Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945
mengamanatkan bahwa setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan. Undang-
undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) menyatakan
bahwa “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab”. Pengembangan SDM yang cakap, kreatif dan mandiri lebih mengarah kepada
tanggung jawab pendidikan kejuruan. Salah satu komponen dari pendidikan kejuruan
adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
SMK merupakan lembaga pendidikan kejuruan yang secara khusus membidangi
pendidikan kejuruan tingkat menengah. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 17
Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, pasal 76 menyatakan
bahwa “tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah membekali peserta didik dengan
kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kecakapan kejuruan para profesi sesuai
dengan kebutuhan masyarakat”. Tetap terjaganya kualitas pendidikan kejuruan ini,
pengembangan kurikulum harus dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan
(stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan, termasuk di
dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia industri (DU/DI). Berdasar
dari pemikiran ini, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berfikir,
keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan
keniscayaan.
Dalam kerangka otonomi daerah, pengelolaan dan penyelengaraan pendidikan
nasional membutuhkan keterpaduan serta keselarasan kebijakan antara Pemerintah,
Pemerintah Provinsi dan Pemeritah Daerah. Pembangunan pendidikan di daerah pada
hakekatnya adalah upaya terencana, terarah dan berkesinambungan dalam meningkatkan
kapasitas daerah sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional.

1
Rencana Strategis atau Rencana Kerja Jangka Menengah merupakan perencanaan
taktis strategis SMK Don Bosco Sumba selama 4 (empat) tahun ke depan, yang merupakan
pelaksanaan dari arah kebijakan, sekaligus menjadi acuan dalam penyusunan rencana
kegiatan-kegiatan di sekolah. Manajemen strategis adalah proses untuk membantu
organisasi dalam mengidentifikasi apa yang ingin dicapai sekolah, dan bagaimana
seharusnya mereka mencapai hasil yang bernilai.
Arah pengembangan dan kebijakan pendidikan Dit. PSMK pada hakekatnya adalah
pemenuhan secara bertahap dan berkesinambungan terhadap 8 (delapan) Standar Nasional
Pendidikan (SNP). Pengembangan Sekolah/Madrasah secara berkesinambungan untuk
mencapai 8 SNP dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan dan daya saing bangsa
Indonesia di forum regional/internasional.
Strategi pengembangan sekolah di SMK Don Bosco Sumba dilakukan melalui
peningkatan tenaga pendidik yang profesional dan kompeten pada bidangnya masing-
masing, peningkatan sarana dan prasarana yang cukup memadai untuk menunjang proses
pembelajaran serta terjaminya ketersediaan dan keterjangkauan layanan pendidikan formal
yang berkualitas dengan tanpa membedakan status ekonomi, gender, dan wilayah.
Pengembangan tersebut juga dilakukan dengan cara penerapan pendidikan yang kreatif
dan inovatif dalam rangka mewujudkan satuan pendidikan yang efektif, efisien, akuntabel,
profesional dan teransparan.
Pendekatan yang dilakukan oleh SMK Don Bosco Sumba dalam pengembangan
tersebut dilakukan melalui cara: (1) peningkatan layanan SMK, (2) peningkatan
manajemen sekolah, (3) peningkatan kualitas proses pembelajaran, (4) peningkatan sarana
prasarana, (5) peningkatan kualitas lulusan SMK dan (6) mencoba mengembangkan SMK
sebagai pusat pelatihan dan pemberdayaan masyarakat.
Semua pendekatan tersebut akan tercapai manakala ada dukungan yang sungguh-
sungguh dari seluruh elemen sekolah mulai dari kepala sekolah, jajaran wakil kepala
sekolah, kepala kompetensi keahlian dan seluruh guru maupun tenaga kependidikan yang
ada. Untuk mewujudkan sekolah ideal, maka pihak sekolah perlu melakukan analisis
kesenjangan dan pemetaan kebutuhan sekolah secara tepat. Rencana pentahapan dan
realisasinya tersebut harus disusun dalam sebuah dokumen pengembangan sekolah yang
disebut Rencana Pengembangan Sekolah.
Perencanaan Jangka Menengah berfungsi sebagai pedoman perencanaan jangka
menengah sekaligus indikator pengukuran kinerja selama empat tahun bagi SMK Don
Bosco Sumba, sehingga penting bagi sekolah untuk menyusun RKJM Tahun 2017 - 2021

2
agar pencapaian terhadap visi dan misi sekolah menjadi terarah, jelas, fokus dan sesuai
dengan harapan.

I.2 Landasan Hukum


Landasan Hukum Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) SMK Don Bosco
Sumba Tahun 2017 – 2021 adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Batang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 52, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 2757);
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2003, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4586);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5410);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

3
7. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4863);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4864);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157);
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 Tahun 2010 tentang Standar
Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di Kabupaten/Kota sebagaimana diubah dengan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional 15 Tahun 2010
tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di Kabupaten/Kota (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 464);
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 44 Tahun 2012 tentang
Pungutan dan Sumbangan Biaya Pendidikan pada Satuan Pendidikan Dasar (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 66);

I.3 Maksud dan Tujuan


Maksud penyusunan Rencana Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) SMK
Don Bosco Sumba Tahun 2017 - 2021 ini adalah tersedianya dan tersusunnya dokumen
perencanaan jangka menengah sekolah selama empat tahun. Sedangkan tujuan penyusunan
Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) SMK Don Bosco Sumba Tahun 2017 - 2021 ini
adalah:

4
1. Mendiskripsikan kebijakan, arah, strategi sekaligus menformulasikan program dan
kegiatan sekolah dalam kurun waktu lima tahun yaitu tahun 2017 sampai tahun 2021.
2. Menyediakan sebuah dokumen yang strategik dan komprehensif yang menjamin adanya
konsistensi perumusan kondisi dan masalah sekolah, perencanaan arah kebijakan,
pembuatan strategi hingga pemilihan program strategis yang sesuai dengan kebutuhan
sekolah dalam rangka pencapaian visi dan misi sekolah.
3. Sebagai dasar untuk melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengembangan
sekolah serta
4. Bahan acuan untuk mengidentifikasi dan mengajukan sumberdaya pendidikan yang
diperlukan untuk pengembangan sekolah.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) SMK Don Bosco
Sumba Tahun 2017 - 2021 adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Pada Bab Pendahuluan berisi tentang latar belakang, landasan hukum, maksud dan
tujuan, Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) SMK Don Bosco Sumba Tahun
2017 - 2021 dengan dokumen perencanaan lainnya serta sistematika penulisan.

BAB II KONDISI UMUM SEKOLAH


Pada Bab ini memuat tentang gambaran umum pelayanan sekolah, yang meliputi
profil sekolah, susunan kepegawaian, sumber daya, struktur organisasi yang
kemudian diterjemahkan dalam penjabaran tugas pokok dan fungsi, kinerja
pelayanan, tantangan dan peluang pengembangan pelayanan sekolah.

BAB III ANALISA STRATEGIS PENGEMBANGAN SEKOLAH


Pada Bab ini memuat komponen yang meliputi isu-isu strategis dengan
mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi sekolah, hasil evaluasi diri sekolah,
identifikasi masalah terhadap pencapaian Standar Nasional Pendidikan, identifikasi
masalah pelayanan terhadap pemenuhan standar minimal pendidikan serta
penentuan startegi sekolah untuk mengelola dan menyelenggarakan pendidikan.

5
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN SEKOLAH
Dalam Bab ini memuat berbagai konsensus dan komitmen mengenai visi, misi,
tujuan dan sasaran sekolah

BAB V PROGRAM KERJA SEKOLAH


Dalam Bab ini dikemukakan rencana program dan kegiatan sekolah, indikator
kinerja serta target yang akan dicapai SMK Negeri 1 Kandeman selama tahun 2015
– 2019

BAB VI PAGU INDIKATIF RENCANA ANGGARAN SEKOLAH


Dalam Bab ini dikemukakan rencana anggaran sekolah disertai pagu indikatif per
program dan kegiatan sekolah untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan sekolah
selama empat tahun.

BAB VIII PENUTUP


Bab Penutup berisi penegasan terhadap komitmen untuk melaksanakan Rencana
Kerja Jangka Menengah (RKJM) SMK Negeri 1 Kandeman Tahun 2015 - 2019
secara konsisten yang implementasinya dijabarkan dalam Rencana Kerja Tahunan
Sekolah.

Anda mungkin juga menyukai