Anda di halaman 1dari 26

Pendidikan pancasila

Ujian semester

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU


PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
BUTIR-BUTIR PANCASILA MENURUT TAP MPR NO. 1
TAHUN 2003
Sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa

1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang


Maha Esa.

2. Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan
agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.

3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama


dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.

5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang
menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.

6. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan


agama dan kepercayaannya masing-masing.

7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
kepada orang lain.

Sila kedua: Kemanusiaan yang adil dan beradab

1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa
membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan
sosial, warna kulit dan sebagainya.

3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.

4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.

5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.

6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.

8. Berani membela kebenaran dan keadilan.

9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.

10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

Sila ketiga: Persatuan Indonesia

1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa


dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.

2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.

3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.

4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.

5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan


keadilan sosial.

6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.

7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.


Sila keempat: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaran / perwakilan

1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai
kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.

2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.

3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.

4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.

5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah.

6. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
keputusan musyawarah.

7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan


golongan.

8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.

9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan
Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan
keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.

10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan


pemusyawaratan.

Sila kelima: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana


kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.

3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

4. Menghormati hak orang lain.

5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.

6. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang
lain.

7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup
mewah.

8. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan
umum.

9. Suka bekerja keras.

10. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan
bersama.

11. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial.
PERTANYAAN BERDASARKAN BUTIR-BUTIR PANCASILA

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


1) sebagai warga Indonesia,kita memiliki kepercayaan masing- masing bagaimana cara anda tidak
terpengaruh oleh agama lain
2) apa akibat dari tindakan yang dilakukan oleh pihak politik tertentu dalam menggunakan isu isu agama tsb
3) menurut anda bagaimana cara untuk saling mennghormati dan bekerjasama antara pemeluk dan
kepercayaan yang berbeda
4) bagaimana cara membina kerukunan antar sesama umat agama
5) masalah apa yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan agama dan kepercayaan kepada tuhan
yang maha esa
6) contoh Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah
7) Contoh Tidak memaksakan suatu agama kepada orang lain

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab


1) Apa wujud dari mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa?
2) Sekarang ini tidak jarang ditemui pembulyyan terhadap sesama siswa/siswa karena perbedaan suku, warna
kulit dan sebagainya, jadi menurut anda apa tindak pencegahan agar hal tersebut tidak terjadi lagi?
3) Berkembangnya iptek membuat sebagaian besar pemuda dizaman sekarang menjadi individualis, masa
bodo dengan orang lain, sebagai mahasiswa/i apa yang dapat anda lakukan untuk mengembangkan sikap
saling mencintai dan simpati dengan sesama?
4) Bagaimana tindak nyata anda dalam mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain jika
dihadapkan dengan penyalahgunaan kekuasaan antara bos dan karyawan perusahaan pribadi?
5) contoh mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira

6) :Contoh nilai-nilai kemanusiaan

7) apa aja gemar dengan kegiatan kemanusiaan

8) contoh berani membela kebenaran dan keadilan

9) sudah kah Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia
10) Apakah tujuan untuk mengembangkan sikap hormat dan kerja sama dengan bangsa lain
3. Persatuan Indonesia
1) Bagaimana sikap mementingkan kepentingan bersama dari pada kepentingan pribadi?

2) Menurut saudara bagaimana sikap rela bekorban untuk kepentingan bangsa?

3) Sebutkan contoh sikap cinta tanah air dan bangsa?

4) Menurut saudara bagaimana bentuk sikap bangga sebagai bangsa Indonesia?


5) cara memelihara ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,dan keadilan social

6) cara mengembangkan persatuan indonesia atas dasar bhinneka tunggal ika.


7) Sebutkan sikap kita sebagai rakyat Indonesia untuk memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan?

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaran / perwakilan
1) Kenapa warga indonesia memiliki kedudukan kewajiban dan hak yang sama?
2) Apakah indonesia sudah menerapkan konsep tidak memaksakan kehendak kepada orang laiinn?
3) Alasan musyawarah di jadikan alasan dalam mengambil satu keputusan?
4) Apa yang dimaksud semangat kekeluargaan dalam musyawarah mufakat
5) Sudahkah pernyataan di nomor 5 itu di terapkan di indonesia
6) maksud pernyataan nomor 6 tersebut dalam pelaksanaannya bagai mana
7) Bisa di jelaskan apa arti dari meletakkan kepentingan bersama dari kepentingan pribadi tersebut?
8) contoh musyawarah yang dilakukan dengan akal sehat
9) Sebutkan contoh pertanggung jawaban dari keputusan yang di ambil..
10) Sudahkah rakyat indonesia menerapakan pernyataan yang ada di nomor 10 tsb

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia


1) Sebutkan sikap mencerminkan kekeluargaan dan gotong royong?
2) Apakah pada saat ini pemerintah sudah bersikap adil kepada rakyatnya?
3) Bagaimana cara menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban?
4) Bagaimana sikap menghormati hak-hak orang lain?

5) Seperti apa sikap kita ketika memberi pertolongan kepada orang lain?
6) Menurut saudara mengapa sikap pemerasan sering terjadi?

7) Apakah contoh tindakan bersifat boros?


8) Bagaimana sikap kita terhadap orang yang merugikan kepentingan umum?
9) Sebutkan contoh sikap suka bekerja keras
10) Bagaimana sikap dan cara untuk menghargai karya orang lain?
11) Menurut saudara bagaimana cara mewujudkan kemajuan yang merata dan adil?
RESPONDEN
1) NAMA: NUR AZIZAH
Pekerjaan: mahasiswa POLITEKNIK NEGERI PADANG
Alamat: sulit air

2) Nama: anggi darpison


Pekerjaan: mahasiswa UNAND
Alamat: Jakarta

3) Nama: dianokta
Pekerjaan: mahasiswa UNP
Alamat;padang

4) Nama: Amanda sri rahmadan


Pekerjaan: mahasiswa UMSB
Alamat:sulit air

5) Nama: suci abidia cirana


Pekerjaan: mahasiswa UPI
Alamat: sulit air
TANGGAPAN RESPONDEN
RESPONDEN 1
NAMA: NUR AZIZAH
Pekerjaan: mahasiswa POLITEKNIK NEGERI PADANG

1.Ketuhanan Yang Maha Esa


1) menurut saya itu tergantung pada diri kita sendiri karena kita yang tau bagaimana menjaga kepercayaan
kita
2) Akibatnya adalah banyak terjadi kesalah pahaman diantara pembesar agama
3) dengan cara saling rukun dan betoleransi dalam kehidupan tradisi-tradisi keagamaan
4) adanya sikap saling menghormati dan menghargai diantar sesame pemeluk agama
5) dengan mengejek agama masing dan menjadi propokator yanga menyebabkan masalah antar umat
beragama
6) tidak meremehkan agama lain
7) kita jangan menghina agama lain

2.Kemanusiaan yang adil dan beradab


1) menghargai pendapat sesama anggota keluarga
2) menjalin pertemanan dengan banyak
3) menghargai satu sama lain,menghargai pendapat
4) mendengarkan pendapat orang lain
5) menghargai antar umat beragama
6) tolong menolong
7) memberi bantuan kepada korban banjir, longsor,dan bencana lainnya
8) berani melerai mereka yang sedang bertengkar
9) sudah ,karena kita sudah menerapkan saling menghormati antar manusia
10) Mengembangkan sikap cermat dan kerja sama dengan bangsa lain bertujuan agar kita bisa saling
membantu antara sesama bangsa meskipun berbeda Negara

3.Persatuan Indonesia
1) Yaitu lebih mengutamakan hal-hal bersifat kebersamaan dari hal-hal yang bersifat pribadi.
2) Contoh rela berkorban untuk kepentingan bangsa adalah untuk saling tolong menolong antar sesama
tampa mengharapkan imbalan atau pujian dari orang-orang tertentu
3) Bukti kita cinta tanah air dengan memakai produk dan membeli produk dalam negeri.
4) Sikap bangga sebagai rakyat Indonesia adalah dengan menunjukan fenomena alam Indonesia dengan
menampilkannya di media social serta menunjukan pentas seni melalui pameran-pameran kepada Negara
lain
5) ikut menjadi anggota PBB
6) perilaku inklusif
7) Yaitu dengan menjalin pergaulan yang baik serta silaturahmi yang benar sehingga dapat menjalin
persatuan dan kesatuan yang tidak menimbulkan keributan.

4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaran / perwakilan
1) agar tidak terjadi kewenang-wenang antar warga Negara
2) belum,karena masih ada yang memaksa kehendaknya
3) karena dapat melatih untuk menyuarakan pendapat atau ide
4) yaitu kita dapat memberi dukungan satu sama lain dalam musyawarah
5) menurut saya udah
6) tidak memotong pembicaraan orang lain
7) yaitu kepentingan bersama lebih baik didahulukan dari pada kepentingan pribadi
8) pemilihan ketua kelas
9) optimasi dan resiko sub-optimasi
10) ada yang percaya dan ada yang tidak

5.Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia


1) Menyelesaikan masalah secara kekeluargaan. Saling membantu bila ada masalah. Tidak bersikap
egois dan mau mendengarkan pendapat orang lain. Mau memahami perasaan orang lain. Ikut
serta dalam kegiatan kerja bakti.
2) Masalah adil tidak adil itu masalah subjektif, karena definisi adil tergantung subjek yg menilai.
masalah hukum di indonesia masih tumpul keatas dan tajam kebawah yang artinya hukum di
indonesia ini masih belum bs ditegakkan karena hukum di indonesia siapa yg berduit dia yg aman
jadi menurutnya saya belum adil bagi masyarakat kecil. Contohnya para pejabat-pejabat tinggi
mereka bisa saja korupsi tapi ada yang tidak mendapat hukuman , tpi kami masyarakat kecil,
mencuri sendal saja di hukum.
3) Untuk menjaga keseimbangan tersebut, kita harus mendahulukan kewajiban dibanding hak.
Karena suatu hak tidak akan terwujud jika kita tidak melakukan suatu kewajiban dahulu.
4) Saling tenggang rasa. Menjaga hubungan baik diantara warga masyarakat. Menghargai pendapat
orang lain. Berlaku sopan, ramah terhadap sesame
5) saling kerja sama dan tolong menolong di lingkungan rumah,cotohnya membantu warga yang
sedang melaksanakan gotong royong. membantu teman yang sedang kesusahan,contohnya
menjenguk dan memberi bantuan kepada teman yang tertimpa musibah. saling tolong-menolong di
lingkungan keluarga,contohnya membantu ibu membereskan rumah.
6) kita melaporkan pada pihak yang berwajib
7) menghidupkan lampu di siang hari memakai air yang berlebihan berfoya foya
8) merokok di tempat umum membuang sampah sembarangan tidak menaati peraturan yang telah di
tetapkan
9) Di lingkungan keluarga.
1.Membantu orangtua berjualan di warung.
2.Membantu orangtua membersihkan rumah, menyapu, mengepel, mencuci piring, menjemur
baju, dan lain-lain.
Di lingkungan sekolah.
1.Belajar dengan tekun di kelas.
Di lingkungan masyarakat
10) Positif baru ke negatif. Lemparkan kata-kata yang positif saat orang lain menunjukkan karyanya.
Saran dan kritik yang seimbang. Memberi penghargaan juga memberi saran dan kritik. Hindari
plagiat. Menghargai sepenuh hati juga termasuk mengakui ideide yang telah ditorehkan. Membeli
karyanya
11) Usaha bersama antar warga negara untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur.
Mengembangkan kerja sama tim, dan belajar berorganisasi merupakan contoh mengembangkan
usaha bersama. Usaha bersama akan menjamin pencapaian keberhasilan, dan memperkecil risiko
kegagalan
RESPONDEN 2
Nama: anggi darpison
Pekerjaan: mahasiswa UNAND

1.Ketuhanan Yang Maha Esa


1) dengan cara tidak ikut dalam kegiatan mereka
2) terjadinya perang saudara
3) dengan menanamkan nilai-nilai agama sejak dini dalam diri kita
4) adanya sikap saling tolong menolong dan berkerja sama
5) keyakinan pada diri kita sendiri apa kita yakin dengan agama kita
6) tidak membeda-bedakan agama
7) dengan cara mengajak mereka dengan tidak memaksa dirinya

2.Kemanusiaan yang adil dan beradab


1) saling mengasihi sesama anggota keluarga
2) menumbuhkan rasa percaya diri terhadap diri kita
3) menghormati orang yang lebih tua
4) harus rendah hati
5) menghargai saat orang berbicara
6) saling menghargai pendapat
7) bersedekah
8) berani melaporkan bahwa ada teman yang mencontek
9) sudah ,karena itu termasuk wujud dari manusia
10) Tujuan untuk mengembangkan sikap hormat dan kerja sama dengan bangsa lain adalah agar
mempermudah kita untuk bisa melakukan peluang bisnis dengan bangsa lain, agar kita maju dan bangsa
lain tidak menganggap bahwa bangsa kita ini bangsa yang lemah

3.Persatuan Indonesia
1) Sikap mementingkan kepentingan bersama dari pada kepentingan pribadi salah satunya ialah selalu
menerima keputusan yang sudah di musyawarahkan dan menghargai setiap keputusan yang telah di
tetapkan bersama-sama. Biasanya sikap ini disebut juga dengan sikap rela berkorban.
2) Menurut saya sikap rela berkorban untuk kepentingan bangsa yaitu rela berkorban tanpa mengharapkan
imbalan dengan kata lain, membantu orang lain tanpa mengharapkan imbalan, mendahulukan kepentingan
bersama daripada kepentingan pribadi, dan selalu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
3) Contoh sikap cinta tanah air dan bangsa salah satunya ialah membeli dan menggunakan produk asli
Indonesia dan bangga terhadap keindahan bangsa yang dimiliki
4) Bentuk sikap bangga sebagai bangsa Indonesia ialah mencintai kebudayaan yang ada di Indonesia dan
menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar
5) aktif menjaga perdamaian dunia
6) mengakomodasi sifat pluralistic
7) Sikap kita sebagai rakyat Indonesia untuk memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan adalah
berakhlak mulia, jauh dari rasa iri dan dengki, sopan dalam bertutur kata, dan berprasangka baik.

4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaran / perwakilan
1) karena kita dapat mengembangkan dan memajukan kesejahteraan Negara agar tidak perkelahian antara
warga Negara
2) mungkin sudah,karena itu tergantung kepada kita apa kita memaksanya atau tidak
3) karena dapat menyelesaikan masalah dengan cepat
4) yaitu kita dapat mencapai tujuan dan keinginan bersama dengan persetujuan bersama
5) menurut saya masih belum,karena masih ada keputusan tanpa bermusyawarah
6) menerima hasil keputusan bersama
7) dapat mempererat hubungan bersama
8) kerja bakti
9) kepuasan (statificing)
10) sudah, tapi itu masih diragukan

5.Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia


1) Saling membantu. Kerja bakti
2) Menurut saya sudah cukup adil
3) Dengan cara melakukan kewajiban dengan baik. Baru kita bisa menuntut hak kita
4) Beberapa caranya dengan menghargai pendapat orang lain dengan tidak memotong pembicaraan
orang lain,
5) Ikhlas tanpa mengharapkan imbalan
6) Karena hukum di indonesia belum berjalan dengan baik dan benar, sehingga hal-hal yang
merugikan masyarakat terjadi dengan mudah
7) Menghambur-hamburkan uang untuk sesuatu yang tidak penting
8) Menegurnya dan memberi tahu bahwa yang dilakukannya itu tidak benar
9) Melakukan pekerjaan dengan sungguh-sungguh dan semaksimal mungkin
10) Tidak memplagiat karya orang lain, membeli karya orang lain yang original bukan bajakan,
memberikan penghargaan terhadap karya orang lain
11) Cara mewujudkan kemajuan yang merata dan adil adalah dengan mewujudkan sikap kerja keras,
pemerataan pembangunan dan pendidikan.
RESPONDEN 3

Nama: dianokta
Pekerjaan: mahasiswa UNP

1.Ketuhanan Yang Maha Esa


1) harus menyakinkan diri kalau kita tidak akan terpengaruh oleh mereka
2) dikaitkan dalam kepentingan industrI,serta saingan antara industry bisnis
3) saling kesepahaman antaraantar individu ,keluarga , ,bertetangga,dan masyarakat
4) adanya sikap toleransi antar umat agama
5) tidak perlu ikut dalam urusanya
6) memberikan kesempatan untuk agama lain jika akan merayakan hari kebesarannya
7) tidak menyebarkan agama kepada orang yang sudah beragama

2.Kemanusiaan yang adil dan beradab


1) menyelesaikan masalah dengan baik2 dan bermusyawarah
2) tidak terpancing untuk melawan
3) menghargai perbedaan pendapat
4) tidak menganggap semua orang sama
5) menghargai pendapat orang lain
6) tidak semena-terhadap orang lain
7) gotong royong
8) berani mengambil keputusan yang adil
9) sudah
10) Bisa saling membantu, memperluas silaturahmi dan saling menguntungkan

3.Persatuan Indonesia

1) Belum terlaksana, karena masih ada dalam pemerintahan system kekeluargaan, sogok menyogok, rakyat

belum terpenuhi kewajiban dan derajat rakyat.

2) Tidak mengharapkan imbalan dalam membela Negara, lakukan pekerjaan semaksimal mungkin.

3) Contoh sikap cinta tanah air dan bangsa yaitu dengan menjunjung tinggi nilai-nilai pancasila
4) Patuh pada pancasila dan undang-undang
5) ikut menghentikan gerakan yang akan menimbulkan perpecahan dan peperangan
6) tidak mencari menang sendiri
7) Tidak memandang sudut pandang sesorang dalam perbedaan keyakinan terhadap kita saudara sebangsa
dan setanah air.

4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaran / perwakilan
1) agar warga Negara bisa tahu bagaimana kita mendapatkan hak dan menjalankan kewajiban mereka
2) sudah,karena diindonesia sudah saling menghargai antara umat beragama
3) karena dapat mengambil keputusan secara adil
4) yaitu kita dapat menerima dan menolak dengan hati yang lapang dada
5) menurut saya udah
6) menerima hasil dengan lapang dada
7) kita dapat membutuhkan mereka disuatu saat nanti
8) rapat keluarga
9) eliminasi dan aspek
10) udah, karena kita harus yakin kalau mereka bisa menjalankan nya

5.Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia


1) Saling tolong menolong dalam bermasyarakat tidak membeda-bedakan.
2) Sudah karena seluruh pemberdayaan masyarakat sudah dilakukan dengan baik.
3) Caranya penuhi hak mereka maka kewajiban mereka akan dilakukan dengan sebaik mungkin.
4) Menghormati, menghargai sebagai masyarakat Menghargai pendapat orang tersebut.
5) Berbicaralah dengan sopan dan santun berikan pertolongan kepada orang yang kesusahan.
6) Karena hokum masih belum kokoh ditegakkan pada Negara ini, kebijakkan masih bermasah
hingga seperti pemeran masih merajalela di bangsa ini.
7) Bila memiliki uang habis sembarangan tidak memikirkan hari berikutnya.
8) Melaporkan kepada pihak bersangkutan kerena merugikan masyarakat menjuntung tinggi nilai
keadilan.
9) Tidak memandang suatu pekerjaan yang penting halal, pantang menyerah.
10) Menurut pendapat saya menghargai karya orang lain tersebut Tidak mencaci terhadap karya orang
lain itu.
11) Menurut pendapat saya untuk mewujudkan kemajuan yang merata dan adil yaitu bersumber dari
pemerintah terlebih dahulu jika pemerintah sudah bisa merata maka pemerintah sudah adil.
RESPONDEN 4
Nama: Amanda sri rahmadan
Pekerjaan: mahasiswa UMSB

1.Ketuhanan Yang Maha Esa


1) kalau dimasa sekarang itu pasti sangat berpengaruh karena sekarang banyak yang tidak percaya
dengan agamanya masing2
2) dimanfaatkan untuk kepentingan oleh para petinggi
3) dengan menghormati persamaan dan perbedaan antar agama
4) adanya forum kerukunan di antara umat beragama
5) tidak melakukan kekerasan
6) tidak menggangu agama lain jika sedang beribadah
7) membiarkan umat agama lain menjalankan agama masing-masing

2.Kemanusiaan yang adil dan beradab


1) menjaga keamanan dan kerukunan anggota keluarga,masyarakat
2) jadikan bull-an sebagai penyemangat untuk sukses
3) menghargai perbedaan agama
4) lebih memahami makna demokrasi
5) percaya diri dan menghargai pendapat orang lain
6) setiap orang memiliki hak yang sama dimata hokum
7) mendonorkan darah
8) tidak memihak satu sama lain
9) sudah
10) Bentuk memajukan negara sendiri hingga bisa bersaing dalam dengan Negara-negara lainnya.

3.Persatuan Indonesia

1) Misalkan kalau kita ditempat kerja, ada pekerjaan yang diamanahkan kepada kita, sementara itu kita ada

urusan keluarga, dalam hal itu, kita harus menyelesaikan pekerjaan itu terlebih dahulu.

2) Sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa yaitu sikap saling membantu tanpa mengharapkan imbalan

dan mendahulukan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi


3) Mengharumkan nama baik bangsa Indonesia dengan prestasi-prestasi yang di raih.
4) Mencinta produk dalam negeri, melestarikan budaya Indonesia
5) belajar dengan penuh semangat agar kita mempunyai ilmu dalam menghentikan perpecahan
6) musyawarah untuk mufakat
7) Dengan cara tidak membeda-bedakan teman dalam bergaul meskipun berbeda suku, agama dan budaya,
tetap memegang teguh nilai persatuan Indonesia

4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaran / perwakilan
1) mendapatkan membela Negara kita dalam kesulitan
2) menurut saya ,masih belum karena masih banyak orang yang memaksa warga untuk kepentingan politik
3) hasil keputusan yang diambil dapat menguntungkan semua pihak
4) yaitu dapat memberi semangat kepada keluarga
5) menurut saya masih belum,karena ada menggunakan kedudukannya sebagai kekuasaannya
6) tidak memaksa kehendak orang lain
7) lebih baik mementingkan kepentingan bersama dari pada kepentingan pribadi
8) kerja kelompok tugas sekolah
9) incrementalism and muddling through
10) belum tau , karena itu tergantung kepada mereka,karena mereka milih dalam musyawarah

5.Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia


1) Sikap menghormati teman kerja atau orang lain, mengutamakan kepentingan bersama dan selalu
toleransi.
2) Menurut saya, sekarang ini pemerintah belum adil kepada rakyatnya, kenapa demikian? Karena
masih banyak rakyat Indonesia yang terlantar dan belum mendapatkan haknya sebagai rakyat
Indonesia. Belum adanya jaminan terhadap dirinya.
3) Kita harus melaksanakan hak, tetapi kewajiban juga harus dilaksanakan.
4) Sopan santun, menghargai pendapat orang lain, tidak memotong pembicaraan orang lain, dan
tidak mencuri barang orang lain.
5) Selalu ikhlas tanpa pamrih dan sabar.
6) Karena didikan. Didikan orang tua dan keluarga sangat penting dalam menjaga dan membesarkan
anak. Seorang orang tua yang tak acuh saja terhadap anaknya, maka anaknyaa juga tidak akan
acuh jugaa kepada orang lain. Cerminan anak adalah cerminan orang tua.
7) Salah dalam menjalankan rencana keuangan dan membeli sesuatu yang sebenarnya tidak
diperlukan.
8) Tegur dan nasehati bahwasanya merugikan kepentingan umum juga merugikan dirinya sendiri.
9) Belajar dengan tekun dan bersungguh-sungguh, mampu untuk melakukan intropeksi diri, dan tidak
mudah putus asa.
10) Memberikan komentar positif terhadap karyanya dan selalu menjaga dan melindungi hasil karya
orang lain.
11) Menurut saya, untuk mewujudkan kemajuan yang merata dan adil tergantung dari sistem
pemerintahannya yang ada di Indonesia. Seorang pemimpin yang adil, akan menjadi contoh dan
suri tauladan kepada rakyatnya. Seorang rakyat Indonesia mencerminkan kepada pemimpinnya.
RESPONDEN 5
Nama: suci abidia cirana
Pekerjaan: mahasiswa UPI

1.Ketuhanan Yang Maha Esa


1) kalau menurut saya itu juga tergantung kepada kita karena kita yang akan menjalaninya
2) dapat melemahnya agama di Negara tersebut
3) tidak mencampuri keyakinan dan praktik agama lain
4) adanya sikap membiasakan diskusi dan bertukar pikiran antar umat beragama
5) perbedaan pendapat antar mereka
6) tetap menghormati dan menghargai penganut agama lain
7) bertoleransi antar umat beragama

2.Kemanusiaan yang adil dan beradab


1) menghindari kekerasan terhadap anggota keluarga
2) jangan menunjukan sikap takut atau sedih
3) menghormati sesama dan menghargai suku bangsa
4) lebih memahami makna demokrasi
5) sikap saling peduli dan membangun kepercayaan orang lain
6) tidak membedakan manusia berdasarkan warna kulit,suku bangsa,latar belakang ekonomi,dll
7) ikut kegiatan masyarakat
8) berani mendukung sesuatu yang benar dan sesuai dengan ajaran islam
9) sudah
10) Agar terjalin hubungan social yang lebih luas dan lebih memiliki rasa toleransi atas perbedaan antar
bangsa.

3.Persatuan Indonesia
1) Mendahulukan pemilu dari pada liburan
2) Bersedia meninggalkan keluarga demi keamanan bangsa (TNI)
3) Mengapdi pada bangsa Indonesia bangga memilikinya
4) Melakukan pertukaran pelajar dengan Negara lain.
5) menumbuh rasa percaya ingin tahu dalam pengambilan keputusan
6) dilandasi rasa kasih saying dan rela berkorban
7) Melakukan pertukaran pelajar dengan Negara lain
4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaran / perwakilan
1) biar kita dapat menghormati hak dan kewajiban orang lain
2) sudah,karena bagaimana cara kita menjalaninya itu tergantung kepada kita apakah kita memaksa mereka
atau tidak
3) dapat menyatukan pendapat yang berbeda
4) yaitu mufakat yang kita dapat dengan cara saling menghargai pendapat antar keluarga

5) menurut saya sudah


6) selalu menghargai keputusan yang diambil
7) sesuatu yang kita kerjakan tidak akan kita lakukan sendiri pasti kita perlu bantuan kepada orang lain
8) musyawarah tentang diskusi,rapat , pemilihan ketua
9) mixed scanning
10) sudah, karena kita harus percaya

5.Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia


1) Seperti kerja bakti,kerja bakti membersihkan lingkungan kalau kekeluargaan memusyawarahkan
masalah yang timbul dalam masyarakat.
2) Bisa dikatakan belum.
3) Cara menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban adalah menyamaratakan kewajiban
tersebut sesuai dengan tempatnya.
4) Cara menghormati hak-hak orang lain adalah dengan mengahargai mereka berpendapat tidak
menjatuhkan atau merendahkan hak-hak orang tersebut.
5) Untuk memberi bantuan sebisa mungkin dan sesuai kemampuan yang kita miliki.
6) Sikap pemerasan sering terjadi, hal ini dikarenakan banyaknya kekurangan kepada masyarakat
seperti didalam bidang ekonomi sehingga terjadi pemerasan dan bantuan dari pemerintah tidak
merata hal ini menjadi pemicu utama.
7) Seperti membuang uang cuma-cuma hanya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat.
8) Seharusnya kita terhadap orang yang merugikan kepentingan umum yaitu dengan menegurnya
memberikan ganjaran agar mereka tidak melakukan hal-hal yang tidak merusak lagi.
9) Bekerja sesuai kemampuan dan sesuai tenaga sehingga bisa menampilkan hasil yang maksimal.
10) Cara menghargai karya orang lain yaitu dengan tidak menjelek-jelekan karya orang lain meskipun
hasilnya tidak maksimal karena bagaimanapun hasil kerja itu sulit orang untuk membuatnya.
11) Untuk mewujudkan kemajuan yang merata dan adil yaitu pemerintah harus bisa meratakan
bagaimana seharusnya bisa memberikan keadilan kepada keseluruh rakyat Indonesia dan tidak
menimbulkan kekacauan.
ANALISIS PERBUTIR

1.Ketuhanan Yang Maha Esa


1) Bedasarkan pendapat dari ke 5 responden tersebut dapat disimpulkan bahwa masyarakat Indonesia pada
umumnya belum sepenuhnya mengamalkan kepercayaannya, disebabkan karena masyarakat Indonesia
kebanyakan menganut kepercayaan bedasarkan garis keturunannya tidak berdasarkan hati nuraninya.
2) Berdasarkan jawaban dari responden cara kita menghormati orang yang berbeda agama dengan kita yaitu
saling toleransi dan menghargai.
3) Dari pernyataan responden kebebasan memilih kepercayaan,harus menghargai kepercayaan orang lain
tidak memaksakan kehendak kepada mereka untuk meyakini agama yang sama dengan kita.
4) dari beberapa responden kita udah dapat membina kerukunan hidup di antara sesama umat
beragama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa.
5) agama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa adalah masalah yang menyangkut
hubungan pribadi manusia dengan tuhan yang maha esa.dimana disini ada perbedaan pendapat
antara responden,karena itu dapat menyebabkan pertikaian
6) kita sudah mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
7) Bedasarkan contoh sikap tidak memaksakan agama dan kepercayaan yang di ungkapkan oleh responden
saling menghargai dan menjalankan ibadah sesuai kepercayaan masing-masing dan tidak memaksa
mereka untuk beribadah sesuai dengan kepercayaan.

2.Kemanusiaan yang adil dan beradab


1) Menurut pendapat responden hak, kewajiban dan derajat rakyak Indonesia belum terlaksana dengan baik.
2) Jawaban yang diberikan responden tentang sikap saling mencintai antara sesama, saling menghargai
perbedaan dan tidak memandang sara.
3) Berdasarkan pernyataan responden sikap tenggang rasa, dalam berbicara harus berfikir terlebih dahulu
agar tidak ada pihak yg tersinggung.
4) Sikap yang tidak semena-mena yang dinyatakan oleh responden harus menghargai orang lain,tidak
memaksakan kehendak terhadap mereka jika mereka mempunyai pendapat yang berbeda dengan kita
atau yang lainnya.
5) Menurut pernyataan responden contoh menjunjung tinggi nilai kemanusiaan menghargai hak-hak yang
dimiliki setiap orang dan juga saling tolong menolong antar sesama.
6) Sikap gemar melakukan kegiatan kemanusiaan yaitu saling membantu antara satu sama lain.
7) Menurut responden sikap berani membela keadilan tidak takut untuk melaporkan kejahatan yang ada.
8) Berdasarkan pernyataan responden tujuan yaitu bisa saling membantu, memperluas hubungan social dan
mengembangkan rasa toleransi dengan bangsa lain.
9) menurut responden ada dan tidak tau merupakan bagian dari seluruh umat manusia.
10) sudah mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

3.Persatuan Indonesia
1) Menurut responden sikap yang dapat ditujukan dari pernyataan tersebut adalah mendahulukan
kepentingan diatas kepentingan pribadi (mendahulukan pemilu dari pada liburan).
2) Menurut pernyataan responden rela berkorban adalah mendahulukan kepentingan Negara diatas
kepentingan pribadi bersedia meninggalkan keluarga demi keamanan bangsa ( TNI).
3) Sikap cintah tanah air dan bangsa mengharumkan nama baik bangsa dengan prestasi yang di raih
4) Secara umum sikap bangga sebagai bangsa Indonesia mencintai produk dalam negeri.
5) .Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan
sosial.dengan mengikuti berbagai kegiatan seperti ikut dalam kegiatan pbb
6) .Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.dengan menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari
7) Menurut pendapat responden untuk memajukan pergaulan bangsa yaitu dengan menjalin silaturahmi yang
benar dan berakhlak mua sehingga bisa menjalin persatuan dan kesatuan bangsa.

4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaran / perwakilan
1) Menurut responden mengutamakan kepentingan Negara dan masyarakat yaitu mematuhi peraturan
Negara dan tindak melanggar peraturan tersebut seperti pemilihan tidak boleh golput.
2) Sikap memaksakan kehendak terhadap orang lain menurus responden yaitu memaksa untuk orang
meneriman pendapat kita dalam berdiskusi atau bermusyawarah dan memaksa orang mengikuti agama
kita.
3) Menurut pernyataan responden sudah tetapi tidak berjalan sesuai dengan aturan yang seharusnya.
4) Berdasarkan pernyataan responden dalam bermusyawarah harus menerima segala keputusan yang di
dapat dalam musyawarah tersebut .
5) Menerimaka segala keputusan yang didapat dalam musyawarah dengan ikhlas.
6) Menurut pendapat responden jika hal yang di lakukan dengan tujuan yang tidak baik maka hasil yang
didapat tidak akan sesuai dengan yang diinginkan
7) Menurut pendapat responden keputusan yang di pertanggung jawabkan secara matang kepada tuhan
yang maha esa sesuatu yang dilakukan harus maksimal dan dipertimbangkan dengan matang agar bisa
terlaksana dengan baik.
8) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur, sudah dilakukan
dalam beberapa kegiatan seperti pemilihan ketua kelas
9) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha
Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan
persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.ini sudah dapat dicontoh dalam pertanggungjawabnya
10) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan
pemusyawaratan,sudah mempercayai yang dipilih da nada yang masih dengan keepercayaannya

5.Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia


1) Menurut responden sikap mencerminkan kekeluargaan dan gotong royong yaitu kerja baktik saling tolong
menolong dalam bermasyarakat dan tidak membeda-bedakan.
2) pendapat dari responden yaitu pemerintah bisa dikatakan belum cukup adil kepada rakyatnya karana ada
yang menyatakan sudah dan juga belum jadi ada perbedaan pendapat itu yang bisa menyatakan
pemerintah tidak adil.
3) Menurut responden cara menyeimbangkan hak dan kewajiba dengan cara menyamaratakan harus
melakukan kewajiban maka hak akan terpenuhi.
4) Berdasarkan pendapat responden cara menghormati hak-hak orang lain dengan cara menghargai pendapat
orang lain, tidak merendahkan hak-hak orang lain.
5) Sikap kita ikhlas, sopan terhadap orang yang kita tolong.
6) Menurut responden karena hokum negara ini belum berjalan dengan baik maka mudah untuk tejadi
pemerasan.
7) Berdasarkan pernyataan responden contoh sifat boros menghambulhamburkan uang secara Cuma-Cuma,
8) Berdasarkan pendapat dari responden sikap kita terhadap orang yang merusak kepentingan umum
menegur dirinya dan berikan ganjaran agar tidak dilakuakan lagi merusak kepentingan umum.
9) Menurut responden contoh sikap suka bekerja keras yaitu melakukan pekerjaan dengan sungguh-sungguh
dan semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan.
10) Sikap dan cara untuk menghargai karya orang lain menurut responden tidak menjelekkan karna orang lain
dan tidak mencaci karya orang lain.
11) Berdasarkan pendapat responden mewujudkan kemajuan yang merata dan adil tergantung dari
pemerintahnya seorang pemimpin yang adil akan menjadi contoh bagi rakyatnya.
ANALISIS PERSILA:
1. Sila ketuhanan yang maha esa
Dari semua pendapat responden mengenai butir sila yg pertama ini Di katakan bahwa,
rakyat Indonesia pada saat ini banyak juga berselisih paham / kepercayaan. Sebenarnya kita bisa
mengatasinya yaitu dengan cara menghormati, tolerasi, dan menghargai paham / kepercayaan
orang lain.
2. Sila kemanusiaan yang adil dan beradab
Seperti yg kita lihat pada saat sekarang ini Masih bayak orang yg membedakan si kaya
dengan si miskin Dimana-mana pasti yg di dahulukan orang kaya Sepatutnya kita saling
menghargai perbedaan, tidak memandang golongan, saling tolong menolong,
3. Sila persatuan Indonesia
Indonesia masih belum bersatu pada saat ini bisa kita lihat sekarang para bangsa asing
mulai mengambil sedikit demi sedikit hasil bumi kita, turis mulai berdatangan ke wilayah kita serta
budaya nya jadi kita sebagai warga negara harus mengantipasi nya dengan cara memperketat
keamanan, mencintai produk-produk dalam negeri,dan tidak meniru budaya asing.
4. Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijak sanaan dalam permusyawaratan / perwakilan
Dalam bermusyawarah kita harus menghargai pendapat orang lain tanpa menjatuhkan
pendapat orang dan apapun hasil musyawarah, baik itu tidak sesuai dengan keinginan kita pribadi
kita harus ikhlas bahwasannya itu adalah pendapat bersama. Dan dalam bermusyawarah kita
harus mengikuti tata tertibnya, dan di situlah terciptanya musyawarah mufakat.
5. Sila keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia
Bicara tentang keadilan di Indonesia belum sepenuhnya keadilan berdiri kokoh, masih
banyak yg komplen tentang keadilan di Indonesia ini seperti ,masih banyak pergi demonstrasi
gara-gara kurangnya keadilan yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin.

Analisis keseluruhan
Analisi keseluruhan: Dari keseluruhan “Butir-butir pancasila ( TAP MPR NO. I / MPR/ 2003)” ”masih ada beberapa
hal belum terlaksana dengan baik dalam menjalankan kehidupan masyarakat semua ini di sebabkan kurannya
kesadaran beberapa masyarakat tentang penerapan nilai-nilai dari butir pancasila dalam menjalankan kehidupan
yang mereka miliki dan juga adanya beberapa kelompok yang menjadi pemicu pemberontakan dari nilai-nilai
pancasila tersebut namun sebagian telah sesuai dengan keeinginan yang diharapkan sehingga Indonesia bisa kita
lihat Nampak damai dan tentram semua hal yang belum terlaksana bisa diatasi dengan menumbuhkan kesadaran
masing-masing akan pentingnya nilai-nilai dari butir pancasila
MAKNA DARI PERSILA PANCASILA
menurut Weinata Sairin dalam tulisan “Berbagai Dimensi Kerukunan Hidup Umat Beragama” yang terhimpun dalam
Kerukunan Umat Beragama Pilar Utama Kerukunan Berbangsa: Butir-Butir Pemikiran (2002), menegaskan bahwa
peranan negara sangat penting dalam memberikan jaminan bagi setiap penduduk untuk memeluk agamanya dan
untuk beribadah menurut agama masing-masing. Negara, lanjutnya, berfungsi untuk menjamin, memperjuangkan,
mengupayakan, dan membantu agar tiap-tiap penduduk memiliki kebebasan dan keleluasaan untuk memeluk
agamanya erta mengekspresikan keberamannya itu. Jaminan negara tidak hanya terletak pada “memeluk agamanya
masing-masing” tapi juga mencakup kepada “beribadah menurut agama dan kepercayaannya itu”. Negara tidak
mengatur dan mencampuri ibadah dari agama-agama dan kepercayaan, melainkan negara menjamin agar pemeluk
agama dan peribadatan berjalan dengan baik. Dengan demikian, Sila ke-1 dalam Pancasila yaitu "Ketuhanan Yang
Maha Esa" memberikan peluang yang amat besar bagi terwujudnya kerukunan hidup antarumat beragama yang
bernaung di bawah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Pada hari terakhir sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) tanggal 1
Juni 1945, Sukarno memperkenalkan 5 sila. Dalam pidato yang dilontarkan Bung Karno secara spontan itulah
tercetus nama Pancasila yang nantinya memuat isi dan penjelasan butir-butir pengamalannya. “Sekarang,
banyaknya prinsip kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan ketuhanan, lima bilangannya.
Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa, namanya
ialah Pancasila,” ucap Sukarno kala itu, dikutip dari Risalah BPUPKI (1995) terbitan Sekretariat Negara RI. “Sila
artinya asas atau dasar, dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal, dan abadi,” imbuh
tokoh nasional yang pada akhirnya menjadi presiden pertama Republik Indonesia ini.

Setelah Indonesia merdeka, 5 sila yang dicetuskan Sukarno tersebut kemudian dirumuskan menjadi Pancasila yang
menjadi dasar negara Indonesia. Tanggal 1 Juni pun ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila oleh Presiden Joko
Widodo (Jokowi) tanggal 1 Juni 2016 dengan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2016. Butir-Butir
Pengamalan Pancasila Istilah Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari dua kata, yakni panca dan
sila. Panca artinya "lima", sedangkan sila, seperti kata Sukarno, bermakna "asas", "dasar", atau "prinsip".

Dengan demikian, Pancasila bisa dimaknai sebagai rumusan dan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Adapun isi 5 sila yang dirumuskan dalam Pancasila yaitu

(1) Ketuhanan yang Maha Esa;

(2) Kemanusiaan yang Adil dan Beradab;

(3) Persatuan Indonesia;

(4) Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan; dan

(5) Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Pancasila memuat berbagai nilai dan sikap yang hendaknya diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sudharmono dalam buku Beberapa Pemikiran Tentang Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 (1997)
memaparkan, sikap-sikap yang penting dari Pancasila itu kemudian diperinci menjadi butir-butir pengamalan. Baca
juga: Isi Butir-Butir Pengamalan Pancasila Sila ke-1 dan Penjelasannya Menggugat Soeharto yang
Menyalahgunakan Pancasila Butir-Butir Pengamalan Pancasila Sila ke-4: Isi dan Penjelasannya Semula, Butir-Butir
Pengamalan Pancasila ini terdiri dari 36 butir, tapi kemudian mengalami perkembangan atau penyempurnaan
menjadi 45 butir. Butir-Butir Pengamalan Pancasila diharapkan bisa menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari
seluruh rakyat Indonesia. Butir-Butir pengamalan Pancasila pertama kali diatur melalui Ketetapan MPR
No.II/MPR/1978 atau pada masa Orde Baru yang dipimpin oleh Soeharto sebagai presiden ke-2 RI. Setelah rezim
Soeharto berakhir akibat Reformasi 1998, Butir-Butir Pengamalan Pancasila disesuaikan kembali berdasarkan
Ketetapan MPR No. I/MPR/2003

3. Sila ke-3 dalam Pancasila mengandung butir-butir pengamalan yang memuat nilai-nilai, isi, serta penjelasan untuk
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari oleh bangsa Indonesia yang sangat majemuk.

Menurut buku Pancasila dalam Pusaran Globalisasi (2017) yang disunting oleh Al Khanif, Pancasila harus
dikemukakan isi dan artinya yang kontekstual sehingga nilai-nilainya bisa ditemukan dalam semua kebudayaan
bangsa Indonesia. Nilai-nilai luhur Pancasila dalam realitas kondisi masyarakat akan digali sebagai solusi atau jalan
keluar untuk menghadapi segala macam tantangan yang dihadapi oleh segenap rakyat Indonesia dalam segala
situasi, termasuk di era globalisasi seperti sekarang ini. Istilah Pancasila terdiri dari dua kata yang berasal dari
bahasa Sanskerta. Panca yang berarti "lima" dan sila yang bermakna "prinsip" atau "asas". Maka, Pancasila bisa
dimaknai sebagai rumusan dan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia

Sudharmono dalam Beberapa Pemikiran Tentang Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 (1997) menyebutkan,
sikap-sikap yang penting dari Pancasila itu kemudian diperinci menjadi butir-butir pengamalan. Ketetapan MPR
No.II/MPR/1978 merupakan regulasi resmi yang mengatur Butir-Butir Pengamalan Pancasila. Setelah terjadinya
Reformasi 1998 yang sekaligus mengakhiri riwayat pemerintahan Orde Baru di bawah pimpinan Soeharto sebagai
presiden, Butir-Butir Pengamalan Pancasila disesuaikan kembali berdasarkan Ketetapan MPR No. I/MPR/2003.
Butir-Butir Pengamalan Pancasila pada awalnya terdiri dari 36 butir, tapi kemudian mengalami perkembangan atau
penyempurnaan menjadi 45 butir. Terlepas dari pro dan kontra yang muncul, Butir-Butir Pengamalan Pancasila ini
dirumuskan untuk dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari seluruh rakyat Indonesia.

4. Butir-Butir pengamalan Pancasila pertama kali diatur melalui Ketetapan MPR No.II/MPR/1978 atau pada masa
Orde Baru. Setelah rezim Soeharto tumbang pada 1998 dan Indonesia selanjutnya memasuki era reformasi, Butir-
Butir Pengamalan Pancasila disesuikan kembali berdasarkan Ketetapan MPR No. I/MPR/2003. Yudi Latif melalui
buku berjudul Mata Air Keteladanan: Pancasila dalam Perbuatan (2014) berpandangan bahwa rumusan ide (nilai)
pokok dalam Butir-Butir Pengamalan Pancasila terlalu banyak sehingga keseluruhannya berjumlah 36 butir, bahkan
belakangan menjadi 45 butir. Selain itu, lanjut Yudi Latif, butir-butir dalam suatu sila pun tidak dirumuskan secara
ketat sehingga banyak tumpang-tindih. Lagipula, dalam penyusunn butir-butir tersebut, ada kecenderungan untuk
mengarah pada moral perseorangan, kurang menekankan moralitas publik. Terlepas dari perdebatan mengenai
Butir-Butir Pengamalan Pancasila yang dirumuskan pada era Presiden Soeharto kemudian diselaraskan di masa
Presiden Megawati Soekarnoputri, berikut ini isi Butir-Butir Pengamalan Pancasila khususnya untuk Sila ke-4.

Anda mungkin juga menyukai