Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN TANAMAN AGRONOMI

Disusun Oleh :

Alinda Dewi

(A41181071)

TEKNIK PRODUKSI BENIH

PRODUKSI PERTANIAN

POLITEKNIK NEGERI JEMBER

2019
1.PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sarana produksi merupakan bahan yang dapat menentukan dalam
budidaya tanaman pada suatu wilayah tertentu. Sarana yang ada
hubungannya langsung dengan pertumbuhan tanaman adalah benih atau
bibit, pupuk, bahan kimia, pngendali musuh tanaman atau perangsang tumbuh
dan alat- alat pertanian.
Sarana produksi dalam usaha tani sangat diperlukan. Bukan hanya dalam
hal untuk proses pembudidayaan, tetapi ada juga dalam hal ynag lain. Berikut
ini akan dijelaskan beberapa sarana produksi yang meliputi pupuk, peptisida,
buka waktu yang panjang, seleksi buatan manusia, atau telah mengalami
pemuliaan. Tanaman secara makro adalah tanaman yang utuh yang berdiri atas
seluruh bagian tanaman yaitu dari akar sampai bunga atau buah. Tanaman
mikro adalah tanaman atau bagian tanaman yang dibudidayakan manusia
dalam kondisi dan tujuan tertentu. Misalnya pada budidaya jaringan yang
perbanyakan dan pemuliaan tanaman.

Usaha pembudidayaan tanaman agronomi diperkirakan telah terjadi


puluhan ribu tahun yang lalu, yaitu dimulai sejak adanya peralihan dari hidup
berburu dan kembali ke kehidupan yang bepindah dari suatu tempat atau suatu
daerah ke daerah lainnya untuk memenuhi tuntutan hidupnya.Berdasarkan
siklus hidupnya tanaman dibagi menjadi tiga bagian yaitu : tanaman semusim
(annual), dwi musim (biannual) dan tahunan (perenial). Tanaman semusim
melengkapi lingkaran hidupnya dalam satu musimtumbuh, contohnya :
jagung, kedelai, padi, dll. Tanaman dwi musim adalah tanaman yang
memerlukan dua musim.

Biasanya pada musim pertama tanaman menumpuk cadangan pangan pada


alat-alat penyimpanan dan pada musim kedua membentuk bunga produktif
dan biji. Contohmya : wortel kol, dll. Tanaman tahunan adalah tanaman yang
baru dapat bereproduksi setelah berumur lebih dari 1 tahun, contohnya : karet,
kelapa sawit, durian, dll.

1.2 Tujuan.
a. Mengetahui ciri, sifat dan manfaat beberapa tanaman agronomi
b. Mengelompokkan tanaman berdasarkan persamaan kategorinya
c. membuat system klasifikasi botani tanaman sehingga bisa diketahui
tanaman yang bersangkutan masuk dalam kelompok tanaman yang mana
2.TINJAUAN PUSTAKA

Tanaman adalah tumbuhan yang dibudidayakan manusia dan mempunyai


manfaat langsung untuk kebutuhan manusia. Budidaya tanaman merupakan usaha
mengelola tanaman hidup manusia. Budidaya tanaman merupakan usaha
mengelola tanaman di lapangan ( mulai dari tanam sampai panen ),
sehingga tanaman memberikan produksi biologis yang maksimal dengan
mengoptimalisasi penggunaan sumber daya alam ( Cahyono, 2000 ).
Sebagian penduduk dunia baik secara langsung maupun secara tidak
langsung berhubungan dengan jasa dan prestasi agronomi . Usaha kegiatan
agronomi dalam membudidayakan tanaman diarahkan untuk mengimbangi
kebutuhan manusia dibidang pangan, sandang, dan papan ( Setiamidjaja, 2000 )
Kata agronomi berasal dari bahasa latin. Agros berarti lahan
sedangkan nomos berarti management atau pengelolaan. Jadi, agronomi adalah
segi ilmu yang mempelajari segala aspek biofisik yang berkaitan dengan usaha
penyempurnaan budidaya tanaman.Management atau pengelolaan dalam konteks
agronomi adalah pengelolaan pertanian ( farm management ) dan pengelolaan
perkebunan ( estate management ) ( Siregar, 2000 ) .
Objek agronomi adalah tumbuhan yang menguntungkan untuk dikelola
. Tumbuhan tersebut mudah dikembangbiakan, berkembang dalam waktu yang
relatif singkat, mampu memberikan hasil berlipat ganda, tidak berbahaya bagi
manusia dan dapat dipasarkan. Tumbuhan bermanfaat secara langsung yaitu jika
dikonsumsi dan dijual untuk makanan ternak. Tumbuhan bermanfaat secara tidak
langsung yaitu tanaman pupuk hijau, penutup tanah, pelindung pohon, dan lain
sebagainya. Subjek utama dalam agronomi adalah petani karena petani terlibat
secara langsung didalam kegiatan budidaya tanaman di lapangan. Petani
merupakan usahawan yang bergerak di dalam usaha pemanfaatan lahan untuk
menghasilkan produksi biologi tanaman atau hewan ( Rukmana, 1995 ).

Tumbuhan monokotil dan dikotil adalah tumbuhan yang bergabung dalam

kelompok tumbuhan berbunga dan tumbuhan berbiji tertutup. Tumbuhan


monokotil ada yang berupa tumbuhan aquatic (eceng gondok), semi aquatic
(genjer), dan efifit (anggrek) ( Soedarnadi, Hartono. 1995).

Tumbuhan monokotil memiliki akar serabut dengan diameter akar yang


satu dengan yang lainnya relatif sama. Hal ini disebabkan karena tidak adanya
kambium sehingga diameter akar akan tetap besarnya setelah pertumbuhan primer
dan ada yang mempunyai akar adventif. Peranan positifnya yaitu sebagai bahan
makanan pokok, sumber karbohidrat, minyak goreng, bahan kerajinan, bangunan,
tanaman hias, dll. Sedangkan peranan negatifnya yaitu tumbuhan monokotil
banyak yang sebagai gulma di danau, waduk, kolam, pengairan sawah sehingga
mempercepat proses pendangkalan.

3.METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum pengenalan tanaman agronomi ini dilaksanakan pada hari


jumat, 15 Maret 2019 pukul 09.00-11.00. Bertempat di Laboratorium Teknik
Produksi Benih Lantai 1

3.2 Metode Praktikum

Praktikum dilaksanakan dalam bentuk observasi deskriptif terhadap


tanaman agronomi sebagai objek pengamatan yang dilakukan secara mandiri
oleh setiap praktikan. Objek yang diamati berupa beberapa beberapa jenis
tanamana agronomi yang telah disediakan oleh teknisi yang bersangkutan di
Laboratorium Teknik Produksi Benih Lantai 1.

3.3 Pelaksanaan

1. Membuat tabel pengamatan sesuai dengan instruksi teknisi pada kertas


HVS yang telah disediakan
2. Mengamati bentuk, karakteristik tanaman agronomi.
3. Mencatat hasil pengamatan pada tabel yang telah dibuat sebelumnya.
4.HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil

No Nama Gambar Daun Buah dan Biji Akar Bentuk Kelom Klasifikasi Nilai Cara Organ
. pok Tanaman Ekonomis Pembudidaya Perbanyakan
an
Bentuk Tulang Permuka Bentuk Kepin
an Biji g Biji
1 Kunci Lanset Sejajar Halus - - Serabut Herba Obat- Divisi : Rimpangny Menanam Rimpang
(Boesenber obatan Magnoliophyta a dapat langsung
gia Kelas : digunakan batang atau
rotunda) Liliopsida sebagai rimpangnya
Ordo : rempah-
Zingiberales rempah dan
Famili : juga
Zingiberaceae sebagai
Genus : obat
Boesenbergia
Species :
Boesenbergia
pandurata
2 Padi (Oryza Seperti Sejajar Kasar Lancip 1 Serabut Tegak Mono Divisi : Bijinya Bercocok Biji
sativa) pita kotil Magnoliophyta yang tanam padi
Kelas : setelah mencakup
Monokotil diolah persemaian,
Subkelas : menjadi pemindahan,
Commelinids beras penanaman,
Ordo : dijadikan pemeliharaan
Poales sebagai , pengairan,
Famili : makanan pemupukan
Poaceae pokok dan dan akhirnya
Genus : Oryza batangnya pemanenan
Species : O. dapat
sativa digunakan
sebagai
bahan
pupuk
kompos
3 Kacang Oblong Menyi Halus Oblong 2 Tungga Hortiku Dikotil Divisi : Bijinya Menanam Biji
Tanah rip ng ltura Tracheophyta sebagai bijinya
(Arachis Subdivisi : makanan
hypogaea) Angiospermae yang
Kelas : mengandun
Magnoliophyta g protein
Ordo : dan
Leguminales daunnya
Famili : dapat
Fabaceae digunakan
Subfamili : sebagai
Faboideae pakan
Genus : Arachis ternak
Species : seperti sapi
Arachis maupun
hypogaea kambing
4 Lengkuas Lanset Menyi Halus - - Serabut Herba Obat- Divisi : Rimpangny Menanam Rimpang
(Alpinia rip obatan Magnoliophyta a dapat langsung
galanga) Kelas : digunakan batang atau
Liliopsida sebagai rimpangnya
Ordo : rempah-
Zingiberales rempah
Famili :
Zingiberaceae
Genus : Alpinia
Species : A.
galanga

5 Jahe Seperti Sejajar Halus - - Serabut Herba Obat- Kindom : Rimpangny Menanam Rimpang
(Zingibe pita obatan Plantae a sebagai langsung
officinale) Subkingdom : rempah- batang atau
Viridiplantae rempah dan rimpangnya
Divisi : dapat juga
Tracheophyta digunakan
Subdivisi : sebagai
Spermatophytin obat
a
Kelas :
Magnoliopsida
Ordo :
Zingiberales
Famili :
Zingiberaceae
Genus :
Zingiber mill
Species :
Zingiber
officinale
6 Kedelai Bangun Menyi Kasar Ginjal 2 Tungga Perdu Dikotil Kingdom : Bijinya Membuat Polong
(Glycine bulat rip ng Plantae sebagai lubang pada
max) telur Subkingdom : makanan tanah untuk
Tracheobionta yang menanam
Divisi : mengandun kedelai
Magnoliophyta g protein kemudian
Subdivisi : dan dapat menutupinya
Spermatophyta juga dengan
Kelas : diambil sedikit tanah
Magnoliopsida sarinya
Ordo : Fabales untuk
Famili : dibuat susu
Fabaceae
Genus : Glycine
Species :
Glycine max
7 Singkong Daun Menja Halus - - Tungga Perdu Tanam Kindom : Umbi nya Melakukan Umbi atau
(Manihot yang ri ng an Plantae bisa untuk stek pada batang
esculenta) bulat berbun Divisi : dimakan batang
ga dari Magnoliophyta atau singkong
jenis Kelas : sebagai
dikotil Magnoliopsida bahan
Ordo : untuk
Malpighiales membuat
Famili : makanan,
Euphorbiaceae daunnya
Subfamili : dapat
Crotonoideae digunakan
Genus : sebagai
Manihot sayuran
Species : M. maupun
esculenta pakan
ternak
8 Ubi Jalar Daun Menja Berbulu - - Serabut Menjal Tanam Kindom : Umbinya Dapat Umbi
(Ipomoea yang ri kasar ar an Plantae dapat dibudidayaka
batatas L.) bulat berbun Divisi : digunakan n dengan
ga dari Spermatophyta sebagai stek pada
jenis Kelas : makanan tanaman ubi
monok Dicotyledone maupun jalar atau
otil Ordo : bahan menanam
Convolvulales makanan, langsung ubi
Famili : daunnya di tanah yang
Convulvulaceae dapat dilubnagi
Genus : Ipomea digunakan terlebih
L. sebagai dahulu
Species : pakan
Ipomea batatas ternak
L. maupun
sebagai
obat
dengan
cara
diambil
sarinya
9 Terong Bangun Menyi Kasar Pipih 2 Tungga Perdu Dikotil Kindom : Diambil Melakukan Biji
(Solanum bulat rip ng Plantaae buahnya perendaman
melongena) telur Subkingdom : untuk benih terong
Tracheobionta dimasak di dalam
Super divisi : pupuk
Spermatophyta organik cair
Divisi : selama 2
Magnoliophyta jam,
Kelas : kemudian
Magnoliopsida benih
Subkelas : disemai,
Asteridae setelah benih
Ordo : tumbuh
Solanales makan
Famili : dipindahkan
Solamaceae ke lahan
Genus : untuk
Solanum penanaman
Species :
Solanum
melongena L.
10 Cabai Bangun Menyi Halus Panjan 2 Tungga Perdu Dikotil Kindom : Buahnya Dilakukan Biji
(Capsicum bulat rip g ng Plantae diambil penyemaian
frutescens) telur Divisi : untuk bibit cabai
Spermatophyta bahan pada
Subdivisi : masak polybag,
Angiospermae ataupun setelah siap
Kelas : diolah baru
Dicotyledone menjadi melakukan
Ordo : makanan pemindahan
Solanales ke lahan
Famili :
Solanaceae
Genus :
Capsicum
Species :
Capsicum sp.
11 Jagung Bangun Sejajar Kasar Dent 1 Serabut Perdu Mono Kindom : Biji jagung Menanam Biji
(Zea mays) pita kotil Plantae dapat langsung biji
Divisi : diambil jagung di
Magnoliophyta sebagai lahan yang
Kelas : bahan sudah
Liliopsida makanan dilubangi,
Subkelas : dan daun kemudian
Commelinidae serta ditutupi
Ordo : Poales batangnya dengan
Famili : dapat sedikit abu
Poaceae digunakan
Genus : Zea sebagai
Species : Zea pakan
mays L. ternak
12 Timun Daun Menja Kasar Pipih 1 Serabut Menjal Mono Kindom : Diambil Melakukan Biji
(Cucumis yang ri ar kotil Plantae buahnya penyemaian
sativus) bulat Subkingdom : sebagai sebelum
Viridiplantae bahan timun
Infrakingdom : makanan, ditanam di
Streptophyta obat-obatan lahan,
Super divisi : maupun membuat
Embryophyta produk bedengan
Divisi : kecantika yang
Tracheophyta diatasnya
Subdivisi : dilubangi
Spermatophytin kemudian
a menggunaka
Kelas : n mulsa
Magnoliopsida plastik atau
Super ordo : jerami
Rosanae
Ordo :
Cucurbitales
Famili :
Cucurbitaceae
Genus :
Cucumis L.
Species :
Cucumis
sativus L.
13 Kacang Bangun Melen Halus Ginjal 2 Tungga Perdu Dikotil Kindom : Buahnya Melakukan Biji
Panjang sudip gkung ng Plantae sebagai perendaman
(Vigna atau Divisi : sayur untuk pada benih
unguiculata bangun Spermatophyta dimasak kemudian
sesquipedal spatel Kelas : menanam
is L.) atau Angiospermae pada
solet Subkelas : bedengan
Dicotyledonae yang sudah
Ordo : Rosales disipakan,
Famili : lanjaran atau
Leguminoceae ajir dipasang
Genus : Vigna setelah benih
Species : Vigna mulai
sinensis L. tumbuh
4.2 Pembahasan

Pada zaman dahulu manusia hanya tau cara berburu dan beramu dengan sistem
nomaden atau berpindah tempat jika kondisi lingkungan tidak memiliki makanan
yang cukup untuk mereka, tapi lambat laun zaman itu pun berubah menjadi zaman
bercocok tanam ini dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka
dengan cara menetap dan menanam tanaman serta pembukaan lahan baru tapi
ketika tanaman yang ditanam telah panen manusia meninggalkan lahan tersebut
dan meninggalkan lahan agar bisa ditanam kembali di lain waktu. Lalu membuka
lahan baru lagi di tempat yang lain

Semakin bertambahnya penduduk sistem tersebut tak bisa dipakai lagi. Lalu
manusia berusaha untuk menetap di lahan yang sama namun tetap
mempertahnkan kesuburah lahan dan mulailah dikenal teknik budidaya atau di
zaman sekarang disebut agronomi. Walaupun pada praktiknya teknik yang
dikembangkan belum sesempurna di zaman sekarang ini namun manusia pada
zamannya berusaha untuk meningkatkan usaha tani mereka dengan menggunakan
varietas unggul, peningkatan management dalam tindak agronomi dan
pelaksanaannya

Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin pesat manusia mulai


belajar cara pembudidayaan tanaman yang tepat. Dengan melihat harga ekonomis
tanaman sampai melihat musim kapan tanaman ini ditanam agar mendapatkan
hasil yang maksimal. Bahkan terkadang ada kreatifitas dari para pelaku agronomi
untuk meningkatkan nilai ekonomis hasil usaha tani mereka demi mendapatkan
keuntungan yang berlebih

Karena di zaman sekarang ini hasil usaha tani tak hanya untuk memenuhi
kebutuhan para pelakunya namun juga karena permintaan pasar sehingga banyak
orang yang berbondong-bondong untuk memperoleh hasil yang maksimal untuk
memuaskan kebutuhan pasar. Ini juga dikarenakan semakin pesatnya
pertumbuhan masyarakat di suatu wilayah sehingga permintaan akan kebutuhan
pokok meningkat drastis.
5.PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari pembahasan diatas adalah :

a. Tanaman agronomi dibedakan atas 3 yaitu :

- Tanaman semusim

- Tanaman dwi musim

- Tanaman tahunan
b. Arti agronomi terdiri dari dua kata, yaitu agros (lahan) dan
nomos (management) yang didefinisikan yaitu: segi ilmu yang mempelajari segala
aspek biofisik yang berkaitan dengan usaha penyempurnaan budidaya
pertanian.
5.2 Saran
a. Teliti dalam mrngamati dan mengidentifikasi obje pada saat pengamatan.

DAFTAR PUSTAKA

 Cahyono, Bambang. 2000. Budidaya dan analisis usahatani. Yogyakarta :


Kanisius. Heru, Didit & Andoko, Agus 2009. Petunjuk Lengkap Budidaya
Karet . Agromedia Pustaka
 Rukmana, Rahmat. 1995. Budidaya dan Pasca Panen. Yogyakarta : Kanisius.
 Setiamidjaja, Djoehana. 2000. Pengelolaan Tanaman Agronomi. Yogyakarta :
Kanisius.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai