Anda di halaman 1dari 2

Kerajaan Demak

Setelah berkuasa, lalu Sultan Trenggana mulai melanjutkan upaya dalam menahan pengaruh dari
Portugis yang sedang berusaha untuk mengikat kerjasama bersama kerajaan Sunda atau
Pajajaran.
Kala itu, Raja Samiam yang berasal dari kerajaan Sunda sudah memberikan izin untuk
mendirikan kantor dagangnya di Sunda Kelapa. Oleh karena itu, Sultan Trenggana akhirnya
mengutus Fatahillah atau Faletehan untuk bisa mencegah supaya Portugis tidak dapat menguasai
wilayah Sunda Kelapa dan Banten.
Sunda Kelapa merupakan wilayah kekuasaan Kerajaan Sunda. Pada waktu itu, Portugis
membangun benteng yang ada di Sunda Kelapa. Namun, kerajaan Demak tak senang dengan
adanya keberadaan orang-orang Portugis tersebut.
Akhirnya, Fatahillah lalu berhasil dalam mengalahkan Portugis. Banten dan Cirebon akhirnya
dapat dikuasai oleh Fatahillah bersama pasukannya.
Karena jasanya ini, untuk mengenang kemenangan tersebut maka Sunda Kelapa lalu diganti
namanya menjadi Jayakarta pada tanggal 22 Juni 1527. Kejadian itu membuat Sultan Trenggana
menjadi Raja terbesar yang ada di Demak.
Pasukan Demak mulai terus bergerak menaklukan pedalaman dan berhasil dalam menundukkan
sebagian wilayah yang berada di Timur.
Daerah-daerah yang masih memiliki kerajaan Hindu dan Buddha yang berada di Jawa Timur
lalu satu persatu dikalahkan yakni Wirosari dan Tuban pada tahun 1528, Madiun pada tahun
1529, Lamongan, Blitar, Pasuruan dan Wirosobo pada tahun 1541 sampai dengan 1542.
Mataram, Madura dan Pajang pun akhirnya jatuh kedalam kekuasaan kerajaan Demak. Demi
dapat memperkuat kedudukannya maka Sultan Trenggana mengawinkan putrinya dengan
Pangeran Langgar yang menjabat Bupati Madura.
Selanjutnya, Putra Bupati Pengging yang bernama Tingkir juga diambil menjadi menantu Sultan
Trenggana dan ia diangkat menjadi Bupati di Pajang.
Pada tahun 1546, Sultan Trenggana menemui ajalnya di medan pertempuran ketika melancarkan
penyerangan di Pasuruan. Sejak Sultan Trenggana wafat, Kerajaan Demak dilanda
persengketaan dalam memperebutkan kekuasaan yang berada di kalangan keluarga kerajaan.
Pengganti Sultan Trenggana seharusnya ialah Pangeran Mukmin atau Pangeran Prawoto selaku
putra tertua dari Sultan Trenggana , namun kemudian Pangeran Prawoto dibunuh oleh Bupati
Jipang yaitu Arya Penangsang.
Kemudian, tahta kerajaan Demak akhirnya diduduki oleh Arya Penangsang. Namun keluarga
kerajaan ternyata tidak menyetujui atas naik tahtanya Arya Penangsang menjadi Raja. Lalu
akhirnya Arya penangsang berhasil dikalahkan oleh kerajaan Demak berkat bantuan dari Jaka
Tingkir. Sejak saat itu wilayah kerajaan Demak dipindahkan ke Pajang.
Kerajaan Demak – Kerajaan Demak mulanya merupakan sebuah kadipaten yang berada di
bawah kekuasaan dari Kerajaan majapahit. Ketika Kerajaan Majapahit runtuh, Demak lalu mulai
memisahkan diri dari Ibu Kota di Bintoro. Kerajaan Demak merupakan kerajaan islam pertama
yang ada di Pulau Jawa.
Kerajaan Demak pertama kali didirikan oleh Raden Patah. Kerajaan demak memiliki lokasi yang
sangat strategis karena terletak antara pelabuhan bergota dari kerajaan Mataram Kuno dan
Jepara, kedua tempat inilah yang telah membuat Demak menjadi kerajaan dengan pengaruh
sangat besar di Nusantara.
Baca juga:
 Sejarah Lengkap Kerajaan Mataram Islam, Penguasa Pulau Jawa dari Abad ke 16
 
Kerajaan Demak didirikan oleh raden Patah asal yang masih keturunan dari Majapahit dengan
seorang putri dari Campa.
Daerah kekuasaan dari Kerajaan Demak mencakup Banjar, Palembang dan Maluku serta bagian
utara pada pantai Pulau Jawa.
KEHIDUPAN POLITIK KERAJAAN DEMAK

Raja pertama dari Kerajaan Demak ialah Raden Patah yang bergelar Senapati Jumbung
Ngabdurrahman Panembahan Palembang Sayidin Panatagama.
Pada tahun 1507, Raden Patah turun tahta dan digantikan oleh seorang putranya yang bernama
Pati Unus. Sebelum diangkat menjadi Raja, Pati Unus sebelumnya sudah pernah memimpin
armada laut kerajaan Demak untuk menyerang Portugis yang berada di Selat Malaka.
Sayangnya, usaha Pati Unus tersebut masih mengalami kegagalan. Namun karena keberaniannya
dalam menyerang Portugis yang ada di Malaka tersebut, akhirnya Pati unus mendapat julukan
sebagai Pangeran Sabrang Lor.
Lalu pada tahun 1521, Pati Unus wafat dan tahtanya digantikan oleh adiknya yang bernama
Trenggana. Pada masa inilah kerajaan Demak mencapai pusak kejayaannya.
SEJARAH KERAJAAN DEMAK

KEHIDUPAN EKONOMI KERAJAAN DEMAK

Kerajaan Demak telah menjadi salah satu pelabuhan terbesar yang ada di Nusantara, Demak
memegang peran yang sangat penting dalam aktivitas perekonomian antarpulau.
Demak memiliki peran yang penting karena memiliki daerah pertanian yang lumayan luas dan
menjadi penghasil bahan makanan seperti beras. Selain itu, perdagangannya juga semakin
meningkat. Barang yang banyak diekspor yaitu Lilin, Madu dan Beras.
Barang-barang tersebut lalu diekspor ke Malaka melalui Pelabuhan Jepara. Aktivitas
perdagangan Maritim tersebut telah menyebabkan kerajaan demak mendapat keuntungan sangat
besar. Banyak kapal yang melewati kawasan laut jawa dalam memasarkan barang dagangan
tersebut.
KEHIDUPAN SOSIAL DAN BUDAYA
Dalam kehidupan sosial dan budaya, rakyat kerajaan Demak sudah hidup dengan teratur. Roda
kehidupan budaya dan sosial masyarakat Kerajaan Demak sudah diatur dengan hukum Islam
sebab pada dasarnya Demak ialah tempat berkumpulnya para Wali Sanga yang menyebarkan
islam di pulau Jawa.

Anda mungkin juga menyukai