Anda di halaman 1dari 3

Outline

Materi Penyusunan Naskah Urgensi


Rperpres/RPermen Pengukuran Indeks Inovasi dan Daya Saing Daerah (IIDSD)

BAB I PANDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Latar belakang penyusunan Pengukuran Indeks Inovasi dan Daya Saing
Daerah berisi berbagai informasi dan perspektif ideologis, politis, budaya,
sosial, ekonomi, pertahanan dan keamanan yang mendorong disusunnya
kebijakan yang sangat penting dan mendesak diatur dalam peraturan
perundang-undangan.
1.2 Identifikasi Masalah
 Belum ada model pengkuran inovasi daerah yang komprehensif,
 Perlu pengukuran indeks inovasi daerah sebagai alat ukur (komposit)
dalam melakukan assesment dan benchmarking kemajuan daerah,
 Kementerian dan Lembaga belum satu visi dalam memotret pilar, variabel
dan indikator inovasi daerah.

1.3 Tujuan dan Kegunaan


Tujuan:
 Sebagai dasar penyiapan Draft RPerpres/Rpermen tentang Pengukuran Indeks
Inovasi Daerah,
 Menyusun Model Pengukuran Indeks Inovasi Daerah,
Kegunaan: Terbangunnya model pengukuran indeks inovasi daerah, yang
dapat mendorong tumbuhkembangnya inovasi untuk peningkatan daya
saing daerah baik ditingkat lokal, nasional maupun global.

1.4 Metode Pendekatan


Metode yang digunakan dalam penyusunan model pengukuran indeks
inovasi daerah adalah studi literatur, public hearing, Foccussed Group
Discussion, dan benchmarking terhadap model-model pengukuran indeks
beserta komponen dan indikatornya. Disamping itu, agar model yang
dihasilkan memiliki tingkat validitas yang tinggi, maka dilakukan validasi
dan uji terap di beberapa daerah terpilih.

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PRAKTIK EMPIRIS


2.1 Kajian Teoritis
Memuat analisis berbagai aspek dan dimensi model indeks inovasi daerah
sebagai dasar teori penyusunan Rperpres/Rpermen tentang Pengukuran
Indeks Inovasi Daerah.

2.2 Praktik Empiris


Memuat analisis berbagai aspek dan dimensi praktik kebijakan Indeks
Inovasi Daerah yang telah diimplementasikan dan tindaklanjut
pengembangannya berdasarkan umpan-balik (feedback)
penyempurnaannya.
BAB III EVALUASI DAN ANALISIS PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
TERKAIT
3.1 Evaluasi atas mekanisme pengaturan dan penerapan regulasi terkait
dengan sistem inovasi daerah, sistem inovasi nasional dalam perpektif
pelaksanaan dan penerapan UU No. 18 tahun 2002 tentang Sinas P3 Iptek
dan Peraturan Bersama Menteri Negara Riset Dan Teknologi Dan Menteri
Dalam Negeri Nomor 03 Tahun 2012/Nomor 36 Tahun 2012 Tentang
Penguatan Sistem Inovasi Daerah; dan lain-lain.

3.2 Analisis Peraturan Perundang-Undangan Terkait


Mengulas secara komprehensif berbagai regulasi yang berkenaan dengan
Sistem Inovasi Nasional, Sistem Inovasi Daerah dalam perspektif sejauh
mana regulasi tersebut menjadi stimulan pengembangan inovasi di daerah

BAB IV LANDASAN FILOSOFIS, SOSIOLOGIS DAN YURIDIS


4.1 Landasan Filosofis
Pada bagian ini diuraikan landasan filsafat atau pandangan yang menjadi
dasar cita-cita sewaktu menuangkan suatu masalah ke dalam
RPerpres/Rpermen tentang Pengukuran Indeks Inovasi Daerah.
4.2 Landasan Sosiologis
Pada bagian ini diuraikan realitas masyarakat yang meliputi kebutuhan
hukum masyarakat, kondisi masyarakat dan nilai-nilai yang hidup dan
berkembang (rasa keadilan masyarakat) dan selanjutnya menjadi dasar
pengaturan tentang pengukuran inovasi daerah .
4.3 Landasan Yuridis
Pada bagian ini diuraikan landasan hukum yang berasal dari peraturan
perundang-undangan lain yang memberi kewenangan dan menjadi dasar
hukum untuk mengatur permasalahan (objek) dan norma yang akan diatur
dalam RPerpres/Rpermen yang akan dibuat.

BAB V JANGKAUAN, ARAH PENGATURAN DAN RUANG LINGKUP


Pada Bab ini dibahas konsepsi pengaturan berkenaan dengan rumusan :
a. urgensi dan tujuan penyusunan
b. sasaran yang ingin diwujudkan
c. pokok pikiran, lingkup, atau objek yang akan diatur
d. jangkauan serta arah pengaturan.
Konsepsi pengaturan suatu rancangan peraturan perundang-undangan menjadi
embrio/cikal bakal dibentuknya Naskah Urgensi .

Pembahasan berkaitan dengan materi, arah pengaturan dan Ruang Lingkup


penyusunan RPerpres/Rpermen tentang Pengukuran Indeks Inovasi Daerah
terdiri dari:
1. Pengaturan Asas dan Tujuan
Asas dan Tujuan peraturan perundangan yang akan dibuat berupa nilai-nilai
dasar yang akan mengilhami norma pengaturan selanjutnya. Dengan
demikian ruang lingkup pengaturan peraturan perundang-undangan yang
akan disusun tidak terlepas dari asas dan tujuan dari peraturan perundang-
undangan itu sendiri. Misalnya di dalam peraturan perundang-undangan yang
mengatur pengelolaan hidup maka dipakai asas: Sustainability
(keberlanjutan), Responsibility (pertanggung-jawaban) dan utility (manfaat).
2. Pengaturan Hak dan Kewajiban;
3. Pengaturan Kewenangan dan Kelembagaan;
4. Pengaturan Mekanisme;
5. Pengaturan Larangan-larangan;
6. Pengaturan Sanksi.

BAB VI PENUTUP
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai