Disusun Oleh :
Nama : JULICHAN ESWANTO S., S.Pd. SD
NIP : 19860921 200902 1 005
NUPTK : 03253764667110013
Unit Kerja : SD Negeri 2 Karanganyar
SD NEGERI 2 KARANGANYAR
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GROBOGAN
TAHUN 2022
i
LEMBAR PENGESAHAN
benar-benar merupakan karya asli saya dan tidak merupakan plagiasi. Apabila di
kemudian hari terbukti bahwa karya ini merupakan hasil plagiasi, maka saya
bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
ii
KATA PENGANTAR
Dengan ini saya mengucapkan banyak terima kasih dan apresiasi setulus-
tulusnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam kelancaran dan
keberhasilan terbitnya Best Practice ini, khususnya Kepala Sekolah, Guru, dan
Segenap Karyawan SD Negeri 2 Karanganyar sebagai bentuk kerja sama serta
komitmen yang berjalan sinergis.
iii
DAFTAR ISI
iv
Lampiran :
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
ABSTRAK
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kondisi pandemi covid-19 pada saat ini mengharuskan adanya tatanan
dan sistem pendidikan baru terutama dalam pembelajaran dengan
menyesuaikan kondisi yang ada yaitu menggunakan sistem pembelajaran
secara daring. Dengan adanya pembatasan jarak dan adanya upaya dari
berbagai pihak maupun pemerintah untuk mengatasi permasalahan penyebaran
dalam memutus mata rantai virus covid-19 ini, maka pembelajaran harus
dilakukan secara Pembelajaran Tata Muka Terbatas(PTMT).
Pandemi ini sangat berdampak besar di bidang pendidikan khususnya
dalam proses pembelajaran, terutama bagi sekolah yang masih belum dibuka,
dan pembelajaran harus dilaksanakan secara Tata Muka Terbatas atau bisa
menggunakan blanded learning Pandemi covid-19 ini menyulitkan berbagai
pihak, dari guru, peserta didik, orang tua. Namun demikian, kondisi ini
membawa semua pihak untuk berfikir kreatif dan inovatif, menciptakan model
pembelajaran yang nyaman dan efektif untuk peserta didik.
Pembelajaran adalah suatu sistem atau proses membelajarkan subjek
didik/pembelajar yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan di
evaluasi secara sistematis agar subjek didik/pembelajar dapat mencapai
tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efesien (Kokom Komalasari,
2015:3). Pelaksanaan pembelajaran yang baik sangat memerlukan adanya
interaksi oleh seluruh komponen yang terlibat didalam proses pembelajaran
baik antara siswa bersama guru ataupun antar siswa. Selama pandemi Covid-
19 terjadi, pembelajaran tetap dituntut supaya dapat terlaksana dengan baik.
Banyak kendala yang dialami siswa selama proses belajar, karena mereka
merasa belajar itu harus tatap muka, padahal belajar bisa dilaksanakan
dimanapun saja, kapanpun saja, serta dengan bentuk media apa saja.
Kemendikbud mendorong guru untuk tidak fokus mengejar target
kurikulum semata selama masa darurat, melainkan juga membekali siswa
1
akan kemampuan hidup yang sarat dengan nilai nilai penguatan karakter.
Tujuannya, agar pembelajaran jarak jauh tidak membebani guru dan orang
tua, terutama siswa sebagai sosok penting dalam pendidikan. Penyesuaian
tersebut tertuang dalam Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan Covid-19 pada Satuan Pendidikan.
dan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan dalam
Masa Darurat Penyebaran Covid-19.
Berdasarkan peraturan 4 (empat) menteri yang menerangkan bahwa
dalam memasuki tahun ajaran baru bahwa pelaksanaan pembelajaran sekolah
dapat dilaksanakan tatap muka terbatas dan secara daring. Sekolah SDN 2
Karanganyar masih melaksanakan pembelajaran Tata Muka Terbatas dengan
menerapkan protokol kesehatan. Di era Teknologi masa-masa sekarang ini
mengharuskan di dalam pendidikan harus dapat menyesuaikan bersama
berkembangnya teknologi yang sangat pesat serta canggih sehingga diantara
tujuannya yaitu memberikan kemudahan dalam pelaksanaan pendidikan
secara daring. Memberikan umpan balik terhadap bukti atau produk aktivitas
belajar dari rumah yang bersifat kualitatif dan berguna bagi guru, tanpa
diharuskan memberi skor/nilai kualitatif. Salah satu bentuk cara yang dapat
guru gunakan didalam proses belajar mengajar dalam memberikan umpan
balik pada masa pandemi seperti sekarang ini adalah menggunakan media
pemberian tugas yang berupa google form.
.
B. Masalah
Semenjak diberlakukannya masa darurat Covid-19 pada tanggal 16
Maret 2020 sampai awal masuk tahun ajaran baru 2022/2023, hampir seluruh
sekolah di Indonesia terutama di Jawa Tengah mengambil kebijakan untuk
pembelajaran Tata Muka Terbatas(PTMT). Pembelajaran Tata Muka Terbatas
ini harus dilaksanakan, baik dari tingkat dasar hingga tingkat perguruan tinggi.
Perpindahan sistem belajar konvensional ke sistem daring amat
sangat mendadak, tanpa adanya persiapan yang matang. Ketidaksiapan guru
dan siswa terhadap evaluasi pembelajaran secara daring juga menjadi masalah.
2
Banyak siswa yang tidak mengirimkan tugas yang berupa foto atau video, dari
22 siswa hanya 10 sampai 12 siswa yang mengirimkan tugas.
Dalam pelaksanaannya guru mencoba untuk memanfaatkan ilmu
teknologi untuk menyikapi masalah pembelajaran jarak jauh tersebut terutama
dalam evaluasi atau penilaian pembelajaran. Maka berdasarkan uraian di atas,
penulis ingin mengetahui sejauh mana efektivitas penggunaan google form
sebagai media evaluasi dalam pembelajaran jarak jauh di masa pandemi covid-
19 pada siswa kelas VI SD Negeri 2 Karanganyar.
C. Tujuan
Tujuan penulisan Best Practice ini diharapkan siswa antusias dalam
mengikuti pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan media atau teknologi
informasi. Selain itu juga untuk mengetahui efektivitas penggunaan google
form sebagai media evaluasi pembelajaran jarak jauh pada masa pandemi
covid-19 pada siswa kelas VI SD Negeri 2 Karanganyar Kecamatan Geyer.
D. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penulisan Best Practice ini adalah
1. Bagi Guru
a) Meningkatkan keterampilan guru dalam melaksanakan pembelajaran
jarak jauh.
b) Meningkatkan keterampilan guru dalam menggunakan teknologi
informasi sebagai media evaluasi pembelajaran.
2. Bagi Siswa
a) Tetap mendapatkan pelayanan pendidikan.
b) Terampil menggunakan teknologi informasi.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. TEORI
1. Google Form
Google Forms adalah alat yang memungkinkan mengumpulkan
informasi dari pengguna melalui survei ataupun kuis yang dipersonalisasi.
Informasi tersebut kemudian dikumpulkan dan secara otomatis terhubung
ke spreadsheet. Spreadsheet diisi dengan survei dan respons
kuis. Layanan Formulir telah mengalami beberapa pembaruan selama
bertahun-tahun. Terdapat fitur-fitur baru, tetapi tidak terbatas pada,
pencarian menu, acak pertanyaan untuk pesanan acak, membatasi
tanggapan untuk satu kali per orang, URL lebih pendek, Tema yang dapat
dikostum, secara otomatis menghasilkan saran jawaban saat membuat
formulir, dan opsi "Unggah file" untuk pengguna menjawab pertanyaan
yang mengharuskan mereka untuk berbagi konten atau file dari komputer
mereka atau Google Drive.
a) Cara membuat Google Form adalah sebagai berikut:
1) Pastikan kamu sudah memiliki akun Google Mail atau Gmail.
2) Akses situs Google Form https://docs.google.com/forms/
Pilih template formulir yang diinginkan atau sesuaikan dengan
kebutuhan. Bisa juga dengan mengklik tanda "+" dengan nama
Blank dan background putih
3) Jika mengaksesnya dari Google Drive, klik menu New di sudut
kiri atas lalu pilih More dan pilih Google Formulir. Di samping
Google Formulir, arahkan ke panah kanan dan klik Formulir
Kosong atau dari Template.
4) Jika sudah memilih template atau membuat template kosong,
kamu akan melihat kolom Untitled Form. Klik kolom tersebut dan
beri judul pada kuesioner yang akan kamu buat.
4
Kemudian pada kolom Form Description, buat deskripsi yang jelas
agar orang memahami maksud dari kuesioner yang kamu buat.
5) Buat pertanyaan yang kamu inginkan dan pilih jenis
pertanyaannya. Misalnya Pilihan Ganda (Multiple Choice) untuk
jawaban Ya, Tidak, Mungkin atau Lainnya.
Kamu juga bisa memilih Jawaban Singkat atau Paragraf untuk
jawaban yang membutuhkan deskripsi. Ada juga pilihan Kotak
Centang (Checkboxes) dan Tarik-turun (Dropdown). Untuk
menambah pertanyaan, kamu bisa klik tanda "+" di sisi bagian
kanan.
6) Kamu bisa membuat responden mengupload file seperti dokumen
atau foto dengan menambahkan fitur-fitur yang ada di bagian
kanan.
7) Jika sudah menyusun semua pertanyaan yang dibutuhkan, klik
tombol Kirim di sudut kanan atas. Kemudian, bagikan link Google
Form yang sudah kamu buat kepada responden yang dituju.
Kamu juga bisa memperpendek link Google Form yang dibuat
dengan mengklik Perpendek URL dan langsung Copy link
tersebut.
8) Untuk melihat hasil kuesioner atau formulir yang sudah dibuat,
kamu bisa lihat pada bagian Tanggapan di sebelah kanan bagian
Pertanyaan. Kamu akan lihat berapa banyak responden yang telah
merespon.
b) Fungsi Google Form di dunia pendidikaan antara lain:
1) Memberikan tugas latihan/ ulangan online melalui laman website,
2) Mengumpulkan pendapat orang lain melalui laman website,
3) Mengumpulkan berbagai data siswa/ guru melalui halaman
website,
4) Membuat formulir pendaftaran online untuk sekolah,
5) Membagikan kuesioner kepada orang-orang secara online.
5
2. Media Pembelajaran
a) Pengertian
Gagne menyebuitkan tentang pengertian media yaitu berbagai
jenis komponen dalam lingkungan anak yang dapat mendorong untuk
belajar. (Yuliani Nurani S dkk, 2011:8.4)
Media pembelajaran adalah merupakan wadah pesan, materi
yang akan disampaikan adalah pesan pembelajaran, sedangkan tujuan
yang ingin dicapai adalah proses pembelajaran (Rudi Susilana dkk,
2018:7)
Sebagian Guru menyebutkan bahwa media adalah saluran
komunikasi yang berasal dari bahasa latin yang artinya antara.
Pengertian tersebut menggambarkan suatu perantaraan dalam
penyampaian informasi dari suatu sumber kepada penerima. Dalam
konteks sekolah sumber informasi adalah guru dan penerimanya
adalah siswa.
Rudi Susilana dkk (2018:7) media pembelajaran merupakan
wadah dari pesan, materi yang ingin disampaikan berupa pesan
pembelajaran, dan tujuan yang ingin dicapai berupa proses
pembelajaran. Sedangkan (Miarso,1989) media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa
untuk belajar. Media pembelajaran juga dapat diartikan sebagai
berikut:
1) Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk
keperluan pembelajaran,
2) Sarana fisik untuk menyampaikan materi pembelajaran.
3) Sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang dengar
beserta perangkat kerasnya.
4) Alat untuk memberi perangsang bagi siswa supaya terjadi proses
belajar.
6
5) Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan
siswa untuk belajar.
6) Alat komunikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran
untuk membawa informasi berupa materi ajar dari guru kepada
murid sehingga murid menjadi lebih tertarik untuk mengikuti
kegiatan pembelajaran.
b) Fungsi Media Pembelajaran
Fungsi umum media pembelajaran adalah sebagai pembawa
pesan dari guru ke murid dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran. Fungsi khusus media pembelajaran adalah sebagai
berikut:
1) untuk menarik perhatian murid.
2) untuk memperjelas penyampaian pesan.
3) untuk mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan biaya.
4) untuk menghindari adanya verbalisme dan salah tafsir.
5) untuk mengaktifkan dan mengefektifkan kegiatan belajar murid.
c) Kegunaan media dalam pembelajaran
Kegunaan media dalam pembelajaran anatara lain sebagai
berikut:
1) Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalitas.
2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indera.
3) Menimbulkan gairah belajar, inetraksi lebig lanagsung antara
murid dengan sumber belajar.
4) Memungkinkan siswa belajar mandiri sesuai dengan bakat dan
kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya.
5) Memberi rangsangan yang sama, memepersamakan pengalaman
dan menimbulkan persepsi yang sama.
3. Evaluasi Pembelajaran
7
Pada dasarnya Evaluasi memiliki memiliki arti suatu kegiatan
untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi yang
telah diberikan serta mengetahui tingkat kemajuan dan kesesuaian hasil
belajar siswa (Zainal Arifin, 2017:15)
Undang-undang nomor 20 tahun 2003 pasal 39 ayat 2 tentang
sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidik adalah tenaga
professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran,menilai hasil pembelajaran,serta melakukan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat terutama bagi pendidik. Evaluasi
pembelajaran merupakan satu kompetensi professional seorang pendidik
Bentuk-bentuk Evaluasi Pembelajaran secara Umum terbagi
menjadi 2 yaitu berupa Tes Subjektik dan Tes Objektif. Berikut
penjelasanya:
a. Tes Tertulis berbentuk Uraian (Essay)
Tes Subjektif ini sering kita kenal dengan istilah Tes Essay atau Essay
Examination. yaitu Tes yang dilakukan berbentuk sebuah pertanyaan
tertulis, yang jawabanya berupa penjelasan atau kalimat panjang. Dan
sering digunakan oleh para guru disekolah dari dahulu hingga saat ini.
Biasanya dilakukan dengan lima pertanyaan atau lebih.
b. Tes Hasil Belajar Bentuk Objektif
Tes Objektif disebut dengan istilah Tes dikotomi (Dichotomously
scored item) karena pertanyaan yang jawabanya hanya bisa dipilih
Benar atau Salah kemudian setiap jawaban memiliki rentang skor 1
atau 0. Terdapat beberapa jenis tes bentuk Objektif, misalnya: bentuk
melengkapi (Completion test), Pilihan ganda (multiple choise),
menjodohkan (matching), bentuk pilihan benar-salah (true false), test
objektik bentuk isian (fill in)
8
normal. Pengaturan juga dilakukan pada meja dan kursi pelajar. Jumlah
kursi dikurangi dan jaraknya diatur sesuai protokol.
Pembelajaran Tatap Muka terbatas ini pemahamannya yang benar
adalah anak tidak perlu mengikuti pembelajaran penuh dalam sehari, tapi
diatur sesuai kebutuhan di sekolah masing-masing, jumlah harinya tidak
harus tiap hari.
Dari aspek materi pembelajaran, yang diberikan
dalamPembelajaran Tatap Muka terbatas hanyalah materi yang paling
esensial. Dengan kata lain, tidak semua materi diberikan kepada anak
sehingga membuat anak pusing.
Pembelajaran Jarak Jauh juga memberi kesempatan kepada siswa
yang mungkin tidak dapat belajar karena keterbatasan waktu, jarak atau
dana. Pembelajaran jarak jauh dapat berjalan efektif, khususnya bagi
siswa yang lebih dewasa dan memiliki motivasi untuk belajar secara
mandiri. Proses pembelajaran jarak jauh dapat disampaikan dengan
menggunakan beberapa metode antara lain:
a) E-learning: penyampaian dengan komputer dan memanfaatkan
teknologi internet serta pemrograman yang memungkinkan para
peserta didik untuk berinteraksi dengan bahan-bahan pelajaran melalui
chat room (ruang komunikasi), notice board (papan pengumuman),
video conferencing, dll.
b) Program televisi: merupakan suatu seri program televisi yang
dirancang untuk menyampaikan teknik-teknik dan teori. Metode ini
dapat berupa penyiaran melalui saluran kabel atau saluran terestrial
atau dengan menyediakan video tape atau DVD.
c) Bahan-bahan tertulis: kadangkala disebut kursus melalui surat
(correspondence courses), dimana bahan-bahan teks ditulis secara
khusus untuk kursus dengan proses belajar jarak jauh, misalnya buku
kerja (workbook) yang berisikan tugas-tugas dan latihan-latihan,
dimana siswa dapat mengerjakannya dengan tingkat kecepatan yang
ditentukannya sendiri.
9
Pembelajaran jarak jauh dilaksanakan dengan dua cara, yakni
pembelajaran jarak jauh daring dan luring sesuai dengan ketersediaan dan
kesiapan sarana dan prasarana. Pembelajaran jarak jauh secara daring
dapat menggunakan sumber yang diambil dari Rumah Belajar dari
Pusdatin Kemendikbud, TV edukasi Kemendikbud, Pembelajaran Digital
oleh Pusdatin dan SEAMOLE Kemendikbud, hingga menggambil dari
berbagai buku digital yang tersedia di internet. Bagi sekolah yang
menerapkan pembelajaran jarak jauh luring, media dan sumber belajar
dapat diambil dari televisi, radio, modul belajar mandiri dan lembar kerja,
bahan ajar cetak, dan alat peraga dari lingkungan sekitar.
B. KEBIJAKAN
Kebijakan Pembelajaran Tatap Muka terbatas (PTM) mengacu pada :
1. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020
tentang pencegahan Covid-19 di satuan pendidikan pada tanggal 9 Maret
2020. Isi surat edaran tersebut diantaranya adalah himbauan dari
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bahwa kegiatan pembelajaran
masih dapat dilakukan di satuan pendidikan (sekolah) dengan penerapan
protokol kesehatan yang ketat.
2. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2020
tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat
Penyebaran Covid-19. Di dalamnya, salah satunya, diatur proses belajar
dari rumah. Beberapa ketentuan yang diatur, antara lain semangat dasar
pembelajaran daring, fokus belajar dari rumah, aktivitas dan tugas
pembelajaran selama belajar dari rumah, serta peran guru dalam
memberikan umpan balik.
3. Surat Edaran Sekjen Kemendikbud Nomor 15 Tahun 2020 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari Rumah dalam Masa Darurat
Penyebaran COVID-19. Dalam surat itu, disebutkan bahwa tujuan
pelaksanaan Belajar Dari Rumah (BDR) adalah untuk memastikan
pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan layanan pendidikan
10
selama darurat COVID-19. Selain itu, tujuan yang lain ialah melindungi
warga satuan pendidikan dari dampak buruk COVID-19, mencegah
penyebaran dan penularan COVID-19 di satuan pendidikan, dan
memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik, peserta
didik dan orang tua.
4. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri
Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia Nomor : 03/KB/2021, 384 Tahun 2021,
HK.01.08/MENKES/4242/2021 dan 440-717 Tahun 2021 Tentang
Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19). Bahwa penyelggaraan di masa pandemi yaitu
dilakukan dengan cara pembelajaran tatap muka terbatas dengan tetap
menerapkan protokol kesehatan dan atau pembelajaran jarak jauh.
D. METODE
Praktik baik atau best practice ini dilaksanakan di SD Negeri 2
Karanganyar Kecamatan Kedungjati, Kabupaten Grobogan. Praktik baik ini
dilaksanakan selama 2 bulan saat awal tahun ajaran yaitu bulan Agustus
sapai dengan September 2021. Subjeknya siswa kelas VI SD Negeri 2
11
Karanganyar yang berjumlah 22 siswa yang terdiri dari 11 laki-laki dan 11
perempuan.
Prosedur best practice adalah diawali dengan menentukan masalah
yang akan dibahas yaitu penggunaan google form sebagi media evaluasi
pembelajaran jarak jauh. Metode praktik baik atau best practice ini
menggunakan metode deskriftif. metode deskriptif merupakan suatu metode
penelitian untuk meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set
kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa
sekarang. Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk membuat deskripsi,
gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-
fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki. Menurut
Sugiyono (2005: 21) metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan
untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil dari suatu penelitian
tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas lagi.
12
BAB III
HASIL PEMBAHASAN
13
Gambar 1. Aktivitas Belajar dan evaluasi pada WhatsApp
14
d. Dapat dibagikan dengan mudah yang mana dapat disebar melalui
platform WA.
e. Memiliki fitur Spreadsheets.yang dapat melihat tanggapan/respon
survei yang telah di sebar keberbagai responden dengan tampilan
formulir yang sangat rapi dan otomatis.
Berdasarkan hal tersebut sehingga guru dapat mengolah soal-soal evaluasi
pembelajaran dengan baik, sebelum diberlakukanya penggunaan Google Form
dalam evaluasi pembelajaran.
Selain aplikasi ini mudah digunakan, aplikasi ini juga dapat menjadi salah
satu alternatif kegiatan evaluasi pembelajaran dengan metode daring. Google
forms adalah aplikasi tanpa berbayar yang disediakan oleh google yang dapat
digunakan untuk menyusun tes online secara cepat dan mudah. Beberapa fasilitas
yang disediakan oleh google forms, yaitu mendesain formulir online untuk kuis
dan ulangan harian dengan berbagai pilihan bentuk pertanyaan yang berbeda.
Pengguna dapat memodifikasi google forms dengan menggunakan fitur template,
membagikan google forms yang telah dibuat, menempelkan form tes/ujian online
yang telah dibuat dalam blog atau website.
15
survei secara manual. Hal ini tentu menghemat waktu dan tenaga secara
signifikan.
c. Data dapat tersimpan secara aman.
Setiap forms yang dibuat dan setiap jawaban dari responden akan
otomatis tersimpan pada Google Drive. Karena tersimpan di Google
Drive, maka pengguna tidak perlu takut data-data hilang atau terhapus.
16
.
17
95%
90%
80%
70%
60%
45 %
50%
40%
30%
20%
10%
0%
sebelum sesudah
Selain aktivitas evaluasi belajar siswa, hasil belajar siswa pada aspek
pengetahuan sebelum dan sesudah penggunaan aplikasi google forms juga
meningkat. Terjadi peningkatan persentase angka ketuntasan hasil belajar siswa
sebesar 31% sebelum dan sesudah menggunakan aplikasi google forms. Sebelum
evaluasi pembelajaran daring menggunakan aplikasi google forms, siswa yang
nilai pengetahuannya tuntas KKM hanya 50%. Setelah dilakukan evaluasi
pembelajaran daring menggunakan aplikasi google forms meningkat sebesar 31%
yaitu mencapai 81%. Adapun grafik peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa
sebelum dan sesudah menggunakan google forms sebagai media evaluasi
pembelajaran daring di masa pandemi covid-19 dilihat pada gambar berikut
18
90% 81%
80%
70%
60%
50 %
50%
Axis Title 40%
30%
20%
10%
0%
sebelum sesudah
Selain dampak positif, ada juga kendala yang dihadapi oleh siswa
selama mengikuti pembelajaran dan evaluasi daring dengan mengguankan
media google forms, antara lain:
19
a. Bagi siswa yang tidak bisa mengikuti pembelajaran dan evaluasi
secara daring, maka diberikan pembelajaran secara luring dengan
memberikan bahan belajar yang dapat diambil oleh siswa di sekolah.
b. Adanya bantuan pembelian kuota internet dari pemerintah/sekolah
agar meringankan beban siswa.
c. Guru dapat mengunjungi langsung siswa di rumah untuk bisa
mengamati secara langsung perkembangan perilaku mereka.
d. Kepala sekolah dapat memberikan arahan dan pengawasan lebih
intensif lagi, agar guru memberikan tugas yang tidak monoton dan
membebani siswa selama pembelajaran daring.
Adanya kegiatan evaluasi pembelajaran jarak jauh dengan metode
daring dengan media google form ini pun memiliki manfaat bagi siswa
maupun orang tua dalam pembelajaran jarak jauh. Dengan metode daring ini
membuat kita semua sadar pentingnya mempelajari teknologi dan
menggunakan teknologi secara positif. Hal ini juga dapat menjadi pelajaran
besar bagi dunia pendidikan Indonesia kedepannya untuk mengatasi berbagai
permasalahan dalam dunia pendidikan sekarang ini.
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Penggunaan google forms sebagai media evaluasi pembelajaran secara
daring di masa pandemi covid-19 di SD Negeri 2 Karanganyar kelas VI
Tahun Pelajaran 2022/2023 berlangsung secara efektif dengan prosentase
siswa yang mengikuti kegiatan evaluasi pembelajaran daring sebesar 95%.
20
Pelaksanaan evaluasi pembelajaran secara daring ini disusun dengan
menggunakan aplikasi google forms dalam bentuk soal pilihan ganda.
Terjadi peningkatan persentase angka ketuntasan hasil belajar siswa sebesar
31% sebelum dan sesudah menggunakan aplikasi google forms. Sebelum
evaluasi pembelajaran daring menggunakan aplikasi google forms, siswa
yang nilai pengetahuannya tuntas KKM hanya 50%. Setelah dilakukan
evaluasi pembelajaran daring menggunakan aplikasi google forms meningkat
sebesar 31% yaitu mencapai 81%. Maka dapat disimpulkan bahwa
Penggunaan Google forms sebagai media evaluasi pembelajaran daring di
masa pandemi covid-19 pada kelas VI SD Negeri 2 Karanganyar cukup
efektif.
Evaluasi embelajaran jarak jauh dengan metode daring dengan
menggunakan google form dinilai tetap mampu meningkatkan kualitas
pembelajaran begitupun dengan pembelajaran di sekolah, tetapi
pembelajaran ini dinilai tidak lebih menguntungkan bagi siswa, karena di
sekolah siswa dapat berinteraksi langsung dengan guru dan bisa
bersosialisasi dengan teman-temannya. Selama pembelajaran daring, orang
tua sering ikut membantu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru,
walaupun tidak sedikit juga yang merasa hal ini menjadi tambahan aktivitas
orang tua selain mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
B. Rekomendasi
Kemajuan teknologi seperti sekarang ini menuntut guru dan siswa
dapat menguasai teknologi informasi, oleh karena itu, implementasi evaluasi
pembelajaran jarak jauh dengan media google form merupakan sebuah
inovasi pembelajaran yang perlu dilakukan guru sebagai opsi lain dari media
evaluasi pembelajaran.
21
Dengan adanya pandemi Covid-19 dapat dijadikan sebagai media
pembelajaran dan instrumen refleksi bagi para guru untuk mengambil
hikmah positif sebagai pemicu munculnya ide-ide kreatif dan inovatif guru
dalam pembelajaran yang dapat meningkatkan kompetensi sikap,
pengetahuan, keterampilan, maupun kecakapan hidup siswa.
DAFTAR PUSTAKA
https://bdkjakarta.kemenag.go.id/berita/efektivitas-pembelajaran-daring-di-masa-
pandemi-covid-19 / Diakses Rabu, 4 Agustus 2021
https://id.wikipedia.org/wiki/Google_Formulir Diakses Rabu, 4 Agustus 2021
22
https://media.neliti.com/media/publications/284573-penggunaan-google-form-
sebagai-alat-peni-9ee5ffe6.pdf Diakses Jumat, 6 Agustus 2021
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2020. Pedoman Pelaksanaan Belajar
dari Rumah Selama Darurat Bencana Covid-19 di Indonesia. Jakarta:
Kemendikbud.
Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama,
Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor : 03/KB/2021, 384 Tahun 2021, HK.01.08/MENKES/4242/2021
dan 440-717 Tahun 2021 Tentang Panduan Penyelenggaraan
Pembelajaran di Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Puspitasari, R. (2020). Hikmah Pandemi Covid-19 Bagi Pendidikan Di Indonesia.
Diambil 6 Agustus 2021, dari Institut Agama Islam Negeri Surakarta
website:https://iain-surakarta.ac.id/hikmah-pandemi-covid-19-bagi-
pendidikan
Rudi Susilana dan Cepi Riyana. 2018. Media Pembelajaran (Hakikat,
Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penelaian. Bandung: CV Wacana
Prima.
Siti Ngafifah. 2020. Penggunaan Google Form Dalam Meningkatkan Efektivitas
Evaluasi Pembelajaran Daring Siswa Pada Masa Covid19. Jurnal As-
Salam I Vol. IX No. 2, Th. 2020 P-ISSN: 2089-6638 E-ISSN: 2461-
0232 Hal. 123-144
Slameto. (2020). 5 Fakta Pendidikan di Tengah Wabah Corona. Diambil 4
Agustus 2021, dari detiknews website: https://news.detik.com/kolom/d-
4969335/5-faktapendidikan-di-tengah-wabah-corona
Sugiyono. (2005). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020 tentang
Pencegahan Corona Virus Disease (COVID-19) pada Satuan Pendidikan.
Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun2020 tentang
Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran
Corona VirusDisease (COVID-19).
23
Surat Edaran Sekjen Kemendikbud Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Belajar dari Rumah dalam Masa Darurat Penyebaran
COVID-19.
Yuliani Nurani. dkk. 2011. Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta : Universitas
Terbuka.
Zaenal Arifin. 2017. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
24
LAMPIRAN
viii
DAFTAR SISWA MENGIRIMKAN TUGAS ATAU EVALUASI PEMBELAJARAN DARING
ix
SEBELUM DAN SESUDAH MENGGUNAKAN GOOGLE FORM
SEBELUM SESUDAH
N
NAMA SISWA
O Tidak Tidak
Mengirim Mengirim
Mengirim Mengirim
1 ADI UTOMO
- V V -
2 ALYSA
- V - V
3 ANASTSYA WILI DAMAYANTI
V - V -
4 ANDIKA YOGA PRATAMA
- V V -
5 ANGELIKA
V - V -
6 ARSYAF DAFFA ANDARKUN
V - V -
7 ICA SINTIA NOVIANA
V - V -
8 INDI AULIA PUTRI
V - V -
9 JIHAN CHOIRUNNISSA
V - V -
10 LELI AGUSTINA
V - V -
11 MUH RIZQI SURONO
- V V -
12 MUHAMAD KHABIBUR ROHMAN
- V V -
13 MUHAMAD WAFA NAIMUR ROHMAN V V
- -
14 NADIN SALSABILA
V - V -
15 NADJWA SALSABILA AZAHRA
V - V -
16 NEYSHILA TABITA PUTRI
- V V -
17 RAFA HADI VERDIANSAH
- V V -
18 RESTU MAULANA
- V V -
19 SALSA BILA
- V V -
20 SUMARDI ASEP SAIFULLOH
- V V -
21 SULINNATUL KHOTIMAH
- V V -
x
22 TRIA IZZATUNNAFISA
V - V -
Jumlah 10 12 21 1
SEBELUM SESUDAH
NO NAMA SISWA
Nilai Tuntas/Belum Nilai Tuntas/Belum
1 ADI UTOMO
50 Belum 60 Belum
2 ALYSA
55 Belum 60 Belum
3 ANASTSYA WILI DAMAYANTI
80 Tuntas 100 Tuntas
4 ANDIKA YOGA PRATAMA
50 Belum 60 Belum
5 ANGELIKA
60 Belum 80 Tuntas
6 ARSYAF DAFFA ANDARKUN
70 Tuntas 75 Tuntas
7 ICA SINTIA NOVIANA
85 Tuntas 90 Tuntas
8 INDI AULIA PUTRI
75 Tuntas 80 Tuntas
9 JIHAN CHOIRUNNISSA
50 Belum 75 Tuntas
10 LELI AGUSTINA
55 Belum 75 Tuntas
xi
11 MUH RIZQI SURONO
45 Belum 70 Tuntas
12 MUHAMAD KHABIBUR ROHMAN
70 Tuntas 80 Tuntas
13 MUHAMAD WAFA NAIMUR ROHMAN 85
80 Tuntas Tuntas
14 NADIN SALSABILA
80 Tuntas 90 Tuntas
15 NADJWA SALSABILA AZAHRA
85 Tuntas 100 Tuntas
16 NEYSHILA TABITA PUTRI
50 Belum 75 Tuntas
17 RAFA HADI VERDIANSAH
45 Belum 50 Belum
18 RESTU MAULANA
55 Belum 75 Tuntas
19 SALSA BILA
65 Belum 85 Tuntas
20 SUMARDI ASEP SAIFULLOH
85 Tuntas 90 Tuntas
21 SULINNATUL KHOTIMAH
75 Tuntas 80 Tuntas
22 TRIA IZZATUNNAFISA
80 Tuntas 85 Tuntas
xii
Nomor : 421.2 / 045 / 2022
xiii