A 13-year old boy with his mother came to the dentist complaining that his anterior teeth w
ere protrusive and open bite. The clinical examination showed the first molar relation was n
eutroclution. Class II canine relation, narrow and high palate. Overjet was 6mm and overbite
was 3 mm. Relation of the right and left posterior teeth to the antagonistic teeth was cups to
cups. After getting an explanation from the dentist, they want to get treatment by a remova
ble orthodontic appliance.
Klasifikasi istilah
1. Protrusif : keadaan dimana posisi tulang rahang lebih maju dari normal,
dipengaruhi faktor lingkungan, pertumbuhan, dan kebiasaan.
2. Neutroclution : disebut juga kelas I Angle yaitu hubungan antara gigi geligi RB
terhadap gigi geligi RA dimana tonjol mesio bukal Molar I permanen atas berkontak
dengan lekuk mesiobukal/ mesiobucal groove Molar I permanen bawah.
3. Overbite : jarak vertical antara tepi incisal incisivus RA dg incisal incisivus RB.
Normalnya 2-4 mm
4. Overjet : jarak horizontal antara tepi incisal incisivus RA dg incisal incisivus RB.
Normalnya 0-4 mm
5. Open bite : keadaan dimana terdapat celah atau ruangan atau tdk ada kontak
diantara gigi geligi atas dg gigi bawah apabila rahang dalam hubungan sentrik.
Rumusan masalah :
5. Klasifikasi maloklusi
8. Jenis alat orthodonti lepasan dan alat orthodonsi lepasan yg sesuai dengan kondisi
pasien
Pembahasan
kondisi pada pasien merupakan maloklusi klas I angle modifikasi dewey tipe 2,
dimana kondisi dari gigi pasien gigi M1nya neuro-oklusal namun gigi anteriornya
mengalami protusive atau open bite
- Caninus RA terletak pada distal gigi C bawah dan tepi mesial gigi P1 RB
Maloklusi adalah ketidakteraturan gigi geligi RA dan RB pd posisi oklusi yang dapat
disertai dengan adanya kelainan struktur gigi dan jaringan penyangga sekitar gigi yg
disebabkan karena tidak adanya keseimbangan dentofacial.
Kondisi pada pasien merupakan maloklusi kelas I angle modifikasi dewey tipe 2
- kebiasaan menghisap ibu jari, sehingga terjadi kontraksi dinding bukal sehingga
menyebabkan lengkung maxila sempit, dasar hidung, palatum tinggi
- menjulurkan lidah, simple tongue thrust swallow. Hal ini biasanya berhubungan
dengan kebiasaan mengisap jari dan complex tongue thrust swallow yang biasanya
disebabkan oleh karena gangguan nasorespiratori kronis,
- bernapas lewat mulut, tosilitis atau pharingitis. Diastemata dan open bite anterior
merupakan akibat dari kebiasaan menjulurkan lidah.
Etio maloklusi :
Evolusi
Perbandingan studi pada populasi yang besar dengan menggunakan catatan arkeologi
menegaskan bahwa maloklusi sudah sering terjadi selama 1000 tahun terakhir. Data epi
demiological menunjukan bahwa peningkatan variasi oklusal pada manusia sangat cepa
t. Perubahan yang cepat yang signifikan ini disebabkan karena perubahan lingkungan, s
eperti perubahan masyarakat yang semakin urban dan industry. Dihipotesiskan bahwa p
erubahan diet pada masyarakat modern dengan konsumsi makanan yang lebih soft/hal
us, yang berpengaruh pada modifikasi pertumbuhan rahang dan lengkung gigi.
Genetic
Crowding mempresentasikan adanya perbedaan antara ukuran gigi dan ukuran lengkun
g gigi. Perkembangan gigi seperti ukuran, bentuk dan keberadaan gigi dalam lengkung d
ipengaruhi dengan kuat karena genetiknya. Penelitian telah menunjukan bahwa pennga
ruh genetic yang lebih besar dengan hubungannya pada kerangka(skeletal) dan ukuran l
engkung.
Factor lingkungan
Perkembangan dan pertumbuhan dari gigi dipengaruhi karena adanya tekanan pada jari
ngan lunak. Pola jaringan lunak terlihat pada sesorang yang memiliki kebiasaan menghis
ap jari secara terus menerus atau inkompetensi bibir hal ini dapat menyebabkan kemun
gkinan overjet yang meningkat nantinya.
Factor psikologikal
- Zona antara bibir, pipi dan lidah merupakan tempat dimana gigi tumbuh, dan banyak
kejadian dimana anak anak memiliki lip incompetence seperti
o Kebiasaan menaruh bibir bagian bawah dibelakang gigi I RA, jika dibiarkan m
akan hal ini dapat menjadi factor predisposisi terjadinya overjet, dan gigi ant
erior akan lebih protrusive
o Pada sebagian org ada yg memiliki hiperaktivitas mentalis otot, hal ini menga
kibatkan retroklinasi pada gigi I bagian bawah, secara klinis terlihat bahwa R
B lebih ke distal
o Posisi bibir bagian bawah yang tinggi, dapat menyebabkan retroklinasi gigi I
dalam hubungan klas II divisi 2
- Dorongan lidah pada gigi anteriro juga dapat menjadi penyebab utama terjadinya m
aloklusi
Mouth breathing
Pada penderita obstruksi saluran nafas atas (OSNA) yaitu eadaan dimana tersumbatnya
saluran pernafasan bagian atas rongga hidung sampai faring, sehingga menibulkan per
masalahan pada proses pernafasan yang normal. Biasanya penderita memiliki kebiasaan
bernafas melalui mulut, biasanya memiliki karakteristik yang khas yg disebut dengan ‘ad
enoid faces’ yaitu pertumbuhan wajah yang lebih vertical, dengan wajah yang dolikofasi
al, mulut yang membuka dan adanya kecenderungan memiliki maloklusi open bite, bibi
ar atas pendek dan lip incompetent, palatumm yg dalam dan pertumbuhan maksila ber
bentuk V. Banyak penelitian yg mengemukakan bahwa bernafaas melalui mulut menyeb
abkan postur kepala menjadi lebih mendongak (hiperekstensi )dengan sudut kranioservi
kal yang membesar.
Patologi
- Childhood fractures of jaws
- Juvenile rheumatoid arthritis
- Excessive growth hormone
- Periodontal disease
- Dentoalveolar trauma
- Early loss primary teeth
Bad habit:
menghisap ibu jari, akibatnya terjadi kontraksi gingiva sehingga lengkung maksila ja
di sempit, dasar hidung sempit, dan palatum tinggmendorong gigi menggunakan lid
ah
bernafas lewat mulut, menyebabkan kelainan pada otot sekitar mulut sehingga dap
at memacu perkembangan maloklusi
-
Selain itu, etiologi maloklusi dapat dibedakan menjadi :
Faktor umum
Kongenital
Lingkungan
Prenatal (trauma, diet, dll) dan postnatal (cedera saat kelahiran, cerebral palsy, cedera
TMJ, dll)
Defisiensi nutrisi
Kebiasaan abnormal spt kelainan cara mengisap, kebiasaan mengisap ibu jari, dorongan
lidah dan kebiasaan menghisap lidah, kebiasaan mengigit bibir atau kuku, dll
Faktor local
- Ankilosis
- Karies gigi
Lalu Lawrence Andrews menyempurnakan konsep dari si Angle ini yang biasa
dikenal dengan “Andrews Six Key of Occlusion” yaitu
normal.
Dapat dikatakan oklusi ideal apabila ujung cusp mesiobukal dr gigi M1 RA berada pada
bukal groove pada M1 RB dan ujung dari gigi caninus RA berada pada embrassure
antara gigi C dan P1 RB
Oklusi normal individual Adalah oklusi normal dengan variasi-variasi yang masih
termasuk dalam batas-batas normal yang cocok bagi seseorang.
a. Lengkung gigi rahang atas lebih besar dari rahang bawah (over jet)
b. Permukaan oklusal : lengkung gigi rahang atas lebih cembung dari rahang
bawah.
c. Dalam satu lengkung, tiap gigi mempunyai kontak interproksimal yang baik.
d. Poros gigi sesuai dengan syarat fisikalis yang dipenuhi di dalam lengkung
barisan gigi.
f. Tiap rahang dalam lengkung rahang atas mempunyai kontak yang baik
dengan tiap gigi rahang bawah.
g. Kontak oklusal dan hubungan antar tonjol semua gigi pada satu lengkung
dengan lengkung antagonisnya pada oklusi sentrik.
h. Kontak oklusal dan hubungan antar tonjol semua gigi pada bermacam-
macam gerak fungsi mandibula.
5. Klasifikasi maloklusi
- true class III merupakan maloklusi skeletal klas III yang dikarenakan
genetic
a) dental dysplasia :
b) sceletodental dysplasia
c) sceletal dysplasia
b) Kontra indikasi :
- Kelainan posisi apikal gigi dan rotasi yang parah serta melibatkan
banyak akar
8. Jenis alat orthodonti lepasan dan alat orthodonsi lepasan yg sesuai dengan kondisi
pasien
b) Plat Aktif
- Aktif karena bagian- bagian dari alat tersebut secara aktif dapat
menghasilkan suatu kekuatan untuk menggerakkan gigi
- Korektif, alat ini dipakai untuk tujuan merawaat kelainan letak gigi
(malposisi), kelainan hub. Gigi geligi (maloklusi) dan kelainan hub
rahang (malrelasi)
c) Bite plane
Yang sesuai dengan pasien : plat aktif dan bite plane, short labial arch berfungsi
untuk meretraksi kedua atau empat gigi incisivus yang inklinasinya terlalu protrusif
dan mempertahankan lengkung gigi anterior.
a) Kelebihan
b) Kekurangan :
- mampu menggerakkan beberapa gigi saja, sehingga memperlama
perawatan
- alergi
Komponen aktif
- pegas palatal : untuk menggerakkan gigi ke arah mesio distal, bukal, labial
- hard stainless steel wire berguna untuk menggerakkan gigi ke arah mesio
distal, bukal, labial
Komponen pasif
- busur lingual
- space maintainer
- kawat yang mencegah pergerakkan gigi
- baseplate : yg terbuat dari cold cure akrilik karena lbh cepat dan lebih murah
Komponen penjangkar :
- Diagnosa tepat : maloklusi klas I angle dg cusp to cusp gigi posterior dan open bite
gigi anterior, disertai overjet 6mm. Hal ini disebabkan adanya bad habit yaitu nge
dot, jadi RA berbentuk V form dan RB berbentuk parabola
- Alatnya : LO
LO