NIM : D.111.17.0067
GALATIN)
WIWID WIDYANTI
Jurusan Teknologi hasil pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas
Semarang. Jl.Sokarno Hatta, Tlogosari Timur
RINGKASAN
Buah nanas merupakan buah yang tidak dapat disimpan dalam waktu yang
lama karena kadar air yang relatif tinggi (85,3%), menyebabkan mudah rusak,
susut, dan cepat busuk. Salah satu usaha pemanfaatannya yaitu dengan
mengekstrakatau mengambil sarinya dan mengolah menjadi permen. permen
jelly ialah permen bertekstur lunak yang diproses dengan penambahan
komponen hidrokoloid seperti agar, gum, pektin, pati, karagenan, gelatin dan
lainlain yang digunakan untuk modifikasi tekstur sehingga menghasilkan produk
yang kenyal Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
karagenan dan gelatin terhadap kualitas permen jelly buah nanas secara fisik,
kimia, dan organoleptik serta untuk mengetahui konsentrasi karagenan dan
gelatin yang tepat dalam pembuatan permen jelly nanas.
I. PENDAHULUAN
permen jelly ialah permen bertekstur lunak yang diproses dengan
lain lain yang digunakan untuk modifikasi tekstur sehingga menghasilkan produk
yang kenyal
Nanas adalah tanaman semak yang memiliki nama ilmiah Ananas comosus
(L.) Merr. dan termasuk dalam famili bromiliaceae. Nanas merupakan salah satu
komoditas perkebunan yang memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi dengan
produksi ketiga terbesar di dunia setelah pisang dan jeruk (Bartholomew et al.,
2003). Selain dapat dimakan sebagai buah segar, kandungan gizi yang tinggi,
rasa yang manis, serta aroma dan warna daging buahnya yang tajam menjadikan
buah nanas sebagai komoditas unggulan sebagai bahan baku olahan (Irfandi,
2005)
Karagenan merupakan salah satu gelling agent yang dapat digunakan pada
pembuatan permen jelly namun memiliki kelemahan yaitu gel yang dibentuk
memiliki tekstur yang rapuh dan kurang elastis. Gelatin digunakan sebagai
gelling agent pada industri pangan dan industri obat-obatan. Karakteristik unik
yang dapat dibentuk oleh gelatin ialah karakteristik ‘melt-in-mouth’ atau meleleh
di mulut.
pangan untuk Flavor pada permen keras dengan memberikan nilai tambah
terhadap buah nanas. Parameter yang berperan terhadap mutu permen yaitu kadar
II. METODE
A. Cara Analisa
Analisa kimia meliputi kadar air metode oven, total asam, total gula dengan
metode Anthrone, dan kadar abu dengan metode Gravimetri. Analisa fisik tekstur
Friedman dan apabila menunjukan adanya beda nyata dilanjutkan dengan uji
lanjut Friedman Perlakuan terbaik permen jelly nanas didasarkan pada hasil uji
1. Alat
Alat yang digunakan dalam pembuatan permen jelly dari buah nanas antara
lain pisau stainless steel, blender, kain saring, tunnel drying, kompor merk
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam pembuatan permen jelly dari buah nanas
laminasi PE.
Perlakuan
Kenampakan Notasi -1
Karagenan Galatin
3 10 4 c
3 12 3,83 bc
3 14 2,5 a
3,5 10 3 ab
3,5 12 3,67 ab
3,5 14 4,17 C
4 10 3,33 ab
4 12 2,5 ab
4 14 2,67 ab
jelly nanas yang dinyatakan dengan notasi yang berbeda. Perlakuan dengan
penelitian Harijono dkk. (2001) bahwa dengan konsentrasi karagenan yang tinggi
akan menghasilkan permen jelly yang kokoh namun intensitas warna semakin
berkurang.
PermenNanas
kesukaan panelis terhadap rasa, bau, warna dan tekstur berkisar antara 3,62-4,58
(suka-sangat suka). Untuk rasatingkat kesukaan panelis terhadap permen pada
kemungkinan disebabkan berkurangnya rasa khas buah tersebut, diduga akibat proses
berbanding lurus hal ini dapat dilihat semakin banyak sari buahnanas yang
penting dalam industri makanan karena dengan cepat dapat memberikan hasil
penilaian diterima atau tidaknya suatu produk(6). Bau suatu produk sangat
menggugah selera, sedangkan bau yang tidak enak akan menurunkan selera
dan sebagainya. Bau sukar diukur karena biasanya menimbulkan pendapat yang
berbeda. Rata-rata panelis menyukai bau dari permen nanas. Tingkat kesukaan bau
dari permen yang ditambahkan sari buah nanas, rata-rata berkisar 3,62-4,58 (suka–
tidak memberikan pengaruh yang nyata pada tingkat kesukaan bau permen yang
ditambahkan sari buah nanas.Nilai tingkat kesukaan terhadap bau dari permen pada
(suka – sangat suka). Hasil analisis varians perlakuan penambahan sari buah nanas
tingkat kesukaan panelis. Semakin banyak penambahan sari buah pada permen,
warna permen yang dihasilkan yaitu menjadi coklat tua. Menurut Winarno jika
sukrosa dipanaskan terus sampai titik leburnya yaitu 160oC maka akan terjadi proses
yaitu reaksi karamelisasi yang menyebabkan permen menjadi gelap. Proses tersebut
adalah setiap molekul sukrosa dipecah menjadi glukosa dan fruktosa, dimana suhu
permen pada penambahan sari buahnanas, tidak memberikan pengaruh nyata pada
persentasi penambahan sari buah, nilai tingkat kesukaan terhadap tekstur menurun.
IV. Kesimpulan
pengaruh pada kadarsukrosa, gula tereduksi, kadar air, tingkat kesukaan terhadap
warna dan tekstur dan tidak memberikan pengaruh berbeda pada tingkat
kesukaan terhadap rasa, bau dari permen. Sedangkan Penambahan karagenan
dan gelatin berpengaruh nyata terhadap total gula, kadar abu, dan kekerasan
Fetty Indralati Fetty Indriaty dan Sjamsiwarni Reny Sjarif, 2016. Pengaruh
Penambahan Sari Buah Nenas Pada Permen Keras.Balai Riset dan
Standardisasi Industri Manado.
Susinggih Wijana dkk, Embuatan Permen Jelly Dari Buah Nanas (Ananas
Comosus L.) Subgrade (Kajian Konsentrasi Karagenan Dan Gelatin.
Alumni Jurusan Teknologi Industri Pertanian-Fakultas Teknologi
Pertanian-Universitas Brawijaya