Manajemen fisioterapi pada kasus fraktur dapat dibagi menjadi dua tahap yaitu pada tahap
immobilisasi dan pada tahap setelah pelepasan fiksasi. Selama fase immobilisasi, tujuan
intervensi fisioterapi adalah sebagai berikut:
1. Mengurangi oedem-hal ini sangat penting dilakukan secepat mungkin untuk mencegah
pembentukan adhesi.hal ini juga dapat membantu mengurangi rasa nyeri
2. Membantu menjaga sirkulasi- latihan aktif antara aktifitas otot statik / isotonic akan
membantu menjaga suplai darah yang baik ke jaringan lunak dan membantu menurunkan
pembengkakan dan mencegah pembentukan adhesi.
3. Memelihara fungsi otot dengan kontraksi aktive/ statis
4. Memelihara jarak sendi yang memungkinkan
5. Memelihara beberapa gerak fungsional lainnya
6. Mengajar pasien bagaimana untuk menggunakan alat khusus
Sedangkan pada fase setelah fiksasi dilepaskan, tujuan intervensi fisioterapi adalah :
1. Untuk mengurangi pembengkakan : Bengkak tidak akan menjadi masalah yang besar
jika latihan dan aktivitas secara umum di perhatikan selama periode imobilisasi. Akan
tetapi dapat menjadi sebuah masalah pada tungkai bawah jika otot-ototnya sangat lemah
karena menyebabkan vena tidak mampu memompa darah secara adekuat.
2. Untuk mendapatkan kembali jarak gerak sendi : Sebelum mencoba untuk
mengembalikan jarak gerak sendi, yang berkurang, physio harus menentukan
penyebabnya. Apakah disebabkan oleh edema, adhesi atau kelemahan otot. Selain itu,
jika terdapat gangguan pada permukaan sendi hal ini memungkinkan menghalangi
penurunan pada jarak gerak sendi.
3. Untuk mendapatkan kembali kekuatan otot: Memperoleh kekuatan otot bergantung pada
aktivitas maksimal dari penggunaan otot disetiap gerakan- gerakan utama dan juga
gerakan tambahan pada beberapa grup otot antagonis dan fixator.
4. Untuk melatih kembali gerakan fungsional secara penuh: Sebagian besar dari kasus ini
seharusnya memungkinkan untuk mendapatkan kembali gerak fungsional penuh tetapi
jika tidak, physio harus mengembalikan fungsi optimum,dan besarnya pengembalian
fungsi penuh ini bergantung pada komplikasi-komplikasi yang menghambat pemulihan
sepenuhnya.
Adapun modalitas fisioterapi yang dapat digunakan dalam penanganan pasien fraktur antara
lain:
References:
Anonym. 2012. Manajemen fisioterapi fraktur .
http://www.fisioterapi.web.id/2012/11/manajemen-fisioterapi-fraktur.html (diunduh
pada 2-12-2014)
Maryani, (2008). KTI: Penatalaksanaan Terapi Latihan Pada Kondisi Post Operasi Fraktur
Femur 1/3 Medial Dekstra Dengan Pemasangan Plate And Screw Di Rso Prof. Dr.
Soeharso Surakarta. Jurusan Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Surakarta.