Anda di halaman 1dari 8

1.

Teori Kepentingan (Belangen Theorie), dianut Rudolf von Jhering, yang berpendapat “hak itu sesuatu yang
penting bagi seseorang yg dilindungi oleh hukum, atau suatu kepentingan yg terlindungi”. Teori ini dibantah
oleh Utrecht, menurutnya “hukum itu memang mempunyai tugas melindungi kepentingan dari yang berhak,
tetapi orang tidak boleh mengacaukan antara hak dan kepentingan. Karena hukum sering melindungi
kepentingan dengan tidak memberikan hak kepada yang bersangkutan”.

2.Teori Kehendak (Wilsmacht Theorie), hak adalah kehendak yang diperlengkapi dengan kekuatan dan diberi
oleh tata tertib hukum kepada seseorang. Dianut oleh Bernhard Winscheid. Berdasarkan kehendak sesorang
dapat memiliki rumah, mobil, tanah, dll. Sedangkan anak dibawah umur atau orang gila tidak dapat beri hak,
karena belum menyatakan kehendaknya.Teori ini dibantah oleh Utrecht, menurutnya walaupun dibawah
pengampuan mereka tetap dapat memiliki mobil, rumah, dsb. Namun, yg menjalankan adalah wali atau
kuratornya.
 
HAK (STUDI KASUS)
Desember 06, 2017

HAK
A. PENGERTIAN HAK
Hak merupakan peraturan hukum yang dihubungkan dengan seseorang manusia atau
subjek hukum tertentu, sehingga dengan demikian timbul hubungan hak dan kewajiban.
Hak merupakan kepentingan yang dilindungi oleh hukum, sedangkan kepentingan
adalah tuntutan perorangan atau kelompok yang diharapkan untuk dipenuhi.
B. TEORI-TEORI TENTANG HAK
1. Teori yang menganggap hak sebagai kepentingan yang terlindungi (belangen theorie
dari Rufolf ven Jhering).
Teori ini merumuskan bahwa hak merupakan suatu yang penting bagi yang
bersangkutan,  yang dilindungi oleh hukum. Teori ini merumuskan bahwa hak itu
merupakan sesuatu yang penting bagi yang bersangkutan, dan yang dilindungi oleh
hukum. Memang hak bertugas melindungi kepentingan yang berhak.
Contoh: Milik rumah demi kepentingannya berhak untuk melakukan perbuatan-
perbuatan hukum terhadap rumah miliknya, seperti menyewakan, mengontrakkan,
mengadukan orang yang merusakkan rumahnya.

2. Teori yang menganggap hak sebagai kehendak yang diperlengkapi dengan kekuatan
atau wilsmacht theorie (Bernhard Winscheid).
Teori ini mengatakan bahwa hak itu adalah suatu kehendak yang diperlengkapi dengan
kekuatan yang oleh tata tertib hukum diberikan kepada yang bersangkutan.
Berdasarkan kehendak itu maka yang bersangkutan dapat memiliki rumah, tanah dan
lain sebagainya.
Menurut teori ini orang yang gila dan anak-anak kecil tidak dapat diberi hak, sebab
mereka tidak atau belum menyatakan kehendaknya. Sedangkan negara kita
membolehkan, yaitu dengan perantaraan walinya, seorang yang gila atau anak-anak
kecil dapat dibesri hak. Misal pada pasal 1 s/d 2 KUH perdata menyatakan tidak ada
manusia yang tidak mempunyai hak .

3. Teori yang menggabungkan unsur-unsur kehendak dan kepentingan dalam


pengertian hak dari:
a. APELDOORN
Hak adalah suatu kekuatan (macht)yang diatur oleh hukum dan kekuasaan ini
berdasarkan kesusilaan (moral) dan tidak hanya kekuatan fisik saja
b. UTRECHT
Hak bukanlah kekuatan. Tetapi jalan untuk memperoleh kekuatan, tetapi hak itu sendiri
bukan kekuatan.
c LEMAIRE
Hak adalah sama dengan izin. Izin bagi yang bersangkutan untuk berbuat sesuatu. Tapi
izin ini bukan bersumber pada hukum, melainkan sejajar dengan hukum. Hukum berupa
perintah/larangan/izin.

PENYOSIALAN HAK
Dengan adanya penyosialan hukum yang mengubah sifat dan tujuan hukum akan
merupakan pula sifat dan tujuan hak, sehingga hak mengalami proses penyosialan.
Di Eropa Barat anggapan-anggapan hidup yang bercorak individualistis (asas “laissen
faire, laissen aller”) diganti oleh anggapan-anggapan hidup yang bercorak lebih
sosialistis. Bukan lagi individu yang diutamakan, melainkan kolektivitas. Hak milik tidak
lagi dapat dijalankan secara mutlak melainkan harus dijalankan sesuai dengan
kepentingan masyarakat. Pendapat ekstrem menyaksikan atas perlunya ada hak milik
sebagai wewenang pribadi.
Terhadap pendapat ekstem ini ada teori dari Leon Duguit “Tidak ada manusia
seorangpun yang mempunyai hak. Sebaliknya dalam masyarakat bagi manusia hanya
ada satu tugas social”.

MENYALAHGUNAAN HAK
Menyalahgunakan hak ada, apabila orang menjalankan haknya secara tidak sesuai
dengan tujuan (misbruk van recht, abus de droit).
Tiap hak diberi tujuan social. Hak yang tidak melindungi kepentingan adalah a social.
Menjalankan hak yang tidak sesuai dengan tujuannya adalah menyimpang dari tujuan
hukum, menyimpang dari menjamin kepastian hukum.

E. MACAM-MACAM HAK
Hak dibagi menjadi 2, yaitu;
1. Hak mutlak (absolute rechten, onpersoonlijke rechten)
Hak mutlak atau absolute merupakan hak yang memberika wewenang kepada
seseorang untuk melakukan suatu tindakannya yang dapat dipertahankan kepada
siapapun, dan sebaliknya maka setiap orang wajib menghormati hak tersebut.
Contoh ; hak pemilikan

Hak mutlak dibagi lagi dalam;


a. Hak pokok (dasar) manusia/asasi  
    Hak pokok manusia menjadi hak yang oleh hukum diberikan kepada manusia, yang
disebabkan oleh sesuatu berdasarkan hukum yang kelahirannya secara langsung
menimbulkan hak-hak sebagai berikut.
Hak pokok/dasar manusia, pada hakikatnya merupakan bagian dari golongan publieke
rechten (hak public) yang terdapat dalam UUDS 1950 (pasal 7 s/d 34) dan oleh sidang
pleno Menurut hukum alam pada asas pikiran rasionalistis, hak pokok merupakan hak
yang diberikan kepada manusia dan oleh karenanya merupakan hak yang abadi (tidak
dapat dicabut kembali). Tetapi dalam hukum modern hak pokok manusia dapat saja
dicabut kembali apabila bertentangan dengan kepentingan umum. Pada zaman
sekarang, hak seratus persen individualistis telah lewat dan lebih diutamakan
kepentingan umum.

b. Hak Publik Absolute, misalnya:


  Hak bangsa atau kemerdekaan dan kedaulatan seperti yang tersebut dalam Undang-
Undang Dasar 1945 pasal 1 ayat (2) yang berbunyi :
“Kedaulatan adalah di tangan rakyat, dan dilakukan sepenuhnya oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat”.
  Hak pemerintah untuk memungut pajak dari rakyatnya (pasal 23 ayat 2 UUD 1945)

c. Sebagian dari hak privat (keperdataan) yang terdiri dari:


 - Hak pribadi manusia, yaitu hak atas dirinya yang oleh hukum diberikan kepada
manusia. Hak ini adalah onvervreemdbaar aan een ander rechtsobyect, yang artinya
tidak dapat diberikan kepada subjek hukum lainnya.
Contoh :
            Pasal 1371 KUH Perdata
“Barangsiapa yang membunuh orang dengan sengaja atau kurang berhati-hati, wajib
mengganti kerugian kepada yang dilukai”

-  Hak keluarga absolute (absolute familierechten), yaitu hak yang ditimbulkan karena
hubungan antara anggota keluarga yang satu dengan yang lain.
Hak keluarga memiliki beberapa macam.
a. Hak Pengampunan
   Orang yang sudah dewasa, yang menderita sakit ingatan menurut Undang-Undang
harus ditaruh di bawah pengawasan/pengampunan atau curatele. Selanjutnya
diterangkan, bahwa seorang dewasa juga dapat ditaruh di bawah curatele dengan
alasan bahwa ia mengorbankan kekayaannya. Kemudian, dalam hal seseorang sakit
ingatan, tiap anggota keluarga berhak untuk memnta curatele, sedangkan terhadap
seorang yang mengobralkan kekayaannya, permintaan itu hanya dapat dilakukan oleh
anggota-anggota keluarga yang sangat dekat saja.
            Orang yang ditaruh di bawah curatele itu berhak meminta banding (appel) pada
Pengadilan Tinggi. Apabila putusan hakim telah mempunyai kekuasaan tetap,
Pengadilan Negeri akan mengangkat seorang pengawas atau kuratur. Terhadap
seorang yang sudah kawin sebagai pengawas harus diangkat suami atau istrinya,
kecuali jika ada hal-hal yang penting yang tidak mengizinkan pengangkatan itu. Dalam
putusan hakim selalu ditetapkan, bahwa pengawasan atau curatele itu diserahkan
kepada Weeskamer.

b.  Hak marital dari suami


Pasal 105 KUH Perdata berbunyi :
“Setiap suami adalah kepala dalam persatuan suami-istri”
Sebagai kepala keluarga ia berkewajiban member bantuan kepada istrinya, atau
menghadap untuknya di muka hakim, dengan tak mengurangi beberapa pengecualian
yang ada sebagai berikut :

 Sebagai suami ia harus mengemudikan urusan harta kekayaan milik pribadi


istrinya, kecuali apabila tentang hal itu telah diperjanjikan sebaliknya.
 Ia harus mengurus harta kekayaan itu laksana seorang bapak rumah tangga
yang baik, (een geode huisvader) dan oleh karenanya pula bertanggung jawab
atas segala kealpaan dalam pengurusan itu.
 Ia tak diperbolehkan memindah-tangankan atau membebani harta kekayaan tak
bergerak milik istrinya, tanpa persetujuan si istri.

c.  Hak perwakilan (voogdij), ialah pengawasan terhadap anak yang di bawah umur,
yang tidak berada di bawah kekuasaan orang tua serta pengurusan benda atau
kekayaan anak tersebut diatur oleh undang-undang.
Anak yang berada di bawah perwakilan adalah :

a. Anak sah yang kedua orang tuanya telah dicabut kekuasaannya sebagai orang
tua.
b. Anak sah yang orang tuanya telah bercerai.
c. Anak lahir di luar perkawinan.

3)  Hak atas kekayaan, adalah hak yang dapat dihargai dengan uang (op geld
waardeerbare rechten) yang terdiri dari :
 Hak kebendaan (zakelijke rechten), absolute yang oleh hukum diberikan kepada
subjek hukum supaya dengan langsung menguasai benda di dalam tangan
siapapun juga benda itu berada. Hak kebendaan itu adalah “absolut” karena
hukum. Semua subjek hukumlah wajib menghormati hak milik orang yang
memilikinya.

 Hak atas benda immaterial ( rechten op immaterieele goederen). Contoh :


barang ciptaan. Perlindungan atas barang ciptaan diatur dalam beberapa
peraturan perundang-undangan.

2. Hak relative (nisbi, relative rechten, persoonlijke rechten)


    Hak relative, yaitu hak yang memberikan wewenang kepada seseorang ataupun
sejumlah orang tertentu untuk menuntut agar pihak lain memberikan, melakukan,
ataupun tidak melakukan sesuatu.
Hak relative dibagi dalam :

a. Hak public relative


Contoh :
Hak dari negara untuk menghukum pelanggar menurut undang-undang pidana. Hak
dari negara untuk memungut pajak bea dan cukai (pasal 23 ayat 2 Undang-Undang
Dasar 1945), yang berbunyi :
“Segala pajak untuk keperluan Negara berdasarkan Undang-Undang”

b. Hak keluarga relative


Contoh:
Hak yang disebut dalam pasal 103 dan 104 KUH Perdata ialah :
Pasal 103 KUH Perdata :
“Suami dan istri, dengan mengikuti diri dalam suatu perkawinan dan hanya karena
itupun, terikatlah mereka dalam suatu perjanjian bertimbal balik, akan memelihara dan
mendidik sekalian anak mereka”.
c. Hak kekayaan relative
Yaitu semua hak kekayaan yang bukan merupakan hak kebendaan atau barang ciptaan
manusia. Dalam ilmu hukum hak kekayaan relative biasanya disebut perutangan.

Study Case

1. Warga Desa Getas Serabi, Kecamatan Gebig, Kudus, Jawa Tengah,


digemparkan dengan pembunuhan Aminah. Pelakunya  merupakan anak
kandungnya sendiri bernama Anshori. Pembunuhan bermula saat korban yang
kesehariannya tinggal berdua bersama anaknya itu rebut karena sang anak
meminta uang namun tidak diberi. Karena kesal, Anshori mengambil cangkul dan
menghantam kepala ibunya hingga tewas.Usai membunuh sang ibu, Anshori
kemudian mendatangi rumah kepala desa dan mengaku telah membunuh
ibunya. Saat ini, Anshori sudah diamankan polisi dan akan menjalani
pemeriksaan kejiwaan, sementara sang ibu sudah dimakamkan setelah divisum.
Sumber : Liputan6.com

            Analisis :
            Berdasarkan kasus diatas, disebutkan bahwa pelaku bernama Anshori
membunuh ibunya sendiri dikarenakan tidak diberi uang jajan, kemudian Anshori
membunuh ibunya dengan cangkul dan menghantam kepala ibunya hingga tewas.
Kasus ini termasuk kedalam hak mutlak atau absolute yaitu pelanggaran hak asasi
manusia yang mana setiap manusia mempunyai hak asasi yang salah satunya adalah
hak untuk hidup. Maka, pelaku tersebut telah melanggar Pasal 28 I UUD 1945 ayat (1)
yang berbunyi : “Hak tiap orang untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan
dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak .....”, maka pelaku wajib
dijatuhi hukuman yang berlaku, yaitu  sesuai dengan Pasal 338 KUHP yang berbunyi
“Barangsiapa merampas nyawa orang lain, diancam, karena pembunuhan, dengan
pidana penjara paling lama lima belas tahun”.
2. Andi menjual sebuah sepeda motor kepada Budi. Di dalam jual beli tersebut
terdapat hubungan hukum antara Andi dan Budi yang telah diatur oleh hukum. Di
dalam perjanjian, Andi yang menjual motor wajib menyerahkan kendaraannya
kepada Budi dan setelahnya Budi wajib untuk membayar sesuai dengan harga
yang telah ditentukan.
Analisis :

Kasus diatas merupakam contoh kasus dari hak atas kekayaan yaitu hak kebendaan
(zakelijke rechten),yang mana Andi menjual motornya kepada Budi, sehingga Budi
berhak mendapatkan motornya dan Andi juga berhak untuk mendapatkan sejumlah
uang yang telah disepakati. Kedua belah pihak juga wajib untuk menghormati haknya
masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai