Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN AKHIR

Program Kampus Mengajar

“PELAKSANAAN PROGRAM KAMPUS MENGAJAR 2

DI UPT SDN 060836 DANAU SINGKARAK KEC. MEDAN BARAT


SUMATERA UTARA PADA MASA PANDEMI COVID-19 MENUJU NEW
NORMAL”

Disusun Oleh:

AFRIDA SIAHAAN
NIM. 2183142035

PENDIDIKAN MUSIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PROGRAM KAMPUS
MENGAJAR
“PELAKSANAAN PROGRAM KAMPUS MENGAJAR 2

DI UPT SDN 060836 DANAU SINGKARAK KEC. MEDAN BARAT


SUMATERA UTARA

PADA MASA PANDEMI COVID-19 MENUJU NEW NORMAL”

AFRIDA SIAHAAN
NIM.2183142035

Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan pertanggung jawaban ke ikut


sertaan dalam Program Kampus Mengajar

Medan, 19 Desember 2021


Menyetujui / Mengesahkan
Guru Pembimbing Dosen Pembimbingan Lapangan

Christin Yohana Br. Siahaan B.d Vitrilina Hutabarat, SST.,M.Keb

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan laporan akhir program kampus mengajar 2 di
UPT SDN 060836 Danau Singkarak. Saya selaku penulis berterimakasih kepada ibu
Vitrilina Hutabarat, SST., M.Keb selaku dosen pembimbing lapangan yang telah
memberikan semangat dan arahan kepada saya.
Penulis juga menyadari bahwa laporan akhir ini masih banyak kekurangan
oleh karena itu saya meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan saya juga
sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun untuk kesempurnaa
laporan akhir ini.
Akhir kata saya ucapkan terimakasih semoga dapat bermanfaat dan dapat
menambah pengetahuan pembaca.

Medan, 19 Desember 2021

Afrida Siahaan

DAFTAR ISI
ii
PENGESAHAN LAPORAN……………………………………………………... i

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….. ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………… iii

ABSTRAK…………………………………………………...…………………..... iv

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………. 1

A. Latar Belakang……………………………………………………………... 1
B. Tujuan……………………………………………………………………… 1

BAB II ANALISIS SITUASI DAN PERENCANAAN PROGRAM…………...2

A. Analisis Situasi……………………………………………………………... 2
B. Rencana Program dan Kegiatan……………………………………………. 3

BAB III PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL…………. 4

A. Persiapan…………………………………………………………………… 4
B. Pelaksanaan Program………………………………………………………. 5
C. Analisis Hasil Pelaksanaan Program………………………………………..6
D. Rekomendasi dan Usulan Perbaikan……………………………………….. 12

BAB IV PENUTUP……………………………………………………………….. 13

A. Kesimpulan………………………………………………………………… 13
B. Saran……………………………………………………………………….. 13

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………... 14

LAMPIRAN………………………………………………………………………..16

Abstrak

iii
Kampus Mengajar merupakan bentuk kepedulian siswa terhadap pendidikan siswa
sekolah dasar baik di desa maupun kota, yang saat ini sedang mengalami kondisi
yang sangat tidak nyaman akibat pandemi. Tujuan dilaksanakannya program Kampus
Mengajar adalah memberdayakan siswa untuk membantu proses belajar mengajar di
sekolah dasar di sekitar desa/kota tempat tinggalnya. Metode penelitian yang
digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik observasi. Subjek penelitian ini
adalah UPT SDN 060836 Danau Singkarak. Objek penelitian adalah implementasi
kampus mengajar perintis di UPT SDN 060836 Danau Singkarak. Pengumpulan data
dilakukan dengan teknik observasi dan dokumentasi. Dari hasil observasi dapat
disimpulkan, program pertama yang diimplementasikan yaitu mengajar siswa secara
luring, daring dan adaptasi teknologi pembelajaran, dan membantu administrasi di
UPT SDN 060836 Danau Singkarak. Metode proses pembelajaran luring yang akan
diterapkan adalah penggunaan teknologi media video untuk pembelajaran tematik
siswa, sekaligus memperkenalkan AKSI (Asesmen Kompetensi Siswa Indonesia) dan
Modul Pembelajaran dari Kemendikbud.

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kampus Mengajar adalah bagian dari program Kampus Merdeka yang
melibatkan mahasiswa di setiap kampus dari berbagai latar belakang
pendidikan untuk membantu proses belajar mengajar di sekolah, khususnya
pada jenjang SD dan memberikan kesempatan kepada mereka belajar dan
mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan. Mengapa perlu
kampus mengajar? Indonesia sedang membutuhkan bantuan berbagai pihak
untuk bergerak secara sinergis menyukseskan pendidikan nasional. Gerakan ini
dapat dilakukan oleh siapapun termasuk mahasiswa untuk membantu sekolah,
khususnya jenjang SD untuk memberikan kesempatan belajar optimal kepada
semua peserta didik dalam kondisi terbatas dan kritis selama pandemi.

B. Tujuan
1. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan
mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan
2. Membantu sekolah untuk memberikan pelayanan pendidikan yang optimal
terhadap semua peserta didik pada jenjang SD dalam kondisi terbatas dan
kritis selama pandemi
3. Memberikan kesempatan belajar optimal kepada semua peserta didik pada
jenjang SD dalam kondisi terbatas dan kritis selama pandemi.

1
BAB II

ANALISIS SITUASI DAN PERENCANAAN PROGRAM

A. Analisis Situasi
Lokasi pelaksanaan kegiatan Kampus Mengajar terletak di sekolah
UPT SDN 060836 Danau Singkarak. Sekolah yang beralamat di Jalan Danau
Singkarak Kecamatan Medan Barat, Kabupaten Kota Medan Provinsi
Sumatera Utara. Sekolah ini memiliki fasilitas yang kurang memadai bagi
siswa untuk melaksanakan proses pembelajaran. Fasilitas yang telah dimiliki
oleh sekolah ini sudah cukup memadai karena telah diadakannya renovasi di
sekolah selama saya dan mahasiswa KM 2 bertugas. Sebelumnya banyak
ruangan yang tidak layak pakai diantaranya ruang kelas, musolah, toilet yang
bersih dan layak pakai, perpustakaan kotor dan rusak, proyektor, kantin,
spidol dan tintanya di setiap kelas. Setelah adanya renovasi dan pembersihan
seluruh area sekolah terwujudlah sekolah yang cukup asri diantaranya Toilet
guru dan siswa sudah terpisah, perpustakaan yang sudah layak menjadi ruang
baca, musholah, area parker memadai, ruang kelas yang layak, lapangan
olahraga dan upacara. Fasilitas yang belum dimiliki oleh sekolah ini adalah
kantin dan alat praktik dari materi pembelajaran serta alat dan media
teknologi.
Selama ini pembelajaran dilaksanakan secara bergantian baik secara
tatap muka atau pun daring. Dimana siswa datang ke sekolah atau orang tua
siswa datang hanya untuk mengumpulkan tugas dari materi daring yang
diberikan guru. Kegiatan ini dilakukan dengan prokes yang baik dan berkalan
dengan lancar. Pemerintah melarang adanya pembelajaran secara tatap muka
selama pandemi ini berlangsung dalam pencegahan penularan virus Covid-19
yang sedang terjadi di Indonesia (Kemenkes, 2020). Dengan adanya program
KM ini maka siswa dan guru merasa terbantu dengan adanya kehadiran
mahasiswa karena dapat memberikan pembelajaran secara offline dengan
tetap mematuhi protokol kesehatan serta membatasi siswa yang masuk.
2
Jumlah keseluruhan siswa di UPT SDN 060836 Danau Singkarak
terbilang sudah .mengalami peningkatan pada tahun ajaran 2020. Hal ini
diungkapkan oleh kepala sekolah UPT SDN 060836 Danau Singkarak.
Seluruh siswa yang berada di sekolah ini sebagian besar memiliki latar
belakang kondisi perekonomian dibawah rata-rata yang tidak sanggup
mengemban pendidikan di sekolah madrasah. Tetapi hal ini tidak menurunkan
semangat para tenaga pendidik UPT SDN 060836 Danau Singkarak untuk
terus melanjutkan pengabdian mereka memberi ilmu kepada siswa-siswi UPT
SDN 060836 Danau Singkarak.
B. Rencana Program dan Kegiatan

No Mengajar Bantuan Adaptasi Bantuan


Teknologi Administrasi
1 Rencana Mahasiswa Mengumpulkan
pembelajaran membawa laptop data tentang
sudah tersusun sebagai media sekolah dan siswa
terstruktur pembelajaran
2 Membantu Menampilkan video Mahasiswa
guru dalam pembelajaran membantu mendata
pembelajaran, menggunakan laptop siswa yang aktif
membuat dalam
program pembelajaran
calistung dan sekolah secara
bermain alat daring dan luring
musik.
3 Daring ( dalam Siswa diarahkan Melakukan
jaringan), dan untuk melihat video pendataan dan
luring ( luar pembelajaran merekap nilai PTS
jaringan) dan PAS
4 Kompetensi Siswa mampu Mengetahui siswa
siswa tercapai. memahami video yang aktif dan pasif
Jam 08.00 pembelajaran. dalam
WIB – 13.00 Jam 08.00 WIB – pembelajaran
WIB 13.00 WIB disekolah. Jam
08.00 WIB – 13.00
WIB

3
BAB III

PERSIAPAN, PELAKASANAAN, DAN ANALISIS HASIL

A. Persiapan
1. Waktu Penerjunan : 05 Agustus 2021
2. Waktu Pelaksanaan Observasi Awal : 04 Agustus 2021
3. Metode Observasi Awal : Metode obsevasi non participant
4. Sumber Data Observasi Awal : Sumber data wawancara observasi awal
berupa tanya jawab
5. Hasil Observasi Awal (meliputi aspek pembelajaran, adaptasi teknologi,
dan administrasi sekolah/guru) : Sarana dan prasarana sudah baik,
pembelajaran yang dilakukan secara daring (dalam jaringan ) dan luring (
luar jaringan), media pembelajaran seperti infocus belum tersedia,
menurut data ada 1 kepala sekolah, 13 guru, 1 tata usaha.
6. Rencana Program dan Kegiatan (berdasarkan hasil observasi, diskusi
dengan pihak sekolah, dan DPL, dituangkan dalam tabel)

No Mengajar Bantuan Adaptasi Bantuan


Teknologi Administrasi
1 Rencana Mahasiswa Mengumpulkan
pembelajaran membawa laptop data tentang
sudah tersusun sebagai media sekolah dan siswa
tertruktur pembelajaran
2 Membantu guru Menampilkan video Mahasiswa
dalam pembelajaran membantu
pembelajaran, menggunakan laptop mendata siswa
membuat yang aktif dalam
program pembelajaran
calistung dan sekolah secara
bermain alat daring dan luring
musik.
3 Daring ( dalam Siswa diarahkan Melakukan
jaringan), dan untuk melihat video pendataan dan
luring ( luar pembelajaran merekap nilai
jaringan) PTS dan PAS
4 Kompetensi Siswa mampu Mengetahui siswa
siswa tercapai. memahami video yang aktif dan
4
Jam 08.00 WIB pembelajaran. pasif dalam
– 13.00 WIB Jam 08.00 WIB – pembelajaran
13.00 WIB disekolah. Jam
08.00 WIB –
13.00 WIB

B. Pelaksanaan Program
1. Mengajar
Setiap hari pada pagi hari pembelajaran dimulai dari pukul 08.00 dan
diawali dengan berdoa, setelah berdoa bernyanyi lagu kebangsaan dengan
tujuan sebagai penerapan profil Pancasila setelah kegiatan tersebut
dilakukan kemudian pembelajaran dimulai dengan durasi sekitar 2-3 jam.
Setelah pembelajaran selesai dilanjutkan dengan pembelajaran
CALISTUNG (Baca, Tulis, Hitung). Tujuan dari pembelajaran
CALISTUNG tersebut adalah mengajar siswa yang tidak tahu dalam
membaca dan berhitung. Kegiatan tersebut dilakukan dengan durasi 1 jam.
Setelah kegiatan CALISTUNG diakhiri dengan doa penutup.
Berganti hari seiring dengan pembelajaran pokok dijalankan, dalam
menimbulkan kreativitas dan aktif siswa-siswi diajarkan dalam bermain
alat musik guna memfungsikan otak kanan dan kiri. Kegiatan ini seperti
ekstrakulikuler.
2. Membantu adaptasi teknologi
Para mahasiswa membuat video pembelajaran, mengambil contoh
video pembelajarn dari media sosial dan menampilkan video pembelajaran
tersebut kepada siswa-siswi UPT SDN 060836 Danau Singkarak dengan
menggunakan laptop. Mahasiswa juga memperkenalkan AKSI (Assesment
Kompetensi Siswa). AKSI merupakan program pemetaan capaian
pendidikan untuk memantau mutu pendidikan secara nasional atau daerah
yang menggambarkan pencapaian kemampuan siswa. Asesmen ini untuk
membantu guru mendiagnosa kemampuan siswa pada topik-topik yang
substansial, dan dapat memperkaya penilaian formatif di sekolah.
5
Asesmen Kompetensi Siswa Indonesia (AKSI) terbagi menjadi dua
jenis yaitu AKSI untuk sekolah dan AKSI survei. AKSI untuk Sekolah
adalah tools yang disediakan oleh Puspendik-Balitbang-Kemdikbud,
berupa modul formatif asesmen yang dapat digunakan untuk mengetahui
kemampuan siswa pada topik-topik esensial di pelajaran bahasa,
matematika, dan IPA. AKSI Survei adalah program pemetaan capaian
pendidikan untuk memantau mutu pendidikan secara nasional/daerah yang
menggambarkan pencapaian kemampuan siswa yang dilakukan melalui
survei yang sifatnya “longitudinal”.

3. Membantu administrasi sekolah dan guru


Mendata seluruh sarana dan prasarana, mendata data siswa dan membantu
merekap nilai siswa serta pengisian nilai rapot.

C. Analisis Hasil Pelaksanan Program

1. Pelaksaan program mengajar


Di setiap sekolah mahasiswa dibagi menjadi 6 mahasiswa setiap
sekolah yang terdiri atas beberapa Universitas. Proses mengajar berjalan
dengan baik sesuai dengan jadwal yang telah disusun dan disepakati
bersama. Setiap mahasiswa saling bekerja sama dan berbagi mata
pelajaran sesuai jurusan yang diampuh. Terdapat juga beberapa
mahasiswa yang membantu proses belajar mengajar dengan memegang 1
kelas, upaya untuk melakukan proses pembelajaran pemantapan materi
dan menekankan pada numerasi dan literasi di UPT SDN 060836 Danau
Singkarak. Terdapat 6 kelas yaitu kelas 1,2,3,4,5,6 dan masing-masing
mahasiswa saling bekerja sama dan berkoordinasi dengan guru dan sesuai
dengan mata pelajaran.
Proses pembelajaran dilakukan secara luring dan daring sesuai dengan
jadwal. Kegiatan pembelajaran luring tetap memperhatikan protokol

6
kesehatan. Penulis sendiri dipercayakan untuk mengajar di Kelas 1 yang
siswa Kelas 1 termasuk siswa transisi dari Kelas TK maupun tidak yang
memiliki sifat anak usia dini dan ingin bermain.
Guru pamong dan besserta wali kelas selalu menekankan bahwa anak
kelas 1 membutuhkan pendampingan khusus terutama pada mengenal
huruf, mengeja, membaca, menulis dan berhitung. Maka dilakukan proses
pembelajaran dengan menggunakan quizz untuk melatih pengenalan huruf
dan angka serta penjumlahan yang sudah mereka pelajari selama belajar
dirumah. Quiz dilakukan setelah pembelajaran selesai, siapa cepat tanggap
dengan pertanyaan quiz siswa-siswi boleh langsung pulang.
Hasil analisis mengajar yang didapatkan selama melakukan kegiatan
program Kampus Mengajar di UPT SDN 060836 Danau Singkarak adalah
kegiatan belajar mengajar di UPT SDN 060836 Danau Singkarak pada
awalnya dilakukan secara daring di keseluruhan kelas, namun stelah
adanya pemberlakuan New Normal sekolah mulai melaksanakan
pembelajaran tatap muka. Diawali dengan kelas tinggi sampai ke kelas
yang terendah. Hal tersebut dilaksanakan dengan prokes yang ketat
sehingga pembelajaran akan berjalan dengan lancar tanpa adanya
hambatan yang terjadi. Media yang digunakan selama pembelajaran
daring oleh siswa siswi UPT SDN 060836 Danau Singkarak adalah media
WhatsApp Group. Meskipun setiap kelas melakukan pembelajaran secara
daring dan luring, hal tersebut masih kurang optimal untuk mencapai
target pembelajaran dalam satu semester ganjil, dikarenakan dalam proses
pembelajaran daring adanya kendala sinyal dari tempat tinggal siswa-
siswi, tidak adanya paket internet dan kurangnya perhatian serta kontrol
dari orang tua kepada anak-anaknya ketika melakukan pembelajaran
secara daring di rumah, sehingga mengakibatkan siswa siswi kurang
berkonsentrasi dan kurang memahami dalam proses pembelajaran secara
daring.

7
Oleh karena itu, pembelajaran dalam masa pandemic dan New Normal
ini sangat bergantung pada pola asuh dan kegiatan belajar mengajar yang
diberikan oleh orang tua di rumah. Untuk itu, dari pihak sekolah
memberikan kepercayaan dan tanggungjawab serta dukungan penuh
kepada para orang tua siswa agar dapat mengawasi serta memberikan
pembelajaran dirumah kepada anak-anaknya. Karena melihat kondisi yang
seperti ini, mahasiswa menawarkan kepada pihak sekolah dan juga
meminta persetujuan dari orang tua siswa untuk melakukan pembelajaran
guru keliling (guling), dengan tujuan untuk membantu para orang tua yang
mengalami kesulitan dalam melakukan pembelajaran di rumah. Bantuan
ini juga bertujuan untuk membantu siswa siswi dalam memahami mata
pelajaran yang disediakan selama satu semester ganjil khususnya dalam
hal literasi dan numerasi.
Menurut Asfuri (2020) pembelajaran door to door adalah metode
dimana seorang guru mengunjungi kediaman siswa untuk penyampaian
suatu pembelajaran. Berdasarkan penelitian ini pembelajaran guru keliling
(guling) atau pembelajaran door to door pada penelitian Asfuri memang
sesuai dan dapat diterapkan dengan baik.

2. Membantu adaptasi teknologi


Penerapan teknologi di UPT SDN 060836 Danau Singkarak terbilang
belum maksimal karena beberapa kendala, salah satunya adalah kondisi
siswa. Namun, sebenarnya kemampuan dan kesiapan guru sudah cukup
mumpuni. Adaptasi teknologi yang dilakukan di UPT SDN 060836 Danau
Singkarak ada berbagai macam, diantaranya adalah:
a. Penerapan pemberian tugas dan konsultasi tugas melalui WA Grup
Sebelum datangnya mahasiswa Kampus Mengajar (KM), di UPT SDN
060836 Danau Singkarak tidak menerapkan pemberian tugas melalui
pemanfaatan gadget dan untuk berkomunikasi secara virtual guru kelas
menggunakan WhatsApp dengan Personal Contact (PC). Melihat kurang
8
efektifnya komunikasi virtual yang dilakukan dengan PC, maka dengan
izin terlebih dahulu pada wali kelas dan menggunakan beberapa
pertimbangan maka dibuatlah WhatsApp Grup sebagai komunikasi saat
ada informasi penting dan saat ada hal yang perlu dikonsultasikan oleh
wali murid. Desmita (2014) menyatakan bahwa model pembelajaran yang
dilakukan secara Daring menuntut kreativitas dan keterampilan guru
menggunakan teknologi. Oleh karenanya, penyampaian materi dan
pemberian tugas yang awalnya hanya dilakukan saat bertemu tatap muka
satu minggu sekali, dengan waktu tatap muka hanya dua jam, tidak
memungkinkan bila guru dapat menyampaikan semua mata pelajaran.
Untuk alasan ini maka dibuatlah kelas virtual dengan menggunakan WA
Grup. Sedangkan untuk materi yang dirasa akan lebih efektif disampaikan
secara langsung sedangkan waktu tatap muka yang ada tidak mencukupi,
maka pembelajaran dilakukan secara luring. Konsultasi tugas dilakukan
melalui media Whatsapp dilakukan secara optimal antara guru dengan
orang tua siswa. Pemanfaatan media ini dilakukan dengan baik dengan
tujuan untuk kegiatan konsultasi mengenai tugas maupun informasi
tentang suatu hal yang ingin disampaikan oleh guru. Selain memanfaatkan
media wahtasapp, juga menggunakan media Whatsapp Grup sebagai
perantara dalam proses pembelajaran secara daring. Namun untuk media
Whatsapp Grup hanya digunakan oleh siswa setiap kelas. Media
Whatsapp Grup ini berjalan dengan efektif karena digunakan sebagai
media untuk mengumpulkan tugas serta merupakan variasi pembelajaran
yang baru bagi siswa-siswi sehingga dapat sekaligus mengenalkan
adaptasi teknologi terbaru agar siswa siswi tidak tertinggal jauh dari
perkembangan teknologi.
b. Memperkenalkan AKSI (Asesmen Kompetensi Siswa Indonesia)
AKSI merupakan program pemetaan capaian pendidikan untuk
memantau mutu pendidikan secara nasional atau daerah yang
menggambarkan pencapaian kemampuan siswa. Asesmen ini untuk
9
membantu guru mendiagnosa kemampuan siswa pada topik-topik yang
substansial, dan dapat memperkaya penilaian formatif di sekolah.
Asesmen Kompetensi Siswa Indonesia (AKSI) terbagi menjadi dua jenis
yaitu AKSI untuk sekolah dan AKSI survei. AKSI untuk Sekolah adalah
tools yang disediakan oleh Puspendik-Balitbang-Kemdikbud, berupa
modul formatif asesmen yang dapat digunakan untuk mengetahui
kemampuan siswa pada topik-topik esensial di pelajaran bahasa,
matematika, dan IPA. AKSI Survei adalah program pemetaan capaian
pendidikan untuk memantau mutu pendidikan secara nasional/daerah yang
menggambarkan pencapaian kemampuan siswa yang dilakukan melalui
survei yang sifatnya “longitudinal”. AKSI diperkenalkan pada guru
dengan maksud dan tujuan agar guru memiliki kesiapan yang lebih untuk
menggunakan AKSI. Selain memperkenalkan pada guru, aplikasi AKSI
langsung diterapkan pada siswa UPT SDN 060836 Danau Singkarak
khususnya kelas 5. Siswa didampingi oleh mahasiswa KM mengisi pretest
dan postest mengenai materi literasi dan numerasi. Adanya AKSI
(Asesmen Kompetensi Siswa Indonesia) sangat membantu dalam proses
pembelajaran siswa siswi di UPT SDN 060836 Danau Singkarak. Melalui
AKSI ini kami mahasiswa sebagai pengajar dapat mengetahui dan
memetakan siswa siswi yang sekiranya perlu diperhatikan lebih dalam
proses pembelajaran. AKSI ini terdiri dari soal literasi dan numerasi, dan
dari soal-soal tersebut sangat variatif dengan adanya gambar-gambar dan
cerita-cerita yang dapat membuat siswa siswi senang dalam mengerjakan
soal. Dengan bantuan adaptasi teknologi melalui media AKSI ini dapat
memperkenalkan kepada siswa-siswi dengan menggunakan metode
pembelajaran yang baru yakni melalui laptop dan smartphone.

3. Membantu administrasi sekolah

10
Administrasi sekolah dan guru sangat beragam. Ada beberapa hal yang
perlu ditangani oleh guru sendiri dan ada pula yang bisa dikerjakan oleh
mahasiswa Kampus Mengajar, diantaranya:
a. Mendata seluruh sarana prasarana yang ada di sekolah
Salah satu administrasi sekolah yang harus dikelola dengan baik adalah
sarana dan prasarana. Tetapi, terdapat banyak sarana dan prasarana yang
belum terdata dengan baik di UPT SD 060836 Danau Singkarak. Pada saat
memasuki bulan ke dua pelaksanaan KM, banyak peralatan dan sarana
yang baru datang. Selain membantu menata dan mendata peralatan yang
baru datang, mahasiswa KM juga mendata seluruh sarana prasarana yang
ada di sekolah.
b. Memenuhi data-data siswa dalam mengisi nilai
Awal dalam mengisi nilai adalah mendata keseluruhan nama-nama hingga
ke rincian sampai hal detail yang harus dipenuhi untuk mendukung
pengisian nilai pada raport khir semester.
3. Membantu Merekap Nilai Siswa dan Pengisian Nilai Raport
Ada berbagai penilaian yang dilakukan di sekolah, diantaranya penilaian
harian, nilai tugas, nilai PTS (Penilaian Tengah Semester), dan nilai PAS
(Penilaian Akhir Semester). Selain itu, ada tiga aspek pada tiap penilaian
yaitu aspek afektif, kognitif, dan psikomotor. Untuk penilaian harian dan
nilai tugas, nilai diambil dari tugas yang dikerjakan siswa saat mengikuti
pembelajaraan. Nilai harian dan nilai tugas juga memiliki peran dalam
menentukan nilai akhir, bukan hanya nilai PTS dan PAS saja. Dalam
memberikan nilai tugas, jika ada siswa yang nilainya dibawah KKM maka
guru akan memberikan remidial, sedangkan untuk siswa yang nilainya
diatas KKM maka akan diberikan soal pengayaan. Untuk nilai PTS
diambil dari PTS yang sudah dilakukan siswa selama satu minggu di
rumah masing-masing. PTS dilakukan di rumah masing-masing karena
ditengah pandemi seperti sekarang ini. Untuk mengerjakan soal PTS
setiap pagi wali murid mengambil soal sesuai dengan jadwal pada hari itu.
11
Sedangkan untuk nilai PAS, PAS dilakukan di sekolah dengan tetap
memperhatikan protokol kesehatan. Setelah PAS selesai, hasil jawaban
siswa sudah dikoreksi dan siswa yang nilainya dibawah KKM sudah
mengikuti remidial, maka bersama dengan guru kelas mahasiswa KM
memasukkan nilai pada sistem untuk menentukan nilai akhir siswa. Dari
seluruh pelaksanaan kegiatan KM untuk membantu administrasi sekolah
dan guru sesuai dengan yang telah diuraikan bahwa terdapat beberapa
administrasi yang dapat dikerjakan dan di bantu oleh mahasiswa dan ada
beberapa yang tidak dapat dibantu oleh mahasiswa maka ditemukan hasil
analisis bahwa :
1. Membantu pembelajaran numerasi dan literasi pada UPT SDN 060836
Danau Singkarak, belajar memainkan alat musik dan calistung.
2. Membuat rekapitulasi rapot dan penilain siswa dapat berjalan dengan
lancar dan sesuai dengan tanggal pengambilan rapot bahwa seluruh siswa
telah mencapai batas KKM yang di tentukan oleh sekolah dengan bantuan
pembelajaran yang dilaksanakan oleh mahasiwa KM.

D. Rekomendasi dan Hasil Usulan Perbaikan


Dari program yang telah dijalani rekomendasi dan usulan perbaikan
ialah dengan melengkapi sarana dan prasarana agar lebih baik. Baik
kelengkapan/fasilitas di ruang kelas (seperti spidol, kemoceng kelas, kipas
angin), kebersihan di toilet sekolah, perpustakaan sekolah, kantin sekolah.
Guru diharapkan tetap meneruskan program calistung dan bermain alat musik
yang telah diprogramkan dari mahasiswa kampus mengajar agar para siswa
yang tidak tahu membaca dan berhitung semakin mahir dalam melakukannya.
Para guru dapat membuat lebih banyak media pembelajaran yang menarik
agar pembelajaran menjadi lebih menarik dan tidak monoton.

12
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari seluruh rangkaian program Kampus Mengajar (KM) yang telah


dilaksanakan oleh mahasiswa dapat diambil kesimpulan bahwa pengenalan
tekonologi dalam proses pembelajaran siswa berjalan dengan semestinya dan
mendapatkan respon yang sangat antusias dari siswa-siswi. Pengabdian yang
dilakukan 5 bulan di UPT SDN 060836 Danau Singkarak dapat bermanfaat
bagi siswa dan guru demi meningkatkan pembelajaran secara luring maupun
daring dalam situasi pandemic maupun New Normal secara berkala.

B. Saran

Dari kegiatan yang telah kami lakukan agar pihak sekolah dapat
memperbaharui dan menambah kelengkapan sekolah mulai dari ruang kelas
sampai pembuatan media pembelajaran interaktif yang menarik.

13
DAFTAR PUSTAKA

Agustino, L. (2020, August 24). Analisis Kebijakan Penanganan Wabah Covid-19:


Pengalaman Indonesia. Jurnal Borneo Administrator, 16(2), 253-270.
https://doi.org/10.24258/jba.v16i2.685

Ahidin, U. (2020). Covid 19 dan Work from Home. Desanta Muliavisitama. Google
Scholar

Aji, R. H. S. (2020). Dampak Covid-19 pada Pendidikan di Indonesia: Sekolah,


Keterampilan, dan Proses Pembelajaran. SALAM: Jurnal Sosial Dan Budaya
Syar-I, 7(5). https://doi.org/10.15408/sjsbs.v7i5.15314

Andriani, T. (2015). Sistem pembelajaran berbasis teknologi informasi dan


komunikasi. Jurnal Sosial Budaya, 7(2), 127–150.
http://dx.doi.org/10.24014/sb.v12i1.1930 Arina, D., Mujiwati, E. S. ., &
Kurnia, I. (2020). Pengembangan Multimedia Interaktif Untuk Pebelajaran
Volume Bangun Ruang di Kelas V Sekolah Dasar. Prima Magistra: Jurnal
Ilmiah Kependidikan, 1(2), 168-175. https://doi.org/10.37478/jpm.v1i2.615

Asfuri, A. (2020). Implementasi Pembelajaran Door to Door Pada Perkembangan


Psikologi Belajar Anak di TKIT Raudlotul Mu’minin. IJIP : Indonesian
Journal of Islamic Psychology, 2(1), 84-111.
https://doi.org/10.18326/ijip.v2i1.84-11

Desmita. (2014). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

14
Kemenkes. (2020). Pedoman Kesiapan Menghadapi COVID-19, 0–115.
https://www.kemkes.go.id Malyana, A. (2020). Pelaksanaan Pembelajaran
Daring dan Luring Dengan Metode Bimbingan Berkelanjutan Pada Guru
Sekolah Dasar Di Teluk Betung Utara Bandar Lampung. Pedagogia: Jurnal
Ilmiah Pendidikan Dasar Indonesia, 2(1), 67-76. Google Scholar Miles,M.B,
Huberman,A.M, dan Saldana,J. (2014). Qualitative Data Analysis, A.
Methods Sourcebook, Edition 3. USA: Sage Publications.Google Scholar

Putria, H., Luthfi, H. M., & Din, A. U. (2020). Analisis Proses Pembelajaran Jaringan
(DARING) Masa Pandemi Covid – 19 Pada Guru Sekolah Dasar. Jurnal
Basicedu, Vol. 4 (4). https://doi.org/10.31004/basicedu.v4i4.460

Sadikin, A., & Hamidah, A. (2020). Pembelajaran Daring di Tengah Wabah Covid –
19. Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi, vol. 6 (2).
https://doi.org/10.22437/bio.v6i2.9759

15
LAMPIRAN

1. Rencana Program dan Kegiatan

16
2. Kegiatan Mingguan

17
3. Hasil Pelaksanaan Program

a. Mengajar

Dokumentasi Pembelajaran Daring dan Luring

18
19
20
Dokumentasi Ekstrakulikuler Dan Menata Ulang Perpustakaan Serta Kelas

21
22
23
b. Adaptasi Teknologi

24
c. Administrasi sekolah dan guru

25
4. Dokumentasi Perpisahan Mahasiswa KM 2 dengan Kepsek, Guru dan Siswa-
siswi UPT SDN 060836 Danau Singkarak bersama DPL

26
27
28

Anda mungkin juga menyukai