DINAS PENDIDIKAN
MATA PELAJARAN
PJOK
JACOB NGIRARUNG,S.Pd
NIP.196811141997021001
Dalam rangka pemenuhan hak peserta didik untuk mendapat layanan pendidkan selama darurat
penyebaran corona virus disease melalui penyelenggaraan Belajar dari Rumah Kegiatan Belajar-
Mengajar (KBM) secara oline (daring) di implementasikan dengan beragam cara oleh sekolah di
mana masa pandemi virus Covid – 19. Namun, implementasi tersebut dinilai tidak maksimal dan
menunjukkan masih ada ketidak siapan di kalangan tenaga pendidikan dalam beradaptasi di
iklim digital saat ini.
Masa-masa Sekolah Menengah Pertama adalah pembibitan dan pendidikan yang memerlu kan
banyak perhatian serta bimbingan. Hal tersebut membutuhkan kolaborasi yang baik antara
satuan pendidikan/pihak sekolah, dalam hal ini guru, dengan orangtua/wali peserta didik demi
menanamkan nilai-nilai pendidikan sikap spiritual dan sosial, pengetahuan dan keterampilan
dalam setiap individu peserta didik. Bermacam cara dan metode ditempuh semata demi
mendapatkan kondisi dan output terbaik buat seluruh peserta didik
Di masa Pandemi Virus Covid-19 SMP Negeri 2 Airmadidi pada Tahun Ajaran 2020-2021 akan
melaksanakan atau menerapkan Kegiatan Belajar Mandiri dirumah dengan Sistim Pembelajaran
Jarak Jauh (Online/daring, Luring/Modul/dan atau sejenis) setelah diterbit kannya Surat Edaran
oleh Gubernur NOMOR : 420/20.6963/Sekr. Penyelengaraan Pembelajaran di Satuan Pendidikan
PAUD/RA/ SD/MI/SMP/MTs/SMA/MA/SMK/SLB dan Satuan Pendidik Lainnya di Propinsi
Sulawesi Utara di daerah Zona Hijau, Kuning, Oranye Dan Merah pada masa Pandemi Corona
Virus Disease 2019 (Covid 19) tidak diperkenankan melakukan proses pembelajaran tatap muka
dan melarang mengumpulkan peserta didik dalam bentuk apapun, sampai dengan adanya
pemberitahuan lebih lanjut.
“Mekanisme KBM online ini dipantau serta diatur oleh Kepala Sekolah, Wakasek Bidang
Kurikulum, Wali Kelas, dan Guru Mata Pelajaran masing-masing melalui pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi (google classroom, WA grup,email, zoom cloud meeting
google meet) secara efektif dan efisien. Tentunya tetap mempertimbangkan pemenuhan
kurikulum sekolah (K-13)”.
Dalam kondisi darurat karena adanya Virus Covid-19 seperti saat ini, bentuk penugasanlah yang
dipandang efektif dalam kegiatan belajar mandiri di rumah melalui proses PJJ. Tentu
konsekuensinya, pengenalan konsep mengenai suatu pelajaran sebagaimana yang diterap kan
dalam pembelajaran tatap muka tidak bias berjalan dengan baik, seperti halnya dalam belajar
memahami suatu konsep, kemudian mengembangkan konsep itu sampai ke proses refleksi, yang
tentunya tidak berjalan dengan baik.
Tugas-tugas yang diberikan kepada peserta didik SMP Negeri 2 Airmadidi Kabupaten Minahasa
Utara dalam kegiatan belajar di rumah melalui proses Pembelajaran Jarak Jauh
(Online/daring, Luring/Modul/dan atau sejenis) ini diprogramkan sesuai dengan kurikulum (K-
13) yang beralaku dengan tetap mempertimbangkan waktu dan tingkat kesulitannya, sehingga
tidak memberatkan peserta didik, baik dari aspek teknis maupun substansi pembelajaran. Selama
kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh ini berjalan, seluruh guru mata pelajaran yang ada di satuan
pendidikan SMP Negeri 2 Airmadidi mengimplementasikan proses edukasi dengan beragam cara
belajar di rumah, yang tentu kesemuanya itu berbasis Online/daring, Luring/Modul/dan atau
sejenis. Ada yang membuat konsep ceramah online, pengerjaan tugas praktek secara video,
melakukan tatap muka melalui media aplikasi google meet, zoom meeting, WA grup, serta
memanfaatkan konten-konten gratis dari berbagai sumber belajar.
Karena pelaksanaan belajar dari rumah selama masa darurat covid-19 bertujuan untuk :
1. Memastikan pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan layanan pendidkan selama
darurat covid-19
2. Melindungi warga satuan pendidikan dari dampak buruk covid-19
3. Mencegah penyebaran dan penularan covid-19 di satuan pendidikan
4. Memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik, peserta didik dan orang
tua/wali (SE Sesjen Kemdikbud No.15 Tahun 2020
i
Prinsip Pembelajaran Jarak Jauh selama masa darurat covid-19 adalah :
1. Memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik
2. Focus life skill yang inklusif dan kontekstual
3. Penugasan bervariasi kepada peserta didik , sesuai minat dan kondisi setempat
4. Umpan balik yang kualitatif
5. Mengedepankan pola interaksi dan komunikasi yang positif antara guru dengan orang
tua/wali
Proses penilaian pada pembelajaran Jarak Jauh Luring :
1. Peserta didik tidak dibebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum
2. Difokuskan kepada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai pandemic covid-19
3. Tugas dan aktivitas disesuaikan dengan minat dan kondisi peserta didik, serta
mempertimbangkan akses dan fasilitas belajar di rumah
4. Bukti atau produk aktivitas belajar dari rumah diberi umpan balik dari guru , tanpa
harus berupa skor atau nilai kuantitatif
5. Ujian kenaikan kelas dilarang mengadakan ujian dengan mengumpulkan peserta didik
6. Penilaian bentuk portofolio, nilai raport dan prestasi, penugasan, bentuk asessmen jarak
jauh
7. Penilaian authentic dari proses pembelajaran harian anak
8. Kenaikan kelas dirancang untuk mendorong aktivitas belajar yang bermakna
Yang terpenting adalah bahwa selama masa pandemi covid-19 ini diharapkan tidak sampai
mematahkan semangat belajar peserta didik, khususnya peserta didik SMP Negeri 2 Airmadidi
karena pendidikan untuk mereka tetap menjadi prioritas utama yang harus diperhatikan
bersama. Oleh karena itu metode pembelajaran yang kreatif dan afektif terus harus diberikan
kepada mereka.
Untuk memenuhi kebutuhan belajar bagi peserta didik SMP Negeri 2 Airmadidi pada PJJ
Pelaksanaan Belajar Dari Rumah (BDR) selama masa darurat covid-19 dengan melihat dari segi
kemampuan ekonomi tidak semua peserta didik memiliki sarana dan prasarana yang memadai,
oleh karena itu saya sebagai guru PJOK membuat Modul Program Pembelajaran Jarak Jauh.
Airmadidi,
Juli 2020
Guru Mata
Pelajaran
Mengetahui
Kepala Sekolah
DAFTAR ISI
A TUJUAN................................................................................................. 5
I. Kompetensi Dasar ........................................................................................................ 5
II. Indikator Pencapaian Kompetensi ....................................................................... 5
III.Tujuan Pembelajaran ........................................................................................ 5
B URAIAN MATERI ................................................................................. 5
C LATIHAN/TUGAS ................................................................................. 12
D RANGKUMAN ................................................................................. 12
E UMPAN BALIK ................................................................................. 13
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : PERMAINAN BULUTANGKIS ...................................... 14
A TUJUAN ................................................................................................................... 14
I. Kompetensi Dasar .................................................................................................. 14
II. Indikator Pencapaian Kompetensi....................................................................... 14
III.Tujuan Pembelajaran...........................................................................................
B URAIAN MATERI.................................................................................................. 14
C LATIHAN/TUGAS................................................................................................... 17
D RANGKUMAN......................................................................................................... 17
E UMPAN BALIK........................................................................................................ 17
iii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan munculnya Kasus penyebaran/penularan Corona Virus Disease (COVID-19) di belahan
dunia ini membuat seluruh aktifatas yang telah dirancang sedemikian rupa untuk mencapai
suatu tujuan yang diharapkan tidak tercapai sebagaimana mestinya, hal ini disebabkan karena
aktifitas yang akan kita lakukan dibatasi bahkan dilarang untuk melakukan aktivitas yang
melibatkan banyak orang, ini dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Corona Virus
Disease (covid-19).
Salah satu lembaga pemerintah yang merasakan dampak pengaruh Covid-19 adalah lembaga
pendidikan, para pendidik mulai dari jenjang pendidikan PAUD/RA/SD/MI/SMP/MTs/ SMA/
MA/ SMK/ SLB yang telah merancang program KBM yang mengacu pada kurikulum 2013
(K-13) mulai dari Silabus, Program Tahunan, Program Semester, RRP, untuk mencapai tujuan
pendidikan tidak dapat dilaksanakan semaksimal mungkin dimana pada saat pelaksanaan
pembelajaran Semester Genap Tahun Ajaran 2019-2020 proses pembelajaran tatap muka tidak
dapat dilaksanakan sepenuhnya. Karena penularan Corona Virus Disease begitu cepat
sehingga pemerintah menghentikan proses pembelajaran tatap muka untuk mencegah dan
melindungi warga satuan pendidikan dari dampak buruk covid-19, serta mencegah penyebaran
dan penularan covid-19 di satuan pendidikan
Untuk memenuhi kebutuhan belajar bagi peserta didik SMP Negeri 2 Airmadidi pada PJJ
Pelaksanaan Belajar Dari Rumah (BDR) selama masa darurat covid-19 pihak sekolah yakni
Kepala Sekolah telah mempersiapkan kebutuhan kuota bagi guru dan peserta didik dimana
dana tersebut diambil dari BOS untuk melaksanakan pembelajaran online melalui google meet,
Wagrup setiap kelas mulai dari kelas 7, 8, 9 untuk peserta didik yang memiliki jaring internet
di rumah/handphone android, sedangkan untuk peserta didik yang belum memiliki jaringan
internet/handphone android mereka melakukan proes pembelajaran oof line/luring, foto copy
modul pembelajaran yang diberikan langsung ke rumah mereka.
Dengan melihat dari segi kemampuan ekonomi tidak semua peserta didik memiliki sarana dan
prasarana yang memadai, oleh karena itu saya sebagai guru PJOK membuat Modul Program
Pembelajaran Jarak Jauh.
B. Tujuan
Adapun modul pembelajaran ini di buat untuk membantu dan mempermudah proses
Pembelajaran Jarak Jauh baik secara daring/online maupun off line/luring.
Modul ini disajikan agar Peserta didik memiliki kompetensi dan kecakapan dalam
proses pembelajaran jarak jauh dari rumah baik secara daring dan luring.
Selain itu peserta didik diharapkan dapat memiliki kemampuan untuk
mengembangkan potensi bakat dan minat dalam bidang olahraga dan kesehatan, serta
mampu mengelola setiap aspek pembelajaran mulai melakukan, perencanaan,
melaksanakan, dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan baik melalui proses
pembelajaran jarak jauh secara daring/online maupun secara luring/oofline
1
C. Peta Kompentensi
INDIKATOR
MATERI
KOMPETENSI PENCAPAIAN PENILAIAN
PEMBELAJARAN
KOMPETENSI
KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan
menghayati ajaran
agama yang dianut
Nya
KOMPETENSI DASAR
KI-1 1.1 Menghayati dan Pembelajaran
mengamalkan nilai- KI 1 dan KI 2
nilai agama yang dilakukan
S dianut dalam secara tidak
I melakukan aktivitas langsung
K jasmani, permainan, (terintegrasi)
A dan olahraga, dalam
P dicerminkan dengan: pembelajaran
a. Pembiasaan KI 3 dan KI 4
S perilaku berdoa
P sebelum dan
R sesudah pelajaran.
I b. Selalu berusaha
T secara maksimal
U dan tawakal
A dengan hasil
L akhir.
c. Membiasakan
berperilaku baik
dalam berolahraga
dan latihan.
KOMPETENSI INTI
INDIKATOR
MATERI
KOMPETENSI PENCAPAIAN PENILAIAN
PEMBELAJARAN
KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
Untuk memahami dan mampu melaksanakan seluruh isi dalam modul ini Peserta didik diharapkan
membaca secara seksama, menelaah informasi tambahan yang diberikan oleh guru , serta menggali
lebih dalam informasi yang diberikan melalui eksplorasi sumber-sumber lain, melakukan diskusi
dengan guru, teman sebaya, orang tua/wali serta upaya lain yang relevan.
Pada saat proses pembelajaran jarak jauh untuk mata pelajaran PJOK diharapkan peserta didik
mau mencoba serta mempraktekan berbagai keterampilan permainan sepakbola, bola basket, bola
voli, kasti/rounders, bulutangkis, atletik jalan cepat, lari jarak pendek, makanan bergizi mengontrol
berat badan, peran aktivitas fisik dan pecegahan penyakit secara bertahap sesuai dengan langkah
dan prosedur yang dituliskan dalam modul ini. Cobalah berkali-kali dan bandingkan keterampilan
yang telah kalian kuasai dengan kriteria yang ada dalam setiap pembahasan
Selain itu peserta didik diminta untuk mengerjakan berbagai tugas/latihan/kasus yang disajikan.
Pengerjaan tugas/latihan/kasus didasarkan pada informasi yang ada pada modul ini sebelumnya,
dan kemudian diperkaya dengan berbagai informasi yang peserta didik peroleh dari sumber-sumber
lain. Evaluasi merupakan tugas lain yang perlu peserta didik kerjakan sehingga secara mandiri
peserta didik akan dapat mengetahui tingkat penguasaan materi yang disajikan dalam modul ini
4
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4
A. TUJUAN
I. Kompetensi Dasar
3.2. Memahami variasi dan kombinasi gerak spesifik dalam berbagai permainan bola kecil
sederhana dan atau tradisional
. 4.2. Mempraktikkan variasi dan kombinasi gerak spesifik dalam berbagai permainan bola
kecil sederhana dan atau tradisional
II. Idikator Pencapaian Kompetensi
3.2.1.1. Menjelaskan cara melakukan variasi dan kombinasi gerak dasar permainan bola kecil
Rounders
4.2.1.1. Mempraktikkan variasi dan kombinasi gerak dasar permainan bola kecil Rounders
III. Tujuan Pembelajaran
Setelah membaca dan mempelajari modul ini diharapkan peserta didik dapat :
3.2.1.1. Menjelaskan bagaimana cara bermain rounders
3.2.1.2. Menjelaskan bagaimana cara melempar bola melambung, menyusur tanah dengan
pola berpasangan
3.2.1.3. Menjelaskan bagaiman cara menangkap bola melambung, mendatar, menyusur
tanah
3.2.1.4. Menjelaskan bagaimana cara melakukan gerak melempar bola oleh pitcher
3.2.1.5. Menjelaskan bagaimana cara memukul bola dengan menggunakan stik/tongkat
pemukul
4.2.1.1. Mempraktekkan variasi dan kombinasi gerak spesifik melempar, menangkap,
memukul bola
B. URAIAN MATERI
Aktivitas Permainan Bola Kecil Melalui Permainan Rounders, peserta didik ditugaskn untuk
membaca informasi tentang permainan ini, baik bersumber dari buku siswa maupun dari sumber lain,
seperti koran, majalah atau internet, kemudian disuruh membuat tulisan/makalah. Hasilnya dapat
dijadikan sebagai bahan portofolio peserta didik.
Rounders adalah cabang olahraga yang hampir sama dengan base ball dan softball. Disini pemain
setelah memukul bola berlari mengelilingi lapangan dengan ditandai dengan tiang sebagai
“Rounders”. Regu yang dapat mengelilingi lapangan lebih banyak keluar sebagai pemenang.
Olahraga ini berasal dari Inggris bersamaan dengan base ball dan softball.
Cara memainkannya adalah memukul bola dengan menggunakan tongkat pemukul (stick) yang
dilemparkan oleh pelambung. Cara pelambung melemparkan bola dengan menggunakan lemparan
dari bawah sesuai dengan peraturan yang berlaku. Setiap regu permainan rounders terdiri dari 9 orang
pemain. Lamanya bermain adalah 7 inning, yaitu masing-masing regu mendapat giliran
menjadi penyerang sebanyak 7 kali dan menjadi regu penjaga sebanyak 7 kali. Terjadinya pergantian
antara regu penyerang dan regu bertahan apabila pihak bertahan telah berhasil mematikan pemain-
pemain regu penyerang sebanyak 3 orang pemain.
Cara memperoleh nilai adalah apabila pemukul (batter), baik atas pukulannya sendiri maupun
pukulan temannya berhasil kembali ke home-plate dengan selamat. Pemain tersebut memperoleh
nilai satu (1).
Gerak spesifik yang terdapat dalam permainan rounders adalah
keterampilan melempar bola, menangkap bola, berlari, dan memukul menggunakan tongkat pemukul.
Lapangan permainan segi empat, ditandai dengan empat tiang tegak lurus yang masing-masing
panjangnya 1,20 meter dan dipasang setiap sudut. Jarak antara pemukul bola dengan tiang pertama
12 meter (jarak sama sampai dengan tiang ketiga). Dari tiang ke tiga ke tiang ke empat 8,50 meter.
Jarak antara pemukul dengan pelontar bola 7,50 meter. Arena pelontar bola 2,50 x 2,50 meter dan
arena pemukul bola 2 x 2 meter.
Tongkat pemukul (Stick) berbentuk bulat dan terbuat dari kayu dengan ukuran panjang ± 46 cm dan
berat 370 gram. Bola bergaris tengah 19 cm dengan berat 70-85 gram.
Gambar 2.1 Lapangan dan perlengkapan permainan rounders
5
Aktivitas pembelajaran ke-1 yang akan dipelajari adalah kecakapan melempar. Kecakapan ini
merupakan faktor yang penting dalam permainan rounders, penggunaannya pada waktu
regunya menjadi regu lapangan. Apabila setiap anggota regu itu dapat melempar dengan
kecepatan yang cukup tinggi dan ketepatan yang baik, maka regu tersebut akan menjadi regu
yang kuat dalam pertahanan. Gerak dasar melempar bola adalah sebagai berikut.
Di dalam pembelajaran melemparkan bola ini banyak hal yang harus dipelajari peserta didik,
guru menugaskan peserta didik untuk mencoba berbagai cara, seperti;
1. Cara pertama,
melemparkan bola dengan meletakkan di telapak tangan kemudian lempar, tugaskan peserta
didik mengamati pergerakan bola.
2. Cara kedua
melemparkan bola dengan memegang bola pada ujung jarijari tangan, kemudian mengamati
pergerakan bola. Pertanyakan kepada peserta didik mana yang lebih baik hasil lemparannya,
memegang bola dengan telapak tangan atau dengan ujung jari-jari tangan.
6
Dalam melakukan lemparan setinggi bahu ini terdapat variasi lain, yaitu melemparkan bola dari
arah atas kepala dan dari samping badan setinggi bahu. Tugaskan peserta didik membandingkan
lemparan dari samping dan dari atas ini, mana di antara kedua cara tersebut yang paling keras hasil
lemparannya dan yang paling akurat. Harapannya pembelajaran ini dapat diterapkan dalam
permainan rounders.
3. Aktivitas Pembelajaran Gerakan Melempar Bola Menyusur Tanah
Berikut ini akan dipelajari tentang keterampilan gerak spesifik gerakan melempar bola menyusur
tanah dalam permainan rounders.
Cara melakukan aktivitas pembelajaran gerakan melempar bola menyusur tanah dalam permainan
rounders seperti Gambar 2.4
berikut ini.
1. Pembelajaran dilakukan secara berpasangan atau berkelompok yang berdiri berhadapan pada
jarak 10 meter.
2. Berdiri sikap melangkah, kaki kiri di depan dan kaki kanan di belakang, bola dipegang
dengan ujung jari tangan kanan.
3. Tarik tangan kanan ke belakang badan, dan siap untuk melempar.
4. Langkahkan kaki kiri sedikit ke depan sambil memiringkan tubuh ke kanan, kemudian
lemparkan bola ke depan menyusur tanah, bola dilepaskan dari tangan saat tangan kanan
melintasi badan.
5. Lakukan latihan keterampilan gerak ini berulang-ulang.
Satu hal yang perlu diinformasikan pada peserta didik yakni dalam melakukan lemparan jenis ini
kesalahan yang sering terjadi adalah sumber gerak. Dalam melempar jenis apapun baik lurus,
melambung, ataupun menukik seperti ini tenaga bersumber dari pangkal lengan, jangan gunakan
tenaga lengan, karena lecutan lemparan kurang.
Melakukan lemparan bola sebagai pitcher sumber tenaga agak berbeda dengan lemparan lurus, atas,
maupun menukik. Sumber tenaga yang digunakan untuk lemparan jenis ini bersumber dari
lengan.
Kesalahan yang sering terjadi dalam menangkap bola lambung ini adalah posisi kaki tidak satu
garis dengan arah datangnya bola, jadi untuk meningkatkan keterampilan dalam menangkap bola
lambung ini maka diawali dengan melakukan lambungan yang pelan secara berpasangan. Apabila
keterampilan peserta didik meningkat maka dapat dilakukan mengubah arah lemparan yang datang
dari berbagai arah. Kemudian hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa keterampilan ini sangat
erat kaitannya dengan kecepatan reaksi.
Kesalahan yang sering terjadi saat menangkap bola mendatar adalah kedua tangan kaku saat
menerima bola. Untuk itu ingatkan peserta didik dalam hal ini. Bila keterampilan menangkap bola
menggunakan dua tangan teramati sudah kuasai dengan baik, maka tugaskan peserta didik untuk
mencoba menangkap bola dengan satu tangan. Prinsip pelaksanaannya sama dengan dua tangan.
9
3. Bola dipegang menggunakan tangan kanan.
4. Lambungkan bola ke atas dan saat turun ditangkap menggunakan dua tangan atau tangan
kiri.
Gambar 2.10 Aktivitas pembelajaran gerakan melempar dan menangkap bola perorangan
Latihan jenis ini dapat dilakukan secara mandiri, yaitu dengan cara melambungkan bola
menggunakan tangan kanan dan menangkapnya menggunakan dua tangan, bila dengan dua tangan
sudah lancar, coba pelajari cara menangkap menggunakan tangan kiri yang dilakukan di tempat.
Bila pola menangkap di tempat sudah dikuasai peserta didik dengan baik, maka coba lakukan
dengan cara melambungkan bola ke berbagai arah kemudian berlari untuk menangkapnya.
Gambar 2.11 Aktivitas pembelajaran gerakan melempar dan menangkap bola berpasangan
Saat peserta didik melakukan latihan lempar tangkap bersama teman-temannya, sikap mereka juga
harus menjadi perhatian, misalnya peserta didik saling menyalahkan atau meremehkan teman, jadi
selama latihan berlangsung suruh mereka untuk saling mengoreksi kesalahan, dan mereka menerima
dengan lapang dada apa yang dikemukakan teman-teman mereka.
3. Aktivitas Pembelajaran Gerakan Lempar Tangkap Bola dengan Ayunan Atas, Ayunan
Samping, dan Bawah.
Untuk melemparkan bola terdapat beberapa jenis ayunan, seperti ayunan dari samping setinggi
bahu, dari arah atas, dan dari arah bawah pinggang. Berikut ini tugaskan peserta didik untuk
mempelajari tentang teknik melempar bola ayunan atas, cara melakukan dapat diamati pada Gambar
2.12 berikut.
1. Tugaskan mereka secara berpasangan.
2. Masing-masing berdiri posisi melangkah, kaki kiri di depan dan kaki kanan di belakang
pada jarak 5 meter.
3. Bola dipegang menggunakan tangan kanan.
4. Lemparkan bola menggunakan ayunan dari atas kepala mengarah pada ketinggian
setinggi bahu pasangan.
5. Setelah beberapa saat, dan terpantau sudah ada kemajuan keterampilan melempar
menggunakan ayunan atas kepala, sekarang tugaskan mereka untuk mencoba
menggunakan ayunan dari samping setinggi bahu, dan dilanjutkan dengan ayunan dari
bawah.
6. Lakukan latihan melempar ini secara bergantian.
10
Gambar 2.12 Aktivitas pembelajaran gerakan melempar dan menangkap bola berkelompok
Gambar 2.13 Aktivitas pembelajaran gerakan melempar dan menangkap bola formasi membentuk garis lurus
6. Aktivitas Bermain dengan Gerakan Bola Dipukul dan dilambungkan dari Arah
Samping/Depan
Aktivitas pembelajaran bermain dengan gerakan bola dipukul dan dilambungkan dari arah
samping/depan dalam permainan rounders sebagai berikut.
1. Permainan dilakukan secara berkelompok.
2. Sebelum bermain buatlah kesepakan tentang aturan yang akan diterapkan dalam permainan.
11
3. Bola yang digunakan bola yang lunak/lembut, agar tidak memantul terlalu jauh.
4. Ketentuan permainan yang lainnya sama dengan latihan bermain pertama.
Gambar 2.15 Aktivitas pembelajaran bermain dengan bola dipukul dan dilambungkan dari arah samping/depan
C. LATIHAN/TUGAS
Untuk memperdalam pemahaman mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan soal berikut !
1. Jelaskan bagaimana cara bermain rounders
2. Jelaskan bagaimana cara melempar bola melambung, menyusur tanah dengan pola berpasangan
3. Jelaskan bagaiman cara menangkap bola melambung, mendatar, menyusur tanah.
4. Jelaskan bagaimana cara melakukan gerak melempar bola oleh pitcher
5. Jelaskan bagaimana cara memukul bola dengan menggunakan stik/tongkat pemukul
D. RANGKUMAN
Rounders adalah cabang olahraga yang hampir sama dengan base ball dan softball. Disini pemain
setelah memukul bola berlari mengelilingi lapangan dengan ditandai dengan tiang sebagai
“Rounders”. Regu yang dapat mengelilingi lapangan lebih banyak keluar sebagai pemenang.
Olahraga ini berasal dari Inggris bersamaan dengan base ball dan softball. Cara memainkannya
adalah memukul bola dengan menggunakan tongkat pemukul (stick) yang dilemparkan oleh
pelambung. Cara pelambung melemparkan bola dengan menggunakan lemparan dari bawah sesuai
dengan peraturan yang berlaku. Kalau dinegera kita rounders ini merip dengan permainan olahraga
tradisional yaitu kasti. Gerak spesifik yang terdapat dalam permainan rounders adalah keterampilan
melempar bola, menangkap bola, berlari, dan memukul menggunakan tongkat pemukul.
Pada gerak spesifik melempar/menangkap bola terdiri dari jenis gerak melempar/menangkap bola
melambung/prabola, mendatar setinggi bahu, gerak melempar menyusurh tanah
Pitcher adalah pemain yang berdiri di tengah lapangan tugasnya melambungkan bola yang akan
dipukul oleh pemukul, yang sangat dibutuhkan dalam keterampilan sebagai seorang pitcher adalah
keakuratan/ketepatan lemparan ke sasaran yang dituju. Agar supaya kita dapat bermain dengan baik
maka gerak spesifik melempar, menangkap dan memukul bola harus perlu dilatih. Dalam melatih
gerak spesifik bisa dengan cara perorangan, berpasangan, ataupun berkelompok dengan berbagai
variasi dan kombinasi
12
E.UMPAN BALIK
Pembelajaran merupakan suatu proses pengembangan potensi dan antara pendidikan yang
berlangsung di sekolah, keluarga, dan masyarakat. Proses tersebut memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka menjadi kemampuan yang semakin lama
semakin meningkat dalam sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan yang
diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk bermasyarakat, berbangsa, serta berkontribusi pada
kesejahteraan hidup umat manusia.
Tujuan utama pembelajaran PJOK di sekolah adalah mengembangkan kesadaran tentang arti penting
aktivitas fisik untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan tubuh serta gaya hidup aktif
sepanjang hayat, mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan
pemeliharaan kebugaran jasmani, mengelola kesehatan dan kesejahteraan dengan benar serta pola
hidup sehat, mengembangkan keterampilan gerak dasar, motorik, keterampilan, konseppengetahuan,
prinsip, strategi dan taktik permainan dan olahraga, meletakkan landasan karakter moral yang kuat
melalui internalisasi nilai-nilai percaya diri, sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerja sama,
pengendalian diri, kepemimpinan, dan demokratis dalam melakukan aktivitas fisik, menciptakan
iklim sekolah yang lebih positif, mengembangkan kearifan lokal yang berkembang di masyarakat
Indonesian, dan menciptakan suasana yang rekretif, berisi tantangan, ekspresi diri.
Penjelasan secara rinci mengenai permainan bola kecil dalam Pembelajaran PJOK yang mengulas tentang :
Aktivitas gerak spesifik variasi dan kombinasi permainan bola kecil rounders dalam pembelajaran. Dengan
berbagai deskripsi tersebut maka diharapkan materi ini menjadi pilihan utama dalam pembelajaran, dengan
prasyarat ini, maka seorang peserta didik dituntut untuk menguasai kompetensi secara konsep dan bagaimana
konsep tersebut dijawantahkan dalam bentuk keterampilan dan dalam melakukan proses pembelajaran PJOK.
Peserta didik harus mampu menguasai materi ini minimal 74 %, apabila penguasaan materi di bawah 74 %,
maka peserta didik segera melakukan langkah – langkah menelaah , membaca serta menjawab soal – soal
dalam latihan dan tugas. Penguasaan atas segala materi yang telah disajikan merupakan hal yang penting.
Namun demikian menerapkannya dalam pembelajaran di sekolah merupakan hal yang jauh lebih penting.
Untuk itu kemauan para pesrta didik agar membawa pengetahuan dan keterampilan ini dalam kehidupan
nyata pada perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran, bahkan menjadikannya sebagai budaya
dalam kehidupan sehari-hari, tentu merupakan sesuatu yang diharapkan.
Akhir dari pangkal upaya proses Belajar Dari Rumah melalui Pembelajaran Jarak Jauh daring/on line dan
luring/offline adalah
1. Memastikan pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan layanan pendidkan selama
darurat covid-19
2. Melindungi warga satuan pendidikan dari dampak buruk covid-19
3. Mencegah penyebaran dan penularan covid-19 di satuan pendidikan
Airmadidi,
Juli 2020
Guru Mata
Pelajaran
Mengetahui
Kepala Sekolah
13
KEGIATAN PEMBELAJARAN 6
A. TUJUAN
I. Kompetensi Dasar
3.2. Memahami variasi dan kombinasi gerak spesifik dalam berbagai permainan bola kecil
sederhana dan atau tradisional
. 4.2. Mempraktikkan variasi dan kombinasi gerak spesifik dalam berbagai permainan bola
kecil sederhana dan atau tradisional
II. Idikator Pencapaian Kompetensi
3.2.2.1. Menjelaskan cara melakukan variasi dan kombinasi gerak dasar permainan bola
basket.
4.2.2.2. Mempraktikkan variasi dan kombinasi gerak dasar permainan bola basket.
III. Tujuan Pembelajaran
Setelah membaca dan mempelajari modul ini diharapkan peserta didik dapat :
B. URAIAN MATERI
Permainan bulu tangkis merupakan olahraga kebanggaan nasional kita, hanya olahraga ini
satu-satunya yang pernah mendapatkan medali emas pada kejuaraan Olimpiade. Permainan bulu
tangkis adalah sebuah cabang olahraga yang memukul dan menangkis bola yang terbuat dari bulu.
Inti permainan bulu tangkis adalah memasukkan bola (shuttlecock)eke lapangan lawan melalui net
setinggi 1,55 meter dari lantai. Jaring ini membatasi kedua bagian lapangan permainan dimana para
pemain berdiri dan melakukan gerakan-gerakan tipuan. Permainan bulu tangkis adalah permainan
yang mudah dilakukan mengingat raketnya yang ringan serta bola berjalan lurus dan teratur tanpa
putaran. Oleh sebab itu, seorang pemain bulu tangkis yang benarbenar ingin menjadi pemain yang
berprestasi haruslah mempelajari dan menguasai teknik dan taktik bermain dengan sebaik-baiknya.
Gerak spesifik memukul dalam permainan bulu tangkis terdiri dari: pukulan service, pukulan lob,
pukulan dropshot, pukulan smash, dan pukulan drive. Gerak spesifik pukulan adalah cara-cara
melakukan pada permainan bulu tangkis dengan tujuan menerbangkan shuttlecock ke bidang
lapangan lawan.
14
Pola latihan gerakan memukul forehand dan backhand ini sebaiknya dilakukan secara bertahap,
tahap awal dilakukan hanya pukulan forehand terus sampai dirasakan ada kemajuan baru pindah ke
jenis pukulan backhand. Setelah kedua jenis pukulan permainan bulu tangkis ini sudah ada
kemajuan, maka tahap berikutnya dapat menggunakan jenis pukulan ini secara silih berganti.
Gambar 2.18 Aktivitas pembelajaran kombinasi forehand dan backhand melewati net
elas IX SMP/MTs
c. Kombinasi Gerakan Servis Panjang Forehand Panjang dan Pendek Tanpa Net, dan
dilanjutkan Menggunakan Net Dilakukan Berpasangan atau Formasi Berbanjar
Pada pembelajaran 3 gerakan jenis keterampilan yang akan dipelajari peserta didik adalah
gerakan servis panjang forehand panjang dan pendek tanpa net, dan dilanjutkan menggunakan net
dilakukan berpasangan atau formasi berbanjar dalam permainan bulu tangkis sebagai berikut.
1. Pembelajaran dilakukan secara berpasangan.
2. Berdiri pada lapangan masing-masing.
3. Lakukan servis panjang ke arah temanmu tanpa/dengan net, dia kembalikan dengan
menggunakan jenis pukulan forehand atau backhand.
4. Permainan dilakukan dengan bergerak ke kiri dan kanan lapangan.
Gambar 3. Aktivitas pembelajaran kombinasi servis forehand dan backhand melewati net
d. Kombinasi Gerakan Servis Pendek Forehand Panjang dan Pendek Tanpa Net, dan
Dilanjutkan Menggunakan Net
Berikut ini peserta didik akan mempelajari tentang gerakan servis pendek forehand panjang dan
pendek tanpa net, dan dilanjutkan menggunakan net dilakukan berpasangan atau formasi berbanjar
dalam permainan bulu tangkis sebagai berikut.
1. Aktivitas pembelajaran diawali dengan berdiri di belakang dekat garis servis (servis pendek)
dengan posisi melangkah.
2. Kemudian ayunkan raket dengan lembut dari belakang ke arah bola yang dijatuhkan dari atas
(servis pendek), hingga bola jatuh dekat di belakang garis servis lawan.
3. Selanjutnya bergerak ke kiri dan kanan lapangan, bila dilakukan dalam formasi berbanjar,
yang telah melakukan servis bergerak berpindah tempat.
15
Gambar 5 Aktivitas pembelajaran kombinasi servis forehand dan backhand tanpa net dan melewati net
16
(3) Peserta didik A melakukan servis panjang ke pemain C
(4) Pemain C memukul bola pukulan forehand ke pemain B.
(5) Pemain B memukul bola ke peserta didik D, memukul bola ke peserta didik A
(6) Peserta didik A memukul bola ke peserta didik E gerakan terakhir peserta didik E lakukan
pukulan backhand ke pemain B,
(6) Lakukan permainan ini terus menerus sampai batas waktu yang kalian sepakati.
(7) Bila keterampilan sudah teramati sudah meningkat maka lanjutkan dengan pukulan backhand.
(8) Sesi terakhir latihan lakukan dengan penggabungan pukulan jenis forehand dan backhand.
C. LATIHAN/TUGAS
Untuk memperdalam pemahaman mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan soal berikut !
3.2.2.1. Sebutkan gerak-gerak spesifik dalam permainan bulutangkis
3.2.2.2. Jelaskan bagaimana cara memukul bola /shuttlecock back hand, dan fore hand
3.2.2.3. Jelaskan bagaimana cara melakukan variasi dan kombinasi pola latihan pukulan
backhand dan forehand
3.2.2.4. Jelaskan bagaimana cara melakukan kombinasi gerakan servis forehand panjang dan
pendek dilakukan berpasangan
3.2.2.5. Jelaskan bagaimana cara melakukan kombinasi gerakan servis backhand panjang dan
Pendek
D. RANGKUMAN
Permainan bulu tangkis merupakan olahraga kebanggaan nasional kita, hanya olahraga ini satu-
satunya yang pernah mendapatkan medali emas pada kejuaraan Olimpiade. Permainan bulu tangkis
adalah sebuah cabang olahraga yang memukul dan menangkis bola yang terbuat dari bulu. Inti
permainan bulu tangkis adalah memasukkan bola (shuttlecock) ke lapangan lawan melalui net
setinggi 1,55 meter dari lantai. Jaring ini membatasi kedua bagian lapangan permainan dimana para
pemain berdiri dan melakukan gerakan-gerakan tipuan.
Permainan bulu tangkis adalah permainan yang mudah dilakukan mengingat raketnya yang ringan
serta bola berjalan lurus dan teratur tanpa putaran. Oleh sebab itu, seorang pemain bulu tangkis yang
benar benar ingin menjadi pemain yang berprestasi haruslah mempelajari dan menguasai teknik dan
taktik bermain dengan sebaik-baiknya. Gerak spesifik memukul dalam permainan bulu tangkis
terdiri dari: pukulan service, pukulan lob, pukulan dropshot, pukulan smash, dan
pukulan drive. Gerak spesifik pukulan adalah cara-cara melakukan pada permainan bulu tangkis
dengan tujuan menerbangkan shuttlecock ke bidang lapangan lawan.
C. UMPAN BALIK
Pembelajaran merupakan suatu proses pengembangan potensi dan antara pendidikan yang
berlangsung di sekolah, keluarga, dan masyarakat. Proses tersebut memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka menjadi kemampuan yang semakin lama
semakin meningkat dalam sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan yang
diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk bermasyarakat, berbangsa, serta berkontribusi pada
kesejahteraan hidup umat manusia.
Tujuan utama pembelajaran PJOK di sekolah adalah mengembangkan kesadaran tentang arti penting
aktivitas fisik untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan tubuh serta gaya hidup aktif
sepanjang hayat, mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan
pemeliharaan kebugaran jasmani, mengelola kesehatan dan kesejahteraan dengan benar serta pola
hidup sehat, mengembangkan keterampilan gerak dasar, motorik, keterampilan, konseppengetahuan,
prinsip, strategi dan taktik permainan dan olahraga, meletakkan landasan karakter moral yang kuat
melalui internalisasi nilai-nilai percaya diri, sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerja sama,
pengendalian diri, kepemimpinan, dan demokratis dalam melakukan aktivitas fisik, menciptakan
iklim sekolah yang lebih positif, mengembangkan kearifan lokal yang berkembang di masyarakat
Indonesian, dan menciptakan suasana yang rekretif, berisi tantangan, ekspresi diri.
Penjelasan secara rinci mengenai permainan bola kecil dalam Pembelajaran PJOK yang mengulas tentang :
Aktivitas gerak spesifik variasi dan kombinasi permainan bola kecil rounders dalam pembelajaran. Dengan
berbagai deskripsi tersebut maka diharapkan materi ini menjadi pilihan utama dalam pembelajaran, dengan
prasyarat ini, maka seorang peserta didik dituntut untuk menguasai kompetensi secara konsep dan bagaimana
konsep tersebut dijawantahkan dalam bentuk keterampilan dan dalam melakukan proses pembelajaran PJOK.
Peserta didik harus mampu menguasai materi ini minimal 74 %, apabila penguasaan materi di bawah 74 %,
maka peserta didik segera melakukan langkah – langkah menelaah , membaca serta menjawab soal – soal
dalam latihan dan tugas. Penguasaan atas segala materi yang telah disajikan merupakan hal yang penting.
17
Namun demikian menerapkannya dalam pembelajaran di sekolah merupakan hal yang jauh lebih penting.
Untuk itu kemauan para pesrta didik agar membawa pengetahuan dan keterampilan ini dalam kehidupan
nyata pada perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran, bahkan menjadikannya sebagai budaya
dalam kehidupan sehari-hari, tentu merupakan sesuatu yang diharapkan.
Akhir dari pangkal upaya proses Belajar Dari Rumah melalui Pembelajaran Jarak Jauh daring/on line dan
luring/offline adalah
1. Memastikan pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan layanan pendidkan selama
darurat covid-19
2. Melindungi warga satuan pendidikan dari dampak buruk covid-19
3. Mencegah penyebaran dan penularan covid-19 di satuan pendidikan
Airmadidi,
Juli 2020
Guru Mata
Pelajaran
Mengetahui
Kepala Sekolah