Anda di halaman 1dari 2

3.1.

Konsep Desain

Struktur Rangka – Definisi, bagian rangka

Gaya pada rangka – Tarik, tekan, dsb

Beban dan Reaksi – Beban aksial

Desain rangka K-Truss – Kelebihan dan Kekurangan

Kesimpulan konsep

Jembatan adalah struktur yang dibuat untuk meneruskan jalan agar dapat melewati
rintangan/hambatan fiskal yang berada di tempat yang lebih rendah. Hambatan fiskal tersebut dapat
berupa sungai, danau, lereng dan sebagainya. Jembatan rangka batang adalah struktur jembatan yang
terdiri dari rangkaian batang-batang yang dihubungkan satu dengan yang lainnya. Pada prinsipnya
jembatan rangka adalah gabungan elemen batang dengan konfigurasi segitiga yang tersusun secara
stabil. Konfigurasi segitiga dijadikan bentuk struktur rangka karena merupakan konfigurasi yang
tidak dapat berubah bentuk, sehingga dikatakan bahwa bentuk ini kokoh dan stabil. Jembatan rangka
batang memiliki bagian-bagian struktural, yaitu pelat lantai, gelagar, rangka dan ikatan angin.

Rangka merupakan struktur utama yang mendukung seluruh beban yang bekerja pada struktur
jembatan rangka, baik beban eksternal maupun beban akibat berat sendiri yang diterima oleh batang-
batang pada rangka. Batang-batang pada rangka berfungsi untuk menyalurkan beban yang dipikul
oleh struktur melalui titik pertemuan batang (titik buhul). Batang-batang pada struktur rangka ini
menerima gaya struktur seperti gaya aksial tarik dan tekan. Apabila dianalisis secara umum, maka
batang yang menerima gaya aksial terbesar umumnya terjadi pada batang-batang ditengah bentang
dan semakin mengecil ke ujung. Pada umumnya, gaya yang terjadi pada jembatan rangka adalah gaya
aksial tarik atau tekan, sedangkan gaya lentur yang terjadi sangat kecil atau diabaikan. Maka dari itu,
beban pada sturktur rangka harus melalui titik hubungnya (joint) agar pengaruh lentur dapat
diabaikan (Schodek, 1979).

Terdapat beberapa konfigurasi dari jembatan rangka yang biasanya dipakai, yaitu basic warren,
basic pratt, basic howe, dan basic K-Truss. Konfigurasi dilakukan dengan menambah/mengurangi
jumlah barang atau memodifikasi bentuk rangka dengan tujuan untuk memperkecil nilai lendutan
sehingga jembatan menjadi lebih kuat.

3.2. Spesifikasi Material


3.3. Pemodelan Struktur
3.4. Analisis Struktur

Anda mungkin juga menyukai