Anda di halaman 1dari 4

1.

PENGANTAR

Pesawat terbang merupakan salah satu karya umat manusia yang paling rumit.

Buktinya adalah terdapat 6 persamaan tidak linear yang mengatur pergerakan sebuah

pesawat terbang. Akan tetapi, pada pembahasan kali ini, persamaan – persamaan

tersebut dapat digabung dan dilinearisasikan menjadi persamaan longitudinal dan

lateral. untuk pengaturan pitch pesawat diatur oleh longitudinal dynamic. Pitch

merupakan gerakan yang digunakan untuk menanjak atau menurunkan sebuah

pesawat dengan menaikkan atau menurunkan hidung pesawat. Adapun pitch dapat

dikontrol dengan menaikkan atau menurunkan sayap kecil atau yang biasa disebut

elevator yang terdapat pada ekor pesawat. Adapun pada kasus ini, penulis berusaha

untuk mendesain sistem kontrol yang mengatur kemiringan pesawat terhadap

sumbu-x atau yang biasa disebut pitch pada dunia penerbangan. Untuk sumbu

koordinat dan gaya pada pesawat ditunjukkan pada gambar di bawah ini :

Gambar 1. Sumbu koordinat dan gaya pada pengaturan pitch pesawat terbang

Pada permasalahan ini, kita mengasumsikan bahwa prsawat berada pada kecepatan

dan ketinggian yang konstan. Selain itu, gaya thrust, drag, weight dan lift dari pesawat

saling menyeimbangkan pada sumbu-x dan sumbu-y. Kita juga mengasumsikan

bahwa perubahan sudut pitch tidak akan menyebabkan penurunan kecepatan

pesawat dalam kondisi apapun. Dalam asumsi di atas, kita dapat menulis persamaan

longitudinal pesawat dapat ditulis sebagai berikut :

𝛼̇ = 𝜇Ω[−(𝐶𝐿 − 𝐶𝐷)𝛼 +

1 (𝜇 − 𝐶𝐿)
𝑞 − (𝐶𝑊 sin𝛾) + 𝐶𝐿]

𝑞̇ =

𝜇Ω 2𝑖𝑦𝑦

[[𝐶𝑀 − (𝐶𝐿 + 𝐶𝐷)] + [𝐶𝑀 + 𝜎𝐶𝑀(1 − 𝜇𝐶𝐿)]𝑞 + (𝜂𝐶𝑊 sin𝛾)𝛿]

𝜃̇ = Ω𝑞

Dalam sistem ini, input dari sistem adalah sudut kemiringan pada elevator (𝛿), serta

output dari sistem adalah sudut pitch pesawat (𝜃). Semua sudut diukur pada satuan

radian. Berdasarkan data dari Boeing Commercial Aircraft, persamaan diatas dapat

dituliskan menjadi :

𝛼̇ = −0.313𝛼 + 56.7𝑞 + 0.232𝛿

𝑞̇ = −0.0319𝛼 − 0.426𝑞 + 0.0203𝛿 𝜃̇ = 56.7𝑞

Lalu fungsi tersebut diubah ke domain-s melalui transformasi s, menjadi :

(𝑠) = −0.313𝐴(𝑠) + 56.7𝑄(𝑠) + 0.232Δ(𝑠)

(𝑠) = −0.0319𝐴(𝑠) − 0.426𝑄(𝑠) + 0.0203Δ(𝑠)

𝑠Θ(𝑠) = 56.7Q(s)

Dengan beberapa langkah aljabar, persamaan di atas dapat membentuk sebuah

transfer function dibawah ini :

𝑃(𝑠) =

Θ(𝑠) Δ(𝑠)

=
1.151𝑠 + 0.1774 𝑠3 + 0.739𝑠2 + 0.921𝑠

Dan juga dapat didefinisikan dam bentuk state space berikut :

𝛼̇ 𝑞̇ 𝜃̇

]=[

−0.313 56.7 0 −0.0139 −0.246 0 0 56.7 0

][ 𝛼 𝑞 𝜃

]+[

0.232 0.0203 0 ][𝛿]

𝑦 = [0 0 1][

𝛼𝑞𝜃
Dalam penerbangan, pesawat apa pun akan berputar di sekitar pusat gravitasinya , titik yang
merupakan lokasi rata-rata massa pesawat. Kita dapat mendefinisikan sistem koordinat tiga
dimensi melalui pusat gravitasi dengan masing-masing sumbu sistem koordinat ini tegak lurus
terhadap dua sumbu lainnya. Kami kemudian dapat menentukan orientasi pesawat dengan
jumlah rotasi bagian-bagian pesawat di sepanjang sumbu utama ini . The lapangan sumbu tegak
lurus ke centerline pesawat dan terletak pada bidang sayap. Sebuah gerak lapangan adalah atas
atau bawah gerakan hidung pesawat seperti yang ditunjukkan dalam animasi.

Gerakan melempar disebabkan oleh defleksi lift pesawat ini. Lift adalah bagian berengsel di
bagian belakang stabilizer horisontal. Biasanya ada lift di setiap sisi stabilizer vertikal. Lift
bekerja berpasangan; ketika lift kanan naik, lift kiri juga naik.

Seperti dijelaskan pada efek geser bentuk, mengubah sudut defleksi di bagian belakang airfoil
mengubah jumlah lift yang dihasilkan oleh foil. Dengan defleksi ke bawah yang lebih besar,
angkat meningkat ke arah atas. Dengan defleksi ke atas yang lebih besar, angkat meningkat ke
arah bawah. Perubahan dalam lift yang diciptakan dengan membelokkan lift menyebabkan
pesawat berputar di sekitar pusat gravitasinya. Pilot dapat menggunakan kemampuan ini untuk
membuat putaran pesawat. Atau, karena banyak loop pesawat secara alami, defleksi dapat
digunakan untuk memotong atau menyeimbangkan pesawat, sehingga mencegah loop.

Pada banyak pesawat terbang, stabilizer dan elevator horizontal menciptakan airfoil simetris
seperti yang ditunjukkan di sebelah kiri slide efek bentuk. Ini tidak menghasilkan lift ketika
elevator disejajarkan dengan stabilizer dan memungkinkan kombinasi untuk menghasilkan lift
positif atau negatif, tergantung pada defleksi lift. Pada banyak pesawat tempur, untuk memenuhi
persyaratan manuvernya yang tinggi, stabilizer dan elevator digabungkan menjadi satu
permukaan bergerak besar yang disebut stabilator . Perubahan gaya diciptakan dengan mengubah
kemiringan seluruh permukaan, bukan dengan mengubah bentuk efektifnya.

Sebuah masih geser animasi ini juga tersedia. Ini terlihat seperti ini:

Anda mungkin juga menyukai