Anda di halaman 1dari 3

Buah dan sayuran segar memiliki banyak kelebihan bagi tubuh, antara lain kadar vitaminnya masih

tinggi. Tetapi sebelum mengonsumsi buah dan sayuran, pastikan bahan pangan ini sudah dicuci
dengan benar.

Selain debu, buah dan sayuran segar juga kerap mengandung residu pestisida, terutama buah apel,
wortel, stroberi, anggur, serta sayuran berdaun. Residu pestisida ini harus diwaspadai karena jika
masuk ke dalam tubuh lama kelamaan akan berakumulasi dan bersifat racun.

"Pestisida sebenarnya diperlukan agar buah dan sayuran yang ditanam terlindung dari insekta,
mikroba, atau fungi. Dalam teknologi pertanian sebenarnya pestisida aman dipakai asal
pemakaiannya tepat," kata Prof.Tien R.Muchtadi, Kepala Laboratorium Rekayasa Proses Pangan
Institut Pertanian Bogor.

Ia menambahkan, pestisida sebenarnya hanya melapisi bagian kulit luar buah dan sayur saja. Lagi
pula residu pestisida yang menempel pada tanamanan umumnya berbentuk bubuk sehingga mudah
larut dalam air.

"Karena itu kita tinggal mencuci buah dan sayuran di bawah air mengalir agar residu yang menempel
bisa hilang," katanya dalam acara peluncuran gerakan Aksi Sehat 5 Menit yang diadakan oleh Mama
Lime di Jakarta (26/6).

Tetapi jika ingin mengonsumsi langsung tapi merasa tidak yakin dengan kandungan pestisidanya,
sebenarnya kita bisa mencuci buah dan sayur dengan cairan pencuci buah dan sayur yang
diformulasi khusus.

"Boleh saja kalau mau mencucinya dengan sabun khusus, takutnya masih ada telur bakteri yang
masih menempel," ujarnya.

Selain residu pestisida, buah dan sayuran mungkin saja terkontaminasi bahan-bahan lain mengingat
panjangnya rantai yang dilalui buah dan sayur mulai sejak dipanen hingga dijual di toko.

Walau menggunakan sabun khusus, sayur dan buah tetap harus dibersihkan dengan teliti, terutama
pada bagian tangkai atau gumpalan daun seperti pada brokoli. Setelah itu bilas dengan air mengalir
dan keringkan. Buah dan sayuran pun siap dikonsumsi segar.
(Lusia Kus Anna/Kompas.com)

Jenis pestisida ini menebar racun ke seluruh bagian tanaman, agar tak dimakan hama. Tujuannya,
agar tanaman ini bisa dikonsumsi oleh kita.

Bagaimana Meminimalkan Kandungan Pestisida Pada Sayur dan Buah yang akan Kita Santap?Ilustrasi
(Thinkstock)

Petani berusaha menjauhkan hama dari tanamannya menggunakan pestisida. Ada dua cara kerja
pestisida terhadap sayuran yang mereka tanam. Yang pertama adalah pestisida kontak langsung.
Setelah disemprotkan, serangga akan mati saat memakannya, atau beberapa saat setelah makan.
Pestisida jenis ini hanya menempel di permukaan, dan beberapa bisa dihilangkan dengan cara
mencucinya di air yang mengalir.

Jenis yang kedua adalah jenis pestisida sistemik. Pestisida jenis ini akan diserap oleh tanaman dan
dialirkan ke seluruh bagiannya, hingga hama yang memakannya akan mengalami keracunan. Artinya,
pestisida jenis ini berada di seluruh bagian tanaman, mulai dari akar, batang, daun, hingga buah, dan
tak hilang saat dicuci.

“Misalnya ada petani yang menggunakan pestisida sistemik dalam proses penanaman wortel,” papar
Ahmad Sulaeman, Guru Besar Keamanan Pangan dan Gizi Manusia, Fakultas Ekologi Manusia, IPB.
“Pestisida terbanyak akan ada di bagian luar wortel, dan makin ke dalam, kandungannya makin
sedikit,” ungkapnya. Oleh karena itu, ia menekankan bahwa sayur dan buah harus dikupas. “Jangan
sayang-sayang, kupas saja banyak-banyak,” tekan Ahmad.

Bahan kimia yang dikandung oleh sayur dan buah yang diberi pestisida selama masa penanamannya,
bisa mengalir di tubuh manusia melalui darah dan bisa memengaruhi mata, jantung, paru-paru,
perut, hati, lambung, otot, usus, juga otak dan syaraf. Bahkan untuk ibu menyusui, pestisida dapat
berpindah kepada bayi melalui air susu ibu, dengan jumlah yang terus berakumulasi.

Cara terbaik adalah mengonsumsi pangan organik, kata Ahmad. “Dengan makanan organik kita tak
akan takut lagi dengan zat-zat kimia,” ungkapnya. Di mana kita bisa mendapatkan makanan organik
dengan harga yang murah? Temukan jawabannya di Kontradiksi Pangan Organik.

(Titania Febrianti)

Anda mungkin juga menyukai