Anda di halaman 1dari 31

PENGARUH KEDISPLINAN BELAJAR TERHADAP

PRESTASI BELAJAR AL- QUR’AN HADITS KELAS X

DI MAN 2 KARAWANG

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti seminar proposal guna memperoleh


gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd)

Oleh:
TRI MEGA UTAMI
1710631110148

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2021
LEMBAR PERSETUJUAN

Proposal ini telah diterima sebagai salah satu untuk memenuhi syarat
Seminar Proposal dengan Judul “Pengaruh Kedisiplinan Belajar Terhadap
Prestasi Belajar Al- Qur’an Hadits Kelas X di MAN 2 Karawang”.

Nama : Tri Mega Utami


NPM : 1710631110148
Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Menyetujui,
Dosen Pembimbing Lapangan

Hinggil Permana, M.Pd


NIP. 199008182019031013

Mengetahui,
Koordinator Program Studi

Dr. Achmad Junaedi Sitika, S.Ag. M.Pd.I


NIDN : 0019057105

i
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN.............................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
A. LATAR BELAKANG...........................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.......................................................................................3
C. TUJUAN PENELITIAN......................................................................................4
D. MANFAAT PENELITIAN..................................................................................4
E. KERANGKA BERFIKIR....................................................................................5
F. LANDASAN TEORITIK.....................................................................................6
G. HIPOTESIS PENELITIAN...............................................................................13
H. LANGKAH- LANGKAH/ METODOLOGI PENELITIAN...........................13
1. Lokasi dan Waktu Penelitian.............................................................................13
2. Metode Penelitian...............................................................................................13
3. Populasi dan Sampel...........................................................................................14
a. Populasi...........................................................................................................14

b. Sampel.............................................................................................................15

4. Sumber data........................................................................................................15
a. Data Primer....................................................................................................15

b. Data Sekunder................................................................................................16

5. Teknik Pengumpulan Data................................................................................16


a. Interview (wawancara)...................................................................................16

b. Kuisioner (angket)..........................................................................................16

c. Dokumentasi...................................................................................................17

d. Observasi.........................................................................................................17

6. Teknik Analisis Data..........................................................................................18


a. Analisis Deskriptif..........................................................................................18

b. Instrumen Penelitian......................................................................................19

c. Uji Klasik ( Uji Persyaratan Analisis)...........................................................21

ii
d. Pengujian Hipotesis........................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................25

iii
A. LATAR BELAKANG
Pandemi Covid- 19 merupakan suatu musibah yang mendunia,
penyakit ini datang dari Negara China yaitu tepatnya di kota Wuhan.
Indonesia menjadi salah satu Negara yang terkena musibah ini hampir
seluruh sektor terkena dampaknya, terutama di bidang pendidikan. Laju
penyebaran covid ini sangat cepat sehingga pemerintah harus melakukan
upaya pembelajaran dari rumah dengan secara daring. Bagi
Sekolah/madrasah atau perguruan tinggi di lakukan dari rumah, hal ini
membuat kelimpungan banyak pihak terutama orangtua.
Berdasarkan Surat Edaran Bupati Karawang Nomor 440/1604/Dinkes
Tanggal 14 Maret 2020 tentang Tindak Lanjut Pencegahan Penyebaran
Corona Virus Disease 19 (COVID- 19) di Kabupaten Karawang.
Berdasarkan hasil tersebut di atas dan hasil evaluasi mengenai penyebaran
Corona Virus Disease 19 (COVID- 19) di Kabupaten Karawang agar
mengistrusikan kepada seluruh instansi pendidikan diantaranya:
memperpanjang kegiatan belajar, mengajar dan bekerja dari rumah, guru
tetap melakukan pembelajran jarak jauh dengan materi ringan,
menyenangkan serta menyesuaikan dengan kondisi dan kemampuan peserta
didiknya yang dipandu kepala satuan pendidikan dalam membuat pelaporan
kegiatan BDR (Belajar Dari Rumah) ke masing- masing bidang yang
membawahinya. Serta kepada orang tua dan wali murid agar menjaga
putraputrinya tetap berada dirumah.
Madrasah Aliyah Negeri 2 Karawang adalah sekolah menengah salah
satu dari sekolah yang terdampak oleh adanya pandemi Covid 19 karena
lokasinya berada di perkotaan yang terletak di Jln. Syekh Quro, Km. 5 No.
1, Kelurahan Plawad, Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang,
Jawa Barat 41351. Maka dari itu Madrasah Aliyah Negeri 2 karawang ini
menerapkan kebijakan pembelajaran daring sesuai dengan Kebijakan
Pemerintah Kabupaten Karawang. Pembelajaran daring artinya adalah
pembelajaran yang dilakukan secara online, menggunakan aplikasi
pembelajaran maupun jejaring sosial. Sistem pembelajaran yang diterapkan

1
di kelas subjek penelitian yakni siswa kelas X MAN 2 Karawang memakai
metode pembelajaran daring melalui media aplikasi whatsApp group, media
audiovisual youtube, google form sebagai media untuk memeriksa kehadiran
siswa serta media zoom meating.
Pembelajaran daring pasti selalu ada kelebihan dan kekurangan nya,
menurut Budiawan (Kompasiana: 02 Maret 2021) kelebihan pembelajaran
daring diantaranya waktu dan tempat lebih efektif, siswa bisa langsung
mengikuti proses belajar dari rumah, siswa tidak hanya bergantung pada
guru, tapi juga bisa belajar untuk melakukan riset sendiri melalui internet,
otomatis siswa dilatih untuk lebih menguasai teknologi informasi yang terus
berkembang, menumbuhkan kesadaran pada siswa bahwa gawai bisa
digunakan untuk hal-hal yang lebih produktif dan mencerdaskan, tidak
hanya untuk bermain sosial media dan game.
Disamping itu menurut budiawan (Kompasiana: 02 Maret 2021)
pembelajaran daring memiliki banyak kekurangan diantaranya: sulit untuk
mengontrol mana siswa yang serius mengikuti pelajaran dan mana yang
tidak, pembelajaran lebih banyak bersifat teoretis dan minim praktik karena
tidak dimungkinkan adanya interaksi langsung dengan siswa. Bagi mereka
yang tinggal di lokasi yang infrastruktur komunikasinya masih kurang baik
tentu akan kesulitan untuk mengakses internet, tidak semua siswa memiliki
dan mampu mengakses peralatan yang dibutuhkan (entah itu komputer,
laptop, atau gawai lainnya) untuk pembelajaran online, serta terlalu banyak
distraksi yang bisa mengganggu konsentrasi siswa saat belajar.
Menurut peneliti keseriusan peserta didik dalam mengikuti
pembelajaran daring adalah hal yang sangat penting. Namun, kenyataannya
pada saat pembelajaran luring pun peserta didik kurang memperhatikan guru
dan merespon dalam pembelajaran secara aktif. Pembelajaran daring peserta
didik menjadi kurang serius, hal ini disebabkan oleh kurangnya konsentrasi,
dan kurangnya kedisiplinan belajar peserta didik. Ketika peserta didik sudah
mulai kurang disiplin maka sulit menyerap pelajaran. Kedisiplinan
merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kegiatan

2
pembelajaran. Kedisiplinan dapat menciptakan lingkungan yang kondusif
sehingga dapat membantu untuk mengoptimalkan tujuan yang telah
ditetapkan. Dengan kedisiplinan dapat meningkatkan keberhasilan atau
prestasi belajar siswa. Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
diantaranya faktor dari dalam diri siswa (intern) dan faktor dari luar diri
siswa (ekstern) sekolah mengahadapi kesusahan dalam pendidikan daring
tercantum pada siswa kelas X MAN 2 Karawang pada mata pelajaran Al-
Qur’ an Hadits.
Dari hasil pengamatan atau pantauan sementara, ketika pembelajaran
Al- Qur’an Hadits kelas X MAN 2 Karawang masih terlihat adanya
kedisiplinan siswa yang kurang. Buktinya hasil pengamatan peneliti masih
banyak siswa disaat pembelajaran daring masih saja ada yang terlambat,
selain itu masih ada diantara siswa yang tidak mengisi daftar hadir, tidak
mengerjakan tugas yang diberikan guru dan sebagainya. Jumlah populasi
responden kelas X MAN 2 Karawang yaitu 102 siswa, serta peneliti
mengambil sampel 25% dari jumlah siswa yaitu 77 siswa.
Berdasarkan uraian-uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti
lebih lanjut mengenai pentingnya kedisiplinan belajar dan mengangkatnya
dalam penelitian dengan judul “Pengaruh Kedisiplinan Belajar Terhadap
Prestasi Belajar Al- Qur’an Hadits Kelas X di MAN 2 Karawang”.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarakan identifikasi masalah, dapat disimpulkan rumusan
masalah yaitu:
1. Bagaimanakah kedisiplinan belajar siswa pada mata pelajaran Al-
Qur’an hadits di kelas X MAN 2 Karawang?
2. Bagaimanakah Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Al- Qur’an
hadits di kelas X MAN 2 Karawang?
3. Adakah pengaruh kedisiplinan belajar terhadap prestasi siswa pada
mata pelajaran Al- Qur’an hadits di kelas X MAN 2 Karawang?

3
C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui tingkat kedisiplinan belajar siswa pada mata
pelajaran Al- Qu’an hadits kelas X MAN 2 Karawang.
2. Untuk mengetahui gambaran yang jelas mengenai prestasi belajar
siswa pada mata pelajaran Al- Qu’an hadits kelas X MAN 2
Karawang.
3. Untuk mengetahui pengaruh kedisiplinan belajar terhadap prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran Al- Qu’an hadits kelas X MAN 2
Karawang.

D. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu manfaat yang
bersifat teoretis dan manfaat yang bersifat praktis.
1. Manfaat Teoritis
Bagi peneliti dapat menambah pengalaman dan pengetahuan
tentang mengajar siswa, kemudian dapat menambah khasanah
pengetahuan atau mengembangkan wawasan terutama dalam hal
peningkatan kedisiplinan terhadap tata tertib sekolah dan memberikan
masukan guna pengembangan dunia pendidikan serta memberikan
masukan atau informasi bagi calon guru dalam meningkatkan diri agar
lebih profesional.
2. Manfaat Praktis
Manfaat yang bersifat praktis dapat bermanfaat bagi siswa, guru,
dan sekolah. Hal itu dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Bagi siswa
Penelitian ini berguna untuk memberikan motivasi atau
dorongan agar siswa meningkatkan kedisiplinan terhadap tata
tertib sekolah yang selanjutnya dapat meningkatkan prestasi
belajarnya.

4
b. Bagi guru
Penelitian ini berguna untuk memperbaiki dan
mengintrospeksi terhadap kemampuan mengajar, terutama
dalam memberikan arahan tentang kedisiplinan terhadap
kedisiplinan tata tertib sekolah.
c. Bagi sekolah
Penelitian ini berguna sebagai masukan untuk menerapkan
kebijakan-kebijakan sekolah dalam meningkatkan kedisiplinan
terhadap tata tertib sekolah.

E. KERANGKA BERFIKIR
Uma Sekaran dalam bukunya Business Research (1992) bahwa,
kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai
masalah yang penting. Kerangka berpikir yang baik akan menjelaskan
secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Jadi, secara teoritis
perlu dijelaskan hubungan antar variabel independen dan dependen.
Pertautan antar variabel tersebut, selanjutnya dirumuskan kedalam bentuk
paradigma penelitian. Oleh karena itu, pada setiap penyusunan harus
didasarkan pada kerangka berpikir. (Sugiyono, 2016:60)
Disiplin belajar pada masing-masing siswa tidak ada yang sama hal ini
disebabkan kesadaran masing-masing siswa terhadap aturan yang berlaku di
sekolah pun pasti berbeda pula. Siswa yang mempunyai kesadaran tinggi
terhadap peraturan atau tata tertib yang berlaku akan mempengaruhi prestasi
belajar siswa tersebut. Sehingga disiplin belajar merupakan suatu hal yang
sangat penting, dengan ketaatan mematuhi segala peraturan, rajin memasuki
pembelajaran berlangsung, rajin mengumpulkan tugas, tidak suka
membolos, akan mempengaruhi prestasi belajar siswa, karena dengan
disiplin sekolah tersebut anak akan terbiasa mentaati segala aturan yang
berlaku di sekolah sehingga dengan ketaatan tersebut akan meningkatkan
prestasi belajar siswa.

5
Variabel X
(Kedisiplinan Belajar)

Indikator:
Variabel Y
Disiplin mengikuti
(Prestasi Belajar)
pembelajaran
Disiplin mengerjakan tugas
Disiplin mengisi daftar hadir

Bagan 1.1 Kerangka Pola Berpikir


Skema tersebut menunjukkan bahwa kedisiplinan belajar (X) sebagai
variabel bebas. Prestasi belajar sebagai variabel (Y) dan kedisiplinan belajar
merupakan faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa.

F. LANDASAN TEORITIK
1. Kedisiplinan Belajar
a. Pengertian Kedisiplinan Belajar
Menurut E. Mulyasa dalam (Yusuf & Sugandhi, 2011:34)
kedisiplinan merupakan suatu keadaan tertib dimana orang yang
bergabung dalam suatu sistem tunduk pada peraturan-peraturan yang
telah ada dengan senang hati. (Ishak et al., 2016)
Sedangkan belajar merupakan usaha yang dilakukan oleh
seseorang untuk merubah tingkah laku menjadi lebih baik, dilakukan
secara sengaja dan terencana.
Disiplin belajar merupakan ketertiban terhadap peraturan.
Merupakan perilaku yang terkontrol karena pelatihan, jika kita dapat
menyelesaikan pekerjaan yang berat itu karena disiplin yang baik.
Kedisiplinan belajar juga merupakan suatu kondisi yang tercipta dan
terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan
nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan, dan ketertiban
dalam belajar.

6
b. Macam- macam disiplin
Disiplin terdiri dari berbagai jenisnya. Menurut Ali Imron
(2014: 160) membagi disiplin menjadi tiga yaitu sebagai berikut:
1) Otoritarian
Siswa diharuskan mengiyakan saja terhadap apa yang
dikehendaki guru serta tidak boleh membantah. Dengan
demikian, guru dapat dengan bebas memberikan tekanan kepada
siswa agar peserta didik takut dan terpaksa mengikuti apa yang
diinginkan pendidik.
2) Disiplin Permisive
Menurut konsep ini, siswa diberikan kebebasan.Aturan-
aturan di kelas dilonggarkan dan tidak perlu siswa. Siswa
dibiarkan berbuat apa saja sepanjang itu menurutnya baik.
3) Disiplin dengan kebebasan terkendali atau kebebasan yang
bertanggungjawab
Konsep ini memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada
peserta didik untuk berbuat apa saja, tetapi konsekuensinya dari
perbuatan itu haruslah ia tanggung. Konsep disiplin ini
merupakan konvergensi dari konsep disiplin otoritarian dan
permissive. (Octavia, 2013)
c. Indikator disiplin
Menurut Daryanto (2013:145) indikator disiplin kelas meliputi:
(1) menyelesaikan tugas pada waktunya, (2) saling menjaga dengan
teman agar semua tugas-tugas kelas terlaksana dengan baik, (3) selalu
mengajak teman menjaga ketertiban kelas, (4) mengingatkan teman
yang melanggar peraturan dengan kata-kata sopan dan tidak
menyinggung, (5) berpakaian sopan dan rapi, (6) mematuhi aturan
sekolah.
Hasan dan Fitri (2012: 39) menyebutkan bahwa ada dua jenis
indikator yang dikembangkan dalam pendidikan karakter. Pertama
yaitu indikator untuk kelas dan untuk sekolah, dan yang kedua yaitu

7
indikator untuk mata pelajaran. Indikator sekolah dan guru kelas
adalah petanda yang digunakan oleh kepala sekolah dalam
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi sekolah sebagai
lembaga pelaksana pendidikan budaya dan karakter bangsa. Indikator
kedisiplinan yang diterapkan didalam kelas antara lain: siswa datang
tepat waktu, menegakkan prinsip dengan memberikan punishment
bagi yang melanggar dan reward bagi yang berprestasi serta
menjalankan tata tertib sekolah.
d. Keutamaan disiplin dalam Islam dan dalilnya
Ada banyak keutamaan kedisiplin dalam Islam, diantaranya
adalah:
1. Suatu kepatuhan terhadap Allah SWT
Allah SWT berfirman:

ۖ ْ ‫يَٰ َٓأهُّي َا ٱذَّل ِ َين َءا َمنُ ٓو ۟ا َأ ِطي ُعو ۟ا ٱهَّلل َ َوَأ ِطي ُعو ۟ا ٱ َّلر ُسو َل َوُأ ۟وىِل ٱَأْل ْم ِر ِمنمُك‬
ِ ‫ون ِبٱهَّلل‬ ‫ٱ ٱ‬
َ ُ‫فَ ن تَنَٰ َزعْمُت ْ ىِف ىَش ْ ٍء فَ ُردُّو ُه ىَل هَّلل ِ َو َّلر ُسولِ ن ُكنمُت ْ تُْؤ ِمن‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬ ‫ِإ‬
‫ٱ‬
‫م ْل َءا ِخ ِر ۚ َذٰكِل َ َخرْي ٌ َوَأ ْح َس ُن تَْأ ِوياًل‬Fِ ‫َو لْ َي ْو‬ ‫ٱ‬
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah
dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu.
Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul
(sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan
hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan
lebih baik akibatnya.”(Q.S.An-Nisa: 59)
2. Menghindari sifat lalai
Dengan kedisiplinan kita dapat menjadi pribadi yang taat
akan waktu dan tidak melalaikannya. Imam Ali Ra berkata:
“Seorang muslim harus memetakan waktunya dalam satu
hari menjadi tiga bagian: waktu untuk menyembah Allah, waktu

8
untuk mencari nafkah, dan waktu untuk kepentingan pribadi
dalam hal materi.” 
Seperti syair ‘waktu adalah uang’, maka kita harus
menggunakan waktu dengan sebaik mungkin karena waktu yang
hilang tidak akan pernah bisa kembali.
3. Dunia akhirat yang seimbang
Dengan disiplin, kita mampu menyembangkan antara
kehidupan dunia dan akhirat dengan baik. Sebagaimana firman
Allah SWT:

ۖ ‫َوٱبْ َتغ ِ ِفميَٓا َءاتَ ٰى َك ٱهَّلل ُ ٱدلَّ َار ٱ ْل َءا ِخ َر َة ۖ َواَل ت ََنس ن َِصي َب َك ِم َن ٱدلُّ نْ َيا‬
‫َوَأ ْح ِسن ٓاَمَك َأ ْح َس َن ٱهَّلل ُ ل َ ْي َك ۖ َواَل تَ ْبغ ِ ٱلْ َف َسا َد ىِف ٱَأْل ْر ِض ۖ َّن ٱهَّلل َ اَل‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬
‫حُي ِ ُّب ٱلْ ُم ْف ِس ِد َين‬
Artinya: “Dan carilah pada apa yang telah
dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat,
dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan)
duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana
Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”(Q.S. Al
Qashash: 77)
4. Hidup lebih teratur
Al- Qur’an mengajarkan kepada kita akan kedisiplinan
karena kedisiplinan menjadikan hidup kita lebih teratur sesuai
dengan kalam Allah.

‫َوَأاَّن ل َ َّما مَس ِ ْعنَا ٱلْهُدَ ٰ ٓى َءا َمنَّا ِب ِهۦ ۖ فَ َمن يُْؤ ِم ۢن ِب َر ِب ّ ِهۦ فَاَل خَي َ ُاف خَب ْ ًسا‬
‫َواَل َر َه ًقا‬

9
Artinya: “Dan sesungguhnya kami tatkala mendengar
petunjuk (Al Quran), kami beriman kepadanya. Barangsiapa
beriman kepada Tuhannya, maka ia tidak takut akan
pengurangan pahala dan tidak (takut pula) akan penambahan
dosa dan kesalahan.”(Q.S. Al Jinn: 13).
‫ٱ‬ ‫ٱ‬
َ ُ ‫َو َهٰ َذا ِك َتٰ ٌب َأ َنزلْنَٰ ُه ُم َب َاركٌ فَ ت َّ ِب ُعو ُه َو ت َّ ُقو ۟ا ل َ َعلَّمُك ْ تُ ْرمَح‬
‫ون‬
Artinya: “Dan Al-Quran itu adalah kitab yang Kami
turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah
agar kamu diberi rahmat.”(Q.S. Al Anáam: 155)
5. Menjadi pribadi yang mandiri
Disiplin akan mengajarkan seseorang menjadi pribadi
yang lebih mandiri. Dari Abu Ubaid, hamba Abdurrahman bin
Auf. Ia mendengar Abu Hurairah berkata, “Rasulullah SAW
bersabda, ‘Sungguh, pikulan seikat kayu bakar di atas
punggung salah seorang kamu (lantas dijual) lebih baik
daripada ia meminta-minta kepada orang lain, entah itu diberi
atau tidak diberi,’” (HR Bukhari).
Dari Miqdam, dari Rasulullah SAW. Beliau
bersabda, “Tiada sesuap pun makanan yang lebih baik dari
makanan hasil jerih payahnya sendiri. Sungguh, Nabi Daud AS
itu makan dari hasil keringatnya sendiri,” (HR Bukhari.).

2. Prestasi belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar
Menurut bahasa Kata “prestasi” berasal dari bahasa
Belanda, yaitu prestatie. Kemudian dalam Bahasa Indonesia
menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”. Menurut Zaenal
Arifin dalam (Zaiful Rosyid, Moh. et al, 2019:6) Istilah “prestasi
belajar” (achievement) berbeda dengan “hasil belajar” (learning
outcome). Prestasi belajar pada umumnya berkenaan dengan

10
aspek pengetahuan sedangkan hasil belajar meliputi aspek
pembentukan watak siswa.
Prestasi belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi
pada diri siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam kurun
waktu tertentu. Perubahan tersebut diantaranya aspek kognitif,
afektif dan psikomotor. Prestasi belajar berupa penilaian baik
nilai angka maupun nilai huruf yang diperoleh siswa biasanya
dicatat dalam buku atau rapor. (Sulistyanto, 2016)
b. Karakteristik Prestasi Belajar
Hasil belajar menjadi tolak ukur dalam menentukan
prestasi belajar yang telah dilakukan. Sebagai interaksi yang
bernilai edukatif, maka dalam prestasi belajar harus melalui
interaksi belajar yang juga berpengaruh dalam pengoptimalan
prestasi belajar siswa, sehingga prestasi belajar tidak luput dari
karakteristik pembelajaran yang bersifat edukatif. Berikut ini
merupakan ciri- ciri dari karakteristik prestasi belajar:
1. Prestasi belajar memiliki tujuan
2. Mempunyai prosedur
3. Adanya materi yang telah ditentukan
4. Ditandai dengan aktivitas anak didik
5. Pengoptimalan peran guru
6. Kedisiplinan
7. Memiliki batas waktu
8. Evaluasi
c. Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar secara umum
terdiri dari dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Factor internal merupakan factor yang dating dari diri siswa
berupa:
1. Faktor fisikologis diantaranya kesehatan dan keadaan
tubuh,

11
2. Faktor psikologis seperti minat, bakat, intelegensi, emosi,
kelelahan dan cara belajar.
Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang
datangnya dari luar diri siswa yang dipengaruhi oleh lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan
lingkungan alam.

3. Mata Pelajaran Al- Qur’an Hadits


a. Pelajaran Al- Qur’an Hadits
Mata pelajaran Al-Qur’an Hadits merupakan salah satu
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang diajarkan di
Madrasah mulai dari Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah
Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah yang didalamnya
menjelaskan tentang kandungan Ayat Al-Qur’an dan Hadits
Nabi sebagai pedoman hidup umat manusia. (Budianto, 2016)
b. Fungsi mata pelajaran Al- Qur’an Hadits di Madrasah
Aliyah
Mata pelajaran Qur’an hadis adalah unsur mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI) yang berperan dalam
memberikan pendidikan agama Islam kepada siswa supaya
dapat memahami isi dari Al quran dan hadis dan penerapan
nilai- nilai dalam kehidupannya. Maka dari itu tujuan
pengajaran Qur’an hadis untuk membantu pemahaman
penguasaan ilmu secara teoritis dan lebih luas untuk membentuk
sikap, kepribadian, dan sekaligus mengamalkan isi kandungan
dari Alquran dan hadis sebagai petunjuk hidup dalam kehidupan
sehari-hari.

12
G. HIPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam
bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang
diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada
fakta- fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi
hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan
masalah penelitian, belum jawaban yang empirik. (Sugiyono, 2016:64)

Berdasarkan kerangka berfikir diatas, dapat disimpulkan hipotesis


yaitu:

Ha : Terdapat pengaruh kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar


Al- Qur’an Hadits kelas X di MAN 2 Karawang.
H0 : Tidak terdapat pengaruh kedisiplinan belajar terhadap prestasi
belajar Al- Qur’an Hadits kelas X di MAN 2 Karawang

H. LANGKAH- LANGKAH/ METODOLOGI PENELITIAN


1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah dimana
penelitian tersebut dilakukan. Adapun penelitian ini di lakukan oleh peneliti
di kelas X Madrasah Aliyah Negeri 2 Karawang, sedangkan waktunya
selama kurun bulan Maret 2021.
2. Metode Penelitian
Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional karena metode ini
sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode
untuk penelitian. Metode ini sebagai metode ilmiah/scientific karena telah
memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur,
rasional, dan sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery, karena
dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru.
Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-
angka dan analisis menggunakan statistik. (Sugiyono, 2016:7)

13
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan format
deskriptif. Penelitian kuantitatif deskriptif ialah sebuah penelitian yang
memiliki tujuan yang dapat memberikan suatu penjelasan terhadap sebuah
kondisi karena berbagai variabel yang muncul di masyarakat yang dapat
menjadi objek penelitian berdasarkan kepada fenomena yang terjadi,
kemudian data yang didapat diolah dengan menggunakan aplikasi SPSS 16.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei, yaitu
penelitian yang mengumpulkan informasi dari suatu sampel dengan
menanyakan melalui angket atau interview, agar nantinya menggambarkan
sebagai aspek dari populasi. (Pasaribu, 2019)
3. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. (Sugiyono, 2016:80)
Populasi pada penelitian adalah didasarkan atas pertimbangan
bahwa sampel atau responden berkaitan erat dengan karakteristik
dalam variabel penelitian yang penulis lakukan. (Ajat Rukajat,
2018:22)
Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas X MAN 2
Karawang yang berjumlah 102 siswa
Tabel 1.1
Jumlah siswa kelas X MAN 2 Karawang tahun ajaran 2020/2021

Kelas
L/P Total
X IPA X IPS
Laki-laki 19 17 36
Perempuan 41 25 66
Jumlah 60 42 102

14
Sumber: TU MAN 2 Karawang
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak
mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena
keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Untuk itu sampel
yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili).
(Sugiyono, 2016:81) Menurut (Suharsimi Ariskunto, 2013:108)
sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Apabila
subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua. Sebaliknya jika
subjeknya lebih besar dari 100 dapat diambil antara 10-15% atau 20-
25%”. Sejalan dengan pendapat ini maka penulis menetapkan sampel
25% dari 102 siswa yakni 77 siswa kelas X MAN 2 karawang dengan
rincian sebagai berikut:
Tabel 1.2
Jumlah Sampel

Jumlah
Kelas Proposi % Jumlah
Siswa
X IPA 60 25% 45
X IPS 42 25% 32
Jumlah 102 25% 77

Sumber: Oleh Peneliti


4. Sumber data
a. Data Primer
Menurut (Sugiono, 2016:137) data primer/ sumber primer
adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data.
Data primer merupakan data yang langsung di kumpulkan oleh

15
peneliti dari objek yang diteliti kemudian diolah oleh penulis. (Ajat
Rukajat, 2018:20)
Adapun yang terlibat langsung sebagai sumber data primer
disini adalah siswa kelas X MAN 2 Karawang.
b. Data Sekunder
Menurut (Sugiono, 2016:137) ata sekunder adalah sumber data
yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data seperti
lewat orang lain atau lewat dokumen.
Adapun sumber data ini diperoleh dari catatan- cataran dan
wawancara dengan pimpinan dan staf MAN 2 Karawang untuk
mendapatkan data tentang sejarah madrasah, misi dan visi serta
stuktur organisasi guna melengkapi dan mendukung data primer.
5. Teknik Pengumpulan Data
a. Interview (wawancara)

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data


apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila
peneliti ingin mengetahui hal- hal dari responden yang lebih
mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil. (Sugiono,
2016:137)
Peneliti melakukan wawancara kepada guru mata pelajaran al-
Qur’an Hadits kelas X terkait dengan kedisiplinan belajar dan prestasi
belajar siswa selama pembelajaran. Namun wawancara ini hanyalah
sebagai data pendukung dan data utama atas uji SPSS 16 hasil
jawaban kuesioner yang dibagikan kepada siswa. Pembahasan
wawancara adalah berkaitan dengan kedisiplinan belajar siswa, tugas-
tugas yang diberikan dan bagaimana prestasi siswa selama melakukan
pembelajaran.
b. Kuisioner (angket)
Kuisioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

16
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuisioner
juga merupakan teknik pengumpulan data yang efisien apabila peneliti
tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bias
diharapkan dari responden. Kuisioner dapat berupa pertanyaan/
pernyataan tertutup atau terbuka dapat diberikan secara langsung atau
dikirim melalui pos atau internet. (Sugiyono, 2016: 142)
Angket ditunjukan kepada siswa kelas X MAN 2 Karawang.
Respon dari angket-angket ini akan menghasilkan data mengenai
pengaruh kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas X
di MAN 2 Karawang. Pernyataan-pernyataan dalam angket akan
digunakan teknik tertutup dengan skala likert, yaitu skala yang berisi
empat tingkat prefensi jawaban, sebagai berikut:
Table 1.3
Skala Likert

Simbol Alternatif Jawaban Nilai


S Selalu 4
SR Sering 3
KK Kadang-Kadang 2
TP Tidak Pernah 1

c. Dokumentasi
Metode Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal
atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,
majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya.
Metode ini digunakan untuk mencari beberapa dokumen penting
yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini.
Data yang ingin diperoleh adalah data nilai siswa mata
pelajaran Al- Qur’an Hadits kelas X MAN 2 Karawang.
d. Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri
yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu

17
wwancara dan kuisioner. Kalau wawancara dan kuisioner selalu
berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada
orang. Tetapi juga obyek- obyek alam yang lain. (Sugiyono,
2016:145)
Observasi yang dilakukan oleh peneliti yaitu observasi tidak
terstuktur karena dalam pengamatan peneliti tidak menggunakan
instrument yang baku tetapi hanya berupa rambu- rambu
pengamatan. Data yang diperoleh melalui teknik ini adalah kondisi
objektif di MAN 2 Karawang.
6. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah kegiatan setelah data terkumpul dari
seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Dalam analisis
data terdapat kegiatan berupa mengelompokkan data berdasarkan
variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang
diteleti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah,
dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah
diajukan (Sugiyono, 2016:147).
Pada penelitian ini, data dikumpulkan dengan kuesioner yang
dilakukan dengan penyebaran angket tertutup berupa pertanyaan atau
pernyataan dengan empat alternatif pilihan jawaban. Kemudian
peserta didik sebagai responden yaitu, kelas X MAN 2 Karawang
memberikan jawaban atas pernyataan yang diajukan melalui kuesioner
atau angket. Jawaban yang diberikan adalah pengalaman sehubungan
dengan kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar al- Qur’an
Hadits.
a. Analisis Deskriptif
Analisis statistik deskriptif merupakan statistik yang
digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

18
(Sugiyono, 2017:207). Statistik deskriptif berupa penyajian data
berupa tabel, diagram lingkaran, grafik, pictogram, perhitungan
modus, median, mean, perhitungan desil, persentil, perhitungan
penyebaran data, perhitungan rata-rata, standar deviasi dan
perhitungan persentase.
Setelah angket ditentukan validitas dan reliabilitasnya,
instrumen yang dinyatakan layak digunakan dan disebarkan
pada responden, kemudian dikumpulkan kembali untuk
dianalisis. Dalam analisis, dilakukan pembahasan mengenai
bagaimana Pengaruh Kedisiplinan belajar terhadap prestasi
belajar al- Qur’an Hadits di kelas X MAN 2 Karawang dengan
menentukan jumlah kriteria penilaian, untuk mendeskripsikan
data dalam penelitian menggunakan program SPSS 16, yang
mana akan diperoleh nilai mean, range, dan nilai maksimum dan
minimum.
b. Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Uji validitas merupakan suatu instrument dalam
pengukuran tingkat kevalidan suatu data. Untuk mengetahui
apakah instrument tersebut dapat digunakan sebagai alat ukur
yang tepat, maka bisa menggunakan teknik korelasi. Yang
digunakan dalam uji validitas untuk mengetahui kesamaan
menggunakan teknik korelasi product moment dari Pearson. (M.
Taufik, 2019:66)
N ∑ XY −∑ X ∑ Y
r XY =
√( N ∑ x −(∑ X ) )( N ∑ Y −(∑ Y ) )
2 2 2 2

Keterangan :
r XY = koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N = jumlah respondem
∑X = jumlah skor skor butir soal

19
∑Y = jumlah skor total soal

∑ X2 = jumlah skor kuadrat butir soal

∑Y2 = jumlah skor total kuadrat butir soal


Untuk mengetahui keabsahan soal tersebut, maka harga
rhitung dibanding rtabel sesuai dengan jumlah peserta didik.
Jika rhitung > rtabel maka soal tersebut dinyatakan absah/valid.
Intrumen dapat dinyatakan valid apabila memenuhi kategori
koefisien korelasi sebagai berikut:
Table 1.4
Kategori Koefisien Korelasi
Rentang Keterangan
0,80 < r < 1,00 Sangat Tinggi
0,60 < r < 0,80 Tinggi
0,40 < r < 0,60 Sedang
0,20 < r < 0,40 Rendah
-1,00 < r < 0,20 Sangat Rendah

2. Uji Reliabilitas
Uji realiabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi
alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan daoat
diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang.
Metode yang sering digunakan dalam penelitian adalah metode
Cronbach’s Alpha. Alat ukur instrument yang dikategorikan
reliable jika menunjukkan konstanta hasil pengukuran dan
mempunyai ketetapan hasil pengukuran sehingga terbukti bahwa
alat ukur itu benar-benar dapat dipertanggung jawabkan
kebenarannya. (M. taufik, 2019:66-67)

[ ][ ]
k v t −∑ pq
r tt =
k−1 vt

Keterangan :

20
r tt = koefisien reliabilitas instrument (total soal)
k = banyaknys butir pertanyaan yang sahih
v t= variasi total
p = proporsi subyek yang menjawab soal dengan benar
q = proporsi subyek yang menjawab soal dengan salah
∑ pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
Instrumen dapat dinyatakan valid apabila memenuhi
kriteria bahwa rhitung > rtabel 5%. Menurut Guilford dalam M.
Taufik (2019:67) kategori koefisien reliabilitas sebagai berikut:
Table 1.5
Kategori Koefisien Reliabilitas
Rentang Keterangan
0,80 < r11 1,00 Realiabilitas Sangat Tinggi
0,60 < r11 0,80 Realiabilitas Tinggi
0,40 < r11 0,60 Realiabilitas Sedang
0,20 < r11 0,40 Realiabilitas Rendah
-1,00 < r11 0,20 Realiabilitas Sangat Rendah

c. Uji Klasik ( Uji Persyaratan Analisis)


Uji persyaratan analisis diperlukan untuk mengetahui
apakah analisis data untuk pengujian hipotesis dapat dilanjukan
atau tidak. Beberapa teknik analisis data menuntut dilakukan uji
hipotesis. Analisis varians mempersyaratkan bahwa data berasal
dari populasi yang berdistribusi normal dan kelompok-
kelompok yang dibandingkan homogeny. Oleh karena itu
analisis varians mempersyaratkan uji normalitas dan uji
homogenitas data. (M. Taufik BK, 2019:28)
1. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah sebuah uji yang dilakukan dengan
tujuan untuk menilai sebaran data pada sebuah kelompok data

21
atau variabel, apakah sebaran data tersebut berdistribusi normal
ataukah tidak. Uji Normalitas berguna untuk menentukan data
yang telah dikumpulkan berdistribusi normal atau diambil dari
populasi normal. (M. Taufik BK, 2019:28).
Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan bantuan software SPSS16. Selain menggunakan
program SPSS. Rumus uji normalitas yang dapat digunakan
yaitu:
k
( Oi−Ei )
x =∑
2

i=1 Ei

Keterangan:
X² = Nilai X²
Oi = Nilai observasi
Ei = Nilai expected/harapan, luasan interval kelas berdasarkan
tabel normal dikalikan N (total frekuensi) (pi x N)
N = Banyaknya angka pada data (total frekuensi).
Cara mengetahui signifikan atau tidaknya hasil uji
normalitas adalah dengan memperhatikan bilangan pada kolom
Asymp.Sig (2-tailed). Untuk menetapkan kenormalan data,
digunakan pedoman sebagai berikut:
a. Menetapkan taraf signifikasi α = 0,05
b. Membandingkan p dengan taraf signifikasi yang
diperoleh
c. Jika Asymp.Sig (2-tailed) > α (0,05), maka data
berdistribusi normal
d. Jika Asymp.Sig (2-tailed) < α (0,05), maka data
tidak berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah data
dalam variabel X dan Y homogen atau tidak. Pertama, mencari

22
varians masing-masing kelompok data, kemudian menghitung
Fhitung dengan rumus:
S besar
F=
S kecil
Keterangan:
F = Perbandingan antara variansi besar dengan variansi
kecil
Sbesar = Variansi besar
Skecil = Variansi kecil
Cara mengetahui signifikan atau tidaknya hasil uji
homogenitas adalah dengan memperhatikan nilai signifikansi
(sig.) pada tabel ANOVA. Untuk menetapkan homogenitas data,
digunakan pedoman sebagai berikut:
1) Menetapkan taraf signifikasi α = 0,05
2) Membandingkan p dengan taraf signifikasi yang diperoleh
3) Jika Sig > α (0,05) atau Fhitung < Ftabel, maka data homogen
4) Jika Sig < α (0,05) atau Fhitung > Ftabel, maka data tidak
homogen
d. Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis berfungsi untuk mencari pengaruh antara
variabel bebas terhadap variabel terikat. Kebenaran hipotesi
harus dibuktikan melalui data yang sudah terkumpul. Hipotesis
tersebut merupakan asumsi atau dugaan mengenai suatu hal
yang dibuat untuk menjelaskan hal tersebut dan dituntut untuk
melakukan pengecekannya. Pengujian hipotesis menggunakan
bantuan Software SPSS 16. Pengujian hipotesis tersebut
dilakukan dengan menghitung koefisien korelasi, koefisien
determinasi, taraf signifikansi, dan analisis regresi.
1. Persamaan Regresi
Analisis regresi adalah sebuah pendekatan yang digunakan
untuk mendefinisikan hubungan matematis antara variabel

23
terikat dengan satu atau beberapa variabel bebas”. Dengan
persamaan regresi ini dapat diketahui variabel independent yang
benar-benar signifikan mempengaruhi variabel terikat, dengan
variabel bebas yang signifikan dapat digunakan untuk
memprediksi nilai variabel terikat. Persamaan regresi
mengasumsikan bahwa terdapat hubungan linear antara variabel
terikat dengan variabel bebas. Uji persamaan regresi dilakukan
dengan analisis regression dengan menggunakan bantuan
software SPSS 16. Hubungan linear ini secara sistematis juga
dapat digambarkan dalam rumus. (M. Taufik BK, 2019: 55)

Y =a+b X

Keterangan:
Y = Variabel Terikat
a = Nilai Konstanta
b = Koefisien Regresi

24
25
DAFTAR PUSTAKA
Budianto, A. (2016). Metode Pembelajaran Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits Di
Mi Muhammadiyah Walik Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga
Tahun Pelajaran 2015/2016. FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU
KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO, 2.
http://repository.iainpurwokerto.ac.id/255/1/Cover, Bab I, V, Daftar
Pustaka.pdf
Ishak, M., Syahidin, S., & Anwar, S. (2016). Pengaruh Minat Belajar Dan
Kedisiplinan Terhadap Prestasi Belajar Pai. TARBAWY : Indonesian Journal
of Islamic Education, 3(2), 120. https://doi.org/10.17509/t.v3i2.4515
Octavia, H. A. (2013). Pengaruh Motivasi dan Kedisiplinan Siswa Terhadap
Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMA Tamansiswa
Magersari Kota Mojokerto. Institut Agama Islam Negeri Tulungagung,
53(9), 1689–1699.
Pasaribu, R. (2019). Pengaruh Hafalan Al-Qur’an Terhadap Kedisiplinan Belajar
Dan Prestasi Belajar Pada Siswa Sd Muhammadiyah Suronatan Yogyakarta.
G-Couns: Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 2(2), 173–187.
https://doi.org/10.31316/g.couns.v2i2.66
Sulistyanto, D. F. (2016). Pengaruh Kedisiplinan dan Perhatian Orang Tua
terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar Se-Dabin I
Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo. Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Semarang.
Zaiful Rosyid, Moh. et al. Prestasi Belajar, Malang: CV Literasi Nusantara
Abadi, 2019.
Hasan dan Fitri. Pendidikan Karakter Berbasis Nilai dan Etika di Sekolah.
Yogyakarta: Ar-Ruz Media, 2012.
Rukajat, Ajat. Pendekatan Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Deepublish, 2018.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta, 2016

26
Suharsimi, Arikunto. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta, 2013.
Tu’u, Tulus. Peran Disiplin pada Perilaku Prestasi Siswa. Jakarta: Grasindo,
2004.
Daryanto dan Darmiatun, Suryatri. Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah.
Yogyakarta: Gava Media, 2013
Taufik, Muhammad BK. Bahan Ajar Statistika Berbasis Software SPSS. Fakultas
Agama Islam. Universitas Singaperbangsa Karawang 2019

27

Anda mungkin juga menyukai