41. Moh.Hatta mengedepankan persatuan dan kesatuan dengan mengubah sila pertama
“Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya.” Menjadi
“Ketuhanan Yang Maha Esa”. Sikap yang perlu dicontoh adalah beliau mengutamakan
PERSATUAN dan KESATUAN serta menghargai umat beragama lain di Indonesia (Indonesia
Timur) yang bukan beragama Islam. Ia mengakui adanya persatuan di tengah keberagaman.
Moh. Hatta adalah tokoh nasionalis yang rela bekorban dengan cara menempatkan kepentingan
negara di atas kepentingan pribadi, dan golongan. Di mana beliau mendukung keputusan yang
menguntungkan bangsa dan negara, bukan hanya pihak/golongan tertentu.
42. “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu,
maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-
artinya, Bangsa Indonesia bukan saja bertekad untuk merdeka, melainkan juga akan
bersama-sama dengan bangsa lain menentang dan menghapuskan penjajahan di atas dunia,
karena hal tersebut tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan. Ini berarti
bahwa setiap hal atau sifat yang bertentangan atau tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan
43. 1) solidaritas
2) kerjasama, ketekunan
3) kekompakan
4) kekeluargaan & kebersamaan
5) toleransi, menghargai teman
6) Mengutamakan kepentingan bersama
44. Ia rela berjalan naik turun gunung demi sampai sekolah. Jalannya yang licin, tanjakan
curam, kubangan lumpur dan jurang yang berada di sisi kiri dan kanan jalan tidak
menghalangi Jibay untuk mengenyam pendidikan
Jibay yang berjalan kaki ke sekolah sejauh 8 km tak pernah membawa uang saku dan
hanya ditemani oleh sebotol air putih.
Semangat Jibay untuk menimba ilmu walau terdapat rintangan.
Walau terpaksa harus berjalan jauh untuk pergi ke sekolah, Jibay tidak mengeluh
Akibat:
1. rasa kurang nyaman karena keringat membuat rambut lengket ke bagian leher dan
menambah rasa gerah.
2. menggunakan sepatu sekolah biasa. Akibatnya, kesulitan melakukan kegiatan seperti
melompat dan berlari.