Anda di halaman 1dari 19

Teknik Ototronik

BAB I pada jembatan.


DASAR-DASAR
KEJURUAN MESIN

1.1 Dasar Ilmu Statika dan


Tegangan
Garis kerja gaya
Ilmu statika pada dasarnya Gambar 1.2 Dinding penahan tanah
merupakan pengembangan dari (retaining wall).
ilmu fisika, yang menjelaskan
kejadian alam sehari-hari, yang Oleh karena itu, penguasaan ilmu
berkaitan dengan gaya-gaya yang statika sangat penting dan membantu
bekerja pada sebuah benda. insinyur sipil dalam kaitannya dengan
Insinyur sipil dalam hal ini bekerja perencanaan suatu struktur.
dalam bidang perencanaan,
pelaksanaan dan perawatan atau 1.1.1 Gaya
perbaikan konstruksi bangunan sipil.
Fungsi utama bangunan sipil adalah Gaya adalah sesuatu yang
mendukung gaya-gaya yang berasal menyebabkan deformasi pada suatu
dari beban-beban yang dipikul oleh struktur.
bangunan tersebut. Gaya mempunyai besaran dan
Sebagai contoh adalah beban arah, digambarkan dalam bentuk
lalu lintas kendaraan pada vector yang arahnya ditunjukkan
jembatan/jalan, beban akibat dengan anak-panah, sedangkan
timbunan tanah pada dinding panjang vektor digunakan untuk
penahan tanah (retaining wall), menunjukkan besarannya
beban air waduk pada bendung,
beban hidup pada lantai bangunan
gedung, dan lain sebagainya.

Gambar 1.3 Vektor gaya

Garis disepanjang gaya tersebut


bekerja dinamakan garis kerja gaya.
Titik tangkap gaya yang bekerja
pada suatu benda yang sempurna
padatnya, dapat dipindahkan di
sepanjang garis kerja gaya
tersebut tanpa mempengaruhi kinerja
dari gaya tersebut. Apabila terdapat
Gambar 1.1 Model beban lalu lintas bermacam-macam gaya bekerja

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 1


Teknik Ototronik

pada suatu benda, maka gaya-gaya


tersebut dapat digantikan oleh satu Gambar 1.4 Penjumlahan vector searah
gaya yang memberi pengaruh sama dan segaris menjadi resultan gaya R
seperti yang dihasilkan dari
bermacam-macam gaya tersebut,
yang disebut sebagai resultan gaya.
b. Metode segitiga dan segi-banyak
vektor gaya
1.1.2 Vektor Resultan Metode ini menggunakan
konsep, jika gaya-gaya yang
Sejumlah gaya yang bekerja bekerja tidak segaris, maka dapat
pada suatu struktur dapat direduksi digunakan cara Paralellogram dan
menjadi satu resultan gaya, maka Segitiga Gaya. Metode tersebut
konsep ini membantu dalam cocok jika gaya-gayanya tidak
menyederhanakan permasalahan. banyak.
Menghitung resultan gaya
tergantung dari jumlah dan arah
dari gaya- gaya tersebut.
Beberapa cara/metode untuk
menghitung/mencari resultan gaya,
yaitu antara lain :

- Metode penjumlahan dan


Gambar 1.5. Resultan dua vector gaya
pengurangan vektor gaya. yang tidak segaris
- Metode segitiga dan segi-banyak
vektor gaya. Namur jika terdapat lebih dari dua
- Metode proyeksi vektor gaya. gaya, maka harus disusun suatu
segi- banyak (poligon) gaya. Gaya-
a. Metode penjumlahan dan gaya kemudian disusun secara
pengurangan vektor gaya
berturutan, mengikuti arah jarum jam.
Metode ini menggunakan konsep
bahwa dua gaya atau lebih yang
terdapat pada garis kerja gaya
yang sama (segaris) dapat
langsung dijumlahkan (jira arah
sama/searah) atau dikurangkan
(jika arahnya
berlawanan).
Gambar 1.6. Resultan dari beberapa
vector gaya yang tidak searah

Jika telah terbentuk segi-banyak


tertutup, maka penyelesaiannya
adalah tidak ada resultan gaya atau
resultan gaya sama dengan nol.
Namun jika terbentuk segi-banyak
tidak tertutup, maka garis penutupnya
adalah resultan gaya.

2 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)


Teknik Ototronik

c. Metode proyeksi vektor gaya


Metode proyeksi menggunakan
konsep bahwa proyeksi resultan dari
dua buah vektor gaya pada setiap
sumbu adalah sama dengan jumlah Sebagai penjelasan lebih lanjut,
aljabar proyeksi masing-masing dapat dilihat beberapa contoh soal
komponennya pada sumbu yang dengan disertai ilustrasi Gambar 1.8.
sama. Sebagai contoh dapat dilihat Contoh pertama, diketahui suatu
pada Gambar 1.7. benda dengan gaya-gaya seperti
terlihat pada Gambar 1.8 sebagai
berikut.
Ditanyakan : Tentukan besar dan
arah resultan gaya dari empat
gaya tarik pada besi ring.

Gambar 1.7 Proyeksi Sumbu


Gambar 1.8 Contoh soal pertama.
X1 dan X adalah masing-masing
proyeksi gaya F1 dan R terhadap
sumbu x. sedangkan Y1 dan Y Contoh kedua, diketahui dua orang
adalah masing-masing proyeksi seperti terlihat pada Gambar 1.9,
gaya F1 dan R sedang berusaha memindahkan
terhadap sumbu y. dimana : bongkahan batu besar dengan cara
tarik dan ungkit.
Ditanyakan : tentukan besar dan
arah gaya resultan yang bekerja
pada titik bongkah batu akibat kerja
dua orang tersebut.
Dengan demikian metode tersebut
sebenarnya tidak terbatas untuk dua
buah vektor gaya, tetapi bisa lebih.

Jika hanya diketahui vektor-vektor


gaya dan akan dicari resultan gaya,
maka dengan mengetahui jumlah
kumulatif dari komponen proyeksi
sumbu, yaitu X dan Y, maka
dengan rumus pitagoras dapat
dicari nilai resultan gaya (R), Gambar 1.9 Contoh soal kedua.
dimana :
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 3
Teknik Ototronik

torsi atau puntir.


1.1.3 Momen
Gaya yang beraksi pada
suatu massa kaku, secara umum
selain menyebabkan deformasi,
ternyata juga menyebabkan rotasi
(massa tersebut berputar terhadap
suatu titik sumbu tertentu). Posisi
vektor gaya yang menyebabkan
perputaran terhadap suatu titik
sumbu tertentu tersebut disebut
sebagai momen.

Gambar 1.11 Torsi Terhadap Sumbu Z.

Dari ilustrasi seperti terlihat pada


Gambar 1 .11 dapat dilihat bahwa
torsi terhadap sumbu-z akan
menyebabkan puntir pada pipa.

Besarnya momen ditentukan oleh


Gambar 1.10 Model Struktur Kantilever
besarnya gaya F dan lengan
momen (jarak tegak lurus gaya
Pada gambar 1 .10 dapat kita lihat
terhadap titik putar yang ditinjau).
bahwa akibat beban terpusat (lampu
gantung dan penutup) yang
bekerja pada titik B, maka akan
timbul momen pada titik A.

Pada kasus tertentu, akibat adanya


momen untuk suatu beban yang
memiliki eksentrisitas, akan
menimbulkan suatu putaran yang
disebut dengan torsi atau puntir.
Gambar 1.12 Momen Terhadap
Ilustrasi mengenai torsi atau puntIir Sumbu X.
sebagai contoh adalah pada sebuah
pipa, seperti terlihat pada Gambar Dari ilustrasi seperti terlihat pada
1.11, Gambar 1.12, dan Gambar Gambar 1.12 dapat dilihat bahwa
1.13. momen terhadap sumbu-z akan
menyebabkan bending pada pipa.
Jika momen tersebut berputar pada
sumbu aksial dari suatu batang
(misal pipa) maka namanya adalah

4 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)


Teknik Ototronik

Keseimbangan akan terjadi pada


sistem gaya konkuren yang bekerja
pada titik atau partikel, apabila
resultan sistem gaya konkuren
tersebut sama dengan nol.
Gambar 1.13 Gaya menuju sumbu Apabila sistem gaya tak konkuren
(konkuren) bekerja pada suatu benda tegar,
Gaya yang menuju suatu sumbu maka akan terjadi kemungkinan untuk
disebut sebagai konkuren, tidak mengalami translasi dan rotasi.
akan menimbulkan momen pada Oleh karena itu, agar benda tegar
sumbu-z. Perilaku momen pada mengalami keseimbangan, translasi
batang kantilever dapat terjadi dan rotasi tersebut harus
dalam beberapa konfigurasi. dihilangkan. Untuk mencegah
translasi, maka resultan sistem gaya-
d. Soal latihan dan pembahasan gaya yang bekerja haruslah sama
dengan nol, dan untuk mencegah
Berikut ini terdapat tiga contoh rotasi, maka jumlah momen
soal latihan beserta pembahasan yang dihasilkan oleh resultan oleh
untuk menghitung momen. semua gaya yang bekerja haruslah
sama dengan nol. Sebagai ilustrasi,
dapat dilihat Gambar 1.15 mengenai
gaya dan momen pada sumbu-x,
sumbu-y dan sumbu-z.

di mana F adalah gaya dan M adalah


momen.

Gambar 1.14 Contoh soal momen


Gambar 1.15. Gaya dan Momen pada
1.1.4. Keseimbangan Benda Tegar Tiga Sumbu
Suatu benda berada dalam
keseimbangan apabila sistem gaya- 1.2 Komponen/Elemen Mesin
gaya yang bekerja pada benda Beberapa contoh elemen meisn
tersebut tidak menyebabkan translasi antara lain :
maupun rotasi pada benda tersebut.
1.2.1 Poros
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 5
Teknik Ototronik

Poros berguna sebagai penahan


beban atau penerus tenaga. Poros
biasanya mempunyai penampang
lintang berupa lingkaran dan tidak
selalu sama diameternya, yaitu Gambar 1.17 Axel
bertingkat-tingkat dan juga sering
diberi alur pasak. Pembagian menurut
jenis :

1.2.1.1 Poros Mesin 1.2.1.5 Spindle adalah poros-


Yaitu poros yang ada di dalam poros kecil.
bangunan mesin, biasanya dengan
beban momen saja.

1.2.1.2 Poros transmisi


Yaitu poros yang digunakan
untuk memindahkan tenaga dari
motor ke mesin.

Sedangkan pembagian menurut


fungsinya terdiri dari :

1.2.1.3 Shaft Gambar 1.18 Spindle


Adalah poros untuk meneruskan
putaran dan torsi atau gaya aksial. Untuk bahan poros biasa, dipakai
baja yang mengandung kadar karbon
0,15 – 0,46 %. Sementara untuk
poros khusus yang kekuatannya
tinggi dipakai baja campur, misalnya :
baja chrom, baja chrom nikel dan
sebagainya.

1.2.2 Bantalan
Gambar 1.16 Shaft Apabila suatu bagian mesin
didukung oleh bagian lainnya dan
bagian satu punya kecepatan
1.2.1.4 Axel terhadap yang lain maka kedua
Adalah poros untuk meneruskan bagian ini menyusun suatu bantalan.
putaran. Gambar 1.17 adalah salah Bantalan dibagi menjadi dua
satu contoh axel. macam, yaitu :
a. Bantalan luncur (sliding bearing)
Adalah bantalan dimana bagian yang
bergerak dan bagian yang diam
mengadakan persinggungan
langsung. Bagian yang bergerak atau
berputar dari ujung poros disebut tap
(journal). Bantalan luncur biasanya
dipakai sebagai pendukung poros
yang berputar dengan kecepatan
tinggi atau bekerja pada daerah yang
panas.

6 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)


Teknik Ototronik

Gambar 1.20 Bantalan Antrifikasi

Gambar 1.19 Bantalan Luncur


Dalam memilih bahan
bantalan harus memperhatikan Keuntungan bantalan
syarat-syarat : antrifikasi antara lain :
- Mempunyai Angka gesek kecil - Pada kecepatan rendah
- Mempunyai kekuatan yang angka gesekan kecil.
sesuai dengan besar dan - Bisa menahan beban axial
macam beban. dan radial.
- Punya keteguhan yang cukup - Tahan beban sodokan
- Tahan terhadap karat sesaat.
- Tahan panas - Sistem pelumasan mudah.

Macam-macam bahan bantalan Klasifikasi bantalan antrifikasi :


antara lain : Menurut bentuk
- Babbit (logam putih) penghubungnya dibedakan
- Perunggu menjadi :
- Besi tuang - Bantalan rol
- Kuningan - Bantalan peluru
- Logam paduan (Cu + Pb)
- Karet Menurut beban yang didukung
- Plastik dibedakan menjadi :
- Radial bearings, dipakai
b. Bantalan Antrifikasi untuk beban radial (Tegak
Adalah bantalan dimana lurusterhadap poros)
bagian yang bergerak dan yang - Thrust bearing, dipakai
diam tidak bersinggungan untuk beban axial (sejajar
langsung, tapi dengan suatu dengan poros)
perantara. Contoh bantalan rol, - Angular, dipakai untuk
bantalan peluru. Karena tidak menahan beban axial dan
bersinggungan secara radial.
langsung,maka angka gesek
sangat kecil, tetapi masih tetap 1.3 Material dan Pengolahan
ada gesekan yang diakibatkan
kontak langsung antara rol/peluru Bahan
dengan rumahnya. Harga angka Materi ini diperlukan karena
gesek tergantung pada berkaitan dengan kekuatan bahan
kecepatan beban, suhu, pelumas dalam membuat suatu konstruksi.
dan pembuatannya.
1.3.1 Pengetahuan Material
(Bahan)
Setiap orang tentunya sudah
mengenal bahan, hal ini dikarenakan
setiap harinya kita bertemu dan
mungkin berurusan dengan barang-
barang yang terbuat dari logam

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 7


Teknik Ototronik

seperti bahan yang berujud sendok, tinggi, bijih besi tersebut didahului
garpu, pisau, alat-alat kendaraan, proses pendahuluan:
televisi dan lain sebagainya. Bahan 1. Penyucian
yang ada disekitar kita tidak 2. Pemecahan
semuanya bisa disebut dengan 3. Pembersihan
bahan teknik, artinya bahan-bahan 4. Pemanggangan/peleburan
yang digunakan dalam teknik. Maksud perlakuan pendahuluan ini
adalah, setelah di cuci bersih dari
Bahan teknik pada dasarnya kotoran yang melekat lalu dipecah-
dapat di bagi dalam 2 golongan, pecah menjadi bagian kecil yang
yaitu: sama besarnya dan mudah diangkut
 Bahan Logam serta mudah pengerjaannya.
Dimana bahan logam tersebut Kemudian dimasukkan kedalam alat
biasanya mempunyai sifat-sifat pemisah untuk memilah bijih besi
sebagai berikut: yang banyak kandungan besinya.
 Penghantar listrik atau panas Proses selanjutnya di lakukan
pemanggangan di dalam oven
yang baik.
pemanas untuk mengurangi berat
 Dapat dibentuk dengan kadar belerang yang dalam bijih besi
proses panas dan dingin. dan mengeluarkan kandungan zat
 Mempunyai tegangan tarik asam arangnya.
tinggi. Bijih-bijih besi ada beberapa macam
 Bahan bukan logam jenisnya, jenis-jenis yang terpenting
Dimana bahan bukan logam ialah:
tersebut biasanya mempunyai 1. Batu besi coklat (2Fe 2O3 +
sifat-sifat sebagai berikut : 3H2O), mengandung kadar
 Tidak baik untuk penghantar besi 40%.
listrik dan panas. 2. Batu besi merah (Fe2O3),
 Sulit untuk dibentuk. mengandung kadar besi 50%
3. Batu besi maknit (Fe3O4),
 Tegangan tarik rendah.
mengandung kadar besi antara
 Baik sebagai isolator atau
60%
bahan isolator.
4. Batu besi kalsit (FeCO3),
Dalam hal ini logam pada
mengandung kadar besi 40%
bidang teknik permesinan adalah
bahan yang sangat penting,
sedangkan bahan non logam selalu 1.3.2 Pengolahan Bahan
dibutuhkan. Berikut akan dibahas tentang
Pada proses pengolahan logam pengolahan bahan, antara lain :
(ferro) di pabrik, terlebih dahulu
digalilah bijih-bijih besi yang berupa 1.3.2.1 Pengolahan Besi
gumpalan tanah yang mengandung Seperti telah diuraikan didepan,
pasir besi dalam pertambangan. besi di olah dari bijih besi, terutama
Kemudian bijih-bijih besi tersebut batu besi coklat, batu besi merat dan
diangkut ke pabrik pengolahan besi dan batu besi magnit. Tingkat
baja untuk diproses lebih lanjut. pertama ialah mereduksi bijih besi
Sebelum dimasukkan kedalam dapur menjadi logam besi. Proses ini

8 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)


Teknik Ototronik

dikenal sebagai peleburan dalam bagian bijih besi yang bukan logam
dapur tinggi. bersenyawa dengan batu kapur,
kemudian menjadi biji logam atau
terak.
Selama pemberian panas yang
merupakan proses terus menerus,
besi yang mencair turun ke dasar
dapur tinggi dengan membiarkan
terak terapung di atasnya. Terdapat
dua buah saluran dan berselang-
selang terak dialirkan melalui saluran
atas dan besi cair melalui saluran
bawah yang kemudian di alirkan
kedalam cetakan-cetakan. Balok-
balok besi yang diperoleh secara
demikian disebut besi kasar.

1.3.2.2 Besi Tuang


Besi tuang diproduksi dengan
melebur kembali besi kasar dengan
besi tua dan baja, lalu membakarnya
dengan kokas dan batu kapur dalam
dapur tinggi yang lebih kecil. Proses
ini dikenal dapur kubah.
Panas diperoleh dari kokas dan
udara panas yang ditiupkan melalui
pipa tiup untuk membantu
pembakaran. Besi cair turun kedasar
dapur kubah, di salurkan dan
dialirkan ke cetakan-cetakan.
Cetakan-cetakan ini dibuat dari pasir
khusus menurut bentuk model kayu
yang di inginkan. Produk hasil proses
ini dikenal sebagai tuangan.

1.3.2.3 Pengolahan Baja


Gambar 1.21 Proses pengolahan bijih
Pengerjaan dasar dalam
besi pengolahan baja, ialah peleburan
bahan-bahan logam dan kemudian
Dapur tinggi dari puncaknya diberi mengolahnya. Bahan bakunya untuk
muatan bijih besi, kokas dan batu pengolahan baja terdiri atas:
kapur. Kokas memberikan panas dan  besi dapur tinggi (besi kasar)
untuk membantu pembakaran. Dari  baja tua
bawah ditiupkan udara panas melalui  bahan tambahan (batu kapur,
pipa-pipa yang disebut dengan pipa silika dan antrasit)
tiup ke dalam dapur tinggi. Bagian-
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 9
Teknik Ototronik

Pengolahan baja modern setiap kerusakan. Perbaikan itu


dialihkan ke metode busur nyala api dilakukan dengan melempar
atau metode oksigen basah (metode dolomite, maknesit atau dalam hal-hal
LD dan LDAC). Selama beberapa tertentu pasir silika kebagian yang
waktu, dapur tungku terbuka rusak.
diterapkan secara luas dalam 1.3.2.4 Dapur Tungku Terbuka
pengolahan baja di Inggris. Basa
Proses Bessemer juga Dapur tungku terbuka berbentuk
diterapkan di Inggris, tetapi lebih seperti cawan lonjong dangkal yang
popular di Eropa. Walaupun masih dilapis dengan magnesit atau
dipergunakan, metode dapur tungku dolomite.
terbuka dan proses Bessemer makin Mula-mula batu kapur, bijih besi
lama makin menjadi kuno. Dengan dan baja tua yang diisikan,
diperkenalkannya dapur busur nyala dipanaskan kemudian besi kasar cair
api dan metode oksigen basah. dimuatkan. Sumber panasnya ialah
Dapur busur nyala api mampu gas yang dipanaskan sebelumnya
mengolah baja berkualitas tinggi dan dan udara atau minyak bahan bakar
baja campuran dari baja tua. Metode dan udara.
oksigen basah, yang mula-mula Nyala api langsung menyentuh
dikembangkan di Linz dan Donawitz permukaan cairan. Maksudnya ialah
di Austria merupakan metode yang untuk menghilangkan kotoran-kotoran
sederhana dan ekonomis untuk dari cairan, terutama karbon, sulfur
mengolah bermacam-macam besi dan fosfor. Sulfur dan fosfor
kasar. dihilangkan oleh terak dan karbon
Proses Kaldo yang diterapkan di terbakar sebagai gas. Contoh cairan
Swedia berdasarkan metode dapur logam berulang kali diambil dari
tungku terbuka. Daripada dapur dan diuji untuk menetapkan
menambahkan oksida besi, oksigen kadar karbon dalam cairan. Bila kadar
ditiupkan pada terak. Bejana diputar karbon yang diperlukan tercapai,
untuk membantu pemindahan panas. terak terbentuk dengan
Metode lain yang menambahkan oksida besi dan kapur
dikembangkan di Jerman ialah proses pada cairan. Karena kita dapat
Rotor. Metode ini sama dengan membentuk terak pada setiap saat
proses Kaldo, tetapi sejumlah oksigen yang diinginkan, maka baja dengan
juga ditiupkan kedalam cairan untuk batas kadar karbon yang luas dapat
membantu pengoksidasian yang diproses.
cepat. Bejana dalam proses ini juga Pada akhir proses pengolahan
diputar untuk membantu pemindahan dapat diberikan bahan tambahan lain
panas. pada cairan, baik kedalam dapur
Bila lapisan dapur rusak karena maupun pada waktu cairan disalurkan
panas yang berlebihan, lapisan kedalam sendok penyerok. Dengan
diperbaiki antara proses pembakaran proses ini dapat diproduksi baja
dengan cara mengkondisikannya sampai 400 ton.
(Fettling). Cara memuat dapur dan
proses peleburan diatur untuk 1.3.2.5 Proses Bessemer
mengurangi kerusakan lapisan, tetapi Konvertor Bessemer ialah bejana
tetap diperlukan perbaikan pada baja berbentuk buah labu yang dilapis
10 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik

dengan bahan tahan api. Konvertor


dapat dimiringkan untuk memuat dan
membongkar isinya. Tidak diterapkan
pemanasan, karena konvertor diisi
dengan besi kasar yang sudah dalam
keadaan cair.
Setelah diisi, konvertor
ditegakkan kembali dan hembusan
udara dari alas dipaksakan
menembus muatan cair itu; hal ini
dikenal sebagai tiupan. Setelah
beberapa waktu lamanya, nyala api
kelihatan pada mulut konvertor
kemudian nyala api meningkat Gambar 1.22 Konvertor Bessemer
dengan cepat dan akhirnya padam,
menunjukkan bahwa semua karbon, Pada tingkatan ini cairan
mangan dan silisium telah terbakar membutuhkan campuran bahan-
dari logam. bahan lainnya untuk memberikan
sifat-sifat baja yang diinginkan.
Karenanya sejumlah karbon, mangan
dan silisium yang sesuai harus
ditambahkan pada cairan. Ini
dilakukan dengan menambah unsur-
unsur tersebut di atas dalam jumlah
yang diketahui. Biasanya dalam
bentuk batu bara, ferro mangan dan
ferro silisium ke dalam sendok
penyerok, tempat baja dialirkan.

1.3.2.6 Konvertor Martin


Suatu cara lain untuk membuat
baja dari besi kasar terjadi dengan
bantuan konvertor martin. Konvertor
martin terdiri dari satu tungku dimana
berada bahan lumeran dan pada
umumnya 4 ruangan di mana gas dan
udara dapat dipanaskan terlebih
dahulu.
Gas dapat diperoleh dari dapur
tinggi, oven kokas atau dari minyak
yang di gaskan. Gas yang banyak
dipakai adalah apa yang disebut gas
generator. Gas yang dipanaskan
terlebih dahulu dan udara membakar
dan menyapu sebagai nyala api di
atas cairan. Gas bekas yang panas

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 11


Teknik Ototronik

dimasukkan melalui dua ruangan dan melalui cairan lapisan bawah juga
memanaskan ruangan tersebut. bersentuhan dengan nyala api.
Setelah waktu tertentu katup- Setelah kira-kira 6 jam proses
katup dibalik sehingga gas dan udara berakhir dan oven dapat disalurkan.
yang dimasukkan mengalir melalui Hasil akhir konvertor martin
ruangan yang dipanaskan terlebih disebut baja martin. Baja ini bermutu
dahulu itu dan kemudian dengan cara baik, karena susunannya dapat
pemanasan terlebih dahulu ini kita ditentukan dengan teliti disebabkan
meningkatkan suhu oven. Sekalipun proses yang memakan waktu yang
konvertor martin dibangun untuk panjang. Oleh karena itu baja ini
pembuatan baja dari baja tua, berguna untuk pembuatan konstruksi
ternyata oven juga berguna untuk dan bagian-bagian mesin (seperti
fabrikasi baja dari besi kasar dan besi baut, poros, poros engkol, batang
tua atau bijih. Nyala api yang penggerak dan pasak).
menyapu memanaskan isi oven dan
mengoksidasikan campuran
tambahan. Dengan bahan imbuh 1.3.2.7 Dapur Listrik Busur
campuran tambahan yang Cahaya
diosidasikan membentuk terak. Terak Dapur ini terdiri atas tungku baja
ini akan menutup hubungan lanjut berbentuk bulat yang dangkal, dilapis
dari isi oven dengan nyala api, jikalau dengan bahan tahan api. Tiga batang
dalam cairan tidak ditambahkan besi elektroda karbon yang dapat
tua atau bijih. dinaikkan dan diturunkan, masuk ke
dalam dapur melewati tutup dapur
dan menyentuh logam yang akan
dilebur.

Gambar 1.23 Konvertor Martin

Zat asam dari sini


mengoksidasikan yaitu dalam cairan,
campuran tambahan seperti zat
arang, silisium, mangan dan
sebagainya. Hasil yang terbakar naik

12 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)


Teknik Ototronik

memungkinkan baja bebas nitrogen


dapat diproduksi dengan cepat.
Oksigen yang dimasukkan melalui
tombak bereaksi dengan karbon,
silisium dan mangan dalam besi
membangkitkan panas yang
diperlukan untuk pengolahan. Dalam
proses pengolahan baja ini tidak
dibutuhkan panas dengan jalan lain.
Untuk menangani besi yang
mengandung banyak fosfor, yang
kadang-kadang diolah di Inggris dan
Eropa, dibutuhkan banyak kapur.
Gambar 1.24 Dapur Listrik Busur cahaya Kapur itu dimasukkan dari sebuah
alat pembagi, yang merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari
Arus listrik dialirkan melalui tombak, bersama-sama dengan
elektroda-elektroda itu dan pancaran oksigen. Jumlah kapur
membentuk sirkuit dengan logam. yang dimasukkan tergantung pada
Bila sirkuit tercapai, elektroda- kadar fosfor bijih besi. Inilah proses
elektroda dinaikkan, maka arus LDAC. Kapur memasuki daerah suhu
meloncati celah antara ujung-ujung tinggi dan membentuk terak basa
elektroda dan logam. Bunga api yang yang mampu meniadakan fosfor dari
menjembatani celah itu disebut busur cairan. Terak ini disalurkan pada
cahaya. Panas yang dibangkitkan sebahagian perjalanan selama
oleh busur cahaya menyebabkan proses peleburan berlangsung dan
logam menjadi cair. Proses ini dapat terbentuk terak baru.
memproduksi sampai 20 ton baja
berkualitas tinggi. 1.3.3 Jenis-jenis Logam
Pembagian jenis-jenis logam
1.3.2.8 Proses Oksigen Basa dapat dikelompokkan menjadi 3
(Proses L.D.A.C) macam, yaitu:
Mula-mula dikembangkan di Linz
dan Donawitz di Austria sebagai 1.3.3.1 Logam Ferro
proses L.D., kemudian dikembangkan Logam ferro yang dimaksud
lebih lanjut di Luksemburg sebagai disini adalah logam besi. Logam besi
proses LDAC. Proses ini merupakan dalam pemakaiannya terlampau
metode yang sederhana, ekonomis lunak, sehingga dipadukan dengan
dan berhasil baik dalam pengolahan zat arang untuk mendapatkan sifat
baja. Dipergunakan sejenis dapur kekerasan. Adapun menurut
yang sederhana. pembagiannya logam ferro dibagi
Pancaran oksigen bertenaga menjadi:
tinggi dari atas di injeksikan ke dalam a. Besi Tuang
besi cair. Oksigen mengalir lewat Komposisi : Campuran besi dan
pengabut yang didinginkan dengan karbon, kadar karbon sekitar 4%
air, yang disebut tombak, yang
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 13
Teknik Ototronik

Sifat : Rapuh, tidak dapat Komposisi : Baja karbon tinggi


ditempa, baik untuk dituang, ditambah nikel atau kobal,
kuat dalam pemadatan, lemah chrom atau tungsten.
dalam tegangan Sifat : Rapuh, tahan suhu tinggi
Penggunaan : Alas mesin, meja tanpa kehilangan kerasnya,
datar, badan ragum, bagian- dapat disepuh keras dan
bagian mesin bubut, blok dimudakan.
silinder, cincin torak. Penggunaan : Mesin bubut,
b. Besi Tempa alat-alat mesin, mesin bor dan
Komposisi : 99% besi murni sebagainya.
dengan sidikit kotoran.
Sifat : Dapat ditempa, liat, tidak 1.3.3.2 Logam Non Ferro
dapat dituang, tetap seperti Logam Non Ferro disebut juga
adonan bila dipanasi. dengan logam bukan besi, karena
Penggunaan : Rantai jangkar, tidak mempunyai kandungan besi
kait keran, landasan kerja plat. (Fe)
Menurut massa jenisnya logam non
ferro dibedakan 2 macam yaitu :
 Logam Berat
c. Baja Lunak Semua logam bukan besi yang
Komposisi : Campuran besi dan
mempunyai massa – jenis > 5
karbon. Kadar karbon 0,1% -
0,3%. kg/dm3.
Sifat : Dapat ditempa, liat Contoh : Tembaga (Cu), Seng
Penggunaan : Mur, baut, (Zn), Crom (Cr), Nikel (Ni), dll.
sekrup, pipa, keperluan umum  Logam Ringan
dalam pembangunan. Semua logam bukan besi yang
d. Baja Karbon Sedang mempunyai massa – jenis < 5
Komposisi : Campuran besi dan kg/dm3.
karbon. Kadar karbon 0,4% - Contoh : Aluminium (AI),
0,6%. Titanium (Ti), Magnesium
Sifat : Lebih kenyal daripada
(Mg), Berylium (Be).
keras
Penggunaan : Benda kerja  Logam Mulia
tempa berat, poros, rel baja Logam mulia tersebut
e. Baja Karbon Tinggi dikategorikan juga termasuk
Komposisi : Campuran besi dan logam berat, tetapi mempunyai
karbon. Kadar karbon 0,7% - sifat-sifat khusus seperti :
1,5%. Tahan terhadap bahan kimia,
Sifat : Dapat ditempa, dapat tahan terhadap korosi, dll.
disepuh keras dan dimudakan, Contoh : Emas (Au), Platina
mudah ditempa (Pt), Perak (Ag).
Penggunaan : Kikir, pahat,
gergaji, tap, stempel, alat-alat Dari logam non ferro berat yang
mesin bubut dan sebagainya. penting dalam paduan disebut
f. Baja Cepat Tinggi tembaga, timah dan timbal. Dalam
paduan ini dapat digunakan logam-
14 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik

logam berat sebagai unsure paduan Penggunaan ; Kabel, baterai,


seperti seng, antimon, perak, emas bubungan atap.
dan cadmium. Logam non ferro berat
nikel, molibden dan wolfram d. Timah
merupakan elemen penting sebagai Warna : Bening keperak-
elemen paduan dalam baja. perakan.
Logam non ferro ringan yang Sifat : Dapat ditempa, liat tahan
penting dalam paduannya disebut korosi.
aluminium dan maknesium. Penggunaan : Melapisi
Sifat mekanik logam non ferro lembaran baja lunak (pelat
pada umumnya tidak baik, tetapi hal timah), industri pengawetan.
ini dapat diperbaiki dengan paduan.
Sedangkan pada umumnya logam 1.3.3.3 Campuran Non Ferro
non ferro tahan terhadap korosi, hal Campuran non ferro ini
ini disebabkan kulit korosi yang kuat. merupakan campuran antara logam
Beberapa logam non ferro seperti non ferro berat maupun logam non
tembaga dan aluminium mempunyai ferro ringan. Yang termasuk
daya penghantar panas dan daya campuran non ferro antara lain:
penghantar listrik yang baik. a. Loyang
Komposisi : Tembaga 65%,
seng 35%
a. Tembaga Sifat : Empuk, lunak
Warna : Coklat kemerah- Penggunaan : Batang, kawat,
merahan. sekrup, paku keeling, tuangan
Sifat : Dapat ditempa, liat, b. Perunggu Fospor
penghantar panas dan listrik Komposisi: Tembaga 90%,
yang baik, kukuh. timah 9%, fosfor 1%
Penggunaan : Suku bagian Sifat: Kenyal, tahan korosi
listrik, pemipaan, alat-alat dengan baik
dekorasi dan sebagainya Penggunaan: Bantalan mesin,
pompa air
b. Aluminium c. Duralumin
Warna : Biru Putih Komposisi: Aluminium 95%,
Sifat : Dapat ditempa, liat, bobot tembaga 4%, mangan 1%
ringan, penghantar yang baik, Sifat: Dapat ditempa, liat, dapat
baik untuk dituang. dipukul dengan palu, direntang
Penggunaan : Alat-alat masak, Bobot: Ringan, kukuh
reflector, industri mobil, industri Penggunaan: Pesawat terbang,
pesawat terbang suku bagian kendaraan, paku
keeling, mur, baut
c. Timbel d. Pelat Timah
Warna : Biru kelabu. Lembaran tipis baja lunak
Sifat : Dapat ditempa, sangat dilapis timah pada kedua belah
liat, tahan korosi air dan asam, sisi dan pada semua tepinya.
bobot sangat berat. Harus berhati-hati benar dalam
menangani dan menyimpan
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 15
Teknik Ototronik

pelat timah. Lembaran pelat bahan tersebut. Salah satu


timah harus disimpan dengan contoh dari sifat kimia yang
kertas atau bahan lain yang terpenting adalah : korosi.
sesuai di antara setiap pelat
untuk mencegah lepasnya lapis b. Sifat Teknologi
timah karena sesuatu hal. Bila Sifat teknologi adalah sifat suatu
lapis timah hilang akan timbul bahan yang timbul dalam proses
karatan. Pelat timah harus diberi pengolahannya. Sifat ini harus
tanda dengan pensil tajam dan diketahui terlebih dahulu
dipotong tepat menurut garis itu. sebelum mengolah atau
Tepi potongan harus dilapis mengerjakan bahan tersebut.
dengan pateri, juga untuk Sifat – sifat teknologi ini antara
mencegah terjadinya karatan.
lain :
Bila tepi potongan berada pada
sambungan, maka pematerian Sifat mampu las (Weldability),
tepi dilakukan pada waktu sifat mampu dikerjakan dengan
memateri sambungan. mesin (Machineability), sifat
Pelat timah sama sekali tidak mampu cor (Castability), dan
boleh dipukul dengan martil. sifat mampu dikeraskan
Harus dipergunakan kayu keras (Hardenability).
atau martil kayu. Landasan
pande timah atau potongan- c. Sifat Fisika
potongan kayu keras yang Sifat fisika adalah perlakuan
sesuai bentuknya dapat bahan karena mengalami
dipergunakan sebagai sarana peristiwa Fisika, seperti adanya
pembentuk. pengeruh panas, listrik dan
beban. Yang termasuk golongan
1.3.4 Sifat-Sifat Logam sifat fisika ini adalah : sifat
Untuk dapat menggunakan bahan panas, sifat listrik, sifat mekanis.
teknik dengan tepat, maka bahan d. Sifat Panas
tersebut harus dapat dikenali dengan Sifat-sifat yang timbul karena
baik sifat-sifatnya yang mungkin akan pengaruh panas yaitu : sifat-sifat
dipilih untuk dipergunakannya. Sifat- karena proses pemanasan dan
sifat bahan tersebut tentunya sangat karena perubahan bentuk atau
banyak macamnya. ukuran karena pengaruh panas
(pemuaian/penyusutan).
1.3.4.1 Sifat-Sifat Umum Logam Pengaruh panas panas dapat
Secara umum sifat-sifat bahan dapat juga merubah struktur bila
diklasifikasikan sebagai berikut : kombinasi pemanasan dan
a. Sifat Kimia pendinginan dilakukan pada
Dengan sifat kimia diartikan kecepatan waktu tertentu. Hal ini
sebagai sifat bahan yang banyak mempengaruhi atau
mencakup antara lain kelarutan dapat merubah sifat mekanis
bahan tersebut terhadap larutan dari bahan tersebut. Proses ini
kimia, basa atau garam dan dikenal dengan nama perlakuan
pengoksidasiannya terhadap panas atau “heat-treatment”.
16 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik

e. Sifat Sifat–sifat mekanik logam seperti


Listrik yang telah diuraikan pada sifat umum
Sifat listrik dari bahan adalah logam, dimana bahan logam harus
penting, karena sifat dari bahan mampu dikenakan beban kepadanya.
inilah sekarang banyak Hal ini dilakukan untuk pengerjaan
digunakan untuk Televisi, Radio, atau perlakukan lebih lanjut. Adapun
dan Telepon. Sifat – sifat listrik sifat-sifat mekanik yang terpenting
dari bahan yang terpenting antara lain :
adalah : ketahanan dari suatu 1. Kekuatan (strenght) menyatakan
bahan terhadap aliran listrik dan kemampuan bahan untuk
daya hantarnya, dan tidak menerima tegangan tanpa
semua bahan mempunyai daya menyebabkan bahan tersebut
hantar listrik yang sama. Bahan menjadi patah Kekuatan ini ada
bukan logam, seperti misalnya beberapa macam, dan ini
keramik, plastik adalah tergantung pada beban yang
penghantar listrik yang tidak bekerja antara lain dapat dilihat dari
baik, oleh karena itu bahan ini kekuatan tarik, kekuatan geser,
dipergunakan sebagai “Isolator”. kekuatan tekan, kekuatan puntir,
Semua bahan logam dapat dan kekuatan bengkok.
mengalirkan arus listrik, akan 2. Kekerasan (hardness) dapat
tetapi logam yang paling baik didefinisikan sebagai kemampuan
untuk penghantar listrik adalah bahan untuk tahan terhadap
aluminium dan tembaga. Oleh goresan, pengikisan (abrasi),
karena itulah dalam teknik listrik penetrasi. Sifat ini berjkaitan erat
bahan tersebut banyak dengan sifat keausan (wear
dipergunakan sebagai resistance). Dimana kekerasan ini
Konduktor, Kabel, Panel juga mempunyai korelasi dengan
Penghubung dan alat-alat listrik kekuatan.
lainnya. 3. Kekenyalan (elasticity) menyatakan
kemampuan bahan untuk
f. Sifat Mekanik menerima tegangan tanpa
Sifat mekanik suatu bahan mngakibatkan terjadinya perubahan
adalah kemampuan bahan untuk bentuk yang permanen setelah
menahan beban-beban yang tegangan dihilangkan. Bila suatu
dikenakan kepadanya. Dimana bahan mengalami tegangan maka
beban-beban tersebut dapat akan terjadi perubahan bentuk. Bila
berupa beban tarik, tekan, tegangan yang bekerja besarnya
bengkok, geser, puntir, atau tidak melewati suatu batas tertentu
beban kombinasi. maka perubahan bentuk yang
terjadi bersifat sementara,
1.3.4.2 Sifat-Sifat Mekanik Logam perubahan bentuk ini akan hilang
bersama dengan hilangnya

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 17


Teknik Ototronik

tekanan, maka sebagian bentuk itu yang rendah atau dikatakan getas
tetap ada walaupun tegangan telah atau rapuh (brittle).
dihilangkan. 6. Ketangguhan (toughness)
Kekenyalan juga menyatakan menyatakan kemampuan bahan
seberapa banyak perubahan untuk menyerap sejumlah energi
bentuk elastis yang dapat terjadi tanpa mengakibatkan terjadinya
sebelum perubahan bentuk yang kerusakan. Juga dapat dikatakan
permanen mulai terjadi, dengan sebagai ukuran banyaknya energi
kata lain kekenyalan manyatakan yang diperlukan untuk mematahkan
kemampuan bahan untuk kembali suatu benda kerja, pada suatu
ke bentuk dan ukuran semula kondisi tertentu. Sifat ini
setelah menerima beban yang dipengaruhi oleh banyak faktor,
menimbulkan deformasi. sehingga sifat ini sulit untuk diukur.
4. Kekakuan (stiffness) 7. Kelelahan (fatique) merupakan
menyatakan kemampuan bahan kecenderungan dari logam untuk
untuk menerima tegangan atau patah bila menerima tegangan
beban tanpa mengakibatkan berulang-ulang (cyclis stress) yang
terjadinya perubahan bentuk besarnya masih jauh dibawah
(deformasi) atau defleksi. batas kekuatan elastisitasnya.
Dimana dalam beberapa hal Sebagian besar darikerusakan
kekakuan ini lebih penting dari yang terjadi pada komponen mesin
pada kekuatan. disebabkan oleh kelelahan.
5. Plastisitas (plasticity) menyatakan Karenya kelelahan merupakan sifat
kemampuan bahan untuk yang sangat penting tetapi sifat ini
mengalami sejumlah deformasi juga sulit diukur karena sangat
plastis yang permanen tanpa banyak faktor yang
mengakibatkan terjadinya mempengaruhinya.
kerusakan. Sifat ini sangat 8. Keretakan (crack) merupakan
diperlukan bagi bahan yang akan kecenderungan suatu logam untuk
diproses dengan berbagai proses mengalami deformasi plastik yang
pembentukan seperti, forging, besarnya merupakan fungsi waktu,
rolling, extruding dan sebagainya. dimana pada saat bahan tersebut
Sifat ini sering juga disebut sebagai menerima beban yang besarnya
keuletan atau kekenyalan relatif tetap.
(ductility). Bahan yang mampu Berbagai sifat mekanik diatas juga
mengalami deformasi plastis yang dapat dibedakan menurut cara
cukup tinggi dikatakan sebagai pembebanannya, yaitu sifat
bahan yang mempunyai keuletan mekanik statik, sifat terhadap
atau kekenyalan tinggi, dimana beban statik, yang besarnya tetap
bahan tersebut dikatakan ulet atau atau berubah dengan lambat, dan
kenyal (ductile). Sedanga bahan sifat mekanik dinamik, sifat mekanik
yang tidak menunjukkan terjadinya terhadap beban, yang berubah-
deformasi plastis dikatakan sebagai rubah atau mengejut. Ini perlu
bahan yang mempunyai keuletan dibedakan karena tingkah laku
18 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik

bahan mungkin berbeda terhadap


cara pembebanan yang berbeda.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 19

Anda mungkin juga menyukai