Anda di halaman 1dari 7

KONTRUKSI JALAN DAN

JEMBATAN

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 4.7 Potongan Melintang Jalan


Sumber:

k. Daerah Milik Jalan (DAMIJA)


Daerah milik jalan adalah ruang disepanjang jalan dan dibatasi dengan lebar
dan ketinggian yang telah ditentukan. Daerah ini dikuasai oleeh Pembina jalan

keluasan keamanan bagi pemakai jalan dan dipergunakan bagi keperluan


pelebaran Daerah Manfaat Jalan dilain waktu. Daerah ini berada di luar daerah
manfaat jalan dan berada di dalam daerah milik jalan.

l. Daerah Pengawasan Jalan (DAWASJA)


Daerah Pengawasan Jalan merupakan ruang yang berada di luar daerah
milik jalan. Penggunaan daerah ini diawasi oleh Pembina jalan. Daerah ini
mempunyai tujuan agar konstruksi bangunan yang berada di daerah milik jalan
yang kurang cukup luasnya tidak mengganggu pandangan pengemudi.

B. DEFINISI PERKERASAN JALAN


Perkerasan jalan adalah lapisan di atas tanah dasar yang telah mendapatkan

untuk pelayanan dalam upaya menahan beban lalu lintas. Untuk diteruskan ke

1. Sebagai struktur untuk menahan beban lalu lintas. Memberikan struktur yang
kuat dalam mendukung beban lalu lintas.
2. Membentuk permukaan jalan menjadi rata.
3. Membuat permukaan perkerasan jalan menjadi tahan gelincir atau kesat.
4.
DESAIN PERMODELAN DAN
INFORMASI BANGUNAN
KONTRUKSI JALAN DAN
JEMBATAN

MATERI PEMBELAJARAN

melindungi tanah dasar dari beban yang terlalu besar.


5. Memberikan perlindungan pada tanah dasar terhadap adanya perubahan

C. SPESIFIKASI BAHAN PERKERASAN JALAN


Dalam merencanakan sistem perkerasan diharuskan untuk bisa dipakai dalam

pengaruh temperatur. Faktor kelembapan dan lingkungan sangat mempengaruhi


keawetan bahan perkerasan jalan. Terlalu tingginya kelembapan air pada struktur
perkerasan akan memperjelek kinerja perkerasan. Hal yang biasanya terjadi
apabila terjadi kenaikan kelembapan pada struktur perkerasan adalah lapisan
fondasi atas dan fondasi bawah menjadi kotor karena naiknya butir halus dari
tanah dasar yang terpompa bersama air.

1. Tanah

tanah yang berada dipaling bawah. Fungsi dari lapisan tanah dasar ini
selain sebagai tempat meletakkan lapisan perkerasan jalan diatasnya juga
merupakan konstruksi yang mendukung konstruksi perkerasan lapisan jalan
diatasnya. Tanah dasar (sub grade) dapat berupa tanah asli yang dipadatkan
jika tanah aslinya baik. Bisa juga berupa tanah urugan yang didatangkan dari

atas:
Dari berbagai kondisi tersebut tentu membutuhkan perbedaan penanganan
antara yang satu dengan yang lain. Penanganan tersebut meliputi:
a.
memberikan jenis tanah yang menyumbangkan kekuatan yang sesuai
persyaratan.
b.
swelling

c.

menghadapi perkiraan tanah misalnya harus ada pertimbangan lain yaitu


pertimbangan kelongsoran.
Dalam pelaksanaan konstruksi jalan ada beberapa aspek yang harus

a. Nilai California Bearing Ratio (CBR)/ perbandingan antara perkerasan


ataupun beban penetrasi suatu lapisan tanah terhadap bahan standar pada

DESAIN PERMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN
KONTRUKSI JALAN DAN
JEMBATAN

MATERI PEMBELAJARAN

kecepatan penetrasi dan kedalaman yang sama.


b. Swelling
c.
d. Tingkat kepadatan.
e. Kapileritas/ naik atau turunnya zat cair melewati pembuluh sempit

Gambar 4.8 Tanah

2. Pasir

milimeter sampai 2 milimeter. Agregat jenis ini dihasilkan dari silicon dioksida
yang bersumber dari batuan kapur. Pasir merupakan yang sangat vital dalam
pelaksanaan setiap membuat suatu bangunan. Pasir yang dicampur dengan
bahan bangunan yang lain sangat berguna untuk membentuk bangunan dengan

a. Pasir pasang adalah pasir yang dipergunakan sewaktu proses pekerjaan

ataupun ketika mengerjakan plesteran.


b.

sloof.
c.

yang berbeda serta mempunyai kandungan lumpur.

a.
b. Memiliki butiran yang keras dan tajam.
c. Mempunyai sifat yang kekal.
d. Apabila dilakukan pengujian dengan natrium sulfat akan mengalami
DESAIN PERMODELAN DAN
INFORMASI BANGUNAN
KONTRUKSI JALAN DAN
JEMBATAN

MATERI PEMBELAJARAN

magnesium sulfat akan mengalami kehancuran lebih dari 10 persen.


e. Memiliki kandungan lumpur kurang dari 5 persen.
f. Memiliki jumlah kandungan bahan organik sedikit.
g.

h. Memiliki butiran dengan reaksi yang negatif pada alkali dan mempunyai
tingkat keawetan yang tinggi.
i.
lembaga pemerintahan.
j. Agregat halus yang dipergunakan dalam proses spesi terapan maupun
plesteran harus sesuai persyaratan pasir pasangan.
k. Memiliki persyaratan sesuai ambang batas gradasi pasir yang baik.

berupa pasir murni yang tidak bercampur dengan campuran material

menyebabkan berkuarangnya kualitas dari pasir tersebut.

3. Agregat Pecah (Crushed Agregate)

menjadi adukan adalah salah satu contoh bahan yang dibuat dari campuran
agregat. Di dalam membuat perkerasan jalan baik untuk jenis perkerasan

a. resoutce)

menjadi agregat alam dan agregat buatan. Agregat alam adalah agregat
yng bisa diperoleh dari alam langsung. Dengan proses yang alamiah dan
mungkin dengan sedikit pengolahan. Sebagai contoh agregat alam adalah
kerikil dan pasir sedangkan yang dimaksud dengan agregat buatan adalah
agregat yang ketika proses pembuatannya diperlukan bantuan alat untuk
memecah batu sehingga dapat sesuai dengan bahan yang dibutuhkan untuk
perkerasan jalan. Biasanya menggunakan bantuan stone crusber sebagai

buatan bisa memiliki ukuran yang bervariasi sesuai dengan keinginan.


Sisa dari pemecahan yang berwujud abu batu bisa dipergunakan menjadi
bahan pengisi/ yang nantinya dapat dipergunakan untuk campuran
bahan agregat ataupun aspal.
b.

menjadi ;
1)

DESAIN PERMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN
KONTRUKSI JALAN DAN
JEMBATAN

MATERI PEMBELAJARAN

berbutir kasar.
a) Kekuatan dan keawetan
Agregat merupakan elemen perkerasan jalan dengan referensi

sampai 85 persen dari komposisi volume elemen perkerasan jalan


seluruhnya. Sehingga agregat merupakan elemen pokok di dalam
perkerasan jalan. Di dalam perkerasan jalan agregat berfungsi

dan juga awet diharapkan akan mampu mencegah kerusakan pada


perkerasan jalan akibat beban lalu lintas. Keawaetan dan kekuatan

(1) Gradasi seragam/ uniform atau bisa juga disebut gradasi

sama. Dikarenakan hanya mempunyai agregat halus berjumlah

tak terisi. Gradasi ini akan menghasilkan suatu kepadatan

sedangkan stabilitasnya bergantung pada sifat penyekatan.


(2) Gradasi baik/ well grade

yang lengkap dan didistribusikan dengan baik. Sehingga

yang diakibatkan kontak antar butir yang merata dan hampir


menyeluruh.
(3) Gradasi jelek/ poor grade

karena ada ukuran agregat tertentu yang tak dimiliki ataupun


berjumlah sedikit. Mengakibatkan kontak antara butir yang

stabilitas kecil dan mempunyai kepadatan yang rendah.


Pengukuran komposisi dan kekerasan agregat dilakukan dengan

kehilangan berat dicari dengan angka abrasi yang didapat dari


Los Anggeles Abrasion Test. Abrasi keausan yang lebih dari 50
persen menandakan bahwa agregat tersebut tidak layak untuk
dipakai sebagai bahan perkerasan jalan. Dalam gradasi agregat
untuk membuat lapisan perkerasan harus dihindari agregat yang

karena hal ini akan menyebabkan butiran tersebut tidak terselimuti


oleh lapisan aspal. Batasan untuk ukuran agregat tidak boleh

DESAIN PERMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN
KONTRUKSI JALAN DAN
JEMBATAN

MATERI PEMBELAJARAN

melebihi 1/ 2 atau 1/ 3 dari tebal lapisan. Agregat yang baik harus

lain lain. Kekuatan dari agregat juga dipengaruhi oleh bentuk

Butiran berbentuk bundar mempunyai ikatan antar butir yang


kurang stabil dibandingkan dengan butir berbentuk permukaan
dengan bidang patah. Campuran agragat yang baik minimal

tekstur permukaan juga merupakan hal yang ikut menentukan


kekuatan agregat. Tekstur permukaan penting diperhatikan dalam
hal ikatan adhesi antara agregat dan aspal. Tektur licin mempunyai

menyebabkan stabilitas dan ketahananya kecil. Berbeda dengan


tektur kasar yang lebih kuat untuk mempertahankan lapisan aspal

yang lebih kuat dan stabil. Kemudahan aspal melekat pada

porositas. Semakin bervariasi jenis batuan pada agregat akan

harus direncanakan dahulu proporsi desain dari campuran

diharuskan untuk membersihkan permukaan agregat terlebih

harus dibersihkan karena akan membuat ikatan aspal pada agregat


kurang baik.

2)

juga merupakan kombinasi dari keduanya. Agregat halus yang bagus


memiliki kriteria:
a)
b) keras dan kuat;
c) Awet/ tahan lama;
d) Butiran yang melewati saringan no. 40 diharuskan nonplastis
ataupun memiliki nilai plastis dalam batas yang bisa ditoleransi;
e)

f) Pasir yang memiliki kandungan garam bisa dipakai apabila

DESAIN PERMODELAN DAN


INFORMASI BANGUNAN
KONTRUKSI JALAN DAN
JEMBATAN

MATERI PEMBELAJARAN

kandungan garam tersebut diyakini tak menyebabkan campuran


terganggu.
Untuk agregat halus yang lolos saringan no 200 dinamakan dengan mineral
. Mineral berupa abu/ dust
dapat digunakan untuk memperbaiki adhesi aspal dan agregat. Di tabel 4.1
berikut disajikan persyaratan mineral untuk abu kapur dan mineral
yang lain.
Tabel 4. 1 Persyaratan Mineral Filler

Agregat pecah pada bahan perkerasan jalan digunakan pada:


1)
Misalnya: Agregat A dipergunakan untuk rekonstruksi mencukupi CBR
lebih besar 80 persen. Agregat B dipergunakan bagi bahu dengan CBR
lebih besar 600 persen.
2) Campuran Hot-Mix:

3) Lapis permukan
Misal:
a)
milimeter.
b)
c)

Sumber:

4. Aspal
DESAIN PERMODELAN DAN
INFORMASI BANGUNAN

Anda mungkin juga menyukai