PENDAHULUAN
1. 1 Latar belakang
1
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kapang
3
merupakan kelompok taksonomi yang resmi, sehingga anggota-anggota dari
kapang tersebar ke dalam filum Glomeromycota, Ascomycota, dan
Basidiomycota. Selain kapang, organisme lainnya yang tergolong ke dalam fungi
dan penting dalam mikrobiologi pangan adalah khamir dan jamur.
1. Tidak berklorofil
2. Komposisi dinding sel berbeda
3. Reproduksi dengan spora
4. Tidak ada batang, cabang, akar atau daun
5. Tidak mempunyai system vaskular seperti tanaman
6. Multiseluler namun tidak mempunyai pembagian fungsi seperti
tanaman.
4
2.1.1 Morfologi Kapang
Kapang terdiri dari suatu thallus yang tersusun dari filamen yang
bercabang yang disebut dengan hifa. Kumpulan dari hifa disebut dengan
miselium. Hifa tumbuh dari spora yang melakukan germinasi membentuk suatu
tuba germ, dimana tuba ini akan tumbuh terus membentuk filamen yang panjang
dan bercabang yang disebut hifa, kemudian seterusnya akan membentuk suatu
massa hifa yang disebut miselium. Pembentukan miselium merupakan sifat yang
membedakan grup-grup didalam fungi. Hifa dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu hifa vegetatif atau hifa tumbuh dan hifa fertil yang membentuk bagian
reproduksi. Pada kebanyakan kapang hifa fertil tumbuh di atas permukaan, tetapi
pada beberapa kapang mungkin terendam. Penyerapan nutrien terjadi pada
permukaan miselium.
1. Rhizopus Oligospora
5
2. Neurospora sitophia
3.Penicililium roqueforti
4.Aspergillus Oryzae
6
5.Curvularia sp
1. Kebutuhan air
Pada umumnya kebanyakan kapang membutuhkan aw minimal untuk
pertumbuhan, hal ini lebih rendah dibandingkan dengan khamir dan bakteri.
Kadar air bahan pangan kurang dari 14-15%,misalnya pada beras dan serealia,
dapat menghambat atau memperlambat pertumbuhan kebanyakan khamir.
2. Suhu pertumbuhan
Kebanyakan kapang bersifat mesofilik yaitu tumbuh baik pada suhu
kamar. Suhu optimum pertumbuhan untuk kebanyakan kapang adalah sekitar 25-
30ᵒC tetapi beberapa dapat tumbuh pada suhu 35-37ᵒC atau lebih tinggi. Beberapa
kapang bersifat psikrotrofik dan beberapa bersifat termofilik.
7
hidrolitik, misalamylase, pektinase,proteinase dan lipase, oleh karena itu dapat
tumbuh pada makanan-makanan yang mengandung pati, pektin, protein atau lipid.
5. Komponen penghambat
Beberapa kapang mengeluarkan komponen yang dapat menghambat
organisme lainnya.Komponen itu disebut antibiotik, misalnya penisilin yang
diproduksi oleh Penicilliumchrysogenum dan clavasin yang diproduksi oleh
Aspergillus clavatus. Pertumbuhan kapang biasanya berjalan lambat bila
dibandingkan dengan pertumbuhan khamir dan bakteri. Oleh karena itu jika
kondisi pertumbuhan memungkinkan semua mikroorganisme untuk tumbuh,
kapang biasanya kalah dalam kompetisi dengan khamir dan bakteri. Tetapi sekali
kapang dapat mulai tumbuh, pertumbuhan yang ditandai dengan pembentukan
miselium dapat berlangsung dengan cepat.
8
2. Kapang bersepta
1).Ordo Moniales
a. Famili Monialiaceae : Aspergillus, Penicillium, Trichothecium,
Geotrichum,Neurospora, Sporatrichum, Botrytis, Cephalosporium,
Trichoderma, Scopulariopsis,Pullularia
b. Famili Dematiceae : Cladosporium, Helminthosporium, Alternaria,
Stempylium.
c. Famili Tuberculariaceae : Fusarium
d. Famili Cryptococcaceae (fungsi seperti khusus atau false yeast) : Candida
(khamir),Cryptococcus
e. Famili Rhodotorulacee : Rhodotorula (khamir)
9
Sifat-sifat yang digunakan untuk identifikasi kapang adalah :
1. Hifa berseptat atau non septat
2. Miselium terang atau keruh
3. Miselium berwarna atau tidak berwarna
4. Memproduksi atau tidak memproduksi spora seksual dan jenis sporanya
yaitu :oospora,zigospora atau askospora
5. Jenis spora seksual : sporangiospora, konidia atau arhospora (oidia)
6. Ciri kepala pembawa spora :
a. Sporangium : ukuran, warna, bentuk dan lokasi
b. Kepala spora pembawa konidia : tunggal, berantai, pertunasan atau
kumpulan (massa), bentuk dan rangkaian sterigmata atau fialides.
7. Penampakan sporangiofora atau konidiofora: sederhana atau bercabang,
jika bercabang, bentuk percabangan, ukuran dan bentuk kolumela pada
ujung sporangiofora, konidiofora tunggal atau bergerombol.
8. Penampakan mikroskopik spora aseksual, terutama konidia : bentuk,
ukuran, warna, halus atau kasar, satu, dua atau banyak sel.
9. Adanya struktur atau spora spesifik : stolon, rhizoid, “foot cell”(sel kaki),
apofisis,khlamidospora, sklerotia dan sebagainya.
2.1.5 Beberapa Kapang yang penting dalam Mikrobiologi Pangan dan non
pangan
1. Rhizopus
Rhizopus sering disebut kapang roti karena sering tumbuh dan
menyebabkan kerusakanpada roti. Selain itu kapang ini juga sering tumbuh pada
sayuran dan buah-buahan. Spesies Rhizopus yang sering tumbuh pada roti adalah
R. stolonifer dan R.nigricans. selain merusak makanan, beberapa spesies Rhizopus
juga digunakan dalam pembuatan beberapa makanan fermentasi tradisional, misal
R. oligosporus dan R. oryzae yang digunakan dalam fermentasiberbagai macam
tempe dan oncom hitam.
10
Ciri-ciri spesifik Rhizopus adalah :
a. Hifa nonseptat
b. Mempunyai stolon dan rhizoid yang warnanya gelap jika sudah tua
c. Sporangiofora tumbuh pada noda dimana terbentuk juga rhizoid
d. Sporangia biasanya besar dan berwarna hitam
e. Kolumela agak bulat dan apofisis berbentuk seperti cangkir
f. Tidak mempunyai sporangiolag. Membentuk hifa vegetative yang
melakukan penetrasi pada substrat dan hifa fertil
yangmemproduksi sporangia pada ujung sporangiofora
g. Pertumbuhannya cepat membentuk miselium seperti kapas
Lebih jelasnya untuk morfologi Rhizopus dapat dilihat pada gambar di
bawah ini :
11
2. Aspergillus
Kapang ini tumbuh baik pada substrat dengan konsentrasi gula dan garam
tinggi, oleh karena itu dapat tumbuh pada makanan dengan kadar air rendah. Grup
ini mempunyai konidia berwarna hijau, dan membentuk askospora yang terdapat
didalam aski perithesia berwarna kuning sampai merah. Grup A. niger mempunyai
kepala pembawa konidia yang besar yang dipak secara padat, bulat dan berwarna
hitam, coklat hitam atau ungu coklat. Konidianya kasar dan mengandung pigmen.
Grup A. flavus-oryzae termasuk spesies yang penting dalam fermentasi beberapa
makanan tradisional dan untuk memproduksi enzim, tetapi kapang dalam grup ini
sering menyebabkan kerusakan makanan. A. oryzae digunakan dalam fermentasi
tahap pertama dalam pembuatan kecap dan tauco. Konidia dalam grup ini
berwarna kuning sampai hijau, dan mungkin membentuk sklerotia.
12
Lebih jelasnya untuk morfologi Aspergillus dapat dilihat pada gambar di
bawah ini:
3. Penicillium
Kapang ini sering menyababkan kerusakan pada sayuran, buah-buahan dan
serealia.
Penicillium juga digunakan oleh dalam industri untuk memproduksi antibiotik.
Beberapa ciri spesifik Pencicillium adalah :
13
Lebih jelasnya untuk morfologi Penicillium dapat dilihat pada gambar di bawah
ini :
4. Neurospora (Monila)
Neurospora (Monila) sitophila dan N. crassa merupakan spesies yang
umum dijumpai padamakanan dan disebut kapang roti merah atau kapang nasi
merah karena pertumbuhannya yang cepat pada roti atau nasi dengan membentuk
warna merah-oranye. N. sitophila juga digunakan dalam pembuatan oncom
merah. Pembentukan askospora yang terdapat didalam perithesia jarang terlihat
pada kapang ini.
14
Lebih jelasnya untuk morfologi Penicillium dapat dilihat pada gambar di bawah
ini :
Tabel 1 di bawah ini merupakan ringkasan dari beberapa jenis kapang yang sering
merusak
bahan pangan yaitu :
15
a) Asam sitrat selain digunakan dalam obat-obatan (transfusi darah), juga
digunakan dalam industri tinta dan cat. Dalam hal ini jenis kapang yang
berperan penting adalah Asperigillus neger dan A.wentii.
b) Asam glukonat salah satu produk yang dimanfaatkan dalam bidang farmasi
fotografi dan tekstil. Jenis kapang yang digunakan dalam memproduksi
asam glukonat adalah A.Niger.
2.2 Khamir
16
Sel kamir mempunyai ukuran bervariasi, yaitu dengan panjang 1-5 mm
sampai 20-50 mm dan lebar 1-10 mm. Bentuk khamir dapat berbentuk bulat oval,
seperti jeruk, silindris, segitiga, memanjang seperti miselium sejati atau meselium
palsu, ogival yaitu bulat panjang dengan salah satu ujung runcing, segitiga
melengkung, dan lain-lain. Bagian struktur yang terlihat adalah dinding sel,
sitoplasma, vakuola, butir lemak, albumin, dan pati. Pewarnaan khusus akan
membantu kita melihat intinya. Khamir tidak bergerak karena itu tidak
mempunyai struktur tambahan di bagian luarnya seperti flagella.
Beberapa jenis khamir membentuk kapsul di sebelah luar. Tipe endospora
aseksual yang tahan panas seperti yang diproduksi bakteri Bacillus dan
Clostridium tidak dihasilkan oleh khamir. Ukuran dan bentuk sel dalam kultur
yang sama mungkin berbeda karena pengaruh perbedaan umur dan kondisi
lingkungan selama pertumbuhan. Sel muda mungkin berbeda bentuknya dari yang
tua karena adanya proses ontogeny, yaitu perkembangan individu sel. Contoh
Khamir yang berbentuk apikulat umumnya berasal dari tunas berbentuk bulat
sampai bulat oval yang terlepas dari induknya, kemudian tumbuh dan membentuk
tunas sendiri.
Seperti bakteri, sel-sel khamir mempunyai lapisan dinding luar yang terdiri
dari polisakarida kompleks dan di bawahnya terletak membran sel. Sitoplasma
mengandung suatu inti yang bebas (discreate nucleus) dan bagian yang berisi
sejumlah besar cairan yang disebut vakuola.
1.Candida famata
2.Hansenula anomala
17
3.Cryptococcus laurentii
4.Candida zeylanoides
5.Saccharomyces cerevisiae
18
2.2.2 Sifat Fisiologis
Khamir kebanyakan tumbuh paling baik pada kondisi dengan air yang cukup.
Khamir dapat tumbuh pada medium dengan gula atau garam yang tinggi, sehingga
khamir kebutuhan airuntuk pertumbuhan lebih sedikit dibandingkan dengan
bakteri. Batas aktivitas air khamir terendah untuk pertumbuhan berkisar antara
0,88-0,94. Selain itu banyak kamir yang bersifat osmofilik yakni dapat tumbuh
pada medium dengan aktivitas air relative rendah, yaitu 0,62-0,65.
Kisaran suhu untuk pertumbuhan kebanyakan khamir pada umumnya hamper
sama denga kapang, yaitu suhu optimum 25-30 derajat celcius dan suhu
maksimum 34-47 derajat celcius, tetapi beberapa khamir dapat tumbuh pada suhu
0 derajat celcius. Kebanyakan khamir lebih cepat tumbuh pada pH 4.0-4,5, dan
tidak dapat tumbuh dengan baik pada medium alkali, kecuali jika telah
beradaptasi.
19
2.2.3 Klasifikasi
Berdasarkan morfologinya, khamir diklasifikasikan menjadi dua kelompok
yaitu:
1) Kelompok yeast sejati
Kelompok yeast sejati pada dasarnya termasuk kedalam kelas Ascomycetes,
dengan ciri memiliki spora. Termasuk kedalam kelompok ini adalah berbagai
spesies Saccharomyces, Schizosaccharomyces, Zygosaccharomyces, Pichia,
Hansenula, Debaryomyces dan Hanseniaspora. Sedangkan pada kelompok jenis
yeast sejati ini spesies yang umum digunakan dalam industri adalah
Saccharomyces cerevisiae yaitu untuk pembuatan roti, minuman beralkohol,
glyserol dan enzim invertase.
2.2.4 Reproduksi
20
dinding sel baru dan juka ukuran tunas sudah hampir sama besar dengan
inangnya, komponen inti akan terpisah menjadi dua.
2) Pembelahan Sel
Pembelahan sel atau pembelahan binner, mula-mula sel khamir membengkak
atau memanjang, kemudian nukleus terbagi menjadi dua dan terbentuk septa atau
dinding penyekat tanpa mengubah dinding sel. Setelah nukleus terbagi menjadi
dua, septa terbagi menjadi dua dinding dan kedua sel melepaskan diri satu sama
lain.
3) Pembelahan Tunas
Reproduksi vegetatif dengan cara membelah tunas, yakni gabungan antara
pertunasan dengan pembelahan. Mula-mula terbentuk tunas, tetapi tempat
melekatnya tunas pada induk sel relatif besar, kemudian terbentuk septa yang
memisahkan tunas dari induknya.
4) Pembentukan Spora Aseksual
Terjadi melalui pembentukan spora dibedakan atas beberapa macam yaitu:
1)Blastospora membentuk kumpulan tunas menempel pada sel yang memanjang,
2)Balliospora, tumbuh pada ujung sel yang meruncing satu demi satu dilepaskan
dengan tekanan, 3)Khlamidospora, bentuk spora istirahat yang mempunyai
dinding sel tebal.
5) Pembentukan Spora Seksual
Spora seksual terdiri dari basidiospora dan askospora. Khamir dibedakan atas
dua kelompok berdasarkan jumlah kromosom di dalam inti sel yakni 1) khamir
diploid dan 2) khamir haploid. Inti sel pada khamir diploid terbentuk dari
pengabungan inti dua sel haploid atau dua askospora, karena itu mengandung
kromoson 2n.
Askospora dapat berkembang menjadi sel somatis atau sel vegetatif. Sel
vegetatif dapat membelah membentuk sel anak. Dua sel anak ini saling menempel
dan dinding selnya larut membentuk pembuluh kopulasi yaitu tempat yang akan
dilalui oleh inti sel. Kedua inti sel mengadakan perkawinan yang dinamakan
kariogami. Hasil dari kariogami ini adalah zigot dengan sebuah inti yang memiliki
21
2n kromosom. Bila sudah cukup dewasa, zigot akan membelah secara meiosis
membentuk 4 inti, kemudian membelah lagi sehingga membentuk 8 inti.
2.2.6 Beberapa Kapang yang penting dalam Mikrobiologi Pangan dan non
pangan
Dengan memperhatikan aktivitas yeast yang sangat reaktif dan beragam
terhadap bahan makanan, maka dapat dikatakan yeast mempunyai potensi yang
besar selain sebagai agen fermentasi, dapat memberi perubahan yang sangat
signifikan baik dalam rasa, aroma maupun tekstur dari pangan tersebut. Seperti
kita lihat selain pada pembuatan roti dan minuman yang beraroma alkohol, atau
dari sayur dan buah fermentasi secara umum pemanfaatan yeast dalam
mengembangkan produk pangan.
22
Berikut beberapa produk olahan susu menggunakan yeast:
Produk Yeast spesies
Susu segar, pasteurisasi Rhodotorula spp., Candida famata, C. diffluens, C.
curvata, Kluyveromyces marxianus, Cryptococcus
flavus.
Mentega Rhodotorula rubra, R. glutinis, Candida famata,
C. diffluens, C. lipolytica, Cryptococcus laurentii.
Yogurt Kluyveromyces marxianus, Candida famata,
Debaryomyces hansenii, Saccharomyces
cerevisiae,
Hansenula anomala.
Keju Cottage dan segar Kluyveromyces marxianus, C. lipolytica, Candida
famata
dan Candida yang lain, Debaryomyces hansenii,
Cryptococcus laurentii, Sporobolmyces roseus.
Keju lunak dimatangkan Kluyveromyces marxianus, Candida famata,
Candida
dengan jamur (mold) lipolytica, Pichia membranafaciens, P.
fermentans,
Debaryomyces hansenii, Saccharomyces
cerevisiae,
Khamir merupakan salah satu mikroorganisme yang telah diproduksi secara
komersial. Salah satu manfaat utama dari ragi atau khamir adalah pembentukan
alkohol dari bahan baku karbohidrat. Selain dimanfaatkan dalam industri pangan
seperti pembuatan minuman, roti dan bir, ragi juga dimanfaatkan dalam bidang
nonpangan. Beberapa contoh khamir yang dimanfaatkan dalam bidang nonpangan
antara lain:
a) Saccharomycopsis lipolityca digunakan untuk memproduksi protein mikroba
dari produk minyak tanah
b) Candida utilis digunakan untuk memproduksi Riboflavin dari limbah industri
kertas.
2.3 Perbedaan Kapang dan Khamir
23
Kapang dan khamir merupakan bagian dari fungi, namun ada hal yang
membedakan diantara keduanya yaitu kapang merupakan jenis fungi multiseluler
yang bersifat aktif karena merupakan organisme saprofit dan mampu memecah
bahan – bahan organic kompleks menjadi bahan yang lebih sederhana. Di bawah
mikroskop dapat dilihat bahwa kapang terdiri dari benang yang disebut hifa,
kumpulan hifa ini dikenal sebagai miselium. Kapang tersebut mudah dijumpai
pada bagian-bagian ruangan yang lembab, seperti langit-langit bekas bocor,
dinding yang dirembesi air, atau pada perabotan lembab yang jarang terkena sinar
matahari. Kapang melakukan reproduksi dan penyebaran menggunakan spora.
Spora kapang terdiri dari dua jenis, yaitu spora seksual dan spora aseksual. Spora
aseksual dihasilkan lebih cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan
spora seksual. Spora aseksual memiliki ukuran yang kecil (diameter 1 – 10 μm)
dan ringan, sehingga penyebarannya umumnya secara pasif menggunakan aliran
udara.
24
BAB III
25
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
26
https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/32262157/Mikrobiolo
gi_Umum_-_Perbedaan_Kapang_Khamir.docx?
AWSAccessKeyId=AKIAIWOWYYGZ2Y53UL3A&Expires=155874511
1&Signature=uslIV05FZ9AnXrdwk9eSTRDBTl8%3D&response-content-
disposition=attachment%3B%20filename%3DMikrobiologi_Umum_-
_Perbedaan_Kapang_dan.docx
https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/36453951/TUGAS_
Mikrobiologi.docx?
AWSAccessKeyId=AKIAIWOWYYGZ2Y53UL3A&Expires=155874228
5&Signature=Fqo9%2Bq3nwDmJvckRvbDgU3W1Oo8%3D&response-
content-disposition=attachment%3B%20filename
%3DMakalah_Mikrobiologi_Kapang.docx\
https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/40681521/percobaan_
kapang_dan_khamir.docx?
AWSAccessKeyId=AKIAIWOWYYGZ2Y53UL3A&Expires=155874179
7&Signature=idiD54kWMaSrHY%2BFTqMWQgMmgmU
%3D&response-content-disposition=attachment%3B%20filename
%3Dkapang_dan_khamir.docx
http://ulysitompul.blogspot.com/2013/04/kapang-dan-khamir.html
27