bahasa baku), penggunaan bahasa Indonesia tidak tertata dan digunakan
dalam tujuan agar bisa dimengerti saja.
Selain itu juga dapat mengurangi kekaedahan dan keabsahan bahasa Indonesia,
rakyat Indonesia semakin lama kelamaan akan lupa bahwa bahasa Indonesia
merupakan bahasa persatuan, mampu melunturkan semangat nasionalisme dan
sikap bangga pada bahasa dan budaya sendiri, menurunnya derajat bahasa
Indonesia.

Berikut jumlah bahasa asing yang mempengaruhi kosakata dalam bahasa


Indonesia:

Asal Bahasa Jumlah Kata


Arab 1.495 kata
Belanda 3.280 kata
Tionghoa 290 kata
Hindi 7 kata
Inggris 1.610 kata
Parsi 63 kata
Portugis 131 kata
Sanskerta-Jawa Kuno 677 kata
Tamil 83 kata
9 | Universitas Mercu Buana

2.2.1 Pengaruh Bahasa Sansekerta


Seperti yang kita ketahui dari pelajaran sejarah, bahasa Sansekerta telah
dipakai di Nusantara sejak masa lampau. Bahasa Sansekerta tercatat paling
awal masuk ke Nusantara (Indonesia). Bahasa ini dipakai mula-mula di salah
satu peradaban tertua, peradaban Sungai Indus, dan menyebar ke hampir
seluruh dunia besamaan meyebarnya kepercayaan Hindu. Salah satu tempat
menyebarnya kepecayaan Hindu adalah daerah Asia Tenggara. Kerajaan
Sriwijaya, dari namanya pun sudah memakai Bahasa Sansekerta. Sampai di
masa kerajaan-kerajaan Islam, Bahasa Sansekerta masih dipakai, contohnya
adalah nama-nama raja di Jawa. Beberapa kata serapan dari bahasa
Sansekerta antara lain: bencana (vāñcana), anugerah (anugraha), busana
(bhūṣaṇa), payudara (payodhara), sahaja (sahaja), istana (āsthāna), istri (strī),
dsb.

2.2.2 Pengaruh Bahasa Tionghoa


Hubungan ini sudah terjadi sejak abad ke-7 ketika para saudagar Cina
berdagang ke Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur,
bahkan sampai juga ke Maluku Utara. Pada saat Kerajaan Sriwijaya muncul
dan kukuh, Cina membuka hubungan diplomatik dengannya untuk
mengamankan usaha perdagangan dan pelayarannya. Pada tahun 922 musafir
Cina melawat ke Kerajaan Kahuripan di Jawa Timur. Sejak abad ke-11
ratusan ribu perantau meninggalkan tanah leluhurnya dan menetap di banyak
bagian Nusantara (Kepulauan Antara, sebutan bagi Indonesia).
Yang disebut dengan bahasa Tionghoa adalah bahasa di negara Cina
(banyak bahasa). Empat di antara bahasa-bahasa itu yang di kenal di
Indonesia yakni Amoi, Hakka, Kanton, dan Mandarin. Kontak yang begitu
lama dengan penutur bahasa Tionghoa ini mengakibatkan perolehan kata
serapan yang banyak pula dari bahasa Tionghoa, namun penggunaannya
tidak digunakan sebagai perantara keagamaan, keilmuan, dan kesusastraan di
Indonesia sehingga ia tidak terpelihara keasliannya dan sangat mungkin
banyak ia berbaur dengan bahasa di Indonesia. Contohnya: anglo, bakso, cat,
giwang, kue/ kuih, sampan, tahu, dsb.
10 | Universitas Mercu Buana

2.2.3 Pengaruh Bahasa Arab dan Persia


Bahasa Arab dibawa ke Indonesia mulai abada ketujuh oleh saudagar
dari Persia, India, dan Arab yang juga menjadi penyebar agama Islam.
Kosakata bahasa Arab yang merupakan bahasa pengungkapan agama Islam
mulai berpengaruh ke dalam bahasa Melayu terutama sejak abad ke-12 saat
banyak raja memeluk agama Islam. Kata-kata serapan dari bahasa Arab
misalnya abad, bandar, daftar, edar, kursi, gairah, hadiah, hakim, ibarat, jilid,
kudus, mimbar, sehat, taat, wajah, koran, dsb. Karena banyak di antara
pedagang itu adalah penutur bahasa Parsi maka tidak sedikit kosakatanya
juga pada akhirnya diserap, seperti acar, baju, domba, kenduri, piala,
saudagar, topan, dsb.

2.2.4 Pengaruh Bahasa Portugis


Masa penjajahan di Indonesia pertama kali dimulai oleh masuknya
bangsa Portugis yang ingin mencari rempah-rempah yang pada saat itu
nilainya sangat tinggi. Bahasa Portugis dikenali masyarakat penutur bahasa
Melayu sejak bangsa Portugis menduduki Malaka pada tahun 1511 setelah
setahun sebelumnya ia menduduki Goa. Portugis disingkirkan Belanda yang
datang kemudian dan Portugis harus menyingkir ke daerah timur Nusantara.
Meski demikian, pada abad ke-17 bahasa Portugis sudah menjadi bahasa
penghubung antaretnis di samping bahasa Melayu. Kata-kata serapan yang
berasal dari bahasa Portugis seperti algojo, bangku, dadu, gardu, meja, picu,
renda, tenda, dsb.

2.2.5 Pengaruh Bahasa Belanda


Belanda mendatangi Nusantara pada awal abad ke-17 ketika ia mengusir
Portugis dari Maluku pada tahun 1606, kemudian ia menuju ke pulau Jawa
dan daerah lain di sebelah barat. Sejak itulah, secara bertahap Belanda
menguasai banyak daerah di Indonesia. Bahasa Belanda tidak sepenuhnya
dapat menggeser kedudukan bahasa Portugis, karena pada dasarnya bahasa
Belanda lebih sukar untuk dipelajari, lagipula orang-orang Belanda sendiri
tidak suka membuka diri bagi orang-orang yang ingin memepelajari
kebudayaan Belanda termasuk bahasanya. Hanya saja pendudukannya
semakin luas meliputi hampir di seluruh negeri dalam kurun waktu yang lama
11 | Universitas Mercu Buana

(± 350 tahun penjajahan). Belanda juga merupakan sumber utama dalam


menimba ilmu bagi kaum pergerakan. Oleh karena itu, komunikasi gagasan
kenegaraan pada saat negara Indonesia didirikan banyak mengacu pada
bahasa Belanda. Kata-kata serapan dari bahasa Belanda seperti abodemen,
bangrut, dongkrak, ember, formulir, tekor, dsb.

2.2.6 Pengaruh Bahasa Jepang


Pendududkan Jepang di Indonesia yang selama tiga setengah tahun tidak
meninggalkan warisan yang dapat bertahan melawati beberapa angkatan.
Kata-kata serapan dari bahasa Jepang yang digunakan umumnya bukanlah
hasil hubungan bahasa pada masa pendudukan, melainkan imbas kekuatan
ekonomi dan teknologinya. Kata serapan dari bahasa Jepang antara lain: ebi,
judo, karaoke, kimono, samurai, dsb.

2.2.7 Pengaruh Bahasa Inggris


Bangsa Inggris tercatat pernah menduduki Indonesia yaitu ketika Raffles
menginvasi Batavia (sekarang Jakarta) pada tahun 1811. Kata serapan dari
bahasa Inggris ke dalam kosa kata Indonesia umumnya terjadi pada zaman
kemerdekaan Indonesia, namun ada juga kata-kata Inggris yang sudah
dikenal, diserap, dan disesuaikan pelafalannya ke dalam bahasa Melayu sejak
zaman Belanda yang pada saat Inggris berkoloni di Indonesia antara masa
kolonialisme Belanda.. Kata-kata itu seperti badminton, kiper, gol, bridge,
dsb. Banyaknya kosakata bahasa Inggris yang diserap kedalam bahasa
Indonesia dikarenakan bahasa Inggris telah diakui sebagai bahasa
internasional atau bahasa dunia. Dengan semakin pesatnya ilmu pengetahuan
dan teknolgi yang sebagian besar informasinya ditulis dalam bahasa Inggris,
beberapa istilah-istilah penting akan tertulis dalam bahasa Inggris juga.
Ada dua cara penyerapan kata-kata dan ungkapan-ungkapan dari bahasa
inggris ke dalam bahasa Indonesia. Cara pertama adalah dengan menyerap
secara seluruhnya, baik dalam ejaan maupun pada ucapannya. Cara kedua
adalah dengan menyesuaikan ejaan maupun ucapannya. Berikut ini dapat
dilihat beberapa macam pola penyerapan kata-kata dalam bahasa inggris ke
dalam bahasa Indonesia.
12 | Universitas Mercu Buana

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan :
Dari pembahasan diatas dapat di simpulkan bahwa pada zaman globalisasi ini
bahasa Indonesia tidak dapat dilepaskan dari peranan bahasa lain, baik dari bahasa
daerah maupun bahasa asing. Peranan bahasa asing dalam bahasa Indonesia
membuktikan adanya kontak atau hubungan antarbahasa sehingga timbul penyerapan
bahasa-bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia. Penggunaan kosakata asing dalam
bahasa Indonesia tidak selalu diidentikkan dengan dampak negatif karena terselip hal
positif, yakni dapat mempermudah kegiatan berkomunikasi, khususnya dalam tuturan
yang di dalamnya terdapat bahasa asing yang terasa lebih akrab di telinga
dibandingkan dengan padanan bahasa Indonesianya.
Namun, diharapkan adanya sosialisasi terhadap padanan bahasa Indonesia
secara intensif agar identitas kosakata pada bahasa Indonesia tidak terkikis oleh
kosakata dari bahasa asing sehingga diharapkan kelak tidak lagi terdapat wacana
bahwa kosakata bahasa asing lebih akrab di telinga para pengguna bahasa Indonesia
dibandingkan dengan bahasa Indonesia itu sendiri.
Pada situasi bangsa Indonesia saat ini yang masih merupakan negara
berkembang sehingga menyarankan penggunaan bahasa asing agar dapat bersaing
dengan bangsa-bangsa maju lainnya. Tetapi bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa
pemersatu bangsa. Tidak boleh diabaikan dan tetap harus dipertahankan
keberadaannya (dalam konteks bahasa baku atau bahasa Indonesia yang baik dan
benar). Semua itu tergantung kembali kepada setiap individu masyarakat Indonesia
dan jangan sampai bahasa asing menggeser bahasa nasional bangsa Indonesia.
Keanekaragaman budaya dan bahasa daerah mempunyai peranan dan pengaruh
terhadap bahasa Indonesia dikarenakan masyarakat dalam berkomunikasi setiap hari
lebih cenderung menggunakan bahasa daerah dibandingkan menggunakan bahasa
Indonesia yang baku dan merasa canggung apabila bahasa Indonesia itu digunakan
untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.
3.2 Saran :
Sebaiknya masyarakat menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dan
jangan mencampur adukan bahasa daerah dengan bahasa Indonesia karena akan
menimbulkan banyak kosakata baru dan akan mempengaruhi pengucapan saat
menggunakan bahasa Indonesia baku.
13 | Universitas Mercu Buana

DAFTAR PUSTAKA

Aprillia Ebda. (2013/03/30). “Bahasa sebagai Alat Komunikasi”,


https://ebdaaprilia.wordpress.com/2013/03/30/makalah-bahasa-indonesia-bahasa-
sebagai-alat-komunikasi.
Yopi. (2013). “Pengaruh Bahasa Asing dalam Perkembangan Bahasa Indonesia”,
http://yopiw.blogspot.com/2013/01/pengaruh-bahasa-asing-dalama.html.
Rahmat. (2011). “Dampak Positif dan Negatif dalam Penggunaan Bahasa Daerah, Gaul
dan Asing di Indonesia”,
http://rahmatarifin93.wordpress.com/2011/12/23/dampak-positif-dan-negatif-
dalam-penggunaan-bahasa-daerah-gaul-dan-asing-di-indonesia/.
Yahanu87. (2017/03). “Pengaruh Bahasa Asing dan Daerah di Indonesia”,
https://yahanu87.blogspot.com/2017/03/makalah-bindonesia-pengaruh-
bahasa.html.

Anda mungkin juga menyukai