PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
globalisasi sekarang ini menurun. Seiring dengan itu pemenuhan kebutuhan sehari-hari
modal dalam hal pembangunan gedung dan prasarana lainnya yang dapat menunjang
pengembangan usaha.
Kota Medan merupakan kota terbesar ke-3 di Indonesia yang memiliki ± 2 juta
penduduk yang setiap harinya harus memenuhi kebutuhannya, Dengan melihat jumlah
penduduk yang cukup besar maka tidak tertutup kemungkinan akan terus meningkat.
kota Medan.
membuat material ini semakin langka dijumpai untuk memperoleh kualitas kayu yang
baik dengan harga yang cukup terjangkau. Para rekayasawan pun mulai
mencari material pengganti kayu dengan bahan lain yang mudah didapat, dibentuk,
dirawat dan dikerjakn tanpa megabaikan bobot dan kekuatannya untuk sebuah rangkaian struktur.
Maka dipilihlah material baja yang dianggap cukup layak untuk
menggantikan kayu sebagai bahan struktur. Dengan keberadaan baja sebagai komponen
utama struktur pembangunan, maka penulis tertarik untuk menjadikan portal struktur
Pada Tugas Akhir ini penulis membahas masalah perhitungan Portal Rangka
Baja yang diasumsikan sebagai Portal tunggal serta pengecekan penampang terhadap
tekuk (kip) tanpa memperhitungkan akibat gaya gempa. Dan juga akan dibahas
efisiensi dan optimalisasi suatu bangunan rangka baja dengan memperhitungkan jarak
antar portal.
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui cara perhitungan Portal Rangka Baja dan cara perhitungan
4. Untuk mengetahui salah satu cara dan teknis membuat efisiensi suatu bangunan
portal baja.
PPE USU, sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh mahasiswa/i
D. Manfaat.
yang sama.
Adapun berbagai metode pengumpulan data yang digunakan penulis untuk mencari
dan melengkapi data yang diperlukan dalam proses penyusunan Tugas Akhir ini
adalah:
1. Observasi
Metode observasi adalah metode pengamatan langsung terhadap proses
lapangan.
2. Wawancara
3. Dokumentasi
Metode ini dilakukan dengan mencari buku-buku dan sumber lain untuk
F. Pembatasan Masalah
Masalah yang akan dibahas pada penulisan tugas akhir ini adalah mengenai
perhitungan struktur portal rangka baja pada salah satu bangunan. Penulis membatasi
perhitungan hanya pada perhitungan dan pelaksanaan metode kerja pemasangan kap,
disimpulkan apakah dimensi profil yang digunakan dilapangan aman atau tidak. Serta
Mulai dari tahapan perencanaan kita sudah harus dapat menentukan dan
memutuskan bahan bangunan yang akan kita gunakan didalam proses pembangunan
selanjutnya. Salah satu bahan yang sering digunakan adalah baja. Baja adalah paduan
besi karbon yang dituang dari massa cair yang memiliki komposisi sedemikian hingga
padat pada suhu tertentu, dapat ditempa dan memiliki kandungan karbon (kadar zat
arang dibawah dari 2%). Baja memiliki kekuatan yang sangat besar baik terhadap tarik
maupun tekan.
besar, terutama terdiri atas Ferrum (Fe) dalam bentuk hablur dan 1,7% karbon (C), zat
arang itu didapat dengan jalan membersihkan bahan pada temperatur yang sangat
tinggi. Bahan dasar untuk pembuatan baja ialah “ Besi mentah atau disebut juga besi
kasar”, yang dihasilkan dari dapur tinggi. Besi kasar adalah hasil pertama dan
merupakan hasil sementara dari pengolahan bijih-bijih besi dan belum dapat digunkan
sebagai bahan konstruksi dan besi tempa karena sifatnya rapuh, disamping itu juga
unsur-unsur yang bercampur didalam besi kasar, misalnya karbon, silikon, pospor
masih sangat tinggi. Baja struktur adalah suatu jenis baja yang berdasarkan
pertimbangan ekonomi, kekuatan, dan sifatnya cocok sebagai pemikul beban dengan
beberapa keuntungan :
- Memiliki sifat elastis (dapat kembali ke posisi awal jika beban ditiadakan);
- Memiliki kekuatan yang cukup tinggi dan merata (walau massa jenisnya besar
tetapi baja memiliki berat sendiri yang rendah karena penampangnya yang
kecil);
terjadi.
Jadi proses pembuatan baja adalah untuk menurunkan persentase karbon lebih
kurang 1,7%. Adapun tujuan pembuatan baja didalam dapur-dapur baja adalah:
misalnya:
Semua jenis-jenis baja sedikit banyak dapat ditempa dan disepuh, sedangkan
untuk baja lunak pada tegangan yang jauh dibawah kekuatan tarik atau batas patah σB,
yaitu apa yang dinamakan batas lumer atau tegangan lumer σV, terjadi sutau keadaan
yang aneh, dimana perubahan bentuk selalu berjalan terus beberapa waktu, dengan
kadar ini, semakin naik tegangan patah dan regang menurut persen yang terjadi pada
sebuah batang percobaan yang dibebani dengan tarikan, yaitu apa yang dinamakan
sifat-sifat baja dengan kuat sekali. Untuk membeda-bedakannya jenis-jenis baja itu
diberi nomor yang sesuai dengan tegangan patah yang dijamin dan yang terendah pada
percobaan tarik yang normal, tetapi untuk setiap jenis baja juga ditentukan suatu σBmaks.
Kekuatan maupun tegangan yang dapat dikerahkan oleh baja tergantung dari
mutu baja.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas berkat
penyusun, sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini dengan baik
BAJA SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI” merupakan tugas yang harus diselesaikan oleh
penyusun syarat untuk dapat menyelesaikan Program Pendidikan Ekstension Strata I (S-I)
Sumatera Utara yang turut membantu dalam penyelesaian laporan Tugas Akhir ini.
menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca untuk
Akhir kata semoga laporan ini bermanfaat bagi siapapun yang membacanya,
Penyusun,
Beni Berutu
Sebelum membuat sebuah konstruksi Kap Portal kita harus terlebih dahulu
merencanakannya. Untuk itu kita harus mengetahui terlebih dahulu bagian-bagian dari
1. Rangka kuda-kuda
Rangka kuda-kuda ialah konstruksi rangka batang rata yang merupakan pemikul
2. Gading-gading kap
Gading-gading kap ialah konstruksi rangka batang ruang yang dibentuk oleh rangka
3. Konstruksi atap
Konstruksi atap ialah konstruksi gading-gading kap termasuk penutup atap misalnya
Dasar-dasar pertimbangannya :
b) Fungsi bangunan;
Merencanakan :
a) Dimensi gording;
b) Penyambung gording;
baja, kita harus menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku di Indonesia dan ketentuan-
ketentuan yang memberi perintah, antara lain mengenai pengerjaan bahan, beban-beban
1. Beban Mati/tetap
Beban mati/tetap adalah semua beban yang berasal dari berat bangunan atau unsur
dengannya.
muatan angin, gempa dan pengaruh-pengaruh khusus yang misalnya selisih suhu,
3. Beban angin
Beban angin ditentukan dengan anggapan adanya tekanan positif dan tekanan
negatif (isap) yang bekerja tegak lurus bidang yang ditinjau. Besarnya tekanan ini
diperoleh dengan mengalikan koefisien angin dengan tekanan tiup dari angin.
dimana:
h = tinggi balok
b = lebar sayap
tb = tebal badan
ts = tebal sayap
L = jarak antara dua titik dimana tepi tertekan dari balok itu ditahan terhadap
a) Pada balok-balok yang tidak memenuhi syarat tersebut pada poin 1 (satu) diatas
tekanmaks σ≤ωσ
ω adalah angka tekuk menurut tabel 2, 3, 4, dan 5 dalam PPBBI 1984 yang harus
dicari dengan cara mengambil tekuk sama panjang dengan bentang sayap
tertekan yang tidak ditahan terhadap goyangan pada arah tegak lurus badan,
b) Yang dimaksud tepi tertekan adalah sayap dan 1/3 tinggi badan yang tertekan
sayap Abadan
1 A'A +=
F. Balok Kolom