Anda di halaman 1dari 1

Agnostic dalam sudut pandang saya

Assalamualaikum, Saya pernah menjadi seorang agnostic, dimana saya bingung dalam memahami
konsep bertuhan dan ketuhanan, karena saya pernah termenung dan memikirkan tentang “ketidak
adilan Allah sebagai Tuhan”. Ya benar, saya pernah berfikir seperti itu, atas dasar saya berfikir seperti itu
karena, Seluruh Makhluk nya, ini adalah ciptaannya, semua sudah disetting dan deprogram 50.000
tahun yg lalu, di lauful mahfuz, yang artinya, semua, niat, perbuatan itu sudah Allah tetapkan, maka fikir
saya yg terjadi adalah, Surga dan Neraka pada mahluk Nya sudah Allah siapkan, okay misal saat ini saya
hendak keluar pilihan pertama saya akan kemasjid, yg kedua saya akan ke bar.

Saya terus berfikir keras akan hal tsb, sempat saya mengajak rekan saya untuk berdikusi, tentang hal
diatas, bahwasanya, yang seharusnya kamu lakukan adalah, berfikir bagaimana kamu ingat dan kuat
akan kebesaranNya, jangan pernah kamu berfikir akan hal2 yang menjauhkan diri thd Allah. Itulah
mengapa banyak filsuf2, atau rekan rekan filsafat yang mungkin terlalu mementingkan logika, jadi hilang
prinsip bertuhannya, sedangkan tuhan itu ada karna kita yakin ni, bukan dengan logika. Logika kita
belum sampai dalam berfikir tentang ketuhanan. Itu jawab rekan saya yang cerdas. Alhamdulillah, saat
itu saya kembali mempercayai kata2 teman saya. Dan satu hal lagi, saya pernah punya pengalaman iman
rekan rekan, yaitu saya pernah mengamalkan amalan Ust Yusuf Mansur, kita jika ingin mendapatkan
sesuatu itu mohon kpd Allah, dengan cara istighfar, solawat, dan sodakoh, Alhamdulillah, hal tsb saya
rutinkan selama 3 bulan, apa yang saya inginkan, dapat terwujud. Ya dari situ lagi saya yakin memang
Allah benar benar ada, dan Rahman dan Rahhim kepada mahkluk mahkluknya.

Tujuan dari pada saya menulis seperti ini, agar saya tidak tergelincir akan pemikiran2 bodoh saya. Agar
saya semakin yakin tentang adanya Tuhan, yakni Allah.

Anda mungkin juga menyukai