Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN FUNGSIONAL


Diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Keperawatan
Dosen Pengampu: Ermawati Dalami, S.Kp, M.Kes

Disusun Oleh :
KELOMPOK 1

Deva Virginia Delita P27901118060


Herni Suherni P27901118071
Mega Ayulia Ratnasari P27901118076
Nurhafifah P27901118080
Silvia Asmarani P27901118085
Sitti Lestari Yulianti P27901118088
Syifa Hudriyah P27901118090

Reguler / Semester : III B / Semester V

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN


PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
TANGERANG
2020
Kata Pengantar

Dengan memanjat puji syukur kehadirat Allah SWT atas karunia dan
hidayahnya yang telah diberikan kepada penyusun dalam pembuatan makalah ini,
serta segenap kemampuan penyusun telah berusaha semaksimal mungkin dalam
pembuatan makalah ini. Kemudian shalawat serta salam senantiasa dilimpahkan
pada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan beserta pengikutnya yang
setia hingga akhir zaman.

Penyusun membuat makalah tentang “Konsep Manajemen Keperawatan”


dengan harapan dapat membantu dan bermanfaat bagi pembaca. Sehubungan
dengan penyelesaian makalah ini penyusun sampaikan terimakasih kepada semua
pihak yang membantu terutama kepada :

1. Laelatul Fadilah, S.Kep, Ners, M.Kep selaku ketua Prodi Keperawatan


2. Kusniawati, S.Kep,Ners,M.Kep selaku ketua jurusan DIII
Keperawatan
3. Seluruh dosen Politeknik Kesehatan Kemenkes Banten
4. Ermawati Dalami, S.Kp, M.Kes selaku dosen pengampu dalam
pembimbing Mata Kuliah Manajemen Keperawatan
5. Dan teman-teman yang tidak bisa disebut satu-persatu.
Tak salah apabila ada pepatah yang mengatakan bahwa tak ada gading
yang tak retak, demikian juga makalah ini adanya. Penyusun menyadari bahwa
makalah ini masih sangat jauh dari sempurna, baik dari segi materi maupun cara
penyusunannya. Oleh karena itu penyusun mengharap kritik dan saran demi
perbaikan makalah kedepannya.

Tangerang, 28 September 2020

Kelompok 1

i
Daftar Isi

Kata Pengantar .....................................................................................


i
Daftar Isi ...............................................................................................
ii
BAB 1 PENDAHULUAN .....................................................................
1.1. Latar Belakang ...................................................................................
1.2. Tujuan Penulisan ...............................................................................
1.3. Manfaat Penulisan .............................................................................
BAB 2 LANDASAN TEORI ................................................................
2.1. Pengertian Model Praktik Keperawatan Fungsional..........................
2.2. Tujuan Model Praktik Keperawatan...................................................
2.3. Metode Pemberian Asuhan Keperawatan...........................................
2.4. Prosedur Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Metode Fungsional......
2.5. Kelebihan Keperawatan Fungsional...................................................
2.6. Kelemahan Keperawatan Fungsional.................................................
............................................................................................................
2.7. Roleplay Model Praktik Keperawatan Fungsional.............................
BAB 3 PENUTUP..................................................................................
3.1. Kesimpulan ........................................................................................
3.2. Saran...................................................................................................
Daftar Pustaka

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan

1
BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Model Praktik Keperawatan Fungsional


a. Pengertian Model Praktik Keperawatan
Model praktik keperawatan adalah suatu system (struktur, proses,
dan nilai-nilai professional) yang memungkinkan perawatan
professional mengatur pemberian asuhan termasuk lingkungan untuk
menopang pemberian asuhan tersebut (Hoffart & Woods, 1996).
Model praktik keperawatan adalah suatu system (struktur, proses,
dan nilai-nilai professional), yang memfasilitasi perawat professional,
mengatur pemberian asuhan keperawatan, termasuk lingkungan tempat
asuhan tersebut diberikan (Ratna Sitorus & Yuli, 2006)
b. Metode Fungsional

Model pemberian asuhan keperawatan ini berorientasi pada


penyelesaian tugas dan prosedur keperawatan. Perawat ditugaskan
untuk melakukan tugas tertentu untuk dilaksanakan kepada semua
pasien yang dirawat di suatu ruangan Model ini digambarkan sebagai
keperawatan yang berorientasi pada tugas dimana fungsi keperawatan
tertentu ditugaskan pada setiap anggota staff. Setiap staff perawat
hanya melakukan 1-2 jenis intervensi keperawatan pada semua pasien
dibangsal. Misalnya seorang perawat bertanggung jawab untuk
pemberian intravena, seorang lagi ditugaskan pada penerimaan dan
pemulangan, yang lain bertanggung jawab penuh untuk perawatan
seorang pasien.

Seorang perawat bertanggung jawab kepada manajer perawat.


Perawat senior menyibukan diri dengan tugas manajerial, sedangkan
perawat pelaksana pada tindakan keperawatan. Penugasan yang
dilakukan pada model ini berdasarkan kriteria efisiensi, tugas

2
didistribusikan berdasarkan tingkat kemampuan masing-masing
perawat dan dipilih perawat yang paling murah. Kepala ruangan
terlebih dahulu mengidentifikasi tingkat kesulitan tindakan,
selanjutnya ditetapkan perawat yang akan bertanggung jawab
mengerjakan tindakan yang dimaksud. Model fungsional ini
merupakan metode praktek keperawatan yang paling tua yang
dilaksanakan oleh perawat dan berkembang pada saat perang dunia
kedua.

2.2. Tujuan Model Praktik Keperawatan


2.3. Metode Pemberian Asuhan Keperawatan
2.4. Prosedur Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Metode Fungsional
Sistem pemberian asuhan keperawatan fungsional.

Misalnya seorang perawat khusus menangani vital pasien,


perawat yang lain khusus memandikan pasien, perawat lain
mengurus obat- obatannya, sehingga tidak ada perawat yang han
menangani kebutuhan total pasien, setelah selesai melaksankaan
tugasnya perawat banyak yang melakukan tugas yang non
keperawatan.
a) Kepala Ruangan
Berikut adalah fungsi kepala ruangan menurut (Marquis dan
Houston, 2000).
1) Perencanaan : dimulai dengan penerapan filosofi, tujuan, sasaran,

3
kebijaksanaan, dan peraturan-peraturan : membuat perencanaan
jangka pendek dan jangka panjang untuk mencapai visi, misi, dan
tujuan, organisasi, menetapkan biaya-biaya untuk setiap kegiatan
serta merencanakan dan pengelola rencana perubahan.
2) Pengorganisasian: meliputi pembentukan struktur untuk
melaksanakan perencanaan, menetapkan metode pemberian asuhan
keperawatan kepada pasien yang paling tepat, mengelompokkan
kegiatan untuk mencapai tujuan unit serta melakukan peran dan
fungsi dalam organisasi dan menggunakan power serta wewengan
dengan tepat.
3) Ketenagaan: pengaturan ketegagaan dimulai dari rekruetmen,
interview, mencari, dan orientasi dari staf baru, penjadwalan,
pengembangan staf, dan sosialisasi staf.
4) Pengarahan : mencangkup tanggung jawab dalam mengelola
sumber daya manusia seperti motivasi untuk semangat, manajemen
konflik, pendelegasian, komunikasi, dan memfasilitasi kolaborasi.
5) Pengawasan meliputi penampilan kerja, pengawasan umum,
pengawasan etika aspek legal, dan pengawasan professional.
Seorang manajer dalam mengerjakan kelima fungsinya tersebut
sehari-sehari akan bergerak dalam berbagai bidang penjualan,
pembelian, produksi, keuangan, personalia dan lain-lain.
b) Perawat Staf
1)   Melakukan askep langsung pada klien
2)   Membatu supervise askep yang diberikan oleh pembantu
tenaga keperawatan
c)   Perawat Pelaksana
Melaksanakan askep langsung pada klien dengan askep
sedang, klien dalam masa pemulihan kesehatan dan klien
dengan penyakit kronik dan membantu tindakan sederhana
(ADL).
d)   Pembantu Perawat

4
Membantu klien dengan melaksanakan perawatan
mandiri untuk mandi, membenahi tempat tidur, dan
membagikan alat tenun bersih.
e)   Tenaga Adminstrasi Ruangan
Menjawab telepon, menyampaikan pesan, memberi
informasi, mengerjakan pekerjaan administrasi ruangan,
mencatat klien masuk dan pulang, membuat duplikat rostertena
ruangan, membuat permintaan lab untuk obat-obatan/persediaan
yang diperlukan atas instruksi kepala ruangan.

2.5. Kelebihan Keperawatan Fungsional


 Efisien karena dapat menyelesaikan banyak pekerjaan dalam waktu
singkat dengan pembagian tugas yang jelas dan pengawasan yang baik
 Sangat baik untuk rumah sakit yang kekurangan tenaga
 Perawat akan trampil untuk tugas pekerjaan tertentu saja
 Mudah memperoleh kepuasan kerja bagi perawat setelah selesai kerja
 Kekurangan tenaga ahli dapat diganti dengan tenaga yang kurang
berpengalaman untuk tugas sederhana
 Memudahkan kepala ruangan untuk mengawasi staf atau peserta didik
yang melakukan praktek untuk ketrampilan tertentu.
2.6. Kelemahan Keperawatan Fungsional
2.7. Roleplay Model Praktik Keperawatan Fungsional

5
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran

6
Daftar Pustaka
Marquis, B.L., & Huston, C. L. 2012.  Leadership Role &
Management Functions in Nursing: Theory & Application. 7th Edition.
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. 

Nursalam. 2016. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam


Praktik Keperawatan Profesional. Edisi 5. Jakarta: Salemba Medika.

PPNI Padang. 2016. Memilih Metode Penugasan Tenaga Keperawatan.


https://ppnikotapadang-wordpress-
com.cdn.ampproject.org/v/s/ppnikotapadang.wordpress.com/2016/05/12/memilih-
metode-penugasan-tenaga-keperawatan/amp/?usqp=mq331AQFKAGwASA
%3D&amp_js_v=0.1#aoh=16012482752786&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F
%2Fppnikotapadang.wordpress.com%2F2016%2F05%2F12%2Fmemilih-
metode-penugasan-tenaga-keperawatan%2F (Diakses pada tanggal 28 September
2020)

Anda mungkin juga menyukai