Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa Inggris memiliki posisi detektif dalam kebijakan pendidikan di Indonesia. Bahasa
Inggris adalah bahasa asing pertama sebagai pelajaran wajib untuk mahasiswa Indonesia dari
SMP hingga perguruan tinggi bahkan di sekolah dasar. Umumnya, siswa SMP dan SMA belajar
setidaknya dalam seminggu. Hal ini sebagian besar ditujukan untuk menghasilkan generasi muda
yang dipekerjakan siap, terutama dalam kaitannya dengan kebutuhan bahasa Inggris. Oleh
karena itu, siswa memerlukan bahasa Inggris untuk melanjutkan studi ke tingkat yang lebih
tinggi.

Banyak orang mengatakan bahwa belajar bahasa Inggris mudah tetapi untuk berbicara
bahasa Inggris sulit, mungkin itu benar, tetapi jika kita menyadari bahwa belajar bahasa Inggris
tanpa praktek adalah seperti malam tanpa bintang. Kadang-kadang kita hanya belajar bahasa
Inggris hanya cara kita kita tidak pernah ingin mengenali komponen dan unsur-unsur yang
terlibat didalamnya kita hanya perhatian pada berbicara itu. Ada beberapa hal yang bias kita
tujukan untuk hal meningkatkan skill dalam berbahasa inggris, seperti mendengar lagu barat,
menonton film berbasis Bahasa Inggris, dan banyak cara yang lainnya.

Dalam kesempatan ini, penulis akan membahas tentang PENGARUH FILM BARAT
DALAM PENINGKATAN SPEAKING SKILLS PADA MAHASISWA UIN ARRANIRY
JURUSAN BAHASA INGGRIS TAHUN 2015. Penelitian ini akan sangat membantu
mahasiswa kedepannya untuk bias memilah hal yang dianggap penting untuk menjadi sebuah
acuan yang bias bermanfaat bagi penulis pribadi dan semua pelajar yang ingin menguasai skill
berbicara yang lancar terutama dalam Bahasa Inggris.

Saat ini film yang banyak diminati untuk ditonton adalah film Barat atau film asing. Film
Barat atau film asing disukai banyak kalangan, terutama pada kalangan remaja. Selain ceritanya
yang menarik, film Barat atau film asing juga menggunakan bahasa Inggris. Dalam bidang
pendidikan bahasa Inggris sangatlah penting. Adapun bahasa yang digunakan dalam film asing
atau film Barat juga dapat mempengaruhi penguasaan dalam bahasa Inggris. Biasanya seseorang
yang sering menonton film Barat atau film asing, penguasaan bahasa Inggrisnya bagus.
Menonton film asing atau film Barat juga dapat mempengaruhi peningkatan skill dalam
menguasai bahasa Inggris. Hal ini dijelaskan dalam teori behavioristik. Menurut teori
behavioristik belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman (Gage, 1984).
Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respons (Slavin, 2000). Dalam hal
ini, pengalaman yang dimaksud adalah ketika seorang anak atau remaja menonton film Barat
atau asing maka dia akan mengalami perubahan dalam penguasaan bahasa Inggrisnya.

Prambudi (2013) mengatakan bahwa cara belajar yang paling efektif untuk bahasa
Inggris adalah mendengarkan film tersebut dengan serius. Dengan cara seperti itu, penguasaan
pronunciation-nya atau pengucapan kosa-katanya akan mudah dipahami. Seseorang dapat
menirukan cara pengucapan dari film Barat atau film asing tersebut sehingga lama-lama akan
terbiasa untuk mengucapkannya (Prambudi, 2013). Film juga bisa jadi alternatif dalam
pembelajaran bahasa Inggris di sekolah, salah satunya adalah dalam proses listening.

Penelitian ini ditunjukkan untuk menambah wawasan tentang cara yang lebih mudah
untuk menguasai bahasa Inggris, yaitu dengan cara menonton film Barat atau film asing. Dengan
penelitian ini juga, diharapkan banyak kalangan yang ingin belajar bahasa Inggris melalui film
Barat atau film asing. Selain itu, juga menambah pengetahuan setiap pembaca mengenai
berbagai macam film Barat atau film asing.

Dengan adanya hasil yang didapatkan dari pengumpulan data ini, berharap akan adanya
perubahan dalam menerapkan Bahasa inggris yang lancar terutama dalam pengucapan yang
jelas, yang nantinya akan berguna ke depannya dengan hanya bermodalkan film berbasis Bahasa
inggris. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menverifikasi informasi tentang sejauh
mana efek yang bermanfaat yang sudah didapatkan selama responden menonton film berbasis
Bahasa inggris dan bermanfaatnya dalam peningkatan nilai speaking di lingkungan kampus
mereka.

B. Rumusan Masalah
1. Mengapa mahasiswa UIN Arraniry 2015 masih tidak fasih dalam mengucapkan
Bahasa Inggris?
2. Apakah kendala yang sering dihadapi oleh mahasiswa UIN Arraniry 2015 dalam
berbahasa Inggris yang fasih?
3. Apa masalah terbesar yang bisa menghambat mahasiswa UIN Arraniry untuk
berbicara langsung dengan menggunakan Bahasa Inggris?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Untuk mengetahui alasan mahasiswa UIN Arraniry dalam tidak fasihnya
mengucapkan Bahasa Inggris
2. Untuk menverifikasi kendala apa saja yang sering dihadapi oleh mahasiswa UIN
Arraniry 2015
3. Untuk mengidentifikasi faktor terbesar yang menghambat mahasiswa UIN Arraniry
untuk memnggunakan Bahasa Inggris secara langsung.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, hasil dari penelitian ini dapat menjadi referensi atau masukan bagi
perkembangan ilmu pengetahuan di bidang pendidikan Bahasa Inggris dan untuk
mengetahui permasalahan yang sering dan bahkan yang akan terjadi ke depan
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, hasil dari penelitian ini dapat menjadi referensi atau masukan bagi
perkembangan ilmu pengetahuan di bidang pendidikan Bahasa Inggris dan untuk
mengetahui apa saja faktor yang menjadi kendala dalam hal penerapan yang
berhubungan dengan hal kajian yang terkait.
BAB II
LANDASAN TEORITIS

Dalam bab ini, beberapa topik akan diberikan yang relevan denngan teori-teori para ahli
didentifikasi. Hal ini berguna untuk pemahaman yang lebih baik tentang keefektifan film barat
dalam meningkatkan pengetahuan berbahasa asing terutama dalam konteks speaking skills. Bab
ini membahas tiga subtopik yang terdiri dari: definisi film, hakikat dan keberadaan film, dan
manfaat menonton film barat atau asing dalam penguasaan Bahasa Inggris.

A. Definisi Film
Definisi film menurut UU RI nomor 8 pasal 1 tahun 1992 tentang perfilman, adalah karya
cipta seni dan budaya yang merupakan media komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat
berdasarkan asas sinematografi dengan direkam pada pita seluloid, pita video, piringan video,
dan bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis, dan ukuran melalui
proses kimiawi, proses elektronik, atau proses lainnya, dengan atau tanpa suara. Hal ini dapat
dipertunjukkan dan ditayangkan dengan sistem proyeksi mekanik dan eletronik.
Film, secara kolektif, sering disebut sinema. Sinema itu sendiri bersumber dari kata
kinematik atau gerak. Film juga sebenarnya merupakan lapisan-lapisan cairan selulosa, biasa
dikenal di dunia para sineas sebagai seluloid. Pengertian secara harafiah film (sinema) adalah
Cinemathographie yang berasal dari Cinema + tho = phytos (cahaya) + graphie = graph (tulisan
= gambar = citra), jadi pengertiannya adalah ‘melukis gerak dengan cahaya’.

Berdasarkan jenisnya, film dapat dibagi menjadi beberapa jenis seperti:

1. Film Fiksi
Contoh: drama, action, animasi, dll.
2. Film Dokumenter
Film dokumenter adalah film yang menyajikan suatu kenyataan berdasarkan fakta
objektif yang menyangkut kehidupan lingkungan hidup dan situasi nyata. Contoh:
potrait, fitur, profil, biografi, sejarah, buku harian, penemuan, rekonstruksi,
instruksional, dll.

3. Film Komunitas
Film komunitas adalah film yang dihasilkan oleh komunitas atau kelompok tertentu
tentang isu-isu atau permasalahan yang berhubungan dengan lingkungan komunitas
tersebut baik untuk komunitas maupun pihak luar dengan tujuan tertentu. Contoh:
video partisipasi, video rakyat, video proposal, dll.

Sedangkan berdasarkan durasi atau lamanya sebuah film dapat dibagi sebagai berikut:
1. Film Pendek (Film dengan durasi kurang dari 60 menit)
2. Film Panjang (Film dengan durasi lebih dari 60 menit)

B. Hakikat dan keberadaan film barat atau asing


Film Barat atau film asing merupakan film buatan luar negeri yang tujuan pembuatannya
tidak jauh beda dengan film-film buatan dalam negeri. Pada umumnya, tujuan pembuatan film
asing ini adalah untuk mengejar keuntungan ekonomi. Film Barat biasanya dibuat dengan tujuan
untuk bersaing dengan film-film asing lainnya sehingga film yang mampu bertahan yang akan
mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari pada film-film lainnya. Selain itu, tujuan
penciptaan sebuah film adalah untuk mempromosikan nilai-nilai budaya suatu bangsa.
Film Barat atau film asing umumnya banyak mengandung adegan-adegan yang tak
senonoh dan tidak bermoral. Hal tersebut yang menjadikan film Barat atau asing ditentang oleh
sebagian orang yang merasa bahwa film Barat atau asing tersebut sudah tidak pantas untuk
ditonton oleh masyarakat. Meskipun film Barat atau asing mengandung banyak pengaruh
negatif, film Barat atau asing juga tidak berarti dapat dilarang penayangannya di masyarakat
sebab film Barat atau asing juga berperan dalam memberikan sumbangan pajak bagi bangsa.
Setiap film Barat atau asing yang diputar di Indonesia haruslah dikenakan pungutan yang berarti
dapat menambah kas bagi negara yang bersangkutan. Hal tersebut menjadi salah satu faktor
sehingga film Barat atau asing juga tidak dapat dengan seenaknya dihentikan penayangannya.

C. Manfaat menonton film barat atau asing dalam penguasaan Bahasa Inggris
1. Meningkatkan kemampuan listening seseorang
2. Meningkatkan penguasaan pronunciation dalam speaking (berbicara)
3. Meningkatkan penguasaan vocabulary (kosa-kata)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode campuran baik kuantitatif dan metode kualitatif.
Penelitian kualitatif memiliki tujuan utama yang menggambarkan, menafsirkan, dan memahami
sikap dan perilaku manusia, serta lebih jauh lagi untuk mengenali pentingnya individu dipelajari
dan menyampaikan suara mereka (Seo, 2011: p.26). berbeda dengan ini, penelitian kuantitatif
dikatakan lebih focus pada pengujian hipotesis, konfirmasi, dan penjelasan tentang fenomena,
mencari tahu tentang sebab dan akibat, dan menggunakan analisis statistic (Johnson &
Onwuegbuzie, 2004: Muijs, 2004).

B. Subjek Penelitian
1. Populasi
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menetukan faktor kendala utama dalam
hal peningkatan berbahasa Inggris terutama dalam bidang speaking skills. Dengan
demikian, peneliti mengambil mahasiswa Bahasa Inggris dari tingkatan tahun 2015 di
UIN Arraniry yang masih aktif dan sedang mendalami Bahasa inggris dan bidang terkait.

2. Sampel
Peneliti memilih peserta dengan menfokuskan kepada mahasiswa UIN Arraniry
angkatan 2015 dalam jumlah yang terbatas, yaitu berjumlah 40 responden yang tinggal di
dua tempat yang juah berpisah. 20 peserta beralamat di kajhu, Aceh Besar dan 20
sebagiannya lagi beralamatkan di Prada Utama, jalan kelapa dan jalan mawar. Hasil yang
saya dapatkan hanyalah dari sampel 40 peserta tersebut yang tak lain adalah mahasiswa
UIN Arraniry angkatan 2015 jurusan Bahasa Inggris.

C. Teknik pengumpulan data


Dalam penelitian ini data diambil dengan cara kuisioner, yaitu dengan cara membuat
angket. Setiap angket terdiri atas 10 pertanyaan yang berkaitan tentang pengaruh film
Barat atau asing terhadap penguasaan bahasa Inggris. Pertanyaan berbentuk pilihan
ganda. Jumlah angket sebanyak 40 lembar. Pengisian angket akan dilakukan oleh anak
kos yang tinggal di Prada Utama jalan kelapa dan mawar sebanyak 20 lembar dan di
Kajhu Jalan Nek mon Raya sebanyak 20 lembar. Mayoritas dari anak kos tersebut adalah
mahasiswa bahasa Inggris UIN Arraniry prodi Bahasa Inggris yang suka menonton film
Barat atau film asing. Pertanyaan-pertanyaan tersebut disusun sedemikian rupa agar dapat
memberikan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti.

D. Teknik Analisis Data


Data yang diperoleh dari kuisioner tersebut dianalisis dengan menggunakan
program table pendataan. Data serta jawaban mereka dihitung dan disajikan dalam table
yang berisikan minat dan keseringan maupun tingkat jarangnya peserta dengan hal yang
diteliti. Sebagai keterangan, opsi pilihannya adalah:
a: iya
b: lumayan
c: netral (biasa saja)
d: tidak

Tabel 1 Hasil Jawaban Kuisioner Mahasiswa

JAWABAN
NO PERTANYAAN
a b c d
1. Apakah Anda suka menonton film barat atua 35 1 - 4
asing?
2. Apakah Anda mengenal film Barat atau film 40 - - -
asing?
3. Apakah ada manfaat penting yang dapat Anda 25 4 6 5
peroleh dari menonton film Barat atau film
asing?
4. Menurut Anda, apakah orang lebih memilih 30 3 5 2
film Barat atau asing sebagai tontonan?
5. Berapakah tingakat minat Anda untuk mau 10 20 10 -
menonton film Barat atau film asing ?
6. 40 - - -
Apakah film Barat atau film asing berpengaruh
dalam penguasaan bahasa Inggris?

7. Seberapa sering Anda menoton film Barat atau 15 20 5 -


film asing?
8. Apakah menonton film Barat atau film asing 40 - - -
dapat mempengaruhi penguasaan
pronunciation dalam speaking skills di bahasa
Inggris?
9. Apakah menonton film Barat atau film asing 40 - - -
dapat mempengaruhi penguasaan vocab dalam
bahasa Inggris?
10. Bagaimanakah pengaruh menonton film Barat 35 - 5 -
atau asing terhadap mata pelajaran bahasa
Inggris Anda?
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zaenal. 1998. Dasar-Dasar Penulisan Karangan Ilmiah. Jakarta: Grasindo.

Arnold, J. (2000). Affect in language learning. Cambridge: Cambridge University Press.

Indriaty, Etty. 2003. Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Trianto, Teguh. 2013. Film Sebagai Media Belajar. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1992 Tentang Perfilman. 1992.

Jakarta: Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai