1.1 Tujuan
Prosedur teknis pengawasan pekerjaan pemboran dan konstruksi sumur bor ini sebagai
pegangan Satlak/Fasilitator Masyarakat (teknik) dalam melaksanakan pengawasan/fasilitasi
pekerjaan pemboran dan konstruksi sumur bor.
1.3 Acuan
Penyusunan Prosedur Operasi Baku Pengawasan Pekerjaan Pemboran ini mengacu pada :
a) SNI 6469:2012, Tata cara pembangunan sumur produksi dengan pengeboran sistem
sirkulasi langsung.
b) SNI 13-6422-2000, Spesifikasi konstruksi sumur bor produksi air tanah untuk kapasitas
150 liter per menit sampai dengan 300 liter per menit.
c) SNI 03-6454-2000, Metoda pengujian ketegaklurusan sumur.
d) SNI 03-6377-2000, Tata cara pencucian sumur.
e) SNI 03-2527-1991, Metoda pengujian karateristik akuifer tertekan dengan uji
pemompaan Jacob I.
f) SNI 13-4687-1998, Spesifikasi konstruksi sumur bor pantau.
g) Spesifikasi Teknik Pekerjaan Pemboran, Program Pamsimas III.
SASARAN PENANGGUNG
No TAHAPAN KERJA No PENGAWAS
PENGAWASAN JAWAB
1 Pemeriksaan 1a Memeriksa kondisi menara Satlak KKM
Pemasangan mesin bor & konfigurasinya dengan
bor mesin bor serta peralatan
lain, menara harus terbuat
dari besi atau baja.
Pengecekan pada :
Ruang dibelakang rig ± 12
m 2.
Jalan untuk layanan
material.
Tinggi menara 6-9 m
dengan kapasitas 5-12 ton.
1b Pondasi tumpuan/landasan
kaki menara:
Dasar galian dipadatkan.
Diisi pasir ± 15 cm.
Pasangan batu kali.
Tinggi permukaan pondasi
minimal 20 cm dari tanah
asli.
1c Semua kaki menara bor
saling terangkai ikatan
sampai dasar.
1d
Menara harus mampu
dibebani drill
pipe/screen/casing secara
vertikal baik dalam
operasional pemboran,
instalasi dan development.
SASARAN PENANGGUNG
No TAHAPAN KERJA No PENGAWAS
PENGAWASAN JAWAB
1 Pemeriksaan terhadap 1a Pompa Sirkulasi : Satlak KKM
setting pompa sirkulasi Kedudukan pompa harus
dan sistem sirkulasi stabil terhadap getaran,
tidak bergerak/berpindah
saat operasi.
Posisi operator pompa
dapat berkomunikasi
dengan driller (saling dapat
melihat).
Letaknya tidak
mengganggu bongkar
pasang drill string maupun
instalasi.
1b Bak Sirkulasi, terdiri dari 2
buah yaitu
Bak pengendap
Bak cadangan
1c Kedua bak dihubungkan
dengan saluran.
1d Harus ada bak kontrol untuk
menganbil sample, berukuran
minimal 50cm x 50cm x 50cm.
1e Bila lumpur sirkulasi kotor
harus membuat campuran
baru.
Parit sirkulasi harus cukup
panjang (berbelok-belok) dan
landai untuk memberi
kesempatan cutting dapat
mengendap.
SASARAN PENANGGUNG
No TAHAPAN KERJA No PENGAWAS
PENGAWASAN JAWAB
SASARAN PENANGGUNG
No TAHAPAN KERJA No PENGAWAS
PENGAWASAN JAWAB
1 Pengawasan pemboran 1a Mengawasi kedudukan mesin Satlak KKM
pilot hole agar diperoleh bor tegak lurus/tidak miring
data litologi yang akurat dengan dasar horizontal
dari semua kedalaman menggunakan alat water pass
yang ditetapkan, pilot dan atau bandul unting/konus.
hole juga diperlukan
1b Mengawasi pelaksanaan
untuk memudahkan
pemboran sampai target
pekerjaan pemboran kedalaman tercapai
selanjutnya. Pilot hole
juga disebut sebagai 1c Pengambilan contoh cutting
lubang pandu. setiap meter kedalaman,
sebelum dideskripsi, sampel
dicuci sampai bebas dari
lumpur bor
1d Memeriksa sample,
ditempatkan dalam kantong
plastik, ditulis nomor sumur,
kedalaman dan tanggal
diambilnya. Dimasukkan ke
dalam kotak sample secara
berurutan
1f Sample dari suatu kedalaman
tidak boleh tercampur dengan
sampel dari kedalaman lain.
1g Pencatatan laju
pemboran/penetrasi tiap
meter harus dicatat dalam
drilling log.
1h Memeriksa dan
memerintahkan membuat
kelengkapan data log bor
meliputi nama sumur, lokasi
(desa, kecamatan,
kabupaten), koordinat titik
lubang bor, nama kontraktor,
tanggal dll.
SASARAN PENANGGUNG
No TAHAPAN KERJA No PENGAWAS
PENGAWASAN JAWAB
1 Pengawasan 1a Bentonite yang digunakan Satlak/FM KKM
penggunaan lumpur adalah API No. 13 A di teknik
pemboran agar sesuai campur dengan air tawar,
fungsinya. Lumpur penambahan additive bila
pemboran dibuat 1b diperlukan.
dengan mencampur Mengawasi pembuatan
bentonite dengan air lumpur pemboran dengan
tawar. hopper mud mixing
1c
Mengontrol lumpur
pemboran/pembilas masih
berfungsi jika:
Mampu mengangkat
cutting dari dasar lubang
bor.
Mampu membentuk mud
cake.
Mampu menahan dinding
lubang bor tidak longsor.
Mampu sebagai pendingin
mata bor.
Menahan kemungkinan
terjadinya “blow out” da󠄐n
tekanan artesis.
2 Mengontrol sifat fisik 2 Berat jenis lumpur dikontrol Satlak/FM KKM
lumpur pemboran: berat secara periodik, dijaga teknik
jenis harus lebih besar sekitar 1,07 kg/l dengan
dari berat jenis cutting menggunakan mud balance
rata-rata, viscositas Viscositas lumpur harus
lumpur berfungsi untuk dijaga sekitar 30-40 detik
menimbulka󠄐n efek “gel diukur dengan marsh funnel
strength” ya󠄐ng ma󠄐mpu
menahan tekanan Berat jenis & viscositas
formasi sehingga dicatat dalam log pemboran
dinding lubang bor tidak sesuai kedalamanya.
runtuh
3 Pengawasan terhadap 3 Kandungan pasir diukur Satlak/FM KKM
kandungan pasir, jika denga󠄐n a󠄐la󠄐t gela󠄐s “sand teknik
melebihi batas, lumpur content”.
pemboran harus diganti. Pengukuran secara
periodik.
Dicatat dalam log
pemboran sesuai
kedalamannya
Gambar 9: Mud Balance alat pengukur berat jenis dan kekentalan lumpur bor.
SASARAN PENANGGUNG
No TAHAPAN KERJA No PENGAWAS
PENGAWASAN JAWAB
1 Memeriksa drilling string 1 Waktu pemeriksaan dilakukan Satlak/FM KKM
agar pelaksanaan tidak sebelum mulai pelaksanaan teknik
mengalami gangguan pemboran, setelah mobilisasi
atau kegagalan. alat lengkap sampai di lokasi.
2 Mata bor sebagai alat 2a Untuk batuan lunak dan Satlak/FM KKM
penggali harus sesuai lengket digunakan tipe soft- teknik
SASARAN PENANGGUNG
No TAHAPAN KERJA No PENGAWAS
PENGAWASAN JAWAB
1 Pengawasan terhadap 1 Proses pemboran dicatat Satlak KKM
kemajuan pemboran dalam log drilling antara lain:
pilot hole untuk Kecepatan penetrasi
memperoleh akurasi pemboran per meter.
data litologi.
Jumlah bentonite yang
digunakan.
Saat penggantian lumpur
bor dan mata bor.
Kekentalan, berat jenis dan
kandungan pasir dalam
lumpur bor.
Kejadian kejadian khusus
misalnya lumpur sirkulasi
hilang atau mencair
mendadak, keluarnya
gelembung gas, tanda
tanda adanya minyak dan
sebagainya.
2 Contoh cutting batuan, 2 Pengawasan dilakukan Satlak KKM
harus diawasi terhadap :
pengambilannya. Waktu pengambilan
Jumlah pengambilan
Metode/cara pengambilan
Penyimpanan
Cek dengan log laju
pemboran
Gambar 11: Perkuatan lubang awal dan cek kesesuaian mata bor
SASARAN PENANGGUNG
No TAHAPAN KERJA No PENGAWAS
PENGAWASAN JAWAB
1 Mengawasi pencapaian 1 Pengawasan dan pencatatan Satlak/FM KKM
target kedalaman pilot terhadap hal-hal khusus teknik
hole, dengan melakukan diantaranya :
pencatatan dan Saat terjadi pengenceran
pengawasan hal-hal kekentalan lumpur sirkulasi
yang tidak lazim terjadi yang signifikan.
dan dapat
Saat terjadi mud loose dan
membahayakan jiwa
blow out.
manusia maupun
kegagalan pembuatan Keluar gas atau
sumur gelembung-gelembung
gas, maupun noda-noda
minyak.
Terjadinya runtuhan
dinding lubang bor.
Terjadinya blocked
circulation.
Terhentinya sirkulasi atas
sebab lain harus diketahui.
Patahnya drill pipe atau bit.
Terjepitnya mata bor.
Terhenti/macetnya putaran
drill string.
Keausan mata bor yang
menghambat laju penetrasi.
2 Pengecekan pada akhir 2 Bila target kedalaman pilot Satlak KKM
target kedalaman hole telah dipenuhi, harus
terhadap sifat fisik diyakinkan lubang bor dlm
lumpur untuk persiapan kondisi normal, viskositas
logging. maupun kandungan pasir,
sehingga siap dilakukan
logging
3 Instruksi pencabutan 3 Pencabutan rangkaian drill Satlak KKM
drill pipe dan mata bor pipe dan mata bor baru
diperkenankan bila peralatan
logging telah sampai di
lokasi.
SASARAN PENANGGUNG
No TAHAPAN KERJA No PENGAWAS
PENGAWASAN JAWAB
1 Pengawasan terhadap 1 Logging harus dilakukan Satlak/FM KKM
pelaksanaan secepatnya setelah selesai teknik
Geophysical Logging pencucian cutting, tidak
untuk mendapatkan diperkenankan menunggu
gambaran sifat fisik terlalu lama sehingga
batuan di dalam lubang mengakibatkan lumpur
bor dengan adanya mengendap di dasar lubang
perbedaan sifat fisik KKM
bor, atau terjadi runtuhan
Gambar 12: Peralatan Geophysic Logging atau Electric logging dan data hasil
logging.
SASARAN PENANGGUNG
No TAHAPAN KERJA No PENGAWAS
PENGAWASAN JAWAB
1 Membuat keputusan 1a Jika dari hasi drilling log, Satlak/FM FS/KKM
kapan dilakukan lithologi log, geophysical log, teknik
abandon atau serta referensi geohidrologi
penutupan sumur yang setempat, setelah dievaluasi
gagal atau dipastikan ternyata sumur tidak produktif,
tidak produktif atau tidak memenuhi desain,
SASARAN PENANGGUNG
No TAHAPAN KERJA No PENGAWAS
PENGAWASAN JAWAB
1 Pengawasan terhadap 1a Mengawasi pelaksanaan Satlak/FM KKM
pelaksanaan pemboran agar: teknik
reaming hole agar Pemboran sesuai dengan
sesuai dengan target kedalaman.
spesifikasi teknik /DED
Dimensi lubang bor sesuai
dan diperoleh dimensi
dengan spesifikasi.
lubang bor yang
mempermudah proses Lubang bor terbentuk tegak
konstruksi sumur agar 1b lurus/vertikal.
menghasilkan sumur Mengawasi jika terjadi
dgn produktivitas tinggi. kendala pemboran:
Merekomendasi
penggantian mata bor.
Merekomendasi
penggantian lumpur
pemboran.
Metoda fishing jika terdapat
peralatan terjatuh ke dalam
lubang bor atau putusnya
drill pipe.
SASARAN PENANGGUNG
No TAHAPAN KERJA No PENGAWAS
PENGAWASAN JAWAB
1 Memeriksa fungsi dan 1 Pemeriksaan dilakukan Satlak/FM KKM
kelengkapan drilling setelah mobilasasi lengkap di teknik
string untuk kelancaran lokasi sebelum mulai
pelaksanaan pemboran. pelaksanann pemboran,
2 Mata bor sebagai alat 2a Untuk batuan lunak dan Satlak/FM KKM
penggali harus sesuai lengket/soft/sticky digunakan teknik
dengan data perkiraan type soft-medium wing bit
formasi yang akan di bor atau finger atau drag bit.
serta spesifikasi 2b Untuk batuan medium – keras
diameter lubang bor. dan getas, brittle dapat
digunakan mata bor jenis hard
rock roller bit type atau three-
cone bit.
3 Stang bor harus sesuai 3 Stang bor minimal Satlak/FM KKM
dengan rencana berdia󠄐meter 27/8” sa󠄐mpa󠄐i teknik
diameter kedalaman, 31/2”, pa󠄐nja󠄐ng per ba󠄐ta󠄐ng 3
panjang perbatang, atau sampai 6 m..
kemampuan sirkulasi
dan daya angkat alat
pengangkat pada drilling
rig.
4 Peralatan bantu harus 4 Peralatan bantu harus Satlak KKM
tersedia untuk tersedia antara lain:
memudahkan operasi Drill Collar
pemboran Stabilizer
Fishing Tools
Kunci rantai, Kunci pipa
Sub penyambung stang
bor
SASARAN PENANGGUNG
No TAHAPAN KERJA No PENGAWAS
PENGAWASAN JAWAB
1 Pengawasan kemajuan 1 Progres pemboran dicatat Satlak KKM
pemboran utk dalam drilling log antara lain :
memperoleh akurasi Kecepatan pemboran per
dimensi, kelurusan serta meter.
target kedalaman
Jumlah bentonite yang
Reaming. digunakan
Penggantian mata bor dan
lumpur pemboran.
Kekentalan, berat jenis dan
kandungan pasir lumpur
bor.
Kejadian khusus misalnya
lumpur sirkulasi hilang atau
mencair mendadak,
keluarnya gelembung gas,
tanda tanda adanya minyak
dsb.
2 Penghentian pemboran 2 Target kedalaman reaming Satlak/FS KKM
Reaming hole hole tidak harus sama
dengan kedalaman
pemboran pilot hole, karena :
SASARAN PENANGGUNG
No TAHAPAN KERJA No PENGAWAS
PENGAWASAN JAWAB
SASARAN PENANGGUNG
No TAHAPAN KERJA No PENGAWAS
PENGAWASAN JAWAB
Gambar 16 Centralizer
SASARAN PENANGGUNG
No TAHAPAN KERJA No PENGAWAS
PENGAWASAN JAWAB
SASARAN PENANGGUNG
No TAHAPAN KERJA No PENGAWAS
PENGAWASAN JAWAB
SASARAN PENANGGUNG
No TAHAPAN KERJA No PENGAWAS
PENGAWASAN JAWAB
5.6 Recovery
SASARAN PENANGGUNG
No TAHAPAN KERJA No PENGAWAS
PENGAWASAN JAWAB
Sumur-1
Sumur-2
drowdawn
Q1
Recovery
Q2
Q3
t1 t2 t3 waktu pemulihan
waktu
Catatan:
1. Jika Perbandingan Dari Dua Keadaan Ini (Laju Penurunan Muka Air Tanah Pada Saat
Pemompaan Terhadap Laju Kenaikan Muka Air Tanah Ketika Recovery) Adalah 1, Maka Debit
Sumber = Debit Air Yang Dikeluarkan Pompa (Output Pompa).
2. Jika Laju Penurunan Muka Air Tanah Pada Saat Pemompaan Lebih Besar Terhadap Laju
Kenaikan Muka Air Tanah Ketika Recovery, Berarti Debit Sumber Lebih Kecil Daripada Debit
Pompa (Output).
3. Jika Laju Penurunan Muka Air Tanah Pada Saat Pemompaan Lebih Kecil Terhadap Laju
Kenaikan Muka Air Tanah Ketika Recovery, Berarti Debit Sumber Lebih Besar Daripada Debit
Pompa (Output).
4. Untuk Mendapatkan Nilai Debit Sesungguhnya Dari Sumber Dapat Diketahui Dengan
Mengalikan Luas Area Sumber Dengan Tinggi Kenaikan Muka Air Rata-Rata Pada Saat
Recovery.
PEKERJAAN :
PEMBORAN SUMUR
DI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
LITHOLOGI LOG
Nomor Kontrak : Cara Pemboran :
Tahun Anggaran : Mesin Bor / Rig :
Penyedia Jasa : PT. /CV. / Tanggal Mulai :
No. Sumur : Tanggal Selesai :
Lokasi Desa, Kec, Kab. : Kordinat : d ; m, s…,LS; d; ml s . ..,BT
Lemba󠄐r ……......... da󠄐ri ..………......
Dari Sampai
Kedalaman Kedalaman Deskripsi Lithologi
(m) (m)
KE LEMBAR : ……
LITHOLOGI LOG
Nomor Kontrak : Cara Pemboran :
Tahun Anggaran : Mesin Bor / Rig :
Penyedia Jasa : PT. /CV. / Tanggal Mulai :
No. Sumur : Tanggal Selesai :
Lokasi Desa, Kec, Kab. : Kordinat : d ; m, s…,LS; d; ml s . ..,BT
Lemba󠄐r ……......... da󠄐ri ..………......
Dari
Sampai
Kedala
Kedalaman Deskripsi Lithologi
man
(m) (m)
(. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ) (. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .)
71
Lampiran E. 1. Checklist Tahap Persiapan Pekerjaan
72
Persiapan Pelaksanaan Pemboran
Persiapan Pelaksanaan
No. Tanggal Keterangan
Pemboran
1. Mobilisasi Personil Tgl…. Bln… Thn…
73
Checklist Alat
Checklist
No. Inventaris Jenis Alat Jumlah Keterangan
Alat
1. Drilling Rig Mesin Penggerak �Ya �Tidak …
Menara Bor �Ya �Tidak …
Derek Penarik Dan �Ya �Tidak …
Pengangkat
Seling Baja �Ya �Tidak …
Meja Putar Atau Spindle �Ya �Tidak …
Head
2. Sirkulasi Pompa Lumpur �Ya �Tidak …
Lumpur Pompa Air �Ya �Tidak …
Pengaduk Lumpur �Ya �Tidak …
Alat pengukur lumpur �Ya �Tidak …
Aksesoris* �Ya �Tidak …
(jika ada, ditulis pada …
keterangan) …
…
3. Stang Bor Stang Bor (drill pipe), �Ya �Tidak …
Sub-sub penyambung, �Ya �Tidak …
Lifting plug …
Stabilizer �Ya �Tidak …
Pipa bor pemberat/drill �Ya �Tidak …
collar �Ya �Tidak
74
Checklist Bahan Material dan Pendukung
Checklist Bahan Material
No. Jumlah Keterangan
dan Pendukung
1. Pipa-pipa �Ya …
��Tidak
2. Casing �Ya …
��Tidak
3. Screen �Ya …
��Tidak
4. Bentonite �Ya …
��Tidak
7. Pelumas �Ya …
��Tidak
Pengawas Tahap
Penanggung Jawab, Pelaksana,
Persiapan Pekerjaan,
KKM PT. ………………………
SATLAK
75
Lampiran E. 2. Checklist Tahap Pemboran (Dengan Pilot Hole)
76
Pelaksanaan Pemboran Lubang Konduktor
Sasaran Pengawasan Pemboran Lubang
No Keterangan
Konduktor
1. Mata bor, Drill pipe/stang bor, �Ya ��Tidak
dan alat-alat bantu lengkap
sebelum mulai pelaksanaan
pemboran
2. Pembuatan lubang konduktor �Ya ��Tidak
denga󠄐n dia󠄐meter 12”
3. Pengawasan saat pembuatan �Ya ��Tidak
lubang bor, pengambilan
contoh cutting (sample) tiap 1
meter.
4. Pemasangan pipa konduktor �Ya ��Tidak
dari bahan dari drum/pipa
besi denga󠄐n dia󠄐meter 10”
5. Proses penyambungan pipa �Ya ��Tidak
dipasang tegak lurus dan
disambung dengan las.
6. Cek semen yang digunakan �Ya ��Tidak
dan campuran adalah
1Pc:2Ps:3Kr
77
Pelaksanaan Pemboran Pilot Hole
No Sasaran Pengawasan Pilot Hole Keterangan
1. Beton sudah keras saat mulai �Ya ��Tidak
pemboran.
2. Mata bor, Drill pipe/stang bor, dan �Ya ��Tidak
alat-alat bantu lengkap sebelum
mulai pelaksanaan pemboran
3. Alat water pass dan atau bandul �Ya ��Tidak
unting/konus.
4. Kedudukan mesin bor tegak �Ya ��Tidak
lurus/tidak miring dengan dasar
horizontal
5. Pelaksanaan pemboran dengan �Ya ��Tidak
dia󠄐meter 6” sampai target kedalaman
tercapai.
6. Pengambilan contoh cutting �Ya ��Tidak
(Sample) setiap meter kedalaman,
sebelum dideskripsi, sampel dicuci
sampai bebas dari lumpur bor.
7. Pencatatan dideskripsi contoh cutting �Ya ��Tidak
tiap meter harus dicatat dalam
Lithologi Log.
8. Pencatatan laju pemboran/penetrasi �Ya ��Tidak
tiap meter harus dicatat dalam
Drilling Log.
9. Sample dari suatu kedalaman tidak �Ya ��Tidak
boleh tercampur dengan sampel dari
kedalaman lain.
10. Sample ditempatkan dalam kantong �Ya ��Tidak
plastik, ditulis nomor sumur,
kedalaman dan tanggal diambilnya.
Dimasukkan ke dalam kotak sample
secara berurutan.
11. Memeriksa dan memerintahkan �Ya ��Tidak
membuat kelengkapan data log bor
meliputi nama sumur, lokasi (desa,
kecamatan, kabupaten), koordinat
titik lubang bor, nama kontraktor,
tanggal dan kelengkapan Lithologi
Log dan Drilling Log.
12. Memeriksa dokumentasi foto-foto �Ya ��Tidak
progres pelaksanaan.
13. Pencatatan dan atau memberikan �Ya ��Tidak
perintah mengambil langkah tertentu
pada kejadian khusus
78
Penggunaan Lumpur Pembilas/Lumpur Pemboran
Sasaran Pengawasan Penggunaan Lumpur
No Keterangan
Pembilas/Lumpur Pemboran
1. Bentonite yang digunakan �Ya ��Tidak
adalah API No. 13 A di
campur dengan air tawar.
2. Pencatatan Jumlah bentonite �Ya ��Tidak
yang digunakan.
3. Ada penambahan additive. �Ya ��Tidak
4. Pembuatan lumpur pemboran �Ya ��Tidak
dengan hopper mud mixing.
5. Lumpur mampu mengangkat �Ya ��Tidak
cutting dari dasar lubang bor.
6. Lumpur mampu membentuk �Ya ��Tidak
mud cake.
7. Lumpur mampu menahan �Ya ��Tidak
dinding lubang bor tidak
longsor.
8. Lumpur mampu sebagai �Ya ��Tidak
pendingin mata bor.
9. Lumpur menahan �Ya ��Tidak
kemungkinan terjadinya “blow
out” da󠄐n tekanan artesis.
10. Berat jenis lumpur dikontrol �Ya ��Tidak
secara periodik, dijaga sekitar
1,07 kg/l dengan
menggunakan mud balance
11. Viscositas lumpur harus �Ya ��Tidak
dijaga sekitar 30-40 detik
diukur dengan marsh funnel.
12. Berat jenis & viscositas �Ya ��Tidak
lumpur dicatat dalam log
pemboran sesuai
kedalamannya.
13. Kandungan pasir diukur �Ya ��Tidak
denga󠄐n a󠄐la󠄐t gela󠄐s “sa󠄐nd
content”.
14. Pengukuran Kandungan pasir �Ya ��Tidak
secara periodik dan dicatat
dalam log pemboran sesuai
kedalamannya.
15. Jika kandungan pasir �Ya ��Tidak
melebihi batas, lumpur
pemboran harus diganti
16. Pencatatan kejadian-kejadian �Ya ��Tidak
khusus misalnya lumpur
sirkulasi hilang atau mencair
mendadak, keluarnya
gelembung gas, tanda-tanda
adanya minyak dan
sebagainya
79
Target Kedalaman Lubang Pandu/Pilot Hole
Sasaran Pengawasan Target Kedalaman
No Keterangan
Lubang Pandu/Pilot Hole
1. Terjadi pengenceran �Ya ��Tidak
kekentalan lumpur sirkulasi
yang signifikan
2. Terjadi mud loose dan blow �Ya ��Tidak
out
3. Keluar gas atau gelembung- �Ya ��Tidak
gelembung gas, maupun
noda-noda minyak.
4. Terjadinya runtuhan dinding �Ya ��Tidak
lubang bor.
5. Terjadinya blocked �Ya ��Tidak
circulation.
6. Terhentinya sirkulasi. �Ya ��Tidak
7. Drill pipe atau bit patah. �Ya ��Tidak
8. Mata bor terjepit �Ya ��Tidak
9. Putaran drill string �Ya ��Tidak
terhenti/macet
10. Pemboran Lubang �Ya ��Tidak
Pandu/Pilot Hole sampai ke
Target Kedalaman.
11. Lubang bor dalam kondisi �Ya ��Tidak
normal, viskositas maupun
kandungan pasir
12. Pencabutan rangkaian drill �Ya ��Tidak
pipe dan mata bor baru
diperkenankan bila peralatan
logging telah sampai di lokasi
80
Pelakansanaan Logging Geofisika
Sasaran Pengawasan Pemboran Lubang
No Keterangan
Konduktor
1. Dilakukan sirkulasi lumpur �Ya ��Tidak
dan mengurangi kekentalan
lumpur pemboran.
2. Lubang bor harus dalam �Ya ��Tidak
kondisi bersih, cutting
terangkat semua
3. Mendapatkan data/informasi �Ya ��Tidak
adanya instalasi metal
(misalnya adanya instalasi
sumur dengan casing metal,
kabel listrik (SUTET), kabel
telepon atau saluran irigasi
metal) di sekitar sumur yang
di logging sampai radius
minimal sama dengan
kedalaman pemboran.
4. Logging dilakukan SEGERA �Ya ��Tidak
setelah selesai pencucian
cutting.
5. Peralatan yang digunakan �Ya ��Tidak
adalah self recording.
Sanggup mengukur sampai
kedalaman 150 m.
6. Minimal harus dapat �Ya ��Tidak
mengukur: Self Potential
(SP); Resestivity (short dan
long normal).
7. Pada saat probe berada di �Ya ��Tidak
dasar lubang bor harus
dihentikan sejenak untuk
mengamati ada atau tidaknya
noise.
8. Masing masing hasil log �Ya ��Tidak
direkam dalam gambar garis
berwarna yang berbeda.
9. Ada tercantum skala �Ya ��Tidak
kedalaman.
10. Harus tercantum skala �Ya ��Tidak
potensial dan resistivity.
11. Ada hasil rekaman. �Ya ��Tidak
12. Dilakukan pengukuran ulang �Ya ��Tidak
logging jika hasil rekaman
yang tidak peka atau terlalu
noise.
13. Tidak terdapat indikasi induksi �Ya ��Tidak
atau pengaruh elektrik yang
menimbulkan noise.
14. Menghentikan kegiatan jika �Ya ��Tidak
terjadi hujan dan atau petir,
81
Sasaran Pengawasan Pemboran Lubang
No Keterangan
Konduktor
kemudian mengulangi
pengukuran kembali.
15. Ada hasil diskripsi contoh �Ya ��Tidak
cutting, dan kecepatan
pemboran.
16. Ada hasil data logging. �Ya ��Tidak
17. Korelasi dengan sumur �Ya ��Tidak
disekitarnya.
18. Terdapat Lapisan Akuifer �Ya ��Tidak
Pengawas Tahap
Pemboran (Dengan Pilot Penanggung Jawab, Pelaksana,
Hole), KKM PT. ………………………
SATLAK
82
Lampiran E. 2. A. Jika Tidak Terdapat Lapisan Akuifer
Jika󠄐 Tidak Terdapat Lapisan Akuifer : Sumur perlu ditutup atau di abandon.
Pengawas Penutupan
Penanggung Jawab, Pelaksana,
Sumur,
KKM PT. ………………………
SATLAK
83
Lampiran E. 2. B. Jika Terdapat Lapisan Akuifer
Jika󠄐 Terdapat Lapisan Akuifer : Maka Pekerjaan Sumur Bor dilanjutkan
Pembesaran Lubang Bor.
Pemboran Pembesaran Lubang (Reaming Hole)
Pemboran
Pembesaran
No Sasaran Pengawasan Keterangan
Lubang
(Reaming Hole)
1. Persiapan Gambar konstruksi harus �Ya
pelaksanaan mencantumkan susunan material ��Tidak
Reaming Hole sumur, posisi pompa, casing,
blank casing, reduser, saringan,
sentraliser, gravel pack.
Keterangan dimensi lubang bor
serta bahan konstruksi yang
ditentukan.
Pembesa󠄐ra󠄐n luba󠄐ng dia󠄐meter 8”
dari dasar lubang konduktor.
�Ya
��Tidak
�Ya
��Tidak
2. Mengawasi Pemboran sesuai dengan target �Ya
pelaksanaan kedalaman hasil analisa cutting ��Tidak
Reaming Hole. dan logging.
Dimensi lubang bor sesuai dengan
spesifikasi.
Lubang bor terbentuk tegak
lurus/vertikal. �Ya
��Tidak
�Ya
��Tidak
3. Mengawasi jika Merekomendasi penggantian mata �Ya
terjadi kendala bor. ��Tidak
Reaming Hole Merekomendasi penggantian
lumpur pemboran.
Metoda fishing jika terdapat �Ya
peralatan terjatuh ke dalam lubang ��Tidak
bor atau putusnya drill pipe
�Ya
��Tidak
84
Pengawas Pemboran
Pembesaran Lubang Penanggung Jawab, Pelaksana,
(Reaming Hole), KKM PT. ………………………
SATLAK
85
Lampiran E. 3. Checklist Tahap Pemboran (Tanpa Pilot Hole)
86
Pelaksanaan Pemboran Lubang Konduktor
Sasaran Pengawasan Pemboran
No Keterangan
Lubang Konduktor
1. Mata bor, Drill pipe/stang bor, �Ya ��Tidak
dan alat-alat bantu lengkap
sebelum mulai pelaksanaan
pemboran
2. Pembuatan lubang konduktor �Ya ��Tidak
denga󠄐n dia󠄐meter 10”
3. Pengawasan saat pembuatan �Ya ��Tidak
lubang bor, pengambilan
contoh cutting (sample) tiap 1
meter.
4. Pemasangan pipa konduktor �Ya ��Tidak
dari bahan dari drum/pipa
besi denga󠄐n dia󠄐meter 8”
5. Proses penyambungan pipa �Ya ��Tidak
dipasang tegak lurus dan
disambung dengan las.
6. Cek semen yang digunakan �Ya ��Tidak
dan campuran adalah
1Pc:2Ps:3Kr
87
Pelaksanaan Pemboran
No Sasaran Pengawasan Pemboran Keterangan
1. Beton sudah keras saat mulai �Ya ��Tidak
pemboran.
2. Mata bor lengkap sebelum �Ya ��Tidak
mulai pelaksanaan
pemboran:
Untuk batuan lunak dan
lengket digunakan tipe soft-
medium wing bit atau finger
atau drag bit.
Untuk batuan medium – keras
dan getas/medium–hard,
brittle dapat digunakan mata
bor jenis hard rock type roller
bit atau three-cone bit.
3. Drill pipe/stang bor lengkap �Ya ��Tidak
sebelum mulai pelaksanaan
pemboran:
Stang bor minimal
berdia󠄐meter 27/8” sa󠄐mpa󠄐i
31/2”, pa󠄐nja󠄐ng per ba󠄐ta󠄐ng 3
atau sampai 6 m
4. Alat-alat bantu lengkap �Ya ��Tidak
sebelum mulai pelaksanaan
pemboran:
Drill Collar
Stabilizer
Fishing Tools
Kunci rantai, Kunci pipa
Sub-sub penyambung drill
pipe
5. Alat water pass dan atau �Ya ��Tidak
bandul unting/konus.
6. Kedudukan mesin bor tegak �Ya ��Tidak
lurus/tidak miring dengan
dasar horizontal
7. Pelaksanaan pemboran �Ya ��Tidak
denga󠄐n dia󠄐meter 8” sampai
target kedalaman tercapai.
8. Pengambilan contoh cutting �Ya ��Tidak
(Sample) setiap meter
kedalaman, sebelum
dideskripsi, sampel dicuci
sampai bebas dari lumpur
bor.
9. Pencatatan dideskripsi contoh �Ya ��Tidak
cutting tiap meter harus
dicatat dalam Lithologi Log.
10. Pencatatan laju �Ya ��Tidak
pemboran/penetrasi tiap
meter harus dicatat dalam
Drilling Log.
88
No Sasaran Pengawasan Pemboran Keterangan
11. Sample dari suatu kedalaman �Ya ��Tidak
tidak boleh tercampur dengan
sampel dari kedalaman lain.
12. Sample ditempatkan dalam �Ya ��Tidak
kantong plastik, ditulis nomor
sumur, kedalaman dan
tanggal diambilnya.
Dimasukkan ke dalam kotak
sample secara berurutan.
13. Memeriksa dan �Ya ��Tidak
memerintahkan membuat
kelengkapan data log bor
meliputi nama sumur, lokasi
(desa, kecamatan,
kabupaten), koordinat titik
lubang bor, nama kontraktor,
tanggal dan kelengkapan
Lithologi Log dan Drilling Log.
14. Memeriksa dokumentasi foto- �Ya ��Tidak
foto progres pelaksanaan.
15. Pencatatan dan atau �Ya ��Tidak
memberikan perintah
mengambil langkah tertentu
pada kejadian khusus
16. Terjadi mud loose dan blow �Ya ��Tidak
out
89
No Sasaran Pengawasan Pemboran Keterangan
24. Pemboran Lubang �Ya ��Tidak
Pandu/Pilot Hole sampai ke
Target Kedalaman.
25. Lubang bor dalam kondisi �Ya ��Tidak
normal, viskositas maupun
kandungan pasir
26. Pencabutan rangkaian drill �Ya ��Tidak
pipe dan mata bor baru
diperkenankan bila peralatan
logging telah sampai di lokasi
90
Penggunaan Lumpur Pembilas/Lumpur Pemboran
Sasaran Pengawasan Penggunaan
No Keterangan
Lumpur Pembilas/Lumpur Pemboran
1. Bentonite yang digunakan �Ya
adalah API No. 13 A di ��Tidak
campur dengan air tawar.
2. Pencatatan Jumlah bentonite �Ya
yang digunakan. ��Tidak
3. �Ya
Ada penambahan additive.
��Tidak
4. Pembuatan lumpur pemboran �Ya
dengan hopper mud mixing. ��Tidak
5. Lumpur mampu mengangkat �Ya
cutting dari dasar lubang bor. ��Tidak
6. Lumpur mampu membentuk �Ya
mud cake. ��Tidak
7. Lumpur mampu menahan �Ya
dinding lubang bor tidak ��Tidak
longsor.
8. Lumpur mampu sebagai �Ya
pendingin mata bor. ��Tidak
9. Lumpur menahan �Ya
kemungkinan terjadinya “blow ��Tidak
out” da󠄐n tekanan artesis.
10. Berat jenis lumpur dikontrol �Ya
secara periodik, dijaga sekitar ��Tidak
1,07 kg/l dengan
menggunakan mud balance
11. Viscositas lumpur harus �Ya
dijaga sekitar 30-40 detik ��Tidak
diukur dengan marsh funnel.
12. Berat jenis & viscositas �Ya
lumpur dicatat dalam log ��Tidak
pemboran sesuai
kedalamannya.
13. Kandungan pasir diukur �Ya
denga󠄐n a󠄐la󠄐t gela󠄐s “sa󠄐nd ��Tidak
content”.
14. Pengukuran Kandungan pasir �Ya
secara periodik dan dicatat ��Tidak
dalam log pemboran sesuai
kedalamannya.
15. Jika kandungan pasir �Ya
melebihi batas, lumpur ��Tidak
pemboran harus diganti
16. Pencatatan kejadian-kejadian �Ya
khusus misalnya lumpur ��Tidak
sirkulasi hilang atau mencair
mendadak, keluarnya
gelembung gas, tanda-tanda
adanya minyak dan
sebagainya
91
Pelakansanaan Logging Geofisika
Sasaran Pengawasan Pemboran
No Keterangan
Lubang Konduktor
1. Dilakukan sirkulasi lumpur �Ya
dan mengurangi kekentalan ��Tidak
lumpur pemboran.
2. Lubang bor harus dalam �Ya
kondisi bersih, cutting ��Tidak
terangkat semua
3. Mendapatkan data/informasi �Ya
adanya instalasi metal ��Tidak
(misalnya adanya instalasi
sumur dengan casing metal,
kabel listrik (SUTET), kabel
telepon atau saluran irigasi
metal) di sekitar sumur yang
di logging sampai radius
minimal sama dengan
kedalaman pemboran.
4. Logging dilakukan SEGERA �Ya
setelah selesai pencucian ��Tidak
cutting.
5. Peralatan yang digunakan �Ya
adalah self recording. ��Tidak
Sanggup mengukur sampai
kedalaman 150 m.
6. Minimal harus dapat �Ya
mengukur: Self Potential ��Tidak
(SP); Resestivity (short dan
long normal).
7. Pada saat probe berada di �Ya
dasar lubang bor harus ��Tidak
dihentikan sejenak untuk
mengamati ada atau tidaknya
noise.
8. Masing masing hasil log �Ya
direkam dalam gambar garis ��Tidak
berwarna yang berbeda.
9. Ada tercantum skala �Ya
kedalaman. ��Tidak
10. Harus tercantum skala �Ya
potensial dan resistivity. ��Tidak
11. Ada hasil rekaman. �Ya
��Tidak
12. Dilakukan pengukuran ulang �Ya
logging jika hasil rekaman ��Tidak
yang tidak peka atau terlalu
noise.
13. Tidak terdapat indikasi �Ya
induksi atau pengaruh elektrik ��Tidak
yang menimbulkan noise.
14. Menghentikan kegiatan jika �Ya
terjadi hujan dan atau petir, ��Tidak
92
Sasaran Pengawasan Pemboran
No Keterangan
Lubang Konduktor
kemudian mengulangi
pengukuran kembali.
15. Ada hasil diskripsi contoh �Ya
cutting, dan kecepatan ��Tidak
pemboran.
16. Ada hasil data logging. �Ya
��Tidak
17. Korelasi dengan sumur �Ya
disekitarnya. ��Tidak
18. Terdapat Lapisan Akuifer �Ya
��Tidak
Pengawas Tahap
Pemboran Penanggung Jawab, Pelaksana,
(Tanpa Pilot Hole), KKM PT. ………………………
SATLAK
93
Lampiran E. 3. A. Jika Tidak Terdapat Lapisan Akuifer
Jika󠄐 Tidak Terdapat Lapisan Akuifer : Sumur perlu ditutup atau di abandon.
Pengawas Penutupan
Penanggung Jawab, Pelaksana,
Sumur,
KKM PT. ………………………
SATLAK
94
Lampiran E. 3. B. Jika Terdapat Lapisan Akuifer
95
Lampiran E. 4. Checklist Tahap Instalasi Konstruksi Sumur
96
Persiapan Instalasi Konstruksi Sumur
Sasaran Pengawasan Persiapan
No Keterangan
Instalasi Konstruksi Sumur
1. Pembersihan lubang bor �Ya ��Tidak
dengan sirkulasi lumpur.
97
Pelaksanaan Instalasi Konstruksi Sumur
Sasaran Pengawasan Persiapan
No Keterangan
Instalasi Konstruksi Sumur
1. Material utama yang �Ya ��Tidak
digunakan adalah
Konstruksi Besi
2. Material utama yang �Ya ��Tidak
digunakan adalah
Konstruksi PVC
3. Pembersihan lubang bor �Ya ��Tidak
dengan sirkulasi lumpur yang
sudah bersih hingga dicapai
kekentalan yang diijinkan.
98
Sasaran Pengawasan Persiapan
No Keterangan
Instalasi Konstruksi Sumur
harus menggunakan klem
yang sesuai.
Pengawas Instalasi
Penanggung Jawab, Pelaksana,
Konstruksi Sumur,
KKM PT. ………………………
SATLAK
99
Lampiran E. 5. Checklist Tahap Uji Pemompaan
Pukul Pukul
Pelaksanaan Tahap dan dan
No. Keterangan
Uji Pemompaan Tanggal Tanggal
Memulai Selesai
1. Penyempurnaan .......WIB .......WIB
(Development) Sumur Tgl…. Tgl….
Bln… Bln…
Thn… Thn…
2. Uji Pemompaan .......WIB .......WIB
(Pumping Test) Tgl…. Tgl….
Bln… Bln…
Thn… Thn…
3. Pencabutan Pipa .......WIB .......WIB
Konduktor Sementara Tgl…. Tgl….
Bln… Bln…
Thn… Thn…
4. Pengisian semen .......WIB .......WIB
(Grouting) di rongga Tgl…. Tgl….
annulus di sekeliling Bln… Bln…
pipa jambang Thn… Thn…
100
Lampiran E. 5. A. Pekerjaan Development (Pencucian Sumur)
Pekerjaan Development (Pencucian
No Keterangan
Sumur)
1. Development menggunakan �Ya
udara bertekanan tinggi ��Tidak
101
Development Menggunakan Air Bersih
No Development Menggunakan Air Bersih Keterangan
1. Pompa air atau pompa �Ya
lumpur/pompa piston dengan ��Tidak
kapasitas debit minimal 5 l/dt:
Pipa discharge maksimal Ø 2
“ untuk ca󠄐ssing/screen Ø 4 “
Pengawas Pekerjaan
Development (Pencucian Penanggung Jawab, Pelaksana,
Sumur), KKM PT. ………………………
SATLAK
102
Lampiran E. 5. B. Pekerjaan Uji Pemompaan (Pumping Test)
6. Recovery �Ya
��Tidak
103
Persiapan Uji Pemompaan
Sasaran Pengawasan Pemboran
No Keterangan
Lubang Konduktor
1. Pompa memadai dengan �Ya ��Tidak
perkiraan operasi yang lama
dan debit serta daya hisap
sesuai dengan perkiraan
kondisi sumur
2. Kondis lokasi mempunyai �Ya ��Tidak
saluran pembuangan air hasil
uji pemompaan
3. Tersedia alat ukur debit, baik �Ya ��Tidak
berupa drum ukur, atau V-
notch, atau alat lain untuk
mengukur debit
4. Tersedia alat ukur kedalaman �Ya ��Tidak
muka air tanah (electric
sounding/water level meter).
5. Tersedia EC meter, pH meter, �Ya ��Tidak
dan TDS meter,
jam/stopwatch
6. Lokasi bebas dari adanya �Ya ��Tidak
genangan air.
104
Trial Pumping Test
Sasaran Pengawasan Trial Pumping
No Keterangan
Test
1. Muka air tanahnya mencapai �Ya ��Tidak
kestabilan (Static Water Level
/ SWL), sebelum dimulai
2. Mencatat semua hasil �Ya ��Tidak
pengukuran muka air tanah,
kondisi cuaca dan semua
kejadian yang dicatat dalam
Tabel Uji Pemompaan Trial
Pumping Test dan
Recovery.
3. Pengukuran muka air tanah �Ya ��Tidak
pada sumur pengamat.
105
Step Drawdown Test
Sasaran Pengawasan Step Drawdown
No Keterangan
Test
1. Muka air tanahnya mencapai �Ya ��Tidak
kestabilan (Static Water Level
/ SWL), sebelum dimulai
2. Mencatat semua hasil �Ya ��Tidak
pengukuran muka air tanah,
kondisi cuaca dan semua
kejadian yang dicatat dalam
Tabel Uji Pemompaan Step
Drawdown Test dan
Recovery.
3. Pengukuran muka air tanah �Ya ��Tidak
pada sumur pengamat.
106
Constant Rate Test
Sasaran Pengawasan Constant Rate
No Keterangan
Test
1. Muka air tanahnya mencapai �Ya ��Tidak
kestabilan (Static Water Level
/ SWL), sebelum dimulai
2. Mencatat semua hasil �Ya ��Tidak
pengukuran muka air tanah,
kondisi cuaca dan semua
kejadian yang dicatat dalam
Tabel Uji Pemompaan
Constant Rate Test dan
Recovery.
3. Pengukuran muka air tanah �Ya ��Tidak
pada sumur pengamat.
107
Lampiran E. 5. C. Sampling Air
No Sasaran Pengawasan Sampling Air Keterangan
1. Pengambilan sample �Ya ��Tidak
dilakukan sebelum uji debit
tetap (Constant Rate Test)
berakhir pada jam ke 48 dan
jam ke72.
2. Jumlah sample 2 buah, tiap �Ya ��Tidak
sample diambil minimal 2 liter
atau sesuai rekomendasi dari
laboratorium.
3. Wadah atau botol tempat �Ya ��Tidak
sampel harus dicuci dengan
air yang sama dengan
sample
4. Botol wadah harus berwarna �Ya ��Tidak
coklat atau biru
108
Lampiran E. 5. D. Pengisian Semen (Grouting)
Pengawas Pekerjaan
Pengisian Semen Penanggung Jawab, Pelaksana,
(Grouting), KKM PT. ………………………
SATLAK
109
Lampiran E. 6. Checklist Tahap Penyelesaian Pekerjaan Pemboran
Jadwal Tahap Pukul Pukul
Penyelesaian dan dan
No. Keterangan
Pekerjaan Tanggal Tanggal
Pemboran Memulai Selesai
1. Pembongkaran mesin .......WIB .......WIB
bor Tgl…. Tgl….
Bln… Bln…
Thn… Thn…
2. Pemasangan Penutup .......WIB .......WIB
sumur kunci dan Tgl…. Tgl….
menandai dengan Bln… Bln…
keterangan sumur Thn… Thn…
3. Mobilisasi Personil .......WIB .......WIB
Tgl…. Tgl….
Bln… Bln…
Thn… Thn…
4. Mobilisasi Peralatan .......WIB .......WIB
Tgl…. Tgl….
Bln… Bln…
Thn… Thn…
5. Pemulihan Kondisi .......WIB .......WIB
Lokasi Pemboran Tgl…. Tgl….
Bln… Bln…
Thn… Thn…
Pengawas Penyelesaian
Penanggung Jawab, Pelaksana,
Pekerjaan Pemboran,
KKM PT. ………………………
SATLAK
110