Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang senantiasa mencurahkan rahmat dan
karunia-Nya. Sehingga makalah ini dapat saya buat sebagai tugas dari guru yang berjudul “ Kerajaan
Islam di Indonesia” untuk bahan bantu dalam proses belajar mengajar.
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas sejarah indonesia khususnya
pada bab kerajaan-kerajaan islam di Indonesia. Karena makalah ini masih perlu kritikan dan saran dari
ibu guru agar makalah ini mudah dipahami dan dibaca oleh pembaca.
Mudah-mudahan makalah yang saya buat ini dapat memberikan manfaat dalam segala bentuk
kegiatan belajar. Khususnya kegiatan belajar mengajar di sekolah, sehingga dapat memperlancar dan
mempermudah proses pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
Penyusun
Daftar isi
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Manfaat Penulisan
Bab II Pembahasan
2.1 Kerajaan Samudra Pasai
2.2 Kerajaan Malaka
2.3 Kerajaan Aceh
2.4 Kerajaan Demak
2.5 Kerajaan Banten
2.6 Kerajaan Mataram
2.7 Kerajaan Gowa & Tallo
2.8 Kerajaan Ternate & Tidore
1.2 Rumusan masalah
berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan beberapa masalah yaitu:
- Apa saja kerajaan-kerajaan islam yang ada di Indonesia?
- Jelaskan kerajaan-kerajaan islam di Indonesia?
1.3 Tujuan penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah:
- Untuk menyelesaikan tugas sejarah
- Mengasah kemampuan penulis secara akademik untuk membahas tentang kerajaan-kerajaan islam di
Indonesia
- Menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis maupun pembaca
- Mendapatkan nilai yang bagus
1.4 Manfaat penulisan
Dengan ditulisnya makalah ini, semoga dapat bermanfaat bagi:
- Siswa dalam menggali ilmu dan pengetahuan tentang kerajaan-kerajaan islam di Indonesia
- Pembaca sebagai bahan bacaan dalam menggali ilmu.
Bab 2
Pembahasan
- Letak Geografis
Kerajaan Samudra Pasai adalah kerajaan islam pertama di Indonesia. Letak Samudra Pasai di
pantai timur Pulau Sumatrabagian utara berdekatan dengan jalur pelayaran perdagangan internasional
waktu itu, yaitu Selat Malaka. Pusat pemerintahanya di kota pasai. Dengan posisi yang strategis
tersebut Kerajaan Samudra Pasai berkembang dengan cukup pesat baik dalam kehidupan politik,
ekonomi, dan social budaya.
- Kehidupan politik
1. Nazimuddin Al-Kamil
Adalah seorang Laksamana dari Dinasti Fatimah di Mesir yang pada tahun1238 ditugaskan
merebut pelabuhan Kambayat, Gujarat, India. Selain itu, ia juga membangun sebuah kerajaan di ujung
utara pulau Sumatera yang dinamakan kerajaan Samudra Pasai. Tujuannya tentu adalah untuk
menguasai perdagangan Lada di Jalur Selat Malaka.
- Sumber Sejarah
- Berita dari Ibnu Batutah seorang musafir daro Maroko yang singgah di Samudera Pasai.
- Nisan kubur Sultan Malik Al-Saleh yang berangka tahun 696 H/ 1297 M.
- Naskah atau Hikayat raja-raja Pasai, karangan Hamzah Fansuri dari abad ke-15 M.
- Nisan kubur ratu Nahrasiyah yang berangka tahun 1428 M.
2.2 Kerajaan Malaka
Letak Kerajaan Malaka diperkirakan berada di Pulau Sumatera dan Semenanjung Malaka.
- Kehidupan Politik
Raja – raja yang memerintah Kerajaan Malaka antara lain :
Pada abad ke-15 M, di Majapahit terjadi perang paregreg yang mengakibatkan Paramisora
(Parameswara) melarikan diri bersama pengikutnya dari daerah Blambangan ke Tumasik (Singapura),
kemudian melanjutkan perjalanannya sampai ke Semenanjung Malaya dan mendirikan Kp. Malaka.
Untuk meningkatkan aktivitas perdagangan di Malaka, maka Paramisora menganut agama Islam
dan merubah namanya menjadi Iskandar Syah, kemudian menjadikan Kp. Malaka menjadi Kerajaan
Islam. Untuk menjaga keamanan Kerajaan Malaka, Iskandar Syah meminta bantuan kepada Kaisar
China dengan menyatakan takluk kepadanya (1405 M).
Merupakan putra dari Iskandar Syah, pada masa pemerintahannya wilayah kekuasaan Kerajaan
Malaka diperluas lagi hingga mencapai seluruh Semenanjung Malaya.
Untuk menjadi Kerajaan Malaka sebagai penguasa tunggal jalur pelayaran dan perdagangan di
Selat Malaka, maka harus berhadapan dengan Kerajaan Samudera Pasai yang kekuatannya lebih besar
dan tidak mungkin untuk bisa dikalahkan, maka dipilih melalui jalur politik perkawinan dengan cara
menikahi putri Kerajaan Samudera Pasai, sehingga cita-citanya dapat tercapai.
Setelah berhasil menyingkirkan Muhammad Iskandar Syah, ia kemudian naik tahta dengan gelar
sultan (Mudzafat Syah merupakan raja Kerajaan Malaka yang pertama bergelar Sultan). Pada masa
pemerintahannya, terjadi serangan dari Kerajaan Siam (serangan dari darat dan laut), namun dapat
digagalkan.
Merupakan putra dari Sultan Mudzafat Syah. Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Malaka
mencapai puncak kejayaan sebagai pusat perdagangan dan pusat penyebaran Islam di Asia Tenggara.
Puncak kejayaan dicapai berkat Sultan Mansyur Syah meneruskan politik ayahnya dengan
memperluas wilayah kekuasaanya, baik di Semananjung Malaya maupun di wilayah Sumatera
Tengah (Kerajaan Siam berhasil ditaklukan). Raja Siam tewas dalam pertempuran , tetapi putra
mahkotanya ditawan dan dikawinkan dengan putri sultan sendiri kemudian diangkat menjadi raja
dengan gelar Ibrahim. Indragiri mengakui kekuasaan Malaka.
Merupakan putra dari Sultan Mansyur Syah. Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Malaka mulai
mengalami kemunduran, satu persatu wilayah kekuasaan Kerajaan Malaka mulai melepaskan diri. Hal
ini disebabkan oleh karena Sultan Alaudin Syah bukan merupakan raja yang cakap.
6. Sultan Mahmud Syah (1488-1511 M)
Merupakan putra dari Sultan Alaudin Syah. Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Malaka
merupakan kerajaan yang sangat lemah, wilayah kekuasaannya meliputi sebagian kecil Semenanjung
Malaya, hal ini menambah suram kondisi Kerajaan Malaka.
Pada tahun 1511 M, terjadi serangan dari bangsa Portugis di bawah pimpinan Alfonso
d’Alberquerque dan berhasil Merebut Kerajaan Malaka. Akhirnya Malaka pun jatuh ke tangan
Portugis.
- Sumber Sejarah
- sulatus salatin
- kronik dinasti ming
- laporan dari kunjungan laksamana cheng ho (1409)
- pararaton
2.3 Kerajaan Aceh
- Letak Kerajaan
Kerajaan Islam berikutnya di Sumatra ialah Kerajaan Aceh. Kerajaan yang didirikan oleh Sultan
Ibrahim yang bergelar Ali Mughayat Syah (1514-1528), menjadi penting karena mundurnya Kerajaan
Samudera Pasai dan berkembangnya Kerajaan Malaka.
Para pedagang kemudian lebih sering datang ke Aceh.
Pusat pemerintahan Kerajaan Aceh ada di Kutaraja (Banda Acah sekarang) dan letak kerajaan ini
berada didaerah Sumatra. Corak pemerintahan di Aceh terdiri atas dua sistem: pemerintahan sipil di
bawah kaum bangsawan, disebut golongan teuku; dan pemerintahan atas dasar agama di bawah kaum
ulama, disebut golongan tengku atau teungku.
- Kehidupan politik
Sultan Ali Mughayat Syah merupakan pendiri Kerajaan Aceh yang memerintah dari tahun 1514
sampai 1528. Pada awalnya Aceh merupakan bagian dari kerajaan Pidie. Namun, berkat kegigihannya
Aceh mampu melepaskan diri dari kekuasaan Kerajaan Pidie.
2. Sultan Salahudin
Salahudin merupakan raja pengganti Sultan Ali Mughayat Syah. Pada suatu waktu, Salahudin
gagal menyerang, maka pada tahun 1537 Salahudin dijatuhkan oleh Alaudin Riayat Syah Al-Kahar.
3. Alaudin Riayat Syah Al-Kahar
Ia merupakan pengganti Salahudin yang pada suatu waktu menyerang wilayah Batak, Aru, Johor,
dan Malaka.
Ia merupakan pengganti Sultan Iskandar Muda, yang memerintah dari tahun 1638 sampai 1641.
Semasa pemerintahan Sultan Iskandar Thani, Kerajaan Aceh tidak mengalami kemajuan. Setelah
beliau wafat, Aceh semakin Mundur. Kemunduran Aceh disebabkan oleh pertikaian dalam kerajaan
itu sendiri. Pada saat itu Belanda berhasil menguasai Malaka dan Nusantara.
Tokoh sejarah yang terkenal pada masa Kerajaan Aceh adalah Sultan Iskandar Muda. Semasa
pemerintahannya Aceh mampu memperluas wilayah hingga ke Semenanjung Malaya (Johor, Pahang,
dan Kedah). Kekuatan utamanya terletak pada angkatan perang Kerajaan Aceh. Armada angkatan
lautnya merupakan yang terkuat di masa itu.
- Sumber Sejarah
- bustanussalatin dan Tibyan fi Ma’rifatil Adyan karangan Nuruddin ar-Raniri pada awal abad
ke -17.
- Kitab Tarjuman al-Mustafid yang merupakan tafsir Al-Qur’an Melayu pertama karya Shaikh
Abdurrauf Singkel tahun 1670-an
- Tajussalatin karya Hamzah Samsuri.
- Berdirinya Masjid Raya Baiturrahman
Peninggalan kerajaan Aceh yang pertama dan yang paling dikenal adalah Masjid Raya
Baiturrahman. Masjid yang dibangun Sultan Iskandar Muda pada tahun 1912 M berada di
pusat kota Banda Aceh. Saat agresi militer belanda II, masjid ini sempat dibakar. Namun pada
selang 4 tahun setelahnya , Belanda membangunnya kembali untuk merendam amarah rakyat
Aceh yang hendak berperang merebut shaid.
Peninggalan Kerajaan Aceh yang selanjutnya adalah Makam dari Raja Kerajaan Aceh yang
paling ternama , Sultan Iskandar Muda. Makam yang terletak di Kelurahan Peuniti,
Kec.Baiturrahman, Kota Banda Aceh ini sangat kenal dengan nuansa islami.
2.4 Kerajaan Demak
- Letak Kerajaan
Demak adalah kesultanan atau kerajaan islam pertama di pulau jawa. Kerajaan ini didirikan
oleh Raden Patah (1478-1518) pada tahun 1478, Raden patah adalah bangsawan kerajaan Majapahit
yang menjabat sebagai adipati kadipaten Bintara, Demak. Pamor kesultanan ini didapatkan dari
Walisanga, yang terdiri atas sembila orang ulama besar, pendakwah islam paling awal di pulau jawa.
- Kehidupan Politik
1. Raden Fatah
Menurut cerita rakyat Jawa Timur, Raden Fatah termasuk keturunan raja terakhir dari kerajaan
Majapahit, yaitu Raja Brawijaya V. Setelah dewasa, Raden Fatah di angkat menjadi bupati di Bintaro
Demak dengan Gelar Sultan Alam Akbar al-Fatah.
Raden Fatah memerintah Demak dari tahun 1500-1518 M. Di bawah pemerintahannya, kerajaan
Demak berkembang dengan pesat, karena memiliki daerah pertanian yang luas sebagai penghasil
bahan makanan, terutama beras. Oleh karena itu, kerajaan Demak menjadi kerajaan agraris-maritim.
Pada masa pemerintahan Raden Fatah, dibangun masjid Demak yang proses pembangunan masjid
itu di bantu oleh para wali atau sunan.
2. Adipati Unus
Setelah Raden Fatah wafat, tahta kerajaan Demak dipegang oleh Adipati Unus. Ia memerintah
Demak dari tahun 1518-1521 M. Masa pemerintahan Adipati Unus tidak begitu lama, karena ia
meninggal dalam usia yang masih muda dan tidak meninggalkan seorang putera mahkota. Walaupun
usia pemerintahannya tidak begitu pasukan Demak menyerang Portugis di Malaka, keberanian
Adipati Unus menyerang Malaka membuat Adipai Unus dijiluki Pangeran Sabrang Lor. Setelah
Adipati Unus meninggal, tahta kerajaan Demak dipegang oleh saudaranya yang bergelar Sultan
Trenggana.
3. Sultan Trenggana
- Sumber Sejarah
- Letak Kerajaan
Kerajaan yang terletak di barat Pulau Jawa ini pada awalnya merupakan bagian dari Kerajaan
Demak. Banten direbut oleh pasukan Demak di bawah pimpinan Fatahillah. Fatahillah adalah
menantu dari Syarif Hidayatullah. Syarif Hidayatullah adalah salah seorang wali yang diberi
kekuasaan oleh Kerajaan Demak untuk memerintah di Cirebon.
- Kehidupan politik
1. Sultan Hasanudin
Sultan Hasanudin adalah raja pertama di Kerajaan Banten. Perjuangannya sangat gigih. Pada tahun
1568 Sultan Hasanudin mampu melepaskan diri dari kekuasaan Kerajaan Demak. Pada saat itu di
Demak terjadi perebutan kekuasaan setelah Sultan Trenggono wafat. Wilayah kekuasaan Kerajaan
Banten hingga ke Lampung. Banten menjadi pusat penjualan dan perdagangan lada. Pada tahun 1570
Sultan Hasanudin wafat.
2. Panembahan Yusuf
Ia merupakan putra Sultan Hasanudin. Ketika menjadi raja dikenal dengan sebutan Panembahan
Yusuf.
3. Maulana Muhammad
Maulana Muhammad merupakan pengganti Panembahan Yusuf. Ia menjadi raja dengan gelar
Kanjeng Ratu Banten. Maulana Muhammad memperluas kerajaan Banten dengan menyerang
Palembang. Dalam sejarah diceritakan penyerangan ke Palembang dipimpin oleh Ki Gede Ing Suro.
Ki Gede Ing Suro adalah seorang penyiar agama Islam yang berasal dari keturunan orang Surabaya
yang telah berhasil meletakkan dasar-dasar keislaman di Palembang. Dalam pertempuran tersebut
Sultan Banten gugur.
4. Abu’ mufakhir
Abu’ mufakhir merupakan pengganti Maulana Muhammad yang telah gugur. Namun, karena
usianya masih muda belia maka ia didampingi oleh Pangeran Ranamenggala sebagai mangkubumi.
Pangeran Ranamenggala mengendalikan pemerintahan dari tahun 1608 sampai 1624.
Selama pemerintahan raja tersebut Kerajaan Banten menjadi pusat perdagangan lada dan cengkih.
Sultan Ageng Tirtayasa adalah raja Banten yang memerintah dari tahun 1651 sampai 1692. Pada
masa ini Banten semakin maju. Hasil pertanian melimpah. Penyiaran agama Islam semakin pesat
dengan ditunjang oleh ulama besar seperti Syekh Yusuf dari Sulawesi.
Kerajaan Banten menjalin hubungan baik dengan negara luar negeri, seperti Turki dan Moghul.
Meskipun demikian, Sultan Ageng Tirtayasa tidak bersedia bekerja sama dengan belanda.
- Sumber Sejarah
- Sumber sejarah Kesultanan Banten adalah sebuah kesultanan Islam yang pernah berdiri di Provinsi
Banten. Letaknya di wilayah barat Pulau Jawa sampai ke Lampung di Sumatra.
- Sumber sejarah asing, mulai dari sumber Cina yang berjudul Shung Peng Hsiang Sung (1430) hingga
berita Tome Pires (1512), menyebutkan bahwa Banten sebagai salah satu dari beberapa rute pelayaran
mereka.
2.5 Kerajaan Mataram
- Letak geografis
Kerajaan Mataram berdiri pada tahun 1582. Kerajaan Mataram pada awal perkembangannya
adalah daerah kadipaten yang berada di bawah kekuasaan Kerajaan Pajang. Kerajaan mataram berada
di daerah jawa tengah bagian selatan dengan pusat Kerajaan ini terletak di sebelah tenggara kota
Yogyakarta, yakni di Kotagede.
- Kehidupan politik
2. Raden Mas Jolang ( Panembahan Hanyakrawati / Sri Susuhunan Adi Prabu Hanyakrawati Senapati-
ing-Ngalaga Mataram )
o lahir: Kutagede, Kesultanan Mataram, 1593 - wafat: Karta (Plered, Bantul), Kesultanan Mataram, 1645
o raja ketiga Kesultanan Mataram yang memerintah pada tahun 1613-1645
o Di bawah kepemimpinannya, Mataram berkembang menjadi kerajaan terbesar di Jawa dan Nusantara
pada saat itu.( puncak kejayaan )
o Pada tahun 1620 pasukan Mataram mulai mengepung kota Surabaya secara periodik.
o kemunduran kerajaan mataram Islam akibat kalah dalam perang merebut Batavia dengan VOC
o menyerang Batavia sebanyak 2x.
.
o putra Amangkurat I raja Mataram yang lahir dari Ratu Kulon putri Pangeran Pekikdari Surabaya.
o Pada bulan September 1680 Amangkurat II membangun istana baru di hutan Wanakerta karena istana
Plered diduduki adiknya, yaituPangeran Puger. Istana baru tersebut bernama Kartasura.
o Amangkurat II akhirnya meninggal dunia tahun 1703. Sepeninggalnya, terjadi perebutan takhta
Kartasura antara putranya, yaituAmangkurat III melawan adiknya, yaitu Pangeran Puger.
o Pada bulan September 1677 diadakanlah perjanjian di Jepara. Pihak VOC diwakili Cornelis Speelman.
Daerah-daerah pesisir utaraJawa mulai Kerawang sampai ujung timur digadaikan pada VOC sebagai
jaminan pembayaran biaya perang Trunajaya.
o Mas Rahmat pun diangkat sebagai Amangkurat II, seorang raja tanpa istana. Dengan bantuan VOC, ia
berhasil mengakhiri pemberontakan Trunajaya tanggal 26 Desember 1679. Amangkurat II bahkan
menghukum mati Trunajaya dengan tangannya sendiri pada 2 Januari 1680.
- Sumber Sejarah
- Letak Kerajaan
Kerajaan Gowa dan Tallo lebih dikenal dengan sebutan Kerajaan Makssar. Kerajaan ini
terletak di daerah Sulawesi Selatan.Secara geografis Sulawesi Selatan memilki posisi yang penting,
karena dekat dengan jalur pelayaran perdagangan Nusantara.
- Kehidupan Politik
1 . Raja Alauddin
Raja makkassar yang pertama kali memeluk agama Islam yang bernama Raja Alauddin yang
memerintah Makassar dari tahun 1591-1638 M. Dibawh pemerintahnya, kerajaan Makassar nukai
terjun dalam dunia pelayaran-perdagangan (Dunia Maritim).Perkembangan ini menyebabkan
meningkatnya kesejahtraan rakyat kerajaan Makassar.
2 . Sultan Hasanuddin
3 . Mapasomba
Mapasomba ialah putra dari Sultan Hasanuddin, ia memerintah dari tahun 1669-1674 M.
- Sumber Sejarah
- Letak Kerajaan
Secara Geografis Kerajaan Ternate & Tidore memiliki letak yang sangat penting dalam dunia
perdagangan pada masanya. Kedua kerajaannya ini terletak di daerah kepulauan Maluku.Kepulauan
Maluku merupakan penghasil rempah-rempah terbesar, sehingga dijuluki sebagai “ The Spice Island”.
- Kehidupan Politik
1 . Sultan Hairun
Sultan Hairun sangat membenci tindakan portugis yang sewenang-wenang yang membuat
Sultan Hairun secara terang-terangan menentang politik monopoli dari bangsa Portugis,beliau
memerintah sejak tahun 1550-1570 M.
2 . Sultan Baabullah
Sultan Baabullah merupakan putra dari Sultan Hairun dan bangkit menentang Portugis, pada
tahun 1575 Portugis dapat dikalahkan dan diberi kesempatan untuk meninggalkan benteng,beliau
memerintah kerajaan dari tahun 1570-1583 M.
- Sumber Sejarah
-catatan dari seorang Portugis yang bernama Tom Pires, catatan ini kemudian diberi judul "Suma
Oriental"
-berdirinya benteng Santo Paulo
BAB 3
Kesimpulan
Agama islam muncul di Indonesia karena dibawa oleh pedagang dari Gujarat atau Cina,
kemudian agama islam berkembang di Indonesia melalui berbagai jalur seperti perdagangan,
perkawinan, pendidikan dan lain-lain. Dari sinilah kemudian muncul berbagai macam kerajaan-
kerajaan islam di Indonesia. Setiap kerajaan pasti mengalami proses pertumbuhan, baik kemunduran
maupun kemajuan( puncak kejayaan ). Begitu pula kerajaan-kerajaan islam di Indonesia yang
mengalami pertumbuhan.