Anda di halaman 1dari 3

Kelompok 1

 Ayu Yuliana
 Dela Nurinsyirah Sudrajat
 Eka Rofikawati
 Neng Intan Lestari Hasanah
 Nurfitrianisa
 Risa Eka Okta Risa
 Tiara Dea Puspita Dewi
 Ashsa Isnanisya Fitrania

KONTRASEPSI IUD (INTRA UTERIN DEVICE)


Salah satu jenis alat kontrasepsi adalah IUD atau Intra Uterin Device. Dalam masyarakat
awam dikenal dengan KB Spiral. Apa bedanya dengan kontrasepsi lainnya?

Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) atau yang dalam masyarakat lebih dikenal sebagai KB
spiral atau yang dalam bahasa medis dikenal sebagai Intrauterine device (IUD). AKDR
adalah perangkat kecil yang pada umumnya berbentuk T  terbuat dari plastik dan tembaga
yang diletakkan didalam rahim (uterus). Terdapat benang pada AKDR yang menggantung
pada leher rahim (cervix) hingga ke dalam vagina.

Jenis KB Spiral

 Hormonal IUD / KB Spiral mengandung hormon


KB Spiral hormonal melepaskan levonorgestrel yang merupakan bentuk dari hormon
progestin KB Spiral hormonal lebih efektif untuk mencegah kehamilan daripada KB
spiral tembaga KB Spiral hormonal dapat mencegah kehamilan selama 3 sampai 5
tahun tergantung pada penggunaannya. KB spiral hormonal bekerja dengan
menebalkan leher rahim untuk mencegah agar sperma tidak mencapai telur. KB spiral
hormonal juga dapat menipiskan lapisan rahim dan menekan ovulasi.
 Copper IUD / KB Spiral Tembaga

KB spiral tembaga dimasukkan ke dalam rahim untuk mengendalikan kelahiran dalam jangka
panjang. KB spiral tembaga dapat digunakan hingga 10 tahun. KB spiral berbentuk T ini
memiliki kawat tembaga yang melingkar disekitar batang dan pada kedua lengan. KB spiral
tembaga membentuk reaksi inflamasi didalam rahim yang dapat merusak sperma, sehingga
dapat mencegah pembuahan.

Mekanisme kerja KB Spiral


Kedua jenis KB spiral ini mencegah pembuahan telur dengan merusak atau membunuh
sperma dan juga mempengaruhi lapisan rahim (tempat telur yang telah dibuahi bertumbuh).

 Hormonal IUD / KB Spiral mengandung hormon


KB spiral ini mencegah pembuahan dengan merusak atau membunuh sperma dan
membuat lendir di leher rahim yang tebal dan lengket sehingga sperma tidak dapat
melalui rahim. Hal ini juga menyebabkan lapisan rahim menebal sehingga membuat
tempat yang buruk untuk pertumbuhan telur yang dibuahi. Hormon-hormon dalam
KB spiral ini juga mengurangi pendarahan menstruasi dan kram.
 Copper IUD / KB Spiral Tembaga
KB spiral tembaga adalah racun bagi sperma. Hal itu menyebabkan rahim dan tuba
fallopi menghasilkan cairan yang membunuh sperma. Cairan ini mengandung sel-sel
darah putih, ion tembaga, enzim dan prostaglandin.

Keuntungan penggunaan KB Spiral

 Setelah KB spiral dimasukkan maka tidak diperlukan menggunakan kontrasepsi


lainnya.
 Penggunaan kontrasepsi ini tidak mengganggu pada kehidupan seks atau gairah seks.
 KB spiral juga tidak akan mempengaruhi suasana hati atau berat badan.
 Tidak meningkatkan resiko terjadinya kanker.
 Mengurangi pendarahan ketika menstruasi.
 Mengurangi pendarahan dan kram ketika periode menstruasi sehingga terkadang
dapat menyebabkan periode menstruasi berhenti.
 Jika merencanakan untuk mendapatkan kehamilan maka KB spiral ini dapat dilepas
kapan saja.

Masalah atau kerugian penggunaan KB Spiral

 Mengalami nyeri ketika sedang menstruasi


Beberapa wanita yang menggunakan KB spiral ini akan mengalami masa menstruasi
menjadi lebih berat, lebih lama, atau lebih menyakitkan. Ketika hal ini terjadi cobalah
untuk berkonsultasi dengan dokter untuk melakukan pemeriksaan.
 Resiko terjadinya infeksi
Penggunaan KB Spiral dapat meningkatkan resiko terjadinya infeksi pada rahim.
Untuk mencegah terjadinya infeksi dapat dilakukan sebuah pengecekkan sebelum KB
spiral dimasukkan.  Pemasangan KB spiral dapat ditunda ketika didalam tubuh masih
memiliki infeksi yang belum terobati.
 Resiko terjadinya kehamilan diluar rahim
Kemungkinan terjadinya kehamilan ketika menggunakan KB spiral sangat kecil.
Namun, jika terjadi kehamilan akan meningkatkan resiko terjadinya kehamilan pada
tuba fallopi (kehamilan diluar rahim).
 Resiko terlepasnya KB spiral
Hal ini jarang terjadi namun tetap saja terdapat kemungkinan untuk kejadian
terlepasnya KB spiral. Terlepasnya KB spiral dapat terjadi biasanya dalam tiga bulan
pertama setelah pemasangan KB spiral. Hal ini memiliki resiko terjadi lebih tinggi
apa bila dipasang sebelum memiliki anak. Kejadian ini dapat dicegah dengan
melakukan pemeriksaan rutin untuk melihat kondisi pemasangan KB spiral.

Berikut beberapa kondisi yang memerlukan penanganan dokter secara cepat :


 Mengalami nyeri pada perut setelah pemasangan KB spiral (dalam rentang waktu
48jam).
 Mengalami penundaan menstruasi atau pendarahan ketika tidak sedang mengalami
menstruasi.
 Mengalami penundaan menstruasi dan terjadi nyeri perut pada satu atau kedua sisi
perut.
 Terjadi keputihan dengan atau tanpa rasa sakit (kemungkinan menunjukkan tanda-
tanda infeksi).
 Jika merasa KB spiral terlepas maka Anda perlu segera berkonsultasi dengan dokter.

Sumber :

1. http://www.webmd.com/sex/birth-control/intrauterine-device-iud-for-birth-control
2. http://www.nhs.uk/conditions/contraception-guide/pages/iud-coil.aspx
3. http://patient.info/health/intrauterine-contraceptive-device-leaflet

Anda mungkin juga menyukai