Ikatan kovalen merupakan ikatan yang terjadi karena adanya pasangan elektron (e–) yang dipakai secara
bersama-sama oleh atom-atom yang berikatan.
Adapun pasangan elektron yang dipakai bersama-sama dinamakan Pasangan Elektron Ikatan (PEI) sedangkan
pasangan elektron yang tidak terlibat atau ikut dalam pembentukan ikatan kovalen, kita namakan sebagai
Pasangan Elektron Bebas (PEB).
Dalam menggambarkan ikatan kovalen ini kita dapat menggunakan rumus Lewis yaitu berupa sepasang titik o
dan x yang menggambarkan pasangan elektron ikatan (PEI) atau bisa juga menggunakan satu garis (-).
Sedangkan untuk pasangan elektron bebas (PEB) digambarkan sebagai dua buah titik oo.
a. H2
b. H2O
Untuk mencapai kestabilan, maka atom O harus menerima 2 elektron. Nah, jika ada 2 atom O berdekatan, maka
masing-masing akan saling memberi dan menerima dua atom sehingga O2 ditulis O = O
Untuk mencapai kestabilan, maka atom C (pada senyawa CO2) harus membutuhkan 4 elektron sedangkan atom
O membutuhkan 2 elektron. Maka, atom C akan menggunakan bersama 2 elektron dari masing-masing atom O
sedangkan pada masing-masing atom O akan menggunakan bersama 2 elektron dari atom C.
CO2 ditulis O = C = O
Kalau kovalen tunggal jumlah pasangan elektron yang digunakan bersama adalah sepasang (2 buah elektron),
dalam ikatan kovalen rangkap dua ada dua pasang (4 buah) elektron yang digunakan bersama. Contohnya pada
senyawa oksigen (O2)
Untuk mencapai kestabilan, maka atom N harus menerima 3 elektron. Nah, jika ada 2 atom N berdekatan, maka
masing-masing akan saling memberi dan menerima tiga atom sehingga menjadi N = N
Kalau ditanya berpa jumlah pasangan elektron yang digunakan dalam ikatan kovalen rangkap 3 jawabannya
adalah 3 pasang (6 buah elektron). Contohnya pada pembentukan senyawa diatomik dari N2.