Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MATA KULIAH KONSEP DASAR KEPERAWATAN

PERTEMUAN KE 2

Falsafah dan Paradigma keperawatan

Nama : Disi Nurul Amalia


Tingkat : 1C ( Regular )

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III


AKADEMI KEPERAWATAN PERSAHABATAN
TAHUN AKADEMIK 2014 – 2015
A. FALSAFAH KEPERAWATAN

        1. Pengertian Falsafah

Falsafah adalah pengetahuan dan penyelidikan denga akal budi mengenai sebab-
sebab, azas-azas, hukum,dan sebagainya daripada segala yang ada dalam alam semesta
ataupun mengenai kebenaran dan arti adanya sesuatu (WJS Poerwadarminta).Falsafah
keperawatan adalah pandangan dasar tentang hakikat manusia dan esensi keperawatan
yang menjadikan kerangka dasar dalam praktik keperawatan.Falsafah Keperawatan
bertujuan mengarahkan kegiatan keperawatan yang dilakukan. Keperawatan menganut
pandangan holistik terhadap manusia yaitu kebutuhan manusia bio-psiko-sosial-
spiritual.Kegiatan keperawatan dilakukan dengan pendekatan humanistik, dalam arti
menghargai dan menghormati martabat manusia, memberi perhatian kepada klien serta,
menjunjung tinggi keadilan bagi sesama manusia.Keperawatan bersifat universal dalam arti
tidak membedakan atas ras, jenis kelamin, usia, warna kulit, etik, agama, aliran politik, dan
status sosial ekonomi. Keperawatan adalaFalsafah keperawatan mengkaji penyebab dan
hukum-hukum yang mendasari realitas, serta keingintahuan tentang gambaran sesuatu
yang lebih berdasarkan pada alasan logis daripada metoda empiris.

Falsafah keperawatan menurut Roy (Mc Quiston, 1995) :Roy memiliki delapan falsafah,
empat berdasarkan falsafah prinsip humanisme dan empat berdasarkan prinsip falsafah
veritivity. Falsafah humanisme/ kemanusiaan “mengenali manusia dan sisi subyektif
manusia dan pengalamannya sebagai pusat rasa ingin tahu dan rasa menghargai”.

Sehingga ia berpendapat bahwa seorang individu :

1. saling berbagi dalam kemampuan untuk berpikir kreatif yang digunakan untuk mengetahui
masalah yang dihadapi, mencari solusi

2. bertingkahlaku untuk mencapai tujuan tertentu, bukan sekedar memenuhi hukum aksi-
reaksi

3. memiliki holism intrinsik

4. berjuang untuk mempertahankan integritas dan memahami kebutuhan untuk memiliki


hubungan dengan orang lain veritivity. Berarti kebenaran, yang bermaksud mengungkapkan
keyakinan Roy bahwa ada hal yang benar absolut. Ia mendefinisikan veritivity sebagai
“prinsip alamiah manusia yang mempertegas tujuan umum keberadaan manusia”.

Empat falsafah yang berdasarkan prinsip veritivity adalah sebagai berikut ini. Individu
dipandang dalam konteks
1. tujuan eksistensi manusia

2. gabungan dari beberapa tujuan peradaban manusia

3. aktifitas dan kreatifitas untuk kebaikan-kebaikan umum

4. nilai dan arti kehidupan

bagian integral dari pelayanan kesehatan. Keperawatan menganggap klien sebagai pertner
aktif, dalam arti perawat selalu bekerjasama dengan klien dalam pemberian asuhan
keperawatan.

B. Keyakinan (belief)

1. Pengertian belive

1.     Keyakinan

Yakin dan percaya atau sungguh-sungguh, kepercayaan yang sungguh-sungguh:

a.      Sebagian besar dasar falsafah praktik keperawaatan profesional dan teori


keperawatan.

b.     Falsafah praktik keperawatan secara umum mengandung dasar-dasar peemikiran


yang sama untuk mengemban tugas keperawatan.

Pernyataan yang disusun disesuaikan dengan nilai dan latar belakang budaya masing-
masing negara.

2. Kategori believe dan keyakinan

Caring terdiri dari kategori atau proses

1. Knowing

2. Being with

3. Doing for

4. Enabling

5. Maintaining belief

Caring merupakan fenomena keperawatan utama tetapi tidak berarti unik hanya ada
pada praktik keperawatan.
3.     Beliefe dalam kepercayaan

Model kepercayaan kesehatan adalah salah satu konsep yang paling banyak
digunakan untuk memahami perilaku kesehatan. Berkembang pada awal tahun 1950
Model konsep yang sukses digunakan lebih dari setengah abad dalam
mempromosikan keselamatan dan perilaku kesehatan antara lain , penggunaan
kondom, seat belt, pemenuhan panggilan kesehatan, screening kesehatan , dll

Model Kepercayaan kesehatan didasarkan kepada pemahaman seseorang percaya


memeliharaa kesehatanya dihubungkan dengan aktifitasnya.contohnya jika orang
tersebut :

Menghindari perasaan mempunyai kondisi kesehatan yang lemah ( pada pasien2 HIV )
Mempunyai harapan positip dengan kesehatanya, jika melaksanakan apa yang
direkomendasikan petugas kesehatan.

Percaya akan sukses dengan aktifitas yang di rekomendasikan oleh tim medis

C. PARADIGMA KEPERAWATAN

        1. Pengertian Paradigma

Paradigma keperawatan sebagai pandangan fundamental tentang persoalan dalam suatu


cabang ilmu pengetahuan(Masterman,1970). Paradigma sebagai suatu perangkat bantuan
yang memiliki nilai tanggi dan sangat menentukan bagi penggunanya untuk dapat memiliki
pola dan cara pandang dasar khas dalam memikirkan,memyikapi dan memilih tindakan
mengenai suatu kenyataan atau fenomena kehidupan manusia. Ritzer dalam zamroni,
membuat pengertian tentang paradigma yaitu pandangan yang mendasar dari para ilmuwan
tentang apa yang menjadi pokok persoalan yang semestinya dipelajari oleh salah satu
cabang atau disiplin ilmu pengetahuan. Dari pengertian ini dapat disimpulkan, dalam suatu
cabang ilmu pengetahuan dimungkinkan terdapat beberapa paradigma. Artinya
dimungkinkan terdapatnya beberapa komunitas ilmuwan yang masing-masing berbeda titik
pandangnya tentang apa yang menurutnya menjadi pokok persoalan yang semestinya
dipelajari dan diteliti oleh cabang ilmu pengetahuan tersebut. (ahmad sihabudin dalam
Jurnal Kampus Tercinta, 1996 : 43).

Paradigma keperawatan menurut Gaffar, 1997, adalah cara pandang yang mendasar atau
cara kita melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap
berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan. Dengan demikian paradigma
keperawatan berfungsi sebagai acuan atau dasar dalam melaksanakan praktek
keperawatan yang bersifat professional.
Penjelasan paradigma fakta sosial berasal dari pendapat Durkheim. Fakta sosial dianggap
sebagai barang sesuatu yang berbeda dengan ide yang menjadi obyek penyelidikan seluruh
ilmu pengetahuan dan tidak dapat dipahami melalui kegiatan mental murni. Tetapi untuk
memahaminya diperlukan penyusunan data riil di luar pemikiran manusia. Fakta sosial ini
terdiri atas dua jenis, yaitu :

1. Bentuk material, berupa barang sesuatu yang dapat dilihat, ditangkap dan diobservasi,

2. Dalam bentuk non material, merupakan fenomena yang terkandung dalam diri manusia
hanya muncul dalam kesadaran manusia (zamroni, 1992:24)

penjelasan paradigma definisi sosial bersumber dari karya Weber yang konsepsinya tentang
fakta sosial sangat berbeda dengan konsep Durkheim. Weber tidak memisahkan antara
struktur sosial dengan pranata sosial karena keduanya sama-sama membantu untuk
membentuk tindakan manusia yang penuh makna (Zamroni, 1992 : 53)

D.KOMPONEN PARADIGMA KEPERAWATAN

1. Konsep manusia

Komponen ini merupakan komponen pertama sebagai salah satu fokus dari pelayanan
keperawatan. Manusia bertindak sebagai klien, dalam konteks paradigma keperawatan ini
bersifat individu,kelompok dan masyarakat daam suatu sistem yang meliputi:

a.Sistem terbuka, manusia dapat mempengaruhi dan di pengaruhi oleh lingkungan baik


fisik,psikologis,sosial maupun spiritual sehingga proses perubahan pada manusia akan
selalu terjadi khususnya dalam pemenuhan kebutuhan dasar.

b.Sistem adaptif,manusia akan merespon terhadap perubahan yang ada di lingkungannya


yang akan selalu menunjukkan perilaku adaptif dan maladaftif.

c.Sistem personal,interpersonal dan sosial, manusia memiliki persepsi,pola kepribadian dan


tumbuh kembang yang berbeda.

2. Konsep keperawatan

Konsep ini adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan yang bersifat profesional dalam
memenuhi kebutuhan dasar manusia yang dapat ditunjukkan kepada individu,keluarga atau
masyarakat dalam rentang sehat sakit. Dengan demikian konsep ini memandang bahwa
bentuk pelayanan keperawatan yang diberikan pada klien dalam bentuk pemberian asuhan
keperawatan adalah dalam keadaan tidak mampu,tidak mau dan tidak tahu dalam proses
pemenuhan kebutuhan dasar
3. Konsep sehat sakit

 komponen ini memandang bahwa keperawatan itu adalah bentuk pelayanan yang
diberiakan pada manusia dalam rentang sehat-sakit. yang dapat digambarkan sbb :

rentang sehat                                  rentang sakit

<-------[----------[--------[---------[----------[------[---------[------->

sejahtera---sehat---sehat---setengah---sakit---sakit---mati

sekali    normal     sakit                   kronis

rentang sakit ini merupakan suatu alat ukur dalam menilai status kesehatan yang bersihat
dinamis dan selalu berubah dalam setiap waktu. melalui rentang ini dapat diketahui batasan
perawat dalam melakukan praktek keperwatan dengan jelas.

4. Konsep Sehat (Travis and Ryan, 1998) :

1. Sehat merupakan pilihan, suatu pilihan dalam menentukan kesehatan

2. Sehat merupakan gaya hidup, disain gaya hidup menuju pencapaian potensial tertinggi
untuk sehat

3. Sehat merupakan proses, perkembangan tingkat kesadaran yang tidak pernah putus,
kesehatan dan kebahagiaan dapat terjadi di setiap momen, ”here and now.”

4. Sehat efisien dalam mengolah energi, energi yang diperoleh dari lingkungan, ditransfer
melalui manusia, dan disalurkan untuk mempengaruhi lingkungan sekitar.

5. Sehat integrasi dari tubuh, pikiran dan jiwa, apresiasi yang manusia lakukan, pikirkan,
rasakan dan percaya akan mempengaruhi status kesehatan.

6. Sehat adalah penerimaan terhadap diri.

5. Rentang sehat

Rentang ini diawali dari status kesehatan sehat normal,sehat sekali dan
sejahtera. Dikatakan sehat bukan hanya bebas dari penyakit akan tetapi juga meliputi aspek
fisik,emosi,sosial dan spiritual. Maka dapat diketahui karakteristik sehat sebenarnya
adalah, pertama memiliki kemampuan merefleksikan perhatian pada individu sebagai
manusia.Kedua, memiliki pandangan terhadap sehat dalam konteks lingkungan dan ketiga,
memiliki hidup yang kreatif dan produktif keyakinan terhadap kesehatan adalah pendapat,
keyakinan, dan sikap seseorang terhadap sehat dan sakit. Keyakinan terhadap kesehatan
didasarkan informasi yang faktual/kesalahan informasi, pikiran sehat/mitos, dan kenyataan
atau harapan yang salah. Karena keyakinan terhadap kesehatan biasanya mempengaruhi
perilaku sehat, maka keyakinan tersebut dapat berpengaruh secara positif/negatif terhadap
tingkat kesehatan klien.

Keyakinan klien terhadap kesehatan bergantung pada beberapa faktor antara lain persepsi
tentang tingkat sehat, faktor-faktor yang dapat di modifikasi seperti demografi(misal jenis
dan tempat perumahan), kepribadian, dan persepsi terhadap keuntungan yang dapat
diperoleh dari perilaku sehat yang positif. Faktor pengaruh stasus kesehatan, antara lain:

1.Perkembagan

Status kesehatan dapat dipengaruhi oleh faktor perkembangan yang mempuyai arti bahwa
perubahan status kesehatan dapat ditentukan oleh faktor usia.

2.Sosial dan Kultural

Hal ini dapat juga mempengaruhi proses perubahan bahan status kesehatan seseorang
karena akan mempengaruhi pemikiran atau keyakinan sehingga dapat menimbulkan
perubahan dalam perilaku kesehatan.

3.Pengalaman masa lalu

Hal ini dapat mempengaruhi perubahan status kesehatan,dapat diketahiu jika ada
pengalaman kesehatan yang tidak diinginkan atau pengalamam kesehatan yang buruk
sehingga berdampak besar dalam status kesehatan selanjutya.

4.Harapan seseorang tentang dirinya

Harapan merupakan salah satu bagian yang penting dalam meningkatkan perubahan status
kesehatan kearah yang optimal.

5.Keturunan

Keturunan juga memberikan pengaruh terhadap status kesehatan seseorang mengingat


potensi perubahan status kesehatan telah dimiliki melalui faktor genetik.

6.Lingkungan

Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan fisik.

7.Pelayanan

Pelayanandapat berupa tempat pelayanan atau sistem pelayanan yang dapat


mempengaruhi status kesehatan
6.Rentang sakit

Rentang ini dimulai dari keadaan setengah sakit,sakit,sakit kronis dan kematian.

Tahapan proses sakit :

1.Tahap gejala

Merupakan tahap awal seseorang mengalami proses sakit dengan ditandai adanya
perasaan tidak nyaman terhadap dirinya karena timbulnya suatu gejala.

2.Tahap asumsi terhadap sakit

Pada tahap inin seseorang akan melakukan interpretasi terhadap sakit yang di alaminya dan
akan merasakan keraguan pada kelainan atau gangguan yang di rasakan pada tubuhnya.

3.Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan

Tahap ini seorang mengadakan hubungan dengan pelayanan kesehatan dengan meminta
nasehat dari profesi kesehatan.

4.Tahap penyembuhan

Tahap ini merupakan tahapan terakhir menuju proses kembalinya kemampuan untuk
beradaptasi,di mana srsrorang akan melakukan proses belajar untuk melepaskan perannya
selama sakit dan kembali berperan seperti sebelum sakit.

5. Konsep lingkungan

Paradigma keperwatan dalam konsep lingkungan ini adalah memandang bahwa lingkunan
fisik,psikologis ,sosial, budaya dan spiritual dapat mempengaruhi kebutuhan dasar manusia
selama pemberian asuhan keperawatan dengan meminimalkan dampak atau pengaruh
yang ditimbulkannya sehingga tujuan asuhan keperawatan dapat tercapai.
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat.Aziz.Alimul. PengantarKonsepDasarKeperawatan.PalembangMedika : Jakarta.
Potter.N Ferry. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi 4.EGC : Jakarta.

http://firwanintianur93.blogspot.com/2013/04/falsafah-dan-paradigma-keperawatan.html 

http://angiepoenya.blogspot.com/2010/10/falsafah-dan-paradigma-keperawatan-1.html

Anda mungkin juga menyukai