Anda di halaman 1dari 13

Etiologi Pada Molahidatidosa PENDAHULUAN

Winda Lestari, Yeni N, Yohana A, Yulia Latar Belakang


Nur Anisa
Frekuensi mola hidatidosa
(Mahasiswa DIV Kebidannan Transfer umumnya di wanita asia lebih tinggi (1 per
Universitas Ngudi Waluyo Ungaran 120 kehamilan) dari pada wanita di negara
Semarang) barat (1 per 2000 kehamilan). Sedangkan di
indonesia dibeberapa daerah menunjukkan
ABSTRACK
angka kejadian yang berbed- beda angka
Molla hidatidosa secara histologis kejadian mola hidatidosa di indonesia
ditandai oleh abnormalitas vili korionik berkisar antara 1:50 sampai 1:45
yang terdiri dari proliferasi trofoblastik dan kehamilan. (dokter Bagus, 2016).
edema stroma vilus. Dan adapun prevalensi
Penyakit ini dibagi menjadi 2
molla hidatidosa di Indonesia 1:51 sampai kelompok berdasarkan asalnya yaitu :
141 kehamilan. Tujuan penelitian ini adalah penyakit trofoblas gestasional yang berasal
untuk mengetahui penyebab dari molla dari jaringan trofoblas kehamilan dan
penyakit trofoblas non gestasional yang
hidatidosa. Metode penelitian yang
berasal dari jaringan embrional yang
digunakan adalah literatur review. Dengan termasuk dalam golongan penyakit
tipe studi Eksperimen, quasi Eksperimen, trofoblas gestasional salah satunya adalah
mola hidatidosa komplit.
observasional, case control study, laporan
study dan deskriptif. Pada penderita mola hidatidosa
Artikel yang dipilih merupakan artikel didapatkan penanda tumor yang mengikat,
bahasa indonesia dan bahasa inggris yang yaitu human chorioni c gona dotrophin
terbit sejak tahun 2010 sampai tahun 2016. (HCG). Penanda ini merupakan hormon
Artikel yang ditemukan secara signifikan glikoprotein yang diproduksi oleh jaringan
menunjukan bahwa molla hidatidosa terjadi trofoblas dan merupakan penanda
karna faktor imun, kelainan kehamilan serta penyakit trofoblas
kromosom,kadar BHCG pada kehamilan. kehamilan. Golongan hormon glikoprotein
Berdasarkan hasil penelitian disimpilkan lainnya adalah luteinzing hormon (LH),
bahwa molla hidatidosa ditimbulkan dari follicle stimulating hormon (FSH), dan
berbagai penyebab. thyroid sstimulating hormon (TSH). Semua
hormon glikoprotein terdiri atas
heterodimer yang mengandung sebuah
Kata kunci : Molla Hidatidosa

Telaah jurnal Mola hidatidosa Page 12


subnit Ω dan sebuah subnit β . (jurnal muntah, pusing, hanya kadang – kadang
suetedjo,2011). berlangsung lebih hebat.

Perlu diperhatikan bahwa kejadian


HASIL PENELITIAN
penyakit trofoblas makin meningkat pada
keadaan sosial ekonomi rendah, paritas Pencarian artikel dilakukan pada
makin tinggi umur hamil di bawah 20 tahun pangkalan data (data base) dengan
menggunakan kata kunci tertentu. Artikel
atau kehamilan pada umur di atas 35 tahun.
yang ditemukan dan memenuhi kriteria
sebanyak 10 artikel yang terdiri dari 3
Untuk mendapatkan bukti terbaik
dekskriftif, 1 jenis eksperimen, 1 jenis
tentang etiologi mola hidatidosa dilakukan quasi Eksperimen, 2 observasional, 1 jenis
penelitian dengan menggunakan literatur case control study, dan 1 jenis laporan
study. Berikut daftar artikel yang
review.
ditemukan diuraikan dalam bentuk tabel.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk Tabel 1. Ekstraksi Data Peneliti
mengetahui Etiologi kejadian Mola Penuli Metode Hasil
hidatidosa pada penderita Mola Hidatidosa. No s Penelitian
1 Farah Desain Hasil dari jornal
diba penelitian ini Pasien
METODE Citra yang dengan
Metode penelitian yang digunakan Olivia digunakan molahidatidosa
(2016 adalah case komplet yang
pada penelitian ini adalah literatur review. ) study design diketahui
Tipe studi yang akan diidentifikasi adalah yang meneliti terdapat tanda
Seorang perdarahan
Eksperimen, quasi Eksperimen, wanita muda, disertai
Observasional, case study design, case G2P1A0 adanya
berusia 30 gelembung
control study dan deskriptif retrospektif tahun yang seperti mata
yang menggunakan data rekam medik datang ikan (+).
dengan Pemeriksaan
pasien untuk mencari faktor faktor yang keluhan fisik didapatkan
berhubungan dengan terjadinya molla keluar darah adanya
lewat pembesara
hidatidosa. Penelusuran artikel dilakukan kemaluan. uterus melebihi
pada pangkalan data (data base) EBSCO, usia kehamilan
yang
Medline dan google search dengan seharusnya, DJJ
menggunakan kata kunci yang telah (-), pemeriksaan
penunjang USG
ditentukan. Artikel yang dipilih adalah menunjukan
artikel berbahasa Indonesia dan Inggris gambaran

Telaah jurnal Mola hidatidosa Page 12


snowstorm, mIU/ml.
vesicular 3 Sarah Desain Hasil dari
pattern, dan Damo penelitian journal ini
ditemukan ngilal bersifat distribusi
kiasta lutein. a, deskriptif terbanyak
Namun Hermi retrospektif menurut
pemeriksaan ini e dengan kelompok umur
belum tepat M.M menggunaka 20-29 tahun
karena masih Tende n data rekam (43,6%), paritas
perlu dilakukan na, medik pasien 3 (30,8%),
pemeriksaan Maria di RSUD pendidikan
βhCG untuk Loho. Prof.dr.R.D terakhir pada
didiagnosa. (2015 Kandou tingkat SMA
Pemeriksaan ). Manado. (59,0%), kadar
fungsi tiroid Subjek haemoglobin
perlu dilakukan penelitian <10 gr/dl
untuk adalah (53,8%), dan
mengetahui penderita penanganan
komplikasi Mola terbanyak ialah
yang mungkin Hidatidosa di currattage
terjadi. bagian (66,7%).
2 Tiara Dalam Hasil dari Obstetri dan
V. penelitian ini journal ini Ginekologi
Paput digunakan distribusi (Damongilala
ungan metode terbanyak , 2015).
, dekskriftif terdapat pada 4 Odilia Penelitian Hasil dari
Fredd retrospektif sekelompok Dos yang journal ini
y W. dengan umur ≥35 Reis, selanjutnya diperoleh
Wage menggunaka tahun, Hasra merupakan bahwa terdapat
y, n data pendidikan yati penelitian perbedaan
Rudy penderita terakhir tingkat Agust observasional imuno ekspresi
A. mola SMA, ina, analitik p53 yang
Lengk hidatidosa multipara, Abdul potong bermakna
ong. yang tercatat penderita Hadi lintang yang (p=0,002 atau
(2016 di rekam dengan kadar Hasan dilakukan p-0,05) pada
) medic RSUP hemoglobin ≤11 , terhadap 30 koriokarsinoma
Prof. Dr. R.D gr/dl, besar Bethy kasus. Terdiri dan mola
kandau uterus sesuai S. atas 10 kasus hidatidosa. P53
Manado. kehamilan >20 Herno Mola berperan dalam
Subjek minggu, wo. Hidatidosa patogenesisi
adalah 35 penyulit (2014 partial, 10 mola hidatidosa
penderita hiperemesis ) kasus Mola komplit dan
mola gravidarum dan Hidatidosa koriokasinoma,
hidatidosa. tirotokssikosis, komplit dan tetapi kurang
tindakan 10 kasus berperan dalam
penanganan koriokarsino pathogenesis
yang dilakukan ma. mola hidatidosa
yaitu curratage parsial.
hisab, dan kadar 5 Yudi Metode Hasil dari
βHCG ≥5 Mulya penelitian journal ini

Telaah jurnal Mola hidatidosa Page 12


na yang menunjukkan currattage. berulang sejak 4
Hiday digunakan hubungan bulan
at, adalah case bermakna kadar sebelumnya.
Supri control study ΒHCH Pasien memiliki
yadi dan diperoleh ≥100.000 riwayat
Ganda 145 penderita mIU/Ml dengan kuretase
miharj Mola keganasan sebelumnya
a, Soe Hidatidosa pascamola atas indikasi
Rifay Komplit yang (p<0.05), mola hidatidosa
ani dirawat di terhadap dan perdarahan
Krisn RSUD. Dr. hubungan berulang tanpa
adi Hasan bermakna disertai hasil
(2014 sadikin gambaran histopatologi.
) Bandung histopatologi Pada
yang proliferasi pemeriksaan
memiliki berlebih dengan kami
kriteria keganasan menemukan
inklusi pascamola massa vesikular
sebanyak 60 (p<0,05) dan yang infiltratif
kasus terdapat dan
penderita hubungan menghancurkan
Mola bermakna kista korpus uterus
Hidatidosa. lutein positif kanan depan,
Analisis dengan berukuran 8x6
statistik keganasan cm dengan
memakai pascamola struktur
program (p<0,05). ekhointerna.
statistical Rontgen dada
product and menunjukkan
service beberapa nodul
solution di paru-paru.
(SPSS) Pasien
dengan uji didiagnosa
statistik chi- sebagai pasien
kuadrat. penyakit
6 Bram Desain Hasil dari trofoblas
Pradip menggunaka journal ini gestasional
ta, n Seorang risiko rendah
Andrij observasional perempuan dengan Skor
ono, dengan Indonesia FIGO 6 dan
sigit seorang berusia 42 diberi
Purba wanita tahun, Paritas 2 kemoterapi
di, berusia 42 Abortus 2 dengan 2 seri
Tofan tahun dengan dengan riwayat methotrexat.
W. paritas 2 2 seksio sesarea Karena kadar
Utami abortus, 2 dan 2 kuretase, -hCG yang
(2014 dengan datang dengan tidak menurun,
) riwayat, 2 keluhan utama rejimen
sectio secaria perdarahan ditambahkan
dan 2 pervaginam dengan

Telaah jurnal Mola hidatidosa Page 12


EMACO. Fdili observasional pembuahan
Dalam proses Alaou dimana normal, dalam
kemoterapi, i, Terdapat 42 Mola
kadar -hCG Sofia kasus Hidatidosa
menurun tapi Jayi, penderita sempurna
kemudian Hekm Mola kromosom
mengalami at Hidatidosa pelengkap
keluhan nyeri Chaar adalah 46, dan
perut yang a, disebabkan oleh
berat. Haki fertilisasi
Laparotomi ma sebuah ovum
eksplorasi Boug kosong oleh
dilakukan dan ueren, haploid
ditemukan M.A. spermatozoon
massa Malho sebaliknya
berukuran 5 x 5 uf, Mola parsial
x 5 cm di sisi Nawal timbul dari
rahim tepat Hama fertilisasi di
pada ligamen s, spermiction dari
latum dengan Amal ovum haploid,
bagian posterior Benna menghasilkan
massa telah ni, genom triploid.
pecah Afaf Kehamilan
berukuran 0,5 x Amart Mola hadir
0,5 cm. Pada i. dalam trimester
rahim (2013 I dengan
didapatkan ) perdarahan,
massa menonjol ukuran uterus
ke bagian lebih besar
isthmus. Hasil detakj jantung
histopatologi janin tidak
menunjukkan terdeteksi dan
bagian nekrosis, Hiperemesis.
darah dan villi Mola lengkap
korialis dalam yang DNA
miometrium polipoid dan
sesuai dengan memiliki
mola invasif. frekuensi tinggi
Pasien dari kromosom
kemudian diberi numerik dalam
terapi EMACO trofoblas
selama 5 siklus hiperflastik.
dengan kondisi Kombinasi fitur
baik selama histologis dan
jangka waktu DNA
pengobatan. diperlukan
7 Ouafa Disain Hasil dari untuk penilaian
e penelitian ini journal ini Mola kasus tuba
Slima menggunaka Hidatidosa ektopik atau
ni, Fz n timbul karena mola

Telaah jurnal Mola hidatidosa Page 12


hidatidosa. aroma penelitian ini gangguan
8 Nann Subjek Hasil dari h, Sri adalah reproduksi mola
y adalah journal ini Endan penelitian hidatidosa,
Natali penderita Pengunaan g Diskriptif didapatkan p
a mola suction Wahy analitik value 0,021
Mulya hidatidosa curratage dapat uning korelasional. dengan
ni yang dirawat
mencetuskan sih Metode dilakukan uji
Soete di RS. Hasan
krisis tiroid (2011 penelitian Chi square,
djo Sadikin pada penderita ) disini Terdapat
Sri Bandung Hipertiroid digunakan hubungan
Hartin periode tahun
maupun untuk paritas dengan
i KS 2006–2008 subklinis. mencari gangguan
Karia dan data
Dilakukan faktor faktor reproduksi mola
di diambil dari
penelitian pada yang hidatidosa,
(2011 rekam medis.
penderita Mola berhubungan didapatkan p
) Penelitian Hidatidosa di dengan value 0,010
retrospektif
Rs Hasan terjadinya dengan
ini memakaiSadikin molla dilakukan uji
metode bandung hidatidosa Chi square,
deskriptif menggunakan dengan Terdapat
analitik. uji Statistik rancangan hubungan social
Semua data Chi-Square dan retrospektif. ekonomi
dikumpulkanperson/spearma Populasi dengan
dan dicari
n dengan rata2 dalam gangguan
hubungan 95 kasus Mola penelitian ini reproduksi mola
yang palingHidatidosa adalah hidatidosa,
kuat antaraadalah 28 tahun seluruh ibu didapatkan p
frekuensi dan 79 kasus yang tercatat value 0,044
nadi, tinggi
(83,2%) pernah dengan
fundus uteri,
terdapat kadar dirawat di dilakukan uji
kadar ßHCG,THS RSUP dr. Chi square.
dan rumus
<0,3uIU/Ml. Kariadi
diskriminanKesimpulan Semarang
dengan dari journal ini dan
hipertiroidfrekuensi nadi didiagnosa
dengan uji
≥100 kali/menit penderita
chi-square,dapat molla
dan jika tidak
digunakan hidatidosa
memenuhi sebagai faktor pada tahun
syarat penduga 2008-2009
digunakan uji
hipertiroid pada sejumlah 43
Fisher’s penderita Mola Penderita.
exact. Hidatidosa Teknik
(Soetedjo, sampling
2011). menggunaka
9 A’idin Penelitian ini Hasil dari n total
a dilakukan journal ini sampling/
Lailat pada bulan terdapat sampel jenuh
ul April 2010. hubungan umur yaitu dengan
Mukh Jenis dengan mengambil

Telaah jurnal Mola hidatidosa Page 12


seluruh disertai sisa plasenta dan telah dikuretase.
populasi Pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran
10 Andri Desain Hasil dari kompos mentis, TD 120/80 mmHg, nadi
Andrij penelitian journal ini 86x/menit, pernafasan 24x/menit, suhu
ono, menggunaka didapat Pada uji
36,70C. Pemeriksaan obstetrik abdomen
M n klinis sebanyak
Muhil eksperimen. 67 kasus sedikit cembung, lemas, striae (+), nyeri
al Sampel dari memenuhi tekan (+), uterus setinggi umbilikus, DJJ
(2010 penelitian ini persyaratan (-). Pada pemeriksaan inspekulo ditemukan
) adalah pasien untuk portio livid, orifium uterus eksternum
dengan mola melakukan tertutup, fluksus (+) darah tidak aktif.
hidatidosa penelitian. 2 Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb
komplit kasus yang
10,7 gr/dl, T3 0,7 nmol/l, T4 20 nmol/l,
setelah hilang dari
evakuasi pengamatan dan TSH <0,05 uIU/L dan tes kehamilan
jaringan 3 kehamilan positif. USG menunjukkan vesicular
mola. berpengalaman. pattern dan kista lutein berukuran 5x6cm.
Tingkat Pasien ini didiagnosa dengan mola
kejadian hidatidosa komplit. Terapi berupa kuretase,
trofoblas ganas tes β hCG serta terapi farmakologis (Olivia,
penyakit pada
2016).
kelompok
kontrol adalah Artikel kedua diketahui bahwa
28,6 %, dan
Hasil penelitian memperlihatkan 35 kasus
pada kelompok
terapi adalah mola hidatidosa dengan distribusi
6,3%. Tidak ada terbanyak pada kelompok ≥53 tahun
perbedaan yang ( 33,3%), pendidikan terakhir tingkat SMA
ditemukan (77,8%), multipara (83,3%), kadar
diperubahan haemoglobin ≤ 11 gr/dr (61,1%), besar
SGOT dan
uterus sesuai usia kehamilan >20 minggu
SGPT tingkat
kelompok. (58,3%), penyulit hiperemesis gravidarum
Tetapi dan tirotoksikosis (54,5%), penanganan
dibandingkan menggunakan currttage hisab (88,9%), dan
kelompok kadar βHCG ≥ 5 mIU/mL (53,3%)
kontrol. (Paputungan, 2016).

Pada Artikel pertama Pada jurnal Artikel ketiga didapatkan hasil pada
yang didapatkana tentang Mola Hidatidosa tahun 2015 menurut umur 20 sampai 29
Komplet yang mengalami keluhan darah
tahun (43,6%), paritas 3 (30,8%),
berwarna merah segar, gelembung seperti
mata ikan (+) namun gumpalan darah (-). pendidikan terakhir pada tingkat SMA
Disertai nyeri perut (+) tanpa nyeri (39,0%), kadar hemoglobin < 10 gram/dl
kelamin. Pasien dinyatakan hamil oleh
(53,8%), dan jumlah terbanyak ialah
bidan. Riwayat trauma (-), infeksi (-),
riwayat persalinan sebelumnya dengan curettage (66,7%). Dapat disimpulkan
jarak ±8 bulan, cukup bulan, spontan kasus mola hidatidosa distribunsi dengan

Telaah jurnal Mola hidatidosa Page 12


terbanyak yaitu kelompok umur dan kemoterapi, kadar -hCG menurun tapi
dengan penangan curettage (Damongilala, kemudian mengalami keluhan nyeri perut
2015). yang berat. Laparotomi eksplorasi
dilakukan dan ditemukan massa berukuran
Artikel keempat didapatkan bahwa
5 x 5 x 5 cm di sisi rahim tepat pada
Pemeriksaan imonohistikomia p53 dan
ligamen latum dengan bagian posterior
cappase-3 dilakukan diseluruh kasus dan
massa telah pecah berukuran 0,5 x 0,5 cm.
didapatkan hasil penelitian bahwa terdapat
Pada rahim didapatkan massa menonjol ke
perbedaan imunoekspresi p53 yang
bagian isthmus. Hasil histopatologi
bermakna pada Mola Hidatidodosa dan
menunjukkan bagian nekrosis, darah dan
koriokarsinoma, tidak terdapat perbedaan
villi korialis dalam miometrium sesuai
antara Mola Hidatidosa komplit dan
dengan mola invasif. Pasien kemudian
koriokarsinoma, tidak terdapat perbedaan
diberi terapi EMACO selama 5 siklus
antara mola hidatidosa parsial, mola
dengan kondisi baik selama jangka waktu
hidatidosa komplit dengan koriokarsinoma
pengobatan ( Pradipta, 2014).
(Odilia dkk, 2014).
Artikel ketujuh diketahui bahwa
Artikel kelima didapatkan bahwa
Molahidatidosa terjadi pada 1/1000
hasil penelitian menunjukkan hubungan
kehamilan yang terjadi, dan ada 42 kasus
bermakna kadar ΒHCH ≥100.000 mIU/Ml
yang telah dilaporkan diLiteratur medis.
dengan keganasan pascamola, terhadap
Mola Hidatidosa timbul karena pembuahan
hubungan bermakna gambaran
normal, dalam Mola Hidatidosa sempurna
histopatologi proliferasi berlebih dengan
kromosom pelengkap adalah 46, dan
keganasan pascamola dan terdapat
disebabkan oleh fertilisasi sebuah ovum
hubungan bermakna kista lutein positif
kosong oleh haploid spermatozoon
dengan keganasan pascamola (Hidayat dkk,
sebaliknya Mola parsial timbul dari
2014).
fertilisasi di spermiction dari ovum haploid,
Artikel keenam diketahui bahwa menghasilkan genom triploid. Kehamilan
Pasien didiagnosa sebagai pasien penyakit Mola hadir dalam trimester I dengan
trofoblas gestasional risiko rendah dengan perdarahan, ukuran uterus lebih besar
Skor FIGO 6 dan diberi kemoterapi dengan detakj jantung janin tidak terdeteksi dan
2 seri methotrexat. Karena kadar -hCG Hiperemesis. Mola lengkap yang DNA
yang tidak menurun, rejimen ditambahkan polipoid dan memiliki frekuensi tinggi dari
dengan EMACO. Dalam proses kromosom numerik dalam trofoblas

Telaah jurnal Mola hidatidosa Page 12


hiperflastik. Kombinasi fitur histologis dan value 0,010 dengan dilakukan uji chi
DNA diperlukan untuk penilaian kasus tuba square dan hubungan sosila ekonomi
ektopik atau mola hidatidosa ( Slimani, dengan gangguan reproduksi mola
2013). hidatidosa didapatkan p value 0,004
dengan dilakukan uji chi square.
Artikel kedelapan didapatkan
(Mukharomah, 2011)
bahwa, menunjukan bahwa pengunaan
suction curratage dapat mencetuskan krisis Artikel kesepuluh diketahui bahwa
tiroid pada penderita Hipertiroid maupun tingkat kejadian penyakit ganas yang
subklinis. Dilakukan penelitian pada trofoblas dalam kelompok kontrol itu
βpenderita Mola Hidatidosa di Rs Hasan 28.6%, dan dalam terapi kelompok 6.3%.
Sadikin bandung menggunakan uji Statistik Tidak ada perbedaan ditemukan pada
Chi-Square dan person/spearman dengan perubahan tingkat nilai SGOT dan SGPT
rata2 95 kasus Mola Hidatidosa adalah 28 terapi kelompok dibandingkan dengan
tahun dan 79 kasus (83,2%) terdapat kadar kelompok kontrol. Kesimpulan: Tingkat
THS <0,3uIU/Ml. Kesimpulan dari journal penyakit ganas trofoblas (MTD)
ini frekuensi nadi ≥100 kali/menit dapat diturunkan pada kelompok yang
digunakan sebagai faktor penduga menerima terapi vitamin A (Andrijono,
hipertiroid pada penderita Mola Hidatidosa 2010).
(Soetedjo, 2011).
PEMBAHASAN
Artikel kesembilan diketahui bahwa
Gejala klinis Mola Hidatidosa
dari hasil penelitian di Rumah Sakit dr.
Mola hidatidosa adalah suantu
kariadi Semarang dari sebagian besar
kelainan kehamilan berupa perkembangan
responden yang berusia ≥ 35 tahun
plasenta yang tidak normal dan berlebihan,
sebanyak 62,8%, sebagian besar responden
menjadi bentuk seperti anggur-
dengan paritas multipara yaitu sebanyak
anggur/gelembung-gelembung kecil. Pada
83,7% dan sebagian besar responden
kehamilan mola hidatidosa uterus melunak
dengan social ekonomi cukup yaitu
dan berkembang lebih cepat dari usia
sebanyak 48,8%. Hasilnya yaitu ada
gestasi normal, tidak dijumpai adanya
hubungan umur dengan gangguan
janin, dan kavum uteri hanya terisi oleh
reproduksi mola hidatidosa didapatkan p
jaringan seperti rangkaian buah anggur
value 0,021 dengan dilakukan uji chi
(Purnawa,2014).
square, hubungan paritas dengan gangguan
reproduksi mola hidatidosa didapatkan p

Telaah jurnal Mola hidatidosa Page 12


Terdapat 2 klasifikasi mola kompos mentis, TD 120/80 mmHg, nadi
hidatidosa yaitu komplet dan parsial. 86x/menit, pernafasan 24x/menit, suhu
Secara histologi, mola komplit ditandai 36,70C. Pemeriksaan obstetrik abdomen
oleh degenerasi hidropik dan sedikit cembung, lemas, striae (+), nyeri
pembengkakan stroma vilus, tidak adanya tekan (+), uterus setinggi umbilikus, DJJ
pembuluh darah di vilus yang (-). Pada pemeriksaan inspekulo ditemukan
membengkak, poliferasi epitel trifoblastik portio livid, orifium uterus eksternum
dengan derajat berpariasi dan tidak adanya tertutup, fluksus (+) darah tidak aktif.
janin dan amnion. Sedangkan mola
Faktor Resiko Mola Hidatidosa
hidatidosa persial adalah perubahan
hidatidosa bersifat fokal dan kurang lanjut Faktor resiko terjadinya mola
dan biasanya dijumpai dengan janin. hidatidosa yaitu: faktor umur yang < 20
faktor riwayat kehamilan sebelumnya,
Gejala klinis mola hidatidosa tidak
faktor kehamilan ganda, factor, faktor
banyak berbeda dari hamil muda, yaitu
kebangsaan / etnik, faktor genetika, faktor
mual, muntah, pusing, hanya kadang –
makanan dan minuman, faktor sosial
kadang berlangsung lebih hebat.
ekonomi, faktor lain seperti faktor
Perkembangan hamil selanjutnya
hubungan keluarga/consanguinity, Faktor
menunjukan pembesaran rahim yang pesat
merokok, Faktor toksoplasmosis.
disertai pengeluaran hormon semakin
Sedangkan penelitian menurut
meningkat dan terdapat pengeluaran darah
Paputungan (2016) Distribusi terbanyak
sehingga dapat menyebabkan anemia. Hal
terdapat pada sekelompok umur ≥35
ini seperti penelitian dari Farahdiba Citra
tahun, pendidikan terakhir tingkat SMA,
Olivia (2016) yaitu Mola Hidatidosa
multipara, penderita dengan kadar
Komplet yang mengalami keluhan darah
hemoglobin ≤11 gr/dl, besar uterus sesuai
berwarna merah segar, gelembung seperti
kehamilan >20 minggu, penyulit
mata ikan (+) namun gumpalan darah (-).
hiperemesis gravidarum dan
Disertai nyeri perut (+) tanpa nyeri
tirotokssikosis, tindakan penanganan yang
kelamin. Pasien dinyatakan hamil oleh
dilakukan yaitu curratage hisab, dan kadar
bidan. Riwayat trauma (-), infeksi (-),
βHCG ≥5 mIU/ml. dan penelitian
riwayat persalinan sebelumnya dengan
menurut Damongilala (2015) Distribusi
jarak ±8 bulan, cukup bulan, spontan
terbanyak menurut kelompok umur 20-29
disertai sisa plasenta dan telah dikuretase.
tahun (43,6%), paritas 3 (30,8%),
Pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran
pendidikan terakhir pada tingkat SMA

Telaah jurnal Mola hidatidosa Page 12


(59,0%), kadar haemoglobin <10 gr/dl fertilisasi di spermiction dari ovum haploid,
(53,8%), dan penanganan terbanyak ialah menghasilkan genom triploid. Mola
lengkap yang DNA polipoid dan memiliki
currattage (66,7%). Sedangkan menurut
frekuensi tinggi dari kromosom numerik
penelitian Mukharomah (2011) sebagian dalam trofoblas hiperflastik. Kombinasi
besar responden yang berusia ≥ 35 tahun fitur histologis dan DNA diperlukan untuk
penilaian kasus tuba ektopik atau mola
sebanyak 62,8%, sebagian besar
hidatidosa.
responden dengan paritas multipara yaitu
Imunoekpresi p53 dan caspase 3
sebanyak 83,7% dan sebagian besar
yang aktif memecah berbagai substrat .
responden dengan social ekonomi cukup Penelitian dari Odilia (2014) Diperoleh
yaitu sebanyak 48,8%. Hasilnya yaitu ada bahwa terdapat perbedaan imuno ekspresi
p53 yang bermakna (p=0,002 atau p-0,05)
hubungan umur dan hubungan sosila
pada koriokarsinoma dan mola hidatidosa.
ekonomi dengan gangguan reproduksi P53 berperan dalam patogenesis mola
mola hidatidosa. hidatidosa komplit dan koriokasinoma,
tetapi kurang berperan dalam pathogenesis
Sebab Kehamilan Mola mola hidatidosa parsial. Sedangkan pada
penelitian selanjutnya hasil penelitian
Kehamilan mola disebabkan oleh menunjukkan hubungan bermakna kadar
karena adanya ketidakseimbangan dalam ΒHCH ≥100.000 mIU/Ml dengan
bahan genetik (kromosom) pada masa keganasan pascamola (p<0.05), terhadap
kehamilan. Yang paling sering terjadi hubungan bermakna gambaran
adalah ketika telur yang tidak mengandung histopatologi proliferasi berlebih dengan
informasi genetik dibuahi oleh sperma, atau keganasan pascamola (p<0,05) dan terdapat
ketika sel telur normal dibuahi oleh dua sel hubungan bermakna kista lutein positif
sperma. Adapun faktor yang memicu dengan keganasan pascamola (p<0,05).
masalah kehamilan ini sampai sekarang
belum diketahui dengan pasti, tetapi Sedangkan penelitian lain dari
beberapa faktor berikut ini kemungkinan hidayat (2014) didapatkan hasil penelitian
saja dapat terlibat seperti: Sel telur yang menunjukkan hubungan bermakna kadar
secara patologi sudah mati, tetapi terlambat ΒHCH ≥100.000 mIU/Ml dengan
untuk dikeluarkan, Adanya Imunoseletif keganasan pascamola (p<0.05), terhadap
dari trofoblas adanya infeksi virus dan hubungan bermakna gambaran
faktor kronmosom yang belum jelas. histopatologi proliferasi berlebih dengan
Penelitian yang dilakukan oleh Slimani keganasan pascamola (p<0,05) dan terdapat
(2013) menyebutkan bahwa Mola hubungan bermakna kista lutein positif
Hidatidosa timbul karena pembuahan dengan keganasan pascamola (p<0,05).
normal, dalam Mola Hidatidosa sempurna
kromosom pelengkap adalah 46, dan
disebabkan oleh fertilisasi sebuah ovum
kosong oleh haploid spermatozoon
sebaliknya Mola parsial timbul dari

Telaah jurnal Mola hidatidosa Page 12


adalah 28 tahun dan 79 kasus (83,2%)
terdapat kadar THS <0,3uIU/Ml.
Kesimpulan dari journal ini frekuensi nadi
≥100 kali/menit dapat digunakan sebagai
faktor penduga hipertiroid pada penderita
Mola Hidatidosa.

SIMPULAN

Terapi Mola Hidatidosa Mola Hidaatidosa adalah


pertumbuhan masa jaringan dalam rahim
Terapi mola hidatidosa terdiri atas 4
uterus. Jenis masalah kehamilan ini adalah
tahap yaitu, perbaikan keadaan umum
jenis penyakit trofoblas gestasional, dan
misalnya koreksi dehidrasi, transfusi darah
bentuk kanker dari penyakit trofoblas
sesuai indikasi, pengeluaran mola seperti
gestasional disebut koriokarsinoma.
curetase, terapi obat dan follow up.
Kehamilan mola disebabkan karena adanya
Sedangkan penelitian menurut Andrijono
ketidakseimbangan dalam genetic
(2014) Seorang perempuan Indonesia
(kromosom) pada masa kehamilan.
didiagnosa sebagai pasien penyakit
Klasifikasi mola hidatidosa secara
trofoblas gestasional risiko rendah dengan
klinikopatologi dibagi menjadi dua yaitu
Skor FIGO 6 dan diberi kemoterapi
mola komplit dan mola parsial. faktor
dengan 2 seri methotrexat. Karena kadar resiko pada umur yang < 20, faktor riwayat
-bbhCG yang tidak menurun, rejimen kehamilan sebelumnya, faktor kehamilan
ditambahkan dengan EMACO. Pasien ganda, faktor kebangsaan / etnik, faktor
kemudian diberi terapi EMACO selama 5 genetika, faktor makanan dan minuman,
siklus dengan kondisi baik selama jangka serta faktor sosial ekonomi. Yang paling
waktu pengobatan. sering terjadi adalah ketika telur yang tidak
mengandung informasi genetik dibuahi
Sedangkan penelitian dari oleh sperma, atau ketika sel telur normal
Andrijono (2010) intervensi adalah dibuahi oleh dua sel sperma. Penanganan
pemberian plasebo atau vitamin A 200.000 terhadap penyakit mola hidatidosa terdiri
IU per hari, dilakukan sampai pasien atas perbaikan keadaan umum misalnya
dinyatakan pulih atau memiliki ganas koreksi dehidrasi, transfusi darah sesuai
penyakit trofoblas (MTD). indikasi, pengeluaran mola seperti curetase,
terapi obat dan follow up.
Penelitian selanjutnya dari soetedjo
(2010) bahwa hasil penelitiannya
didapatkan pengunaan suction curratage
dapat mencetuskan krisis tiroid pada SARAN
penderita Hipertiroid maupun subklinis.
Dilakukan penelitian pada penderita Mola Telaah literatur tentang Mola Hidatidosa ini
Hidatidosa di Rs Hasan Sadikin bandung diharapkan bidan dapat meningkatkan
dengan rata-rata 95 kasus Mola Hidatidosa
pelayanan dalam menangani kasus Mola

Telaah jurnal Mola hidatidosa Page 12


Hidatidosa sehingga mencegah komplikasi
pada bayi.

Telaah jurnal Mola hidatidosa Page 12

Anda mungkin juga menyukai