Anda di halaman 1dari 10

TIK

SUMATRA UTARA

“WELCOME TO NORTH SUMATRA” “DON’T MISS THE FUN : TASTY FOOD,


PLACES TO GO, BEAUTIFUL SCENERIES, AND SOME MORE!”

Background :

A. Tarian

1. Tari Tor-Tor

Tor-tor lahir dari suku Batak Mandailing yang menempati kawasan Samosir, Toba Samosir
dan sebagian Humbang Hasundutan. Menghentak, itulah nuansa yang dihadirkan melalui
gerakan ataupun irama musik Gondang yang selalu menyertai tarian ini.

Sebagai sebuah tarian yang terlahir dari masyarakat tradisi, Tor-tor pada awalnya lebih
difungsikan sebagai sarana upacara, termasuk kematian, panen, penyembuhan, serta pesta
muda-mudi, disertai beberapa proses ritual yang harus dilalui.

2. Tari Serampang Dua Belas


‘Serampang’ = tempo cepat; ‘Dua belas’ = jumlah penari
Tari Serampang Dua Belas merupakan tarian tradisional Sumatera Utara yang berkembang di
bawah Kesultanan Serdang di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara. Tarian ini
terlahir sebagai satu cara masyarakat Melayu Deli untuk memperkenalkan tata cara pencarian
jodoh pada generasi muda.

3. Tari Piso Surit

Tarian Sumatera Utara selanjutnya merupakan tarian khas suku Batak Karo, yakni Tari
Piso Surit. Nama tarian ini diambil dari nama seekor burung yang suka bernyanyi. Istilah
Piso Surit juga sebagai judul lagu yang mengiring tarian ini, karya dari komponis Batak
Karo, Djaga Depari.

4. Tari Rondang Bulan


Jika Tari Piso Surit di atas lebih menggambarkan kesedihan, tarian dari Sumatera Utara
berikut ini kental dengan nuansa keceriaan. Rondang Bulan namanya, sebuah tarian khas
masyarakat Batak Mandailing di Tapanuli Selatan.
Rondang Bulan berarti terang bulan. Dinamakan begitu karena biasanya dibawakan saat
malam bulan purnama. 

5. Tari Toping-Toping

Toping-Toping dibawakan oleh beberapa penari mengenakan kostum bertopeng


dengan diiringi alat-alat musik tradisional. Ada beberapa topeng dalam tarian ini. Ada
Topeng dalahi (rupa menyerupai wajah pria, dikenakan oleh penari pria) dan Topeng
Daboru (rupa menyerupai wajah wanita, dikenakan oleh penari wanita)

Selain dua topeng tersebut, ada juga Topeng Huda-Huda (menyerupai paruh burung
enggang, dibentuk dari jalinan kain) yang bersifat sakral. Topeng ini diyakini
masyarakat Simalungun sebagai pengantar roh orang yang sudah meninggal
kehadapan Dibata (Dewa atau Tuhan).

B. Kuliner

5 Kuliner Khas Sumatra Utara


1. Dekke Na Niura

Masakan berbahan utama ikan mas ini awalnya hanya di masak saat acara adat saja karena
sejarahnya juga na niura ini dulu makanan bagi para raja-raja suku batak, tapi sekarang
semua kalangan sudah bisa menikmatinya.

2. Mie Gomak

Mie gomak sering disebut sebagai spageti khas Batak Toba. Proses pembuatan mie yang satu
ini cukup sederhana yaitu hanya mencampurkan mie spageti yang sudah direbus dengan
bumbu khas daerah yang membuat rasa mie yang satu ini berbeda.

3. Lapet
Lappet juga merupakan kue tradisional dari Sumatera Utara dan bahan untuk membuatnya
juga mirip yaitu tepung beras, kelapa dan gula merah kemudian di bungkus pakai daun pisang
lalu di kukus hingga matang. 

4. Arsik

Sekilas terlihat mirip dengan na niura tapi ini berbeda, berbahan utama ikan mas juga dan
ditambah bumbu khas daerah tapanuli. Perbedaan arsik ini dengan na niura terletak pada
proses pembuatannya, setelah ikan dicampur dengan bumbu lain kemudian dimasak dengan
sedikit minyak dan air kemudian ditunggu sampai air mengering dan bumbu meresap baru
kemudian bisa disantap.

5. Kue Ombus-ombus
Ombus-ombus adalah kue khas dari salah satu kota kecil di Sumatera Utara
bernama Siborong-borong, kue ini sering dijumpai saat ada pesta adat sebagai
santapan bersama kopi. Kue ini terbuat dari tepung beras dicampur gula merah
kemudian dibungkus pakai daun pisang lalu dikukus hingga matang, kue ini
begitu nikmat apalagi dimakan saat masih hangat membuat rasa khas kue ini
begitu terasa.

C. Tempat wisata
1. Danau Toba

Danau Toba adalah danau yang paling terkenal di Indonesia karena ukurannya yang
besar dan keunikan yang berupa adanya sebuah pulau di tengah Danau Toba.
Dengan panjang sekitar 100 KM dan lebar sektiar 30 KM, Danau Toba adalah danau
vulkanik yang terbesar di Asia Tenggara.

2. Danau Lau Kawar


Danau Lau Kawar terletak di kaki Gunung Sinabung, Sumatera Utara. Dengan
airnya yang berwarna biru, Danau Lau Kawar memiliki luas sekitar 200 hektar, lebih
kecil dari Danau Toba. Walau lebih kecil dari Danau Toba, Danau Lau Kawar
memiliki suasana yang asri dengan banyak pepohonan hijau di kaki gunung
sehingga tidak kalah indah dari Danau Toba.

3. Gunung Sibayak

Gunung Sibayak adalah tempat wisata di Sumatera Utara yang cocok bagi anda
yang menyukai petualangan. Pernah meletus pada tahun 1600, Gunung Sibayak
sekarang ini lumayan populer di kalangan pendaki gunung karena keindahan dan
tantangan yang ditawarkannya.

4. Pulau Samosir

Pulau Samosir adalah pulau yang terletak di tengah Danau Toba yang berada di
ketinggian 1,000 meter di atas permukaan laut. Wisatawan dapat menyeberang ke
Pulau Samosir dengan menggunakan kapal ferry, atau dengan menggunakan jalur
darat. Samosir anda dapat menikmati pemandangan alam yang indah, menikmati
wisata sejarah, wisata budaya dan kuliner Batak, sampai dengan mengunjungi
permandian air panas.

5. Pantai Lagundri dan Pantai Sorake

Pantai Lagundri dan Pantai Sorake adalah pantai yang masih berada
dalam 1 garis pantai di Kecamatan Teluk Dalam, Nias Selatan, Sumatera
Utara. Kedua pantai ini sangatlah terkenal di dunia karena ombaknya yang
besar dan sangat disukai para peselancar dari berbagai belahan dunia.
Bila anda tidak dapat berselancar, tidak perlu kuatir karena di kedua
pantai ini banyak terdapat pelatih selancar.

D. RUMAH ADAT

1. Rumah Adat Karo

CIRI :
 Disebut juga rumah adat Siwaluh Jabu
 Dihuni oleh delapan keluarga
 Terdiri jari jabu jahe atau jabu hilir dan jabu julu

2. Rumah Adat Pakpak / Dairi


CIRI :
 Dibuat dari bahan kayu, atapnya dari ijuk
 Disebut juga “Jerro”
 Sama seperti rumah adat lainnya, menggunakan tangga dan tiang penyangga

3. Rumah Adat Mandailing

CIRI :
 Di kabupaten Mandailing Natal
 Disebut juga Bagas Godang
 ‘Bagas’ = rumah ; ‘Godang’ = banyak

4. Rumah Adat Bolon / Simalungun


CIRI :
 Disebut rumah balai batak toba
 Masuk kategori panggung dan berbentuk persegi Panjang
 Digunakan untuk kandang hewan peliharaan masyarakat batak

5. Rumah Adat Nias

CIRI :
 Sering disebut Omo Hada
 Berbentuk rumah panggung tradisional orang Nias
 dibangun diatas tiang tiang kayu nibung yang tinggi, beralaskan alas rumbia

Anda mungkin juga menyukai